• Tidak ada hasil yang ditemukan

MASA BAYI dan kelebihan berat (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MASA BAYI dan kelebihan berat (1)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen: Rika Devianti., S.Pd.i., M.Pd. PGMI/A/IV

MASA BAYI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Perkembangan Anak

Disusun oleh:

Nama : MARTANDO

NIRM : 1209.15.07676

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AULIAURRASYIDIN

TEMBILAHAN

T.A 2016/2017

(2)

Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi. Semua kebutuhanya harus dipenuhi seperti yang diinginkanya, tetapi ia belum pandai menyatakan keinginan itu. Ia hanya pandai menangis. Bila seorang ibu mendengar bayinya menangis, ibu yang pertama kali mempunyai bayi itu tentu merasa bingung tidak mengerti apa yang harus diperbuatnya.

Masa bayi di anggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.

Perkembangan pribadi di dominasi oleh berbagai macam perasaan, baik perasaan senang ataupun tidak senang menguasai diri bayi, sehingga setaip perkembangan pungsi perbadi dan tingkah laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaanya. Perasaan sendiri tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli lingkungan.1

Masa bayi adalah suatu masa yang penting dalam perkembangan manusia. Setiap orang akan mempunyai laju perkembangannya sendiri, namun dalam garis besarnya terdapat persamaan-persamaan sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dikelompokan kedalam beberapa masa. Para ahli perkembangan memberikan batasan usia 18 sampai 24 bulan bagi masa bayi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang cepat dan khas sifatnya. Lagi pula sejak usia 2 tahun seorang anak sudah mulai menunjukan fungsi kognitif yang memadai sehingga Mussen (1979) berpendapat bahwa dengan itu masa bayi selesai dan mulailah masa kanak-kanak.2

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Meskipun masa bayi sering dianggap sebagai masa bayi baru lahir, tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode pascanatal yang ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

1 Jahja, Yudrik. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenada Media, 2011), hlm. 169

(3)

Selama beberapa tahun masa bayi, keadaan tidak berdaya itu secara beraangsur-angsur agak menurun. Akan tetapi tidak berarti bahwa keadaan tidak berdaya secara cepat menghilang dan bayi menjadi mandiri, melainkan setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bayi semakin mampu mandiri sehingga pada masa bayi berakhir pada ulang tahun kedua, ia menjadi seorang manusia yang berbeda dengan awal masa bayi.

Karena istilah “bayi” banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka semakin umum orang menamakan masa bayi selama dua tahun sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya sehingga relatif mandiri3

Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode dasar untuk kepribadian pada masa dewasa.4

Menurut Hurlock, periode ini dibagi menjadi dua bagian berikut:

1. Periode Partunate; berlangsung sejak bayi keluar dari rahim ibu hingga tali pusar dipotong dan diikat. Periode Partunate berlangsung selama 15-20 menit setelah lahir ditandai dengan pemotongan tali pusat bayi untuk menjadi individu yang terpisah, mandiri dan berbeda.

2. Periode Neonate; berlangsung sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidupan. Periode Neonate menurut kriteria medis, berakhir dengan putusnya tali pusat, sekitar 2 minggu setelah lahir. Menurut kriteria psikologis, periode ini berakhir dengan bertambahnya kembali berat lahir yang hilang dan indikasi dimulainya kembali perkembangan dan penyesuaian yang diperlukan untuk hidup bebas dari perlindungan lingkungan rahim5

3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga), hlm. 76

4 Rosleny Marliani, Psikologi Perkembangan (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm. 109

(4)

Setiap periode dalam rentang kehidupan manusia ditandai oleh gejala perkembangan tertentu, yang membedakannya dari periode-periode sebelumnya. Menurut Hurlock ada beberapa ciri penting periode bayi yang baru lahir, yaitu sebagai berikut:

1. Periode tersingkat dari semua periode perkembangan.

Masa ini dimulai sejak kelahiran dan berakhir ketika bayi menjelang dua minggu. Menurut kriteria medis. Penyesuaian ini berakhir pada saat tali pusat lepas dari pusarnya. Menurut kriteria fisiolois, penyesuaian berakhir pada saat bayi gemuk kembali setelah ia kehilangan berat badan sesudah dilahirkan. Menurut kriteria psikologis, penyesuaian ini berakhir pada saat bayi mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan perkembangan perilaku.

2. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal.

Masa ini merupakan peralihan dari lingkungan dalam ke lingkungan luar. Untuk itu, bayi harus mampu menyesuaikan diri. Ada bayi yang dapat melakukan penyesuaian dengan mudah, tetapi ada juga bayi yang sulit melakukan penyesuaian dan mengalami kegagalan.

3. Masa terhentinya perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode pranatal tiba-tiba terhenti pada kelahiran. Hal ini menimbullkan sedikit kemunduran, seperti berkurangnya berat badan dan menjadi kurang sehat dibandingkan dengan pada saat dilahirkan.

4. Periode yang Berbahaya

Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat kematian.

(5)

tetapi beberapa diantaranya relatif menetap atau semakin kuat bergantung pada kondisi pada saat kelahiran dan pada penyesuaian antara bayi dan orang tua.

Penyesuaian bayi neonatal yang dilakukan pasca-kelahiran adalah sebagai berikut:

1. Perubahan temperatur

Temperatur dalam rahim sekitar 36º C (100º F), sedangkan lingkungan setelah lahir 20º C dan 21º C (68º F dan 70º F), dan akan berubah setelah bayi meninggalkan rumah sakit.

2. Pernapasan

Pada saat dalam kandungan bayi bernapas melalui plasenta tali pusat dan setelah lahir, bayi mulai menghirup dan mengeluarkan udara sendiri. 3. Makanan

Karena refleksi mengisap dan mengunyah sering tidak berkembang sempurna pada saat lahir, bayi sering tidak mampu mendapat makanan yang dibutuhkan.

4. Pembuangan

Beberapa menit atau jam setelah lahir, organ pembuangan sudah mulai berfungsi.6

B. Perkembangan Masa Bayi 1. Ciri-ciri Umum Masa Bayi

Ciri-ciri tertentu masa bayi hampir sama dengan ciri-ciri periode lain dalam rentang khidupan, tetapi ciri-ciri ini sangat penting selama dua tahun pertama. Ciri-ciri yang membedakan masa bayi dari periode sebelumnya dan sesudahnya adalah sebagai berikut:

a. Masa dasar yang Sesungguhnya

Ada empat hal yang menyebabkan masa ini dianggap penting, yaitu:

(6)

1) Sifat-sifat mulai terbentuk, baik atau buruk, bermanfaat atau berbahaya.

2) Masa yang mudah untuk memperbaiki kekeliruan. 3) Kebiasaan yang mempengaruhi pribadi dan sosial 4) Tahap pembelajaran yang mudah dicerna.

b. Masa pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat

Bayi berkembang pesat, baik secara fisik maupun psikologis. Pertumbuhan dan perubahan intelek akan berjalan sejajar dengan perubahan fisik dan bai pun mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan cepatnya pertumbuhan ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan, tetapi juga dalam kemampuan.

c. Permulaan Sosialisasi

Egosenstrisme, yaitu bayi cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial, yang ditunjukkan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain. Melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya apabila ia dibiarkan sendiri dalam waktu lama.

Meskipun demikian, bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan kasih sayang ibu atau pengasuhnya daripada anggota keluarga lain atau orang lain.

d. Permulaan berkembangnya penggolongan peran Seks.

Masa ini merupakan masa bayi dikenalkan dengan kebiasaan menurut jenis kelaminnya.

2. Tugas dalam Perkembangan Masa Bayi

Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada masa bayi antara lain:

a. Belajar berjalan pada usia 9,0-15,0 bulan. b. Belajar memakan makanan padat;

c. Belajar berbicara;

(7)

f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis;

g. Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam; h. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara,

dan orang lain;

i. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk serta pengembangan kata hati.7

C. Esensi perkembangan pada Masa Bayi 1. Perkembangan Fisik

Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat melihat walaupun belum jelas, lidahnya dapat merasa. Ia dapat mencium bau dan merasa sakit serta sistem motorik merekapun sudah cukup berkembang. Bayi yang baru lahir juga mempunyai beberapa refleksi bawaan yang diturunkan secara genetik yang fungsinya adalah untuk mempertahankan hidup dalam menghadapi lingkungan (survival).

a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik bayi

Pada waktu lahir seorang bayi rata-rata mmempunyai berat badan 3000 gram dan panjang badan 50 cm. Ia segera tumbuh dengan cepat dengan kecepatan pertumbuhan yang berlainan untuk berbagai bagian tubuhnya. Ketika mencapai usia 2 tahun, seorang bayi tela mencapai kira-kira setengah dari tinggi badannya waktu dewasa nanti. Dalam tahun pertama badan bayyi tumbuh pesat dan sesudah usia 1 tahun sampai puberitas tungkailah dan tumbuh pesat.

b. Refleks

Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang bayi lahir dengan kemampuan-kemampuan tertentu antara lain berupa refleks. Seorang bayi yang baru ahir (neonatus) akan segera menahan nafas dan menutup tenggorokannya jika dimasukan kedalam air.

Refleks mengatur gerakan-gerakan bayi yang masih bersifat otomatis dan tidak dibawah kontrol anak. Refeks ialah reaksi yang sudah ada ( buil in ) yang bekerja atas tibulnya ransangan tertentu, yang memungkinkan sorang bayi berespon terhadap lingkungan sebelum ada proses pembelajaran. Sebagai contoh refleks mengisap;

(8)
(9)

Moro

menghilang pada 6 bulan, tetapi reaksi terkejut berlangsung seumur hidup.

Melemah pada usia 3 bulan

Menghilang pada usia 2 tahun 3 bulan

Menghilang pada usia 8 sampai 12 bulan

(10)

c. Siklus kegiatan bayi

Pola kegiatan neonatus berada pada orang dewasa. Kira-kira dua pertiga harinya dipakai untuk tidur, yang terbagi kedalam beberapa waktu dan mereka tidak tidur panjang antara jam 10 malam sampai pagi. Dalam setiap rentang waktu 4 jam, mereka sadar dan hanya tenang sekitar 30 menit. Mereka buang air kecil sampai 18 kali sehari dan buang air besar 3-7 kali sehari. Pada usia 1 bulan barulah mereka lebih tidur di waktu malam. Pada bulan keempat barulah pola tidur mereka menyerupai tidur orang dewasa walaupun jumlah jam tidur mereka masih lebih tinggi yaitu tidur panjang di waktu malam dan lebih aktif serta terjaga di waktu siang.

Untuk mengamati dan memahami pola hidup bayi, para ahli perkembangan membagi keadaan bayi itu kedalam beberapa klasifikasi yaitu :

1) Tidur lelap, bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernafasannya teratur, tidak bersuara, dan tidak berespon terhadap ransangan dari luar.

2) Tidur biasa, bayi bergerak-gerak sedikit, pernafasan mungkin sedikit berbunyi, ritme nafas teratur atau tidak teratur.

3) Tidak gelisa, bayi tampak melakukan berbagai kegiatan gerakan, matanya tertutup namun kelopaknya mungkin berkedip-kedip, pernafasan tidak teratur, dan bayi mengeluarkan suara-suara mendesah atau mengelu.

4) Mengantuk, mata bayi terbuka atau separuh terbuka gerakan-gerakan hanya sedikit dan bayi lebih banya bersuara.

5) Terjaga dan aktif, inilah keadaan dimana orang tua menganggap bayinya sudah bangun, mata bayi terbuka dan tatapannya terang ia melakukan berbagai gerak bebas, ia mungkin agak rewel, kulitnya agak memerah, dan pernafasannya dapat menjadi tidak teratur jika bayi tegang.

(11)

6) Terjaga dan terara, keadaan inilah yang biasanya terlihat pada bayi yang sudah lebih tua dan jarang pada neonatus. Mata bayi terbuka lebar, ada kegiatan motorik yang terarah kepada sesuatu seperti suara atau rangsangan cahaya.

7) Terjaga dengan perhatian terpaku, bayi dalam keadaan terjaga tetapi tidak bereaksi kepada rangsangan dari luar. Contoh, ketika bayi sedang menyusu atau sedang menangis. Pada waktu menangis bayi mungkin saja bergerak-gerak, tetapi matanya tertutup.

d. Perkembangan motorik bayi

Seorang bayi menunjukan perkembangan motorik kasar, yaitu yang berkaitan dengan otot-otot besar yang dipergunakan untuk

Berdiri dengan berpegang pada perabot Merangkak

Naik turun tangga tanpa bantuan Dapat lari dan berjalan mundur

1 bulan dahinya, menggoyang-goyangkan benda yang digenggamnya ‘berbicara’ dan berjalan, maka didalam otaknya terjadi pula perubahan-perubahan penting. Bermula sebagai makhluk bersel satu,

(12)

pada saat lahir seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf yang terdiri dari kira-kira 100 triliyun sel syaraf.10

2. Perkembangan Psikologis

Masa bayi adalah masa pembentukan psikologis fundamental untuk makan, tidur, dan buang air walaupun pembentukan kebiasaan tersebut tidak selesai pada akhir masa bayi.

a. Pola tidur

Pada tahun pertama, lama rata-rata tidur malam meningkat dari 8 jam pada tiga minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu pertama dan selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut. Selama tiga bulan pertama, penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.

b. Pola makan

Sejak kelahiran hingga usia empat atau lima bulan, semua pola makan adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Mengunyah umumnya mulai dilakukan sebulan sesudah mengigit. Ketidaksukaan makan yang mulai berkembang pada tahun kedua sering merupakan akibat dari perpanjangan pola makan ala bayi. Setelah terbiasa dengan makanan cair, cukup sulit bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan makanan yang agak padat.

c. Pola buang air

Pengendalian buang air besar rata-rata mulai pada usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara usia 15 dan 16 bulan. Dalam hal buang air besar, kebiasaan pengendalian terbentuk pada akhir masa bayi meskipun sekali-sekali dapat juga terjadi penyimpangan, khususnya ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional sangat senang. Sebaliknya, pengendalian buang air kecil belum sempurna pada akhir masa bayi.

d. Perilaku emosional pada Masa Bayi

Ada dua ciri khusus dari emosi masa bayi, yaitu sebagai berikut: 1) Emosi bayi disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi

rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan takut.

(13)

2) Emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan dengan periode-periode lain. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat bereaksi terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan reaksi emosional.

e. Pola emosional yang Umum

Pola emosional yang lazim pada masa bayi adalah sebagai berikut. 1) Kemarahan

Perangsang yang membangkitkan kemarahan bayi adalah gerakan-gerakan yang mencoba menghalangi keinginannya. Kemarahan ini ditampakkan dalam bentuk menjerit, meronta-ronta, menendang, mengibaskan tangan, dan memukul apa saja yang ada didekatnnya. Pada tahun kedua, bayi dapat juga melonjak-lonjak, berguling-guling, meronta-ronta, dan menahan napas.

2) Ketakutan

Perangsang yang dapat membangkitkan ketakutan bayi adalah suara keras; orang, barang, dan situasi asing, ruangan gelap; tempat tinggi. Pada usia 8 bulan sampai 1 tahun bayi akan menangis jika melihat benda, situasi, atau orang yang asing.

3) Rasa ingin tahu

Bayi mudah mengungkapkan rasa ingin tahunya melalui ekspresi wajah dengan cara menegangkan otot muka, membuka mulut, dan menjulurkan lidah.

4) Kegembiraan

Pada usia 8 minggu bayi akan senyum atau tidur pulas jika merasa kenyang, hangat, dan nyaman. Pada bulan kedua dan ketiga bayi mulai bereaksi pada orang yang mengajaknya bercanda, menggelitik dan memperhatikannya. Ia mengungkapkan rasa senang atau kegembiraannya dengan tersenyum dan menggerakkan lengan serta kakinya.

5) Afeksi

(14)

memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang yang menentukan hubungan sosial pada masa depan danpola perilaku terhadap orang lain. Karena kehidupan bayi berpusat disekitar rumah, dasar perilaku dan sikap sosialnya pun terletak dirumah.

Pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan pula cara tingkah lkunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosial di dalam keluarga tidak lancar, interaksi sosialnya dalam masyarakat juga tidak lancar.

Dasar-dasar sosial sangat penting karena sekali terbentuk, dasar-dasar itu cenderung menetap ketika anak menjadi lebih besar.

a. Reaksi bayi terhadap orang dewasa

Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa, antara lain sebagai berikut.

1) Usia 2-3 bulan, bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan mengetahui bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi akan merasa puas apabila berada bersama manusia dan tidak senang apabila ditinggal sendiri.

2) Usia 4-5 bulan, bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukkan amarah.

(15)

3) Usia 6-7 bulan, bayi membedakan “teman” dan “orang asing” dengan tersenyum pada yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran orang yang terakhir.

4) Usia 8-9 bulan, bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan sederhana dari orang lain.

5) Usia 12 bulan, bayi mulai bereaksi terhadap larangan “jangan”. 6) Usia 16-18 bulan, bayi bersifat negativisme, dalam bentuk keras

kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari orang dewasa ditunjukkan dengan perilaku menarik diri atau ledakan amarah.

7) Usia 20-24 bulan, bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin, seperti berpakaian, makan dan mandi.

b. Perilaku bayi terhadap bayi lain

1) Usia 4-5 bulan, bayi mulai menarik perhaitan bayi atau anak lain dengan melambungkan badan ke atas dan ke bawah, menendang, tertawa, atau bermain dengan ludah.

2) Usia 6-7 bulan, bayi tersenyum terhadap bayi lain dan menunjukkan minat terhadap tangisannya.

3) Usia 8-13 bulan, bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut bayi-bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka, bekerja sama dalam menggunakan mainan meskipun cenderung bingung apabila bayi lain mengambil salah satu mainannya.

4) Usia 13-18 bulan, berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.

5) Usia 18-24 bulan, bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain daripada menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.13

4. Perkembangan Kognitif

Kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh pikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan perssepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa

(16)

depan, atau semua proses Psikologi yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.

a. Perkembangan kognitif menurut pandangan Piaget

Piaget merupakan salah seorang pakar psikologi swiss yang banyak mempelajari kognitif anak. Ia meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri.

Lebih jauh dari itu, piaget juga meyakini bahwa pemikiran anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari bayi hingga dewasa. Kemampuan ini bersumber dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dari lingkungan serta adanya pengorganisasian struktur berpikir.

b. Perkembangan kognitif menurut pandangan kontemporer

Dengan menggunakan taknik-teknik eksperimental yang sangat maju, telah lahir sejumlah hasil penelitian baru tantang perkembangan kognitif bayi dan diantara hasil penelitian baru tersebut, merekomendasikan agar teori perkembangan piaget dimodifikasi secara mendasar. Karena sejumlah penelitian terbaru menunjukan bahwa beberapa kemampuan kognitif anak muncul lebih awal daripada yang dirumuskan oleh piaget dan perkembangan mereka selanjutnya lebih panjang daripada yang diperkirakannya.

Pandangan kontemporer ini kemudian juga mendapat sokongan yang penting dari para pakar psikologi pemrosesan informasi. Kalau piaget meyakini bahwa perkembangan kognitif bayi baru tercapai pada pertengahan tahun kedua, maka para pakar ini percaya bahwa perkembangan kognitif,telah dimiliki lebih bayi lebih awal.

c. Perkembangan persepsi

(17)

Menurut pandangan kontemporer, persepsi berkembang melalui proses secara bertahap sejak lahir hingga meninggal. Sejumlah hasil penelitian terbaru tentang perkembangan persepsi bayi menunjukan bahwa kemampuan-kemampuan persepsi bayi telah berkembang sejak awal-awal kehidupannya.

d. Perkembangan konsepsi

Menurut chaplin (2002), konsepsi adalah proses penggambaran ide atau proses berpikir.

Peneliti-peneliti kontemporer percaya bahwa bayi lahir dengan membawa kemampuan-kemampuan konsepsi atau telah telah memperoleh sejak awal perkembangan mereka.

e. Perkembangan memori

Menurut chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori.,

Berbeda dengan pandangan para pakar psikologi terdahulu yang menganggap bahwa bayi tidak dapat menyimpan memori sampai mereka memiliki ketrampilan berbahasa yang diperlukan untuk membentuk memori itu dan mengingatnya, maka pandangan kontemporer percaya bahwa kemampuan memori bayi telah mulai berkembang jauh lebih awal dan bahkan sebelum kelahirannya.

f. Perkembangan bahasa

(18)

5. Perkembangan Psikososial

Perkembangan Psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan keperibadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa ketika anak-anak mulai berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhan bayi masih sangat tergantung pada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sebab, sejak lahir pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.

Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya adalah:

a. Perkembangan Emosi

Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman atau ringisan).14

Ekpresi emosional terlibat dalam hubungan pertama yang terjadi pada bayi. Kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan emosi memperbolehkan interaksi yang harmonis dengan pengasuh mereka dan awal dari sebuah ikatan emosional diantara mereka.15

Untuk dapat memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi adalah sangat sukar, sebab informasi mengenai aspek emosi yang subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi (sesuai dengan usianya yang masih sangat muda) tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan baik. Beberaapa para ahli memahami kondisi emosi bayi melalui ekspresi tubuh dan wajah.

Untuk mengetahui apakah bayi benar-benar mengekspresikan emosi tertentu, Corral Izard telah mengembangkan suatu sistem pengkodean ekspresi wajah bayi yang berkaitan dengan emosi tertentu yang dikenal dengan sebutan Miximally Discriminative Facial Movement Coding

14 Desmita, Op. Cit, hlm. 112-115

(19)

System (MAX). Berdasarkan sistem klasifikasi Izard, diketahui beberapa ekpresi emosi selama masa bayi, yaitu: kegembiraan tertawa diekspresikan pada usia 4 bulan, ketakutan pada usia 5-8 bulan, dan emosi-emosi yang lebih rumit seperti rasa malu, rasa bersalah, kebingungan, cemburu, dan kebanggaan diekspresikan selama anak belajar berjalan.

b. Perkembangan Temperamen

Temperamen adalah perbedaan kualitas dan intensitas respon emosional serta pengaturan diri yang memunculkan perilaku individual yang terlihat sejak lahir, yang relatif stabil dan menetap dari waktu ke waktu dan pada semua situasi, yang dipengaruhi oleh interaksi antara pembawaan, kematangan dan pengalaman16

Sejak lahir bayi memperlihatkan berbagai aktifitas individual yang berbeda-beda. Beberapa bayi sangat aktif menggerakkan tangan, kaki dan mulutnya tanpa henti-hentinya, tetapi bayi yang lain terlihat lebih tenang. Dari perbedaan ini Alexander dan Stella Chess melakukan penelitian dan mengklasifikasi tempermen kedalam tiga pola dasar, pertama anak yang mudah (easy child), anak ini umumnya dalam suasan hati yang positif, cepat membangun rutinitas teratur pada masa bayi, dan mudah beradaptasi dengan pengalaman baru, kedua anak yang sulit (diffucult child), anak ini bereaksi secara negatif dan sering menangis, terlibat rutinitas sehari-hari yang tidak teratur, dan lambat untuk menerima perubahan, ketiga anak yang sulit untuk ramah (slow-to-warm-up child), anak ini memiliki tingkat aktivitas rendah, seseorang yang agak negatif, dan menunjukkan intensitas suasana hati yang rendah. Pola-pola temperamen tersebut merupakan suatu karekteristik tetap sepanjang masa bayi dan anak-anak yang akan dibentuk dan diperbaharui oleh pengalaman anak dikemudian hari.17

c. Perkembangan Attachment

(20)

Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan orang lain dalam rentang waktu dan rentang tertentu. Seoarang bayi yang baru saja lahir memiliki perasaan sosial, yakni kecendrungan alami untuk berintrsksi dan melakukan penyesuaian sosial terhadap orang lain. Hal ini berkaitan dengan kondisi bayi yang sangat lemah pada saat lahir, sehingga ia sangat membutuhkan pengasuhan dari orang lain dalam mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu tidak heran kalau bayi dalam semua kebudayaan mengembangkan kontak dan ikatan sosial yang kuat dengan orang yang mengasuhnya, terutama ibunya.

Para ahli riset dan klinis lebih menaruh pada dua jenis ikatan, yaitu keterkaitan dengan orang tua, orang yang dekat dengan orang tua dan keterkaitan dengan anak-anak. Menurt J. Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan untuk membentuk suatu keterkaitan. Secara biologis, bayi yang baru lahir diberi kelengkapan untuk memperoleh perilaku keterkaitan dengan ibunya. Bowlby juga mengidentifikasi tahap perkembangan attachment pada bayi, terbagi menjadi empat tahap:

1) Indiscriminate Sociability (0-2 bulan), pada tahap ini bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa tenang, atau meneriama dengan senang orang yang dikenal dan tidak dikenal.

2) Attachment in the makin (3-7), pada tahap ini bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada orang yang lebih dikenal.

3) Specifc, clear-curt attachment(8-24), pada tahap ini bayi telah mengembangkan keterkaitan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika berpisah dengannya.

(21)

d. Perkembangan Rasa Percaya

Sesuai dengan perkembangan psikososial erikson, tahun-tahun pertama kehidupan ditandai oleh perkembangan rasa percaya (turst), dan rasa tidak percaya (misturst). Erikson membagi rasa percaya ke dalam tiga aspek:

1) Bahwa bayi belajar percaya padakesamaan dan kesimnambungan dari pengasuh diluarnya.

2) Bahwa bayi percaya diri dan dapat dipercaya pada kemampuan organ-organnya sendiri untuk menanggulangi dorongan-dorongan. 3) Bahwa bayi menganggap dirinya cukup dapat dipercaya sehingga

pengasuh tak perlu waspada dirugikan.

Bukti pertama yang menunjukkan adanya kepercayaan sosial pada bayi terlihat dalam kesenangan menikmati air susu, kepulasan tidur, dan kemudahan buang air besar. Bayi yang memiliki rasa percaya diri pada dirinya cenderung memiliki rasa aman dan percaya diri untuk mengekplorisasi lingkungan yang baru. Sebaliknya bayi yang tidak memiliki rasa tidak percaya, cenderung tidak memiliki harapan-harapan positif, rasa percaya diri bukan hanya muncul dan selesai begitu saja selama tahun-tahun pertama kehidupan bayi saja, melainkan akan muncul kembali pada tahap-tahap perkembangan berikutnya.

e. Perkembangan Otonomi

(22)

merasa bangga dengan prestasi ini dan ingin melakukan segala sesuatu sendiri.

Dengan demikian, setelah memperoleh kepercayaan dari pengasuh mereka, bayi mulai menemukan bahwa perilaku mereka adalah mereka sendiri. Mereka mulai menyatakan rasa mandiri atau otonomi mereka. Perkembangan otonomi pada balita memberi dorongan untuk menjadi individu yang mandiri, yang dapat memiliki dan menentukan masa depan mereka sendiri.18

D. Bahaya-bahaya dalam Masa Perkembangan Bayi

Karena masa bayi merupakan dasar, maka masa itu khususnya merupakan bahaya bagi bayi. Bahaya itu merupakan bahaya fisik dan psikologis atau keduanya. Dalam tahun pertama dalam masa bayi, bahaya fisik cenderung lebih banyak dan lebih parah daripada bahaya-bahaya psikologis. Dalam tahun kedua terjadi sebaliknya. Keduanya merupakan bahaya yang serius, jadi sedapat mungkin harus dicegah dan segala sesuatu harus dilakukan untuk memperkecil intensitasnya kalau memang bahaya itu terjadi.

1. Bahaya Fisik

Beberapa bahaya fisik dalam perkembangan masa bayi antara lain sebagai berikut.

a. Kematian

Meredith telah melaporkan bahwa kematian banyak terjadi selama tiga bulan daripada sesudahnya dan kurang lebih dari dua pertiganya terjadi dalam bulan pertama.

b. Kematian Ranjang

Bayi yang kelihatan sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian mendadak dan tidak diduga. Sampai sekarang ilmu medis belum dapat mengetahui apa penyebab kematian yang disebut kematian ranjang. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada bayi yang mengalami ketidaknormalan pada pernafasan atau mempunyai kondisi tidak normal pada waktu

(23)

lahir seperti sakit kuning. Kematian ini sering terjadi pada tahun pertama masa bayi daripada tahun kedua.

c. Penyakit

Meskipun benar bahwa banyak kematian dalam bulan-bulan pertama disebabkan karena penyakit separti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan, tetapi jumlah kematian yang dulu disebabkan karena penyakit parah sekarang jauh lebih berkurang karena sekarang bayi diberi suntikan dan vaksinasi untuk memperkebal tubuh tehadap penyakit.

d. Kecelakaan

Pada tahun pertama kecelakaan tidak banyak terjadi karena bayi sangat terlindungi dalam tempat tidur. Namun dalam tahun kedua pada saat bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak sangat dilindungi, kecelakaan lebih sering terjadi.

e. Kurang gizi

Kekurangan gizi dapat disebabkan karena kurang makan atau diet yang tidak seimbang, tidak saja dapat merusak pertumbuhan fisik tetapi juga merusak perkembangan mental. Kalau pertumbuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat mencapai potensi-potensi intelektualnya.

f. Dasar untuk menjadi gemuk

Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar anaknya gemuk. Berbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada 3 periode kritis dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama 3 bulan sebelum kelahiran, yang ke 2 dalam 3 tahun pertama setelah lahir, dan yang ke 3 selama awal masa remaja.

2. Bahaya Psikologis

Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal berikut.

a. Bahaya dalam berbicara

(24)

komunikasi. Kelambatan berbicara disebabkan karena beberapa hal, yang paling sering adalah tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsang (terutama dalam tahun pertama).

b. Bahaya emosi

Terdapat empat bahaya psikologis umum yang sering muncul dalam hubungan perkembangan emosi dalam masa bayi, yaitu: 1) Kurangnya kasih sayang

2) Tekanan

3) Terlampau banyak kasih sayang 4) Emosi yang kuat

c. Bahaya sosial

Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi sosial. Karena kurangnya kesempatan dalam hubungan sosial dapat mempengaruhi perkembangannya dalam pola sosialisasi. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial “malu”, bahwa sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu banyak orang asing dan pengasuh asing.

d. Bahaya moralitas

Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral di masa depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima. e. Bahaya dalam perkembangan kepribadian

Konsep diri yang sedang berkembang merupakan cermin dari tanggapan bayi mengenai pandangan orang tentang dirinya.

f. Bahaya bermain

Orang tua perlu berhati-hati dalam memberikan suatu mainan bagi si bayi. Karena ada beberapa mainan dapat menyebabkan luka pada si bayi jika ia tidak hati-hati dalam memainkannya.19

DAFTAR PUSTAKA

(25)

Desmita. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hurlock Elizabeth B. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media.

John W. Santrock. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Humanika.

Machmud Hadi, M.Pd. 2010. Psikologi Perkembangan. Kendari: Cv Shadra.

Referensi

Dokumen terkait

Pengunaan paket literasi untuk stimulasi literasi anak usia pra-sekolah dalam penelitian ini akan digali dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan

Koefisien Determinasi (R²) dalam penelitian ini akan digunakan untuk mencari berapa besarnya pengaruh variabel independen yaitu brand image, brand trust, dan

(2) Untuk melihat pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Lipstik Pixy Pada Mahasiswi STIE Bina Karya Tebing Tinggi. (3) Untuk melihat pengaruh Celebrity

Di dalam penelitian ilmiah, selain ingin menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih dan mengukur hubungan itu, juga ingin dapat meramalkan sesuatu, yaitu menentukan

Salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang yang merupakan bagian dari kosakata serta sering terdapat dalam kalimat adalah 助詞 “Joshi” partikel atau

Dalam bidang ahli hukum yang pada umumnya berkaitan dengan proses alih debitur untuk kedepannya dapat memperoleh jawaban yang jelas mengenai, pengaturan tentang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umpan balik pelaporan rujukan belum pernah ada oleh karena tidak berjalannya sistem.. pelaporan dari RSUD Chatib Quzwain ke

Setelah melihat hasil jawaban angket, pengolahan dan analisis data, maka penulis menyarankan : (1) Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 18 Pontianak Diharapkan siswa