• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LEMBAGA KONSINYASI DALAM PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 65 TAHUN 2006.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN LEMBAGA KONSINYASI DALAM PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 65 TAHUN 2006."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PENERAPAN LEMBAGA KONSINYASI DALAM RANGKA PENGADAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DIKAITKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN PERATURAN PRESIDEN

NOMOR 65 TAHUN 2006 ABSTRAK

Upaya pengadaan tanah untuk kepentingan umum sering kali dihadapkan dengan permasalahan mengenai ganti rugi antara pihak pemerintah yang membutuhkan tanah dengan pihak pemilik tanah. Mekanisme konsinyasi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pemerintah untuk menyelesaikan masalah ganti rugi dengan pemilik tanah. Dalam praktiknya, pemerintah selalu menggunakan mekanisme konsinyasi dalam penyelesaian konflik pengadaan tanah mengenai ganti rugi, salah satu contohnya adalah proses pengadaan Jalan Layang Pasupati di Kota Bandung dan proyek Jakarta Outer Ring Road E Hankam-Cikunir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan Lembaga Konsinyasi dan penerapan lembaga konsinyasi dalam rangka pemberian ganti rugi pada pengadaan tanah demi kepentingan umum.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai permasalahan yang diteliti dihubungkan dengan peraturan hukum positif, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu menitikberatkan pada data-data sekunder dan wawancara lapangan untuk mempelajari data-data primer, data sekunder, dan data terseier yang terkumpul berupa bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti yang selanjutnya akan dianalisis secara yuridis kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Jika ditinjau dari aspek hukum perdata, penggunaan lembaga konsinyasi juga tidak tepat kalau dihubungkan dengan pasal 1405 KUHPerdata yang mensyaratkan bahwa konsinyasi

Terdapat kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan Undang- Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbagi menjadi beberapa yaitu

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi. Pelaksanaan Pembangunan Untuk

Eksistensi lembaga penilai pertanahan dalam rangka pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum pertama kali diakui melalui Perpres No. 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan

Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap ketentuan- ketentuan tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum ataupun asas-asas, peraturan, dan hukum pertanahan, maka

Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan tanah untuk kepentingan umum harus dilakukan dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum, pemberian ganti rugi

Terdapat kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan Undang- Undang Nomor 2 tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbagi menjadi beberapa yaitu

Karena itu, konsinyasi hanya bisa diterapkan untuk pembayaran ganti rugi untuk pengadaan tanah dilakukan oleh Instansi Pemerintah untuk kepentingan umum, dengan