• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI (SOLANUM NIGRUM L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI IMUNOSTIMULAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI (SOLANUM NIGRUM L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI IMUNOSTIMULAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

0

UJI FITOKIMIA EKSTRAK DAUN RANTI (Solanum nigrum L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI

IMUNOSTIMULAN

Oleh:

Astuti N. Sinambela NIM 408231013 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada

penulis, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Adapun judul penelitian yang penulis teliti adalah “Uji Fitokimia Ekstrak

Daun Ranti (Solanum nigrum L.) yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini, mulai dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai

penyusunan skripsi, antara lain: Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai

dosen pembimbing skripsi yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan

dan motivasi serta kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si; Ibu Ir.

Nurfajriani, M.Si dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si selaku dosen-dosen

penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang sangat

mendukung dalam penelitian penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan

terimakasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan kepada

penulis serta kepada kak Minda dan bang Nizam yang telah banyak membantu

dalam penyediaan alat dan bahan yang penulis butuhkan selama penelitian. Secara

khusus penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda N. Sinambela

dan Ibunda N. Lumbantobing serta kakak dan abang ( Sanggam, Yanti, Tetty dan

Roy) yang dengan setia selalu mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan

motivasi kepada penulis. Buat partner penelitianku Muhammad Ali Pasaribu yang

telah banyak memberikan motivasi dan bantuan selama penelitian. Begitu juga

dengan teman-teman Nondik 2008 yang telah banyak memberikan motivasi dan

semangat selama penelitian. Teristimewa buat Rocky Tambunsaribu yang selalu

setia mendukung, memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis

(4)
(5)

iii

UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI (Solanum nigrum L.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI

IMUNOSTIMULAN

Astuti N. Sinambela (NIM 408231013)

ABSTRAK

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Batasan Masalah 2

1.3.Rumusan Masalah 2

1.4.Tujuan Penelitian 3

1.5.Manfaat Penelitian 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Tumbuhan Ranti (Solanum nigrum L.) 4

2.1.1. Nama Umum 4

2.1.2. Sistematika Tumbuhan 4

2.1.3. Morfologi Tumbuhan 5

2.1.4. Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum nigrum L.) 5

2.2. Imunostimulan 7

2.3. Ekstraksi 8

2.4. Uji Fitokimia 11

2.5. Senyawa Alkaloid, Flavonoid dan Terpenoid 12

2.5.1. Senyawa Alkaloid 12

2.5.2. Senyawa Flavonoid 13

2.5.3. Senyawa Terpenoid 13

2.6. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 15

BAB III. METODE PENELITIAN 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 16

3.2. Alat dan Bahan 16

3.2.1. Alat 16

3.2.2. Bahan 16

3.3. Prosedur 17

3.3.1. Persiapan Larutan 17

3.3.2. Preparasi Sampel 17

3.3.3. Ekstraksi Daun Ranti 18

3.3.4. Uji Fitokimia 18

(7)

vii

3.4. Diagram Alir Penelitian 20

3.4.1. Preparasi Sampel 20

3.4.2. Ekstraksi Daun Ranti 21

3.4.3. Uji Fitokimia Alkaloid, Flavonoid, saponin 22 3.4.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 23

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 24

4.1. Hasil 24

4.1.1. Preparasi Sampel 24

4.1.2. Ekstraksi daun Ranti 24

4.1.3. Uji Fitokimia 25

4.1.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 27

4.1.4.1. Identifikasi Alkaloid 28

4.1.4.2. Identifikasi Flavonoid 29

4.1.4.3. Identifikasi Saponin 32

4.2. Pembahasan 33

4.2.1. Uji Fitokimia 33

4.2.1.1. Identifikasi Alkaloid 34

4.2.1.2. Identifikasi Flavonoid 37

4.2.1.3. Identifikasi Saponin 38

4.2.2. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 39

4.2.2.1. Identifikasi Alkaloid 40

4.2.2.2. Identifikasi Flavonoid 40

4.2.2.3. Identifikasi saponin 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 45

DAFTAR PUSTAKA 46

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tumbuhan ranti 5

Gambar 2.2. Struktur Kimia α-Solanine, solasonine, solamargine, 6 α-chaconine, solasodine, diosgenin dan tigogenin

Gambar 2.3. Piridin 12

Gambar 2.4. Struktur Flavonol 13

Gambar 2.5. Skualena dan Ursana 14

Gambar 2.6. Sapogenin Triterpenoida 14

Gambar 4.1. Identifikasi Alkaloid Ekstrak Etanol dengan UV 366 nm 28 Gambar 4.2. Identifikasi Flavonoid Ekstrak Etil Asetat, Ekstrak Etanol dan 30

Metanol Diamati dengan UV 366 nm

Gambar 4.3. Identifikasi Saponin Ekstrak Etanol dan Metanol Diamati 32 dengan UV 366 nm

Gambar 4.4. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Mayer 34 Gambar 4.5. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Wagner 35

Gambar 4.6. Reaksi Hidrolisis Bismuth 36

Gambar 4.7. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Dragendorff 36 Gambar 4.8. Reaksi Alkaloid dengan Pereaksi Bouchardat 37

Gambar 4.9. Reaksi Uji Flavonoid 38

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Nilai Konstanta Dieletrik Berbagai Pelarut Organik 11 Tabel 4.1. Warna Ekstrak dari Masing-masing Pelarut 25 Tabel 4.2. Uji Fitokimia pada Masing-masing Ekstrak 26 Tabel 4.3. Hasil Identifikasi Alkaloid dengan KLT 29 Tabel 4.4. Hasil Identifikasi Flavonoid dengan KLT 31 Tabel 4.5. Hasil Identifikasi Saponin dengan KLT 33 Tabel 4.6. Nilai Rf Masing-masing Ekstrak Pelarut yang Diduga Alkaloid, 43

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pembuatan Larutan 50

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber senyawa bahan alam hayati memegang peranan penting dalam

pemanfaatan zat kimia berkhasiat yang terdapat di alam. Hampir setiap daerah di

Indonesia mengenal ramuan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang

digunakan untuk pengobatan tertentu secara tradisional. Penggunaan

tumbuh-tumbuhan tertentu sebagai obat merupakan warisan turun-temurun dari nenek

moyang kita sejak dahulu hingga sekarang. Bahan obat yang digunakan dapat

berasal dari daun, batang, akar, bunga dan biji-bijian (Siregar, 2005).

Tumbuhan pada umumnya mengandung senyawa aktif dalam bentuk

metabolit sekunder seperti terpenoid, steroid, kumarin, flavonoid dan alkaloid.

Senyawa metabolit sekunder tersebut telah banyak digunakan sebagai zat warna,

racun, aroma makanan maupun sebagai obat-obatan (Lenny, 2006). Alkaloid,

flavonoid, senyawa fenol, steroid, dan terpenoid dikenal sebagai metabolit

sekunder yang bersifat antioksidatif (Marliana, 2007), Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Puji, (2009), pada daun tumbuhan paci-paci terdapat

kandungan senyawa aktif seperti: minyak atsiri, flavonoid, tannin, saponin,

alkaloid dan metanol yang berfungsi sebagai antimikroba, antiinflamasi,

antioksidan serta bersifat sebagai detoksifikasi racun dan mampu meningkatkan

sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Solanum nigrum L. merupakan tanaman obat yang banyak tersebar di

Indonesia, dan banyak ditemukan di daerah semak-semak sumatera utara. Di

kalangan masyarakat Solanum nigrum L. dikenal dengan nama ranti ataupun

leunca. Selain digunakan sebagai obat tradisional, tanaman ini juga biasa

dikonsumsi sebagai lalapan (Pranasita, 2007).

Solanum nigrum L. juga merupakan salah satu tanaman obat yang juga

(12)

(imunostimulan). Penelitian terhadap kandungan mineral dan fitokimia Solanum

nigrum L. telah dilakukan oleh Akubugwo, dkk (2008) dengan delapan proses

yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia daun

Solanum nigrum L. terdiri dari alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol, asam

sianida dan asam fitat. Penelitian terhadap potensi imunostimulan Solanum

nigrum L. ini juga telah dilakukan di Tirunelveli, india selatan oleh Haniffa,

(2011), terhadap ikan air tawar Etropus suratensis yang ditantang dengan bakteri

Aphanomyces invadans sebagai alternatif dalam mencegah penyakit ikan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etanol daun Solanum nigrum

L. menunjukkan pengaruh imunostimulasi yang signifikan, sedangkan ekstrak

kloroform dan toluena menunjukkan relatif kurang berpengaruh dan ekstrak air

tidak menunjukkan respon yang signifikan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

tanaman ekstrak Solanum nigrum L. memiliki potensi yang besar sebagai

imunostimulan terhadap mikroorganisme dan dapat digunakan dalam pengobatan

penyakit menular oleh mikroorganisme. Namun belum dilakukan uji terhadap

kandungan kimia yang terdapat pada ekstrak yang memiliki pengaruh

imunostimulan tersebut. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian berjudul, “Uji Fitokimia Estrak Daun Ranti (Solanum nigrum L.) Yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan”.

1.2. Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Uji fitokimia yang dilakukan hanya uji terhadap senyawa

metabolit alkaloid, flavonoid dan saponin pada setiap variasi

ekstrak pelarut (non polar-polar) yang diperoleh.

2. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah

untuk menentukan jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid dan

saponin yang terbentuk dalam setiap ekstrak pelarut daun ranti.

1.3. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kandungan metabolit sekunder apa sajakah yang terdapat pada

(13)

3

(Solanum nigrum L.) tersebut yang diduga berpotensi sebagai

imunostimulan?

2. Berapakah jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid dan saponin

yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non

polar-polar) daun ranti?

1.4.Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder daun Ranti

(Solanum nigrum L.) yang berpotensi sebagai imunostimulan

terdapat pada setiap variasi ekstrak pelarut (non polar-polar).

2. Untuk mengetahui jumlah bercak noda yang alkaloid, flavonoid

dan saponin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut

(non polar-polar) daun ranti.

1.5.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai pengetahuan dasar bagi peneliti lanjutan tentang

kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada daun Ranti

(Solanum nigrum L.) yang berpotensi sebagai imunostimulan.

2. Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan

bidang farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa

metabolit sekunder dalam tanaman Ranti (Solanum nigrum L.).

3. Untuk memperkuat nilai ilmiah dari khasiat yang dimiliki oleh

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Kandungan metabolit sekunder daun ranti (Solanum nigrum L.) yang

diduga berpotensi sebagai imunostimulan pada masing-masing ekstrak

pelarut yaitu pada ekstrak etil asetat positif flavonoid; pada ekstrak

etanol positif alkaloid, flavonoid dan saponin; pada ekstrak metanol

positif flavonoid dan saponin serta pada ekstrak n-heksan tidak

terdapat senyawa metabolit alkaloid, flavonoid dan saponin.

2. Identifikasi Alkaloid, flavonoid dan saponin dengan Kromatografi

Lapis Tipis (KLT) yaitu; (i). Satu bercak alkaloid pada ekstrak etanol

dengan nilai Rf sebesar 0,74 menggunakan eluen etil asetat : metanol

(20 : 80); (ii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf = 0,55 pada

ekstrak etil asetat; (iii). tiga bercak flavonoid pada ekstrak etanol

dengan nilai Rf sebesar Rf 0,59; 0,78 dan 0,84; (iv). tujuh bercak

flavonoid pada ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,23; 0,57;

0,64; 0,71; 0,75; 0,79 dan 0,85 menggunakan eluen n-butanol-asam

asetat-air (4 : 1 : 5); (v). Satu bercak saponin pada ekstrak etanol

dengan nilai Rf sebesar 0,72; dan (vi). Satu bercak saponin pada

ekstrak metanol dengan nilai Rf sebesar 0,46 menggunakan eluen

(15)

45

5.2. Saran

Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis

menyarankan:

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul

senyawa alkaloid, flavonoid ataupun saponin pada daun Ranti

(Solanum nigrum L.).

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji bioaktif imunostimulan

ekstrak metabolit daun Ranti (Solanum nigrum L.).

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kandungan metabolit dan uji

biologisnya dari batang, biji bahkan sampai akarnya sehingga dapat

lebih dimanfaatkan.

4. Untuk peneliti selanjutnya, sebelum melakukan penelitan sebaiknya

terlebih dahulu mencari informasi atau kajian pustaka yang benar

tentang senyawa yang akan diteliti dengan metode penelitian yang

(16)

Daftar Pustaka

Akubugwo, I.E.; Obasi, N.A.; Chinyere G.C dan Ugbogu, A.E., (2008), Mineral and phytochemical contents in leaves of Amaranthus hybridus L and Solanum nigrum L. subjected to different processing methods, African Journal of Biochemistry Research Vol.2 (2), pp. 040-044, ISSN 1996-0778.

Anonim (1), (2012), Ranti, http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti, diakses tanggal 24/03/2012.

Anonim (2), (2012), Ranti Solanum nigrum L.,

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal

23/03/2012.

Anonim (3), (2012), Pelarut, http://id.wikipedia.org/wiki/Pelarut, diakses tanggal 13/05/2012.

El-Shami, S.m. dan S.i. El-Negoumy (1993), Tocopherols and Flavonoids of SOS-7 Halophyte. Vol. 44 Fase. 4-5(1993), National Research Centre, Dokki, Cairo, Egypt.

Firdaus, (2011), Teknik Dalam Laboratorium Kimia Organik, Laporan Hibah Penulisan Buku Ajar, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanudduin.

Gunawan, D. dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.

Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue 1, ISSN 0975-6299.

Harborne, J. B., (1996), Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, ITB, Bandung.

Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.

(17)

47

Jenn-Haung, L., (2002), Immunomodulatory effects and Mechanisms of Plant Alkaloid tetrandrine in autoimmune diseases, Chinese Academy of Sciences, ISSN 1671-4083.

Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi,

http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653,

diakses 24/04/2005.

Kabayan, M., (2009), Leunca bisa jinakkan kanker, http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti

cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal

23/04/2012.

Kiswanto, N.; Kusniar, S.R.; Wanda, I.W.; Hayu, A.R.; Amelia, F.C.P.; Kenny, R.L.; Rachelia, O. Dan Bernadetta, A.W., (2010), Pengamatan Mikroskopis dan Skrinning Fitokimia Kulit Batang Pule, Makalah Praktikum, Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Lenny, S., (2006), Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida, Karya Ilmiah, FMIPA, USU, Medan

Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoida dan Steroida, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Mamyrbekova-Bekro, J.A.; Koffi, M.K.; Yves-Alain, B.; Marc, G.D.; Tra, J.Z.; Veronique, M. dan Benson, B.B, (2008), Phytocompounds of the extracts of Four Medical Plants of Cote D’ivoire and Assessment of teir Potential Antioxidant by TLC, European Journal of Scientific Research, ISSN 1450-216X Vol.24 No.2.

Maratani, A., (2006), Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap produksi Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Makrofag pada Mencit yang diinfeksi Salmonella typhimurium, Artikel Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Uiversitas Diponegoro, Semarang.

Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung.

Marliana, S.D., Venty S. dan Suyono, (2005), Skrinning Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Labu Siam dalam Ekstrak Etanol,Jurnal Biofarmasi 3 (1): 26-31, ISSN: 1693-2242 2005 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta.

(18)

Pandiangan, L., (2012), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kuersetin dari Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe petandra L.), Skripsi, Jurusan Kimia, FMIPA, UNIMED, Medan.

Patmawijaya, K., (1995), Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung.

Pranasita, T., (2007), Tanaman Obat Indonesia Solanum nigrum L., http://toiusd.multiply.com/journal/item/177/Solanum_nigrum_L.?&show

_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses 24/03/2012.

Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.)

http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339, diakses tanggal

24/03/2012.

Puji, W., (2009), Efektivitas Ekstrak Paci-Paci leucas lavandulaefolia yang Diberikan Lewat Pakan Untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit MAS Motile Aeromonas Septicemia pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp., Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor.

Sanjaya, A., (2006), Pengaruh Pemberian Rebusan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Terhadap Jumlah Kuman pada Hepar Mencit yang diinfeksi Salmonella typhimurium, Artikel Ilmiah, Fakultas Kedokteran, Uiversitas Diponegoro, Semarang.

Santamour, F.S., (1983), Flavonoid Distribution in Zelkova, Journal of Arboriculture 9(7): July 1983.

Saridewi, (2011), Fraksinasi Bertingkat,

http://sardewforester.blogspot.com/2011/12/fraksinasi-bertingkat.html,

diakses tanggal 13/05/2012.

Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Sinambela, W.F, (2010), Isolasi senyawa Alkaloida dari Daun Tumbuhan Wungu, Skripsi, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Siregar, P.H., (2005), Isolasi Flavonoida dari Daun Tumbuhan Kemuning (Murraya paniculata [L] Jack), Jurnal Sains Kimia (Suplemen) Vol 9, No.3: 12-14.

Sitorus, S.R., (2001), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dari Bunga Bugenvil, Skripsi, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudjadi, (1985), Metode Pemisahan, Kanisius, Yogyakarta.

(19)

49

Svehla, G., (1990), Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT. Klaman Media Pusaka, Jakarta.

Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED, Medan.

Tyastuti, E.M.; Sutarno dan Kusmardi, (2006), Efek Imunostimulator Propolis Terhadap Poliferasi Limfosit T dan Viabilitas Sel Tumor Mammae Mencit Secara in Vitro, Jurnal Bioteknologi, FMIPA, UNS, Surakarta, ISSN: 0216-6887.

Widianto, M.B., (1987), Imunomodulator, Cermin Dunia Kedokteran, Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Gambar

Tabel 2.1. Nilai Konstanta Dieletrik Berbagai Pelarut OrganikTabel 4.1. Warna Ekstrak dari Masing-masing Pelarut

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur atas khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

“ Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Peningkatan proses belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan strategi copy the master melalui media audio visual dapat

Secara Custome Model | Ukuran

Menurut al-Syirazi, secara intelektual syarat yang harus dipenuhi oleh seorang mufti adalah ilmu tentang ayat-ayat hukum dalam al-Qur’an dan hadis, sumber ucapan

Menurut Redjeki (1999) zooplankton ini banyak digunakan dalam perbenihan ikan laut karena jenis pakan tersebut memiliki kelebihan dibanding zooplankton lainnya

The results showed paraquat increases in liver MDA levels significantly but decreases in liver glutathione levels significantly compared to controls, while taurine and

informasi yang diberikan Jawaban panjang dan bertele- tele sulit untuk direkam dan diproses. Informasi sukarela yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pewawancara untuk