STRUKTUR ORGANISASI
KOMISARIS
DIREKTUR
GENERAL MANAGER
Manager Divisi I
Manager Divisi II
Marketing
PPC
Q C
Gudang Induk
Gudang Jadi
Akunting
HRD
Weaving I-V
D/F
Pembelian
Gudang Spare part
Manager Divisi III
Daftar Pertanyaan
Petunjuk pengisian
Pertanyaan terdiri dari dua jenis yaitu pertanyaan jenis A dan B. Pertanyaan
jenis A merupakan pertanyaan umum mengenai identitas dan status Bapak/Ibu
dalam perusahaan. Jika Bapak/Ibu berkeberatan mengungkapkan identitas diri,
pertanyaan jenis A boleh tidak dijawab. Pertanyaan B merupakan pertanyaan
tertutup dimana telah disediakan lima alternatif jawaban sebagai berikut :
STS : Jawaban sangat tidak setuju
TS : Jawaban tidak setuju
N : Jawaban netral
S : Jawaban setuju
SS : Jawaban sangat setuju
Berilah tanda ( √ ) pada kolom jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling tepat.
A. Pertanyaan Umum
1. Nama : ...
2. Jenis Kelamin : ( ... ) Pria
( ... ) Wanita
3. Pendidikan terakhir : SMA
Diploma ( D3 )
Sarjana ( S1 )
Sarjana ( S2 )
4. Jabatan : ...
5. Lama bekerja : ...
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy. .534
Component Matrix(a)
Component Component
1 2
X1 .722
X22 .966
X24 .966
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 2 components extracted.
Rotated Component Matrix(a)
Component Transformation Matrix
Component 1 2 1 .911 .412 2 -.412 .911
RELIABILITY
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .633 3
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Case Processing Summary
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha(a) N of Items .732 15
Item-Total Statistics
Scale Statistics
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kegiatan perusahaan semakin luas, permasalahan yang dihadapi
oleh manajemen semakin kompleks. Sejalan dengan keadaan tersebut, manajemen
perusahaan dihadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan operasi perusahaan. Hal ini menyebabkan pimpinan melimpahkan
wewenangnya kepada bawahan, yang mana tanggung jawab tetap berada pada
pimpinan ( Hartadi, 1999 ). Oleh sebab itu, pimpinan memerlukan suatu alat yang
dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan yang disebut pengendalian
intern.
Pengendalian intern yang memadai, menuntut manajemen dalam mengelola
perusahaan selalu memperoleh data yang benar dan dapat dipercaya mengenai
segala kegiatan dalam perusahaan terutama dalam kegiatan penggajian. Kegiatan
penggajian merupakan salah satu hal penting yang harus dihadapi oleh
manajemen karena penggajian di dalam perusahaan yang mempunyai jumlah
pegawai yang cukup banyak, komponen biaya gaji merupakan komponen biaya
yang cukup penting yang dapat berpengaruh pada komponen lain seperti pada
kinerja karyawan, perhitungan harga pokok produksi, dll ( Reider, 2002 ).
Pengendalian intern yang ada harus terus menerus dievaluasi oleh pihak
auditor internal untuk menjamin berjalannya pengendalian intern sebagaimana
yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Pihak auditor internal wajib
2
perusahaan dalam menunjang efektivitas operasi perusahaan. Tujuan
pengendalian intern dapat tercapai jika unsur-unsur pengendalian internal
benar-benar dipenuhi. Oleh karena itu, manajemen perlu mengawasi pengendalian intern
secara terus menerus untuk mengetahui apakah pengendalian intern tersebut telah
berjalan dengan wajar serta senantiasa melakukan perbaikan untuk menyesuaikan
dengan perubahan keadaan.
Salah satu unsur dari pengendalian intern yang memadai adalah audit
internal ( Tugiman, 1996 ). Audit internal membantu mendukung efektivitas
pengendalian intern, termasuk pengendalian intern gaji yang merupakan salah
satu masalah yang penting bagi manajemen dalam perkembangan dan
pertumbuhan perusahaan. Alasan mengapa pengendalian intern gaji merupakan
salah satu masalah penting yang harus dihadapi oleh manajemen adalah karena
kesalahan atas perhitungan gaji pada khususnya yang akan mengakibatkan
kesalahan dalam perhitungan biaya produksi secara keseluruhan, yang juga
berpengaruh dalam penentuan harga pokok produk, dan akhirnya menyebabkan
kesalahan dalam penetapan harga jual produk sehingga perusahaan tidak dapat
bersaing di pasaran ( Reider,2002 ). Dengan adanya audit internal dalan suatu
aktivitas perusahaan,diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan operasi
perusahaan secara efektif, juga untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan
adanya kesalahan dalam pemberian gaji.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk melihat bagaimana
penerapan audit internal pada perusahaan tekstil PT. Putera Mulya Terang Indah
( PMTI ) di Bandung, Jawa Barat sebagai tempat penelitian. PT. PMTI ini
3
penulis memilih PT.PMTI sebagai tempat penelitian adalah bahwa perusahaan
tersebut mempunyai data yang memadai tentang audit intern dan tentang
penggajian.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi
dengan judul :
“PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN GAJI ( Studi kasus pada
PT. PMTI Majalaya-Bandung, Jawa Barat )”
1.2Identifikasi Masalah
Setelah meneliti lebih lanjut terhadap apa yang telah diuraikan di atas, penulis
dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah audit internal gaji pada PT. PMTI telah memadai ?
2. Apakah pengendalian intern gaji yang diterapkan oleh PT. PMTI telah
efektif ?
3. Bagaimana peranan audit dalam menunjang efektivitas pengendlian intern
gaji pada PT. PMTI ?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maksud dan tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui kememadaian pelaksanaan audit internal atas gaji pada
4
2. Untuk mengetahui keefektivan penerapan pengendalian intern gaji pada
PT. PMTI
3. Untuk mengetahui peranan audit internal dalam mendukung efektivitas
pengendalian intern gaji pada PT. PMTI
1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, hasil penelitian ini
diharapkan akan berguna bagi :
1. Penulis sendiri, yaitu untuk menambah wawasan, memenuhi rasa ingin
tahu penulis mengenai pengendalian inter sehingga dapat menjadi bekal
bagi penulis dikemudian hari dan juga sebagai salah satu syarat dalam
menempuh ujian sarjana ekonomi jurusan akuntansi di Universitas Kristen
Maranatha.
2. Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dan saran mengenai audit internal dalam kaitannya dengan efektivitas
pengendalian intern gaji.
3. Masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber pengetahuan
dan kepustakaan.
1.5Rerangka Pemikiran
Pimpinan perusahaan pada perusahaan yang semakin besar tidak lagi dapat
melaksanakan setiap kegiatan perusahaan secara langsung. Tetapi walaupun
demikian, agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan pola kebijaksanaan yang
5
wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Agar pendelegasian ini
berjalan dengan baik, diperlukan adanya suatu alat yang dapat membantu
manajemen dalam fungsi pengawasan dan pengendalian yaitu pengendalian
intern.
Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Masalah yang menyangkut tenaga kerja antara lain masalah
pemberian gaji. Oleh karena itu perlu diadakan suatu pengendalian intern dalam
masalah gaji agar prestasi kerja karyawan dinilai dengan balas jasa yang
memadai.
Gaji merupakan masalah yang penting bagi perusahaan seperti yang
diungkapkan oleh Arens et al. ( 2003,520 ) yaitu :
The payroll and personal cycle involves the employment and payment
of all employes. Labor in important consideration in the valuation of inventory in manufacturing, constraction, and other industries. The improver valuation and allocation of labor can result in a material misstatement of net income. Payroll also an area in which large amounts at company resource can be wasted because of inefficiency or stolen through fraud.
Jika diuraikan lebih lanjut adalah :
1. Gaji, upah, pajak penghasilan pegawai dan beban pegawai lainnya
merupakan komponen utama pada kebanyakan perusahaan.
2. Beban tenaga kerja merupakan pertimbangan penting dalam penilaian
persediaan dalam perusahaan manufaktur dan konstruksi bahwa klasifikasi
dan alokasi beban upah yang tidak pantas dapat menyebabkan salah saji
6
Penggajian merupakan bidang yang menyebabkan pemborosan sejumlah
besar sumber daya perusahaan karena inefisiensi atau pencurian melalui
fraud.
Berdasarkan hal-hal di atas, terlihat bahwa masalah gaji adalah masalah
yang cukup serius terutama dalam hal-hal yang dapat merugikan perusahaan
seperti pekerja yang fiktif, penyelewengan jam kerja, kesalahan pembayaran gaji
yang melebihi jumlah yang seharusnya. Untuk menghindari
kemungkinan-kemungkinan di atas, dibutuhkan pengendalian intern yang memadai yang bersifat
mencegah dan memperbaiki suatu masalah. Untuk menghindari inefisiensi dalam
penggunaan tenaga kerja diperlukan suatu alat manajemen yang efektif, yaitu
diselenggarakannya audit internal yang sifatnya tidak memihak dalam arti
independen terhadap bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Hubungan antara audit internal dengen efektivitas pengendalian intern
gaji merupakan relevansi yang sangat penting ( Reider,2002 ). Hal ini dapat
dilihat dari kontribusi peranan audit internal dalam membantu pencapaian tujuan
pengendalian intern gaji, diantaranya dengan penetapan pembayaran gaji secara
tepat dan benar. Tepat berarti jumlahnya telah dihitung dan ditetapkan
sebagaimana mestinya dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Benar berarti
telah dibayarkan tepat waktu dan tepat orang serta dapat memantau terjadinya
kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi. Atas dasar hal-hal tersebut, penulis
merumuskan hipotesis :
“Audit internal yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas
7
1.6Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan studi kasus dengan
metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan,
menyajikan, serta menganalitis data sehingga dapat memberikan gambaran yang
cukup jelas mengenai objek yang diteliti, memberikan informasi dan dapat
memberikan kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ( Hasan
2002,6 ). Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan
( field study ) dan studi kepustakaan ( literature study ) yaitu :
1. Studi lapangan yaitu :
Peninjauan langsung pada perusahaan yang akan diteliti untuk memperoleh
data primer. Dilakukan dengan cara :
a) Observasi, yaitu suatu teknik dengan cara melakukan pengamatan
langsung atas objek penelitian.
b) Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
melakukan Tanya jawab langsung dengan pimpinan perusahaan, staf,
maupun karyawan untuk memperoleh informasi mengenai permasalahan
yang sedang diteliti.
c) Daftar pertanyaan ( kuesioner ), yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
disebarkan kepada manajer atau staf yang berhubungan dengan fungsi
personalia.
2. Studi kepustakaan ( literature study ), yaitu mengumpulkan data dan
informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang ada
8
sekunder sebagai landasan teori untuk membahas masalah yang telah
diidentifikasi sebelumnya.
Dalam penelitian ini digunakan alat analisis korelasi Pearson.
Penulis menggunakan alat analisis ini karena analisis korelasi Pearson
digunakan untuk tipe data yang mempunyai skala interval atau rasio.
Koefisiensi korelasi Pearson ini mengukur keeratan hubungan diantara
hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian. (
Santoso, 2003, 315 )
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Objek yang akan dijasikan penelitian bagi penulis skripsi ini adalah PT. Putera
Mulya Terang Indah ( PMTI ) yang merupakan perusahaan milik swasta yang
bergerak di bidang tekstil. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Rancajigang no. 200
Majalaya-Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dimulai dari bulan April 2007
sampai selesai.
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Audit
Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Gaji serta analisa
terhadap data tersebut, dengan dilandasi oleh teori yang relevan dengan masalah
yang diteliti penulis yang telah dikemukakan pada BAB IV, penulis mengambil
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan audit internal pada PT. PMTI telah memadai.
a. Audit internal memiliki keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan
tanggung jawab yang diberikan. Tujuan, kewenangan, fungsi, serta
tanggung jawab audit internal telah sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
Audit internal juga telah mematuhi kebijakan dan Undang - Undang yang
telah ditetapkan.
b. Staff SPI PT. PMTI telah memiliki kecakapan profesional dalam
bidangnya. Selain pendidikan formal mereka juga memiliki pendidikan
lainnya untuk meningkatkan keahliannya.
c. Adanya program audit internal yang disusun dan dilaksanakan oleh auditor
internal agar audit yang dilakukan dapat tersusun dan terencana dengan
baik.
d. Adanya laporan audit yang diselesaikan dan disampaikan tepat waktu agar
77
e. Adanya tindak lanjut atas hasil laporan audit dan dilakukannya pemantauan
terhadap tindakan koreksi atau perbaikan.
2. Penerapan pengendalian intern gaji pada PT. PMTI cukup efektif. Hal ini dapat
dilihat dari :
a. Lingkungan pengendalian
PT. PMTI memiliki integritas yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya kedisiplinan pegawai, kejujuran, keaktifan, serta ketelitian pegawai
dalam prosedur penggajian. Selain itu juga terdapat komitmen yang cukup
baik sehingga setiap karyawan memiliki kemampuan untuk melaksanakan
pekerjaannya.
b. Perkiraan risiko
PT.PMTI telah mengantisipasi kemungkinan adanya perubahan lingkungan
operasi perusahaan, pegawai baru, teknologi baru, dan pertumbuhan yang
pesat sehingga dapat diminimalisir
c. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian dapat dilakukan dengan adanya pengendalian fisik
atas aset, pemisahan tugas yang memadai, serta terjaminnya keamanan
dalam penyimpanan catatan-catatan atau dokumen-dokumen penting
perusahaan.
d. Informasi dan komunikasi
Adanya sistem informasi dan komunikasi yang cukup memadai sehingga
manajemen mendapatkan informasi yang lengkap dan dapat dipercaya baik
78
dilaksanakannya prosedur penggajian yang sesuai dengan kebijakan yang
berlaku, telah digunakannya sistem komputerisasi yang memudahkan dalam
pelaksanaan penggajian, serta adanya komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan seperti adanya koordinasi antara bagian yang bersangkutan.
e. Pemantauan
Pemantauan terhadap pembayaran gaji telah dilakukan oleh staff akunting.
Pemantauan pada PT. PMTI dilakukan dengan cara sederhana yaitu
berdasarkan laporan dari administrasi masing-masing departemen apakah
ada ketidakpuasan atas pembayaran gaji yang telah dilakukan.
3. Audit internal berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian intern gaji
pada PT. PMTI. Hal ini dapat dilihat dari :
a. Pelaksanaan audit internal penggajian dinilai cukup memadai
b. Diperoleh berbagai temuan yang direkomendasikan untuk ditindaklanjuti.
c. Berbagai temuan tersebut telah ditindaklanjuti.
d. Didukung pula oleh tercapainya efektivitas pengendalian intern gaji.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat
berguna bagi PT. PMTI khususnya di bidang audit dan di bidang penggajian
yaitu sebagai berikut :
•Sebaiknya struktur organisasi perusahaan disusun dengan jelas agar
wewenang, tanggung jawab, fungsi, serta uraian tugas untuk departemen
79
jelas departemen mana yang memiliki wewenang dalam prosedur
penggajian.
•Sebaiknya setiap kali melakukan transaksi dan aktivitas harus selalu diotorisasi
dengan baik sehingga aktivitas penggajian dan seluruh transaksi dapat
berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
x
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Supritno, 1996, Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Jakarta : LP Fakultas Ekonomi-Universitas Indonesia.
Arens, Alvin A. and James K. Loebecke, 2000, Auditing an Integrated Approach, eight edition, New Jersey : Simon and Company.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley 2003, Auditing and Assurance
Service Approach, 9th edition, Mew Jersey; Prentice Hall.
Hartadi, Bambang, 1999, Sistem Pengendalian Intern : Dalam Hubungannya
Dengan Manajemen dan Audit, edisi kedua, Yogyakarta : BPFE.
Hasan, M. Iqbal, 2002, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 ( Statistik Deskriptif ), edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara.
Holmes, Arthur W and David C. Burns, 1990, Auditing Norma dan Prosedur, Edisi sembilan, edisi Indonesia dialihbahasakan oleh Moh. Badjuri, Jakarta : Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Standar Profesional Akuntan Publik, Yogyakarta : STIE YPKN.
Komarudin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 1998, Auditing, edisi kelima, Penerbit : Salemba Empat.
Neuner, 1980, Accounting Systems, edisi kelima, International Text Book Company.
Reider, Rob, 2002, Operational Review : Maximum Result at Efficient Costs 3nd
edition, New Jersey : Johnwiley & Sons Inc. Hoboken.
Robertson, Jack and Timothy J. Louwers, 1998, Standards Guidelines For The
Professional Practise Of Internal Auditing, Florida : The Institude Of Internal
Auditors.
Santoso, Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Santoso, Singgih, 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS
Versi 11.5, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
xi
Tugiman, Hiro, 1996, Pengenalan Internal Audit, cetakan kesatu, Jakarta : Kanisius.
Tugiman, Hiro, 1996, Perkembangan dan Tantangan Internal Auditing di
Indonesia, edisi kesatu, Bandung : Karya Putri Wardhari.
Tugiman, Hiro, 1997, Norma Praktek Profesional Audit Internal, Yogyakarta : Kanisius.
Tugiman, Hiro, 2004, Standar Profesional Audit Internal, cetakan kesatu, Jakarta : Konsersium Organisasi Profesi Audit Internal.