• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Accessible Design Untuk Pengguna Kursi Roda Pada Zona Sirkulasi Publik Ruang Komersial.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Accessible Design Untuk Pengguna Kursi Roda Pada Zona Sirkulasi Publik Ruang Komersial."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Dalam laporan penelitian ini, terdapat masalah accessible design untuk pengguna kursi roda dalam hal melakukan aktifitas pada Mal Bandung Supermal yang berada di jalan Gatot Subroto, Bandung. Pengguna kursi roda yang melakukan aktivitas memerlukan desain yang accessible untuk membantu kebutuhan pengguna kursi roda pada saat berbelanja dan bertemu teman. Bagian yang menjadi pembahasan adalah entrance, sirkulasi utama vertikal dan horizontal, emergency exit dan toilet. Penelitian ini menggunakan literatur dari internet dan buku-buku sebagai panduan dalam memberikan standar-standar yang dapat diterapkan dalam proses desain. Kuesioner dan wawancara juga sebagai media pendukung. Diharapkan dengan adanya laporan penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dalam membuat desain yang dapat digunakan semua orang, dan juga menyadari pentingnya suatu area publik yang menyediakan desain dan fasilitas pendukung untuk orang berkebutuhan khusus.

(2)

ii ABSTRACT

In this research report, there were design problems accessible to wheelchair users in terms of doing activities on the Mall in Bandung Supermall road Gatot Subroto, Bandung. Wheelchair users who do activities that require accessible design to help the needs of wheelchair users at the time to shop and meet friends. Part of the discussion is the entrance, the main vertical and horizontal circulation, emergency exit and the toilet. This study uses literature from the internet and books as a guide in providing standards which can be applied in the design process. Questionnaires and interviews as well as supporting media. The first goal of this research report can increase the motivation in creating designs that can be used by all people, and also realize the importance of a public area that provides design and support facilities for people with special needs.

(3)

iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Accessible Design………8

2..1.1. Ruang Lingkup Acessible Design………..8-9

2.1.2. Asas Aksesibilitas………..9

2.2Karakteristik Pengguna Kursi Roda………...10

2.2.1. Literatur SLB-D YPAC………...10-11

2.2.2. Tingkatan Kesehatan Pengguna Kursi Roda………12

(4)

iv

2.3Definisi Ruang Publik ………..13-14

2.4Definisi Sirkulasi ………...14

2.5Literatur Kebutuhan Ruang dan Fasilitas Untuk Orang Yang Berkursi

Roda

2.5.1 Pintu...15-17

2.5.2 Jenis aktifitas pada pintu...17-18

2.5.3 Koridor ……….18-20

2.5.4 Toilet...20-29

2.5.5 Pintu ruang Istirahat ...30

2.5.6 Area Parkir...30-37

2.5.7 Entrance………37-39

2.5.8 Kemiringan atau Ramp……….39-43

2.5.9 Lift...43-47

2.5.10 Escalator...47-51

2.5.11 Tangga...51-55

2.5.12 Pegangan Tangan (handrail)……….55-59

2.6Literatur Buku Dimensi Manusia Dan Ruang Interior...59-61

2.7Literatur Buku Neufert Architects’s Data...62-64

2.8Literatur Undang-Undang...64-65

2.8.1 Literatur UNITED NATIONS (PBB)………...65-68

2.9Analisa dari literatur.………..68

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS OBJEK STUDI

3.1 Deskripsi Objek Studi……….69-71

3.2Analisis Fisik………..71-72

3.2.1 Literatur Mal Bandung Supermal……….…72-77

3.2.2 VISI, MISI, dan Kebijakan Mutu………77-78

3.2.3 Fasilitas Mal Bandung Supermal………..79-81

(5)

v BAB IV ANALISIS

A.ENTERANCE

4.1 Analisis Area Parkir………...84

4.1.1. Kondisi Saat Ini………84

4.1.2. Pembahasan……….84-85

4. 2. Analisis Entrance……….85

4.2.1. Kondisi Saat Ini………85

4.2.2 Permasalahan………...86-90

Tabel Aksessibilitas Enterance………91-92

B.SIRKULASI VERTIKAL UTAMA

4.3 Kemiringan atau Ramp………...92

4.3.1. Kondisi Saat Ini………....92

4.3.2. Pembahasan……….…93-94

4.4 Lift………..……95

4.4.1. Kondisi Saat Ini………..……..95

4.4.2. Pembahasan……….…....95-97

4.5. Analisis escalator………..…98

4.5.1. Kondisi Saat Ini………98

4.5.2. Pembahasan………...98-100

4.6. Analisis Tangga ………..100

4.6.1. Kondisi Saat Ini………...100

(6)

vi

Tabel Aksessibilitas Sirkulasi Vertikal Utama………107-110

C. SIRKULASI HORIZONTAL UTAMA

4.7 Analisis Pegangan Tangan (handrail)………..…110

4.7.1. Kondisi Saat Ini……….…110

4.7.2. Pembahasan……….…110-115

D. TOILET

4.8. Analisis Toilet……….115

4.8.1. Pembahasan ………115-118

Tabel Aksessibilitas Sirkulasi Horizontal Utama………119-121

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….…122-123

DAFTAR PUSTAKA

………

...

124-125

RIWAYAT HIDUP...126

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

BAB II

Gambar 2.1 sekolah SLB-D………..10

Gambar 2.2 sekolah SLB-D 1………...10

Gambar 2.3 sekolah SLB-D 2………...11

Gambar 2.4 sekolah SLB-D 3………...11

Gambar 2.5 sekolah SLB-D 4………...11

Gambar 2.6 standar ukuran pintu………...15

Gambar 2.7 ukuran pintu sliding………15

Gambar 2.8 pintu yang terbuka penuh………...15

Gambar 2.9 ukuran standar lebar jalan………...16

Gambar 2.10 pintu dengan dua bukaan………..16

Gambar 2.11 pintu………..17

Gambar 2.12 aktifitas koridor 1...18

Gambar 2.13 aktifitas koridor 2...19

Gambar 2.14 aktifitas koridor 3...19

Gambar 2.15 aktifitas koridor 4...20

Gambar 2.16 standard aktifitas toilet 1...20

Gambar 2.17 standard aktifitas toilet 2...21

Gambar 2.18. standard aktifitas toilet 3...21

Gambar 2.19 standard aktifitas toilet 4...22

(8)

viii

Gambar 2.21 standard aktifitas toilet 5...23

Gambar 2.22 standard aktifitas toilet 5...24

Gambar 2.23 standard aktifitas toilet 5...24

Gambar 2.24 standard aktifitas toilet 6...25

Gambar 2.25 ukuran tinggi standard penempatan barang 1...26

Gambar 2.26 ukuran tinggi standard penempatan barang 2...27

Gambar 2.27 ukuran tinggi standard penempatan barang 3...28

Gambar 2.28 standard aktifitas toilet 7...29

Gambar 2.29 standard aktifitas toilet 8...29

Gambar 2.30 ukuran standar area parkir………32 Gambar 2.31 ukuran standar area parkir………32 Gambar 2.32 ukuran standar area parkir………32 Gambar 2.33 ukuran standar area parkir………33 Gambar 2.34 ukuran standar area parkir………...33 Gambar 2.35 ukuran standar area Drop-off………...33 Gambar 2.36 ukuran standar area parkir……….35 Gambar 2.37 ukuran standar area parkir………35 Gambar 2.38 logo area parkir difable………...36 Gambar 2.39 Aktifitas pengguna kursi roda pada trotoar………..37 Gambar 2.40 contoh pelebaran jalan melalui kemiringan……….38

Gambar 2.41 jalan yang dibuat kemiringan………...38

(9)

ix

Gambar 2.43 sirkulasi pada kemiringan diagonal………..39

Gambar 2.44 standar kemiringan satu arah………40

Gambar 2.45 standar kemiringan bentuk huruf L………..40

Gambar 2.46 standar kemiringan bentuk huruf U………..41

Gambar 2.47 standar kemiringan pada lokasi jalan………...41

Gambar 2.48 handrail sebagai alat bantu area khusus………...42

Gambar 2.49 standart bukaan pada lift……….…..44

Gambar 2.50 standart ukuran lift ………...45

Gambar 2.51 ukuran pada tombol lift ………45

Gambar 2.52 standart ukuran pada tombol lift ………..46

Gambar 2.53 lift khusus pada tangga……….47

Gambar 2.54 cara kerja lift khusus……….48

Gambar 2.55 jenis-jenis ukuran lift………48

Gambar 2.56 alternatif desain pada escalator………...49

Gambar 2.57 alternatif desain pada tangga berputar……….49

Gambar 2.58 cara kerja escalator………...50

Gambar 2.59 ukuran dan arah escalator ………50

Gambar 2.60 jenis-jenis tangga ………51

Gambar 2.61 contoh akses pada tangga U ………52

Gambar 2.62 handrail pada tangga ………...52

Gambar 2.63 model-model pijakan pada tangga ………..53

(10)

x

Gambar 2.65 standart ukuran dan desain ………54

Gambar 2.66 jenis ujung tangga ………...55

Gambar 2.67 standart ketinggian handrail………...56

Gambar 2.68 ukuran ketinggian pada lantai………..…56

Gambar 2.69 bentuk-bentuk handrail………..………...57

Gambar 2.70 macam-macam model handrail………....57 Gambar 2.71 ukuran handrail pada dinding………..58 Gambar 2.72 handrail dapat dipasang pada dinding miring………..58 Gambar 2.73 ukuran standar kursi roda...59

Gambar 2.74 jarak standar berputar...59

Gambar2. 75 ukuran standard pegangan pada suatu benda...60

Gambar 2.76 ukuran standard rentangan tangan...61

Gambar 2.77 ukuran standard elevators...62

Gambar2.78 sirkulasi di dalam elevators...63

Gambar 2.79 ukuran melakukan aktifitas...64

BAB III Gambar 3.1 lokasi tampak atas 1……….……...71

Gambar 3.2 lokasi tampak atas 2………...72

Gambar 3.3 Layout Mal Bandung Supermal………..72

Gambar 3.4 Mal Bandung Supermal………..73

Gambar 3.5 Mal Bandung Supermal 1………...73

(11)

xi

Gambar 3.7 kota fantasi……….….80

Gambar 3.8 atrium Mal Bandung Supermal………...80

Gambar 3.9 atrium Mal Bandung Supermal 1………...81

BAB IV Gambar 4.1 pintu masuk utama 1………...86

Gambar 4.2 pintu masuk utama 2………...87

Gambar 4.3 pintu masuk pada basement 1………...88

Gambar 4.4 pintu masuk pada basement 1 arah kiri………..….89

Gambar 4.5 pintu masuk pada basement 1 arah kanan………...…89

Gambar 4.6 pintu masuk pada basement 1 arah metro………..90

Gambar 4.7 escalator pada area tengah gedung………...93

Gambar 4.8 escalator pada area kanan gedung………..94

Gambar 4.9 lift pada mal BSM………...95

Gambar 4.10 ketinggian tombol lift pada mal BSM………...96

Gambar 4.11 tombol lift khusus difable………...97

Gambar 4.12 escalator dan lift pada pintu utama………...98

Gambar 4.13 escalator dan suasana atrium………99

Gambar 4.14 escalator pada area metro………...99

Gambar 4.15 area menuju tangga darurat……….100

Gambar 4.16 contoh alat pada tangga darurat 1………...101

Gambar 4.17 contoh alat pada tangga darurat 1………..101

(12)

xii

Gambar 4.19 tangga emergency exit………103

Gambar 4.20 tangga pada pintu utama 1……….103 Gambar 4.21 tangga pada pintu utama 2……….104 Gambar 4.22 contoh cara-cara penggunan………..105 Gambar 4.23 proses penggunan………...105 Gambar 4.24 alternatif alat bantu………....106

Gambar 4.25 proses kerja alat terhadap kebutuhan……….106

Gambar 4.26 atrium mal BSM………...110

Gambar 4.27 sirkulasi pintu samping pada metro………...111

Gambar 4.28 sirkulasi pintu utama ……….111

Gambar 4.29 sirkulasi pintu samping metro………112

Gambar 4.30 sirkulasi pintu samping metro 1………113

Gambar 4.31 sirkulasi pintu samping metro2………..113

Gambar 4.32 sirkulasi pintu samping metro 3……….114

Gambar 4.33 penunjuk arah………...115

Gambar 4.34 penunjuk arah 1………...116

Gambar 4.35 toilet Bandung Supermal ………...116

Gambar 4.36 toilet Bandung Supermal 1……….117

Gambar 4.37 toilet difable………...117

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.1 mobilitas pengguna kursi roda……….12

Tabel 2.2 kebutuhan pengguna kursi roda………12

Tabel 2.3 tabel aksesibilitas………..13

Tabel 2.4 tabel kemiringan lantai………...36

Tabel 2.5 tabel kemiringan lantai………...43 BAB IV Tabel 4.1 Analisis Masalah Aksesibilitas pada area parkir………85

Tabel 4.2 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Enterance………90

Tabel 4.3 Analisis Aksesibilitas pada enterance………91

Tabel 4.4 Analisis Aksesibilitas pada enterance………..91-92 Tabel 4.5 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Ramp………94

Tabel 4.6 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Lift………...97

Tabel 4.7 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Escalator………...107

Tabel 4.8 Analisis Aksesibilitas pada sirkulasi vertikal utama………107-108 Tabel 4.9 Analisis Aksesibilitas pada sirkulasi vertikal utama………108-109 Tabel 4.10 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Handrail………..115

Tabel 4.11 Analisis Masalah Aksesibilitas pada Toilet………118

Tabel 4.12 Analisis Aksesibilitas pada sirkulasi horizontal utama………..119

(14)

xiv

LAMPIRAN

1.1Foto-foto sekolah YPAC

(15)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semua manusia itu membutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang yang dapat

dijadikan sandaran hidup. Area public yang diharuskan dapat membuat

seluruh manusia nyaman dengan adanya desain-desain yang dapat digunakan

oleh seluruh manusia. Desain yang diperlukan untuk area public termasuk

desain yang harus memiliki segala macam kebutuhan yang diperlukan.

Dengan adanya acuan-acuan atau standart-standart menurut PBB maupun

negara berkembang lainnya, sekarang sudah mewajibkan bagi desainer interior

maupun para arsitektur untuk dapat membuat sebuah karya yang termasuk

kedalam sebuah desain universal itu yang dapat diperuntukkan untuk semua

(16)

2

Dalam dunia internasional, para desainer maupun arsitektur diwajibkan dapat

membuat desain yang fungsional untuk dapat dipakai dengan berbagai jenis

manusia yang memiliki kebutuhan khusus, terlebih kepada difable. Oleh

karena itu dibutuhkan desain universal untuk dapat membantu kebutuhan yang

ada.

Desain universal pada seluruh area public yang dapat digunakan untuk semua

kalangan ini maka sudah sangat terdengar jelas ada isu-isu yang menjadi

perhatian utama pada dunia internasional. Jadi, Indonesia sendiri sudah

saatnya untuk menyambut era globalisasi untuk dapat membuat

undang-undang difable.

Penulisan ini berdasarkan pemikiran dalam melihat apakah Bandung

Supermall yang ada di jalan Gatot Subroto, Bandung ini memiliki desain yang

diperuntukkan untuk orang-orang yang menggunakkan kursi roda, karena mal

sendiri adalah salah satu area public yang akan dikunjungi oleh berbagai

macam orang yang akan melakukan segala macam aktifitas termasuk membeli

berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh

sebuah mal sebagai tempat publik.

Kebutuhan akan sebuah kenyamanan ingin dirasakan oleh setiap manusia.

Akan tetapi desain yang ada saat ini terkadang lebih mengutamakan sisi

visual, yaitu keindahan, kemewahan, dan daya tarik ruang. Pembuatan sebuah

area public adalah salah satu cara untuk dapat membantu manusia

memperoleh kebutuhannya dalam satu tempat.

Melihat dari adanya kebutuhan manusia yang beraneka ragam, maka studi

kasus yang dipilih yaitu mal, di mana tujuan manusia untuk datang ke mal

sangat beragam bahkan banyak orang yang datang hanya untuk menghabiskan

waktu luangnya untuk bertemu dengan orang lain.

Perancangan sebuah mal hanya berdasarkan kebutuhan manusia normal bukan

(17)

3

yang berlebihan, dimana biasanya orang berpikir bahwa dengan desain yang

mewah merupakan acuan untuk mengajak konsumen berbelanja bukan untuk

memberikan fasilitas yang lebih kepada difable. Kadang kala pembuatan

sebuah mal dilihat dari keinginan manusia sebagai contoh bagi orang lain.

Pembangunan sebuah mal, diperhatikan dari sirkulasi dan penempatan

toko-toko, baik dari desain untuk orang yang melakukan aktifitas, bahkan selalu

memikirkan kesan mewah yang ingin ditampilkan untuk memberikan kesan

berbeda dengan mal lainnya.

Saat pengguna kursi roda mengunjungi mal, ternyata tempat tersebut tidak

dapat diakses dengan baik oleh penggunanya karena tidak ada perancangan

ruang yang memperhatikan orang-orang yang mempunyai keterbatasan.

Sedangkan desain pada area publik ini sangat memerlukan perancangan yang

terlupakan ataupun sengaja untuk tidak dibuat dengan pemikiran bahwa

pengguna kursi roda tidak akan datang ke area publik seperti itu.

Berdasarkan kurangnya perancangan mal yang memperhatikan desain untuk

pengguna kursi roda, maka diperlukan adanya pembahasan desain sebuah mal

yang terdapat jalur sirkulasi untuk orang yang berkursi roda, oleh karena itu,

pembahasan yang akan dilakukan ini adalah pada lantai GF pada bangunan

mal Bandung Supermal ini, bagian-bagian mana saja yang dapat dijadikan

akses masuk untuk orang yang menggunakkan kursi roda.

Pembangunan sebuah mal membutuhkan aspek-aspek tertentu yang mungkin

tidak dipakai untuk mendesain sesuatu. Mendapatkan sesuatu ide desain yang

harus dipikirkan untuk kenyamanan orang-orang yang datang ke mal.

Karena orang-orang yang datang ke mal itu tidak dapat dibatasi hanya untuk

orang-orang yang tertentu, karena itu sebaiknya desain mal sekarang harus

(18)

4

berbagai macam orang yang memiliki kebutuhan khusus(orang yang

menggunakkan kursi roda) dengan mudah masuk bahkan melakukan aktifitas

yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Desain yang dapat dibuat untuk memudahkan orang yang menggunakkan

kursi roda adalah Membuat ramp untuk memudahkan orang yang

menggunakan kursi roda masuk ke mal, menyediakan alat-alat bantu seperti

pegangan yang dipasang pada dinding dan sekitarnya untuk memudahkan

orang yang menggunakkan kursi roda, bahkan membuat desain dengan adanya

perhitungan yang benar untuk memudahkan jalur sirkulasi, maupun

barang-barang yang diperlukan dengan cara membuat bentuk-bentuk yang mudah

dijangkau.

Jadi penelitian ini akan menguji Mal Bandung Supermal di jalan Gatot

Subroto, Bandung. Dilihat apakah desain yang sudah ada dapat digunakan dan

mempermudah pengguna kursi roda ketika berada di Mal Bandung Supermal.

1.2Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian adalah desain dan

sirkulasi yang ada pada enterance, Lantai GF, sirkulasi vertikal dan horizontal,

toilet, emergency exit,yang dapat dipakai dan dilalui oleh pengguna kursi roda.

Lingkup penggunaan desain dikhususkan pada kebutuhan orang yang berkursi

roda. Desain harus dibuat dengan mempertimbangkan faktor kemudahan dan

kenyamanan bagi pengguna yang berkursi roda hingga dapat masuk ke dalam

Bandung Supermal. Apabila desain yang dibuat sudah ada, dapat dilihat

desain sudah sesuai atau tidak sesuai dengan standard desain yang seharusnya

(19)

5

1.3Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini:

1. Bagaimanakah desain yang accessible untuk pengguna kursi roda pada

sirkulasi publik ruang komersil ?

2. Apa saja faktor pendukung aksesibilitas ruang sirkulasi publik yang

berkaitan dengan pengguna kursi roda?

3. Bagaimana rekomendasi desain yang aksesibel untuk orang yang

menggunakan kursi roda pada Mal Bandung Supermal?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini:

1. Mengetahui sistem dan fasilitas ruang yang accessible untuk orang yang

berkursi roda pada ruang publik.

2. Membuat perkembangan desain yang accessible dilihat dari fungsi

kemudahan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian yang dapat

membantu pengguna yang berkebutuhan khusus pada area publik.

3. Menyediakan fasilitas tambahan dengan desain yang accessible pada

ruang publik untuk memudahkan pengguna kursi roda.

1.5Manfaat penelitian

Manfaat penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan masukan bagi pembaca khususnya para arsitek dan desainer

interior untuk membuat dan memperhatikan desain bagi orang yang

menggunakkan kursi roda pada area public, khususnya Mal Bandung

(20)

6

2. Memberikan pengetahuan bagi pembaca khususnya para arsitek dan

desainer interior untuk memperhatikan sirkulasi dan desain bagi

orang-orang yang menggunakan kursi roda.

3. Memberikan penjelasan tentang sirkulasi dan desain terhadap kenyamanan

pengguna

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini dibuat menggunakan metode kualitatif dengan analisis diskriptif.

Hasil data didapat melalui kajian literatur. Data pendukung digunakan untuk

melengkapi proses analisis, berupa wawancara dan kuesioner.

1.7 Kerangka penelitian

Kebutuhan manusia yang beraneka ragam di ruang publik

1. Kebutuhan hidup 2. Sarana hiburan 3. Sosialisasi

Universal Design

Accessible Design

1. Pintu masuk utama 2. Sirkulasi utama horizontal

dan vertikal 3. Emergency exit 4. Toilet

(21)

7

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I yaitu Pendahuluan, menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka penelitian serta sistematika penulisan.

Dalam BAB II yaitu Tinjauan Pustaka, memberikan literatur tentang kebutuhan

sirkulasi dalam ruangan untuk orang-orang yang menggunakkan kursi roda.

Dalam BAB III yaitu Deskripsi dan Objek Studi, menjelaskan letak, literatur dan

fasilitas dari objek yang dipilih, yaitu Mal Bandung Supermal yang berada di

jalan Gatot Subroto, Bandung.

Dalam BAB IV yaitu Analisis, menjelaskan sirkulasi yang ada sekarang dan

memberikan solusi untuk sirkulasi yang dapat digunakan untuk orang-orang yang

(22)

122

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari penelitian pada Mal Bandung Supermal ini dilihat dari desain interior yang

accessible maupun standar-standar yang ada bahwa Mal ini ditinjau dari segi desainnya dapat

memberikan kemudahan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian kepada pengunjung dan

pengguna kursi roda.

Desain accessible yang sesuai dengan kebutuhan terdapat pada ketersediaan lift, koridor,

toilet sedangkan untuk pintu masuk, escalator, emergency exit, dapat dilihat bahwa desain

yang ada sekarang sudah cukup membantu dari kebutuhan sebuah bangunan akan tetapi

(23)

123

Desain yang dibutuhkan penambahan adalah:

 Pintu masuk Bandung supermal dibagi menjadi 3 yaitu pintu masuk utama, pintu masuk selatan, dan pintu masuk plaza itu dibutuhkan ramp untuk memberikan

kemudahan khususnya pengguna kursi roda.

 Lift yang tersedia sudah sesuai standar, akan tetapi lebih baik diberikan fasilitas tambahan (pada tombol).

Escalator diberikan penambahan ukuran untuk kursi roda dalam keadaan diam atau posisi menunggu dari lantai bawah ke lantai atas.

Koridor dengan ukuran besar pada mal ini dapat diberikan handrail untuk pengguna kursi roda maupun membantu pengguna lainnya seperti anak-anak dan manula.

Toilet sudah cukup membantu pengguna kursi roda, dari penggunaan handrail pada salah satu sisi dinding. Akan tetapi ukurannya lebih baik diperbesar untuk

memudahkan pengguna kursi roda dapat berputar pada toilet khusus.

Emergency exit seharusnya dapat membantu pengunjung dalam keadaan darurat. Pengguna kursi roda membutuhkan penggunaan alat bantu secara otomatis yang dapat

menurunkan user dari lantai atas hingga ke lantai bawah (penggunaan alat ini tidak

akan mengganggu aktifitas pengguna lain karena dapat dilipat).

Pada bab ini penulis sudah menjelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan pengguna kursi roda

yang beraneka ragam. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

dijadikan motivasi untuk memberikan inovasi desain yang aksesibel maupun arsitektur

kepada sebuah area public komersial.

Pembuatan penelitian diharapkan dapat membantu pengguna kursi roda pada area public

tanpa perasaan khawatir sarana-sarana yang dibutuhkan tidak dapat membantu pengguna

kursi roda. Karena pembuatan desain yang aksesibel dapat digunakan pengguna kursi roda

yang tidak akan membuat pengguna lainnya merasa tidak nyaman akan tetapi, pembuatan

desain ini dapat dilihat sisi kepedulian antara desainer dan arsitektur untuk kenyamanan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Andyono, Yuli S. 2001. (Indonesia Shopping Center) PT Griya Asri Prima

Aryani, Dewi Isma. 2005. (Sarana Saji Dan Hidang Jamu Gendong Tradisional di hotel Resort) Bandung:Fakultas Seni Rupa Dan Desain ITB

Dezignare Interior Design Collective, INC . www.dezignare.com (diakses:10/05/09, 12.15 am)

http://www.asiamaya.com/undang-undang/uu_penyandang_cacat/uu_penyandang_cacat_index.htm (diakses:19/10/09, 8.54 pm)

http://en.wikipedia.org/wiki/Accessibility(diakses:20/10/09, 9.20 pm)

http://www.un.org/esa/socdev/enable/designm/

http://www.accessibility.com.au/show-category-products.php?cgid=073d4dd97b3d4a5ebdeb2bcb03e94d70&pg=1 (diakses:20/10/09, 9.20 pm)

http://id.wikipedia.org/wiki/Toilet (diakses:25/02/10, 09.00pm)

Kazok, Ulrichdan ali, muhamad. Thrusday, march 15,2007

http://permiashawaiilife.blogspot.com/2007/03/tentang-disable-dan-difable.html (diakses:12/04/10, 4.47 pm)

Neufert Architects’ Data

Panero, Julius. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior,

(25)

Sovia.19 desember 2008 17:05:52

http://www.hrcentro.com/berita_sdm/Pengusaha_Wajib_Memberikan_Kesempatan_Kerja_Ke pada_Penyandang_Cacat__081219.html(diakses:19/10/09, 9.01 pm)

Sekolah SLB-D YPAC

www.bandungsupermal.com

(26)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama Lengkap : Stella.Supradja

Tempat, Tanggal Lahir :Bandung, 20 September 1988

Alamat :Jalan Pasir Koja no 85, Bandung

Jenis Kelamin :Wanita

Hobi :Jalan-jalan

Telefon : 081320706785

Pendidikan

1992-1994 TKK BPK Penabur, Bandung

1994-2000 SDK 2 BPK Penabur, Bandung

2000-2003 SLTPK Yahya, Bandung

2003-2006 Sekolah Menengah Umum YPS, Bandung

2006-sekarang Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Jurusan Desain Interior

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dil- akukan oleh Wulan yang ditemukan 4 sampel bakso yang mengandung formalin dari pedagang bakso di Kecamatan Panakukkang Kota

[r]

Perhitungan undercutting pada Tabel C5.1.1 di atas telah memasukkan faktor BMAD yang pada saat ini masih berlaku. Besaran THC dan inland freight serta profit

Pada penelitian ini menunjukkan pemakaian pasir besi sebesar 80% dari berat pasir memberikan kuat tekan maksimum diantara kadar pasir besi yaitu 42,65 MPa dan dapat

2. Perdagangan internasional memberikan keanekaragaman barang dan jasa. Kita dapat membayangkan jika Indonesia tidak mempunyai hubungan perdagangan internasional dengan

Dari penelitian-penelitian tersebut, peneliti melihat bahwa ekofeminisme belum pernah digunakan untuk mengungkapkan permasalahan atau pemikiran pengarang dalam

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah melakukan kegiatan untuk mendorong Peran serta masyarakat dalam penanganan pembangunan instalasi pengolahan limbah cair rumah

Dari ketiga hasil analisis hubungan antara dimensi panjang cangkang dengan berat total kerang simping diketahui bahwa pertumbuhan kerang simping pada bulan April