• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESESUAIAN ISI CERITA DENGAN REALITAS DUNIA DALAM NOVEL EPIGRAM KARYA JAMAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESESUAIAN ISI CERITA DENGAN REALITAS DUNIA DALAM NOVEL EPIGRAM KARYA JAMAL."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESESUAIAN ISI CERITA DENGAN REALITAS DUNIA

DALAM NOVEL EPIGRAM KARYA JAMAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

oleh Deni Satriawan NIM. 04410010

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Lembar Persetujuan

ANALISIS KESESUAIAN ISI CERITA DENGAN REALITAS DUNIA

DALAM NOVEL EPIGRAM KARYA JAMAL

Disetujui untuk Diajukan dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

oleh

Deni Satriawan

NIM 04410010

Medan, Agustus 2009 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

(3)

Lembar Persetujuan

ANALISIS KESESUAIAN ISI CERITA DENGAN REALITAS DUNIA

DALAM NOVEL EPIGRAM KARYA JAMAL

Disetujui untuk Diajukan dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

oleh

Deni Satriawan

NIM 04410010

Medan, Agustus 2009 Menyetujui,

Dosen Pembimbing Skripsi

(4)

i

ABSTRAK

Deni Satriawan, NIM 04410010, Analisis Kesesuaian Isi Cerita dengan Realitas Dunia dalam Novel Epigram Karya Jamal.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuasaan rezim orde baru dalam novel ”Epigram” karya Jamal dan mencari kesesuaiannya dengan realitas dunia.

(5)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat meneguhkan hati di tengah kebimbangan dan keterputus-asaan dalam menyusun, mengolah dan menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Analisis Kesesuaian Isi Cerita dengan Realitas Dunia dalam Novel Epigram Karya Jamal.” Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.

Segala sesuatu yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini, tidak dapat berjalan dengan baik tanpa motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibunda Erni Rustianingsih yang telah bekerja keras sebagai ibu sekaligus ayah yang selalu memahami dan membimbing penulis dengan penuh cinta. 2. Ayahanda Junaidi atas pelajarannya atas kehidupan.

3. Keluarga besar Wagiman yang telah memberikan doa tulus kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

4. Rumah Impianku, Adinda Hirza Rahmayati atas cinta, semangat, kesetiaan dan kesabarannya kepada penulis.

5. Bapak Prof. Drs. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unimed.

7. Ibu Dra. Rosmawaty, M.Pd selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unimed.

(6)

iii

9. Ibu Dra. T. A. Siburian, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan selalu meluangkan waktunya memberikan berbagai bimbingan serta arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan penulisannya.

10.Bapak Drs. M. Joharis, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang terus memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses Akademik di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

11.Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.

12.Teman-teman stambuk 2004 Program Studi Sastra Indonesia (Bastanta, Anggie, Rendra, Alex, Dermawati, Jusnita dll) dan teman-teman seperjuangan (Zulfikri, Madan, Jefri, Fai, Abas, Adi, Irsal, Firdaus, Bang Syawal, Bang Zoel, Bang Lims, Bang Doly, Bang Akhyar) serta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

13.Teristimewa untuk Om Heri yang selalu memberi nasehat tanpa kata-kata dan Bu Ana yang demokratis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan masukan yang membangun dari pembaca sekalian guna penyempurnaan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian sastra bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian. Terima kasih.

Medan, Agustus 2009 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 6

1. Pengertian Novel ... 6

2. Unsur-unsur Ekstrinsik Fiksi... 7

a. Sosial ... 8

b. Politik ... 8

c. Pendidikan ... 9

(8)

iii

1) Dampak Positif Kekuasaan Rezim Orde Baru ... 21

2) Dampak Negatif Kekuasaan Rezim Orde Baru ... 23

B. Kerangka Konseptual ... 24

C. Pertanyaan Penelitian ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 26

B. Sumber Data Penelitian ... 27

C. Lokasi Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian... 27

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 29

1. Ekonomi ... 29

2. Agama ... 32

(9)

4. Teknologi ... 34

5. Ideologi ... 35

6. Militer ... 36

7. Individu ... 38

8. Golongan ... 41

9. Etnisitas dan Ras ... 42

10. Budaya ... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitan ... 44

1. Ekonomi ... 44

2. Agama ... 46

3. Institusi ... 47

4. Teknologi ... 48

5. Ideologi ... 49

6. Militer ... 50

7. Individu ... 52

8. Golongan ... 54

9. Etnisitas dan Ras ... 55

10. Budaya ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Lembar Observasi Analisis Kesesuaian Isi Cerita dengan Realitas Dunia dalam Novel Epigram Karya Jamal

2. Lampiran 2 Profil Jamal

(11)

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu rezim pemerintahan selalu memiliki kareteristik tersendiri. Begitu juga dengan karateristik setiap rezim pemerintahan di Indonesia mulai dari rezim pemerintahan mantan Presiden Soekarno, H. M. Soeharto, B. J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri hingga rezim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekarang ini. Masing-masing rezim pemerintahan tersebut ditandai dengan hal-hal atau kejadian-kejadian yang menjadi karateristik tersendiri terhadap rezim pemerintahan tersebut.

(12)

2

Manan (2008:11) dalam bukunya mengatakan,

“Bahwa Soeharto telah menorehkan noda hitam dalam sejarah Indonesia adalah fakta sejarah yang tidak bisa ditutup-tutupi. Kejahatan terhadap HAM, pengebirian demokrasi, KKN yang merajalela, dan pengerukan untuk menumpuk kekayaan adalah nokhtah-nokhtah hitam yang terjadi selama era kekuasaan Soeharto dan menjadi pengetahuan umum dan telah diungkap oleh banyak kajian dan peneliti.”

Berbagai permasalahan pada masa pemerintahan rezim orde baru ini telah diapresiasikan menjadi sebuah novel berjudul “Epigram” buah karya Jamal, seorang penulis novel kontemporer Indonesia. Novel “Epigram” menggambarkan kehidupan sosial politik Indonesia yang kacau pada masa rezim orde baru. Banyak permasalahan yang terjadi pada masa pemerintahan rezim orde baru yang kembali diungkap melalui gambaran kehidupan tokoh-tokoh dalam novel ini.

Tokoh utama dalam novel ini digambarkan sebagai seorang mahasiswa yang sangat kecewa pada keadaan sistem pemerintahan di negerinya hingga ia terpaksa diasingkan oleh teman-temannya ke Eropa. Selain tokoh utama, tokoh-tokoh tambahan dalam novel ini juga banyak yang menunjukkan sikap antipati terhadap pemerintahan rezim orde baru. Setting waktu dan deskripsi kejadian pada novel ini juga secara langsung menggambarkan kecarutmarutan situasi dan kondisi negara pada masa pemerintahan rezim orde baru.

(13)

3

dilatarbelakangi rasa ketidakpuasan terhadap masa-masa pemerintahan rezim orde baru.

Seni sastra, sebagai salah satu pandangan kehidupan manusia adalah sebuah karya seni estetika yang mampu menyajikan unsur kehidupan manusia secara murni, tulus dan menarik bagi para pembacanya. Khusus untuk karya sastra novel yang bertema sejarah, masalah kesesuaian antara isi karya sastra dengan realitas dunia merupakan suatu daya tarik tersendiri untuk dikaji lebih lanjut. Melalui sebuah karya sastra bertema sejarah, para penulis sering menggambarkan suatu gambaran abstrak sejarah dan mengajak para pembacanya untuk berpikir bahwa pendapat-pendapat yang dikemukakan si penulis di dalam novel tersebut adalah benar. Di sisi lain si penulis juga tidak bisa sembarangan mencampurkan antara pendapat pribadinya dengan fakta sejarah yang ada, sebab dapat mengacaukan sejarah itu sendiri. Terkecuali jika sang penulis berani dan mampu mempertanggungjawabkan pendapat-pendapatnya itu. Oleh karena itu, novel-novel bertema sejarah harus lebih memperhatikan masalah kesesuaian isi cerita dengan realitas yang sebenarnya terjadi.

(14)

4

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian yang dilakukan semakin terarah, maka perlu ditetapkan identifikasi masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Gambaran kekuasaan rezim orde baru dalam novel “Epigram” kaya Jamal. 2. Kesesuaian isi cerita novel “Epigram” kaya Jamal dengan realitas dunia.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan di atas, perlu dilakukan pembatasan terhadap permasalahan yang akan dibahas. Hal ini ditujukan untuk lebih memfokuskan permasalahan. Adapun masalah yang akan dibahas, dibatasi pada analisis kesesuaian isi cerita dengan realitas dunia dalam novel “Epigram” karya Jamal.

D. Rumusan Masalah

Agar hasil penelitian menuju ke arah yang lebih baik maka harus dirumuskan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah gambaran kekuasaan rezim orde baru dalam novel “Epigram” kaya Jamal?

(15)

5

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan gambaran kekuasaan rezim orde baru dalam novel “Epigram” kaya Jamal.

2. Mendeskripsikan gambaran kesesuaian isi dengan realitas dunia dalam novel “Epigram” kaya Jamal.

F. Manfaat Penelitiaan

(16)

58

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah menganalisis gambaran kekuasaan orde baru dan kesesuaiannya terhadap realitas dunia pada novel “Epigram” karya Jamal dapat disimpulkan bahwa novel “Epigram” merupakan gambaran protes si penulis novel terhadap kekuasaan rezim orde baru. Protes yang disampaikan melalui karya sastra seperti ini, menunjukkan adanya hubungan karya sastra dengan kekuasaan, dalam artian karya sastra merupakan gambaran kehidupan masyarakat dengan segala permasalahannya pada suatu masa kekuasaan permerintahan tertentu.

Berbagai permasalahan yang berkaitan gambaran kekuasaan rezim orde baru dalam novel “Epigram” kara Jamal meliputi permasalahan ekonomi, agama, institusi, teknologi, ideologi, militer, individu, golongan, etnisitas, dan budaya. Malalui analisis yang sudah dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa semua permasalahan tersebut sesuai dengan realitas dunia.

B.Saran

(17)

59

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi semua pembacanya agar belajar dari sejarah untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri ataupun orang lain dan mulai membangun diri menjadi pribadi terbaik demi membangun kembali Indonesia.

(18)

Lampiran 3

Sinopsis Novel Epigram

Novel Epigram karya Jamal menceritakan perjalanan hidup dua orang tokoh aktivis yaitu Kris dan Nara. Kris dan Nara adalah korban penculikan oleh militer karena terlibat demo di kampusnya saat menentang kehadiran seorang menteri yang juga seorang pensiunan militer.

Di dalam penjara Kris dan Nara diinterogasi secara terus menerus. Siksaan fisik dan mental harus dihadapi Kris dan Nara selama dalam tahanan. Sementara di luar penjara, kawan-kawan Kris dan Nara tak tinggal diam. Berkat seorang kawan yang memiliki hubungan langsung dengan petinggi militer, Kris dan Nara berhasil dibebaskan melalui sebuah operasi rahasia. Agar Kris dan Nara tak tertangkap lagi mereka diterbangkan ke luar negeri. Nara ke Amerika, Kris ke Eropa. Awalnya mereka tak rela melarikan diri ke luar negeri sementara kawan-kawan lainnya masih dalam penjara. Namun mereka tak punya pilihan lain yang lebih baik selain melarikan diri ke luar negeri.

(19)

pilihan pelik, terus mengusung idealisme atau melupakan masa lalu dan kembali ke tanah air.

Di luar masalah idealisme Kris dan Nara juga sama-sama mengalami konflik lain yang memusingkan keduanya, cinta. Nara bertemu dengan Maria, anak seorang jenderal yang ternyata menunggunya sejak kedatangannya ke Amerika. Sementara Kris bertemu kembali dengan Sasti, temannya satu almamater di Indonesia Di acara Expo di Sevilla, Spanyol. Ketika cinta tumbuh diantara keduanya, Kris diperhadapkan pada dilema apakah ia harus ikut pulang dengan Sasti setelah Expo selesai atau meneruskan hidupnya di Eropa.

Selain menceritakan kisah hidup para tokohnya, novel ini juga sarat dengan kritik terhadap pemerintahan Orde Baru digambarkan sangat otoriter dengan kekuatan militernya. Dialog-dialog antar tokohnya secara jelas dan gamblang mengkritisi peran militer dimasa Orde Baru yang menguasai hampir seluruh lini pemerintahan mulai dari Presiden, menteri hingga gubernur hampir semua dijabat oleh pensiunan militer yang tentunya masih memiliki hubungan dengan petinggi militer yang masih aktif. Pembaca akan diajak berpikir secara kritis bahwa Indonesia, sebuah negara Republik tak ubahnya sebuah negara diktator yang diperintah militer.

(20)

lentur, menghibur dan manusiawi lengkap dengan kisah cinta romantis para tokoh-tokohnya yang selalu merasa sepi, gundah, dan ragu.

Sayangnya kehidupan sosial Kris dan para pekerja rig hanya mendapat porsi yang kecil dibanding setting lainnya di novel ini. Jika saja hal ini digali lebih dalam oleh Jamal pastilah novel ini akan semakin menarik karena kehidupan para pekerja di rig Troll yang terasing pastilah bukan hal yang mudah. Padalah cover novel ini secara jelas menyajikan pemandangan di sebuah rig di laut lepas. Tentunya pembaca yang melihat novelnya akan berasumsi bahwa novel ini akan menyajikan kehidupan para tokohnya di sebuah rig lengkap dengan landskap sebuah rig dan tantangan yang dialami para pekerjanya.

(21)

Lampiran 2

Profil Jamal

Jamal lahir pada 7 Agustus 1967 di Ciamis, Jawa Barat. Setelah lulus dari Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB pada 1994, ia sempat bekerja sebagai konsultan Arsitektur – Desain Interior di Jakarta dan Bandung. Pada tahun 1996 ia melanjutkan pendidikannya di Desain Itenas sampai sekarang.

Dari ketiga novel sebelumnya “Louisiana-Luoisiana” pada tahun 2003, “Rakkaustarina” pada tahun 2004, “Fetussaga” pada tahun 2005 tak terlihat indikasi bahwa Jamal adalah penulis yang berbahaya seperti yang dikatakan Fadjroel Rachman di halaman sampul novel “Epigram”. “Louisiana-Louisiana” dan “Rakkaustarina” berbicara mengenai kisah cinta yang dibumbui oleh setting luar negeri dan konflik-konflik batin akibat benturan budaya pada kehidupan tokoh-tokohnya, “Fetussaga” menceritakan kisah jabang bayi yang mampu merasakan dan berkomunikasi dengan ‘alam lain’.

Tak ada yang berbahaya, ketiga-tiganya menghibur sambil memberi wawasan pada para pembacanya dalam hal kultur budaya lokal (Fetussaga) hingga

lansdcape negara-negara Eropa (Louisiana-louisiana & Rakkaustarina), tak ketinggalan Jamal juga selalu memasukkan unsu-unsur seni, desain dan filosofi kehidupan dalam dialog-dialog para tokohnya.

(22)

Lampiran 3

Sinopsis Novel Epigram

Novel Epigram karya Jamal menceritakan perjalanan hidup dua orang tokoh aktivis yaitu Kris dan Nara. Kris dan Nara adalah korban penculikan oleh militer karena terlibat demo di kampusnya saat menentang kehadiran seorang menteri yang juga seorang pensiunan militer.

Di dalam penjara Kris dan Nara diinterogasi secara terus menerus. Siksaan fisik dan mental harus dihadapi Kris dan Nara selama dalam tahanan. Sementara di luar penjara, kawan-kawan Kris dan Nara tak tinggal diam. Berkat seorang kawan yang memiliki hubungan langsung dengan petinggi militer, Kris dan Nara berhasil dibebaskan melalui sebuah operasi rahasia. Agar Kris dan Nara tak tertangkap lagi mereka diterbangkan ke luar negeri. Nara ke Amerika, Kris ke Eropa. Awalnya mereka tak rela melarikan diri ke luar negeri sementara kawan-kawan lainnya masih dalam penjara. Namun mereka tak punya pilihan lain yang lebih baik selain melarikan diri ke luar negeri.

(23)

pilihan pelik, terus mengusung idealisme atau melupakan masa lalu dan kembali ke tanah air.

Di luar masalah idealisme Kris dan Nara juga sama-sama mengalami konflik lain yang memusingkan keduanya, cinta. Nara bertemu dengan Maria, anak seorang jenderal yang ternyata menunggunya sejak kedatangannya ke Amerika. Sementara Kris bertemu kembali dengan Sasti, temannya satu almamater di Indonesia Di acara Expo di Sevilla, Spanyol. Ketika cinta tumbuh diantara keduanya, Kris diperhadapkan pada dilema apakah ia harus ikut pulang dengan Sasti setelah Expo selesai atau meneruskan hidupnya di Eropa.

Selain menceritakan kisah hidup para tokohnya, novel ini juga sarat dengan kritik terhadap pemerintahan Orde Baru digambarkan sangat otoriter dengan kekuatan militernya. Dialog-dialog antar tokohnya secara jelas dan gamblang mengkritisi peran militer dimasa Orde Baru yang menguasai hampir seluruh lini pemerintahan mulai dari Presiden, menteri hingga gubernur hampir semua dijabat oleh pensiunan militer yang tentunya masih memiliki hubungan dengan petinggi militer yang masih aktif. Pembaca akan diajak berpikir secara kritis bahwa Indonesia, sebuah negara Republik tak ubahnya sebuah negara diktator yang diperintah militer.

(24)

lentur, menghibur dan manusiawi lengkap dengan kisah cinta romantis para tokoh-tokohnya yang selalu merasa sepi, gundah, dan ragu.

Sayangnya kehidupan sosial Kris dan para pekerja rig hanya mendapat porsi yang kecil dibanding setting lainnya di novel ini. Jika saja hal ini digali lebih dalam oleh Jamal pastilah novel ini akan semakin menarik karena kehidupan para pekerja di rig Troll yang terasing pastilah bukan hal yang mudah. Padalah cover novel ini secara jelas menyajikan pemandangan di sebuah rig di laut lepas. Tentunya pembaca yang melihat novelnya akan berasumsi bahwa novel ini akan menyajikan kehidupan para tokohnya di sebuah rig lengkap dengan landskap sebuah rig dan tantangan yang dialami para pekerjanya.

(25)

60

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Rumi. 2004. Menyilang Jalan Kekuasaan Militer. Jakarta: Kompas. Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Gramedia.

Dur, Gus. 1999. Menjawab Perubahan Zaman. Jakarta: Kompas.

Fananie, Zainuddin dan Soediro Satoto. 2000. Sastra: Ideologi, Politik, dan Kekuasaan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Gonggong, Anzar. 2005. Indonesia di Simpang Tiga. Yogyakarta: Ombak. Hasibuan, Albert. 1997. Titik Pandang untuk Orde Baru. Jakarta: Sinar Harapan. Hisyam, Muhammad. 2003. Krisis Masa Kini dan Orde Baru. Jakarta: Gramedia. Iswanto. Dkk. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita

Graha Widia.

Laelasari dan Nurlailah. 2006. Kamus Istilah Sastra. Bandung: Nuansa Aulia. M, Saini K. 1986. Protes Sosial dalam Sastra. Bandung: Angkasa.

Manan, Munafrizal. 2008. Dinamika Demokrasi dan Politik Nasional pasca Orde baru. Yogyakarta: Pustaka Jaya Abadi.

Miles, Matthew dan Huberman. 1995. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Moleong, Lexy. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV R.

Karya.

Nurgiantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kuntowijoyo, 1995. Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: PT Bentang Pusaka. Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press.

Rais, M. Amien. 1997. Suksesi Keajaiban Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(26)

61

61 Sitorus. M. 2000. Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

Susetyo, Benny. 2002. Membuka Mata Hati Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Syafi’ie, Inu Kencana. 2003. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bandung: Rafika Aditama.

Tarigan, H. Guntur. 1984. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Thoha, Miftah. 2005. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Wardaya, Baskara 2008. Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto. Yogyakarta:

Galang press.

Wuryandari, Ganewati.2008. Politik Luar Negeri Indonesia. Yogyakrta: Pustaka Belajar.

Yoesoef, M. 2007. Sastra dan Kekuasaan. Jakarta: Wedatama Widya Sastra. (http.wikipedia/orde baru.html).

(http://id.wikipedia.org/wiki/Alamsyah_Ratu_Perwiranegara)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto)

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu, meski dalam jangka pendek Indonesia harus menerima kenyataan dengan keharusan menghadapi banyaknya konflik dan kasus pelanggaran hak asasi manusia, tetapi dalam

Karkas dengan skor kepualaman “slight” banyak digunakan sebagai bahan baku industri steak (Jones dan Tatum, 1994). Hasil karkas meliputi bobot karkas panas, persentase lemak

Apabila pihak agent melakukan satu kesalahan dalam pengambilan keputusan, maka dapat mengakibatkan kerugian yang besar terhadap perusahaan sehingga dapat berakhir

Departemen Keuangan Republik Indonesia, Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2000, Departemen Keuangan RI.. Departemen Keuangan Republik

Strategi alternatif pengelolaan ekowisata mangrove yang diprioritaskan di kawasan Ekowisata Mangrove Lubuk Kertang adalah meningkatkan usaha pengelolaan ekosistem

Dalam lingkungan yang baru, untuk mendapatkan dan mempertahankan suatu keunggulan kompetitif maka perusahaan dan organisasi harus belajar lebih baik dan lebih

Sedangkan berbeda dengan hasil penelitian dari Husnatarina dan Nor (2007), Falikhatun (2007) dan Sardjito dan Muthaher (2007) menyatakan bahwa partisipasi penganggaran yang