PENERAPAN LEMBAGA KONSINYASI DALAM PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 65 TAHUN 2006.
Teks penuh
Dokumen terkait
Jika ditinjau dari aspek hukum perdata, penggunaan lembaga konsinyasi juga tidak tepat kalau dihubungkan dengan pasal 1405 KUHPerdata yang mensyaratkan bahwa konsinyasi
Terdapat kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan Undang- Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbagi menjadi beberapa yaitu
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi. Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Eksistensi lembaga penilai pertanahan dalam rangka pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum pertama kali diakui melalui Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan
Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap ketentuan- ketentuan tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum ataupun asas-asas, peraturan, dan hukum pertanahan, maka
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan tanah untuk kepentingan umum harus dilakukan dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum, pemberian ganti rugi
Terdapat kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan Undang- Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbagi menjadi beberapa yaitu
Karena itu, konsinyasi hanya bisa diterapkan untuk pembayaran ganti rugi untuk pengadaan tanah dilakukan oleh Instansi Pemerintah untuk kepentingan umum, dengan