DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
F. Definisi Operasional... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Hasil Belajar ... 8
B. Metode Pembelajaran Inkuiri ... 9
C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 19
D. Ketergantungan Manusia dan Hewan Pada Tumbuhan Hijau ………. 22
BAB III. METODOLOGI ... 26
A. Metode Dan Pendekatan ... 26
B. Subyek Dan Lokasi Penelitian ... 29
C. Prosedur Penelitian ... 29
D.Instrumen Penelitian ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Pengolahan Data ... 40
BAB IV. HASIL PEENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
B. Pembahasan ... 67
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Rekomendasi ... 72
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V ... 3
Tabel 4.1 Perencanaan Siklus ... 42
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus I ... 49
Tabel 4.3 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50
Tabel 4.4 Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51
Tabel 4.5 Hasil Tes secara Individu pada Siklus I ... 52
Tabel 4.6 Lembar Catatan Lapangan Siklus I ... 53
Tabel 4.7 Perencanaan Siklus II ... 56
Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti dalam Pembelajaran Siklus II ... 61
Tabel 4.9 Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 62
Tabel 4.10 Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 63
Tabel 4.11Hasil Tes secara Individu pada Siklus II ... 64
Tabel 4.12 Lembar Catatan Lapangan Siklus II ... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sebagai Bahan Sandang atau Pakaian ... 23
Gambar 2.2 Sebagai Bahan Untuk Membuat Peralatan Rumah Tangga 23 Gambar 2.3 Sebagai Bahan Penyegar ... 24
Gambar 2.4 Hubungan Ketergantungan Herbivora, Karnivora, dan Omnivora terhadap Tumbuhan Hijau ... 25
Gambar 3.1 Modifikasi dari Kemmis & Taggart, 1998 : 11 ... 28
Gambar 4.1 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus I ... 51
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I ... 53
Gambar 4.3 Grafik Hasil Tes Kelompok pada Siklus II ... 64
Gambar 4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus II ... 65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I
3. Soal Tes Siklus I
4. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus I
5. Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada
Siklus I
6. Hasil Tes Kelompok Pada Siklus I
7. Hasil Tes secara Individu Pada Siklus I
8. Lembar Catatan Lapangan Siklus I
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II
10.Soal Tes Siklus II
11.Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti Siklus II
12.Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
13.Hasil Tes Kelompok Pada Siklus II
14.Hasil Tes secara Individu Pada Siklus II
15.Lembar Catatan Lapangan Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Bab II Pasal 3 yang berbunyi Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
UU No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Aspek perkembangan siswa meliputi keseluruhan kepribadiannya, baik aspek
fisik, intelektual, sosial, emosional maupun moral. Aspek perkembangan
tersebut sebagian besar berlangsung melalui belajar. Belajar merupakan proses
mental yang dinyatakan dalam berbagai perilaku , baik perilaku fisik- motorik,
maupun mental.
Kegiatan belajar mengajar adalah salah satu kegiatan yang bernilai
edukatif. Interaksi yang bernilai edukatif mewarnai instruksi yang terjadi
diantara guru dengan anak didik, karena kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan. Dalam hal ini guru merupakan ujung tombak
dalam pembelajaran. Keberadaan guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar
( KBM ) sangat menentukan. Guru bertugas membimbing dan memfasilitasi
Pembelajaran IPA adalah salah satu ilmu dasar yang dipelajari dalam
pendidikan berorientasi IPTEK. Sesuai dengan jenjang pendidikan formal yang
ada, pembelajaran IPA mempunyai tujuan-tujuan mendasar dalam
menanamkan dan mengembangkan konsep-konsep dasar IPA.
Dalam kurikulum pendidikan dasar terdapat mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Dalam GBPP pendidikan dasar ( Depdikbud, 1994 )
dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah :
1. memahami konsep IPA; 2. memiliki keterampilan proses; 3. bersikap ilmiah;
4. mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala
alam semesta dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta 5.
memupuk rasa cinta terhadap alam semesta dan menyadari kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.
Pembelajaran IPA perlu menerapkan model pembelajaran PAIKEM yang
memungkinkan mengembangkan pemahaman dan keterampilan dengan
penekanan belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai
sumber dan alat bantu guna menghasilkan pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA tentang konsep
ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau di kelas V SDN
Sindangsari pada umumnya hasil belajar siswa belum memuaskan, dari jumlah
siswa 17, hanya 5 orang yang mampu menguasai materi yang telah dibahas
dengan nilai 7 ke atas. Hal itu disebabkan karena selama ini proses
pembelajaran berlangsung siswa hanya mencatat, mendengarkan penjelasan
dari guru. Proses ini hanya menekankan pada keterampilan menulis,
mendengarkan, dan membaca. Sehingga siswa kurang berminat untuk belajar.
Akibatnya siswa lebih banyak pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar
mengajar. Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kembangkan aspek
kemampuan dan aktivitas siswa seperti yang diharapkan. Menurut Eggen dan
Kauchak ( Sunaryo, 2004 ), siswa belajar secara efektif bila siswa secara aktif
terlibat dalam pengorganisasian dan penemuan pertalian-pertalian (
menghasilkan kemampuan belajar dan peningkatan kemampuan pengetahuan
serta pengembangan keterampilan berpikir ( thinking skills ).
Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA tentang ketergantungan
manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, tergantung pada rencana
pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang disusun guru. RPP dirancang agar
tercipta interaksi yang lebih dari sekedar aksi dan reaksi yakni interaksi yang
memuat perilaku resiprokal antar guru-siswa bahkan antar siswa-siswa secara
multiproses. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang dapat
membangkitkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Dalam interaksi belajar-mengajar, metode mengajar dianggap sebagai
salah satu komponen yang ada di dalamnya yang saling mempengaruhi.
Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peranan penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran
sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena
suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui
penggunaan metode pembelajaran.
Sebelum secara tuntas dibahas dalam langkah-langkah penelitian, penulis
melakukan pre-test sebagai langkah awal penelitian dengan RPP yang
digunakan, melakukan pembelajaran tentang ketergantungan manusia dan
hewan pada tumbuhan hijau pada siswa kelas V sebagai sampel dan diperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 1.1
Daftar Nilai Pelajaran IPA Kelas V
6. Maman Suherman L 7 √ -
Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau, banyak siswa yang
belum menguasai materi tersebut, sehingga nilainya masih banyak di bawah
nilai KKM yang telah ditentukan. Bertolak dari permasalahan tersebut penulis
mengajukan penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA untuk
menciptakan siswa aktif dan kreatif, sebagai suatu upaya meningkatan hasil
belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan
kajian pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode
Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Tentang Ketergantungan Manusia dan Hewan
Pada Tumbuhan Hiaju”. Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN
Sindangsari Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari
tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangsari
tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan
menerapkan metode inkuiri ?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas
V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada
pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN
Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan
hijau dengan menerapkan metode inkuiri.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN
Sindangsari tentang ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan
hijau dengan menerapkan metode inkuiri.
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pemebelajaran IPA di
kelas V SDN Sindangsari dengan menggunakan metode inkuiri pada
pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran IPA, dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada
pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan pada
tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti :
a. Sebagai syarat menyelesaikan ujian akhir.
b. Dapat memberi sumbangan untuk meningkatkan kualitas
kemampuan pembelajaran IPA.
c. Memberi informasi bagi peneliti tentang upaya meningkatkan hasil
pembelajaran IPA tentang ketergantungan manusia dan hewan
pada tumbuhan hijau di kelas V Sekolah Dasar.
d. Memberikan pengalaman tentang penggunaan metode inkuiri yang
dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
e. Meningkatkan profesionalisme peneliti dalam mengajar.
2. Bagi Siswa :
a. Melatih siswa agar mampu memahami konsep ketergantungan
manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.
b. Dengan penggunaan metode inkuiri diharapkan dapat menjadikan
pembelajaran IPA menjadi bermakna.
c. Melatih siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
3. Bagi Guru :
a. Dapat memberikan masukan bagi guru IPA tentang penggunaan
metode inkuiri.
b. Memberikan gambaran tentang penggunaan metode inkuiri pada
pembelajaran IPA.
4. Bagi Sekolah :
Dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan mutu sekolah
dan prestasi sekolah.
E. Hipotesis
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh cara guru di dalam
mengajar atau menyampaikan pelajaran kepada siswa, salah satu upaya
yang harus dipersiapkan oleh seorang guru adalah menentukan metode yang
dapat membangkitkan siswa aktif dalam pembelajaran. Maka berdasarkan
kerangka teoritik di atas, hipotesis tindakan adalah : Penggunaan Metode
inkiuri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar Menurut Hamalik ( 2001:159 ) menunjukkan kepada
prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator
adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.
Menurut Nasution ( 2006:36 ) hasil belajar adalah hasil dari suatu
interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (
2002:36 ) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi
tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan
guru.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh
guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok
bahasan.
2. Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Metode Inkiuri merupakan metode yang mempersiapkan
siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas, agar
mereka melihat apa yang terjadi , ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri,
menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukan dengan temuan siswa lainnya,
dengan kata lain metode pembelajaran inkuiri adalah “suatu cara
menyampaikan pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat
mencari secara kritis, analisis, dan argumentative ( ilmiah ) dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu menuju kesimpulan”.
3. Ilmu Pengetahuan Alam sering pula disebut sains. Sains merupakan
suatu cara penyelidikan yang mencoba sampai ke informasi dunia kita (
alam semesta ) dengan menggunakan metode pengamatan dan metode
BAB III
METODOLOGI A. Metode dan Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat
masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah
yang terjadi di dalam kelas. Classroom action research ( CAR ) adalah action
research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada
hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan”, yang
dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah
itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah
individual action research dan collaborative action research ( CAR ). Jadi
CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative
action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan
penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun
teori yang bersifat umum ( general ). Action research lebih bertujuan untuk
memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk
digeneralisasi. Namun demikian, hasil action research dapat saja diterapkan
oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.
PTK, ditujukan untuk mencari solusi terhadap masalah sosial ( pengangguran,
PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah tersebut
secara sistematis. Hal kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi
masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun,
kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang dipakai sebagai
masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahap
pelaksanaan. Hasil dari proses refeksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan
dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan di atas
dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas
keberhasilan tertentu dapat tercapai.
Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK
berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi
guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan
melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah
yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan
berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
Selain itu, sebagai penelitian terapan disamping guru melaksanakan tugas
utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi,
PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual
yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru
mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.
Pada penelitian ini terdiri dua siklus, dimana siklus I dilaksanakan 1 kali
pertemuan, siklus II dilaksanakan 1 kali pertemuan, dengan menggunakan
Ada beberapa ahli mengemukan model penelitian tindakan kelas dengan
bagan yang berbeda, namun secara garis besarnya terdapat empat tahapan
yang lazim dilalui, yaitu : 1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan;
4. Refleksi. Yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi II Pengamatan / pengumpula
Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari
empat kegiatan. Apabila sudah diketahui hambatan dari tindakan yang
dilaksanakan pada siklus pertama, guru menentukan lagi siklus kedua.
Siklus tersebut akan berhenti dengan penelitian yang dilakukan apabila
dirasa cukup baik.
B. Subyek dan Lokasi Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Sindangsari
Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur yang berjumlah 17 orang,
yang terdiri dari 15 orang murid laki - laki, dan 2 orang murid perempuan.
Dengan jumlah ruangan kelas seluruhnya 6 kelas, dengan tenaga pendidik
dan kependidikan 8 orang, 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas
merangkap dengan guru mata pelajaran, dan 1 orang penjaga sekolah.
Tempat penelitian yang dipilih adalah SD Negeri Sindangsari Kecamatan
Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Penelitian dilaksanakan pada semester 1
tahun pelajaran 2012-2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit (1 x pertemuan).
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pemberian tindakan pada siklus
pertama didasarkan pada hasil refleksi awal. Berpedoman pada refleksi awal
dilakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ) melalui tahapan / prosedur yaitu :
1. Perencanaan; 2. Pelaksanaan; 3. Pengamatan; 4. Refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam setiap
pelaksanaan kegiatan tindakan kelas dari bahan ajar. Rencana
pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan
digunakan, subyek penelitian serta teknik dan instrumen observasi yang
disesuaikan dengan rencana.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan adalah realisasi dari rencana yang telah
kita buat. Pelaksanaan peneitian setiap siklus diadakan orientasi seperti
observasi, pelaksanaan pembelajaran serta mengadakan diskusi dengan
teman sejawat mengenai situasi, permasalahan dan alternatif
penyelesaiannya. Pada setiap siklus dilaksanakan empat bentuk
pelaksanaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan ( observasi ),
dan refleksi. Siklus berikutnya diadakan modifikasi berdasarkan hasil
temuan pada siklus sebelumnya. Tindakan yang disusun dalam bentuk
uraian siklus sebagai berikut :
1 ) Siklus I
a ) Melakukan perencanaan pembelajaran dengan tujuan yang ingin
dicapai. Dengan menyusun standar kompetensi dasar, dan
menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dengan
pendekatan atau metode yang akan digunakan.
b ) Melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan yang
ingin dicapai. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan RPP yang
c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai
langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan
wawancara dengan observer mengenai proses pembelajaran.
d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar
kerja siswa.
e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran;
( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( .3 ) kendala yang
dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa.
Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a )
langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b )
keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya,
dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa
selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar
siswa dengan menggunakan tes tulis.
2 ) Siklus II
a ) Melakukan perencanaan tindakan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Menanamkan pembelajaran menggunakan lembar kerja
yang dikerjakan siswa baik berkelompok maupun perorangan.
b ) Melakukan beberapa tindakan melalui rekomendasi dari siklus 1,
dan melaksanakan tindakan-tindakan berdasarkan fokus tujuan
yang ingin dicapai pada siklus II. Tindakan yang dilakukan sesuai
c ) Melakukan penelitian ( observasi ) terhadap siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan pedoman penelitian mengenai
langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan, dan melakukan
wawancara dengan observer mengeni proses pembelajaran.
d ) Melakukan analisis data hasil pengamatan, observer, dan lembar
kerja siswa.
e ) Melakukan refleksi mengenai ( 1 ) langkah-langkah pembelajaran;
( 2 ) keaktifan siswa dalam pembelajaran; ( 3 ) kendala yang
dihadapi siswa selama pembelajaran; dan ( 4 ) hasil belajar siswa.
Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I adalah ( a )
langkah-langkah pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok; ( b )
keaktifan siswa dalam pembelajaran, seperti mengamati, bertanya,
dan merumuskan hipotesis; ( c ) kendala yang dihadapi siswa
selama pembelajaran bersifat minimal; dan ( d ) hasil belajar siswa
dengan menggunakan tes tulis.
c. Tahap Pengamatan ( observasi )
Dalam penelitian ini, teknik pengamatan dengan melakukan
kegiatan observasi langsung, yakni mengamati, dan mencatat aktivitas
siswa selama proses pembelajaran. Dalam melakukan observasi ini,
penulis mengamati aktivitas-aktivitas, dan respon siswa terhadap
pembelajaran ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau
dengan menggunkan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam
d. Tahap Evaluasi
Melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar mengajar yang
dicapai siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur, dan melihat hasil
belajar yang dicapai sesudah siswa melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan metode inkuiri pada konsep
ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.
e. Tahap Refleksi
Dalam tahap ini kegiatan dilaksanakan adalah analisis sintesis
interpretasi, dan penjelasan terhadap sesuatu informasi yang diperoleh
selama melaksanakan pengolahan data baik yang tercatat maupun tidak
tercatat tetapi sempat terekam selama melakukan pengamatan. Pada
tindakan ini untuk dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk
dimaknai agar dapat diketahui apakah tindakan ini telah sesuai dengan
yang diharapkan serta menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
pada siklus berikutnya.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penilaian adalah alat pada waktu peneliti menggunakan
suatu metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua
bagian yaitu :
1. Test
Soal Evaluasi
Dalam hal ini soal evaluasi berupa lembar tes. Tes merupakan
digunakan untuk mengukur apakah materi yang diberikan sudah atau
belum berhasil. Menurut Suharmin Arikunto tes adalah pertanyaan atau
latihan dan alat lain yang dapat digunakan untuk mengukur,
pengetahuan, intelegensi, atau bakat-bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok ( 1985:105 ).
Peneliti menggunakan tes prestasi dalam penilaian guna mengetahui
sejauh mana siswa tentang materi yang dibahas serta mengukur tingkat
pencapaian peserta didik setelah mempelajari materi.
2. Non Test
a. Lembar Observasi
Secara umum observasi adalah pengamatan dengan tujuan
mengumpulkan data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk
menjawab masalah tertentu yang timbul dalam penelitian. Observasi ini
bertumpu pada proses dan hasil serta pengaruh pembelajaran yang telah
dilakukan sebagai tindakan perbaikan terhadap siswa.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa ( LKS ) merupakan bukti hasil kegiatan
siswa dalam belajar karena di dalam LKS disajikan langkah-langkah
kegiatan siswa dan soal-soal latihan yang harus dikerjakan. LKS
bertujuan untuk menghimpun informasi mengenai pemahaman siswa
terhadap materi yang disajikan. Bahkan LKS merupakan patokan untuk
melaksanakan rancangan tindakan berikutnya. Berdasarkan LKS ini,
sehingga hal tersebut sebagai alat ukur tingkat prestasi siswa terhadap
materi yang dipelajari. LKS digunakan selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung ( Hermawan at.all 2007:251 )
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk merekam kejadian-kejaidan
yang dianggap perlu dan kritis untuk didiskusikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang didapat adalah berbentuk data jenis
kualitatif, data ini dinyatakan dalam bentuk kata atau kalimat. Adapun bentuk
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik Observasi
Dalam penelitian ini teknik observasi yang dilakukan adalah
observasi langsung, yakni observasi mengamati dan mencatat aktivitas
siswa selama proses pembelajaran. Dalam melaksanakan teknik observasi
ini, peneliti mengamati aktivitas dan respon siswa terhadap pembelajaran
IPA tentang ketergantunagan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau
dengan menggunakan metode inkuiri, dan aktivitas guru dalam
memberikan pembelajaran. Tabel berikut ini adalah format observasi yang
Data aktivitas peneliti dengan format tabel penilaian aktivitas guru /
peneliti, tabel aktivitas siswa, dan tabel data penilaian prestasi belajar
siswa.
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru / Peneliti
Tabel 3.1
Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus...
Menampilkan alat peraga / gambar Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran 2 Kegiatan Inti
Membentuk kelompok kecil
Guru membagikan LKS pada tiap-tiap kelompok Guru menjelaskan materi yang ada di LKS Siswa mengerjakan materi dalam kelompok Guru mengamati kerja kelompok
Siswa melakukan diskusi dalam kelompok Siswa melakukan pengamatan
Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain Siswa diberi fasilitas bertanya
Guru memberikan pemahaman kepada siswa Siswa mengerjakan tugas-tugas dalam LKS
Guru memberikan penjelasan bahwa setelah penegrjaan dalam kelompok untuk melakukan presentasi hasil kelompok
Siswa dan guru aktif melakukan tanya jawab Guru memberikan klarifikasi terhadap setiap penjelasan siswa
Guru menyimpulkan materi ajar Guru melakukan penguatan materi ajar 3 Kegiatan akhir
Melakukan evaluasi dan penilaian
b. Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.2
Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Cikalongkulon, ...2012
Teman sejawat/observer
Lembar Persentase Siswa Berdasarkan Aktivitas Belajar Pada Siklus
No
Aspek yang diamati Persentase
Jumlah Siswa %
1. Siswa menanggapi tujuan yang disampaikan guru.
2.
Siswa antusias dan siap untuk belajar IPA tentang Ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau.
3. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru sebagai apersepsi.
4. Siswa memahami tugas – tugas yang harus dikerjakan dalam pembelajaran.
5. Siswa berdiskusi kelompok dengan tertib untuk mengerjakan tugas.
6. Siswa berpindah kelompok dengan tertib.
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru 9. Siswa mencatat kesimpulan materi pelajaran 10. Siswa mengerjakan evaluasi akhir
e. Data Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Didalam penelitian ini penulis juga menggunakan format catatan
lapangan dengan maksud untuk mengumpulkan data temuan-temuan
selama proses pembelajaran berlangsung yang tidak dapat diungkapkan
dengan teknik observasi. Catatan lapangan tersebut merupakan alat bantu
perbaikan tindakan pada pembelajaran berikutnya. Berikut ini format
catatan lapangan yang digunakan oleh peneliti.
Tabel 3. 4
Format Catatan Lapangan
3. Kamera
Untuk memperoleh data digunakan kamera foto. Foto dilakukan pada setiap siklus yaitu pada saat dilakukan observasi kegiatan guru dan siswa,
mengerjakan LKS, melakukan bimbingan dalam pembelajaran, melakukan
tes diakhir pembelajaran. Hasilnya berupa gambar atau foto. Yang dapat
dalam bentuk penelitian sehingga gambaran aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung terlihat lebih jelas.
FORMAT CATATAN LAPANGAN Siklus ...
Pertemuan Ke : Hari / Tanggal :
No Aktivitas Temuan Esensial
Faktor Penyebab
1 Siswa
a. Individual
b. Bertanya dalam Kelompok
c. Menjawab kelompok
d. Presentasi
2 Guru / Peneliti
a. Kegiatan Awal
b. Kegiatan Inti
F. Pengolahan Data
Dengan metode deskriptif ini peneliti mendeskripsikan hasil data yang
telah diperoleh dalam penelitian secara objektif. Adapun teknik pengumpulan
data ini sebagai berikut :
1. Menyusun keseluruhan data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa
hasil obsevasi, dan alat evaluasi.
2. Memeriksa dan mengelompokkan hasil tes siswa.
3. Memeriksa dan mengelompokkan hasil observasi, dan alat evaluasi.
4. Mendeskripsikan hasil penelitian.
Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan pengolahan data,
adapun teknik pengolahan data tersebut sebagai berikut :
a. Data hasil observasi diperoleh kemudian dianalisis sebagai bahan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran.
b. Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus
melalui alat tes, kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal uraian
yang benar diberi nilai tertentu sesuai dengan kualitas jawabannya.
Setelah menilai setiap pekerjaan siswa kemudian menghitung nilai rata
- rata kemampuan siswa untuk melihat sejauh mana penguasaan yang
Untuk mengolah data nilai yang telah diperoleh, rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Keterangan : X = Rata-rata
= Jumlah keseluruhan nilai yang diperoleh
N = Banyak data ( Siswa )
Pengolahan data untuk aktivitas siswa
Persentase siswa = jumlah siswa yang menunjukkan kinerja X 100%
Jumlah siswa keseluruhan Rumusan menghitung nilai siswa :
N= ℎ� � � �
� � x 100
Rumusan menghitung nilai rata-rata siswa :
X =
�
Persentase siswa memperoleh nilai ≥ / � � � � ∶
N= � � �� � ��>65
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian di kelas V SD Negeri Sindangsari
Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur pada mata pelajaran IPA tentang
ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau dengan
menggunakan metode inkuiri diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan harus dilakukan ketika akan melakukan sebuah tindakan.
Perencanaan yang baik setidaknya akan melahirkan hasil yang baik pula.
Perencanaan dilakukan oleh peneliti meliputi : berdiskusi dengan teman
sejawat tentang waktu pelaksanaan, merumuskan tujuan pembelajaran,
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ), dan menyusun alat
pengumpul data.
2. Aktivitas siswa dalam diskusi pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan
ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan hijau sebagai sumber
makanan dengan menerapkan metode inkuiri meningkat dengan baik.
Respon siswa dalam kelompok menjadi meningkat dilihat dari siklus I siswa
belum berani mengemukakan pendapat, belum berani bertanya, belum
berani memberikan tanggapan terhadap pendapat teman, dan belum mampu
berkomunikasi antar anggota kelompok. Bahkan pada siklus II nampak
tanggapan terhadap pendapat teman, dan mampu berkomunikasi antar
anggota kelompok.
3. Hasil evaluasi menunjukkan ada peningkatan yang terlihat pada siklus I,
nilai rata-rata kelompok 7,4 dan siklus II yaitu 8,5. Sedangkan nilai rata-rata
individu pada siklus I yaitu 6,3 dan siklus II yaitu 7,7. Siswa mencapai hasil
yang baik setelah mendapat perhatian dan motivasi yang baik dari guru.
Peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode inkuiri yang
dapat memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan kreativitas siswa,
baik dalam kelompok asal maupun kelompok lain. Dengan demikian,
penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri
Sindangsari terbukti dan meyakinkan dapat meningkatkan aktivitas,
kreativitas, dan hasil belajar siswa.
B. Rekomendasi
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka rekomendasi berikut ini
mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak yang
terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.
1 Bagi Guru
PTK dapat memberikan pengalaman, mengembangkan pengetahuan dan
wawasan. Oleh karena itu, dalam memilih metode pembelajaran guru
hendaknya memperhatikan perkembangan peserta didik agar strategi yang
2. Bagi Siswa
Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar, maka siswa hendaknya
memperhatikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang dijelaskan
oleh guru.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian hendaknya dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan
pembelajaran IPA sekaligus pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan
pembelajaran yang lebih baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar. Untuk itu, bagi
peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menanbah wawasan yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
A.M Sardiman. ( 2001 ). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta :
Rajawali Press
Biro Kepegawaian Depdiknas, ( 2003 ), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :
Depdiknas.
Depdiknas, ( 2003 ). UU RI No. 20. Sisdiknas. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, ( 2008 ). Silabus Kelas V, Jakarta : Depdiknas
Dimyati Mudjiono. ( 1999 ). Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka
Cipta
Darmadi Hamid, Prof. Dr. ( 2009 ). Kemampuan Dasar Mengajar.
Bandung : CV. Alfabeta.
Suprayeki, dkk. ( 2008 ). Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. ( 2007 ). Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung : PT. Imperial Bhakti Utama.
Sutarno,dkk. ( 2006 ). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Sanjaya Wina, Dr.M.Pd. ( 2007 ). Strategi Pemebelajaran Berorientasi
Standar Poses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group.
Arikunto Suharsimi, Prof. Dkk. ( 2008 ). Penelitian Tindakan Kelas.
Arikunto Suharsimi, Prof.Dr. ( 2003 ). Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wahyudin Dinn,dkk ( 2008 ). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Sanjaya Wina, Dr. M.Pd. ( 2005 ). Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media.
http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/langkah-langkah-metode-inkuiri.html
http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/pelaksanaan-metode-inkuiri.html
http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/macam-macam-metode-inkuiri.html Copyright cumanulisaja.blogspot.com Under Common
Share Alike Atribution
http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2Bi8MRaAb