iv
Pemberian Souvenir Pernikahan Dihubungkan Dengan Ketentuan Gratifikasi Pasal 12 B Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999
Juncto Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Asas Perbuatan Melawan Hukum
Annes William Siadari 110110100178
ABSTRAK
Pemberian souvenir yang telah menjadi kebiasaan dalam setiap acara pernikahan memiliki tujuan yang mulia. Terutama sebagai kenang – kenangan atas peristiwa yang terjadi sekali seumur hidup dan penuh kebahagiaan. Timbul permasalahan, ketika praktik pemberian souvenir pernikahan dinyatakan sebagai bentuk gratifikasi. Memahami gratifikasi sebagai tindak pidana hendaknya bukan hanya sebatas terpenuhinya rumusan undang – undang secara formil, namun juga mempertimbangkan rumusan materil dari undang – undang tersebut. Sebab untuk dapat dipidananya suatu perbuatan, selain dilarang ataupun diancam oleh peraturan perundang – undangan harus juga bersifat melawan hukum dan bertentangan dengan kesadaran hukum masyarakat. Tujuan dari Penelitian ini ialah untuk memahami sifat melawan hukum terhadap pemberian souvenir pernikahan dan untuk mengetahui kualifikasi gratifikasi dalam pasal 12 B Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 Juncto Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dikaitkan dengan teori – teori hukum dan asas – asas hukum melalui peraturan perundang – undangan yang berlaku dan diperkuat dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Serta pengumpulan data – data primer dan sekunder yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.