• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG KETERGANTUNGAN MANUSIA DAN HEWAN PADA TUMBUHAN HIJAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG KETERGANTUNGAN MANUSIA DAN HEWAN PADA TUMBUHAN HIJAU."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

F. Definisi Operasional... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hasil Belajar ... 8

B. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 9

C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 19

D. Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hijau ………. 22

BAB III. METODOLOGI ... 26

A. Metode Dan Pendekatan ... 26

B. Subyek Dan Lokasi Penelitian ... 29

C. Prosedur Penelitian ... 29

D.Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Pengolahan Data ... 40

BAB IV. HASIL PEENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 67

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Rekomendasi ... 72

(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V ... 3

Tabel 4.1 Perencanaan Siklus ... 42

Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus I ... 49

Tabel 4.3 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50

Tabel 4.4 Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51

Tabel 4.5 Hasil Tes secara Individu pada Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Lembar Catatan Lapangan Siklus I ... 53

Tabel 4.7 Perencanaan Siklus II ... 56

Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus II ... 61

Tabel 4.9 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 62

Tabel 4.10 Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 63

Tabel 4.11Hasil Tes secara Individu pada Siklus II ... 64

Tabel 4.12 Lembar Catatan Lapangan Siklus II ... 66

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sebagai Bahan Sandang atau Pakaian ... 23

Gambar 2.2 Sebagai Bahan Untuk Membuat Peralatan Rumah Tangga 23 Gambar 2.3 Sebagai Bahan Penyegar ... 24

Gambar 2.4 Hubungan Ketergantungan Herbivora, Karnivora, dan Omnivora terhadap Tumbuhan Hijau ... 25

Gambar 3.1 Modifikasi dari Kemmis & Taggart, 1998 : 11 ... 28

Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 53

Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 64

Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 65

(4)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I

3. Soal Tes Siklus I

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus I

5. Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada

Siklus I

6. Hasil Tes Kelompok Pada Siklus I

7. Hasil Tes secara Individu Pada Siklus I

8. Lembar Catatan Lapangan Siklus I

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II

10.Soal Tes Siklus II

11.Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus II

12.Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II

13.Hasil Tes Kelompok Pada Siklus II

14.Hasil Tes secara Individu Pada Siklus II

15.Lembar Catatan Lapangan Siklus II

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

Bab II Pasal 3 yang berbunyi Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

UU No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Aspek perkembangan siswa meliputi keseluruhan kepribadiannya, baik aspek

fisik, intelektual, sosial, emosional maupun moral. Aspek perkembangan

tersebut sebagian besar berlangsung melalui belajar. Belajar merupakan proses

mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku , baik perilaku fisik- motorik,

maupun mental.

Kegiatan belajar mengajar adalah salah satu kegiatan yang bernilai

edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif mewarnai instruksi yang terjadi

diantara guru dengan anak didik, karena kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan

sebelum pengajaran dilakukan. Dalam hal ini guru merupakan ujung tombak

dalam pembelajaran. Keberadaan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar

( KBM ) sangat menentukan. Guru bertugas membimbing dan memfasilitasi

(6)

Pembelajaran IPA adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari dalam

pendidikan berorientasi IPTEK. Sesuai dengan jenjang pendidikan formal yang

ada, pembelajaran IPA mempunyai tujuan-tujuan mendasar dalam

menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep dasar IPA.

Dalam kurikulum pendidikan dasar terdapat mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Dalam GBPP pendidikan dasar ( Depdikbud, 1994 )

dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah :

1. memahami konsep IPA; 2. memiliki keterampilan proses; 3. bersikap ilmiah;

4. mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala

alam semesta dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta 5.

memupuk rasa cinta terhadap alam semesta dan menyadari kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa.

Pembelajaran IPA perlu menerapkan model pembelajaran PAIKEM yang

memungkinkan mengembangkan pemahaman dan keterampilan dengan

penekanan belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai

sumber dan alat bantu guna menghasilkan pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA tentang konsep

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau di kelas V SDN

Sindangsari pada umumnya hasil belajar siswa belum memuaskan, dari jumlah

siswa 17, hanya 5 orang yang mampu menguasai materi yang telah dibahas

dengan nilai 7 ke atas. Hal itu disebabkan karena selama ini proses

pembelajaran berlangsung siswa hanya mencatat, mendengarkan penjelasan

dari guru. Proses ini hanya menekankan pada keterampilan menulis,

mendengarkan, dan membaca. Sehingga siswa kurang berminat untuk belajar.

Akibatnya siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar

mengajar. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kembangkan aspek

kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Menurut Eggen dan

Kauchak ( Sunaryo, 2004 ), siswa belajar secara efektif bila siswa secara aktif

terlibat dalam pengorganisasian dan penemuan pertalian-pertalian (

(7)

menghasilkan kemampuan belajar dan peningkatan kemampuan pengetahuan

serta pengembangan keterampilan berpikir ( thinking skills ).

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA tentang ketergantungan

manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, tergantung pada rencana

pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang disusun guru. RPP dirancang agar

tercipta interaksi yang lebih dari sekedar aksi dan reaksi yakni interaksi yang

memuat perilaku resiprokal antar guru-siswa bahkan antar siswa-siswa secara

multiproses. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Dalam interaksi belajar-mengajar, metode mengajar dianggap sebagai

salah satu komponen yang ada di dalamnya yang saling mempengaruhi.

Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran

memegang peranan penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran

sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena

suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui

penggunaan metode pembelajaran.

Sebelum secara tuntas dibahas dalam langkah-langkah penelitian, penulis

melakukan pre-test sebagai langkah awal penelitian dengan RPP yang

digunakan, melakukan pembelajaran tentang ketergantungan manusia dan

hewan pada tumbuhan hijau pada siswa kelas V sebagai sampel dan diperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 1.1

Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V

(8)

6. Maman Suherman L 7 -

Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, banyak siswa yang

belum menguasai materi tersebut, sehingga nilainya masih banyak di bawah

nilai KKM yang telah ditentukan. Bertolak dari permasalahan tersebut penulis

mengajukan penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA untuk

menciptakan siswa aktif dan kreatif, sebagai suatu upaya meningkatan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan

kajian pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode

Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Tentang Ketergantungan Manusia dan Hewan

Pada Tumbuhan Hiaju”. Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN

Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari

tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan

(9)

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari

tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan

menerapkan metode inkuiri ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas

V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada

pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN

Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan

hijau dengan menerapkan metode inkuiri.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN

Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan

hijau dengan menerapkan metode inkuiri.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pemebelajaran IPA di

kelas V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada

pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran IPA, dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada

pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada

tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti :

a. Sebagai syarat menyelesaikan ujian akhir.

b. Dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kualitas

kemampuan pembelajaran IPA.

c. Memberi informasi bagi peneliti tentang upaya meningkatkan hasil

(10)

pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan

pada tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.

d. Memberikan pengalaman tentang penggunaan metode inkuiri yang

dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

e. Meningkatkan profesionalisme peneliti dalam mengajar.

2. Bagi Siswa :

a. Melatih siswa agar mampu memahami konsep ketergantungan

manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

b. Dengan penggunaan metode inkuiri diharapkan dapat menjadikan

pembelajaran IPA menjadi bermakna.

c. Melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

3. Bagi Guru :

a. Dapat memberikan masukan bagi guru IPA tentang penggunaan

metode inkuiri.

b. Memberikan gambaran tentang penggunaan metode inkuiri pada

pembelajaran IPA.

4. Bagi Sekolah :

Dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan mutu sekolah

dan prestasi sekolah.

E. Hipotesis

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh cara guru di dalam

mengajar atau menyampaikan pelajaran kepada siswa, salah satu upaya

yang harus dipersiapkan oleh seorang guru adalah menentukan metode yang

dapat membangkitkan siswa aktif dalam pembelajaran. Maka berdasarkan

kerangka teoritik di atas, hipotesis tindakan adalah : Penggunaan Metode

inkiuri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA

(11)

F. Definisi Operasional

1. Hasil belajar Menurut Hamalik ( 2001:159 ) menunjukkan kepada

prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator

adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.

Menurut Nasution ( 2006:36 ) hasil belajar adalah hasil dari suatu

interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai

tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (

2002:36 ) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi

tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan

guru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses

pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh

guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok

bahasan.

2. Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai. Metode Inkiuri merupakan metode yang mempersiapkan

siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas, agar

mereka melihat apa yang terjadi , ingin melakukan sesuatu, mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri,

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang ditemukan dengan temuan siswa lainnya,

dengan kata lain metode pembelajaran inkuiri adalah “suatu cara

menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat

mencari secara kritis, analisis, dan argumentative ( ilmiah ) dengan

menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.

3. Ilmu Pengetahuan Alam sering pula disebut sains. Sains merupakan

suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi dunia kita (

alam semesta ) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode

(12)
(13)

BAB III

METODOLOGI A. Metode dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat

masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

yang terjadi di dalam kelas. Classroom action research ( CAR ) adalah action

research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada

hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan”, yang

dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah

itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah

individual action research dan collaborative action research ( CAR ). Jadi

CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative

action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.

Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan

penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun

teori yang bersifat umum ( general ). Action research lebih bertujuan untuk

memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk

digeneralisasi. Namun demikian, hasil action research dapat saja diterapkan

oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.

PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial ( pengangguran,

(14)

PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut

secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi

masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun,

kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai

masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap

pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan

dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas

dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas

keberhasilan tertentu dapat tercapai.

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK

berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi

guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan

melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah

yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan

berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Selain itu, sebagai penelitian terapan disamping guru melaksanakan tugas

utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi,

PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual

yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru

mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

Pada penelitian ini terdiri dua siklus, dimana siklus I dilaksanakan 1 kali

pertemuan, siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan menggunakan

(15)

Ada beberapa ahli mengemukan model penelitian tindakan kelas dengan

bagan yang berbeda, namun secara garis besarnya terdapat empat tahapan

yang lazim dilalui, yaitu : 1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan;

4. Refleksi. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan

Refleksi II Pengamatan / pengumpula

(16)

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari

empat kegiatan. Apabila sudah diketahui hambatan dari tindakan yang

dilaksanakan pada siklus pertama, guru menentukan lagi siklus kedua.

Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan apabila

dirasa cukup baik.

B. Subyek dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Sindangsari

Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur yang berjumlah 17 orang,

yang terdiri dari 15 orang murid laki - laki, dan 2 orang murid perempuan.

Dengan jumlah ruangan kelas seluruhnya 6 kelas, dengan tenaga pendidik

dan kependidikan 8 orang, 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas

merangkap dengan guru mata pelajaran, dan 1 orang penjaga sekolah.

Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri Sindangsari Kecamatan

Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Penelitian dilaksanakan pada semester 1

tahun pelajaran 2012-2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (1 x pertemuan).

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pemberian tindakan pada siklus

pertama didasarkan pada hasil refleksi awal. Berpedoman pada refleksi awal

dilakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) melalui tahapan / prosedur yaitu :

1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan; 4. Refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam setiap

(17)

pelaksanaan kegiatan tindakan kelas dari bahan ajar. Rencana

pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan

digunakan, subyek penelitian serta teknik dan instrumen observasi yang

disesuaikan dengan rencana.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan adalah realisasi dari rencana yang telah

kita buat. Pelaksanaan peneitian setiap siklus diadakan orientasi seperti

observasi, pelaksanaan pembelajaran serta mengadakan diskusi dengan

teman sejawat mengenai situasi, permasalahan dan alternatif

penyelesaiannya. Pada setiap siklus dilaksanakan empat bentuk

pelaksanaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan ( observasi ),

dan refleksi. Siklus berikutnya diadakan modifikasi berdasarkan hasil

temuan pada siklus sebelumnya. Tindakan yang disusun dalam bentuk

uraian siklus sebagai berikut :

1 ) Siklus I

a ) Melakukan perencanaan pembelajaran dengan tujuan yang ingin

dicapai. Dengan menyusun standar kompetensi dasar, dan

menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dengan

pendekatan atau metode yang akan digunakan.

b ) Melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan yang

ingin dicapai. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP yang

(18)

c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai

langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan

wawancara dengan observer mengenai proses pembelajaran.

d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar

kerja siswa.

e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran;

( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( .3 ) kendala yang

dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa.

Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a )

langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b )

keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya,

dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa

selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar

siswa dengan menggunakan tes tulis.

2 ) Siklus II

a ) Melakukan perencanaan tindakan dengan tujuan yang ingin

dicapai. Menanamkan pembelajaran menggunakan lembar kerja

yang dikerjakan siswa baik berkelompok maupun perorangan.

b ) Melakukan beberapa tindakan melalui rekomendasi dari siklus 1,

dan melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan

yang ingin dicapai pada siklus II. Tindakan yang dilakukan sesuai

(19)

c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai

langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan

wawancara dengan observer mengeni proses pembelajaran.

d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar

kerja siswa.

e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran;

( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( 3 ) kendala yang

dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa.

Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a )

langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b )

keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya,

dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa

selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar siswa

dengan menggunakan tes tulis.

c. Tahap Pengamatan ( observasi )

Dalam penelitian ini, teknik pengamatan dengan melakukan

kegiatan observasi langsung, yakni mengamati, dan mencatat aktivitas

siswa selama proses pembelajaran. Dalam melakukan observasi ini,

penulis mengamati aktivitas-aktivitas, dan respon siswa terhadap

pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau

dengan menggunkan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam

(20)

d. Tahap Evaluasi

Melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar mengajar yang

dicapai siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur, dan melihat hasil

belajar yang dicapai sesudah siswa melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan metode inkuiri pada konsep

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

e. Tahap Refleksi

Dalam tahap ini kegiatan dilaksanakan adalah analisis sintesis

interpretasi, dan penjelasan terhadap sesuatu informasi yang diperoleh

selama melaksanakan pengolahan data baik yang tercatat maupun tidak

tercatat tetapi sempat terekam selama melakukan pengamatan. Pada

tindakan ini untuk dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk

dimaknai agar dapat diketahui apakah tindakan ini telah sesuai dengan

yang diharapkan serta menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan

pada siklus berikutnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penilaian adalah alat pada waktu peneliti menggunakan

suatu metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua

bagian yaitu :

1. Test

Soal Evaluasi

Dalam hal ini soal evaluasi berupa lembar tes. Tes merupakan

(21)

digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau

belum berhasil. Menurut Suharmin Arikunto tes adalah pertanyaan atau

latihan dan alat lain yang dapat digunakan untuk mengukur,

pengetahuan, intelegensi, atau bakat-bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok ( 1985:105 ).

Peneliti menggunakan tes prestasi dalam penilaian guna mengetahui

sejauh mana siswa tentang materi yang dibahas serta mengukur tingkat

pencapaian peserta didik setelah mempelajari materi.

2. Non Test

a. Lembar Observasi

Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan

mengumpulkan data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk

menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian. Observasi ini

bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang telah

dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa ( LKS ) merupakan bukti hasil kegiatan

siswa dalam belajar karena di dalam LKS disajikan langkah-langkah

kegiatan siswa dan soal-soal latihan yang harus dikerjakan. LKS

bertujuan untuk menghimpun informasi mengenai pemahaman siswa

terhadap materi yang disajikan. Bahkan LKS merupakan patokan untuk

melaksanakan rancangan tindakan berikutnya. Berdasarkan LKS ini,

(22)

sehingga hal tersebut sebagai alat ukur tingkat prestasi siswa terhadap

materi yang dipelajari. LKS digunakan selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung ( Hermawan at.all 2007:251 )

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk merekam kejadian-kejaidan

yang dianggap perlu dan kritis untuk didiskusikan selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang didapat adalah berbentuk data jenis

kualitatif, data ini dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. Adapun bentuk

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah

observasi langsung, yakni observasi mengamati dan mencatat aktivitas

siswa selama proses pembelajaran. Dalam melaksanakan teknik observasi

ini, peneliti mengamati aktivitas dan respon siswa terhadap pembelajaran

IPA tentang ketergantunagan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau

dengan menggunakan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam

memberikan pembelajaran. Tabel berikut ini adalah format observasi yang

(23)

Data aktivitas peneliti dengan format tabel penilaian aktivitas guru /

peneliti, tabel aktivitas siswa, dan tabel data penilaian prestasi belajar

siswa.

a. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus...

Menampilkan alat peraga / gambar Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran 2 Kegiatan Inti

Membentuk kelompok kecil

Guru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok Guru menjelaskan materi yang ada di LKS Siswa mengerjakan materi dalam kelompok Guru mengamati kerja kelompok

Siswa melakukan diskusi dalam kelompok Siswa melakukan pengamatan

Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain Siswa diberi fasilitas bertanya

Guru memberikan pemahaman kepada siswa Siswa mengerjakan tugas-tugas dalam LKS

Guru memberikan penjelasan bahwa setelah penegrjaan dalam kelompok untuk melakukan presentasi hasil kelompok

(24)

Siswa dan guru aktif melakukan tanya jawab Guru memberikan klarifikasi terhadap setiap penjelasan siswa

Guru menyimpulkan materi ajar Guru melakukan penguatan materi ajar 3 Kegiatan akhir

Melakukan evaluasi dan penilaian

b. Lembar Observasi Siswa

Tabel 3.2

Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Cikalongkulon, ...2012

Teman sejawat/observer

Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Pada Siklus

No

Aspek yang diamati Persentase

Jumlah Siswa %

1. Siswa menanggapi tujuan yang disampaikan guru.

2.

Siswa antusias dan siap untuk belajar IPA tentang Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.

3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru sebagai apersepsi.

4. Siswa memahami tugas – tugas yang harus dikerjakan dalam pembelajaran.

5. Siswa berdiskusi kelompok dengan tertib untuk mengerjakan tugas.

6. Siswa berpindah kelompok dengan tertib.

7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru 9. Siswa mencatat kesimpulan materi pelajaran 10. Siswa mengerjakan evaluasi akhir

(25)

e. Data Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Didalam penelitian ini penulis juga menggunakan format catatan

lapangan dengan maksud untuk mengumpulkan data temuan-temuan

selama proses pembelajaran berlangsung yang tidak dapat diungkapkan

dengan teknik observasi. Catatan lapangan tersebut merupakan alat bantu

(26)

perbaikan tindakan pada pembelajaran berikutnya. Berikut ini format

catatan lapangan yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3. 4

Format Catatan Lapangan

3. Kamera

Untuk memperoleh data digunakan kamera foto. Foto dilakukan pada setiap siklus yaitu pada saat dilakukan observasi kegiatan guru dan siswa,

mengerjakan LKS, melakukan bimbingan dalam pembelajaran, melakukan

tes diakhir pembelajaran. Hasilnya berupa gambar atau foto. Yang dapat

dalam bentuk penelitian sehingga gambaran aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung terlihat lebih jelas.

FORMAT CATATAN LAPANGAN Siklus ...

Pertemuan Ke : Hari / Tanggal :

No Aktivitas Temuan Esensial

Faktor Penyebab

1 Siswa

a. Individual

b. Bertanya dalam Kelompok

c. Menjawab kelompok

d. Presentasi

2 Guru / Peneliti

a. Kegiatan Awal

b. Kegiatan Inti

(27)

F. Pengolahan Data

Dengan metode deskriptif ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang

telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik pengumpulan

data ini sebagai berikut :

1. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa

hasil obsevasi, dan alat evaluasi.

2. Memeriksa dan mengelompokkan hasil tes siswa.

3. Memeriksa dan mengelompokkan hasil observasi, dan alat evaluasi.

4. Mendeskripsikan hasil penelitian.

Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan pengolahan data,

adapun teknik pengolahan data tersebut sebagai berikut :

a. Data hasil observasi diperoleh kemudian dianalisis sebagai bahan untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran.

b. Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus

melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal uraian

yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya.

Setelah menilai setiap pekerjaan siswa kemudian menghitung nilai rata

- rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana penguasaan yang

(28)

Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh, rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Keterangan : X = Rata-rata

= Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh

N = Banyak data ( Siswa )

Pengolahan data untuk aktivitas siswa

Persentase siswa = jumlah siswa yang menunjukkan kinerja X 100%

Jumlah siswa keseluruhan Rumusan menghitung nilai siswa :

N= ℎ� � � �

� � x 100

Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa :

X =

Persentase siswa memperoleh nilai ≥ / � � � � ∶

N= � � �� � ��>65

(29)
(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian di kelas V SD Negeri Sindangsari

Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur pada mata pelajaran IPA tentang

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan

menggunakan metode inkuiri diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan harus dilakukan ketika akan melakukan sebuah tindakan.

Perencanaan yang baik setidaknya akan melahirkan hasil yang baik pula.

Perencanaan dilakukan oleh peneliti meliputi : berdiskusi dengan teman

sejawat tentang waktu pelaksanaan, merumuskan tujuan pembelajaran,

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), dan menyusun alat

pengumpul data.

2. Aktivitas siswa dalam diskusi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan

ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber

makanan dengan menerapkan metode inkuiri meningkat dengan baik.

Respon siswa dalam kelompok menjadi meningkat dilihat dari siklus I siswa

belum berani mengemukakan pendapat, belum berani bertanya, belum

berani memberikan tanggapan terhadap pendapat teman, dan belum mampu

berkomunikasi antar anggota kelompok. Bahkan pada siklus II nampak

(31)

tanggapan terhadap pendapat teman, dan mampu berkomunikasi antar

anggota kelompok.

3. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan yang terlihat pada siklus I,

nilai rata-rata kelompok 7,4 dan siklus II yaitu 8,5. Sedangkan nilai rata-rata

individu pada siklus I yaitu 6,3 dan siklus II yaitu 7,7. Siswa mencapai hasil

yang baik setelah mendapat perhatian dan motivasi yang baik dari guru.

Peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode inkuiri yang

dapat memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa,

baik dalam kelompok asal maupun kelompok lain. Dengan demikian,

penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri

Sindangsari terbukti dan meyakinkan dapat meningkatkan aktivitas,

kreativitas, dan hasil belajar siswa.

B. Rekomendasi

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka rekomendasi berikut ini

mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak yang

terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.

1 Bagi Guru

PTK dapat memberikan pengalaman, mengembangkan pengetahuan dan

wawasan. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran guru

hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik agar strategi yang

(32)

2. Bagi Siswa

Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar, maka siswa hendaknya

memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan

oleh guru.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian hendaknya dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan

pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan

pembelajaran yang lebih baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar. Untuk itu, bagi

peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menanbah wawasan yang lebih

(33)
(34)

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman. ( 2001 ). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :

Rajawali Press

Biro Kepegawaian Depdiknas, ( 2003 ), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :

Depdiknas.

Depdiknas, ( 2003 ). UU RI No. 20. Sisdiknas. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas, ( 2008 ). Silabus Kelas V, Jakarta : Depdiknas

Dimyati Mudjiono. ( 1999 ). Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka

Cipta

Darmadi Hamid, Prof. Dr. ( 2009 ). Kemampuan Dasar Mengajar.

Bandung : CV. Alfabeta.

Suprayeki, dkk. ( 2008 ). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. ( 2007 ). Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan. Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama.

Sutarno,dkk. ( 2006 ). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr.M.Pd. ( 2007 ). Strategi Pemebelajaran Berorientasi

Standar Poses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.

Arikunto Suharsimi, Prof. Dkk. ( 2008 ). Penelitian Tindakan Kelas.

(35)

Arikunto Suharsimi, Prof.Dr. ( 2003 ). Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Wahyudin Dinn,dkk ( 2008 ). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Sanjaya Wina, Dr. M.Pd. ( 2005 ). Pembelajaran Dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/langkah-langkah-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/pelaksanaan-metode-inkuiri.html

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/macam-macam-metode-inkuiri.html Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common

Share Alike Atribution

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2Bi8MRaAb

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V
Gambar. 3.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2  Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian faktor-faktor yang menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dengan kondisi perusahaan

Bagi Wanita Pasangan Usia Subur diharapkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan keputihan dengan mengikuti penyuluhan kesehatan atau

Dengan demikian perhitungan harga jual produk cat kayu pada perusahaan sebesar Rp 349.817 dengan menggunakan metode garis lurus dan penulis sebesar Rp 349.697 dengan menggunakan

dapat dinyatakan bahwa kelas yang dekat dengan jalan raya memiliki.. tingkat kebisingan yang tinggi daripada kelas yang letaknya jauh

Penggunaan luting semen resin dual cure dengan pasak polyethylene fiber menghasilkan interaksi fisik dan kimia yang baik dengan dentin saluran akar sehingga meningkatkan

127 Tabel 4.2 Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Selama

resin cement used for fiber post luting into root canals.

Penelitian kepustakaan yaitu sumber data diperoleh dari berbagai buku dan literatur yang berhubungan dengan harga pokok produksi, sedangkan metode penelitian lapangan