• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK UNTUK MENCIPTAKAN INTENSITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI DAERAH TERPENCIL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK UNTUK MENCIPTAKAN INTENSITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DI DAERAH TERPENCIL."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PANGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Batas Penelitian ... 10

F. Penjelasan istilah ... 11

G. Metodologi Penelitian ... 12

H. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 15

A. Karakteristik Sepak Bola ... 15

B. Latihan Kondisi Fisik ... 17

1. Pengertian Latihan Fisik ... 17

2. Komponen Fisik Yang Dibutuhkan Pemain Sepak Bola ... 19

(2)

D. Cara Meningkatkan VO2max ... 27

E. Karakteristik Latihan dan Umur ... 31

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

C. Langkah-Langkah Penilitian ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 48

A. Deskripsi dan Analisis Data... 48

1. Deskripsi Hasil Tes Masing-Masing Kelompok Umur... 49

2. Kemampuan VO2max Secara Keseluruhan ... 57

B. Diskusi Penemuan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 68

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Biomotor Yang Bisa Dilatihkan Untuk BerbagiKelompok

Umur ... 32

Tabel 2.2 Tahapan Latihan Dengan Rentang Waktu Pembinaan,

Kekerapan Latihan, Elemen Fisik, dan Usia ... 33

Tabel 3.1 Nilai Standar VO2max Berdasarkan Tes Lari Multi Tahap ... 43

Tabel 3.3 Formulir Catatan Tes Lari Multi Tahap ... 44

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung

Medal Usia 13, 15, 17, dan 21 Tahun ... 48

(4)

Tanjung Medal Usia 13, 15, 17, dan 21 Tahun ... 49

Tabel 4.3 Data Prosentase Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola

Tanjung Medal Usia 13 Tahun ... 50

Tabel 4.4 Data Prosentase Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola

Tanjung Medal Usia 15 Tahun ... 51

Tabel 4.5 Data Prosentase Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola

Tanjung Medal Usia 17 Tahun ... 53

Tabel 4.6 Data Prosentase Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola

Tanjung Medal Usia 21 Tahun ... 55

Tabel 4.7 Data Keseluruhan Kemampuan Daya Tahan (VO2max) Siswa

Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 13, 15, 17, dan

21 Tahun Hasil Analisis Deskriptif Prosentase ... 57

Tabel 4.8 Nilai VO2max Dalam Buku Kumpulan Materi Pelatihan

Pelatih Fisik Sepak Bola Se-Jawa Barat ... 60

Tabel 4.9 Nilai VO2max http://www.baymasters.org/vo2maxnorms.html. 61

Tabel 4.10 Nilai VO2max http://www.brianmac.co.uk/vo2max.htm ... 62

(5)

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Kesegaran Jasmani dan Usia ... 23

Gambar 2.2 Kaitan antara Metabolisme Aerob dan Anaerob ... 26

Gambar 2.3 Metode Latihan Ekstensif ... 30

Gambar 2.4 Metode Latihan Intensif ... 30

Gambar 2.5 Metode Latihan Repetisi ... 31

Gambar 3.2 Langkah-Langkah Penelitian ... 39

Gambar 4.1 Hasil Tes VO2max Siswa Usia 13 Tahun Dalam Diagram Batang ... 50

Gambar 4.2 Hasil Tes VO2max Siswa Usia 15 Tahun Dalam Diagram Batang ... 52

Gambar 4.3 Hasil Tes VO2max Siswa Usia 17 Tahun Dalam Diagram Batang ... 54

Gambar 4.4 Hasil Tes VO2max Siswa Usia 21 Tahun Dalam Diagram Batang ... 56

Gambar 4.5 Data Keseluruhan Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Dalam Diagram Batang ... 58

DAFTAR LAMPIRAN Halaman A. Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 13 Tahun ... 68

B. Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 15 Tahun ... 69

(6)

Usia 17 Tahun ... 70

D. Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 21 Tahun ... 71

E. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 13 Tahun ... 72

F. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 15 Tahun ... 74

G. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 17 Tahun ... 76

H. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola Tanjung Medal Usia 21 Tahun ... 78

I. Tabel Nilai VO2max Berdasarkan Tes Lari Multi Tahap ... 80

J. Surat Penelitian ... 71

K. Surat Balasan Penelitian ... 82

(7)

155

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Motivasi dalam belajar adalah upaya untuk mendorong keadaan warga

belajar untuk melakukan belajar. Upaya tutor dalam meningkatkan motivasi

belajar peserta didik untuk menciptakan intensitas pembelajaran adalah segala

daya yang dilakukan oleh tutor untuk mendorong peserta didik untuk

melakukan sesuatu usaha yang lebih besar lagi agar hasil pembelajaran lebih

banyak manfaatnya. Hasil dari penelitian ini secara garis besar adalah

mengungkapkan upaya tutor meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk

menciptakan intensitas pembelajaran pada Pendidikan Kesetaraan paket B di

daerah terpencil PKBM Kuntum Mekar.

Dalam melaksanakan tugas mengajar, para tutor didorong oleh

motif-motif dari dalam dirinya (motivasi intrisik) maupun dorongan dari luar dirinya

(motivasi ekstrinsik). Motif tutor dalam bekerja kadang-kadang kuat kadang

lemah, karena itu tutor-tutor memerlukan rangsangan dari luar agar termotivasi

dalam bekerja.

Upaya tutor dalam merumuskan materi pembelajaran, adalah dengan memberikan handout yang merupakan garis besar dari modul

pembelajaran, menerjemahkan materi yang disampaikan dalam bahasa

Indonesia ke bahasa Gorontalo sehingga memicu antusias peserta didik dalam

menyerap materi, memberikan janji hadiah, berupa buku tulis, melakukan

diskusi perorangan atau pun kelompok, mengulang mata pelajaran yang lalu,

(8)

156

memberikan penanganan yang berbeda kepada peserta didik dalam usia wajar

untuk belajar (15-17 tahun) adapun kepada peserta didik yang sudah tidak

wajar untuk belajar (20 tahun ke atas atau sudah berkeluarga serta melakukan

pendekatan agama.

Upaya tutor dalam menyusun strategi dan metode pembelajaran yang dapat membangkitkan keinginan belajar pada peserta didik dengan

proses pembukaan 5 menit, menyampaikan pentingnya materi untuk dipelajari,

penyampaian materi selama 25 menit, pengantar materi dengan memberikan

pertanyaan kepada peserta didik sehingga terlihat partisipasi aktif dari peserta

kelas dan dilanjutkan dengan diskusi kelas untuk menilai kreatifitas dalam

pembelajaran, kemudian penutupan 15 menit serta memberikan motivasi

berupa pendekatan duniawi dengan disertai sedikit pendekatan agama. Tutor

lebih memilih kehadiran dan keaktifan kelas sebagai nilai yang paling

dominan.

Upaya tutor dalam melaksanakan tindak lanjut penilaian prestasi belajar peserta didik. Tutor memupuk keberanian para peserta didik untuk dapat tampil berbicara di depan forum-forum desa, selain itu peserta didik

senantiasa dimotivasi untuk melanjutkan studi jika usianya masih

memungkinkan. Adapun yang sudah lewat usia sekolah, maka dianjurkan

untuk mengikuti program Paket C. Hal lainnya yang dilakukan oleh para tutor

adalah memberikan motivasi dengan memberikan iming-iming berupa hadiah.

Upaya yang lain yang dilakukan oleh para tutor adalah dengan

(9)

157

pertandingan pada hari Aksara, seperti mengikuti kegiatan pertandingan cerdas

cermat, lomba lari 100 M, engrang, sepak takraw, dan hadang. Tutor juga

mengarahkan peserta didiknya yang memenuhi syarat untuk bisa bekerja di

perkantoran. Bagi peserta didik yang memiliki usaha, tutor membeikan

perhatian khusus dalam pembinaan agar usahanya dapat berkembang lebih

maju.

Intensitas pembelajaran yang dilakukan oleh tutor dengan peserta didik Pendidikan Kesetaraan Paket B di daerah terpencil PKBM Kuntum Mekar. Tutor menyampaikan bagaimana cara menyuburkan suasana positif dalam diri setiap peserta didik untuk tahu mengapa setiap mata pelajaran perlu

dipelajari, misalnya: (1). menggambarkan target yang akan dicapai peserta

didik; (2). Memberikan contoh keberhasilan seseorang yang berasal dari daerah

terpencil; (3). Memberikan motivasi dengan pendekatan agama seperti

menyampaikan ayat dan hadist menuntut ilmu; (4). Mendatangi rumah peserta

didik yang tidak hadir dan memberikan langkah persuasif supaya mau hadir

kembali; (5) pendekatan secara personal yang bersifat tentatif, contoh bila

berpapasan, seperti memberikan semangat kepada mereka supaya tetap belajar.

Faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi tutor dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik Pendidikan Kesetaraan Paket B di daerah terpencil PKBM Kuntum Mekar adalah Hal yang dapat menjadi faktor pendorong tutor untuk bersemangat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik Pendidikan Kesetaraan Paket B di daerah terpencil adalah

(10)

158

melaksanakan tugas bagi orang yang membutuhkan; b) Tanggung jawab

profesi didapat karena sudah merasa menjadi seorang tutor yang profesional,

yang harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan hal yang

telah ditentukan oleh juklak dan juknisnya tutor pendidikan kesetaraan; c)

Tuntutan hati nurani, berhubungan dengan rasa tanggung jawab yang telah

dipikul untuk membantu orang yang membutuhkan; d) Kemampuan dan

keinginan yang memenuhi kriteria tutor lebih tinggi tuntutannya untuk

memberikan yang terbaik dalam proses pendidikan anak bangsa. Sedangkan

faktor penghambat bagi tutor untuk meningkatkan motivasi belajar peserta

didik di daerah terpencil adalah : 1) Lokasi daerah yang terpencil, cukup sulit

untuk ditempuh sendiri, sehingga setiap tutor mengajar harus berangkat

bersamaan, karena jalan yang tersedia belum memenuhi syarat untuk dilalui

oleh mobil, para tutor hanya dapat melanjutkan perjalanan dengan

menggunakan motor, sebelum sampai tujuan, tutor juga harus menyebrangi

sungai agar dapat memasuki wilayah desa Suka Makmur; 2). Waktu Tutor

dalam melaksanakan pembelajarannya tidak banyak, karena kendala wilayah

yang terpencil, maka tutor harus mengatur waktu tiga hari berturut-turut untuk

tinggal dan mengajar Pendidikan Kesetaraan Paket B di wilayah desa Suka

Makmur ini; 3) Sarana Transportasi yang sulit didapatkan menjadi salah satu

kendala. Karena jika sarana transportasi kendaraan roda dua tidak ada, maka

(11)

159

B.Rekomendasi

Penelitian tersebut dirasakan masih memiliki beberapa kekurangan, maka

direkomendasikan adanya penelitian lebih lanjut yang sebaiknya dilakukan

melalui studi dan diskusi yang lebih dalam dengan bahan pustaka maupun

temuan penelitian lainnya yang relevan, karena penelitian ini masih bersifat

studi deskriptif kualitatif sederhana, maka masih perlu adanya penelitian

tindak lanjut mengenai upaya tutor dalam meningkatkan motivasi belajar

peserta didik untuk menciptakan intensitas pembelajaran pada program

Pendidikan Kesetaraan Paket B di Daerah terpencil PKBM Kuntum Mekar.

1. Rekomendasi juga disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi

Gorontalo yang secara langsung memiliki andil besar dalam pendidikan di

daerah terpencil, hendaknya menyiapkan tutor untuk Pendidikan Kesetaraan

dengan pelatihan dan bekal keterampilan yang memadai agar kebutuhan

tutor tersebut tidak terabaikan, dapat juga dengan pemberian kompensasi

yang menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan tutor selama bertugas.

Kemudian diharapkan dapat mengakomodir keluhan transportasi dan akses

jalan menuju daerah terpencil tersebut, agar lebih memudahkan tugas belajar

mengajar.

2. Rekomendasi khusus ditujukan kepada pengelola program yang akan

merekrut tutor, agar lebih memahami kesiapan tutor tersebut secara fisik dan

mentalnya, apalagi jika harus ditugaskan di daerah terpencil, maka harus

(12)

160

akomodasi, dan juga konsumsinya, agar tutor melaksankaan tugasnya tanpa

harus berfikir mengenai kesulitan akses untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Rekomendasi selanjutnya ditujukan khusus kepada tutor pendidikan

kesetaraan yang bertugas di daerah terpencil, berhubungan dengan

keterbatasan kemampuan tutor secara finansial, diharapkan dapat membuat

keputusan yang bijak dalam kegiatan pembelajaran, agar pembelajaran

berlangsung efektif dan dapat mengakomodir kebutuhan peserta didik

(13)

161

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. (1996). Strategi Membangun Motivasi dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Agta Manunggal Utama.

---. (1995). Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual.

Arikunto, S. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka cipta.

A.M, Sadirman. (2005). Belajar dan Konsep Pembelajaran. Bandung : Falah.

Bogdan, R., Taylor, S.J. (1992). (alih bahasa Arief Fuchan) Introduction to Qualitative Research Methods A Phenomenological Approach to the Social Science.New York :John Willey & Sons

Botkin, J.W., Elmandjra,M., and Malitza, M. (1979). No Limits to Learning. Bridging the Human Gap. A Report to The Club of Rome. Oxford: Pergamon Press.

Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pemahaman Filosfis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

--- (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Campbell, T. (1994). Tujuh Teori Sosial, Sketsa, Penilaian, Perbandingan. Jogjakarta : Kanisius.

Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Coombs. W. Timothy. 2007. Ongoing Crisis Communication: Planning, Managing, and Responding. Terjemahan Chapter 7: Crisis Recognition hal 103 – 126. USA. Sage Publications, In

Dimyati, M dan Moedjiono. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

(14)

162

Gall, M.D., J. P dan Borg, W.R. (2003). Educational Research An Introduction. Boston: Pearson Education,Inc.

Garna, K.J. (1992). Teori-teori Perubahan Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Hamalik, O. (2000). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelatihan Motivasi Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

---. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Hamijoyo, S.S. (1974). Inovasi Pendidikan. (Meninjau beberapa Kerangka Analisa untuk Penelitian dan Pelaksanaannya). Bandung : IKIP Bandung

Harsojo. (1986). Pengantar Antropologi. Bandung: Binacipta.

Havelock, R,G. & Zlotolow, S. (1995). The Change Agents Guide. New Jersey: Educational Technology Publications

Hikmat, H. (2005). Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama

Johnson, D.P., (1986) (alih bahasa Robert MZ Lawang). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT Gramedia

Kindervatter, S. (1979). Nonformal Education as an Empowering Process. Amherst, Massachussets: Center for International Education

Knowles, M. S (1990). The Adult Learner A Neglected Species. Houston : Gulf Publishing

---, (1979). The Modern Practice of Adult Education. Newyork : Holt, Rinehart, Winston.

Lynton, R dan Pareek, U. (1992). Pelatihan dan Pengembangan Motivasi. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Presindo

Mueller, J.D. (1996). Mengukur Sikap Sosial. Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Jakarta: Bumi Aksara.

McMillan, James H., and Sally Schumacher. (2001). Research in Education; A Conceptual Introduction. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Purwanto, Ng. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(15)

163

Rogers, M.E. (1983). Diffusion of Innovation. New York: The Free Press of Macmillan Publishing Co. Inc.

Sudjana, D. (2001). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan, Sejarah Perkembangan, Falsafah Teori Pendukung dan Asas. Bandung : Falah Production.

---. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah Production.

---. (2005). Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

---. (2005). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production

Sudjana, N. dan Rivai,A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

---. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesino.

Siagian, S.P. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sumaatmadja, N. H. (2000). Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta

Soehartono, I. (1995). A Quality Research System For Education. Milwaukee, Wisconsin: ASQC Quality Press.

Soekanto, S. (1997). Sosiologi, Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Gambar

Tabel        Halaman
Tabel 4.5  Data Prosentase Hasil Tes VO2max Siswa Sekolah Sepak Bola

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil respon yang telah didapatkan dari siswa dan guru terhadap multimedia interaktif yang dikembangkan, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif

Adapun penelitian ini menggunakan tipe pengujian analisis korelasional yang bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel Pelatihan Teknik “PARENTING”

secara bertahap dan terencana PNS dan Pegawai Tetap Non PNS, Pegawai Tidak Tetap yang Bertugas di Instansi Pemerintahan Batang (5) sumberdaya aparatur pemerintah daerah

Haruman, Tendi & Rahayu, Sri, 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi kedua, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Munandar, M, 2001, Budgeting, Perencanaan kerja

[r]

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menggambarkan pelaksanaan pengadaan pasokan bahan baku karkas ayam Rumah Makan “Ayam Bakar Wong Solo” Jember yang

PENGARUH IKLIM MOTIVASIONAL KELAS TERHADAP PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode