BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kematian yang disebabkan oleh infark miokardium, keadaan yang sama juga bisa dialami di Indonesia khususnya diperkotaan dimana pola penyakit infark miokardium sudah sama dengan pola penyakit negara-negara maju. Setiap dua detik satu orang meninggal karena penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian dan kecacatan diseluruh dunia.
Menurut WHO (2008), pada tahun 2002 penyakit infark miokard akut, merupakan penyebab kematian utama di dunia. Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit infark miokard akut di seluruh dunia. Penyakit infark miokard akut adalah penyebab utama kematian pada orang dewasa. Infark miokard akut adalah penyebab kematian nomor dua di negara berpenghasilan rendah, dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%). Di Indonesia pada tahun 2002 penyakit infark miokard akut merupakan penyebab kematian pertama dengan angka mortalitas 220.000 (14%).
jantung iskemik, yaitu 110,183 kasus. Care fatelity rate (CFR) tertinggi terjadi pada infark miokard akut (13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit jantung lainnya (13,37%) (Depkes, 2009).
Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokardium yang disebabkan ischemia intraselluler yang bersifat ireversibel (Martinez and Newsfancher, 2000), Infark miokard akut adalah Nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu. Nekrosis miokard hampir selalu terjadi akibat penyumbatan total arteri kraina oleh trombus yang terbentuk pada arteosklerosis yang tidak stabil.
Artherosklerosis dimulai ketika kolestrol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan ini dinamakan ateroma atau plaque yang akan mengganggu obstruksi natrium oleh sel-sel indotel yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini menuju ke lumen pembuluh darah (Smeltzer, 2002).
pada seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolism lemak dimana kadar HDL akan menurun. Adrenalin juga akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah. Disamping itu adrenalin akan menyebabkan terjadinya pengelompokan trombosit. Sehingga proses penyempitan akan terjadi, faktor stres juga mempengaruhi (Smeltzer, 2001).
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Melihat banyakanya penduduk di Indonesia yang menderita penyakit infark miokard akut, banyak angka kematian di Indonesia akibat infark miokard akut maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan dengan judul Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Gangguan Kardiovaskuler “Infark Miokard Akut” di Bangsal Cempaka RSUD Sukoharjo.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran secara umum tantang asuhan keperawatan Infark Miokard Akut.
2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui:
a. Melakukan pengkajian yang tepat pada pasien dengan infark miokard akut.
b. Melakukan analisa data pada pasien infark miokard akut
c. Merumuskan dan menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan infark miokard akut.
e. Melakukan implementasi implementasi keperawatan pada pasien dengan Infark Miokard Akut.
f. Evaluasi keperawatan pada pasien dengan Infark Miokard Akut.
D. MANFAAT
1. Bagi Rumah Sakit.
Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan asuhan keperawatan khususnya bagi pasien dengan Infark Miokard Akut.
2. Bagi Perawat.
Agar mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien penderita Infark Miokard Akut.
3. Bagi Instansi Akademik.
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.
4. Bagi Pasien dan Keluarga.
Agar pasien dan keluarga mendapatkan kepastian tentang penyakit Infark Miokard Akut dan cara perawatan infark miokard akut.
5. Bagi Pembaca.