ii ABSTRAK
Mahar dalam perkawinan di Masyarakat Kalimantan Tengah dikenal dengan istilah Palaku. Palaku menurut etimologi diartikan sebagai mas kawin. Mas kawin ini dapat berupa suatu harta ataupun benda yang diberikan oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan pada saat atau sebelum prosesi perkawinan. Pemberian Palaku dalam suatu perkawinan, menjadikan hal tersebut sebagai sebuah jalan hadat atau syarat guna mencapai suatu tujuan yaitu pernikahan yang ideal. Palaku memegang suatu peranan penting di dalam adat masyarakat Kotawaringin, karena adanya suatu kewajiban yang dibebankan kepada calon suami. Penelitian ini ditujukan untuk memahami praktik pemberian mahar perkawinan adat di Kotawaringin Barat menurut Hukum Islam dan untuk mengetahui keabsahan pemberian mahar yang telah ditentukan dalam perkawinan adat di Kotawaringin Barat.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah secara yuridis normatif yang menitik beratkan pada penggunaan data sekunder dengan spesifikasi deskriptif analitis yaitu memaparkan tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku serta teori hukum yang perlu untuk diterapkan dalam mencapai kepastian hukum terhadap permasalahan yang diangkat penulis. Analisis data yang digunakan menggunakan metode yuridis kualitatif.