• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN GURU PPKN DALAM MEMBENTUK KARAKTER DAN MORAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN GURU PPKN DALAM MEMBENTUK KARAKTER DAN MORAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KISARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN GURU PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER

DAN MORAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3

KISARAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Rensus S Turnip NIM. 3113111052

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Rensus S Turnip. NIM. 3113111052, “ Peranan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Karakter dan Moral Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kisaran Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter dan moral siswa SMP Negeri 3 Kisaran. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, angket dan wawancara. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kisaran yang berjumlah 480 orang siswa dan sampel yang digunakan adalah 10% dari jumlah populasi yaitu 48 orang, yang ditetapkan secara acak sederhana (random sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan tabel frekuensi. Penelitian yang dilakukan penulis terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan siswa SMP Negeri 3 Kisaran yang berjumlah 48 orang.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan Penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, dengan judul Peran Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter dan Moral Siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kisaran Tahun pelajaran 2014/2015”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapkan masukan dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Atas masukan yang diberikan penulis mengucapkan terimakasih.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan hambatan. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

(6)

5. Bapak Arif Wahyudi, S.H, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si sebagai Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan memberikan bimbingan serta masukan mulai dari awal samapai selesainya skripsi ini.

7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku dosen pembimbing akademik dan juga sebagai penguji utama yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Buha Simamora, S.H,M.H, selaku dosen penguji yang telah meberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH,M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Unimed, khususnya di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama masa perkuliahan.

11. Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

(7)

serta kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan selama perkuliahan dan terutama dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Trimakasih kasih juga buat kakak dan abang saya yang selalu memberikan dorongan motivasi yang banyak selama perkuliahan dan memberikan semangat kpada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Trimakasih kepada Bapak Malanton Lahadhe Hasibuan , S.Pd, M.Si, selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Kisaran dan seluruh jajaran mulai dari sekolah dan guru guru, serta para siswa yang mahu bersedia sebagai objek dalam penyusunan skripsi ini.

15. Trimakasih kepada sahabat sahabat di Jurusan PPKn terkhusus angkatan 2011 yang merupakan teman seperjuangan selama menimba ilmu di Jurusan PPKn dan sama sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi.

16. Kepada teman teman PPLT SMP Negeri 3 Kisaran yang pernah hadir dalam hidupku yang memberikan masukan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.

17. Teristimewa kepada kaka saya Flora Turnip yang selalu setia dan tabah dalam memberikan bantuan selama perkuliahan dan samapi kepada selesainya skripsi ini.

(8)

saya sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya lebih sempurna.

Harapan saya sebagai penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya.

Medan, Januari 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 16

5. Pengertian Karakter dan Moral ... 18

6. Peranan Guru Dalam Membentuk Karakter dan Moral Siswa ... 24

(10)

1. Variabel Penelitian ... 30

2. Definisi Operasional ... 30

3. Instrumen Penelitian ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

E. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Siswa SMP Negeri 3 Kisaran ... 29

Tabel 3.2. Jumlah Sampel Yang Diambil ... 30

Tabel 4.1. Guru Bersikap Santun Dan Sopan Saat Mengajar ... 34 Tabel 4.2. Guru PPKn Mengajarkan Untuk Berbicara Sopan Kepada Yang Lebih Tua ... 35

Tabel 4.3. Guru PPKn Melarang Berkelahi Dan Tawuran ... 36

Tabel 4.4. Sadar Akan Hukum Dan Peraturan Serta Peduli Pada Lingkungan ... 37

Tabel 4.5. Guru PPKn Menuntun Supaya Berlaku Adil Kepada Teman ... 38

Tabel 4.6. Guru PPKn Menuntun Agar Saling Peduli Kepada Teman ... 40

Tabel 4.7. Guru PPKn Mengajarkan Berperilaku Jujur Didalam Kelas ... 41

Tabel 4.8. Guru PPKn Mengajarkan Disiplin Waktu ... 42

Tabel 4.9. Membantu Teman Ketika Mengalami Kesusahan ... 43

Tabel 4.10. Tanggapan Responden Terhadap Menyontek Ketika Ujian ... 44

Tabel 4.11. Tanggapan Responden Pilih Kasih Dalam BertemanTanpa Memandang Latar Belakang ... 45

Tabel 4.12. Tanggapan Responden Terhadap Pelaksanaan Tugas Dengan Sungguh Sungguh ... 46

Tabel 4.13. Tanggapan Responden Terhadap Memberi Hormat Kepada Guru ... 47

Tabel 4.14. Tanggapan Responden Tentang Memandang Suku, Ras, Agama Dan Ekonomi Dalam Berteman ... 48

Tabel 4.15. Tanggapan responden terhadap guru PPKn mengajarkan memberi pertolongan terhadap sesama teman ... 49

Tabel 4.16. Tanggapan Responden Terhadap Guru PPKn Selalu Mengajarkan Taat Kepada Peraturan Sekolah ... 51

(12)

Tabel 4.18. Tanggapan Responden Tentang Perbedaan PendapatTeman

Ketika Berdiskusi Didalam Kelas ... 53 Tabel 4.19. Tanggapan responden terhadap dengan belajar PPKn

mengarahkan untuk berkeperibadian yang berkarakter ... 54 Tabel 4.20. Tanggaapan Responden Terhadap Guru PPKn Mengarahkan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan nasional suatu Negara salah satunya

ditentukan oleh keberhasilan pengelolaan Negara itu sendiri dalam mengelola

pendidikan nasional. Dalam dunia pendidikan, pendidikan adalah salah satu

tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak seiring berkembangnya zaman. Ini

dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan primer bagi bangsa yang

memiliki niat untuk maju.

Pendidikan bertujuan untuk membangun dan mengembangkan potensi

manusia agar dapat memiliki moral dan karakter, integritas dan kompetensi yang

yang sangat berharga dalam kehidupan. Akan tetapi yang terjadi sekarang ini

dimana pendidikan berada dalam bayangan saja, kurang membangun atau kurang

memperkaya nilai nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, disiplin, dan tanggung

jawab dan keadaban. Maka perlu dilakukan revolusi pendidikan di era globalisasi

saat ini, maka sangat dibutuhkan insan pendidik dan pihak pihak yang

berkecimpung di dunia pendidikan menciptakan ruang pendidikan yang nyata.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam

hidup manusia, begitu juga dengan kehidupan berbangsa dan bertanah air. Untuk

(14)

peranan yang sangat utama dan penting, karena dengan pendidikanlah sumber

daya manusia (SDM) suatu bangsa dapat memajukan suatu negara.

Berhubungan dengan hal tersebut maka pendidikan tidak lepas kaitannya

dengan pembelajaran, untuk itu dalam suatu yang dinamakan pendidikan berarti

harus ada di dalamnya pembelajaran. Suatu proses pembelajaran harus

direncanakan sedemikian rupa supaya siswa secara aktif dapat mengembangkan

potensi dirinya agar memiliki spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdarsan, ahlak mulia dan keterampilan bagi diriya sendiri, masyarakat, bangsa

maupun negara.

Pembukaan UUD1945 alinea keempat bahwa pemerintah Indonesia

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

dan kehidupan sosial. Salah satu kewajiban bangsa dalam alinea ke empat

pembukaan UUD1945 tersebut adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan sering diartikan secara umum sebagai usaha yang dilakukan

oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran, pembinaan dan latihan untuk

membantu peserta didik menuju kepribadian yang dewasa. Hal ini pendidikan

harus sungguh-sungguh diarahkan sedemikian rupa untuk menghasilkan manusia

yang berkompeten dan menghasilkan manusia yang mampu bersaing, dan

memiliki budi pekerti yang bermoral dan berkarakter. Lebih sederhananya

pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

(15)

Pendidikan adalah pengajaran keterampilan, pengembangan aspek-aspek

moral dan membentuk karakter yang dapat meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan,

mempertinggi budi pekerti dan memperkuat atau memperkokoh kepribadian

seseorang.

Dalam UU No 20 Tahun 2003 menyebutkan :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Seperti salah satu yang dikatakan,UU No 20 Tahun 2003 di atas bahwa

pendidikan bertujuan untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia dan

berkeperibadian. Untuk membentuk peserta didik sebagai mana yang dimaksud di

atas maka perlu diwujudkan dengan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn). Karena pembelajaran ini lebih menitik beratkan

kepada pembentukan karakter dan moralitas siswa, yang bermuara pada sikap

nilai nilai yang baik, berperilaku yang baik, religius, toleransi , jujur, disiplin,

kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa imgin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, peduli

lingkungan, peduli sosial, bertanggung jawab, sopan santun, pantang menyerah,

dan lebih mencintai bangsa dan negaranya.

Tapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang muncul saat proses

pembelajaran berlangsung, misalnya kurang sopannya peserta didik, dan

bertingkah tidak sesuai dengan aturan sekolah, datang terlambat ke sekolah,mudah

(16)

sekolah, berkata tidak pantas kepada teman, merokok, tawuran, buang sampah

sembarangan, hal tersebut menjadi kendala dalam proses pembelajaran, baik

kepada guru maupun teman sebayanya, atau saat di luar lingkungan sekolah.

Maka dari itu, mata pelajaran Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan

adalah mata pelajaran yang membentuk peserta didik yang berkarakter dan

bermoral sesuai dengan nilai nilai dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga nilai

- nilai dalam pendidikan pancasila dan kewarganeraaan dapat dicerna oleh peserta

didik dan dapat diterapkan dalam berkehidupan sehari -hari baik berbangsa dan

bernegara.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti peranan

guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam

membentuk karakter dan moral siswa dikelas VIII SMP Negeri 3 Kisaran tahun

pelajaran 2014/ 2015.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi merupakan penentuan dan penetapan identitas sedangkan

masalah adalah sesuatu yang harus dipecahkan. Jadi identifikasi masalah

merupakan penentuan atau penetapan sesuatu yang harus di pecahkan. Perilaku

yang ada di dalam diri peserta didik merupakan masalah yang tidak boleh

dianggap sederhana, maka untuk itu guru mata pelajaran pendidikan pancasila dan

kewarganeagraan mempunyai peranan dalam membentuk karakter dan moralitas

siswa. Guru merupakan profesi yang sangat mulia serta memiliki posisi yang

sangat luhur. Peranan guru bukanlah sebatas apa yang dilaksanakan di dalam

(17)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

dengan mengangkat identifikasi masalah yang penulis angkat yaitu :

1. Peranan guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dalam membentuk karakter siswa.

2. Peran guru mata pelajran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam

membentuk moral siswa.

3. Peran guru PPKn mengatasi masalah yang dihadapi anak siswa yang

terlambat datang kesekolah.

4. Peran guru PPKn dalam mebimbing siswa yang tidak disiplin waktu.

5. Peran guru PPKn mengatasi kendala-kendala yang dihadapi siswa yang

berbicara tidak sopan.

6. Peran guru PPKn membina dan mengatasi masalah anak siswa yang

bertengkar di sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Setelah mengetahui masalah yang diidentikfikasi masalah, maka penelitian

ini dibatasi pada masalah peranan guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dalam membentuk karakter dan moral siswa.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat

pertanyaan penelitian yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan maslah

disusun dalam bentuk pertanyaan yang lengkap dan terinci sesuai dengan

(18)

identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah :

1. Bagaimanakah peran guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dalam membentuk karakter siswa?

2. Bagaimanakah peran guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan dalam membentuk moral siswa?.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masah diatas maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui gambaran peranan guru mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk karakter.

2. Untuk mengetahui gambaran peranan guru mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan dalam membentuk moral.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat :

1. Dalam akademik, untuk menambah dan mengembangkan keilmuan

peneliti dalam hal pentingnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dalam membentuk karakter dan moral.

2. Secara teoritis, penelitian ini mampu menambah pengetahuan mahasiswa

terhadap peranan guru PPKn dalam membentuk karakter dan moral siswa.

3. Secara praktis, hasil penelitian mampu memberikan sumbangan pemikiran

terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik mahasiswa, guru, dosen

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARA

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan sebagi berikut :

1. Guru mata pelajara Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat berperan besar dalam membentuk karakter siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kisaran. Hal ini dapat dilihat dari banyak contoh pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terhadap siswa yaitu mengajarkan siswa kejujuran, adil, bertanggungjawab, displin, mengharagi oranglain, menghormati yang lebih tua, toleransi, bekerja keras dan peduli tidak hanya saat pembelajran tetapi juga di dalam lingkungan sekolah.

2. Guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan suddah berperan dalam membentuk moral siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kisaran seperti dalam pembelajaran, guru memberikan pemahaman tentang konsep dan nilai nilai moral yang baik kepada siswa , tidak hanya memberikan materi pembelajaran akan tetapi guru juga memberikan sikap yang dapat ditiru digugu oleh siswa, dan sikap yang positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik.

(20)

dan diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari hari dan membentuk karakter dan moral siswa dengan pengawasan guru seperti, memberi contoh menghormati yang lebih tua, menghargai pendapat orang dan, berpikir kritis, mencari solusi dan berdiskusi dalam memecahkan masalah yang menyangkut kepentingan umum, menanamkan sifat jujur, adil, toleransi, religius, serta bertanggung jawab, memberikan motivasi serta selalu berupaya mengajarkan dan membentuk peserta didik yang berkarakter dan bermoral di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikan peserta didik memiliki krakter yang baik sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan itu sendiri. Tidak hanya memberikan materi pembelajaran tetapi harus memberikan contoh sikap yang dapat ditiru digugu, dan sikap positif yang dapat mengarahkan siswa menjadi lebih baik kedepannya.

B. Saran

1. Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan agar dapat lebih meningkatkan profesionalnya dalam mengajar, dan agar lebih meningkatkan dan menanamkan karakter dan moral terhadap siswa agar nantinya siswa sebagai penerus bangsa dapat menjadi lebih baik dari yang sebelumnya yang membawa bangsa menjadi lebih baik lagi.

(21)

3. Guru juga diharapkan agar dapat terbuka bagi setiap siswa, agar siswa dapat menceritakan kendala kendala yang dialaminya dalam pembelajaran maupun dalam masalah yang dihadapidi sekolah.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai karakter.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Alama, Buchari, dkk. 2009. Guru profesional. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_____________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. 2011. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryatno, muchlas Samani. 2012. Pendidikan Karakter. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Harahap, Syahrin. 2005. Moral Akademik di dalam dan diluar Kampus. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Jaelani, Endang Sukaya,dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Paradigma.

Kunandar. 2011. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Purba, Edward. 2013. Filsafat Pendidikan. UNIMED Press.

Prayito, Manullang belferik.2010.Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa. Pasca Sarjana UNIMED.

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta:, PT Rineka Cipta.

Silitonga, Sam. 2009. Bahan Ajar Agama Kristen di Perguruan Tinggi. Medan: Mitra Medan.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

(23)

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Susilo, Joko Muhamad.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Sunarto. Agung Hatono. 2006. Perkembanga Peserta Didik. Jakarta : PT Rineka Cipta Jakarta.

Suady Husin. 2011. Ilmu Kewarganegaraa. Medan : Laboratorium Pendidikan Pancasila FIS UNIMED.

Sinamo, Jansen. 2010. Etos Keguruan. Jakarta : Institut Darma Mardika. Syafudin, Udin.2012. Pengembangan Profesi Guru.Bandung : Alfabeta. Syarif, Kemali. 2013. Perkembangan Peserta Didik. UNIMED press.

Sagala Syaiful. 2013. Etika dan Moralitas Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

UU RI No 20 Tahun 2003. Tentang Sistim Pendidikan Nasional. Wau, Yasaratodo. 2014. Profesi kependidikan. UNIMED Press.

Gambar

Tabel 4.18. Tanggapan Responden Tentang Perbedaan PendapatTeman

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUALBERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANGKABUPATEN BANDUNG BARATB. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

She is the author of the novel Travelling to Infinity: My Life with Stephen, And also the wife of a famous physician Stephen Hawking.. In analyzing this research describes

pembelajaran, maka media pembelajaran harus dikelola dengan baik agar dapat.. memberi kontribusi positif terhadap pencapaian

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa asas kebebasan berkontrak adalah suatu asas yang memberikan kebebasan kepada para pihak untuk:

Het uitvoeren van veqgelijkende studies en het voor- zien vah opleiding , q. Het opzetten van ontwikkelingsprogramma's

Bagaimana konflik batin tokoh utama dalam novel Hati Sinden karya Dwi. Rahayuningsih ditinjau dari segi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Dinas Dikpora pada Program Wajib Belajar Sembilan Tahun dengan kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah,

Kemudian dipaparkan oleh Sinaga dalam (Kurniawan 2008) bahwa Industri Kecil dapat digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan aspek pengolahan dan teknologi yang digunakan,