PROSPEK
IDEOLOGI
PANCASILA
MENGHADAPI
ARUS GLOBALTSASI
OLEH:
Drs.
A.A
Gde
Arya;nu.,
M.Si
PROGRAM
STUDI
ARI(EOLOGI
FAKULTAS
SASTRA
DAN BUDAYA
UNTVERSITAS
UDAYANA
DEI{PASAR
L
PENDAHULUAN
Kirri
masyarakatdunia
telah
masukke
era
pen-iagadan(glohalisasi).
Seluruhaspek kehidupan manusia
di
suatu flegara harnpirtidak
mungkinlagi
bersifat eksklusif,karena bagaimanapun uwrya untuk memprertahankan kekha-sannya tetap
tidak
rnungkindapat terhindar
dari
pengaruh-pengaruhluar.
Karenaitu
diperlukan kemampuan primauntuk mengantisipasi sittrasi dunia yang seakan sudah tanpa batas
ini'
Ancaman
penganrhluar
juga
r-nenimpaPancasila sebagai
ideologi
bangsaIndonesia.
Majunya
informasi global membuka peluang masyarakatuntuk lebih
leluasamempelajari
ideologi
bangsalain.
Itu
berarti
bangsa Indonesiajuga
akanlebih
mudahdimasuki informasi tentang ideologi bangsa lain.
Mampukan Pancasila sebagai ideclogr bangsa lndonesia tersebut tetap bertahan
menghadapi arus globaiisasi yang
telah
melanda dunia tersebtrt?
Bagaimana prospekPancasila menghadapi globalisasi tersebut ? Mungkinkan negara bangsa Indonesia yang
berideologi
Pancasilaini
akan
mati,
sebagaimanayang disimpulkan
Ohmaemelalui
penelitiannya.
Kiranya
permasalahtersebut
perlu
dibahas
secaramendalam,
untukmendapat j awaban
benar-Tulisan
ini
bcrusaha menjawab pertanyaan tentang bagaimana prospek ideologiPancasila mengbadapi
rus
globalisasi.
Analisis dimulai
dari
pmahaman
terhadapreferensi berupa
teori
ilmu politik
dan
beberapa pendapat
yang banyak
diakui
kebenarannya,
kemudian dikorelasikan dengan
kondisi yang ada pada
masyarakatIndonesia dan kekuatan ideologi Pancasila
itu
sendiri..
Analisis
terhadap
prospek
ideologi
Pancasila
ini
dilakukan
menggunakan pendekatanintegralistik,
dengan memandang obyek-obyekmateri
pembahasan secarafenomenologis. Namun
demikian,
peran analisisreflektif filsafati
tetap ada, mengingatobyek analisis
ini
merupakan hal yang bersifatkualitatif.
Mudah-mudahan hasil analisisini tidak
terlalujauh
menyimpang dari keadaan yang sebenarnya telah, sedang, dan akanIL
PANCASILA SEBAGAI
DASAR DAN
IDEOLOGI NEGARA
Rapat
Badan
Penyelidik
Usaha-usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia(BPUPKT) tanggal
i6 Juli
1945 memutuskan secara bulat bahrva pancasila adalahdasar
dari
negara Indonesiamerdeka.
Kesepakatan tersebut lantasdiperkuat
secar forrnal dalam rumusan alinea
IV
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkanoleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia
(PPKI) tanggal 1g Agustus 1945.Hingga
kini
Pancasila
tetap
diakui
dartdiyakini
sebagai Dasar Negara KesatuanRepublik
Indonesiayang merdeka
sejak
17
Agustus 1945.
Masyarakat Indonesia
telah
yakin
bahwaPancasila
memiliki nilai
luhur
yang harusdijunjung
tinggi
dandianut
sertadiiadikan
pedoman hidup sehari-hari.
Perialarlan sejarah Pancasila sejak proses
identifikasi,
perumusan
formal,
dan pengakuanseluruh
bangsaIndonesia menunjukkan bahrva pancasila
telah diyaki,i
I6benarannya oleh bangsa Indonesia. Pendiri negara telah menemukan bahwa
di
dalamPancasila terkandung
nilai
intrinsik yang
secaramoral mengikat dan
membirnbing segenap subyek
dari
kehidupan
negara Indonesia.Nilai-nitai
tersebutterkandung di
dalam setiap
sila
dari Pancasila yang tersusun berjen-iangdari
konsep universal hinggapartikular'
Seluruhnilai
yang terkandungdi
dalamPancasila teiah
diyakini
danterbukti
kebenaranny4 sehingga
nilai
luhur
dari
Pancasilatersebut
dijadikan
pedoman
danfunfunan masyarakat Indonesia daram kehidupan sehari-hari.
Berkait
dengankeyakinan bahwa
Pancasila mengandungnilai
intrinsik
yangdiyakini
kebenarannyaoleh
suatu masyaraka!serta mengikat subyek kehidupan dengan
dijadikan
dasaruntuk
menatadiri
dalam
negara, maka pancasila adalahmerupakan
ideologi
Pancasilatelah dijadikan
dasar menata masyarakatdalam
menegara yangbenvujud Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mayjen (Purn) Abdulkadir
Besar,
SH
berpendapatbahwa ideologi
sepertiterungkap
dari
jalan
pikiran
pendiri-negara
Republik
Indonesia
pada
rvaktu mengidentifikasi "apa yang hendak dijadikanseperungkal
nilui
intrin.sik
yang
diyul{iri
kebenurannyu
oleh
suatu
nrusyarukal,dijurtikan
dosar
menata
kehidupandirinw,
dulam
ne[<ara,temyata
sesuai
tJenganpengeffan ideologi yang dikemukakan Patrick Corbett:
Suatu
struktur kejiwaan
yang terbentuk
oleh:
seperangkal
keyakinan rnengenai penyelenggaraan kehidupan masyarakat beserta pengorganisasiannya; seperangkat keyakinan mengenaisifat
hakekat manusia danalam
semesta yangia
hidup
di
dalamnya; suatu pcmyataan pendirian
bahwa kedua
perangkat keyakinan tersebut interdependen; dan suatu dambaan agar keyakinan-keyak-inan tennaksud dihayati, dan pernyataan pendirian tersetrut <iiakui sebagai kebenaran,oleh
segenaporang yang menjadi
anggota penuhdari kelompok
sosial
yangbersangkutan
(Abdulkadir Besar,
7995,
Suni$ang<tttllmu
Sosiul
lerlrudap Konsepsi Kelalzanan Nasir:nal,halaman I 8),Pancasila
telah
memenuhi sejumlah syarat sebagaimanaterurai
pada
rumusanPatrick Corbett. Karena
itu,
Pancasila sebagai Dasar Negarajuga
dapat disebut sebagaiideologi negara.
Sebagai
ideologi,
Pancasilamemiliki
kekuatan mengikat,
baik
secaramoral
maupun secara
politis
bagi
segenapkehidupan
kemasyarakatanmaupun
kehidupankenegaraan.
Sebagai
citctlrukunt'recht.sidee,Pancasila mengikat secara imperatif
segenap lembaga-negara
untuk
menCasarkandiri
pada
Pancasiladaiam
membentuk hukum, yang padagilirannya
Pancasilajuga
akan
mengikat secaranormatif
segenapsubyek
hukum
untuk
menlaatihukum
tersebut. Sedang sebagai citanegara/-stoatsidee,Pancasila
mengikat
secaraimperatif
kepada segenap penyelenggaranegara
dalammenjalankan
kekuasaan dan
menggunakan kekuasaan,agar
taat
kepada
sumber-kekuasaan,
yaitu
rakyat,
dengantetap
mengingat
tujuan didirikannya
negara,yaitu
menciptakan masyarakat
adil
dan
makmur.
Secaramoral,
Pancasilajuga
mengikatseluruh bangsa tndonesia untuk menggunakar:
nilai-nilai
luhur yang
ada pada sila-silaPANCASILA
DAN ANCTTMAN
ERA GLOBALISASI
Masalah yang muncul dengan maraknya
arus
erosi ideologi
-yang selarnaini
dianut
ntasvaraka(. berlaku bagi ideologi pancasila.
{-rlobalisasi adalah adanya ancaman "i'entu
sa.ja zincaman tcrscbut
_juga
Hasil
penelitianKenichi
ohmae
yang dituangkan
daram
buku .r,hetin<i
of
r.rtaNation Slcre
menyebutkanbahrva eksistensi negara
pada akhirnya akan
berakhir, digantikan denganhimpunan ekonomi regicnar (regionar
econornies), sebagai akibat
dari
hasil
interaksi
antar_lembagabisnis
swasta
vang
berlangsung secaraspontan mengikuti hukum-hukum pasar bebas.
Itu terjadi
karena sistem informasigrobar sudah tidak mungkin lagi dibendung oreh
siapapun.
Menurutohmae,
ada empat faktor yangmenenfukan semakin meleburnya eksistensi
negara-bangsa,
yaitu
inve.stmen, industr_v, in{ormation technoroggt,dan
indivicruar consumers
(Kenichi ohmae, rgg5, p.
2
_ 4). .Keempat faktor yang orehohmae disebut
Trrc 4
,,J,r,,
tersebut akan memprengaruhiintensitas individu
daram nenentukan sikap menghadapi gejorak dunia. Analisis ohmae tersebut didasarkan pada pandangan
bahwa nariortsrore sebagai subyek pergaulan internasional
adalah padananJogik
dari individu manusia
yang
bebas-Een?Purna' s'e*ringga
nation
state menyandangkedauratan maksimurn
sebagai padanankeb e b
asan-setpurna
tadi'
ohmae
mengacupandangr"
J.h;
;'
;;#
*daur
atan maksimum beredapada
kebebasan-sempurnayang
dimiliki
individu.
pandanganini
berakibat padaprinsip
bahwa
segala perkembangan
dunia
akan
bergantung kepada pelaksanaan kebebasan
individu'
Paham tersebut banyak dianut masyarakat
dunia barat, terutama
dapt dilihat
dengan adanya pengutamaan aspek ekonomi daram penyeresaian masalah
politik.
Ancaman-ancaman terhadap ideorogi nasionar yang
berpangkar pada penajarnan
sektor ekonomi regionar
untuk menyeresaikan
masarah
poritik
sebagaimana-yang
dikernukakan
ohmae
suclah
terlihat dari
berbagai keputusandunia
tentang kebiiakan ekonomi, scperti padaApEC, WTO,
GATT.Pengalaman negara-negara federasi
Uni
Soviet
juga
dapatdijadikan
contoh betapa ekonomi mirmpu memaksa suatu negara untuk menganut ideologilain
dari yangselama
ini
dianut-
Usai
perang
dingin,
negara-negarabekas
tbderasiUni
Sovietmengalami
kerusakan
ekonomi yang cukup parah.
Tidak
ada gara
lain
untukmenyelesaikan masalah negara tersebut,
keculali
mengharapkan bantuandari
negara-fiegata Barat.
Namun, ternyata
negara-negaraBarat
mengajukan svarat khusus untukmau
membantq
yaitu
negara-negara bekas federasiUni
Soviet yang menganutfaham
sosialis tersebui
harus mau
memberlakukan"hak
azasi
manusia"
ala
Barat
vangmenganut
versi
Jolin
Locke
dan mau
menganutsistem
ekonorni"pasar
bebas'. dilingkungan
nasionalmereka.
Padahal, sebagaimanakita
ketahui,
konsep..hak
arasimanusia"
ala
Barat
dan
sistem ekonomi "pasar
bebas"
secaraintrinsik
merupakanpelaksanaan konsep ideologi Liberalisme Kapitalisme. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa flegara-negara bekas federasi
Uni
Soviet kalauingin
bangkit dari kehancurannyaharus mau menganut i deol o gi I iberal i sme_kapital i sme,
Namun demikian,
bagi
bangsa Indonesia ancamanberup
orientasi
ekonomiliberal
dan polaberpikir
individualis
di
era globalisasiini
bukan merupakan ancamanbagi ideologi
Pancasila,karena
Pancasilamemiliki
kekhasantersendiri
yang
sulit
diserang
oleh pola-pcia
lain.
Svaratnlra,Pancasila
lrarus bcnarbc;ar
dimengerti, dihayati, dan diamalkan secara murni dan konsekuen,Seperti dikemukakan
AMulkadir
Besar dalam makalahberjtrdul
poncasila
dan Alam PemikiranIntegralistik,
Kedudukzn dan Peranannya dalamEra Globalisasi yang
disampaikan
pda
Seminar Nasionaldi
Yoryakarta
16-
17 November1994,
globalisasi dunia pada hakekatnya kelahiran kembali peradaban integralistik. padahalalam
pikiran
ideologi Pancasila adalah alam
pikiran
integralistik. Karenaitu
ideologi pancasila tidak saja berketahanan terhadap arus dahsyatnya gerak globalisasi dunia, melainkanlustru
mengarahkan dinamika globalisasi ke arah yang seharusnya
(Abdulkadir Besa
r,
1994,p.35)'
selarnaini,
negara-negara berkembang diranda penyeragaman budayaBarat
yang dipaksakan oleh negara-negara Barat. Karenaitu
strategi yang perlu ditempuh- menurutAbdulkadir
Besar adalah strategi dialog antar budaya, artinyayang
individualistik
herdampingan dengan budayaintegraiistik yang mulai
tumbuhbersama arus globalisasi.
Melalui
interaksi yang terus menerus, makatiap
budaya akanmemperoleh pela-faran
yang
sangatberharga,
yang pada akhirnya akan
diperolehdiferensiasi
kultural
yang
sekaligusakan
tertangkal adanya penyeragaman iniversal'Dalam
keadaan semacamini,
pancasila berperan sebagaipiranti konkrit
yang
akanmengantar manusia kepada peradaban
dunia
yang
berkualifikasi Ketertiban
Dunia
berelasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Pancasila
tidak
memandangindividu
manusia sebagai pemegang kedaulatanmaksimum secara
mutlat,
melainkan memandang manusia sebagai bagian dariindividu
yang
lain.
Dengan demikian ada saling
ketergantunganantara
manusia
denganlingkungannya.
Dalam
memandang negara-bangsa, Pancasila menganggapbahwa
didalam
negara-bangsa terdapat manusiayang saline
ketergantungan, sehingga antaramanusia yang safu dengan lainnya terdapat relasi saiing memberi. Warga negara, sebagai
bagian dari negara
rnemiliki
kewajiban untuk menjaga negaradan
segala ancaman sertagangguan
pihak lain.
Demikianjuga
negaramemiliki
kewajiban melindungi
segenapbangsanya dari segala marabahaya yang servaktu-waltu bisa datang.
Relasi salinq-tergontung juga
berlaku
antar negara, sehinggadi
antaranegara-negara akan
tumbuh sifat dinamik
pada keclaulatannegara'
Di
satupihak'
negaraitu
memiliki
kedaulatan maksimum,tetapi
di
pihak
lain
harus merelakan dengan kadartertentu
untuk
melayani
negara
lain
demi
terpeliharanya
eksistensi
diri
dalamkebersamaannya dengan negam 1ain. Besar kecilnya berian
dalam
suatu negara dalaminteraksi
sesaat menunjukkankadar
kedaulatanyang secaia suka
rela
terkurangkandalarn relasi saling memberi.
Berangkat
dari
pemahamantentang
kervajiba;isaling
memberi,
maka
dapatdiambil
pengertian bahwa pemaksaan terhadap negaralain
bukanlah
suatu tindakanyang
dibenarkanoleh ideologi
Pancasila. Sebuah negara,seperti dikemukakan
JeanBodin (1576) memiliki
kedaulatanyang tinggi.
yang
tidak
bisa ditandingi
<iengankekuatan apapun. karena itu iuga
tidak
ada yang dibenarkan untuk memaksa kedaulatanDi
dalam ideologi
Pancasila terkandung semangat kebersamaan,yang
berarti menentang penindasan, menentang liberalisasi yang akan menghancurkanpihak
lemahhanya
untuk
menambah keuntungan
pihak
yang
kuat.
Pancasila
menghendakidiwujudkannya prinsip kebersamaan dengan menjunjung
tinggi
keadilan.prinsipprinsip
tersebut akan selalu dibutuhkan manusia selamanya.
Dari
pengertiandi
atas, dapatdiambil
kesimpulan bahwa matinya negara-bangsasebagaimana
dikemukakan Ohmae
tidak
akan terjadi
di
negara
Indonesia
yalg
berideologr Pancasila. Indonesia
memang
tidak
mungkin dapat
menghindar
daripengaruh globalisasi dan tidak mungkin pula untuk menolak berlakunya sistem ekonomi
pasar bebas. Namun, pengaruh globalisasi dan sistem pasar bebas
tidak
akan mematikanideologi
Pancasila, sepanjang penanamannilai-nilai luhur ideologi
pancasila
tetapberlangsung secara tepat dan
proporsional.
Bahkan sebaliknya, globalisasi duniajustru
akan menempatkan pancasila sebagai
..pemimpin
ideologi,,, karena
globalisasi padahakekatnya
merupakan
wujud
dari
konsep
integralistik yang telah tennuat
dalamFancasila- Berbagai kebijakan
ekonomi
global
danregional
menunjukkan bahwakini
inasyarakat dunia telah menyadari akan saling ketergantungannya, dan oleh karena
itu
s..
IV.
KETAHANAN NASIONAL
Kendati
secarateoritis
ideologi
Pancasilatidak
akanmati
oreh arus grobarisasi * -dunia'namun
hasil akhir dari
idealisasi
tersebut sangat bergantung kepada kondisi
-
manusia sebagaisubvek pelaku
bagi ideologi.
Sebagaiideorogi yang dapat
disebut lengkap' Pancasila memang telahmemiliki
kekuatan rebihuntuk tetap bertahan menjadi
milik
manusia Indonesia, bahkan sebagian unsurnyaterah menfadi
mirik
dunia.Namun,
tidak tertutup
kennungkinanideologi
yang
sudahbaik
tersebutjustru diingkari
orehoemiliknya'
-Yaitu bangsa Indonesia-
oleh
karenaitu
dibutrrhkan kekuatan
untuk
tetap mempertahankanideologi
tersebut
secara nasionar.
Kekuatan
itu
kemudian
disebut
sebagai Ketahanan Nasional.
Ketahanan Nasionar menurut definisi Lemhannas adarah:
Kondisi dinamik
suaru.!u:g.l
yang
meriputi
se,uruh aspek kehidupan-
nasionar yang terintegrasi,berisi
t*r"t""
iu"'r."qnsq,.!ran,
yang mengandung=*,.
kemampuan mengembangkan
kekuatan
,*ionut,
daram
menghadapi
dan-
mengatasisegala
tantangan, ancainarf, hambata
-
datangdari-ruar maupui
a""
a"i_*,,v"";;g:]fi",irifiTffi,Jill_ff;
membahayakan integritas,identitas,,kelangsinfiri
r,iaup bangsa dan negara serta
pe4' uangan mengej ai
tu3 uan nasr onal nya.
Ketahanan
Nasional
ini
mengandung
arti
yang iniegiar, yaitu
terjarinqva
jnteraksi seluruh aspek kehidupan yang berupa astagatra (gatrageografi, demografi, sumber daya
ala,n
ideorogi,
poritik,
ekonomi,
sosiar-budaya,dan
hankam) dengan
seruruh kemampuan dan upayamaksimal suatu bangsa.
Di
dalam konsep KetahananNasional ini terkandungpemahaman
akan periunya memPertahankan
negara beserta ideoroginya. Ketahanan Nasionar harus
diciptakan
merarui upa_yayang
keras, karena tanpa adanya Ketahanan Nasionar niscaya
negara
dan
bangsaakan
mudah diguncang oreh berbagaisituasi
dunia.
Dengan ketahanan
yang
mantap,suatu
bangsa
akan
mampu bertahan menghadapisegara ancaman, tantangan. gangguan, dan hambatan,
baik
vangdatang dari
daram maupun dari
luar.
'
o-'--ot>tssV.
KESII\,TPt]I,ANBerdasar
hasil
analisis
di
muka-
maka dapat
diambil
beberapa kcsimpulantentang prospek
ideologi
Pancasila menghadapi arusglobalisasi yang
kian
deras
ini.Peiluma. Pancasiia selain sebagar dasar negara -1uga rnerupakan
ideologi
hangsa vangsecara
intrinsik
mensandungnilai
vangdiyakini
kebenarannyaoleh
bangset Incjonesia,serta
diiadikan
dasar
menatakehidupan
berbangsadan
hernegara.
Pancasiia telahmernenuhi syarat
ilmiah
baqi suatu rdeoiogi.Keduu,
ideologi
Pancasilaakiin
tetap bertahankentiati
menghadapi berbagaipengaflih
globalisasi,
karena Pancasila merupakandas
sollen,
merupakan keinginanideai bangsa yans mengandung
nilai
rnaterial danspiritual
secara seimbang, utuh- danintegral.
Pancasila
di
era giobalisasiini
Pancasilajustru
akan men_iadi pendukung bagipenvelesaian perscalan dunia vang semakin integral.
Kettgu,
agr
Pancastia tctap berlahan secara utuhdi bumi
Indonesia, diperlukaitupat'a peningkatan Ketahanan
Nasion,rl Upaya tersebut
melalui
pembinaan
danpendidikan wawasan kebangsaan dr berbagai lembaga yang ada, dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat indonesia.
DAF'TAR I,USTAK,I
Amal,
Ichsanul
dan
Armarvi. ArmaicJv-
lqg5.
.\unthangttrt!lmtr
Stxiul
terhu4up '(tttr'tt'Jt'siKcluluttttttt
Nu.;rottul.Cad.iah Mada Llnr',,ersi1y i?ress, yogyakarta.Besar,
Abdulkadir,
Ma1'ien (Purn), SH., I 991-Barfikir
Inte grali.r./ift, Lemhannas. Jakarta-
1992. Kpvui16G, tlan Hak i\,lunusttt-t,ung'l'crultr
tluri
I;rl.su/ut lrurtcusilu. Makalah Diskusi paneril
Asuslusi9q2-
L]Gt\4- l,ogyakarta'
I992'
l-\rtmat dunl)arart!
lJcrdusur l'unc'usi!a{l',!c:rtrt/rtgi
lntlt;na'iu),
Lemhannas, Jakarta.
,1994'
l)uncrtsi{a tlun Alornl'ikirun
/ntegrali.stik, Makalah Seminar Nasional16-17 Nopernber 1994,
UGM-
yogivakarta.Bell,
Daniel,1969,
T'ou,a*r|he
year
2000-Beacon press- Boston.Locke. .Tohn,
'l'trc
f 'ygrTises :;{'(,:avern?(n{-Thehleg,American
t,ibran,
Volume I}.Ohmae.
Kenichi..
1995.'l'he J..'nd o.fi'ht
\irstiorz Stgte,-I.he Free press, Nervyork.