DAFTAR ISI
1.5Kegunaan Penelitian... 11
Bab II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13
2.1Kajian Pustaka ... 13
2.1.1 Konsep Good Corporate Governance ... 13
2.1.1.1 Kenaikan Harga Saham dalam Implementasi Good Corporate Governance ... 13
2.1.1.2 Definisi Good Corporate Governance ... 15
2.1.1.3 Prinsip Good Corporate Governance ... 19
2.1.1.4 Manfaat Good Corporate Governance ... 21
2.1.1.5 Corporate Govenance Perception Index (CGPI) sebagai Alat Alat Ukur Informasi Penerapan GCG ... 22
2.1.2 Konsep Harga Saham ... 27
2.1.2.1 Pengertian Investasi ... 27
2.1.2.2 Pengertian Keputusan Investasi ... 29
2.1.2.3 Jenis-Jenis Investasi ... 32
2.1.2.5 Jenis-Jenis Saham ... 38
2.1.2.6 Harga Saham ... 44
2.1.2.7 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga Saham ... 46
2.1.3 Pengaruh Informasi Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kenaikan Harga Saham ... 50
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 53
2.2Kerangka Pemikiran ... 57
2.3Hipotesis ... 63
Bab III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 64
3.1Objek Penelitian ... 64
3.2Metode Penelitian... 64
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 64
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 65
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 67
3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 68
3.2.4.1 Populasi ... 68
3.2.4.2 Sampel ... 69
3.2.4.3 Teknik Sampel ... 69
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.2.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 70
3.2.6.1 Teknik Analisis Data ... 70
3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 72
3.2.6.2.1 Pengujian Hipotesis secara Parsial ... 72
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74
4.1 Profil Perusahaan ... 74
4.1.1 Sejarah PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 74
4.1.2 Visi, Misi, Maksud dan Tujuan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 75
4.1.2.1 Visi PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 75
4.1.2.2 Misi PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 75
4.1.2.3 Nilai-nilai PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 75
4.2 Gambaran Informasi Penerapan Good Corporate Governance dengan
Indikator skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) pada PT
Adhi Karya (Persero) Tbk ... 78
4.3 Gambaran Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk ... 85
4.4 Pengaruh Informasi Good Corporate Governance Terhadap Kenaikan Harga Saham ... 91
4.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 96
4.4.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial... 97
4.5 Temuan Hasil Penelitian ... 98
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis... 98
4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris ... 101
4.5 Implikasi Penelitian terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis... 105
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 107
5.1 Kesimpulan ... 107
5.2 Rekomendasi ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 110
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Harga Saham 4 Perusahaan Konstruksi yang Tergolong Memiliki Aset
Terbesar Versi ICMD (Indonesian Capital Market Directory) Tahun
2007-2011 ... 4
1.1 Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011 ... 5
1.2 Corporate Governance Perception Index (CGPI) PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011 ... 7
2.1 Rating Skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) ... 27
2.2 Overview of Investment Alternatives ... 35
2.3 Hasil Penelitian yang Berkaitan ... 54
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 66
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 67
4.1 Corporate Governance Perception Index (CGPI) PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011... 80
4.2 Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011 ... 85
4.3 Persentase Kenaikan dan Penurunan Skor CGPI dan Harga Saham Tahun 2007-2011 (Persen) ... 91
4.4 Data Xi dan Yi sebagai Bahan Pengolahan Perhitungan Regresi Linear Sederhana Menggunakan SPSS 17.0 ... 94
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Judul Gambar Hal
1.1 Laju pertumbuhan PDB atas harga konstan (2000) pada sektor
konstruksi tahun 2004-2011 ... 2
2.1 Sinergi dalam Implementasi Good Corporate Governance ... 14
2.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Informasi Penerapan Good Corporate
Governance terhadap Kenaikan Harga Saham pada PT Adhi Karya
(Persero) Tbk Tahun 2007-2011... 62
2.3 Paradigma Penelitian Analisis Penerapan Good Corporate Governance
terhadap Kenaikan Harga Saham pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Tahun 2007-2011 ... 63
4.1 Perjalanan Tema Pelaksanaan Corporate Governance Perception Index
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Laporan Tahunan Good Corporate Governance dan Harga Saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Lampiran 2 : Corporate Governance Perception Index (CGPI) Majalah SWA
Lampiran 3 : Perhitungan Analisis Regresi Linear Sederhana Menggunakan SPSS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Keputusan investasi merupakan bentuk alokasi modal yang realisasinya
harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang
(Harmono, 2009:9). Baik perusahaan maupun pihak diluar perusahaan berusaha
menciptakan atmosfer investasi yang kondusif guna meningkatkan ketertarikan
dan permintaan investor dalam berinvestasi.
World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa, pada tahun 2011,
posisi daya saing Indonesia dalam hal investasi asing menurun dari peringkat
ke-44 (tahun 2010) menjadi ke-46 (tahun 2011). Demikian pula dalam laporan Doing
Business (2012), peringkat Indonesia merosot dari 121 (tahun 2010) ke-129
(tahun 2011) (www.okezone.com diakses 08:23 24/01/2012).
Dalam laporan Doing Business tahun 2012 menyatakan bahwa, ada
beberapa aspek yang sangat mengganggu daya saing dan iklim investasi di
Indonesia, diantaranya adalah praktek korupsi (www.okezone.com diakses 08:23
24/01/2012). Hal ini didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh
Transparency Internasional (TI) yang menyatakan bahwa, berdasarkan Indeks
Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index – CPI) tahun 2011, posisi
Indonesia berada di peringkat ke 100. Meski mengalami kenaikan skor CPI
sebesar 0,2 dari tahun sebelumnya, sejumlah pengamat dan pakar menilai
kenaikan ini tidak memiliki banyak arti dalam pemberantasan korupsi. Dengan
Diantara banyak sektor perekonomian di Indonesia, salah satu
penyumbang terbesar dalam hal korupsi adalah sektor konstruksi (Ahmad
Nurullah dan Ririn Handayani, 2011:10). Sudah menjadi rahasia umum bahwa
sektor konstruksi sangat rawan korupsi. Berdasarkan survei indeks persepsi
korupsi yang dilakukan World Bank tahun 2005 di 15 negara, termasuk Indonesia,
sektor konstruksi berada pada urutan terakhir atau terkorup di antara 17 sektor
perekonomian lainnya. Sektor konstruksi dianggap rawan penyimpangan, suap
dan korupsi sebab bidang pekerjaan konstruksi yang melibatkan banyak pihak
dipandang dapat membuka peluang terjadinya suap dan korupsi (Ahmad Nurullah
dan Ririn Handayani, 2011:10).
Dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto, sektor konstruksi secara
konsisten mengalami penurunan Laju Pertumbuhan PDB atas Harga Konstan
(2000) pada tahun 2007 - 2011. Berikut data Laju Pertumbuhan PDB atas Harga
Konstan (2000) pada sektor konstruksi tahun 2004-2011 (Gambar 1.1)
GAMBAR 1.1
LAJU PERTUMBUHAN PDB ATAS HARGA KONSTAN (2000) PADA SEKTOR KONSTRUKSI TAHUN 2004 – 2011
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
LAJU PERTUMBUHAN PDB 7,49 7,54 8,34 8,53 7,55 7,07 6,98 6,7
0 2 4 6 8 10
Laju Pertumbuhan Atas Harga Konstan pada Sektor Konstruksi
mengalami penurunan sebesar 4,44 persen di tahun 2011 dibandingkan tahun
2010. Sektor Konstruksi (Bangunan) berada pada peringkat keempat dalam Laju
Pertumbuhan tahun 2011 yaitu sebesar 6,7 persen, setara dengan Laju
Pertumbuhan pada Sektor Jasa. Penurunan persentase Laju Pertumbuhan ini
konsisten terjadi dari tahun 2007 sampai 2011 rata-rata sebesar 5,9 persen. Tahun
2004 sampai 2006, Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi relatif tumbuh dengan
persentase Laju Pertumbuhan masing-masing adalah 7,49, 7,54, dan 8,34.
Pertumbuhan ekonomi yang bergerak negatif pada Sektor Konstruksi
tahun 2007 sampai 2011 menggambarkan kinerja perusahaan didalamnya.
Menurut Moeljono (2006) mengatakan bahwa, kompetisi global itu bukan
merupakan kompetisi antarnegara, melainkan kompetisi antar korporat di
negara-negara tersebut. Hal ini menunjukan bahwa, menang atau kalah, menang atau
terpuruk, pulih atau tetap terpuruknya perekonomian satu negara bergantung pada
korporat masing-masing.
Di pasar modal, kinerja perusahaan konstruksi yang bisa terlihat dari
fluktuasi harga saham, relatif mengalami penurunan di tahun 2008 dan 2011.
Berikut fluktuasi harga saham 4 perusahaan konstruksi yang tergolong memiliki
aset terbesar versi ICMD (Indoesian Capital Market Directory) tahun 2007 –
TABEL 1.1
HARGA SAHAM 4 PERUSAHAAN KONSTRUKSI YANG TERGOLONG MEMILIKI ASET TERBESAR VERSI ICMD (INDOESIAN CAPITAL
MARKET DIRECTORY) TAHUN 2007 – 2011
No Nama
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa, keempat perusahaan
konstruksi tersebut relatif mengalami penurunan harga saham di tahun 2008 dan
2011. Tahun 2008, keempat perusahaan seluruhnya mengalami penurunan. Hal ini
seiring dengan terjadinya krisis ekonomi global yang sedikit banyak
mempengaruhi kinerja pasar modal. Sedangkan di tahun 2011, satu perusahaan
yaitu Darma Henwa Tbk, mengalami kenaikan harga saham sedangkan tiga
perusahaan lainnya mengalami penurunan. Penurunan terbesar terjadi pada PT
Adhi Karya (Persero) Tbk dengan persentase perubahan harga saham sebesar
39,56 persen.
Penurunan harga saham pada PT Adhi Karya bukan hanya terjadi di tahun
2011, tetapi sebelumnya, di tahun 2008, harga saham PT Adhi Karya (Persero)
peningkatan harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007 - 2011
dijelaskan dalam Tabel 1.2 sebagai berikut.
TABEL 1.2
HARGA SAHAM PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK TAHUN 2007-2011
TAHUN HARGA SAHAM TREN
Desember 2007 1360
-Desember 2008 270 Turun
Desember 2009 410 Naik
Desember 2010 910 Naik
Desember 2011 550 Turun
Sumber: yahoofinance.com dan Laporan Tahunan PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengalami peningkatan di
tahun 2009 dan 2010. Harga saham PT Adhi Karya meningkat masing-masing
sebesar 51,85 persen dan 121,95 persen. Sedangkan harga saham pada tahun 2008
dan 2011 mengalami penurunan masing-masing sebesar 80,14 persen dan 39,56
persen.
Menurut Rusell Olukayode Christopher et al (2009:178), perubahan harga
saham pada dasarnya terjadi karena adanya perubahan permintaan dan penawaran
ekonomi. Perubahan permintaan dan penawaran ini terjadi karena adanya berbagai
informasi yang masuk di pasar modal. Informasi positif cenderung meningkatkan
permintaan saham, sedangkan informasi negatif cenderung menurunkan
permintaan saham. Permintaan dan penawaran itulah yang kemudian tergambar
dari harga sahamnya. Menurut Evi Gantyowati dan Yayuk Sulistiyani (2008:162)
menyatakan bahwa:
Menurut Evi Gantyowati dan Yayuk Sulistiyani (2008:162), ada beberapa
informasi yang terdapat di pasar modal yang dianggap informatif atau mampu
mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Informasi tersebut meliputi
penggabungan usaha (merger), pengambilalihan (acquisition), peleburan usaha
(consolidation), pemecahan saham (stock split), pembagian dividen saham (stock
dividen), laporan keuangan, dan corporate governance perception index (CGPI).
Corporate Governance Perception Index (CGPI) merupakan indeks yang
diperoleh dari hasil riset yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan majalah SWA berkaitan
dengan penerapan good corporate governance di berbagai perusahaan. Skor CGPI
ini menjadi alat ukur sejauh mana good corporate governance diterapkan pada
perusahaan.
Penurunan harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada Desember
tahun 2011 terjadi seiring dengan adanya informasi penurunan skor Corporate
Governance Perception Index (CGPI) di tahun yang sama. Penurunan skor CGPI
ini menunjukkan kualitas penerapan good corporate governance pada PT Adhi
Karya (Persero) Tbk sedang mengalami kemunduran. Penurunan skor CGPI PT
Adhi Karya juga terjadi bersamaan dengan munculnya isu negatif berkaitan
dengan keterlibatan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam beberapa kasus seperti
kasus korupsi proyek pembangunan kompleks olah raga Hambalang dan kasus
suap PON Riau. Kasus-kasus yang muncul tersebut sedikit banyak membuka
pandangan publik bahwa PT Adhi Karya (Persero) Tbk kurang menerapkan
fairness di tahun 2011. Berikut data Corporate Governance Perception Indeks
(CGPI) PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007-2011. (Tabel 1.4)
TABEL 1.3
CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) PT ADHI KARYA (PERSERO) TBK
TAHUN 2007-2011
Tahun Skor CGPI (%) Tren
Desember 2007 81,79 -
Desember 2008 82,07 Naik
Desember 2009 81,54 Turun
Desember 2010 82,23 Naik
Desember 2011 77,28 Turun
Sumber: Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance Tahun 2007-2011
Tahun 2007, skor CGPI PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencapai 81,79
persen. Tahun 2008, skor CGPI PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengalami
peningkatan sebesar 0,34 persen menjadi 82,07 persen. Berbeda dengan tahun
2008, tahun 2009 skor CGPI PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengalami penurunan
menjadi 81,54. Peningkatan skor CGPI kembali terjadi pada PT Adhi Karya di
tahun 2010 menjadi 82,23. Penurunan paling tinggi skor CGPI PT Adhi Karya
(Persero) Tbk terjadi di tahun 2011 menjadi 77,28 persen.
Informasi Corporate Governance Perception Index (CGPI) dianggap
penting bagi investor sebagai bahan evaluasi sejauh mana kualitas good corporate
governance diterapkan di perusahaan. Berdasarkan pendapat dari Cahyani
Nuswandari (2009:71-72), hampir 75% investor di pasar menganggap
keterbukaan dan informasi mengenai penerapan good corporate governance sama
pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh suatu
corporate governance lebih penting dari pada informasi keuangan. Dalam
Cahyani Nuswandari (2009:72) juga disebutkan bahwa, pelaksanaan corporate
governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat
investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan
nilai pasar perusahaan. Pendapat ini juga didukung oleh majalah SWA dan IICG
dalam Evi Gantyowati dan Yayuk Sulistiyani (2008:162) yang menyatakan
berencana menjadikan skor CGPI ini sebagai indikator (benchmark) yang akan
selalu menjadi pegangan investor.
Oleh karena informasi corporate governance perception index (CGPI)
dianggap penting bagi investor, maka hal itu menandakan bahwa setiap
pergerakan skor CGPI akan menimbulkan reaksi pada pergerakan harga saham.
Seperti halnya yang terjadi pada skor CGPI PT Adhi Karya (Persero) Tbk di tahun
2011 yang mengalami penurunan bersamaan dengan penurunan harga sahamnya
di tahun yang sama.
Pengaruh positif antara informasi penerapan good corporate governance
(dengan alat ukur skor CGPI) dan harga saham didukung beberapa teori
diantaranya Luhukay (2002) dalam Cahaya Nuswandari (2009:71) menyatakan
bahwa, survei yang dilakukan oleh enam emerging market menunjukkan kaitan
yang erat antara penerapan corporate governance dengan harga saham
perusahaan-perusahaan publik. Suranta dan Midiastuti (2005) dalam Nur Sayidah
(2007:6) juga menguji pengaruh dari interaksi mekanisme corporate governance
dan earning (sebagai proksi kualitas laporan keuangan) terhadap return saham.
corporate governance dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan sehingga
berdampak pada peningkatan kepercayaan investor yang tercermin dalam harga
saham/return saham.
Selain itu, menurut Hussein A. Hasan Al- Tamimi (2012:16) menyatakan
bahwa, ada hubungan yang positif signifikan antara praktek Corporate
Governance dengan ketertarikan pemegang saham. Shil, N.C (2008:23) juga
menyatakan bahwa lebih dari 60% investor memperhatikan praktek corporate
governance di perusahaan sebagai kunci dalam pengambilan keputusan investasi.
Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa, informasi penerapan good
corporate governance adalah penting sebagai bahan pertimbangan investor dalam
mengambil keputusan berinvestasi. Semakin baik penerapan good corporate
governance maka permintaan investasi saham akan semakin meningkat.
Peningkatan permintaan saham ini yang terlihat dari naiknya harga saham.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu bagi penulis untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Informasi Penerapan Good
Corporate Governance terhadap Kenaikan Harga Saham pada PT Adhi Karya
(Persero) Tbk Periode 2007-2011.”
1.2Identifikasi Masalah
Informasi, baik informasi keuangan maupun non keuangan merupakan
bahan pertimbangan bagi investor sebelum akhirnya melakukan keputusan
investasi. Pada saham, informasi keuangan dan non keuangan itu akan
sahamnya. Ketika permintaan tinggi maka harga saham akan cenderung
meningkat, sedangkan ketika permintaan turun maka harga saham akan cenderung
menurun. Informasi yang dianggap penting dan mampu mengubah kepercayaan
investor diantaranya adalah informasi yang berkaitan dengan penerapan good
corporate governance.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi
tema sentral masalah dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk di pasar modal tahun 2011 mengalami penurunan yang tercermin dari turunnya harga saham sebesar 36,56 persen. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan adanya informasi penurunan skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) di tahun yang sama. Penurunan harga saham dipengaruhi oleh berbagai informasi yang masuk pada investor baik informasi internal maupun eksternal perusahaan. Informasi penerapan good corporate governance yang terwakili oleh corporate governance perception index (CGPI) merupakan informasi internal perusahaan terkait penerapan transparansi, akuntabilitas, responcibility, independence dan fairness. Informasi CGPI merupakan informasi penting yang dapat mengubah kepercayaan yang kemudian akan mengubah permintaan dan penawaran investor yang terlihat dari pergerakan harga sahamnya.
1.3Rumusan Masalah
1. Bagaimana Informasi Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007-2011
2. Bagaimana Harga Saham pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun
2007-2011
3. Bagaimana pengaruh Informasi Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) terhadap Kenaikan Harga Saham pada PT Adhi Karya (Persero)
1.4Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui:
1. Gambaran Informasi Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada
PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007-2011
2. Gambaran Harga Saham pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun
2007-2011
3. Gambaran pengaruh Informasi Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) terhadap Kenaikan Harga Saham pada PT Adhi Karya (Persero)
Tbk tahun 2007-2011
1.5Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
dan praktik sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis
sebagai sarana untuk melatih diri dalam ranah penelitian dan belajar
mengaplikasikan ilmu yang telah dicapai di bangku kuliah dan menambah
khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang investasi pada saham dan
penerapan Good Corporate Governance, yang diharapkan bisa bermanfaat
2. Kegunaan Praktis:
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan dasar pengambilan kebijakan
finansial guna meningkatkan nilai perusahaan dan juga sebagai acuan dalam
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan dengan
menggunakan Laporan Tahunan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk mengetahui
pengaruh informasi Good Corporate Governance terhadap harga saham.Objek
penelitian ini adalah Informasi penerapan good corporate governance dan
kenaikan harga saham. Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini
adalah Informasi Penerapan Good Corporate Governance yang diukur dari skor
Corporate Governance Perception Index (CGPI), sedangkan variabel terikatnya
(dependent variable) adalah harga saham yang diukur dari nominal harga saham
PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada bulan Desember setiap tahunnya.
Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan Sektor Konstruksi yaitu
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah times series karena penelitian dilakukan selama periode tertentu yaitu
tahun 2007-2011.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel dalam penelitian ini, maka jenis penelitian
yang diambil adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11),
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara satu dengan variabel lain. Penelitian
deskriptif ditujukan untuk menggambarkan masing-masing variabel, baik variabel
bebas (independent variabel) maupun variabel terikatnya (dependent variabel).
Sedangkan penelitian verifikatif menurut Suharsimi Arikunto (2006:8),
pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan
melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas (Informasi Penerapan Good Corporate Governance)
dengan variabel terikatnya (Kenaikan Harga Saham).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka metode yang digunakan adalah
explanatory research. Ulber Silalahi (2009:30) menyatakan bahwa, peneltian
eksplanotori atau eksplanatif atau eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan
hubungan antara dua atau lebih gejala atau variabel.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Menurut Ulber
Silalahi (2009:132-133), variabel independen (variabel bebas) dalam hubungan
kausal merupakan variabel sebab (cause variable) atau sesuatu yang
mengkondisikan terjadinya perubahan dalam variabel lain. Sedangkan variabel
dependen (variabel terikat) adalah variabel yang merespon perubahan dalam
variabel independen.
1. Variabel bebas (variabel X) dalam penelitian ini adalah Informasi
Penerapan Good Corporate Governance dengan indikator Corporate
Governance Perception Index (CGPI)
2. Variabel terikat (variabel Y) adalah harga saham.
Secara lengkap operasionalisasi variabel penelitian ini tertuang pada Tabel
3.1 di bawah ini.
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Indikator Skala
Informasi
Cahyani Nuswandari (2009:71-72), hampir 75% investor di pasar menganggap keterbukaan dan informasi mengenai penerapan good corporate governance sama pentingnya dengan informasi keuangan yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan. Bahkan beberapa pihak menganggap keterbukaan dan informasi corporate governance lebih penting dari pada informasi keuangan. Sukrisno Agoes (2009:101) Mendefinisikan good corporate governance sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan peran dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya.
Berdasarkan pendapat Rusell Olukayode Christopher et al, (2009:178), harga dari sebuah komoditi dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran ekonomi. Dalam pasar sekuritas, harga sekuritas dipengaruhi
Variabel Konsep Indikator Skala
juga oleh sejumlah faktor seperti nilai buku perusahaan, dividend per share,earnings per share, price eraning ratio dan dividen cover (Gompers, Ishii & Metrick, 2003). Faktor yang paling mendasar dalam harga sekuritas adalah permintaan dan penawaran. Ketika banyak orang membeli sekuritas (saham) maka harga saham akan meningkat dan ketika orang memutuskan untuk menjualnya, maka harga sekuritas tersebut akan turun.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dimana subjeknya
tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian akan tetapi membantu dan
dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian.
Data sekunder yang dibutuhkan berupa laporan tahunan PT Adhi Karya
(Persero) Tbk tahun 2007 – 2011. Berikut keseluruhan data-data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini. (Tabel 3.2)
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
DATA PENELITIAN SUMBER DATA JENIS DATA
DATA PENELITIAN SUMBER DATA JENIS DATA
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
3.2.4.1Populasi
Menurut M. Burhan Mungin (2010:141), populasi digunakan untuk
menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang jadikan atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah
Laporan Tahunan PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007-2011
3.2.4.2Sampel
Sugiyono (2008:81) menyatakan bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini melibatkan
satu perusahaan pada Sektor Konstruksi, sampel penelitan mencakup seluruh
populasi yaitu Laporan Tahunan PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007-2011.
3.2.4.3Teknik Sampel
Menurut Sugiyono (2008:85), sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik sampel
dalam penelitian ini adalah sampel jenuh karena sampel yang dipilih mencakup
seluruh populasinya yaitu laporan tahunan PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun
2007-2011.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi
pustaka dan metode dokumenter. Metode studi pustaka dilakukan dengan cara
mengkaji sumber tertulis seperti buku, artikel, jurnal, litelatur dan hasil penelitian
terdahulu yang dijadikan bahan dalam proses penelitian. Sedangkan metode
dokumenter menurut M. Burhan Bungin (2010:144), merupakan metode yang
digunakan untuk menelusuri data historis. Dalam penelitian ini, metode
(Persero) Tbk untuk melihat kondisi good corporate governance maupun kondisi
harga sahamnya tahun 2007 -2011. Selain itu, metode dokumenter juga digunakan
melalui penggunaaan majalah SWA sembada edisi 5 tahun terakhir untuk melihat
pergerakan Corporate Governance Perception Index (CGPI) PT Adhi Karya
(Persero) Tbk.
3.2.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.2.6.1Teknik Analisis Data
Analisis data ditujukan untuk mengetahui gambaran setiap variabel, baik
itu variabel bebas (independent variable) yaitu Informasi penerapan Good
Corporate Governance, maupun variabel terikat (dependent variable) yaitu
kenaikan harga saham. Berdasarkan hal tersebut, maka peneltian ini menggunakan
rancangan analisis data deskriptif.
Sugiyono (2008:147) menyatakan bahwa:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Selain untuk mengetahui gambaran variabel bebas dan variabel terikatnya,
penelitian ini juga meneliti pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y) dengan perhitungan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan
1. Analisis data variabel yang diteliti
Data variabel yang digunakan dalam perhitungan software SPSS 17.0 for
windows didapat dari perhitungan persentase perubahan masing-masing
skor pada tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Variabel X ( Informasi
penerapan good corporate governance) didapat dari perhitungan
persentase perubahan skor CGPI tahun 2007-2008. Sedangkan Data
variabel Y (kenaikan harga saham) didapat dari perhitungan persentase
perubahan harga saham tahun 2007-2011
a. Perhitungan data variabel X (Informasi Penerapan Good Corporate
Governance dengan indikator skor Corporate Governance Perception
Index-CGPI)
Data Variabel X = (skor CGPI tahunx– skor CGPI tahunx-1)
skor CGPI tahunx
b. Perhitungan data variabel harga saham
Data Variabel Y = (harga saham tahunx– harga saham tahunx-1)
harga saham tahunx
2. Analisis data pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel X dan variabel Y adalah teknik perhitungan regresi linear
sederhana. Menurut Sugiyono (2009:270), Analisis regresi linier
sederhana dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausial antara
variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini digunakan
untuk menentukan seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu
X 100%
Informasi Penerapan Good Corporate Governance terhadap variabel
dependen yaitu Kenaikan harga saham
Dimana:
Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan pada variabel independen.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
3.2.6.2Pengujian Hipotesis
3.2.6.2.1 Pengujian Hipotesis secara Parsial
Menurut Ulber Silalahi (2009:160) menyatakan bahwa:
Satu hipotesis adalah satu pernyataan atau jawaban tentatif tentang hubungan antara dua atau lebih variabel. Ia merupakan jawaban atau dugaan atau penjelasan sementara tentang perilaku, atau gejala atau keadaan sebagaimana dikemukakan dalam rumusan masalah.
Pengujian yang diajukan adalah Informasi Penerapan Good Corporate
Governance memiliki pengaruh positif terhadap kenaikan harga saham. Kriteria
penerimaan dan penolakan hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh positif antara Informasi Penerapan Good
HO : Tidak terdapat pengaruh positif antara Informasi Penerapan
Good Corporate Governance dan Kenaikan harga saham
Pengujian hipotesis dilakukan secara parsial dengan tujuan untuk menguji
ada tidaknya pengaruh antara Informasi Penerapan Good Corporate Governance
dan Kenaikan harga saham. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan
thitung dan ttabel, yaitu dengan uji signifikansi dengan rumus :
ℎ� ��
=
r1n−−r22 (Riduwan,2010:81)Keterangan : thitung = Nilai t
r = Koefisien korelasi n = jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika thitung≤ ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Gambaran penerapan good corporate governance PT Adhi Karya
(Persero) Tbk tahun 2007 – 2011 yang diukur dari persentase skor
Corporate Governance Perception Index (CGPI) cenderung mengalami
peningkatan dan penurunan. Peningkatan dan penurunan sama-sama
terjadi selama dua tahun yaitu tahun 2008 dan 2010 (peningkatan) dan
tahun 2009 dan 2011 (penurunan). Persentase penurunan corporate
governance perception index tahun 2007-2011 lebih tinggi dibandingkan
persentase peningkatannya. Hal ini berkaitan dengan penurunan kondisi
perusahaan dalam hal transparancy, accountability, responsibility,
independency, dan fairness.
2. Gambaran harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk tahun 2007 – 2011
cenderung mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan dan
penurunan harga saham sama-sama terjadi selama dua tahun yaitu tahun
2009 dan 2010 (peningkatan) dan 2008 dan 2011 (penurunan). Persentase
peningkatan harga saham pada periode 2007-2011 lebih dominan
yang cepat tanggap dalam menanggapi turunnya harga saham seperti
dengan melakukan buyback.
3. Berdasarkan perhitungan analisis regresi linear sederhana, terdapat
hubungan positif antara informasi penerapan good corporate governance
dengan kenaikan harga saham pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Artinya, kenaikan harga saham dipengaruhi oleh adanya informasi
peningkatan penerapan good corporate governance melalui publikasi skor
CGPI. Tetapi hubungan positif ini tergolong pada kategori lemah, artinya
ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kenaikan harga saham yang
tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti laba per saham, buyback, kondisi
ekonomi global, dan informasi finansial dan non finansial lainnya.
5.2 Rekomendasi
Dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka rekomendasi yang diajukan
penulis dalam penelitian ini diantara lain sebagai berikut:
1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya di
pasar modal dengan menjaga kestabilan harga saham. Hal ini dilakukan
dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi harga saham
seperti informasi skor CGPI sebagai implikasi dari penerapan good
corporate governance, dan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti pelaksanaan aksi korporasi buyback, kondisi ekonomi
global, nilai buku perusahaan, dividen per share, earning per share, price
2. PT Adhi Karya (Persero) Tbk lebih memperhatikan kualitas penerapan
good corporate governance setiap tahunnya. Hal ini dilakukan sebagai
tanggung jawab perusahaan terhadap praktek bisnis etis dan jaminan akan
kewajiban-kewajibannya terhadap para pemangku kepentingan, sehingga
dapat menumbuhkan kepercayaan investor dan memudahkan dalam
mendapatkan dana investasi.
3. Bagi para peneliti selanjutnya yang akan meneliti bidang kajian yang
sama, sebaiknya mengambil periode waktu yang lebih lama untuk melihat
keakuratan hasil penelitian dan memilih objek perusahaan dari sektor lain
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tamimi, Hussein A. Hassan. (2012). The Effect of Corporate Governance on Performance and Financial Distress: The Experience of UAE National Banks. Departement of Accounting, Finance and Economics. University of Sharjah. Sharjah. United Arab Emiratees. Emerald. Tersedia online: www.emeraldinsight.com diakses: 02/02/2012
Aluchna, Maria. (2009). Does Good Corporate Governance Matter? Best Practice in Poland. Vol. 32 No 2, 2009. Pp 185-198. Emerald Group Publishing Limited 0140-9174. Tersedia online: www.emeraldinsight.com diakses: 02/02/2012 08:30
Amir, Hamzah. (2006). Analisis Kinerja Saham Perbankan Sebelum dan Sesudah Reverse Stock Split di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol. 4 No.8 Desember 2006
Andika, Arie Setiawan. (2006). Var Portofolio Optimal: Perbandingan antara Mrtode Markowitz dan Mean Absolute Deviation. JSB Vol. 11 No. 1, April 2006
Artie, Arditha, R dan Endang Asliana. (2007). Analisis Investasi Saham Perusahaan Go Public Sektor Pertanian di Bursa Efek Jakarta. 2007. Ekuitas Bol.11 No.3 September 2007: 391-410
Benni, Sinaga. (2011). Buku Saham Paling Fundamental. Cibubur: Perumahan Citra Gran
Bodie, Zvi. (2010). Essentials of Investments Eight Edition. Singapore: Mc-Graw Hill.
Brandimarte, Paole. (2006). Numerical Methods in Finance and Economics - A Matlab Based Introduction - Second Edition. United State of America: Wiley-Interscience.
Brealey, A. Richard et al, (2007). Fundamentals of Corporate Finance. Fifth Edition. New York America: Mcgraw Hill International Edition
Brealey, A. Richard et al, (2010). Fundamental of Corporate Finance. Singapore: Mcgraw-Hill
Brigham dan Houston. (2006). Fundamental of Financial Management – Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba
Bunda, Mulia. (2008). Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham LQ-45 pada periode Agustus 2005 – Juli 2006 dengan Metode Single Index Model di Bursa Efek Jakarta. Business and Management Journal Vol; No.1, Maret 2008
Burhan, M Bungin. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif - komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Chandra, Shil Nikhil. (2008). Accounting for Good Corporate Governance. JOAAG, Vol.3 No.1. Tersedia online: www.emeraldinsight.com diakses: 02/02/2012
Christopher, Rusell Olukayode et al, (2009). Determinants of Equity Prices in The Stock Markets. International Research Journal of Finance and Economics Issn 1450-2887 Issue 30 (2009). Eurojournal Publishing, Inc
Elton, J Edwin et al, (2007). Modern Portofolio Theory and Investment Analysis. United State of America: John Willey & Sons. Incvb b
Emery, R. Douglas et al, (2007). Corporation Financial Management-Third Edition. United State of America: Pearson Educational International.
Erna, Hidayah. (2008). Pengaruh Kualitas Pengungkapan Informasi terhadap Hubungan antara Penerapan Corporate Governance dengan Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 12 No.1, Juni 2008:53-64. Fak Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Gitman, J. Lawrence. (2009). Principles of Managerial Finance. United State of America: Pearson Prentice Hall
Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Henny, Irniawan. (2004). Pengaruh Informasi Prospektus IPO terhadap Keputusan Investasi Investor di Bursa Efek Jakarta. Perspektif, Volume 9, Nomor 1, Juni 2004:41-52
Heri, W Sukendar. (2009). Konversi Standar Laporan Keuangan ke Standar Pelaporan Keuangan Internasional Apa dan Bagaimana. Journal The Winners, Vol. 10 No,1, Maret 2009:10-21
Higgins, C Robert. (2007). Analysis Financial Management. Singapore: Mcgraw-Hill
Hirt, A. Goefrey, and Stanley B. Block. (2006). Fundamental of Investment Management. Singapore: Mc Graw Hill
Ibn, Supancana dan I B Wyasa Putra. (2010). Ikhtisar Ketentuan Penanaman Modal. Jakarta: The Indonesia Netherlands National Legal Reform Program (Nlrp)
Isaacman, Max. (2008). Investing with Intelligent Ets-Strategies for Rofiting from The New Breed of Securities. United States of America: McGraw-Hill
John, F. Steiner and George A. Steiner. (2009). Business, Government, and Society; A Managetial Perspective, Text and Cases. New York: Mcgraw-Hill
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajagrafindo
Khanchel, Imen. (2007). Corporate Govenance: Measurement and Determinant Analysis. Vol.22 No.8, 2007 Pp. 740-760. Emerald Gorup Publishing Limited 0268-6902
Keown, J Arthur et al, (2006). Manajemen Keuangan. Indonesia: Indeks
L.M Bhole and Jitendra Mahakud. (2009). Financial Institution and Markets. Stukture, Growth and Innovations. New Delhi: The Mcgraw-Hill Company
Lasher, R William. (2008). Practical Financial Management. United State of America: South Western Cengage-Learning
Moeljono, Djokosantoso. (2008). Good Corporate Culture sebagai Indit dari Good Gorporate Governance. Jakarta : Elex-Gramedia
Nur, Sayidah. (2007). Pengaruh Kualitas Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar CGPI Tahun 2003, 2004, 2005). JAAI Volume 11 No.1, Juni 2007:1-19. Surabaya.
Panji, Anoraga dan Piji Pakarti. (2008). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta
Paul, Justin. (2009). Business Environment; Text and Cases. New Delhi : Mcgraw-Hill
Paulus, M. Situmorang. (2008). Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Mitra Wacana Media
Penman, H. Stephen. (2007). Financial Statement Analysis and Security Valuation Third Edition. New York – America: Mcgraw Hill Internasional Edition
Reddy Krisna, et al. (2010). The Efficacy of Principle-Based Corporate Governance Practices and Firm Financial Performance. Internasional Journal Of Managerial Finance. Col.6 No.3, 2010 Pp 190-219. Emerald Group Publishing Limited 1743-9132. Doi 10.1108/17439131011056224.
Rose, S. Peter and Milton H. Marquis. (2006). Money and Capital Market – Financial Institution and Instruments in A Global Marketplace. New York Amerika: Mcgraw-Hill Irwin
Ross, A. Stephen et al, (2009). Pengantar Keuangan Perusahaan-Corporate Finance Fundamentals. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Riduwan dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta
Rusdin. (2008). Pasar Modal; Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta
Sandy, Kosasi. (2011). Sistem Penunjang Keputusan dalam Model Proses Valuasi Portofolio Saham. Jurnal Socioscientia Kopertis Wilayah XI Kalimantan Februari 2011, Volume 3 Nomor 1
Sri, Hasnawati. (2005). Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI Volume 9 No.2, Desember 2005: 117-126
Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinerka Cipta
Sukrisno, Agoes I Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis dan Profesi, Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta: Salemba Empat
Sunariyah. (2011). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
Susan, Irawati. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka
Susanna, Chandradewi. (2000). Pengaruh Variabel Keuangan terhadap Penentuan Harga Pasar Saham Perusahaan Sesudah Penawaran Umum Perdana. Perspektif. Vol 5 No.1, Juni 2000:15-23
Thomas, S. Kaihatu, S. (2006). Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.8 No.1, Maret 2006:1-9
Trianda. (2010). Effect of Application of Corporate Governance on The Financial Performance of Banking Sector Companies. Gunadarma University
Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama
Sumber Lain:
Berita Resmi Statistik Bps No. 13/02/Th. Xv, 6 Februari 2012,
http://www.maswins.com/2011/03/pengertian-pendidikan-menurut-uu-dan.html Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008
Indonesia Economic Observation Kemenperin RI Tahun 2011-2012 Laporan Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011
Laporan Tahunan Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tahun 2007-2011 Majalah Investor (Januari 2012. Xiii/223:46-47)
SWA Sembada 27 Xxvii, 9 Desember 2011 – 4 Januari 2012 SWA Sembada 26/XXV/1/9 – 19 Desember 2010
SWA Sembada 27/XXV/21 Desember 2009 – 6 Januari 2010 SWA Sembada 27/XXIV/18 Desember 2008 – 7 Januari 2009 Tabloid Minggu Bisnis Indonesia 4 November 2007
Tinjauan Ekonomi Triwulan Bappenas, Desember 2011
Vibiznews.Com Visi Business News Online. (13 Mei 2012, 21:00 WIB) www.bapepam.go.id
www.deden08m.wordpress.com (13 Maret 2012, 21:00 WIB) www.detikcom.Tokyo (29 Desember 2011, 04:42 WIB) www.detiknews.com (25 Mei 2012, 11:06 WIB)
www.jurnas.com/halaman/10/2011-12-20/192933 (20 Desember 2011) www.Okezone.com (24 Januari 2012, 08:23)