iv
PERKAWINAN USIA MUDA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP TINGKAT PERCERAIAN DI WILAYAH HUKUM
PENGADILAN AGAMA KABUPATEN SUMEDANG DI
TINJAU DARI UNDANG-UNDANG No.1 Tahun 1974
TENTANG PERKAWINAN
ABSTRAK
Manusia dalam proses perkembangannya membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Di dalam bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga, karena keluarga merupakan gejala kehidupan umat manusia yang pada mulanya dibentuk paling tidak oleh seorang laki - laki dan seorang perempuan yang telah memenuhi persyaratan inilah yang disebut perkawinan. Perkawinan merupakan suatu peristiwa hukum. Perkawinan merupakan sebuah lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Di samping itu, perkawinan mempunyai hubungan dengan masalah kependudukan. Batas umur yang lebih rendah bagi wanita untuk kawin merupakan salah satu hal yang mengakibatkan laju kelahiran menjadi lebih tinggi. Oleh karena itulah Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan hukum Islam menentukan batas umur untuk melangsungkan perkawinan. bagi pria 19 tahun dan bagi wanita 16 tahun.
Metode yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang mengutamakan data sekunder sebagai bahan utama, sedangkan
spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis dalam metode
pengumpulan data melalui penelitian data kepustakaan. Sehingga dapat mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai penelitian yang dilakukan.