• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Dark Chocolate (Theobroma Cacao L.) Terhadap Masa Pembekuan Darah Pada Orang Dewasa Normal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Dark Chocolate (Theobroma Cacao L.) Terhadap Masa Pembekuan Darah Pada Orang Dewasa Normal."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DARK CHOCOLATE ( Theobroma cacao L. ) TERHADAP MASA PEMBEKUAN DARAH

PADA ORANG DEWASA NORMAL

Stevi Dwiyani, 2005. Pembimbing I : Hana Ratnawati,dr. M.Kes. Pembimbing II : Dani Brataatmadja, dr. SpPK.

Cokelat merupakan makanan yang telah dikenal dan dikonsumsi secara luas di masyarakat dan seringkali diasumsikan sebagai makanan yang membawa efek buruk terhadap kesehatan. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa dark chocolate, salah satu produk hasil olahan dari biji cokelat, memiliki banyak manfaat. Dark chocolate mengandung antioksidan flavanols dan procyanidin yang dapat memperpanjang masa pembekuan darah dengan jalan mencegah agregasi platelet melalui mekanisme reduksi terhadap sintesis tromboksanA2 (TXA2). Agregasi platelet merupakan faktor yang sangat berperan dalam pembentukan trombus akibat pembekuan darah yang tidak terkendali.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dark chocolate terhadap masa pembekuan darah pada orang dewasa normal. Penelitian dilakukan pada 20 orang mahasiswa dan mahasiswi FK UKM yang berusia antara 20 – 22 tahun. Pengukuran masa pembekuan darah dalam satuan menit dilakukan sebelum dan setelah makan dark chocolate sebanyak 25 gram, dengan metode slide, secara in duplo. Analisis memakai uji “t“ berpasangan ( α = 0.01 ).

Penelitian menunjukkan bahwa masa pembekuan darah sesudah makan dark chocolate adalah 7,163 menit, lebih panjang daripada masa pembekuan darah sebelum makan dark chocolate sebesar 5,075 menit.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dark chocolate memperpanjang masa pembekuan darah pada orang dewasa normal.

Kata kunci : dark chocolate, TXA2, agregasi platelet, masa pembekuan darah

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF DARK CHOCOLATE (Theobroma cacao L.) TO BLOOD COAGULATION TIME ON NORMAL ADULT

Stevi Dwiyani, 2005. Tutor I : Hana Ratnawati,dr. M.Kes. Tutor II : Dani Brataatmadja, dr. SpPK

Chocolate has known and consumed widely in society and assumedly as a food that brouht negative influence to the health. Only few people knows that dark chocolate, one of the product from chocolate grain, have a lot benefits. Cocoa flavanols and procyanidins in dark chocolate inhibit platelet agregation by reducing thromboxanA2 synthesis so it can extend the blood coagulation time. Platelet agregation is one of the most important factor that caused the formation of thrombus as a result of uncontrolled blood coagulation process.

The objective of this experiment is to know the effect of dark chocolate to blood coagulation time on normal adult. The subject consist of 20 students of FK UKM whose ages are between 20 - 22 years old. The blood coagulation time ( in minutes ) is measured using in duplo - slide method before and after eating 25 gram of dark chocolate. Statistic analisis used paired “student t“ test (α = 0.01).

The result of this research is the increased of blood coagulation time after dark chocolate consumption ( 7.163 minutes ) than before dark chocolate consumption which is 5.075 minutes.

This research concluded that dark chocolate extend the blood coagulation time on normal adult.

Key words : dark chocolate, TXA2, platelet agregation, blood coagulation time

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.6 Metode Penelitian... 4

1.7 Lokasi dan Waktu... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemostasis ... 5

2.1.1 Pengertian Hemostasis ... 5

2.1.2 Mekanisme Hemostasis... 5

2.1.2.1 Spasme Pembuluh Darah ... 6

2.1.2.2 Pembentukan Sumbat Trombosit ... 7

2.1.2.3 Pembekuan Darah ... 16

2.1.2.4 Pembentukan Jaringan Ikat atau Penghancuran Bekuan Darah ... 20

2.2 Tromboksan ( TXA2 ) ... 22

2.2.1 Fungsi Tromboksan A2... 23

2.2.1.1 Terhadap Otot Polos... 24

2.2.1.2 Terhadap Platelet dan Sel- sel Darah ... 24

2.2.1.3 Terhadap Ginjal... 25

2.2.2 Hambatan Sintesa TXA2... 25

2.3 Cokelat ( Theobroma cacao L. ) ... 26

2.3.1 Klasifikasi Botani... 26

2.3.2 Jenis – Jenis Cokelat ... 27

2.3.3 Kandungan Cokelat Beserta Manfaatnya... 28

2.3.4 Efek Dark Chocolate Terhadap Agregasi Platelet... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Alat dan Bahan ... 33

(4)

3.3 Metode Penelitian... 33

3.3.1 Variabel perlakuan dan Variabel Respon... 33

3.3.2 Prosedur Penelitian... 34

3.3.3 Metode Analisis... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 36

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 37

4.2.1 Hal –hal yang Mendukung ... 38

4.2.2 Hal –hal yang Tidak Mendukung... 38

4.2.3 Kesimpulan... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 39

5.2 Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA... 40

LAMPIRAN ... 44

RIWAYAT HIDUP ... 66

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme hemostasis ... 6

Gambar 2.2 Berbagai fase sel dalam trombopoesis... 8

Gambar 2.3 Gambaran trombosit menggunakan mikroskop elektron... 10

Gambar 2.4 Proses pembentukan sumbat trombosit ... 11

Gambar 2.5 Perubahan bentuk trombosit ... 12

Gambar 2.6 Agregat trombosit dalam sediaan hapus darah ... 13

Gambar 2.7 Bekuan darah disertai jaringan fibrin ... 20

Gambar 2.8 Mekanisme pembekuan darah ... 21

Gambar 2.9 Metabolisme normal asam arakidonat ... 23

Gambar 2.10 Buah cokelat ... 25

Gambar 2.11 Pembagian flavonoid ... 27

Gambar 2.12 Efek dark chocolate terhadap metabolisme asam arakidonat ... 31

(6)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Masa Pembekuan Darah Sebelum dan Setelah Makan Dark Chocolate... 37

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I ... 44 Lampiran II ... 46 Lampiran III... 56

(8)

LAMPIRAN I PENGUJIAN STATISTIK

Pengujian dengan uji t berpasangan ( α = 0,01 )

Tabel L 1.1 Masa Pembekuan Darah

No. Sebelum Setelah di di2

( menit ) ( menit )

1. 3,750 5,500 1,750 3,063

2. 4,250 6,750 2,500 6,250

3. 4,250 7,000 2,750 7,563

4. 4,500 7,000 2,500 6,250

5. 4,750 5,750 1,000 1,000

6. 4,750 6,000 1,250 1,563

7. 4,750 7,000 2,250 5,063

8. 4,750 8,250 3,500 12,250

9. 5,000 7,250 2,250 5,063

10. 5,250 6,750 1,500 2,250

11. 5,250 6,750 1,500 2,250

12. 5,250 7,000 1,750 3,063

13. 5,250 7,000 1,750 3,063

14. 5,250 7,500 2,250 5,063

15. 5,500 7,500 2,000 4,000

16. 5,500 7,500 2,000 4,000

17. 5,500 8,500 3,000 9,000

18. 6,000 7,250 1,250 1,563

19. 6,000 8,000 2,000 4,000

20. 6,000 9,000 3,000 9,000

Jumlah 41,750 95,317

Perhitungan :

n

Σ di 41,750

i = 1

d = = = 2,088

n 20

(9)

44

n 1 n

Σ di2 ─ n Σ di 2 Sd2 = i=1

n (n – 1 )

95,317 ─ 1/20 ( 41,75 )2 95,317 - 87,153

Sd2 = =

20 ( 19 ) 380

8,164

Sd2 = = 0,021

380

Sd = 0,147

d 2,088

t = = = 14,204

Sd 0,147

α = 0,01

t α = 2,539

Wilayah kritis : t hitung > t α

14,204 > 2,539

Keputusan : Tolak H0

Kesimpulan :

Masa pembekuan darah setelah percobaan lebih panjang daripada masa

(10)

LAMPIRAN II DATA PENELITIAN

Nama : Leonard P. Umur : 22 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 5’30’’ 4’45’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 4’00’’ 5’00’’ 4’30’’ 30’ : 5’00’’ 5’30’’ 5’15’’ 45’ : 6’00’’ 8’00’’ 7’00’’ 60’ : 4’30’’ 5’30’’ 5’00’’ 75’ : 4’30’’ 5’30’’ 5’00’’ 90’ : 4’00’’ 6’00’’ 5’00’’ 105’ : 4’00’’ 6’00’’ 5’00’’ 120’ : 4’30’’ 6’30’’ 5’30’’ 135’ : 4’00’’ 5’30’’ 4’45’’ 150’ : 4’00’’ 5’30’’ 4’45’’

Nama : Sandy Umur : 22 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

3’’00’’ 4’’30’’ 3’45’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 30’ : 4’00’’ 4’30’’ 4’15’’ 45’ : 4’00’’ 4’30’’ 4’15’’ 60’ : 4’30’’ 5’00’’ 4’45’’ 75’ : 4’00’’ 5’30’’ 4’45’’ 90’ : 4’00’’ 5’00’’ 4’30’’ 105’ : 4’00’’ 5’00’’ 4’30’’ 120’ : 3’30’’ 5’00’’ 4’15’’ 135’ : 3’30’’ 4’30’’ 4’00’’ 150’ : 3’00’’ 4’30’’ 3’45’’

(11)

46

Nama : Andi P. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 5’00’’ 4’30’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 6’30’’ 7’00’’ 6’45’’ 30’ : 4’30’’ 6’30’’ 5’30’’ 45’ : 4’00’’ 5’00’’ 4’30’’ 60’ : 4’30’’ 6’00’’ 5’15’’ 75’ : 4’30’’ 5’30’’ 5’00’’ 90’ : 5’00’’ 8’00’’ 6’30’’ 105’ : 5’30’’ 7’00’’ 6’15’’ 120’ : 6’00’’ 8’00’’ 7’00’’ 135’ : 5’30’’ 6’00’’ 5’45’’ 150’ : 4’00’’ 5’00’’ 4’30’’

Nama : Ivan Martin L. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(12)

47

Nama : Jeffery Umur : 22 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’30’’ 5’00’’ 4’45’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’30’’ 7’00’’ 4’45’’ 30’ : 6’00’’ 8’00’’ 7’00’’ 45’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 60’ : 4’30’’ 6’30’’ 5’30’’ 75’ : 6’00’’ 9’00’’ 7’30’’ 90’ : 6’00’’ 8’30’’ 7’15’’ 105’ : 7’00’’ 9’30’’ 8’15’’ 120’ : 7’00’’ 9’00’’ 8’00’’ 135’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 150’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’

Nama : Hendrik Budy Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 6’30’’ 5’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(13)

48

Nama : Irwan S. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 7’00’’ 6’00’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 30’ : 7’30’’ 10’30’’ 9’00’’ 45’ : 7’30’’ 8’30’’ 8’00’’ 60’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 75’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 90’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 105’ : 5’30’’ 7’30’’ 6’30’’ 120’ : 5’30’’ 7’30’’ 6’30’’ 135’ : 5’30’’ 7’30’’ 6’30’’ 150’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’

Nama : Okky S. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’30’’ 6’00’’ 5’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(14)

49

Nama : Arry S. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’30’’ 5’30’’ 5’00’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 4’30’’ 5’30’’ 5’00’’ 30’ : 5’30’’ 6’30’’ 6’00’’ 45’ : 5’30’’ 6’00’’ 5’45’’ 60’ : 5’30’’ 6’00’’ 5’45’’ 75’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 90’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 105’ : 7’00’’ 7’30’’ 7’15’’ 120’ : 6’30’’ 7’00’’ 6’45’’ 135’ : 5’30’’ 6’00’’ 5’45’’ 150’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Nama : Hendrik S. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 5’30’’ 5’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(15)

50

Nama : Maria T. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 4’30’’ 4’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 30’ : 4’30’’ 7’00’’ 5’45’’ 45’ : 6’30’’ 7’00’’ 6’45’’ 60’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 75’ : 4’30’’ 6’00’’ 5’15’’ 90’ : 4’30’’ 5’00’’ 4’45’’ 105’ : 4’30’’ 5’00’’ 4’45’’ 120’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 135’ : 5’30’’ 6’30’’ 6’00’’ 150’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’

Nama : Ivanna T. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 5’30’’ 4’45’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(16)

51

Nama : Sylvana M. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 30’ : 4’30’’ 6’00’’ 5’15’’ 45’ : 4’30’’ 7’00’’ 5’45’’ 60’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 75’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 90’ : 5’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 105’ : 7’30’’ 9’30’’ 8’30’’ 120’ : 6’00’’ 7’30’’ 6’45’’ 135’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 150’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Nama : Yessie E. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 5’30’’ 5’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(17)

52

Nama : Mariska E. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 5’30’’ 5’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’30’’ 6’30’’ 6’00’’ 30’ : 5’30’’ 8’30’’ 7’00’’ 45’ : 5’30’’ 6’00’’ 5’45’’ 60’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 75’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 90’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 105’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 120’ : 5’00’’ 5’30’’ 5’15’’ 135’ : 5’00’’ 5’30’’ 5’15’’ 150’ : 5’00’’ 5’30’’ 5’15’’

Nama : Yovita Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 4’30’’ 4’15’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(18)

53

Nama : Veronica E. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 30’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 45’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’ 60’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 75’ : 5’30’’ 7’00’’ 6’15’’ 90’ : 6’30’’ 8’30’’ 7’30’’ 105’ : 6’00’’ 8’00’’ 7’00’’ 120’ : 5’00’’ 7’30’’ 6’15’’ 135’ : 5’00’’ 6’30’’ 5’45’’ 150’ : 5’00’’ 6’00’’ 5’30’’

Nama : Ratin A. Umur : 20 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

4’00’’ 5’30’’ 4’45’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(19)

54

Nama : Prisilla A. S. Umur : 22 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’00’’ 7’00’’ 6’00’’

Sesudah perlakuan :

I II X

15’ : 7’30’’ 8’30’’ 8’00’’ 30’ : 5’30’’ 7’30’’ 6’30’’ 45’ : 5’30’’ 7’30’’ 6’30’’ 60’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 75’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 90’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 105’ : 5’00’’ 7’00’’ 6’00’’ 120’ : 5’30’’ 8’00’’ 6’45’’ 135’ : 5’30’’ 8’00’’ 6’45’’ 150’ : 5’30’’ 8’00’’ 6’45’’

Nama : Lestari S. Umur : 21 tahun

Masa Pembekuan Darah Mula-mula :

I II X

5’30’’ 6’30’’ 6’00’’

Sesudah perlakuan :

I II X

(20)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Stevi Dwiyani

NRP : 0210017

Tempat / tanggal lahir : Bandung / 28 September 1984

Alamat : Jl. Pasundan no. 89, Bandung

Riwayat Pendidikan :

SDK YAHYA, Bandung, 1996

SLTPK YAHYA, Bandung, 1999

SMUK YAHYA, Bandung, 2002

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejak dahulu, cokelat (Theobroma cacao L.) telah dikenal dan dikonsumsi

secara luas di masyarakat, baik dalam bentuk minuman maupun produk olahan

lain seperti permen dan cokelat batangan. Banyak orang beranggapan bahwa

cokelat berefek buruk terhadap kesehatan, misalnya menyebabkan kegemukan,

meningkatkan risiko aterosklerosis, menyebabkan kerusakan gigi, mengakibatkan

batuk dan sebagainya. Tidak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya dalam

kadar tertentu, cokelat memiliki efek yang sangat bermanfaat.

Dark chocolate adalah cokelat tanpa tambahan susu, dengan kadar chocolate

liquor 15% menurut standar Amerika dan 35% menurut standar Eropa. Dark

chocolate murni paling sedikit harus mengandung 70% cocoa (solid + butter)

(http://en.wikipedia.org, 2005).

Dark chocolate mengandung beberapa zat psikoaktif minor seperti

theobromine, phenylethylamine, theophylline,

thelemethylhistamine-phenylethylamine (http://www.mrkland.com, 2005). Selain itu, coklat

mengandung antioksidan ( flavonoid ), magnesium, vitamin E, zat besi, vitamin B

dan stearic acid (http://www.azcentral.com, 2005).

Antioksidan yang terdapat dalam dark chocolate adalah flavonoid (subgroup

dari polifenol) yang disebut flavanol, beserta turunannya yaitu procyanidins,

epicathecins dan cathecins (Rein et al, 2001). Beberapa efek dari antioksidan

dalam dark chocolate adalah menurunkan tekanan darah, mengurangi oksidasi

LDL dan mencegah agregasi platelet. Agregasi platelet merupakan faktor yang

sangat berperan dalam pembentukan trombus akibat pembekuan darah yang tidak

terkendali. Trombus yang terbentuk dapat mengakibatkan sumbatan pada arteri

koronaria maupun pembuluh darah di otak. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya

infark jantung maupun stroke. Penghambatan agregasi platelet diharapkan dapat

(22)

2

menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam upaya pencegahan timbulnya

penyakit - penyakit kardiovaskular (Higdon, 2005).

Seperti kita ketahui, angka kematian karena penyakit jantung dan stroke cukup

tinggi di dunia. Karena itu, penulis tertarik untuk meneliti apakah dark chocolate

yang diketahui dapat mencegah agregasi platelet dapat digunakan sebagai salah

satu alternatif dalam mencegah pembentukan trombus dalam pembuluh darah.

Penilaian efek dark chocolate terhadap agregasi trombosit dalam penelitian ini

dilakukan melalui percobaan masa pembekuan darah (yang dinilai melalui

pembentukan benang fibrin), mengingat pembentukan fibrin terjadi setelah

melewati proses agregasi platelet. Percobaan ini dapat dilakukan dengan syarat

fungsi dari semua faktor pembekuan darah dalam keadaan normal.

1.2Identifikasi masalah

Apakah dark chocolate (Theobroma cacao L.) mempengaruhi masa

pembekuan darah pada orang dewasa normal.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk mengetahui apakah dark chocolate

(Theobroma cacaoL.) dapat memperpanjang masa pembekuan darah.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah flavanols dan procyanidins

dalam dark chocolate (Theobroma cacao L.) dapat menghambat agregasi platelet

sehingga berpengaruh terhadap masa pembekuan darah.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis: untuk memperluas cakrawala ilmu pengetahuan mengenai

(23)

3

Manfaat praktis: diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi bahwa

dark chocolate (Theobroma cacao L.) dapat bermanfaat sebagai antitrombosit

yang aman, efektif dan efisien.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Bila pembuluh darah mengalami trauma atau robek, hemostasis terjadi

melalui proses-proses: (1) spasme pembuluh darah, (2) pembentukan sumbat dari

trombosit, (3) pembekuan darah, dan (4) pertumbuhan jaringan ikat ke dalam

bekuan darah (Guyton&Hall, 1997).

Mekanisme pembentukan sumbat dari trombosit dimulai dengan adhesi

trombosit, yaitu pelekatan trombosit pada jaringan subendotelial yang terbuka.

Pemaparan terhadap kolagen atau aksi trombin mengakibatkan reaksi pelepasan

isi granula trombosit yang mencakup Adenosine diphosphate (ADP), serotonin,

fibrinogen, dan lain-lain. Kolagen dan trombin mengaktifkan sintesis tromboksan

A2 (TXA2) yang merupakan agregator trombosit dan vasokontriktor kuat. ADP

menyebabkan trombosit membengkak dan mempermudah membran

trombosit-trombosit yang berdekatan untuk saling melekat. Pelepasan lebih lanjut dari ADP

dan TXA2 menyebabkan agregasi trombosit sekunder sehingga terbentuk massa

trombosit yang cukup besar untuk menyumbat luka pada endotel (Hoffbrand&

Pettit, 1996).

Antioksidan dalam dark chocolate (Theobroma cacao L.) yaitu flavonoid

dapat menyebabkan inhibisi terhadap jalur siklooksigenase pada metabolisme

asam arakidonat (Mower et al, 1984). Secara lebih rinci, diungkapkan bahwa

antioksidan flavanol dan procyanidin akan mempengaruhi pembekuan darah

dengan jalan mencegah agregasi platelet melalui mekanisme reduksi terhadap

sintesis TXA2. Teori ini diperkuat dengan hasil percobaan yang menyatakan

terjadinya penurunan agregasi platelet dan pemanjangan masa pembekuan darah

pada subyek yang mengkonsumsi cokelat dengan kandungan flavonoid yang

tinggi (Rein et al, 2000). Menurut Holt (2002) didapatkan penurunan agregasi

(24)

4

setara dengan 220 mg flavanol dan procyanidin (Holt et al, 2002). Maka dengan

alasan inilah digunakan 25 gram dark chocolate sebagai variabel perlakuan.

Hipotesis penelitian

Dark chocolate (Theobroma cacaoL.) memperpanjang masa pembekuan

darah pada orang dewasa normal.

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, memakai

rancangan acak lengkap (RAL), dan bersifat komparatif.

Data yang diukur adalah masa pembekuan darah dalam satuan menit.

Analisis data dengan cara uji t berpasangan (α = 0,01).

1.7Lokasi dan waktu

Lokasi : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Waktu : April – Oktober 2005

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dark chocolate memperpanjang masa pembekuan darah pada 20 orang

dewasa normal dari 5,075 menit menjadi 7,163 menit.

5.2 Saran

‚ Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode yang

lebih modern dan jumlah sampel yang lebih banyak mengenai efek dark

chocolate sebagai antitrombosit sehingga dapat dimanfaatkan seoptimal

mungkin.

‚ Meskipun dark chocolate memiliki banyak manfaat, perlu juga diingat bahwa

dark chocolate memiliki kandungan kalori dan gula sehingga dalam

penggunaannya harus dipertimbangkan pada penderita diabetes, obesitas

maupun keadaan lain yang mengharuskan pembatasan konsumsi gula.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mezhari A. 1995. Story of low-dose aspirin: its potential use obstertics by way of influencing thromboxane and prostacylin.

http://www.kfshrc.edu.sa/annals/152/ed9433ar.html, April 20th, 2005.

Anonim. 2005. Chocolate.

http://en.wikipedia.org/wiki/Chocolate, April 16th, 2005.

Anonim. 2005. Chocolate

http://www.mothernature.com/Library/Ency/Index.cfm?id=1713004, April 16th, 2005

Anonim. 2005. Chocolate articles - choco main.

http://www.azcentral.com/home/chocolate/articles/0211choco11main-CR.html, February 3rd, 2005.

Anonim. 2000. Chocolate does not contain caffeine

http://www.mrkland.com/fun/xocoatl/caffeine.htm, March 15th,2005.

Anonim. 2005. Chocolate has antioxidants.

http://www.manbir-online.com/nutrition/chocolate.htm, April 16th, 2005.

Anonim. 2004. Chocolate without guilt.

http://www.healthnnutrition.co.in/display_Standard.asp?section=nutrition&su bsection=healthyeating_standard25, March 14th, 2005.

Anonim. 2000. Cokelat.

http://warintek.progressio.or.id/perkebunan/coklat.htm, August 1st, 2005.

Anonim. 2003. Health benefits of chocolate.

http://www.stuffedchocolate.com/health_benefits.htm, April 17th, 2005.

Anonim. 2004. Theobromine.

http://www.greatvistachemicals.com/proteins-sugars nucleotides/theobromine.html, April 14th, 2005.

(27)

40

Ames C. 2003. Chocolate benefits.

http://www.wtajtv.com/health/chocbene.html, March 20th, 2005.

Baldy C. M. 1995. Pembekuan. Dalam : Patofisiologi: konsep klinis proses - proses penyakit. Edisi 4. Terjemahan Peter Anugerah. Jakarta: EGC. Hal : 269-270

Born G.V. 1976. Platelets. In Biggs. R.: Human blood coagulation, haemostasis and thrombosis. 2nd ed. London: Blackwell Scientific Publications. p. 168-187

Foegh M., Ramwell P. 2001. Eicosanoid, prostaglandine, thromboxane,

leukotriene, dan senyawa yang berkaitan. Dalam Katzung B. G.: Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 1. Terjemahan Bag. Farmakologi FK UNAIR. Jakarta: EGC. Hal 545-564

Gaby A.R. 2003. Dark chocolate lowers blood pressure.

http://www.pccnaturalmarkets.com/health/Newswire/Back_issues/newswire_2 003_10_09_2.html, February 3rd, 2005.

Gandasoebrata. 2001. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta : Dian Rakyat. Hal 56-58

Gartner L.P., Hiatt J.L. 2001. Color textbook of histology. 2nd ed. USA : Saunders. p. 233-236

Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9.

Terjemahan Irawati Setiawan, Ken Ariata, Alex Santoso. Jakarta: EGC. Hal 579-588

Heckner F., Freund M. 1999. Praktikum hematologi dengan mikroskop. Edisi 9. Terjemahan Septelia Inawati. Jakarta: EGC. Hal 23

Higdon J. 2005. Flavonoids.

http://lpi.oregonstate.edu/phytochemicals/flavonoids.html., June 3rd, 2005.

Hillman R., Ault K. 1995. Hematology in clinical practice: a guide to diagnosis and management. New York: McGraw-Hill. p. 403

(28)

41

Holt RR, Schramm DD, Keen CL, Lazarus SA, Schmitz HH. Chocolate consumption and platelet function. 2002. JAMA 17(287): 2212–2213.

Kiad. 2002. Cocoa

http://kiad.net/livejournal/2002/02/cocoa.jpg., June 17th 2005.

Larson L. 2004. Primary hemostasis. In Shirlyn B. McKenzie : Clinical laboratory hematology. New Jersey : Pearson Education. p. 654-672

Macfarlane R.G. 1976. Haemostasis. In Biggs. R.: Human blood coagulation, haemostasis and thrombosis. 2nd ed. London: Blackwell Scientific Publications. p. 625

Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th ed. USA :

Pearson Education International. p. 673-675

Mower RL, Landolfi R, Steiner M. 1984. Inhibition in vitro of platelet

aggregation and arachidonic acid metabolism by flavone. Biochem Pharmacol 33(3):357–63

Murphy K., Chronopoulos A., Singh I., Francis M., Moriarty H., Pike M., et al. 2003. Dietary flavanols and procyanidin oligomers from cocoa (Theobroma cacao) inhibit platelet function. American Journal of Clinical Nutrition 6(77): 1466-1473

Offermanns S. 2001. Antiplatelet drugs.

http://encref.springer.de/mp/0001.htm, June 14 , 2005.th

P. Freddy Wilmana. 1995. Analgesik-antipiretik analgesik anti-inflamasi

nonsteroid dan obat pirai. Dalam: Farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. Hal 208

Rein D., Paglieroni T., Wun T., Pearson D., Schmitz H., Gosselin R., et al. 2000.

Cocoa inhibits platelet activation and function.American Journal of Clinical

Nutrition 1(72): 30-35

Russell J. 2004. June russell’s health facts.

http://www.jrussellshealth.com/chocolate.html , June 3rd, 2004.

Smith J. F. 2005. Platelet aggregation test.

(29)

42

Wakatepe. Phases of platelet aggregation in haemostasis.

http://www.derma-gel.com/vdg-press-gb/16.html, October 13th, 2005.

Waterbury. L. 1998. House officer series of hematology. Edisi 3. Terjemahan Sugi Suhandi. Jakarta : EGC. Hal 125

Ware J.A., Coller B.S. 2001. Hemostasis & thrombosis. In Beutler E., Lichtman

M., Coller B., Kipps T.: Williams Hematology. 5th ed. New York: McGraw-

Hill. p.1182-1185

Gambar

Tabel L 1.1  Masa Pembekuan Darah

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Manajemen Berbasis Sekolah, pemberdayaan dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja sekolah/madrasah agar dapat mencapai tujuan secara optimal, efektif dan efisien. Pada sisi

b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan..

Penelitian dilakukan berdasarkan sistem DAS/ sub DAS dengan input air berupa curah hujan yang jatuh dalam sub DAS yang diteliti dan hasil air berupa debit

It means that the application of narrative text can develop the speaking skill of grade XI students of SMA Negeri 1 Sindue.. Keywords: Developing; Speaking Skill;

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari penggunaan sistem informasi penjadwalan produksi dengan metode EDD, maka hipotesis nol yang akan diuji adalah yang artinya

Dengan makna tarajji, dapat kita artikan bahwa orang yang berpuasa berharap dengan perantaraan puasanya ia dapat menjadi orang yang

Carbon black digunakan sebagai suatu pengisi utama pada industri karet, tetapi carbon black dapat juga ditemukan pada aplikasi konduktivitas thermoplastik, perlindungan