• Tidak ada hasil yang ditemukan

panduan syiar muktamar ke47 makasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "panduan syiar muktamar ke47 makasar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PELAKSANAAN SYIAR MUKTAMAR ‘AISYIYAH KE 47 “GERAKAN PEREMPUAN MUSLIM UNTUK MENCERAHKAN BANGSA”

3 - 7 AGUSTUS 2015 M / 18 – 22 Syawal 1436 H di MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

A. PENDAHULUAN

Muktamar ‘Aisyiyah ke 47 Satu Abad ‘Aisyiyah akan dilaksanakan tanggal 3 s/d 7 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan dengan tema “Gerakan Perempuan Muslim Untuk Mencerahkan Bangsa”. Muktamar yang dilaksanakan bersamaan dengan Muktamar ke 47 Muhammadiyah adalah muktamar yang monumental karena menjadi tonggak untuk mengawali abad ke-2 sebuah organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang dalam menjalani kiprahnya melakukan pencerahan, dakwah amar maruf nahi munkar dengan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin bagi kehidupan manusia, umat/masyarakat, dan bangsa.

'Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiayah yang bergerak dibidang sosial dan keagamaan dalam seluruh aspek kehidupan, memiliki sumberdaya yang cukup besar, amal usaha dalam berbagai bidang kehidupan yang berjumlah puluhan ribu tersebar diseluruh pelosok tanah air, dan kekuatan organisasi berjenjang dari tingkat nasional sampai di tingkat desa atau ranting, bahkan sekarang telah berkembang ke luar negeri dengan berdirinya beberapa pimpinan cabang istimewa Aisyiyah di beberapa negara. Seluruh kekuatan, potensi dan amal usaha tersebut digerakkan oleh para pimpinan dari tingkat pusat hingga ranting yang memiliki semangat dan komitmen yang tinggi, sikap hidup para pimpinan yang sederhana, kemampuan dan keahlian yang sangat bervariasi saling melengkapi, keikhlasan yang tinggi dalam menggerakkan organisasi semata-mata mencari keridloan Allah SWT. Selain kiprah para pimpinan, keberhasilan dan kebesaran organisasi karena selama ini didukung oleh para simpatisan masyarakat luas, dan kerjasama Aisyiyah dengan berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun lembaga mitra lainnya.

B. LATAR BELAKANG

(2)

Pelaksanaan syiar Muktamar diselenggarakan oleh panitia Muktamar, pimpinan organisasi bersama seluruh majelis dan lembaga dari tingkat pusat sampai tingkat ranting. Panduan pelaksanaan syiar Muktamar ini merupakan panduan secara umum dalam melaksanakan syiar, dan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Pelaksanaan syiar Muktamar diharapkan dapat dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak, mitra/jaringan organisasi baik pemerintah maupun lembaga lainnya. Hal ini dilakukan agar ‘Aisyiyah mendapat dukungan luas dalam berbagai aspek termasuk pendanaan untuk pelaksaan syiar. Memperhatikan pentingnya Muktamar Aisyiyah ke 47 tersebut, maka disusun panduan pelaksanaan syiar Muktamar dengan kegiatan sebagai berikut.

C. TUJUAN

1. Sosialisasi syi’ar Satu Abad ‘Aisyiyah dan Muktamar ke-47 di Makassar kepada anggota dan masyarakat.

2. Menggerakkan seluruh elemen organisasi dari wilayah sampai dengan ranting dengan kegiatan bermanfaat meliputi berbagai bidang.

3. Meneguhkan aksistensi ‘Aisyiyah sebagai gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan.

4. Terbangunnya silaturrahim dengan pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan antar anggota ‘Aisyiyah, serta masyarakat.

5. Terbantunya masyarakat terutam

6. a dhu’afa mustadh’afin mengatasi problem sosial.

D. WAKTU

Maret – Juli 2015

E. DANA

Untuk suksesnya berbagai kegiatan syiar diperlukan dana yang cukup yang harus digali dengan berbagai cara anatar lain:

1. Gerakan infak anggota

2. Donatur

3. Kerja sama dengan Dinas terkait/Pemerintah

4. Kerja sama dengan amal usaha

5. Pemanfaatan CSR dari perusahaan/Bank

(3)

PANDUAN PELAKSANAAN SYIAR MUKTAMAR ‘AISYIYAH KE- 47

No. MAJELIS KEGIATAN SASARAN PELAKSANA KETERANGAN

1. Organisasi Semarak Muktamar Satu Abad dengan:

1. Sosialisasi logo, lagu dan

perangkat syiar lainnya di berbagai media

2. Silaturahim ke pimpinan

daerah/ pejabat pemerintah

3. Pemasangan logo muktamar

di setiap kegiatan ‘Aisyiyah

4. Kerja sama dengan media

(TV Muh dan lain-lain)

5. Tabligh Akbar atau kegiatan

lainnya dalam rangka Milad ‘Aisyiyah ke-101 di tingkat daerah sampai bawah

6. Dialog Publik Isu-isu Lokal

7. dan lain-lain

Catatan: ketentuan terlampir.

Anggota, Simpatisan dan Masyarakat

Pejabat Pemerintah/Pememerintah Daerah

Masyarakat luas

TV, Radio dan Media Cetak

Masyarakat luas

Masyarakat luas

Organisasi di semua tingkat dan Amal Usaha

PWA dan PDA

Organisasi di semua tingkat dan Amal Usaha

PWA, PDA dan Amal Usaha

PWA, PDA, PCA

PWA dan PDA

menyampaikan informasi Muktamar

program-program 'Aisyiyah terkait pemerintah.

(4)

2. Majelis Tabligh 1. Memberi Pengajian Di Daerah Pesisir, Daerah Kumuh, atau daerah tertinggal

Masyarakat daerah pesisir, daerah kumuh, dan/atau daerah tertinggal.

PWA dan PDA

2. Kunjungan Ke Lembaga

Pemasyarakatan, Pusat Rehabilitasi Narkoba, Pusat Rehabilitasi Wanita Tuna Susila

1. NAPI perempuan dan anak di LAPAS

2. Korban NARKOBA di pusat rehabilitasi

NARKOBA

3. Wanita tuna susila di pusat rehabilitasi

PWA dan PDA

3. Mengadakan Kajian dan Talk

Show Bagi Keluarga Muda dan Remaja

Komunitas remaja dan keluarga muda di lingkungan pimpinan ‘Aisyiyah setempat, baik dari keluarga Muhammadiyah maupun masyarakat umum.

PWA, PDA dan PCA

3. Majelis

Pendidikan Dasar Dan Menengah

1. Seleksi Guru PAUD

‘Aisyiyah Berprestasi

Tiga puluh tiga (33) orang guru mewakili seluruh propinsi di Indonesia..

PWA, PDA, dan PCA

2. Seminar Internasional Mahasiswa, Guru, Kepala Sekolah, Dosen/praktisi,

dan pemerhati.

PPA DIKDASMEN

3. Festival PAUD ‘Aisyiyah

Bustanul Athfal

a. Pameran Hasil Karya Guru

‘Aisyiyah (Alat Peraga Edukatif dari bahan Alam)

b. Karnaval Muslim dan

muslimah cilik

c. Pameran Foto Perkembangan

PAUD ‘Aisyiyah di Masyarakt Daerah

d. Murotal dan tari (Untuk

Sekolah Dasar)

e. Nasyid, Drum Band, Tapak

Suci, Pidato dua bahasa, Paduan Suara ( SD, SMP, SMA/SMK)

f. Lomba Usaha Kecil

Guru-guru PAUD ‘Aisyiyah di 33 provinsi

Murid-murid PAUD ‘Aisyiyah (KB – TK, TPA, SPS sejenis/TBAA)

PAUD ‘Aisyiyah seluruh Indonesia (33 provinsi)

Siswa Sekolah Dasar

Siswa SD, SMP, SMA/SMK

Siswa dan Guru TK

PRA, PCA, PDA, dan PWA

PDA

PDA/PCA PDA

(5)

(Membuat Ketrampilan Dalam Bentuk Asesoris)

g. Lomba Shalat dan membaca

Al- Qur’an bagi Guru sesuai Ketentuan Tarjih

PDA/PCA

4. Majelis Kesehatan 1. Gerakan PHBS dengan Gerakan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) dan senam masal menuju Indonesia sehat

Keluarga, amal usaha, dan masyarakat PWA, PDA

2. Pemeriksaan kesehatan gratis

bagi lansia dhu’afa mustadh’afin

Lansia dhu’afa mustadh’afin PWA, PDA

3. Penyuluhan Deteksi dini

kanker serviks dengan metode IV A dan PAP SMEAR

Perempuan usia produktif dhu’afa mustadh’afin PWA, PDA

4. TB DAY PWA, PDA Daerah

Program 5. Majelis Ekonomi Lomba Penciptaan Aneka

Olahan Ikan dan Aneka Makanan Non Terigu- Non Beras

Anggota ‘Aisyiyah, Remaja dan simpatisan PDA

6. Majelis Kader Gerakan Rekruitmen Kader 1. Keluarga Muhammadiyah/’Aisyiyah

2. Angkatan Muda Muhammadiyah

3. Amal usaha Muhammadiyah/’Aisyiyah (wali

murid, karyawan, dan dosen)

4. Aktivis organisasi Masyarakat yang memenuhi

kualifikasi

PRA

7. Majelis

Kesejahteraan Sosial

1.Isbat nikah (Lintas dengan

Majelis Hukum HAM)

Keluarga (pasangan suami-isteri) yang belum memiliki akta nikah terutama dhu’afa dan mustadh’afin.

(6)

2.Senam bugar lansia PCA/PRA

3.Gerakan lumbung sosial

(‘Aisyiyah peduli)

Semua warga ‘Aisyiyah dan simpatisan yang dapat membantu gerakan Lumbung Sosial di daerah masing-.

PDA,PCA,PRA

4.Pengurusan akta kelahiran

anak (Lintas dengan Majelis Hukum HAM)

Keluarga dengan anak yang belum memiliki akta kelahiran.

PWA,PDA

8. Majelis Dikti dan KLH

1.Gerakan hemat listrik di

rumah tangga dan perkantoran Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah

Masyarakat umum dan warga Muhammadiyah/‘Aisyiyah

PWA, PDA, PCA, dan PTA

2.Gerakan peduli sampah di

lingkungan kampus perguruan tinggi ‘Aisyiyah

Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah PTA

9. Lembaga Kebudayaan

Pojok Pustaka dengan tema “Kembalikan Budaya Membaca Buku sebagai Spirit ‘Aisyiyah yang Berkemajuan”, antara lain dengan:

1.Gerakan Pendirian Pojok

Pustaka berbasis cabang, ranting dan amal usaha

2.Gerakan Wakaf Buku

PCA, PRA, AU

Warga Muhammadiyah/’Aisyiyah dan Simpatisan

PRA, PCA

10. 1. LPPA 1. Diskusi Publik tentang pentingnya ‘Aisyiyah mengawal UU Desa

2. Media literasi melalui

komunitas, sekolah, dan kelompok pengajian.

1. Pimpinan organisasi

2. Organisasi lain

3. Masyarakat luas

4. Sekolah-sekolah

PWA/ LPPA wilayah, PDA PWA/ LPPA wilayah

11. Majelis Hukum dan HAM

1. Kampanye Anti Korupsi Masyarakat luas PWA, PDA, PCA

2. Lomba Kadarkum berupa

Penyuluhan pada anak

Peserta Lomba Kadarkum Tingkat Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) adalah anggota

(7)

terhadap kekerasan dan sosialisasi Undang-undang

organisasi Aisyiyah yang mewakili

daerah/cabang/ranting dalam wilayah terkait.

orang peserta

3. Aktenisasi Kelahiran (lintas

dengan Majelis Kesejahteraan Sosial)

Keluarga dengan anak yang belum memiliki Akte Kelahiran

PDA, PCA

4. Pernikahan Massal/ Isbat

Nikah (lintas dengan Majelis Kesejahteraan Sosial)

Lihat Kesejahteraan Sosial PDA, PCA

12. Amal Usaha 1. Pemasangan atribut ‘Aisyiyah dan muktamar

2. Pemasangan logo muktamar

di setiap kegiatan ‘Aisyiyah

Masyarakat luas Pimpinan Amal

Referensi

Dokumen terkait

Nilai-nilai pendidikan karakter positif yang terdapat dalam Hikayat Raja Banjar itu adalah (1) kasih sayang orang tua pada anak dan cucu, (2) patuh pada nasihat dan perintah orang

Tahapan ketiga merupakan tahapan analisis data yang dengan teknik analisis deskriptif menggunakan aplikasi microsoft excel diketahui jika penggunaan framework TI paling banyak

Pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada media gambar dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menanggapi isi cerita seca signifikan, peningkatan

Modalitas epistemik ’keharusan’ dalam bahasa Minangkabau dialek Pariaman dinyatakan dengan keterangan menjelaskan verba, atau inti dari predikat, seperti kata aruih

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa telah ada beberapa penelitian sebelumnya terkait budaya keselamatan pasien namun tidak menekankan atau tidak meneliti pada

[r]

1. Pelaksanaan supervisi guru oleh supervisor di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang tingkat satuan MA sudah baik, Hal ini mengacu pada beberapa fakta yang ada di

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan lima faktor yang paling dominan terjadinya Change Oeder adalah (1) Masalah kontraktor, (2) Kondisi fisik lapangan, (3)