i
PENGENALAN ILMU FOTOGRAFI SEJAK
DINI DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KREATIVITAS ANAK-ANAK
Fransiskus Kevin Honarto
1Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: kevin@robotoetudio.com
Abstraksi
Pengertian ilmu Fotografi sudah banyak mengalami pergeseran, hal ini dikarenakan kemudahan teknolagi yang membuat masyarakat enggan untuk mempelajari hal-hal yang bersifat kompleks. Dalam kegiatan menghasilkan karya fotografi yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan kemampuan teknis yang menunjang, dengan hal itu nilai artistik sebuah karya fotografi akan semakin baik pula.
Keberadaan era digital seperti sekarang ini, membuat masyarakat lebih mudah mengenal dunia fotografi, tidak terbatas oleh umur dan gender. Fotografi sudah menjadi tren dan gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Kamera digital bukan lagi suatu barang ekslusif dan sulit di gunakan.
Ilmu fotografi dapat dikenalkan pada anak-anak di usia 8-11 tahun. Pada tahapan usia ini, anak-anak mulai terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Mereka mulai menyadari perbedaan individu.
Dalam fase usia 8-11 tahun ini, pada dasarnya antusiasme anak-anak sangat tinggi dalam mempelajari hal baru, terlebih jika dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan tentunya. Hal ini dapat merangsang mereka untuk memperoleh dan memproses informasi akan suatu yang baru, selain itu juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka baik secara fisik, emosional, intelektual maupun kreatifitas. Fotografi juga dapat menjadi wadah penyaluran kreatifitas mereka dalam hal yang positif.
ii
INTRODUCTION TO SCIENCE
PHOTOGRAPHY SINCE EARLY EFFORTS TO
INCREASE CREATIVITY IN CHILDREN
Fransiskus Kevin Honarto
1Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: kevin@robotoetudio.com
Abstract
Understanding of the science of photography has undergone many shifts, this is due to ease of process technology that makes people reluctant to learn things that are complex. In the course of producing good photography, requires careful planning and technical support capabilities, with the artistic value, a work of photography will be better.
The existence of the digital era, as now, make it easier to know the world of photography, is not limited by age and gender. Photography has become a trend and lifestyle of the people, especially the urban communities. Digital cameras is no longer an exclusive item and difficult to use.
Science of photography can be introduced to children at age 8-11 years. At this stage of age, children begin to be affected by the surrounding environment. They begin to realize the individual differences.
In this phase of the age, 8-11 years, are essentially, children's enthusiasm is very high in learning new things, especially if done in an interesting and fun way of course. It can stimulate them to acquire and process information will be a new one, but it also can help their growth and development physically, emotionally, intellectually and creativity. Photography can also be a container channeling their creativity in a positive way.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR ISTILAH ... x
DATA DIRI ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 5
1.3.1 Tujuan Perancangan ... 5
1.3.2 Manfaat Perancangan... 5
1.4 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data ... 5
1.4.1 Tehnik Pengumpulan Data ... 6
1.4.2 Metode Penelitian ... 7
1.5 Skema Perancangan ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Fotografi ... 10
2.2 Seni Fotografi ... 13
2.2.1 Foto Hitam Putih dan Foto Berwarna ... 15
2.3 Kreativitas ... 17
2.3.1 Definisi Kreativitas ... 17
2.3.2 Ciri-Ciri Kreativitas ... 19
iv
2.4 Kreativitas Pada Anak-Anak ... 22
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 23
2.4.2 Tahap-Tahap Perkembangan Kreativitas ... 24
2.5 Pengaruh Pendidikan Pada Kreativitas Anak ... 26
2.5.1 Lingkungan Kreatif ... 28
2.5.2 Program Kreatif ... 28
2.5.3 Guru dan Pengajar Kreatif ... 28
2.6 Kreativitas Dalam Fotografi ... 28
2.7 Media Pembelajaran ... 32
2.8 Animasi... 35
2.8.1 Stop Motion Animation ... 36
2.8.2 Animasi Tradisional ... 36
2.8.3 Animasi Komputer ... 37
2.9 Desain Komunikasi Visual ... 37
2.9.1 Sejarah Desain Komunikasi Visual ... 38
2.9.2 Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual ... 39
2.9.3 Desain dan Fotografi... 40
BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta ... 41
3.1.1 Perusahaan Organiser Fotografi Bandung ... 42
3.1.1.1 Perhimpunan Amatir Foto (PAF) ... 45
3.1.1.2 Data dan Fakta Fotografi ... 48
3.1.1.1.1 Pengertian Seni... 48
3.1.1.1.2 Perlunya Pembelajaran Seni Pada Anak-Anak ... 49
3.1.1.1.3 Buku Pengajaran Fotografi Anak-Anak ... 52
3.1.1.3 Data Wawancara ... 53
3.1.1.4 Data Kuisioner ... 58
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 60
3.2 Analisis Terhadap Permasalah ... 61
3.2.1 Strategi Media ... 61
3.2.1.1 Target Audiens... 61
3.2.1.2 Pemilihan Media ... 62
v
3.2.2 Analisa SWOT ... 65
BAB IV PEMBAHASAN KARYA 4.1 Konsep Komunikasi ... 66
4.1.1 Target Komunikasi ... 68
4.2 Konsep Kreatif ... 69
4.2.1 Strategi Kreatif ... 69
4.2.1.1 Isi Pesan ... 69
4.2.1.2 Bentuk Pesan... 70
4.2.1.3 Strategi Visual ... 70
4.2.2 Visualisasi Desain ... 71
4.2.2.1 Tipografi ... 71
4.2.2.2 Teknik Penggunaan Warna ... 72
4.2.2.3 Teknik Ilustrasi ... 73
4.2.3 Komunikasi Visual ... 74
4.3 Konsep Media ... 74
4.3.1 Perancangan Media Komunikasi ... 75
4.3.2 Media Komunikasi ... 76
4.4 Hasil Karya ... 76
4.4.1 Logo ... 76
4.4.2 Perancangan Buku Pedoman ... 78
4.4.2.1 Desain Buku Pedoman ... 78
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Panning ... 16
Gambar 2.2 Ortho ... 16
Gambar 3.1 Logo Fotolisis ... 42
Gambar 3.2 Workshop Fotolisis ... 44
Gambar 3.3 Bedah Buku dan Film yang Diadakan Fotolisis ... 44
Gambar 3.4 Logo PAF ... 46
Gambar 3.5 Buletin PAF - September ... 47
Gambar 3.6 Buletin PAF - Oktober ... 47
Gambar 3.7 Buku Pengajaran Fotografi untuk Anak-Anak ... 52
Gambar 3.8 Tahapan Dasar Pengenalan Fotografi untuk Anak-Anak ... 53
Gambar 3.9 William Dengan Salah Satu Karyanya ... 55
Gambar 3.10 Penulis bersama Fotografer Cilik William ... 56
Gambar 3.11 Prestasi William ... 57
Gambar 3.12 Buku Digital Fotografi untuk Anak-Anak ... 60
Gambar 3.13 Tahapan Pengenalan Fotografi untuk Anak-Anak ... 61
Gambar 4.1 Font Cookies ... 70
Gambar 4.2 Font Corinthia ... 71
Gambar 4.3 Font Marker Felt ... 71
Gambar 4.5 Tokoh Kamoo ... 72
Gambar 4.6 Logo Fun Learning ... 75
Gambar 4.7 Anatomi Tokoh Kamoo ... 78
Gambar 4.8 Template Papercraft Kamoo ... 79
Gambar 4.9 Desain Cover ... 79
Gambar 4.10 Pattern Halaman Sesudah Judul ... 80
Gambar 4.11 Halaman Perantara ... 80
Gambar 4.12 Pengantar ... 80
Gambar 4.13 Sejarah Singkat Kamera ... 81
Gambar 4.14 Pengenalan Anatomi Kamera ... 81
Gambar 4.15 Pelajaran Pertama- Fokus ... 81
vii
Gambar 4.17 Pelajaran Ketiga – Kecepatan Rana ... 82
Gambar 4.18 Pelajaran Keempat- Program Mode ... 82
Gambar 4.19 Pelajaran Kelima – Lensa Standar ... 83
Gambar 4.20 Pelajaran Keenam- Lensa Fix ... 83
Gambar 4.21 Pelajaran Ketujuh – Lensa Zoom ... 83
Gambar 4.22 Pelajaran Sahabat Kamoo ... 84
Gambar 4.23 Penutup ... 84
Gambar 4.24 X-Banner ... 85
Gambar 4.25 Pin ... 86
Gambar 4.26 Tas ... 86
Gambar 4.27 T-Shirt ... 87
DAFTAR ISTILAH
Book Design :Perancangan sebuah buku.
viii
Logo :huruf atau lambing yang mengandung makna.
San-serif :jenis huruf yang garis lebih pada setiap hurufnya.
Events :Acara yang diadakan suatu organisasi.
Stop Motion :Video dengan tehnik fotografi.
Souvenir :Cinderamata.
ix
DATA DIRI
Nama : Fransiskus Kevin Honarto Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 4 Agustus 1989 Alamat : Jl.Pilang Sari C.12, Cirebon Handphone : 081804621155
Email : Kevin@robotoestudio.com
Pendidikan :
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Foto pada umumnya identik dengan kegiatan yang berkaitan dengan pengabadian
suatu momen penting. Melalui media foto, kegiatan atau aktivitas akan menjadi
lebih bermakna, karena media foto ini dapat membantu kita mengingat secara
detail mengenai suatu kejadian atau fenomena.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, fotografi telah menyebar,
berkembang dan merambah ke berbagai aspek kehidupan sebagai sarana
penyampaian aspirasi maupun komunikasi. Dapat kita lihat aplikasi dari karya
fotografi dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan, dalam kampanye
pemerintahan, promosi berbagai produk, sebagai media pendukung buku
pendidikan hingga penyampaian desain menu restoran.
Pengertian ilmu fotografi sudah banyak mengalami pergeseran, hal ini
dikarenakan kemudahan teknologi yang membuat masyarakat enggan untuk
mempelajari hal-hal yang bersifat kompleks. Menikmati hasil foto yang baik
(menarik) memang menyenangkan, akan tetapi untuk menghasilkannya
memerlukan perencanaannya dan konsep yang baik. Sangat disayangkan bila
sebuah momen, khususnya yang jarang terjadi, diabadikan seadanya tanpa
memperhitungkan segi teknis dan nilai artistik.
Banyak orang yang mengaku dirinya fotografer tanpa mengetahui ilmu mendasar
mengenai fotografi terlebih dahulu. Bahkan tidak hanya terbatas di kalangan anak
muda saja, melainkan anak-anak di usia 8-11 tahun pun yang sudah duduk di
bangku sekolah sudah mengenal kamera dan sudah dapat mengambil gambar
2
Pada tahun 1895, George Eastman membuat film gulung (roll film) dengan bahan
gelatin, yang dipakai untuk memotret (mengabadikan citra alam) sampai
sekarang. Kamera yang menggunakkan roll film ini dikenal dengan istilah kamera
analog, namun dalam era moderinisasi fotografi menampakan perkembangan
yang cukup besar dengan menampilkan fotografi digital, merekam gambar dengan
sistem perpaduan teknologi komputer yang banyak dipergunakan sebagai alat
penyimpan dokumentasi dan sudah tidak menggunakkan roll film.
Dengan adanya era digital ini masyarakat sudah lebih mudah untuk mengenal
dunia fotografi, sehingga tidak terbatas oleh umur dan juga gender, setiap orang
bisa menggunakkan kamera pada saat ini. Fotografi sudah menjadi suatu tren atau
gaya hidup masyarakat pada zaman sekarang terutama di kalangan anak muda.
Kamera digital sudah tidak menjadi suatu benda yang sifatnya eksklusif dan tidak
sulit untuk digunakan.
Lalu bagaimana dengan ilmu fotografi itu sendiri? Apakah paradigma masyarakat
pada umumnya yang mengatakan bahwa ilmu fotografi adalah suatu hal yang
rumit dan tidak perlu untuk dipelajari adalah hal yang benar? Ilmu fotografi pada
umumnya dapat dikenalkan kepada anak-anak di usia 8-11 tahun. Pada tahapan ini
anak-anak mulai dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Mereka mulai
menyadari perbedaan individu satu dengan yang lainnya.
Dalam fase usia 8-11 tahun ini, pada dasarnya antusiasme anak-anak sangat tinggi
untuk mempelajari hal baru, jika dilakukan dengan cara yang menarik dan
menyenangkan tentunya. Hal ini dapat merangsang mereka untuk memperoleh
dan memproses informasi mengenai hal-hal baru dan berlatih melalui
keterampilan yang ada, selain itu juga dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak baik secara fisik, sosial emosional, intelektual maupun
kreativitasnya. Pada fase umur inilah saat yang sangat memungkinkan
memperkenalkan ilmu dasar fotogragfi pada anak-anak. Melalui pengenalan ilmu
3
fotografi sebagai wadah penyaluran imajinasi serta mengasah kreatifitas mereka
dengan hal postitif dan tentunya melalui cara yang menyenangkan.
Media video dan gambar merupakan media yang dekat dengan dunia anak-anak,
karena pada umumnya anak-anak lebih mudah untuk menyerap ilmu yang bersifat
visual. Dalam media tersebut, bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan
usia mereka.
Tugas akhir ini sangat berhubungan erat dengan ilmu desain komunikasi visual,
karena kedua media ini akan dibuat sesuai dengan ilmu tersebut. Ilmu ini
bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui
berbagai media untuk menyampaikan gagasan secara visual dengan mengelola
elemen-elemen desain grafis berupa bentuk dan tatanan gambar, tatanan huruf
serta komposisi warna dan layout.
Media yang akan digunakan pada proyek Tugas Akhir ini berupa buku pedoman
penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi foto kolase sebagai media
utama yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pengenalan ilmu
fotografi sejak dini dalam upaya meningkatkan rasa ketertarikan dan mengasah
kreatifitas anak sekolah dasar
dan untuk medukung media utama akan digunakan
stop motion. Kedua media ini diharapkan dapat membantu anak-anak usia 8-11
tahun untuk memahami dan menerapkan ilmu fotografi, sehingga ketertarikan
akan ilmu fotografi dapat diberikan sejak usia dini.
1.2
Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan fenomena dan gejala yang telah diuraikan di latar belakang masalah,
berikut akan dipaparkan dan dikemukakan identifikasi permasalahan yang timbul
dari fenomena di atas. Rumusan masalah yang akan ditelaah dan dipecahkan
dalam penelitian serta ruang-ruang lingkup kajian yang digunakan sebagai tolak
4
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dalam rangka menumbuhkan rasa ketertarikan pada ilmu fotografi sejak dini,
memfokuskan pada :
1.
Buku pedoman penggunaan dasar kamera dan stop motion yang akan
digunakan untuk mengenalkan ilmu fotografi kepada anak-anak berusia
8-11 tahun.
2.
Pengenalan ilmu fotografi melalui buku pedoman dan stop motion yang
akan meningkatkan kreatifitas anak-anak.
3.
Buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi vector
dan foto kolase sebagai media utama.
4.
Stop motion untuk mendukung media utama.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka itu permasalahan-permasalahan yang
ada untuk menumbuhkan rasa ketertarikan pada ilmu fotografi sejak dini,
yakni:
1.
Bagaimana agar ilmu fotografi dapat dikenalkan kepada anak-anak berusia
8-11 tahun sekaligus turut mengembangkan kreativitas mereka?
2.
Bagaimana agar jenis media yang akan diterapkan dapat menjadi sarana
pengenalan ilmu fotografi yang tepat sehingga dapat menjadi wadah dalam
melatih kreatifitas mereka?
3.
Apakah melalui buku pedoman dan stop motion dapat membuat anak-anak
menjadi tertarik terhadap ilmu fotografi dan turut mengembangkan
5
1.3
Tujuan dan Manfaat Perancangan
1.3.1 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulis akan
memaparkan secara garis besar pokok-pokok yang hendak dicapai, yaitu:
1.
Mengenalkan ilmu fotografi kepada anak-anak berusia 8-11 tahun dalam
upaya mengembangkan kreativitas mereka.
2.
Mengetahui media seperti apakah yang cocok untuk dikenalkan pada
anak-anak berusia 8-11 tahun agar menggugah rasa tertarik mereka dalam
mempelajari suatu ilmu baru.
3.
Mengetahui apakah media seperti buku panduan dan stop motion ini dapat
membuat anak-anak menyerap dan mengerti mengenai dunia fotografi.
4.
Dapat memberikan solusi dalam merancang suatu media yang efektif
untuk anak-anak berusia 8-11 tahun dalam memperkenalkan ilmu
fotografi, sehingga media ini dapat memberikan sumbangsih di dalam
dunia pendidikan.
1.3.2 Manfaat Perancangan
Adapun manfaat yang diharapkan penulis yaitu :
1.
Menciptakan sebuah desain buku dan stop motion yang mampu
mengenalkan ilmu fotografi sejak dini yang diharapkan dapat menjadi
sebuah wadah penyaluran kreatifitas anak-anak sekolah dasar.
2.
Kedua media ini diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam
6
1.4
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Langkah perancangan dibagi menjadi lima tahapan utama untuk melakukan
perancangan:
1.
Mendapatkan studi literatur mengenai ilmu fotografi dasar,
perkembangan kreativitas dan psikologis anak-anak berusia 8-11 tahun
serta media yang akan digunakan untuk menyampaikan ilmu fotografi
itu sendiri.
2.
Melakukan survei lapangan dan wawancara dengan psikologis anak
untuk memastikan media yang akan disampaikan akan efektif untuk
anak-anak berusia 8-11 tahun.
3.
Membuat konsep untuk membuat media yang efektif yaitu berupa
buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi
vector dan foto kolase yang merupakan media utama dan membuat
stop motion sebagai media pendukung.
4.
Data-data yang sudah terkumpul dan terproses, serta media yang
sudah dirancang akan dibuktikan langsung di lapangan.
1.4.1
Tehnik Pengumpulan Data
Langkah awal yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut :
1.
Studi Literatur
Penjelasan masalah
–
masalah yang terjadi dan digunakan
sebagai acuan kilas balik dalam perancangan. Literatur yang
membahas tentang ilmu fotografi dan perkembangan kreativitas
anak-anak :
a. Neil R. Carlson. Physiology of Behaviour
b. Lev Semenovic. Imagination and Creativity in Childhood
c. Henry Horenstein and Allison Carroll. Digital Photography, A
7
d. Ansel Adams. Basic Techniques of Photography
Keempat buku ini dijadikan acuan dalam perancangan media yang
efektif untuk anak-anak berusia 8-11 tahun yang akan memberikan
pemahaman serta rasa ketertarikan akan dunia fotografi sejak usia
dini.
2.
Wawancara / interview
Melakukan wawancara dengan psikolog anak bernama Ibu Lisa
Imelia, M.Psi, Psik dan fotografer cilik bernama Wiliam
Christopher Simowibowo untuk mengetahui seberapa besar
ketertarikan anak-anak akan media tersebut dan bagaimana cara
menyampaikan media agar efektif untuk anak-anak berusia 8-11
tahun.
3.
Survey
Pada pengumpulan data akan dilakukan survai lapangan mengenai
anak-anak yang nantinya akan melihat media yang sudah
dirancang.
4.
Pengolahan dan penyusunan data
Data-data yang sudah terkumpul akan digunakan untuk mengolah
dan merancang media berupa buku pedoman yang akan dirancang
beserta stop motion yang akan ditayangkan. Kedua media ini akan
diberikan secara bersamaan di lapangan, pada saat stop motion
ditayangkan buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan
8
1.4.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
kualitatif, karena perancang akan bertolak dari data dan
memanfaatkan teori yang ada untuk membuat perancangan
87
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Buku Belajar Fotografi Bersama Kamoo ini, diharapkan dapat membantu
mengubah pola pikir anak-anak mengenai dunia fotografi sebagai wadah
penyaluran imajinasi serta mengasah kreatifitas mereka dengan hal postitif dan
tentunya melalui cara yang menyenangkan. Dengan kehadiran buku dan stop
motion ini mampu mengenalkan ilmu fotografi sejak dini yang dapat menjadi
alternatif penyaluran kreatifitas anak-anak sekolah dasar. Kedua media ini
diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam memperkenalkan suatu ilmu
baru.
5.2
Saran
Fotografi bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari, namun bukan suatu hal yang
tidak mungkin pula untuk di tekuni. Alangkah baiknya bila ilmu fotografi
dilandasi dengan pengenalan ilmu yang tepat, Mulai dari mengenal berbagai jenis
kamera, memahami fitur-fitur yang ada pada kamera sampai mengerti jenis-jenis