• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Ilmu Fotografi Sejak Dini dalam Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak-Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengenalan Ilmu Fotografi Sejak Dini dalam Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak-Anak."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGENALAN ILMU FOTOGRAFI SEJAK

DINI DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KREATIVITAS ANAK-ANAK

Fransiskus Kevin Honarto

1

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: kevin@robotoetudio.com

Abstraksi

Pengertian ilmu Fotografi sudah banyak mengalami pergeseran, hal ini dikarenakan kemudahan teknolagi yang membuat masyarakat enggan untuk mempelajari hal-hal yang bersifat kompleks. Dalam kegiatan menghasilkan karya fotografi yang baik memerlukan perencanaan yang matang dan kemampuan teknis yang menunjang, dengan hal itu nilai artistik sebuah karya fotografi akan semakin baik pula.

Keberadaan era digital seperti sekarang ini, membuat masyarakat lebih mudah mengenal dunia fotografi, tidak terbatas oleh umur dan gender. Fotografi sudah menjadi tren dan gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Kamera digital bukan lagi suatu barang ekslusif dan sulit di gunakan.

Ilmu fotografi dapat dikenalkan pada anak-anak di usia 8-11 tahun. Pada tahapan usia ini, anak-anak mulai terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Mereka mulai menyadari perbedaan individu.

Dalam fase usia 8-11 tahun ini, pada dasarnya antusiasme anak-anak sangat tinggi dalam mempelajari hal baru, terlebih jika dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan tentunya. Hal ini dapat merangsang mereka untuk memperoleh dan memproses informasi akan suatu yang baru, selain itu juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka baik secara fisik, emosional, intelektual maupun kreatifitas. Fotografi juga dapat menjadi wadah penyaluran kreatifitas mereka dalam hal yang positif.

(2)

ii

INTRODUCTION TO SCIENCE

PHOTOGRAPHY SINCE EARLY EFFORTS TO

INCREASE CREATIVITY IN CHILDREN

Fransiskus Kevin Honarto

1

Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, Bandung 40164 Email: kevin@robotoetudio.com

Abstract

Understanding of the science of photography has undergone many shifts, this is due to ease of process technology that makes people reluctant to learn things that are complex. In the course of producing good photography, requires careful planning and technical support capabilities, with the artistic value, a work of photography will be better.

The existence of the digital era, as now, make it easier to know the world of photography, is not limited by age and gender. Photography has become a trend and lifestyle of the people, especially the urban communities. Digital cameras is no longer an exclusive item and difficult to use.

Science of photography can be introduced to children at age 8-11 years. At this stage of age, children begin to be affected by the surrounding environment. They begin to realize the individual differences.

In this phase of the age, 8-11 years, are essentially, children's enthusiasm is very high in learning new things, especially if done in an interesting and fun way of course. It can stimulate them to acquire and process information will be a new one, but it also can help their growth and development physically, emotionally, intellectually and creativity. Photography can also be a container channeling their creativity in a positive way.

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR ISTILAH ... x

DATA DIRI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 5

1.3.1 Tujuan Perancangan ... 5

1.3.2 Manfaat Perancangan... 5

1.4 Sumber dan Tehnik Pengumpulan Data ... 5

1.4.1 Tehnik Pengumpulan Data ... 6

1.4.2 Metode Penelitian ... 7

1.5 Skema Perancangan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Fotografi ... 10

2.2 Seni Fotografi ... 13

2.2.1 Foto Hitam Putih dan Foto Berwarna ... 15

2.3 Kreativitas ... 17

2.3.1 Definisi Kreativitas ... 17

2.3.2 Ciri-Ciri Kreativitas ... 19

(4)

iv

2.4 Kreativitas Pada Anak-Anak ... 22

2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 23

2.4.2 Tahap-Tahap Perkembangan Kreativitas ... 24

2.5 Pengaruh Pendidikan Pada Kreativitas Anak ... 26

2.5.1 Lingkungan Kreatif ... 28

2.5.2 Program Kreatif ... 28

2.5.3 Guru dan Pengajar Kreatif ... 28

2.6 Kreativitas Dalam Fotografi ... 28

2.7 Media Pembelajaran ... 32

2.8 Animasi... 35

2.8.1 Stop Motion Animation ... 36

2.8.2 Animasi Tradisional ... 36

2.8.3 Animasi Komputer ... 37

2.9 Desain Komunikasi Visual ... 37

2.9.1 Sejarah Desain Komunikasi Visual ... 38

2.9.2 Pengertian dan Fungsi Desain Komunikasi Visual ... 39

2.9.3 Desain dan Fotografi... 40

BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta ... 41

3.1.1 Perusahaan Organiser Fotografi Bandung ... 42

3.1.1.1 Perhimpunan Amatir Foto (PAF) ... 45

3.1.1.2 Data dan Fakta Fotografi ... 48

3.1.1.1.1 Pengertian Seni... 48

3.1.1.1.2 Perlunya Pembelajaran Seni Pada Anak-Anak ... 49

3.1.1.1.3 Buku Pengajaran Fotografi Anak-Anak ... 52

3.1.1.3 Data Wawancara ... 53

3.1.1.4 Data Kuisioner ... 58

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 60

3.2 Analisis Terhadap Permasalah ... 61

3.2.1 Strategi Media ... 61

3.2.1.1 Target Audiens... 61

3.2.1.2 Pemilihan Media ... 62

(5)

v

3.2.2 Analisa SWOT ... 65

BAB IV PEMBAHASAN KARYA 4.1 Konsep Komunikasi ... 66

4.1.1 Target Komunikasi ... 68

4.2 Konsep Kreatif ... 69

4.2.1 Strategi Kreatif ... 69

4.2.1.1 Isi Pesan ... 69

4.2.1.2 Bentuk Pesan... 70

4.2.1.3 Strategi Visual ... 70

4.2.2 Visualisasi Desain ... 71

4.2.2.1 Tipografi ... 71

4.2.2.2 Teknik Penggunaan Warna ... 72

4.2.2.3 Teknik Ilustrasi ... 73

4.2.3 Komunikasi Visual ... 74

4.3 Konsep Media ... 74

4.3.1 Perancangan Media Komunikasi ... 75

4.3.2 Media Komunikasi ... 76

4.4 Hasil Karya ... 76

4.4.1 Logo ... 76

4.4.2 Perancangan Buku Pedoman ... 78

4.4.2.1 Desain Buku Pedoman ... 78

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Panning ... 16

Gambar 2.2 Ortho ... 16

Gambar 3.1 Logo Fotolisis ... 42

Gambar 3.2 Workshop Fotolisis ... 44

Gambar 3.3 Bedah Buku dan Film yang Diadakan Fotolisis ... 44

Gambar 3.4 Logo PAF ... 46

Gambar 3.5 Buletin PAF - September ... 47

Gambar 3.6 Buletin PAF - Oktober ... 47

Gambar 3.7 Buku Pengajaran Fotografi untuk Anak-Anak ... 52

Gambar 3.8 Tahapan Dasar Pengenalan Fotografi untuk Anak-Anak ... 53

Gambar 3.9 William Dengan Salah Satu Karyanya ... 55

Gambar 3.10 Penulis bersama Fotografer Cilik William ... 56

Gambar 3.11 Prestasi William ... 57

Gambar 3.12 Buku Digital Fotografi untuk Anak-Anak ... 60

Gambar 3.13 Tahapan Pengenalan Fotografi untuk Anak-Anak ... 61

Gambar 4.1 Font Cookies ... 70

Gambar 4.2 Font Corinthia ... 71

Gambar 4.3 Font Marker Felt ... 71

Gambar 4.5 Tokoh Kamoo ... 72

Gambar 4.6 Logo Fun Learning ... 75

Gambar 4.7 Anatomi Tokoh Kamoo ... 78

Gambar 4.8 Template Papercraft Kamoo ... 79

Gambar 4.9 Desain Cover ... 79

Gambar 4.10 Pattern Halaman Sesudah Judul ... 80

Gambar 4.11 Halaman Perantara ... 80

Gambar 4.12 Pengantar ... 80

Gambar 4.13 Sejarah Singkat Kamera ... 81

Gambar 4.14 Pengenalan Anatomi Kamera ... 81

Gambar 4.15 Pelajaran Pertama- Fokus ... 81

(7)

vii

Gambar 4.17 Pelajaran Ketiga – Kecepatan Rana ... 82

Gambar 4.18 Pelajaran Keempat- Program Mode ... 82

Gambar 4.19 Pelajaran Kelima – Lensa Standar ... 83

Gambar 4.20 Pelajaran Keenam- Lensa Fix ... 83

Gambar 4.21 Pelajaran Ketujuh – Lensa Zoom ... 83

Gambar 4.22 Pelajaran Sahabat Kamoo ... 84

Gambar 4.23 Penutup ... 84

Gambar 4.24 X-Banner ... 85

Gambar 4.25 Pin ... 86

Gambar 4.26 Tas ... 86

Gambar 4.27 T-Shirt ... 87

DAFTAR ISTILAH

Book Design :Perancangan sebuah buku.

(8)

viii

 Logo :huruf atau lambing yang mengandung makna.

San-serif :jenis huruf yang garis lebih pada setiap hurufnya.

Events :Acara yang diadakan suatu organisasi.

Stop Motion :Video dengan tehnik fotografi.

Souvenir :Cinderamata.

(9)

ix

DATA DIRI

Nama : Fransiskus Kevin Honarto Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 4 Agustus 1989 Alamat : Jl.Pilang Sari C.12, Cirebon Handphone : 081804621155

Email : Kevin@robotoestudio.com

Pendidikan :

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Foto pada umumnya identik dengan kegiatan yang berkaitan dengan pengabadian

suatu momen penting. Melalui media foto, kegiatan atau aktivitas akan menjadi

lebih bermakna, karena media foto ini dapat membantu kita mengingat secara

detail mengenai suatu kejadian atau fenomena.

Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, fotografi telah menyebar,

berkembang dan merambah ke berbagai aspek kehidupan sebagai sarana

penyampaian aspirasi maupun komunikasi. Dapat kita lihat aplikasi dari karya

fotografi dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan, dalam kampanye

pemerintahan, promosi berbagai produk, sebagai media pendukung buku

pendidikan hingga penyampaian desain menu restoran.

Pengertian ilmu fotografi sudah banyak mengalami pergeseran, hal ini

dikarenakan kemudahan teknologi yang membuat masyarakat enggan untuk

mempelajari hal-hal yang bersifat kompleks. Menikmati hasil foto yang baik

(menarik) memang menyenangkan, akan tetapi untuk menghasilkannya

memerlukan perencanaannya dan konsep yang baik. Sangat disayangkan bila

sebuah momen, khususnya yang jarang terjadi, diabadikan seadanya tanpa

memperhitungkan segi teknis dan nilai artistik.

Banyak orang yang mengaku dirinya fotografer tanpa mengetahui ilmu mendasar

mengenai fotografi terlebih dahulu. Bahkan tidak hanya terbatas di kalangan anak

muda saja, melainkan anak-anak di usia 8-11 tahun pun yang sudah duduk di

bangku sekolah sudah mengenal kamera dan sudah dapat mengambil gambar

(11)

2

Pada tahun 1895, George Eastman membuat film gulung (roll film) dengan bahan

gelatin, yang dipakai untuk memotret (mengabadikan citra alam) sampai

sekarang. Kamera yang menggunakkan roll film ini dikenal dengan istilah kamera

analog, namun dalam era moderinisasi fotografi menampakan perkembangan

yang cukup besar dengan menampilkan fotografi digital, merekam gambar dengan

sistem perpaduan teknologi komputer yang banyak dipergunakan sebagai alat

penyimpan dokumentasi dan sudah tidak menggunakkan roll film.

Dengan adanya era digital ini masyarakat sudah lebih mudah untuk mengenal

dunia fotografi, sehingga tidak terbatas oleh umur dan juga gender, setiap orang

bisa menggunakkan kamera pada saat ini. Fotografi sudah menjadi suatu tren atau

gaya hidup masyarakat pada zaman sekarang terutama di kalangan anak muda.

Kamera digital sudah tidak menjadi suatu benda yang sifatnya eksklusif dan tidak

sulit untuk digunakan.

Lalu bagaimana dengan ilmu fotografi itu sendiri? Apakah paradigma masyarakat

pada umumnya yang mengatakan bahwa ilmu fotografi adalah suatu hal yang

rumit dan tidak perlu untuk dipelajari adalah hal yang benar? Ilmu fotografi pada

umumnya dapat dikenalkan kepada anak-anak di usia 8-11 tahun. Pada tahapan ini

anak-anak mulai dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Mereka mulai

menyadari perbedaan individu satu dengan yang lainnya.

Dalam fase usia 8-11 tahun ini, pada dasarnya antusiasme anak-anak sangat tinggi

untuk mempelajari hal baru, jika dilakukan dengan cara yang menarik dan

menyenangkan tentunya. Hal ini dapat merangsang mereka untuk memperoleh

dan memproses informasi mengenai hal-hal baru dan berlatih melalui

keterampilan yang ada, selain itu juga dapat membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak baik secara fisik, sosial emosional, intelektual maupun

kreativitasnya. Pada fase umur inilah saat yang sangat memungkinkan

memperkenalkan ilmu dasar fotogragfi pada anak-anak. Melalui pengenalan ilmu

(12)

3

fotografi sebagai wadah penyaluran imajinasi serta mengasah kreatifitas mereka

dengan hal postitif dan tentunya melalui cara yang menyenangkan.

Media video dan gambar merupakan media yang dekat dengan dunia anak-anak,

karena pada umumnya anak-anak lebih mudah untuk menyerap ilmu yang bersifat

visual. Dalam media tersebut, bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan

usia mereka.

Tugas akhir ini sangat berhubungan erat dengan ilmu desain komunikasi visual,

karena kedua media ini akan dibuat sesuai dengan ilmu tersebut. Ilmu ini

bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui

berbagai media untuk menyampaikan gagasan secara visual dengan mengelola

elemen-elemen desain grafis berupa bentuk dan tatanan gambar, tatanan huruf

serta komposisi warna dan layout.

Media yang akan digunakan pada proyek Tugas Akhir ini berupa buku pedoman

penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi foto kolase sebagai media

utama yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pengenalan ilmu

fotografi sejak dini dalam upaya meningkatkan rasa ketertarikan dan mengasah

kreatifitas anak sekolah dasar

dan untuk medukung media utama akan digunakan

stop motion. Kedua media ini diharapkan dapat membantu anak-anak usia 8-11

tahun untuk memahami dan menerapkan ilmu fotografi, sehingga ketertarikan

akan ilmu fotografi dapat diberikan sejak usia dini.

1.2

Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena dan gejala yang telah diuraikan di latar belakang masalah,

berikut akan dipaparkan dan dikemukakan identifikasi permasalahan yang timbul

dari fenomena di atas. Rumusan masalah yang akan ditelaah dan dipecahkan

dalam penelitian serta ruang-ruang lingkup kajian yang digunakan sebagai tolak

(13)

4

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam rangka menumbuhkan rasa ketertarikan pada ilmu fotografi sejak dini,

memfokuskan pada :

1.

Buku pedoman penggunaan dasar kamera dan stop motion yang akan

digunakan untuk mengenalkan ilmu fotografi kepada anak-anak berusia

8-11 tahun.

2.

Pengenalan ilmu fotografi melalui buku pedoman dan stop motion yang

akan meningkatkan kreatifitas anak-anak.

3.

Buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi vector

dan foto kolase sebagai media utama.

4.

Stop motion untuk mendukung media utama.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka itu permasalahan-permasalahan yang

ada untuk menumbuhkan rasa ketertarikan pada ilmu fotografi sejak dini,

yakni:

1.

Bagaimana agar ilmu fotografi dapat dikenalkan kepada anak-anak berusia

8-11 tahun sekaligus turut mengembangkan kreativitas mereka?

2.

Bagaimana agar jenis media yang akan diterapkan dapat menjadi sarana

pengenalan ilmu fotografi yang tepat sehingga dapat menjadi wadah dalam

melatih kreatifitas mereka?

3.

Apakah melalui buku pedoman dan stop motion dapat membuat anak-anak

menjadi tertarik terhadap ilmu fotografi dan turut mengembangkan

(14)

5

1.3

Tujuan dan Manfaat Perancangan

1.3.1 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penulis akan

memaparkan secara garis besar pokok-pokok yang hendak dicapai, yaitu:

1.

Mengenalkan ilmu fotografi kepada anak-anak berusia 8-11 tahun dalam

upaya mengembangkan kreativitas mereka.

2.

Mengetahui media seperti apakah yang cocok untuk dikenalkan pada

anak-anak berusia 8-11 tahun agar menggugah rasa tertarik mereka dalam

mempelajari suatu ilmu baru.

3.

Mengetahui apakah media seperti buku panduan dan stop motion ini dapat

membuat anak-anak menyerap dan mengerti mengenai dunia fotografi.

4.

Dapat memberikan solusi dalam merancang suatu media yang efektif

untuk anak-anak berusia 8-11 tahun dalam memperkenalkan ilmu

fotografi, sehingga media ini dapat memberikan sumbangsih di dalam

dunia pendidikan.

1.3.2 Manfaat Perancangan

Adapun manfaat yang diharapkan penulis yaitu :

1.

Menciptakan sebuah desain buku dan stop motion yang mampu

mengenalkan ilmu fotografi sejak dini yang diharapkan dapat menjadi

sebuah wadah penyaluran kreatifitas anak-anak sekolah dasar.

2.

Kedua media ini diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam

(15)

6

1.4

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Langkah perancangan dibagi menjadi lima tahapan utama untuk melakukan

perancangan:

1.

Mendapatkan studi literatur mengenai ilmu fotografi dasar,

perkembangan kreativitas dan psikologis anak-anak berusia 8-11 tahun

serta media yang akan digunakan untuk menyampaikan ilmu fotografi

itu sendiri.

2.

Melakukan survei lapangan dan wawancara dengan psikologis anak

untuk memastikan media yang akan disampaikan akan efektif untuk

anak-anak berusia 8-11 tahun.

3.

Membuat konsep untuk membuat media yang efektif yaitu berupa

buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan gambar ilustrasi

vector dan foto kolase yang merupakan media utama dan membuat

stop motion sebagai media pendukung.

4.

Data-data yang sudah terkumpul dan terproses, serta media yang

sudah dirancang akan dibuktikan langsung di lapangan.

1.4.1

Tehnik Pengumpulan Data

Langkah awal yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut :

1.

Studi Literatur

Penjelasan masalah

masalah yang terjadi dan digunakan

sebagai acuan kilas balik dalam perancangan. Literatur yang

membahas tentang ilmu fotografi dan perkembangan kreativitas

anak-anak :

a. Neil R. Carlson. Physiology of Behaviour

b. Lev Semenovic. Imagination and Creativity in Childhood

c. Henry Horenstein and Allison Carroll. Digital Photography, A

(16)

7

d. Ansel Adams. Basic Techniques of Photography

Keempat buku ini dijadikan acuan dalam perancangan media yang

efektif untuk anak-anak berusia 8-11 tahun yang akan memberikan

pemahaman serta rasa ketertarikan akan dunia fotografi sejak usia

dini.

2.

Wawancara / interview

Melakukan wawancara dengan psikolog anak bernama Ibu Lisa

Imelia, M.Psi, Psik dan fotografer cilik bernama Wiliam

Christopher Simowibowo untuk mengetahui seberapa besar

ketertarikan anak-anak akan media tersebut dan bagaimana cara

menyampaikan media agar efektif untuk anak-anak berusia 8-11

tahun.

3.

Survey

Pada pengumpulan data akan dilakukan survai lapangan mengenai

anak-anak yang nantinya akan melihat media yang sudah

dirancang.

4.

Pengolahan dan penyusunan data

Data-data yang sudah terkumpul akan digunakan untuk mengolah

dan merancang media berupa buku pedoman yang akan dirancang

beserta stop motion yang akan ditayangkan. Kedua media ini akan

diberikan secara bersamaan di lapangan, pada saat stop motion

ditayangkan buku pedoman penggunaan dasar kamera dengan

(17)

8

1.4.2

Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian

kualitatif, karena perancang akan bertolak dari data dan

memanfaatkan teori yang ada untuk membuat perancangan

(18)
(19)
(20)

87

BAB V

PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Buku Belajar Fotografi Bersama Kamoo ini, diharapkan dapat membantu

mengubah pola pikir anak-anak mengenai dunia fotografi sebagai wadah

penyaluran imajinasi serta mengasah kreatifitas mereka dengan hal postitif dan

tentunya melalui cara yang menyenangkan. Dengan kehadiran buku dan stop

motion ini mampu mengenalkan ilmu fotografi sejak dini yang dapat menjadi

alternatif penyaluran kreatifitas anak-anak sekolah dasar. Kedua media ini

diharapkan dapat menjadi media yang efektif dalam memperkenalkan suatu ilmu

baru.

5.2

Saran

Fotografi bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari, namun bukan suatu hal yang

tidak mungkin pula untuk di tekuni. Alangkah baiknya bila ilmu fotografi

dilandasi dengan pengenalan ilmu yang tepat, Mulai dari mengenal berbagai jenis

kamera, memahami fitur-fitur yang ada pada kamera sampai mengerti jenis-jenis

Referensi

Dokumen terkait

Sardiman (1990:75) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan memberikan

Sengeti, 23 Oktober 2017 Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Kabupaten

Pada penelitian terdahulu (Sudrimo, 2015) telah dibahas peramalan data penumpang Bandara Juanda tahun 2008-2014 dengan metode pemulusan eksponensial triple, pada penelitian ini

pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami.. menghasilkan panas terutama saat siang

• LAMPIRAN DAFTAR PENERIMAAN BESERTA SOFTCOPY (SOFTCOPY DIEMAIL DAHULU KE BANK JOGJA UNTUK. DIVERIFIKASI SEBELUM PROSES

Mata Kuliah pada jurusan Pendidikan Geografi dibagi dalam empat kelompok, yakni: (1) Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk

HMSP  3450‐3600.  Harga  saham  emiten  rokok,  HM  Sampoerna  Tbk  (HMSP)  sejak  Februari  lalu  bergerak  bearish. 

[r]