commit to user
STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA
PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO
Tugas Akhir
Disusun untuk Melengkapi Tugas–Tugas dan Syarat–Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
WENI PRABATIWI MUSTIKA NINGTYAS
F3609072
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user ABSTRAK
STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO
Nama : Weni Prabatiwi Mustika Ningtyas Nim : F3609072
Strategi penghimpunan dana pihak ketiga perlu diterapkan oleh lembaga keuangan khususnya BPR agar mampu meningkatkan nilai transaksi nasabah maupun meningkatkan jumah nasabah. Perbankan umumnya menerapkan strategi promosi untuk mengenalkan produk-produknya, baik melalui media massa,
personal selling, dan pemberian hadiah. Selain itu untuk meningkatkan dana yang dihimpun dapat juga melalui usaha bank memberikan layanan yang terbaikuntuk nasabah baik melalui pelayanan prima, jaminan keamanan dana nasabah, suku bunga yang menarik, dan produk yang variatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dengan menggunakan jenis data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari PD. BPR BKK Grogol. Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara kepada beberapa karyawan PD. BPR BKK Grogol. Penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain, jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol, strategi penghimpunan dana pihak ketiga PD. BPR BKK Grogol, dan hambatan dalam melakukan strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol.
PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana yaitu, TAMADES, Tabungan Wajib, Deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Masing-masing produk memiliki kelebihan tersendiri dengan target pasar yang berbeda dan bunga yang kompetitif. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol antara lain, penerapan layanan jemput bola, suku bunga kompetitif, pelayanan prima front office, dan strategi promosi. Hambatan yang dialami dalam melakukan strategi penghimpunan dana yaitu, produk yang dimiliki kurang bervariasi dan kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga pemasar.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana pihak ketiga, yaitu dua produk tabungan dan empat produk deposito. PD. BPR BKK Grogol menerapkan strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang difokuskan pada kepuasan nasabah antara lain dengan layanan jemput bola dan pemberian bunga kompetitif. Hambatan dialami pada faktor produk dan SDM yang mana PD. BPR BKK Grogol hanya memiliki satu jenis produk tabungan untuk masyarakat umum dan pada SDM, membutuhkan tenaga pemasar yang lebih banyak. Saran yang diberikan penulis yaitu PD. BPR BKK Grogol perlu menerbitkan brosur mengenai informasi produk penghimpunan dana yang dimiliki. Minat perbankan untuk melakukan penghimpunan dana pihak ketiga harus terus ditingkatkan demi kemajuan kinerja perusahaan. Selain itu PD. BPR BKK Grogol perlu menambah variasi produk dan jumlah SDM.
commit to user MOTTO
“Sebelum kedua telapak kaki seseorang menetap di hari kiamat
Akan ditanyakan akan empat hal lebih dulu:
Pertama tentang umurnya untuk apa dihabiskan,
Kedua tentang masa mudanya untuk apakah dipergunakan,
Ketiga tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apakan
dibelanjakan,
Dan keempat tentang ilmunya, apa saja yang ia amalkan dengan
ilmunya itu.”
(HR Bukhari-Muslim)
“Pelajarilah ilmu.
Barang siapa mempelajarinya karena Allah, itu taqwa
Menuntutnya, itu ibadah
Mengulang-ulangnya, itu tasbih
Membahasnya, itu jihad
Mengajarkannya kepada orang tidak tau, itu sedekah
Memberikannya kepada ahlinya,
Itu mendekatkan diri kepada Tuhan.”
(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibu Abdil Barr, Ilya
commit to user PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada : 1. ALLAH SWT
2. Ayah dan Ibu tercinta, terimakasih atas semua doa, kasih sayang dan
pengorbananMU.
3. Saudara-saudaraku (dhek Arum dan Dhek Puthut) yang selalu memberiku semangat. 4. Sahabat-sahabat karib REMPONGG (Anik,
Maya, Rinta, Vina, Yanuar) yang selalu mendukungku.
5. ‘Opa’ Danang Purwanto yang selalu membantu dan mendukungku.
6. Teman-teman kampus Diploma III KP yang selalu menyenangkan.
commit to user KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir
dengan judul “STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA
PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO”. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak
akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Meskipun penulis sering mengalami hambatan, berkat motivasi
dan dorongan semangat dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah
membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini, kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, Drs, Msi selaku Ketua Program Studi Diploma
III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Ariyanto Adhi Nugraha selaku pembimbing yang dengan arif dan
sabar telah memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat serta bimbingan
commit to user
4. Bapak Johadi, SE selaku Pembimbing Akademik yang selalu membantu
kelancaran aktivitas perkuliahan hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.
5. Bapak Yusup Harsono, SE selaku Direktur PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
yang telah berkenan memberikan izin untuk melakukan magang kerja.
6. Bapak Budi Setyono, SH selaku Pembimbing Institusi yang telah berkenan
memberikan bantuan serta bimbingan magang kerja dan penelitian untuk
penulisan Tugas Akhir.
7. Semua karyawan dan karyawati PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo yang telah
memberikan motivasi serta informasi dan data yang diperlukan oleh penulis.
8. Ayah dan Ibu tercinta serta seluruh keluarga dan orang tercinta yang
senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga selesainya Tugas
Akhir ini.
9. Seluruh teman-teman Program studi Diploma III Keuangan dan Perbankan
Angkatan 2009 yang selalu memberikan kerjasama yang baik selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan magang ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang
konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Laporan Kegiatan Magang ini.
Surakarta, April 2012
commit to user DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAKS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Perumusan Masalah ... 4
C.Tujuan Penelitian ... 4
D.Manfaat Penelitian ... 4
E.Metode Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Bank ... 9
commit to user
C.Jenis-Jenis bank ... 11
D.Badan Perkreditan Rakyat ... 13
E.Strategi Penghimpunan Dana ... 18
F.Penghimpunan Dana ... 22
G.Sumber-Sumber Penghimpunan Dana ... 23
H.Pengertian Dana Pihak Ketiga ... 27
I.Pengertian Tabungan ... 28
J.Pengertian Deposito ... 28
K.Pengertian Giro ... 31
BAB III PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Perusahaan 1.Sejarah dan Perkembangan PD. BPR BKK Grogol ... 32
2.Bidang Usaha ... 33
3.Perijinan dan Legalitas ... 34
4.Peraturan/ Undang-Undang yang Mendasari ... 34
5.Kondisi Umum PD. BPR BKK Grogol ... 35
6.Tujuan PD. BPR BKK Grogol ... 35
7.Fungsi PD. BPR BKK Grogol ... 36
8.Produk yang Ditawarkan ... 36
9.Daerah Pemasaran Produk PD. BPR BKK Grogol... 40
10.Struktur Organisasi PD. BPR BKK Grogol ... 41
11.Job Description ... 43
commit to user
C. Pembahasan Masalah
1. Jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR
BKK Grogol Sukoharjo ... 61
2. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK
Grogol Sukoharjo ... 71
3. Hambatan yang dialami PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
dalam menghimpun dana pihak ketiga ... 80
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 82
B. Saran 84
DAFTAR PUSTAKA
commit to user DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 Ketentuan Bunga Deposito PD. BPR BKK Grogol ... 68
commit to user DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran II Surat Ijin Magang Kerja
Lampiran III Surat Keterangan Magang Kerja
Lampiran IV Kartu Bimbingan Kuliah Magang Kerja
Lampiran IV Formulir Penilaian Pembimbing Institusi Mitra
Lampiran V Kegiatan Harian Kuliah Magang Kerja
Lampiran VI Profil PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
Lampiran VII Brosur Hadiah Langsung TAMADES
Lampiran VIII Brosur Hadiah Langsung Deposito
Lampiran IX Pengumuman Tingkat Suku Bunga
Lampiran X Slip Setoran Tabungan
Lampiran XI Slip Penerimaan Umum dan Bukti Setoran Pinjaman
Lampiran XII Slip Setoran dan Slip Penarikan
Lampiran XIII Kitir Pinjaman
commit to user ABSTRAK
STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA PD. BPR BKK GROGOL SUKOHARJO
Nama : Weni Prabatiwi Mustika Ningtyas Nim : F3609072
Strategi penghimpunan dana pihak ketiga perlu diterapkan oleh lembaga keuangan khususnya BPR agar mampu meningkatkan nilai transaksi nasabah maupun meningkatkan jumah nasabah. Perbankan umumnya menerapkan strategi promosi untuk mengenalkan produk-produknya, baik melalui media massa,
personal selling, dan pemberian hadiah. Selain itu untuk meningkatkan dana yang dihimpun dapat juga melalui usaha bank memberikan layanan yang terbaikuntuk nasabah baik melalui pelayanan prima, jaminan keamanan dana nasabah, suku bunga yang menarik, dan produk yang variatif.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis dengan menggunakan jenis data sekunder, yaitu data-data yang diperoleh dari PD. BPR BKK Grogol. Langkah-langkah pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara kepada beberapa karyawan PD. BPR BKK Grogol. Penelitian ini mengambil rumusan masalah antara lain, jenis produk penghimpunan dana pihak ketiga dan keunggulannya yang ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol, strategi penghimpunan dana pihak ketiga PD. BPR BKK Grogol, dan hambatan dalam melakukan strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol.
PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana yaitu, TAMADES, Tabungan Wajib, Deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Masing-masing produk memiliki kelebihan tersendiri dengan target pasar yang berbeda dan bunga yang kompetitif. Strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK Grogol antara lain, penerapan layanan jemput bola, suku bunga kompetitif, pelayanan prima front office, dan strategi promosi. Hambatan yang dialami dalam melakukan strategi penghimpunan dana yaitu, produk yang dimiliki kurang bervariasi dan kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga pemasar.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah PD. BPR BKK Grogol memiliki enam produk penghimpunan dana pihak ketiga, yaitu dua produk tabungan dan empat produk deposito. PD. BPR BKK Grogol menerapkan strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang difokuskan pada kepuasan nasabah antara lain dengan layanan jemput bola dan pemberian bunga kompetitif. Hambatan dialami pada faktor produk dan SDM yang mana PD. BPR BKK Grogol hanya memiliki satu jenis produk tabungan untuk masyarakat umum dan pada SDM, membutuhkan tenaga pemasar yang lebih banyak. Saran yang diberikan penulis yaitu PD. BPR BKK Grogol perlu menerbitkan brosur mengenai informasi produk penghimpunan dana yang dimiliki. Minat perbankan untuk melakukan penghimpunan dana pihak ketiga harus terus ditingkatkan demi kemajuan kinerja perusahaan. Selain itu PD. BPR BKK Grogol perlu menambah variasi produk dan jumlah SDM.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
Indonesia menurut jenisnya, bank dibagi menjadi dua yaitu Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Undang-undang tersebut dijelaskan pula
bahwa fungsi utama Perbankan Indonesia adalah melakukan penghimpunan
dan penyaluran dana masyarakat. Perbankan mempunyai fungsi untuk
menghubungkan antara unit ekonomi surplus atau penabung dengan unit
ekonomi minus atau peminjam. Karena fungsinya tersebut bank disebut pula
sebagai lembaga perantara keuangan atau intermediary institutions serta lembaga kepercayaan.
Seperti halnya Bank Umum, BPR pun memiliki fungsi melakukan
penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat. Perbedaan antara BPR
dengan Bank Umum adalah BPR hanya diperbolehkan melakukan
penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk Deposito dan Tabungan,
sedangkan bagi Bank Umum selain melalui Deposito dan Tabungan
commit to user
Semakin banyaknya lembaga keuangan di Indonesia, persaingan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pun semakin meningkat dan menuntut
perbankan khususnya lembaga keuangan mikro untuk terus menciptakan
strategi-strategi yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan
memperolah sumber-sumber dana baru. Dana-dana yang dihimpun dari
masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang dapat mencapai 80% dari
seluruh dana yang dikelola oleh BPR.
Bank memerlukan strategi promosi yang bertujuan untuk menarik minat
masyarakat dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lain. Menurut
Tjiptono (1997:199) strategi promosi penting dilakukan oleh bank dalam
menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank dalam bentuk
Tabungan dan Deposito karena dana dari masyarakat dapat menambah modal
bank untuk pemberian kredit selain itu juga untuk menjaga kesehatan bank.
Tujuan dari promosi adalah untuk menginformasikan, membujuk, serta
mengingatkan kepada pelanggan tentang produk perbankan dan bauran
pemasarannya. Dengan promosi diharapkan produk yang dikeluarkan oleh
bank dapat diterima oleh masyarakat.
Selain promosi, kegiatan bank tidak terlepas dari peran para nasabah.
Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan usahanya bank harus
memperhatikan kepentingan nasabah termasuk dalam hal penghimpunan
dana. Dalam menempatkan dananya, masyarakat memilih perbankan yang
commit to user
melalui kepercayaan nasabah pada bank yang bersangkutan antara lain
melalui kondisi keuangan bank, laba yang selalu meningkat, berita – berita di
media massa tentang bank tersebut, serta pengalaman masyarakat yang
berhubungan dengan bank tersebut. Semakin tinggi tingkat kepercayaan
nasabah maka semakin tinggi pula kemungkinan masyarakat untuk
menitipkan dananya ke bank.
Selain kepercayaan, tingkat suku bunga tabungan juga menentukan
besar kecilnya minat nasabah dalam menempatkan dananya. Nasabah akan
memperkirakan tingkat pendapatan yang diperoleh dari penyimpanan dana di
bank yang diharapkan nilainya akan lebih besar dibandingkan lembaga
keuangan lain. Semakin tinggi tingkat harga yang ditawarkan maka semakin
memudahkan bank untuk bersaing dalam hal penghimpunan dana. Besarnya
nilai suku bunga perbankan harus diimbangi dengan tingkat kepastian yang
tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik kembali, dengan demikian
masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa penghimpunan dana
yang dilakukan oleh bank memperlukan strategi-strategi tertentu yang erat
hubungannya dengan nasabah. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil
judul tugas akhir “STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK
commit to user B. Perumusan Masalah
1. Apa sajakah produk penghimpunan dana dan keunggulannya yang
ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo?
2. Bagaimanakah strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR
BKK Grogol Sukoharjo?
3. Hambatan apa saja yang dihadapi PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam
penghimpunan dana pihak ketiga?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui jenis produk penghimpunan dana dan keunggulannya yang
ditawarkan oleh PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.
2. Mengetahui strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK
Grogol Sukoharjo.
3. Mengetahui hambatan yang dihadapi PD. BPR BKK GROGOL Sukoharjo
dalam penghimpunan dana pihak ketiga.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis di bidang perbankan
khususnya dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga.
b. Meningkatkan kemampuan penulis dalam menganalisis dan
memecahkan masalah dalam bidang perbankan sekaligus
commit to user
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan evaluasi pihak BPR dalam
penghimpunan dana dari masyarakat bentuk Deposito dan Tabungan,
serta untuk mempertahankan tingkat pelayanan yang menguntungkan
pada saat ini dan masa mendatang.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi referensi
dan acuan lebih lanjut untuk penelitian berikutnya dalam menyelesaikan
permasalahan yang sama.
E. Metodologi Penelitian
Metode adalah suatu cara untuk memahami obyek sasaran yang diteliti.
Metode dipilih dan digunakan dalam rangka memperoleh data yang akurat
dan relevan untuk dapat dianalisa serta disusun secara sistematis sesuai
dengan tujuan diadakan penelitian tersebut. Dalam memperoleh data yang
diperlukan untuk melaksanakan penelitian pada PD. BPR BKK Grogol
Sukoharjo, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif analisis yaitu
prosedur pemecahan masalah yang terbatas pada kasus tertentu yang
commit to user
Penggunaan penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan
bagaimana strategi penghimpunan dana pihak ketiga yang diterapkan
pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo yang ditujukan kepada para calon
nasabah.
Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah metode yuridis
sosiologis yaitu berusaha untuk menjelaskan permasalahan yang diteliti
dalam praktik di lapangan dan membandingkannya dengan peraturan
yang berlaku.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan obyek yang menjadi sasaran
penelitian. Tugas akhir ini mengambil obyek penelitian pada PD. BPR
BKK Grogol Sukoharjo dengan pokok penelitian antara lain:
a. Jenis produk yang ditawarkan PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
dalam usaha menghimpun dana pihak ketiga.
b. Strategi yang digunakan PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam
menghimpun dana pihak ketiga.
c. Hambatan yang dihadapi PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo dalam
upaya menghimpun dana pihak ketiga.
3. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian pada PD. BPR BKK Grogol
commit to user
4. Jenis Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal yang
dapat berupa sesuatu yang diketahui, dianggap atau anggapan. Data
dapat juga berupa fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode,
dan lain-lain. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data primer
Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung melalui
penelitian di lapangan yaitu pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari kepustakaan PD. BPR BKK Grogol
Sukoharjo mengenai gambaran umum perusahaan yang berisi sejarah
dan perkembangan perusahaan, produk dan jasa, deskripsi jabatan,
dan sumber-sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Lapangan
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk
memperoleh data primer dengan melakukan penelitian langsung
pada lokasi perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh data dan
commit to user
1) Metode Interview
Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan
data dimana peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
narasumber untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh data dan
informasi mengenai sejarah dan perkembangan BPR serta
strategi penghimpunan dana pihak ketiga pada PD. BPR BKK
Grogol Sukoharjo.
2) Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan langsung suatu
obyek yang akan diteliti dalam waktu singkat dan bertujuan
untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek penelitian.
Observasi dilakukan secara langsung kegiatan yang
berhubungan dengan strategi penghimpunan dana pihak ketiga
pada PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo antara lain melakukan
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Pengertian bank berasal dari bahasa italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan para banker untuk melakukan transaksi
dengan para nasabah. Dari sinilah istilah bank dikenal sebagai industri yang
menawarkan jasa keuangan kepada masyarakat. Pengertian Bank menurut UU
No. 10 Tahun 1998 :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat”.
B. Fungsi Bank
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 secara umum, fungsi bank adalah
menghimpum dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
commit to user
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur
kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank
tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan
tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat
apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa
pihak debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan
mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai
kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur
mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban
lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor
riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan
saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik
apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
commit to user
masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan
investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunan
uang. Kelancaran kegiata investasi-distribusi-konsumsi ini tidak lain
adalah kegiatan pembangunan perekonomian.
c. Agent of service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
C. Jenis – Jenis Bank
Berdasarkan Undang-Undang RI No.10 tahun 1998 tentang perbankan,
jenis-jenis bank dapat dibedakan berdasarkan fungsi, kepemilikan, bentuk
hukum, dan kegiatan operasional.
1. Berdasar Aspek Fungsi
a. Bank Sentral, adalah bank yang merupakan badan hukum milik
negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah.
b. Bank Umum, adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari
simpanan pihak ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam
commit to user
c. Bank Pembangunan, adalah bank yang dalam pengumpulan dananya
berasal dari penerimaan simpanan Deposito serta commercial paper. d. Bank Desa, adalah kantor di suatu desa yang tugas utamanya adalah
melaksanakan fungsi perkreditan dan penghimpunan dana dalam
rangka program pemerintah memajukan pembangunan desa.
e. BPR, adalah kantor bank di kota kecamatan yang merupakan unsur
penghimpunan dana masyarakat maupun menyalurkan dananya di
sektor pertanian dan pedesaan.
2. Berdasarkan Status Kepemilikan
a. Bank Milik Negara, adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah UU
tersendiri.
b. Bank Milik Swasta Nasional, adalah bank milik swasta yang
didirikan dalam bentuk hukum perseroan terbatas, dimana seluruh
sahamnya dimiliki oleh WNI dan/atau badan-badan hukum di
Indonesia.
c. Bank Swasta Asing, adalah bank yang didirikan dalam bentuk
cabang bank yang sudah ada diluar negeri atau dalam bentuk
campuran antara bank asing dengan bank nasional yang ada di
Indonesia.
d. Bank Pembangunan Daerah, bank yang pendiriannya berdasarkan
commit to user
pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, di wilayah yang
bersangkutan, dan modalnya merupakan harta kekayaan pemerintah
daerah yang dipisahkan.
e. Bank Campuran, adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh
pihak asing dan pihak swasta nasional.
3. Berdasarkan Kegiatan Operasional
a. Bank Devisa, adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang
diberikan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta
asing dan lalu lintas devisa serta hubungan koresponden dengan
bank asing di luar negeri.
b. Bank Nondevisa, adalah bank yang dalam operasionalnya hanya
melakukan transaksi di dalam negeri, tidak melakukan transaksi
valuta asing, dan tidak melakukan hubungan dengan bank asing di
luar negeri.
D. Badan Perkreditan Rakyat
a. Sejarah Singkat Bank Perkreditan Rakyat
Berawal dari keinginan untuk membantu para petani, pegawai, dan
buruh untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang (rentenir) yang
memberikan kredit dengan bunga tinggi, lembaga perkreditan rakyat
mulai didirikan. Sekilas dapat dipaparkan runtutan sejarah BPR (Julius,
commit to user
a. Abad ke-19: dibentuk Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan
Bank Dagang Desa.
b. Pasca kemerdekaan Indonesia didirikan Bank Pasar dan Bank Karya
Produksi Desa (BKPD).
c. Awal 1970-an: didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP)
oleh Pemerintah Daerah.
d. 1988: pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988
(Pakto 1988) melalui keputusan Presiden RI No.38 yang menjadi
momentum awal pendirian BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut
memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha
BPR.
e. 1992: Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, BPR
diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank
selain bank umum.
f. PP No. 71/1992 lembaga keuangan bukan bank yang telah
memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan
lembaga-lembaga keuangan kecil seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank
Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD,
dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat
diberikan status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan tata
cara yang ditetapkan untuk menjadi BPR dalam jangka waktu
commit to user
b. Pengertian BPR
Landasan hukum BPR adalah UU No. 7/1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10/1998. Dalam UU tersebut
secara tegas disebutkan bahwa BPR adalah bank yang melakukan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Kegiatan usaha BPR terutama ditujukan untuk melayani
usaha-usaha kecil dan masyarakat di daerah pedesaan. Bentuk hukum
BPR dapat berupa perseroan terbatas, perusahaan daerah atau koperasi.
Pengertian lain tentang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro,
kecil, dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan
tempat masyarakat yang membutuhkan (Julius, 2011:300).
c. Asas BPR
Dalam melaksanakan usahannya BPR berasaskan demokrasi
ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi
ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan
pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan
3 ciri negatif yang harus dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan
commit to user
d. Tujuan BPR
Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional
kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
e. Fungsi Kegiatan Usaha BPR
Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para
pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan
masyarakat. Dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat, BPR
menggunakan prinsip 3T yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat
Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih
sederhana dan sangat mengerti kebutuhan nasabah. Selain BPR berperan
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk Tabungan, Deposito,
dan/atau bentuk lain yang serupa dan memberikan kredit dalam bentuk
kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.
Adapun kegiatan usaha yang dapat dilakukan BPR adalah:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
Deposito berjangka , Tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
serupa.
b. Memberikan kredit.
c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia,
commit to user
sertifikat yang ditawarkan bank Indonesia kepada BPR apabila BPR
mengalami over liquiditas.
Kegiatan usaha yang tidak dapat dilakukan oleh BPR antara lain:
a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai
pedagang valuta asing (dengan izin Bank Indonesia).
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan kegiatan perasuransian.
e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang
dimaksud dalam usaha BPR.
Menurut Siamat (2005:399) keberadaan BPR dari sisi kepentingan
pemerintah adalah untuk:
a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau
tidak memiliki akses ke bank umum.
b. Membantu pemerintah mendidik masyarakat dalam memahami pola
nasional agar akselerasi pembangunan di sektor pedesaan dapat lebih
dipercepat.
c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi
commit to user
d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap
pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga terhindar dari
jeratan rentenir.
E. Strategi Penghimpunan Dana
Pada dasarnya istilah strategi menurut Afif (1994:9) dirumuskan
sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi
lingkungan tertentu (baru dan khas) yang dapat dianggap penting, dimana
tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan
pertimbangan yang wajar. Secara singkat strategi dapat diartikan sebagai
sarana yang dilakukan untuk mencapai tujuan akhir.
Strategi yang digunakan oleh bank untuk memperoleh sumber dana
yang berasal dari masyarakat dalam bentuk dana pihak ketiga yang bertujuan
untuk mengembangkan usahanya, strategi tersebut yaitu Strategi Promosi
(Khasmir, 2005:85).
Strategi Promosi merupakan sarana untuk memperkenalkan produk
sebuah bank kepada masyarakat agar masyarakat tertarik dengan
produk-produk tersebut. Jenis promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam
commit to user
1. Promosi melalui periklanan (Advertising).
Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau
gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion).
Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan
penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu
terhadap barang-barang tertentu pula.
3. Publisitas (Publicity).
Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank
di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan
sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.
Menurut Tjiptono (1997:200) tujuan dari promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Dari uraian
diatas dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Menginformasikan, dapat berupa :
a. Menginformasikan pasar mengenai produk baru.
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk.
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
commit to user
e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.
2. Membujuk dapat berupa :
a. Membentuk pilihan merek.
b. Mengalihkan pilihan ke merek lain.
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan marketing. 3. Mengingatkan terdiri atas :
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat.
b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan.
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada perusahaan.
Penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan juga
diperlukan dalam rangka menarik minat nasabah. Penerapan bauran
pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat sebagai berikut:
a. Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa bank adalah atribut yang menyertai, seperti sistem, prosedur, dan
pelayanannya. Desain produk dan jasa bank juga berkaitan dengan
commit to user
b. Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa bank berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik untuk produk simpanan maupun
pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
c. Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media massa, atau televisi. Konsep kegiatan
promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation, sales training, marketing research & development.
d. Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa bank berupa kantor cabang yang secara langsung menyediakan
produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi,
saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti
telefon dan jaringan internet.
e. People. Ciri bisnis bank adalah dominannya unsur personal approach,
baik dari jajaran front office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
f. Process. Meliputi sistem dan prosedur termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh bank terhadap produk dan jasa bank.
Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan
cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses
yang cepat, walaupun bagi bank akan menimbulkan risiko yang lebih
tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreatifitas yang prima
commit to user F. Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara
tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan
dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu
dipengaruhi antara lain oleh hal-hal berikut ini (Santoso dan Triandaru,
2006:95) :
1. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan. Gambaran sebuah
bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi tingkat
kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak faktor yang
mempengaruhi gambaran bank dimata masyarakat, seperti pelayanan,
keadaan keuangan, berita-berita di media massa, laporan-laporan BI,
pengalaman masyarakat, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat
kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, semakin tinggi pula
kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat
secara efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya.
2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh penyimpan dana
relatif terhadap pendapatan dari alternatif investasi lain dengan tingkat
risiko yang seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang
diperkirakan oleh calon penyimpan dana, akan semakin mudah bank
untuk menarik dana dari calon penyimpan dana.
3. Risiko penyimpanan dana. Apabila sebuah bank dapat memberi tingkat
commit to user
sesuai waktu yang telah dijanjikan, maka masyarakat semakin bersedia
untuk menempatkan dananya di bank tersebut.
4. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada penyimpan dana. Pelayanan
yang baik akan membuat penyimpan dana semakin dihargai, diperhatikan
dan dihormati, sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi
keuangan di bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari
petugas bank, pemberian hadiah, atau pemberian fasilitas yang lain.
G. Sumber-Sumber Penghimpunan Dana
Pada dasarnya bank memiliki tiga alternatif untuk menghimpun dana
untuk kepentingan usahanya, yaitu (Santoso dan Triandaru, 2006:96) :
1. Dana sendiri
Proporsi dana sendiri untuk usaha bank relatif lebih kecil di
bandingkan total dana yang dihimpun ataupun total aktivanya, namun
dana tersebut penting untuk kelangsungan usaha perbankan. Bank sentral
mengatur tentang proporsi minimal modal sendiri dibandingkan dengan
total nilai Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Proporsi ini
dikenal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).
Di Indonesia dalam kondisi normal, BI menetapkan CAR
minimum sebesar 8%, dan secara gradual ditingkatkan mencapai 12%.
Dana yang bersumber dari modal sendiri terdiri atas (Abdullah, 2003:33)
commit to user
a. Modal disetor
Modal disetor adalah uang yang disetor secara efektif oleh
pemegang saham pada saat bank didirikan. Pada umumnya, sebagian
dari modal pertama pemilik bank (pemegang saham) dipergunakan
bank untuk menyediakan sarana perkantoran seperti tanah atau
gedung, peralatan kantor, dan promosi untuk menarik minat
masyarakat.
b. Laba ditahan
Laba ditahan adalah laba milik para pemegang saham yang
diputuskan oleh mereka sendiri melalui rapat umum pemegang
saham untuk tidak dibagikan sebagai dividen, tetapi dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk operasional bank.
c. Cadangan-cadangan
Cadangan-cadangan adalah sebagian laba bank yang disisihkan
dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan
untuk menutup kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari.
d. Agio saham
Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan
oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal
commit to user
2. Dana pihak ketiga
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Pada dasarnya
sumber dana dari masyarakat dapat berupa Giro, Tabungan dan Deposito
untuk bank umum. Khusus untuk BPR hanya diperbolehkan
menghimpun dana berupa Tabungan dan Deposito.
3. Dana pinjaman
Dana pinjaman yang diperbolehkan bank dalam rangka
menghimpun dana antara lain dapat berupa:
a. Call Money
Call money merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa pinjaman jangka pendek dari bank lain melalui
interbank call money market. Sumber dana ini sering digunakan oleh bank untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka
pendek, seperti bila terjadi kalah kliring. Dana dari call money ini berjangka waktu relatif pendek yaitu satu hari atau overnight sampai dengan 180 hari dengan tingkat bunga berfluktuasi serta sangat
dipengaruhi oleh permintaan dan ketersediaan dana di pasar pada
suatu saat.
b. Pinjaman Antar Bank
Pinjaman antar bank biasanya dilakukan untuk memenuhi
suatu kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka
commit to user
c. Kredit Liquiditas Bank Indonesia
Kredit Liquiditas Bank Indonesia adalah kredit yang diberikan
oleh Bank Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami
kesulitan liquiditas. Untuk kepentingan mempertahankan
kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan secara umum,
maka BI akan berusaha memberikan bantuan liquiditas kepada bank
tersebut sepanjang masih memungkinkan untuk ditolong.
4. Sumber Dana Lain
a. Setoran Jaminan
Setoran jaminan merupakan sejumlah dana yang wajib
diserahkan oleh nasabah yang menerima jasa-jasa tertentu dari bank
atas risiko keuangan yang ditanggung oleh bank. Dengan adanya
setoran jaminan, nasabah diharapkan mempunyai komitmen untuk
berperilaku positif sehingga dikemudian hari bank tidak harus
mengalami kerugian karena menanggung risiko yang muncul.
b. Surat Berharga Pasar Uang
SBPU merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang
dapat diperjual belikan dengan calon diskonto oleh Bank Indonesia.
Pada saat bank memiliki kelebihan liquiditas, bank tersebut dapat
membeli berbagai macam SBPU, dan menjualnya kembali pada saat
commit to user
c. Diskonto Bank Indonesia
Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh
BI dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank
atas dasar diskonto. Fasilitas Diskonto ini merupakan upaya terakhir
bank dan merupakan bantuan Bank Sentral sebagai lender of last resort. Fasilitas Diskonto I disediakan dalam rangka memperlancar pengaturan dana bank sehari-hari. Sedangkan Fasilitas Diskonto II
diberikan untuk memudahkan bank dalam menanggulangi kesulitan
pendanaan karena rencana pengerahan dana tidak sesuai dengan
penarikan kredit jangka menengah atau panjang oleh nasabah.
H. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Dana bank adalah semua utang atau modal yang tercatat pada neraca
bank sisi pasiva yang dapat digunakan sebagai modal operasional bank dalam
rangka kegiatan penyaluran / penempatan dana (Kuncoro dan Suhardjono,
2002:151).
Dana Pihak Ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik
perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan
berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank (Mudrajat
Kuncoro dan Suhardjono, 2002:155).
Menurut Santoso dan Triandaru (2006:96), dana pihak ketiga adalah
commit to user
(saving deposit), dan Deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau badan.
I. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Surat Edaran BI No.
22/63/KEP/DIR). Adapun syarat-syarat tertentu tersebut antara lain meliputi
hal-hal berikut:
1. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang
disediakan untuk keperluan tersebut.
2. Penarikan tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek,
bilyet giro, serta surat perintah pembayaran lain yang sejenis. Bank
hanya dapat menyelenggarakan tabungan dalam rupiah. Ketentuan
mengenai penyelenggaraan tabungan ditetapkan sendiri oleh
masing-masing bank.
Menurut Siamat (1993:102), tabungan atau saving deposit adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang
dipersamakan dengan itu.
J. Pengertian Deposito
Menurut Latumaerissa (2011:247), Deposito ini termasuk ke dalam
commit to user
mahal karena bunga yang harus dibayar bank kepada para deposan relatif
tinggi dibandingkan dengan produk-produk yang lainnya seperti rekening
giro dan tabungan. Walaupun demikian ternyata bank paling menyukai dana
Deposito tersebut dan umumnya dalam bank sumber dana ini menduduki
persentase yang paling tinggi jika dibandingkan dengan sumber dana lain. Hal
ini terjadi karena dana tersebut memiliki mobilitas yang makin kecil sehingga
bank lebih mudah memperkirakan kebutuhan liquiditasnya. Deposan tidak
mencairkannya sebelum Deposito itu jatuh tempo dan dana tersebut dapat
digunakan oleh bank untuk memperoleh pendapatan. Secara garis besar
Deposito dapat dibagi ke dalam tiga jenis sebagai berikut yaitu Deposito
berjangka (time Deposito / fixed deposit), Deposito harian (deposit on call), dan Sertifikat Deposito.
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka (time Deposito / fixed deposit) adalah simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan
bank teknis yang bersangkutan. Deposito berjangka dikeluarkan atas
nama deposan tertentu sehingga tidak dapat dipindah tangankan atau
diperjual belikan. Setiap Deposito memiliki satu jangka waktu tertentu
yang umumnya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Masing-masing jangka waktu tersebut memiliki tingkat suku bunga yang
berbeda sesuai bank penyelenggaranya. Terhadap pencairan sebelum
commit to user
praktiknya disebut pinalti. Pada Deposito dikenal istilah ARO (automatic rollover), maksudnya adalah apabila terdapat Deposito yang telah jatuh tempo dan deposan tidak menarik dananya maka bank akan
memperpanjang Deposito tersebut secara otomatis dengan jangka waktu
yang sama dengan jangka waktu yang sebelumnya, namun suku
bunganya adalah sesuai dengan yang berlaku pada saat perpanjang
tersebut.
2. Deposito Harian
Deposito harian (deposit on call) adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang memiliki jangka waktu 1 sampai dengan 30 hari yang
pencairannya dapat dilakukan setiap hari dengan pemberitahuan
sebelumnya kepada pihak bank akan maksud tersebut. Pemberitahuan
tersebut dapat dilakukan sehari sebelum pencairan (one day call) atau dapat juga dilakukan seminggu sebelumnya (seven days call) sesuai perjanjian yang disepakati bank dengan deposan. Karana risiko yang
melekat pada Deposito harian lebih besar dari pada Deposito berjangka
dalam arti penyediaan liquiditas harian bank, maka tingkat bunga yang
diberikanpun relatif lebih rendah dibandingkan tingkat bunga Deposito
berjangka.
3. Sertifikat Deposito
Sertifikat Deposito (certificate of Deposito) adalah bentuk simpanan berjangka yang diterbitkan oleh bank yang dapat diperjual
commit to user
Sepertihalnya Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito juga memiliki
jatuh tempo yang sama dengan Deposito Berjangka.
K. Pengertian Giro
Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, giro
adalah simpanan yang hanya dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana
perintah lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
Dalam pelaksanaannya giro ditata usahakan oleh bank dalam suatu
rekening yang disebut dengan rekening koran. Jenis rekening giro ini dapat
berupa :
a. Rekening atas nama perorangan.
b. Rekening atas nama badan usaha/ lembaga.
c. Rekening bersama/ gabungan.
Menurut Siamat (1993:100), sifat sumber dana ini dapat diketegorikan
sebagai sumber dana yang sangat labil karena sesuai dengan pengertiannya,
pemilik rekening dapat melakukan penarikan setiap saat tanpa ada
pemberitahuan terlebih dahulu. Jenis dana ini tidak memiliki jatuh tempo dan
commit to user
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan PD. BPR BKK Grogol
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit
Kecamatan Grogol didirikan dengan anggaran dasar awal yang dibuat di
hadapan notaris Fransiska Eka Sumarningsih, SH tertanggal 5 November
1996 dengan akta nomor : 41, dan telah mendapat izin usaha sebagai
Bank Perkreditan Rakyat dari Direksi Bank Indonesia sebagaimana
terdapat dalam Surat Keputusan Nomor 32/209/KEP/DIR tertanggal 14
Mei 1999. Anggaran dasar yang terakhir dibuat dan disahkan dihadapan
notaris Dewi W. Retno Murni, SH di Klaten dengan akta nomor : 11
tertanggal 27 Januari 2004.
PD. BPR BKK Grogol sebagai lembaga di bidang perkreditan yang
wilayah operasionalnya berada di wilayah lingkungan Kecamatan Grogol
Kabupaten Sukoharjo. Maksud dan tujuannya adalah mendekatkan
permodalan kepada masyarakat diluar atau di lingkungan Kabupaten
Sukoharjo, serta meningkatkan mutu pelayanan bagi perusahaan kecil,
sehingga dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian
commit to user
taraf hidup masyarakat, meningkatkan pendapatan asli daerah. PD BPR
BKK Grogol dalam melaksanakan sistem, tugas, fungsi, kinerja yang
mempunyai MOTTO : Mudah, Murah, Mengarah.
Sebagai perusahaan daerah, PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo tidak
hanya bertujuan untuk mencari keuntungan, akan tetapi juga berusaha
untuk memajukan perekonomian rakyat dengan memberikan pelayanan
modal dengan cara mudah, murah, mengarah dalam mengembangkan
kesempatan berusaha. Selain itu keunggulan yang dimiliki BPR adalah,
dana nasabah yang ditempatkan di PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS serta dijamin
oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah.
2. Bidang Usaha
Berdasarkan anggaran dasar pendirian PD. BPR BKK Grogol,
maksud dan tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha Bank
Perkreditan Rakyat dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Membantu menyediakan modal usaha bagi masyarakat golongan
ekonomi lemah di pedesaan.
b. Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah,
mengarah dalam rangka mengembangkan kesempatan berusaha di
pedesaan.
c. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
commit to user
3. Perijinan dan Legalitas
Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha sebagai berikut :
a. Surat Keputusan Pemberian Izin Usaha PD. BPR BKK Grogol dari
Direksi Bank Indonesia dengan nomor keputusan 32/209/KEP/DIR
tertanggal 14 Mei 1999.
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan nomor 1.245.984.8-525,
dengan nomor registrasi 00164235.
c. Ijin Mendirikan Bangunan dari Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah
Kabupaten Sukoharjo dengan nomor : 503/IMB/378/IV/2004
tertanggal 26 April 2004.
4. Peraturan / Undang-Undang yang Menjadi Dasar
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 tentang perbankan.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah.
c. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008
tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Kredit
Kecamatan di Provinsi Jawa Tengah.
d. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 148 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 11 Tahun 2008 tentang PD. BPR BKK Jawa Tengah.
commit to user
5. Kondisi Umum PD. BPR BKK Grogol
a. Tata Letak
PD. BPR BKK Grogol berlokasi di Jl. Raya Grogol No 55
Madegondo Grogol Sukoharjo dengan gedung perkantoran milik
pemerintah.
b. Karyawan
Saat ini perusahaan mempekerjakan 20 karyawan yang terdiri
dari 19 karyawan tetap dan 1 karyawan kontrak.
c. Jam Kerja
Jam kerja yang diterapkan pada PD. BPR BKK Grogol yaitu
mulai pukul 08.00 WIB–17.00 WIB untuk hari Senin–Jumat, dan
pukul 08.00 WIB–14.00 WIB untuk hari sabtu. Jam istirahat
karyawan secara bergantian mulai pukul 12.00 WIB–13.00 WIB
sehingga kas tidak tutup di jam istirahat.
d. Sumber Permodalan
Permodalan dasar PD. BPR BKK Grogol dapat diperoleh
dengan rincian sebagai berikut:
1) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah 51%
2) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo 49%
6. Tujuan PD. BPR BKK Grogol
a. Menunjang kelancaran penyedia sarana produksi terutama
permodalan dalam rangka pembangunan daerah-daerah pada
commit to user
b. Menciptakan kemerataan kesempatan berusaha bagi pengusaha
golongan ekonomi lemah di pedesaan.
c. Melindungi masyarakat pedesaan dari penipuan lintah darat.
d. Mendidik masyarakat agar gemar menabung melalui Tamades dan
Deposito.
e. Mendorong perkembangan wiraswasta di pedesaan sehingga secara
tidak langsung membuka lapangan pekerjaan.
7. Fungsi PD. BPR BKK Grogol
a. Meningkatkan permodalan dengan motto “Mudah, Murah, dan
Mengarah” kepada masyarakat.
b. Melindungi masyarakat pedesaan dari pengaruh pelepas uang.
c. Membentuk modal masyarakat yang diarahkan pada usaha
peningkatan produksi.
d. Mendidik masyarakat pengusaha mikro dan pengusaha kecil untuk
lebih mengenal dan memahami asas-asas permodalan dan
perekonomian.
e. Membimbing pengusaha kecil dan pedagang kecil untuk merasa
memiliki lembaga perkreditan pedesaan.
8. Produk yang ditawarkan PD. BPR BKK Grogol
Dalam menjalankan kegiatannya, PD. BPR BKK Grogol
menawarkan jasa simpanan dan pinjaman bagi para nasabah di
commit to user
a. Jasa Simpanan
1) Tabungan
a) TAMADES ( Tabungan Masyarakat Desa)
Diperuntukkan bagi masyarakat umum di wilayah
kecamatan Grogol dan sekitarnya baik perorangan, badan,
ataupun yayasan dengan bunga 5% pertahun. Nasabah
TAMADES kebanyakan adalah para pedagang pasar.
Secara sistematis TAMADES adalah sebagai berikut:
(1) Diperuntukan bagi masyarakat umum.
(2) Tidak ada batasan waktu penyetoran dan penarikan.
(3) Biaya administrasi Rp. 500,- perbulan.
(4) Akan ada undian berhadian berupa barang maupun
sepeda motor setiap bulan Agustus.
b) Tabungan Wajib
Diperuntukkan bagi debitur peminjam perorangan,
badan maupun yayasan dan kelompok. Jumlah tabungan
wajib berbeda-beda sesuai dengan jenis kredit yang diambil
dan disetor bersama setoran anggaran pinjaman setiap
bulannya sesuai jumlah yang ditentukan oleh PD. BPR
BKK Grogol dengan bunga sebesar 3% pertahun. Rekening
commit to user
2) Deposito
Diperuntukan bagi masyarakat umum dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Penyimpanan Deposito berjangka PD. BPR BKK Grogol
dengan setoran awal minimal Rp. 1.000.000,00 selanjutnya
dengan kelipatan, suku bunga, dan jangka waktu :
(1) Jangka waktu 1 bulan dengan bunga 7% pertahun
(2) Jangka waktu 3 bulan dengan bunga7 % pertahun
(3) Jangka waktu 6 bulan dengan bunga 8% pertahun
(4) Jangka waktu 12 bulan dengan bunga 8,5% pertahun
b) Deposito yang sudah jatuh tempo akan diperpanjang secara
otomatis.
c) Deposito yang belum jatuh tempo namun ingin diambil
maka nasabah akan dikenai pinalti.
d) Apabila deposan meninggal dunia maka Deposito akan
dibayarkan kepada ahli waris yang ditunjuk setelah jatuh
tempo sesuai yang tertera pada surat pengajuan Deposito.
b. Jasa Pinjaman
1) Kredit Harian
Kredit yang khusus diberikan kepada para nasabah
pedagang pasar. Angsuran dilakukan setiap harinya dengan
commit to user
minimal Rp. 100.000,00 dan maksimal Rp. 10.000.000,00
dengan jangka waktu 58 – 122 hari.
2) Kredit Musiman
Kredit yang khusus diberikan kepada para nasabah di sektor
pertanian dengan nominal kredit antara Rp. 1.000.000,00 – Rp.
10.000.000,00 dan diangsur setiap bulannya dengan bunga
sebesar 3% perbulan atau 36% pertahun. Jangka waktu
pengambilan kredit musiman yaitu 3 - 6 bulan.
3) Kredit Karyawan Swasta
Kredit yang diberikan untuk karyawan perusahaan swasta
dengan nominal kredit antara Rp. 500.000,00 – Rp.
50.000.000,00 dengan bunga sebesar 2% perbulan atau 24%
pertahun dan diangsur setiap bulannya.
4) Kredit PNS
Kredit ini diberikan khusus untuk para PNS dengan
nominal kredit antara Rp. 1.000.000,00 - Rp. 50.000.000,00
dengan bunga sebesar 1,2% perbulan atau 14,4% pertahun.
Kredit diangsur setiap bulannya dan dapat juga dilakukan
commit to user
5) Kredit Pensiunan
Kredit yang diberikan khusus untuk para nasabah
pensiunan dengan nominal antara Rp. 500.000,00-
Rp50.000.000,00 dengan bunga sebesar 1,8% perbulan atau
21,6% pertahun.
6) Kredit Umum
Kredit yang diberikan untuk masyarakat umum di wilayah
kecamatan Grogol dan sekitarnya dengan nominal kredit antara
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 50.000.000,00 dengan bunga sebesar
2,5% perbulan atau 30% pertahun.
9. Daerah Pemasaran Produk pada PD. BPR BKK Grogol
PD. BPR BKK Grogol memasarkan produknya untuk seluruh
kalangan masyarakat mulai dari pedagang, petani, karyawan swasta,
pensiuan, dan PNS di kawasan kecamatan Grogol dan sekitarnya. Untuk
memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi, PD. BPR BKK
Grogol melakukan sistem jemput bola yaitu mendatangi nasabah secara
langsung. Khusus untuk para nasabah pasar, PD. BPR BKK Grogol
memiliki pos-pos pelayanan di sebagian pasar kawasan Sukoharjo dan
Surakarta yang beroperasi setiap hari senin sampai sabtu, antara lain :
a. Pasar Grogol
commit to user
d. Pasar Harjodaksino
Untuk mendukung operasional pada pos-pos tersebut, bank telah
mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana
maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit.
10. Struktur Organisasi pada PD. BPR BKK Grogol
Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar yang
mempersatukan bagian-bagian yang ada dalam suatu perusahaan
sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan
bagi pimpinan dan karyawan untuk mengetahui batas-batas tugas,
42
Grogol, Januari 2012 PD. BPR BKK GROGOL
Kabupaten Sukoharjo
Yusuf Harsono,SE Sumber : PD. BPR BKK Grogol Sukoharjo
Staff Pengawasan/Penagihan
2. Ir. Slamet Sanyoto, Dipl.SE, MT RUPS
commit to user
11. Job Discription
a. Dewan Pengawas
1) Menet apkan kebij akan umum yang di gari skan oleh
Pem egang S aham, melaksanakan pengawasan, pemeriksaan,
dan pembinaan terhadap PD. BPR BKK Grogol.
2) Memimpin semua kegiatan anggota Dewan Pengawas.
3) Menyusun program kerja pelaksanaan tugas sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan Pemegang Saham.
4) Memimpin rapat Dewan Pengawas.
5) Menetapkan pembagian tugas para anggota Dewan Pengawas.
6) Membina dan meningkatkan tugas para anggota Dewan
Pengawas.
7) Dewan Pengawas wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan
RKAP kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan
Pemegang Saham setiap akhir bulan Juni dan akhir bulan
Desember sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Direktur
1) Melaksanaan manajemen PD. BPR BKK Grogol berdasarkan
kebijakan umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan
Pengawas.
2) Menetakpan kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan
commit to user
umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan
Pengawas.
3) Menyusun dan menyampaikan RKAP dan perubahannya setelah
disetujui Dewan Pengawas untuk mendapat pengesahan RUPS.
4) Menyusun dan menyampaikan Laporan Bulanan, Laporan
Keuangan Tahunan dan Laporan-laporan lainnya yang
diperlukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat dan
tindasannya disampaikan kepada Badan Pembina Provinsi
dan Badan Pembina Kabupaten/Kota.
5) Menyusun dan mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi
kepada Kantor Bank Indonesia serta tindasannya disampaikan
kepada Badan Pembina Provinsi dan Badan Pembina
Kabupaten/Kota.
6) Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Tahunan kepada
pemegang Saham melalui Dewan Pengawas.
7) Menyampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan kepada Pemegang
Saham melalui Dewan Pengawas.
c. Satuan Pengawas Intern (SPI)
1) Membantu Direksi untuk menjabarkan secara
opersional perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan atas
hasil audit.
2) Membuat analisis dan penilaian dibidang keuangan, akuntansi,
commit to user
3) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif
tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan
manajemen.
4) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana
serta meningkatkan kegiatan yang ada di PD. BPR BKK
Grogol.
5) Memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah
dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang
tugasnya.
d. Bidang Pemasaran
1) Melakukan pembiayaan golongan usaha mikro, keci1 dan
menengah.
2) Melakukan pendekatan pembinaan pada masyarakat, baik calon
nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah.
3) Melakukan penghimpunan dan pengelolaan dana masyarakat
berupa Deposito, Tabungan dan bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu, serta dana kerjasama dan dana
lainnya.
4) Melakukan pelaksanaan administrasi keuangan, baik dalam
menghimpun dana dari masyarakat maupun penyaluranya.
5) menyelenggarakan promosi, baik dalam menghimpun dana