UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS VII SMP NEGERI 2
RANTAU SELATAN T.A 2013/2014
Oleh : Devi Andriani NIM. 409411006
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
:'\' 11\t
I'I'"Hj!I'"IIIJI Stmli
.Juru":..n
St..,wn 1•:11fa \l:th·• i Ucnluk \lph:.tr th n~nn
\·1n1L:~unak:4n \lodcl l't·rnhd:tj:sr:ul h:Otljll'f:Htf 1 ipt
.\'tw~·f)(Jif I IJrm~m:; •h 1-.:d:~ \'II "t!\11' "ej.!,cri l. R:.tnfnu St·lnl:ln 'I.\ ~III.V201~.
lh~·' i Anclriani 109-ll llHUt
'\l en}'ctuj ui :
.I urns an ~ 1atrmafikn
Kctua,
On. ~) afari ~t.Pd
NIP. I !):;9rJ~U71 !JSJ O 1 li3J
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Pada Materi Bentuk Aljabar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Snowball Throwing Di Kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan
T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED beserta seluruh Pembantu
Rektor, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta seluruh
Pembantu Dekan di FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku Ketua
Jurusan Matematika dan pegawai di jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika. Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Bapak Drs. W.L.
Sihombing, M,Pd, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih kembali juga disampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd sebagai
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf
Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Penghargaan Juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 2 Rantau
Selatan yang telah banyak membantu selama penelitian ini. Teristimewa penulis
sampaikan terima kasih kepada ayahanda Maliadi, S.IP dan ibunda Hayati yang
telah banyak memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga
v
kasih juga kepada kakak saya Lola Mandasari, M.Pd dan adik saya Tri Suprima
Dani yang telah memberi semangat dan motivasi kepada penulis dan sanak
keluarga yang selalu senantiasa berdo`a dan memberikan dorongan semangat bagi
penulis, serta tak lupa penulis samapaikan terimakasih kepada almarhumah atok
saya Raja Tengku Asma yang selama masa hidupnya memberikan nasihat dan
semngat kepada penulis sejak kecil sampai semester 9 ini. Dan tidak lupa pula
penulis menyampaikan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang selalu
memberikan motivasi bagi penulis yaitu kelas Dik. A reguler, kelas Dik. B reguler
dan kelas Ekstensi stambuk 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
khususnya sahabat saya Nadrah Afiati, Ammamiarihta Tarigan, Ria Maulina, Ni
Putu Defi, Merry Christina dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa
saya tuliskan satu persatu yang selalu membangkitkan semangat bagi penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2014
Penulis,
Devi Andriani
iii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS VII SMP NEGERI 2
RANTAUSELATAN T.A 2013/2014 Devi Andriani (NIM : 409411006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan model kooperatif tipe Snowball Throwing di kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan yang berjumlah 40 orang yang terdiri dari satu kelas. Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing .
Soal tes hasil belajar siswa berbentuk uraian, setiap siklus dilakukan satu kali tes hasil belajar. Dari hasil tes awal di kelas VII diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 17,5% dengan rata-rata 37,75, dan pada siklus I terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 70% dengan nilai rata-rata 65,87 selanjutnya pada siklus II terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 87,5% dengan rata-rata 78,13. Hal ini dapat juga dilihat dari hasil tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa yakni pada siklus 1 diperoleh 28 siswa (70%) yang mengalami peningkatan hasil belajar, diperoleh 12 siswa (30%) yang lain mengalami penilaian yang tetap. Pada siklus II terjadi peningkatan sebanyak 35 siswa (87,5%) yang mengalami peningkatan hasil belajar, 5 siswa (12,5%) yang mengalami penilaian tetap.
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 17
Tabel 3.1 Siklus Penelitian 45
Tabel 3.2 Tingkat Penguasaan Siswa 49
Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Awal 52
Tabel 4.2 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Awal Soal No.1 54 Tabel 4.3 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Awal Soal No.2 55 Tabel 4.4 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Awal Soal No.3 55 Tabel 4.5 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Awal Soal No.4 56 Tabel 4.6 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Awal Soal No.5 56
Tabel 4.7 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I 69
Tabel 4.8 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Hasil Belajar I 71 Soal No.1
Tabel 4.9 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Hasil Belajar I 71 Soal No.2
Tabel 4.10 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Hasil Belajar I 72 Soal No.3
Tabel 4.11 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Hasil Belajar I 72 Soal No.4
Tabel 4.12 Data Kesulitan Siswa Kelas VII-1 Pada Tes Hasil Belajar I 73 Soal No.5
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Jawaban Siswa 5
1 BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi semakin pesat dan banyak memacu dunia pendidikan
untuk berpola pikir cepat dan tepat. Pendidikan yang menuntut kepada pola pikir,
salah satunya adalah pendidikan matematika sebagai salah satu bidang studi yang
diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan salah satu pelajaran
yang sangat penting di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kapan pun dan di
mana pun, matematika sangat mendukung kapasitas intelektual seseorang.
Sriyanto (2007:11) mengatakan bahwa : “Kita tidak akan pernah menonton TV,
bermain game di komputer atau gamenet, mengobrol lewat telepon atau sekedar
sms-an manggunakan Hand Phone kita tanpa adanya matematika.” Apa yang
akan terjadi jika orang tidak mengenal bilangan dan tidak bisa berhitung secara
sederhana. Pendidikan pada dasarnya sangat menentukan bagi kelangsungan masa
depan generasi muda sekarang ini. Terutama pada anak sekolah, yang merupakan
generasi yang paling muda. Dimana mutu pendidikan sangat menentukan masa
depan seorang anak, terutama pada pembelajaran matematika pada anak.
Matematika merupakan pembelajaran yang dapat melatih pola dan logika berpikir
seorang anak.
Jadi tidak dipungkiri bahwa matematika tidak akan pernah terlepas dari
kehidupan kita, dimana kita ketahui sebagian besar permasalahan yang ada
disekitar kita tak terlepas dari matematika. Contohnya kemajuan sains dan
teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak terlepas dari peranan matematika.
Boleh dikatakan landasan utama sains dan teknologi adalah matematika.
Seperti pernyataan dari Sriyanto (2007:8) yang menyatakan bahwa:
“penguasaan terhadap bidang studi matematika merupakan suau
2
Maka sebab itu perlulah pembelajaran matematika saat ini di kembangkan
sesuai kondisi keadaan yang ada pada saat ini, untuk memenuhi kebutuhan anak
dalam menguasai matematika. Kita ketahui bahwa proses pembelajaran
matematika pada saat ini sangat kurang memadai dalam proses pembelajarannya,
terutama disekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Padahal kita ketahui
bahwa sekolah dasar dan menengah pertama merupakan pembentukan dasar dari
seorang anak untuk menanamkam konsep dasar matematika, yang mana dari
situlah pembentukan pola pikir anak mulai dibentuk, agar pada saat menjalani
sekolah lanjut seorang anak tidak kewalahan dalam mengikuti proses
pembelajaran matematika yang sedang berlangsung. Sehubung dengan hal itu
Sriyanto (2007:7) menyatakan bahwa: “Tidak jarang matematika dianggap
„momok‟ atau hantu yang menakutkan, yang sebisa mungkin dihindari. Ketika
mendengar kata matematika serta merta yang muncul dipikiran identik dengan
kata „sulit‟.”
Hal itu sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari jika sesuatu itu
menyangkut dengan matematika. Seperti halnya juga yang dinyatakan oleh Noor
(dalam Mandasari 2010:3) yaitu: “Prestasi matematika siswa kelas 7 (setara SMP
kelas 1) di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan
Singapura yang jumlah pelajarannya setiap tahun lebih sedikit dibandingkan
Indonesia.”
Hal ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia khususnya
pada proses pembelajaran matematika sangat rendah, hal ini ditunjukkan dari
ketertinggalan kita dari Negara-negara lain, dalam mengajar guru selalu menuntut
siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa
untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang
mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah. Pendidikan
hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta
didik di masa yang akan datang. Seperti yang dikatakan oleh_ Slameto (dalam
3
ceramah saja sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya
mencatat saja”.
Perlunya kesadaran akan pentingnya perubahan dalam proses
pembelajaran matematika, agar suatu saat nanti tidak akan terjadinya kembali
masalah terhadap pemahaman konsep pembelajaran matematika terhadap anak.
Maka dari itu perlunya konsep dan struktur yang mampu memperbaiki cara
penyampaian materi matematika terhadap anak. Seperti halnya yang disampaikan
oleh Syaban (dalam Fitri 2011:1) pentingnya matematika bahwa:
“Matematika merupakan ilmu dasar dan melayani hampir setiap ilmu. Sehingga ada ungkapan bahwa matematika itu adalah ratu dan pelayan ilmu. Juga matematika merupakan ilmu yang deduktif, ilmu yang terstruktur dan matematika merupakan bahasa simbul dan bahasa
numerik”.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 2
Rantau Selatan pada tanggal 6 Maret 2013 dengan mewawancarai salah satu guru
kelas VII yaitu ibu Elli menyatakan bahwasanya banyak siswa yang kesulitan
dalam melakukan operasi hitung pada bentuk aljabar yang semua itu dikarenakan
materi tersebut tergolong baru bagi siswa sehingga sulit untuk cepat
memahaminya. Misalnya pada perkalian, pembagian dan pangkat suku sejenis dan
tidak sejenis, dan juga pada penjumlahan dan pengurangan suku sejenis dan tidak
sejenis serta menentukan yang mana suku yang sejenis dan tidak sejenis siswa
bingung bagaimana mengerjakannya dikarenakan siswa belum paham betul apa
itu variable, koefisien, dan konstanta. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar
siswa guru sudah mencoba mengatasinya dengan cara menyuruh siswa
menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS), menyuruh siswa membiasakan untuk
membaca materi pelajaran yang akan diajarkan, memberikan tugas untuk
menyelesaikan soal-soal yang ada dibuku. Tetapi hal ini tetap sulit bagi siswa
karena aljabar merupakan sesuatu hal baru bagi mereka. Pernyataan tersebut
didukung oleh Abdurrahman (dalam Dahliana: 2009:3) bahwa : “Dalam aljabar,
penggunaan abjad digunakan sebagai lambang bilangan yang diketahui atau yang
4
Serta tes yang dilakukan pada siswa SMP untuk mengetahui dimana letak
kesulitan siswa dalam materi aljabar. Setelah dilakukannnya tes terlihat bahwa
siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi bentuk aljabar, seperti
ditunjukkan oleh di bawah ini. Dengan soal yang diberikan adalah sebagai
berikut:
Dan hasil jawaban dari siswa terhadap soal tersebut adalah:
Gambar 1.1 Jawaban Siswa 1
1. Tentukan koefisien, variabel dan konstanta (jika ada) dari bentuk aljabar berikut:
2x2– 6 xy – 16y – 1
2. bentuk paling sederhana dari : a. 6a – 3b + a + 4b
b. 4(2x – 5y) – 5(x + 3y)
3. Sederhanakan hasil perkalian dari bentuk aljabar: a. 7 × p × (– 6) × b
b. – 5ab3× 5a2b × (– 6abc3)
4. Sederhanakan bentuk pembagian dari bentuk aljabar berikut: a. -4a : 2a
b. 6p2q3z4 : 3pq2z2
5
Gambar 1.2 Jawaban Siswa 2
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan – kesulitan yang
dihadapi siswa tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siswa belum bisa membedakan apa itu koefisien, variable dan konstanta
2. Siswa kesulitan dalam mengartikan soal yang ditanya tentang operasi
perhitungan campuran terhadap pengurangan dan penjumlahan bentuk
aljabar.
3. Siswa kesulitan dalam penyelesaian operasi penjumlahan dimana siswa
menjumlahkan pangkat variabel yang seharusnya tidak dijumlahkan
pangkatnya.
4. Siswa kurang teliti dalam penjumlahan operasi aljabar dimana siswa tidak
menjumlahkan suku yang sama.
5. Siswa belum memahami perkalian pangkat dalam bentuk aljabar karna siswa
mengalikan pangkat secara langsung yang seharusnya menjumlahkan pangkat.
6. Siswa mengalami kesulitan terhadap cara pembagian dalam bentuk aljabar
dimana siswa menambahkan langsung pangkat variabel yang seharusnya
6
Serta dari observasi kelas yang telah dilakukan, terlihat bahwa kondisi
siswa pada saat proses pembelajaran dikelas terbilang pasif karena sewaktu
pembelajaran siswa kurang aktif dalam menanggapi materi yang diberikan oleh
guru dan banyak siswa tidak mendengarkan ataupun bertanya kepada guru, oleh
sebab itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang
saling berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi antara guru dan peserta didik pada
saat proses belajar mengajar memegang peran penting dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi
disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian
dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran khususnya matematika.
Adakalanya guru mengalami kesulitan membuat siswa memahami materi yang
disampaikan sehingga hasil belajar matematika rendah.
Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan
siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat
dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa.
Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Dalam mengatasi masalah tersebut, guru harus mampu memilih model
pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di kelas, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Selain itu model pembelajaran yang digunakan harus dapat
meningkatkan ke aktifan siswa yang mampu mempengaruhi pengetahuan atau
wawasan siswa. Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan di
kelas untuk mengaktifkan siswa dan membuat siswa lebih terampil. Yang mana
telah di sampaikan oleh Suprijono (2009:46) bahwa :
“Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik
7
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah
model pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing. Snowball Throwing yang
menurut asal katanya berarti „bola salju bergulir, dapat diartikan sebagai tipe pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung
bulat berbentuk bola kemudian dilempar secara bergilir ke sesame siswa. Sesuai
dengan yang dikatakan oleh_Holil (dalam Fitri 2011:5) Model Snowball
Throwing adalah:
“Menurut asal katanya berarti „bola salju bergulir‟ dapat diartikan sebagai
model pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara
bergiliran di antara sesama anggota kelompok”.
Kegiatan melempar bola akan membuat suasana pembelajaran lebih
menarik., karena kegiatan siswa tidak hanya menulis, berpikir dan berbicara,
melainkan mereka juga akan melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas
dan melemparkan pada siswa lain. Dengan demikian tiap siswa akan
mempersiapkan diri karena akan menjawab pertanyaan dari bola kertas yang
didapat. Pembelajaran ini dinilai cocok diterapkan di Sekolah Menengah Pertama
terutama pada pelajaran matematika, karena inti dari pembelajaran Snowball
Throwing yaitu siswa akan menjadi lebih kreatif dalam membuat soal matematika
dan menjawab pertanyaan yang didapat dari temannya dengan sebaik-baiknya.
Sesuai dengan pernyataan Trimo dan Rusantiningsih (dalam Fitri 2011:5)
mengungkapkan bahwa:
“ Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosionalnya yang diramu dengan kegiatan melempar pertanyaan seperti melempar bola salju. Jadi penerapan model snowball throwing dalam matematika adalah upaya guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran matematika secara
holistik, baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa.”
Dengan menggunakan metode snowball throwing setiap siswa yang
didalamnya akan memiliki tugas dan tanggung jawab, baik individu maupun
kelompok. Dengan menggunakan metode ini akan melibatkan siswa lebih aktif
8
masig-masing, dan akan memabantu siswa lebih memahami materi pelajaran
sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerapan model snowball throwing dalam pembelajaran matematika,
khususnya operasi hitung bentuk aljabar akan melibatkan siswa untuk lebih aktif
dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dimana akan meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan akan lebih mudah
paham terhadap materi tersebut dan kompetensi pembelajaran akan tercapai.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian disekolah dengan judul: ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Bentuk Aljabar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing di Kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan T.A 2013/2014.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat
diidentifikasi dalam penelitian adalah:
1. Matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
2. Hasil belajar matematika siswa masih rendah
3. Siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajar matematika khususnya
pada materi bentuk aljabar.
4. Kurangnya variasi dalam pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.
5. Pemakaian model pembelajaran yang kurang tepat atau cocok.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan atas luasnya ruang lingkup masalah yang ditemukan serta
keterbatasan peneliti, maka masalah yang telah disebutkan dalam identifikasi
masalah di atas dibatasi oleh pneliti, dengan tujuan agar masalah yang diteliti
lebih efektif, jelas dan terarah. Adapaun yang akan menjadi batasan masalah
dalam pelaksanaan penelitian ini adalah pembelajaran pada materi bentuk aljabar
9
pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada tahun ajaran 2013/2014.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pada materi aljabar di kelas
VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan?
2. Bagaimana aktifitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran
Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada materi aljabar setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di kelas
VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui strategi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa, pada materi
aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan
2. Untuk mengetahui aktifitas belajar siswa ketika diterapkan model
pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi aljabar setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di kelas
10
1. 6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pendidikan saat
ini terutama di Indonesia, khususnya sekolah tempat penelitian. Adapun manfaat
yang dapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru, untuk menerapkan cara mengajar yang
lebih berbeda dan menarik, sehingga aktifitas siswa lebih tertata.
2. Bagi siswa diharapkan dapat melatih kemandirian dan pola pikir siswa dalam
proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dan
kebijaksanaan dalam proses pembelajaran matematika.
4. Menambah pengalaman bagi peneliti sebagai calon guru, agar lebih baik
nantinya untuk menerapkan model tersebut nantinya.
5. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penerapan model pembelajarn kooperatif tipe Snowball Throwing
adalah:
a. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan
yang lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.
b. Memberikan LAS kepada setiap siswa agar lebih mudah dalam
berdiskusi.
c. Memberi nilai tambah bagi siswa yang maju mempresentasikan hasil
diskusinya, bagi siswa yang bertanya maupun bagi siswa yang memberi
tanggapan terhadap presentasi kelompok penyaji. Hal ini bertujuan agar
berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.
2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing adalah:
a. Perhatian siswa ketika guru memberi penjelasan mengalami perubahan
ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang berbicara di
belakang karena guru tidak lagi fokus pada papan tulis.
b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru
memberikan nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.
c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan LAS mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan LAS dengan baik
karena mereka telah aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik.
91
kelompok yang nilainya baik membantu temannya dalam mengerjakan
soal.
e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil
diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa
memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan
menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.
f. Dalam menanggapi hasil diskusi kelompok penyaji mengalami
perubahan. Banyak kelompok yang ingin memberikan tanggapan
karena ingin mendapatkan nilai tambah.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Nilai rata-rata Tes awal 37,75 pada Tes Hasil Belajar I 65,87 dan pada
Tes Hasil Belajar II 78,13.
b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 17,5 % pada Tes Hasil Belajar
I 70 % dan pada Tes Hasil Belajar II 87,5 %.
5.2. Saran
1. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar
pembelajaran tersebut lebih bervariasi.
2. Guru juga dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
3. Guru juga dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belaja, Jakarta: Rineka Cipta.
Adinawan, M.Cholik dan Sugijono, (2008), Seribu Pena MATEMATIKA untuk
SMP/MTS Kelas VII, Jakarta: Erlangga.
Arikunto, suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk., (2011), Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB dan
TK. Bandung: Yrama Widya.
A.M, Sadirman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Dahliana. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Aljabar Dengan Pendekatan Brain Based Teaching Di Kelas VII SMP Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2008/2009., Skripsi, Medan :Unimed.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2011. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan FMIPA UNIMED.Medan: FMIPA Unimed.
Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: MEDIAPERSADA.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Mandasari, Lola. (2010). Penerapan Contextual Teaching and Learning Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dan Kemampuan Koneksi Matematika Siswa Pada Materi Arimatika Sosial di Kelas VII SMP Negeri 2 Rantau Selatan Tahun Ajaran 2009/2010., Skripsi, Medan: Unimed.
Pasaribu, Anton Wandi. (2011). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Siregar, Haria Fitri. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Bilangan Rasional Berpangkat Bilangan Bulat di Kelas IX SMP Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2010/2011., Skripsi
Medan: Unimed.
Sriyanto, HJ. (2007). Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakarta: Galangpers.
Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukino dan Simangunsong, Wilson, (2006), Matematika untuk SMP Kelas VII, Jakarta: Erlangga.
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.