• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN ANALISIS JABATAN PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROPINSI JAWA BARAT : Studi deskriptif Analisis Tentang Pengelola Pengembangan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN ANALISIS JABATAN PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROPINSI JAWA BARAT : Studi deskriptif Analisis Tentang Pengelola Pengembangan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa "

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENGGARAAN ANALISIS JABATAN

PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN KANTOR WILAYAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PROPINSI JAWA BARAT

(Studi deskriptifAnalisis Tentang Pengelola Pengembangan Tenaga Kependidikan

d, Lmgkungan Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan

Program studi Administrasi Pendidikan

Oleh

KARNA HUSNI

NIM.989642

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

DISETUJUI DAN DISYAHKAN

UNTUK MENGIKUTI UJIAN TAHAP II

OLEH:

Perabimbing I

Prof. Dr. H. Supandi Kartamihardja

Pembimbing II

'/^A^

Prof. Dr. H. Moch. Idochi Anwar, M.Pd.

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(3)

Kesusahan yang membawa hikmat

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati,

padahal kamu lah orang-orangyang paling tinggi (derajatnya)

jika kamu orang-orang yangberiman.

Jika kamu (padaperang uhud itu) mendapat luka,

maka sesungguhnya kaum (kapir) itupun (padaperang badar)

mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejadian dan kehancuran) itu, kami

pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapatpelajaran) dan supaya Allah

membedakan orang-orangyang beriman(dengan orang-orang kaflr) dan supaya

sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada, Dan Allah tidak

menyukai orang-orang zalim, dan agar Allah membersihkan

orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan

membinasakan orang-orang yangkafir.

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah

orang-orangyang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

( Q.S. Ali Imraan : 139 -142)

" allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan"

( Q.S. Al- Mujadilah 58 -11)

Kupersembahkan karya ini untuk: Istriku dan putra-putriku tercinta

(4)

ABTRAK

PENYELENGGARA ANALISIS JABATAN

PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN KANWIL DEPDIKNAS

PROPINSI JAWA BARAT

(Studi deskripfifAnalisis Jabatan lentangpengelola danpengembangan tenaga

Kependidikan di Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat)

Jabatan Trltofv™ ^-i^T mendeskrifs,kan dan menganalisis tentang Analisis

Jabatan Tenaga Kependidikan di Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat

^deypemhnaan dan pengembangan Tenaga Kependidikan (perencanaan ,

rekrutmen, seleksi, promosi, pebmaan dan pengembangan, penilaian serta

kompensasi) Berdasarkan hasil desknfsi dan anahsis, dimakfudkan" akan diketahut

propil peiiyelenggara anahsis jabatan tenaga kependidikan di Kantor Wilayah

Depdiknas Propinsi Jawa Barat kaitannya dengan strategi pembinaan dan

pemgnembangan jabatan tenaga kependidikan.

Metode penelitian yang digunakan adalah desknptif analisis kualitatif

pengambilan sampel menggunakan snowball sampling technique. Sedangkan data di

anahsis dengan tekhnik kualitatif

Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelenggara analisis Jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidikan dengan pembinaan dan pengembangan

belum dilaksaanakan

sepenuhnya sesuai dengan pola yang dilakukan dalam

penyelenggara anahsis jabatan tenaga kependidikan , kebijakan ,prosedur, dan sasaran

secara umum telah sesuai dengan pola dan strategi yang di gunakan

Namun secara operasional realisasi dan berbagai kegiatan tersebut masih

terabatas kepada substansi atau objek tuntutan saja , dengan kondis. yang demikian

Kantor wilayah Depdiknas Propinsi Jawa barat mampu melaksanakan tugas-tugasnya

mas arZT^

^ eksistensinya dan memberi Iayanan yang baik terhadap

Landasan teoritis sebagai upaya pemahaman terhadap maslah-masalah

yang diteliti berdasarkan konsep keilmuan. (1) analisis jabatan dalam kontek

administrasi pend,dikan,(2) Fungsi dan Peran penyelenggara analisis Jabatan di kantor

wilayah (3) Manajemen Mutu pendidikan dalam praktek pengelolaan, pembinaan dan

pengembangan serta pengawasan sekolah, (4) Tantangan dan Perspektif pembinaan

dan pengembangan jabatan tenaga kependidikan.

m„ t Berdasarkan temuan penelitian diajukan beberapa rekomendasi antara lain

(1 Kantor Wilayah Depdiknas Propinsim Jawa barat

perlu memiliki sistem

ketenagakerjaan jangka panjang yang sistematis dan terpadu sesuai dengan peraturan

yang berlaku dengan sistem rencana induk

pengembangan jabatan tenaga

Kependidikan Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.(2). Kebijakan yang

berkaitan dengan ketenagakerjaan harus jelas operasional,dan terpadu sehingga

mempermudah Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa barat untuk memperoleh

(5)

Sn IT1

, Upengetahuan ya"g Profesional (3). Penyelenggara anahsis

Jabatan dalam pendajagunaan sumber daya manusia tenaga kependidiakn hendaknya

tSTS

" infTaS1' Sehmgga akurasi Penyelenggara analisis jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidiakan dengan ketenaga kerjaan lebih efektif

v!n7 lei? } ft ^"^ngkan teon Administrasi pendidikan perlu penelitian

yang lebh lanjut, Antara lam : 1). Masalah Sumber Daya Manusia

dengan

Penyelenggara Anahsis Jabatan, Masalah SDM dengan strategi pengembangan 2)

analis s Jabatan sumber Daya Manusia Tenaga kependidikan, 3). Perbedaan Pola

St^S?

berbagai strategi pembinaan dan pengembangan Organisasi lembaga Kantor Wilayah

ZJabT SUmbCr ^

manUS1 tena§a kependidiakn antara

Depdiknas Propmsi Jawa barat.

(6)

DAFTAR ISr

.EMBAR PENGESAHAN

^EMBAR PERSETUJUAN ^IOTO DAN PERSEMBAHAN

:ATA PENGANTAR

ENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMAKASIH

^BSTRAK ' v,n

'AFTARISI

xii

•AFTARGAMBAR..

X1V

>AFTARTABEL xvi

•AFTARLAMPIRAN...

xvn

'. '• '••••" : xviii

AB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. KerangkaBerpikir/ParadigmaPenelitian

F. Asumsi dan Premis Penelitian

G. Hipotesis Penelitian.. ZA

24

^B II

LANDASAN TEORITIS

A. Administrasi Pendidikan

1. Dasar dan Landasan Administrasi Pendidikan

2. Fungsi Utama Administrasi Pendidikan

3. Unsur-unsur substansi Administrasi Tenaga Kependidikan"dalam

Perspektif Proses Sumber Daya Manusia

(1) Sumber daya manusia dan strategi pengembangan Tenaga

Kependidikan

(2) Sumber daya manusia tenaga kependidikan

'

52

(3) Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusi tenaga

kependidikan „

(4) Model pembinaan sumber daya manusia tenaga kependidikan....

6?

(5) Fungsi Penyelengaraan Analisis jabatan sumber daya manusia tena"a

kependidikan ~ ,.

(6) Strategi Penyelengaraan Analisis jabatan dalam pengmbangan sumber

daya manusia tenaga kependidikan

~

67

B. Analisis Jabatan dalam Fungsi Administras Pendidikan

'

77

1. Pengertian Analisis .rabatan pada Tenaga Kependidikan

77

(1). Tujuan Analisis Jabatan

78

(7)

(2). Fungsi Anaiisis Jabatan 7g

(3). Peran Analisis Jabatan 79

2. Analisis Jabatan dan pengelolaan mutu Pendidikan 83

(1). Unsur-unsur mutu dalam Kepegawaian khusu guru

85

(2). Proses pengukuran mutu pendidikan 87

(3). Kontrol mutu pendidikan 89

C. Pengelolaan mutu Guru 92

1. Sistem pengelolaan mutu guru 93

2. Ketentuan akademik 97

3. Pemanfaatan mengajar 1Q4

D. Tugas, Fungsi dan Organisasi Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat. 108

1. Susunan Organisasi Kantor Wilayah 108

2. Tugas dan Fungsi Kantor Wilayah HO

E. Telaahan hasil studi terdahulu 119

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN 123

A. Metode Penelitian 123

B. Populasi dan Sampel 127

C. Teknik Pengumpulan Data 128

1. Wawancara 128

2. Observasi 130

3. Dokumentasi 131

D. Pelaksanaan Penelitian 132

E. Analisis data 134

BAB IV. HASIL PENELITIAN ]37

A. Informasi Singkat Tentang Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat137

B. Pengelolaan Analisis Jabatan Tenaga Kependidikan 155

C. Pengelolaan dan Strategi Pengembangan Guru 158

1. Strategi Perencanaan Tenaga Guru 159

2. Pola Rekrutmen dan seleksi Tenaga Kependidikan 168

3. Pola Pembinaan atau Pengembangan Tenaga Kependidikan 177

4. Pola Penilaian Tenaga Kependidikan 184

5. Pola Pelaksanaan Kompensasi 190

BAB V. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 198

BAB VI. KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 242

A. Kesimpulan 242

B. Implikasi 245

C. Rekomendasi 247

DAPTAR PUSTAKA 257

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar TT ,

Halaman

1.

Struktur Organisasi Subbagian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi

Jawa Barat

s

2.

Kerangka Berpikir /Paradigma Penelitian Penyelenggara analisis

Jabatan ,

-3.

Pola Penelitian

2n

4.

Langkah Penyelenggara Analisis Jabatan

21

5.

Matrik Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan

28

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel TT ,

Halaman

1 Tenaga Pembina dan Penglola Pendidiakan Kanwil Depdiknas Propinsi

Jawa Barat

,47

2

Tenaga Pembina Kependidiakan

148

3

Perkembangan Jumlah Guru

149

4

Jumlah Guru N/,S Kanwil Depdiknas Propinsi Jawa Barat

150

5

Keadaan Guru berdasarkan Jabatan

151

Kegiatan Bagian Kepegawaian

152

Rasio Guru dan Siswa

156

8

Keadaan Guru dan Lembaga

172

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LamPiran

Halaman

1. Kutipan Surat Keputusan dari Direktur Program Pasca Sarjana UPI Bandung.. 260

2. Surat Keterangan Permohonan Ijin Penelitian dari UPI Bandung

261

3. Surat Keterangan / Rekomendasi Ijin peleksanaan Penelitian dari Kanwil

Depdiknas Propinsi Jawa barat

262

4. RiwayatHidup

263

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

dinamika kehidupan manusia memasuki milemum ke tiga kehidupannya ditandai dengan

munculnya dominasi komunikasi dan suasana kompetitif dalam aktivitas sehari-hari.

Derasnya arus informasi sebagai dampak dan dominasi komunikasi digambarkan oleh

Alvin Toffler sebagai zaman gelombang ketiga atau The Third Wave (1972). Pengaruh

yang ditimbulkan dan dominasi komunikasi khususnya yang menyangkut telcnologi

informasi telah menyebabkan munculnya era globalisasi. John Nasibitt (1988),

menguraikan sepuluh kecenderungan perubahan arah kehidupan manusia sehubungan

dengan globalisasi ini.

Tiga diantara sepuluh kecenderungan yang dilontarkan Nasibitt, yaitu munculnya

pasar bebas dunia, kompetisi yang ketat dalam bidang ekonomi dan hubungan antara

bangsa serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru, mutlak harus

diantisipasi dan disikapi dengan langkah-langkah pro-aktif oleh setiap bangsa. Bagi

bangsa Indonesia sendiri , konsekuensi logis dari perubahan-perubahan yang timbul

sebagai dampak globalisasi saat ini telah mulai dirasakan. Dampak demikian itu terlihat

menonjol dalam penampilan mutu sumber daya manusia Indonesia yang belum mampu

secara optimal mengimbangi tuntutan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menyikapi kondisi diatas, bangsa indonesia mutlak harus mempersiapkan diri

untuk melaksankan reformasi secara bertahap dan kontitusional di segala bidang, antara

(12)

hubungan pemerintah pusat dan daerah (TAP MPR RI No.XV/MPR/1998). Di sektor

pendidikan, tuntutan reformasi juga bergulir seiring dengan arus reformasi di

sektor-sektor lainnya. Salah satu isyu reformasi pendidikan dalam konteks kebijakan otonomi

daerah yang luas.

Desentraslisasi pendidikan ini menempatkan Kantor Wilayah Departemen di

Tingkat Propinsi sebagai ujung tombak peningkatan pelayanan publik, termasuk

didalamnya Kantor Wilayah Depdiknas. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia No.0173/0/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi Vertikal Depdikbud, pasal 1ayat (2) disebutkan bahwa Kantor Wilayah adalah

penyelenggara tugas dan fungsi Departemen Pendidikan Nasional yang selanjutnya dalam

keputusan ini disebut Departemen di Propinsi di bidang pendidikan dasar dan menengah,

pendidikan luar sekolah, pemuda, olahraga, dan kebudayaan yang berada dibawah dan

tanggungjawab langsung kepada Menteri PendidikanNasional.

Dalam suatu organisasi kedudukan sumber daya manusia merupakan faktor

pokok yang tidak dapat di kesampingkan, karena beroperasinya suatu organisasi banyak

tergantung dari peran personil atau pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan

demikian keberhasilan dari suatu kegiatan organisasi sebagian besar ditentukan oleh

faktor manusia sebagai pelaksana utama dalam proses pencapaian tujuan organisasi

tersebut. Dalam proses organisasi pendayagunaan unsur manusia termasuk pada kegiatan

(13)

pengawai yang benar-benar mampu bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Karena itu

menuntut kejelian dalam memilih dan menentukan pegawai yang akan ditempatkan pada

suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Gary Dessler (1992 :121) menegaskan bahwa tujuan

manajemen kepegawaian dapat diarahkan pada usaha-usaha antara lain : pertama

mengiventarisasi pengawai yang cukup memenuhi persyaratan ,sehingga dapat membantu

para pimpinan dalam menyelenggarakan misi organisasi, kedua membantu setiap pegawai

untuk meningkatkan kemampuan setimggi-tingginya, ketiga menciptakan suasana dalam

hubungan positif pada sistem organisasi.

Untuk mewujudkan pegawai yang tepat karya dalam suatu organiasi, analisis

jabatan merupakan kegiatan yang harus dilakukan sedini mungkin. Analisis Jabatan

merupakan proses penentu tugas-tugas dan penentuan kemampuan yang diperlukan

pegawai untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut sampai berhasil. Randall ( 1997 :91)

Job analysis is the pundation for many PHRM functions and activities and is

essentially a legal requiretment where selection decisions, performance appraisal,

training program admission decisions, and layoff or termination decisions are made'

As such, job analysis is described in detail this chapter and is mentioned ini several

of the subsuquent chapters.

Dari kutipan dan penjelasan pendapat yang perlu dan patut dikembangkan dalam

pengembangan dalam pengelolaan sumber daya manusia yang produktive efektif dan

konsisten

Dalam proses pengelolaan sumber daya

manusia untuk menghadapi era

milenium analisis jabatan menawarkan suatu landasan pembentukan hubungan antara

(14)

memberikan kompensas, tanpa harus menunggu otoriasi dari unit sumber daya manusi

yang terkumpul dan terkoordinir secara baik konsekuensinya

Dari penjelasan di atas tersirat bahwa dalam proses manajemen kepegawaian,

kegiatan analisis jabatan merupakan aspek yang harus diperhatikan, karena merupakan

suatu metode yang lazim digunakan untuk menentukan jenis atau kualitas pegawai yang

diperlukan. Analisis jabatan merupakan suatu hal dalam manajemen kepegawaian, dalam

proses menghasilkan analisis jabatan dan menghasilkan dokumen penting. Pertama uraian

jabatan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai jabatan dan juga sebagai alat

untuk memimpin . Kedua Penyelengaraan Analisis jabatan merupakan sarana dasar dalam

pengelolaan personalia dan ketenaga kerjaan yang meliputi rekrutmen, seleksi, Promosi,

penempatan, latihan, mutasi, penataan dan penyusunan sistem pengupahan/

penggajian.yang merupakan pedoman dasar untuk memahami dan bagaimana melakukan

analisa jabatan, guna memperoleh data jabatan dan menyajikan informasi jabatan.

Untuk mendapat pegawai yang baik perlu adanya standar pegawai atau syarat

yang diperlukan sesuai dengan pekerjaan yang diembannya hal ini tidak mudah untuk

dipenuhi dan diwujudkan, karena banyaknya hal yang perlu dipertimbangkan oleh para

pemimpm atau manajer kepegawai organisasi tersebut, seperti tingkat pendidikan,

pengalaman, pelatihan yang pernah diikuti pegawai, dan komponen lain sesuai dengan

tuntutan jenis pekerjaan tertentu.

Komponen-komponen tersebut merupakan ukuran atau standar kerja yang perlu

dipenuhi atau dituntut dan para pegawai secara realistik Artinya pendidikan, pengalaman,

(15)

manusia yang terdidik dalam kaitannya dengan potensi organisasi. Dengan demikian

fungsi analisis jabatan yang harus dimiliki pegawai disesuaikan dengan kondis. pekerjaan

yang akan dibebankannya.

Pada kenyataannya suatu organisasi yang besar masih ada para pimpinan atau

manajer yang tidak memperhatikan persyaratan anahsis jabatan yang telah ditetapkan,

sehingga tidak jarang orang menduduki jabatan itu tidak dihubungkan dengan tugas-tugas

yang menjadi tanggungjawabnya, karena para pemimpin atau manajer menentukan

kebijaksanaan berdasarkan kedaerahan.

Penyelenggaraan Analisa jabatan tidak persis sama dengan job analysis sebab

jabatan meliputi pengertian job analysis maupun occupational analysis, menurut

Defartemen Tenaga Kerja analisa jabatan diberikan pengertian teknik untuk memperoleh

informasi jabatan secara sistimatis, intensif dan tepat, serta penyajian dan penggunaannya

bagi program-program pengelolaan tenaga kerja. f.x. Soedjadi memberikan istilah antara

jabatan (job analysis) dengan analisa pekerjaan :Sua-u Proses penyelidikan secara

mendalam tentang kewajiban dan tangungjawab sesuatu pekerjaan yang akurat. Randall

(1997:95). Menjelaskan sebagai berikut:

In addition to an extensive set ofrelationshif with other PHRM activities and

aspects of the organization , job analysis foces several legal considerations' and

contraints largely because it serves as the basis for selection decisions, performance

.appraisals and training determination , The uniform Guiodelines of 1978 and

several court decisions have articulated these cousiderations and contraints.

Dari penjelasan diatas maka prosedur analisis jabatan lembaga hampir pasti

akan diperiksa dengan cermat oleh para ahli hukum dan profesional dengan berbagai

(16)

hukum dan pedoman peraturan yang telah berubah. Dengan demikian menggunakan

untuk dapat memenuh, membenkan informasi mengenai perkembangan praktek-praktek

analisis jabatan mereka dengan kepatuhan pada hukum (legal comliance) dan

pengembangan landasan informasi sehat yang digunakan untuk membuat sistem sumber

daya manusia yang efektifdan efisien.

Upaya keberhasilan analisis jabatan merupakan kegiatan penting dalam

manajemen kepegawai yang tepat sesuai dengan analisis jabatan yang ditentukan.

Apabila tidak didasarkan atas analisis jabatan yang dibutuhkan. dapat mengakibatkan

kinerja pegawai tidak optimal yang tercermin dalam kurangnya kerja sama, penggunaan

alat kurang efisien, dan waktu terbuang dengan percuma.

Pentingnya penyelenggaraan analisis jabatan dilingkungan suatu organisasi

maksudnya pegawai yang ditempatkan sesuai dengan jabatan yang ditentukan, sehingga

dapat meningkatkan efektivitas kerja yang telah ditentukan sehingga dapat meningkatkan

kerja yang oftimal dan akhirnya produktivitas organisasi meningkat.

Dengan bertitik tolak dengan pemikiran diatas maka untuk menguraikan data

dan karakteristik jabatan menjadi informasi jabatan. Informasi jabatan yang diperlukan

sebagai bahan berbagai program yaitu untuk penataan organisasi, analisa beban kerja,

analisa kebutuhan tenaga kerja, analisa persediaan tenaga kerja, rekrutmen seleksi

penempatan , pembagian kerja penggajian/pengupahan, penilaian prestasi kerja,

promosi/mutasi, perencanaan kaner, survey tenaga kerja, statistik ketenaga kerjaan

tingkat daerah, nasional dan antar negara. penyuluhan jabatan kepada pencari dan calon

(17)

Dengan pemikiran diatas, maka fungsi analisis jabatan merupakan salah satu

paktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Kerja yang

dimaksud yaitu penampilan prilaku atau perbuatan yang ditampilkan sebagai perwujudan

dari kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tagung jawab pada suatu pekerjaan atau

jabatan

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa penyelenggaraan analisis

jabatan yang dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi kinerja pegawai pada Bagian

Kepegawai Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti Penyelenggaraan

analisis jabatan pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

(18)

Sebagai gambaran fungsi tugas Bagian Kepegawaian dapat ditunjukan pads

skema berikut ini:

KASUBAG

[image:18.595.30.475.93.679.2]

CEPANGXATAN 'EG. EDUKATD?

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI

KEPALA KANTOR WILAYAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROPINSI JAWA BARAT

KOORDINATOR URUSAN

ADMINISTRASI

KABAG KEPEGAWAIAN

KASUBAG KEPANGKATAN

PEG. ADMINTSTRATIF

i

KASUBAG

PEMBERHENTIAN

PEMENSIUNAN PEGAWAI

P E L A K S A N A

KANDEP/KANIN DIKNAS KABUPATEN / KOTA

KASUBAG

PENGGANDAAN PENGEMBANGAN

(19)

(l).Rumusan Tugas Bagian Kepegawaian

Rumusan Bagian Kepegawaian menyusun rencana, memberi petujuk,

mengkoordinasi dan memlai pelaksanaan kegiatan Bagian Kepegawaian serta

menyusun formasi dan koordinasi pelaksanaan pengurus mutasi kepegawaian

dilingkungan Instansi Vertikal sesuai dengan ketentuan yang berlaku: 1) Kepala Sub

Bagian Kepangkatan Pegawai Edukatif; 2) Kepala Sub Bagian Kepangkatan Pegawai

Admmistratif; 3) Kepala Sub Bagian Pemberhentian dan Pemensiunan; 4) Kepala

Sub Bagian Penggandaan dan Pengembangan Pegawai.

(2).Rincian Tugas

Menyusun rencana, membagi tugas, memberi petunjuk dengan menilai

pelaksanaan kegiatan bawahan dilingkungan Sub Bagian Kepangkatan Pegawai

Edukatif serta menyusun konsep formasi dan usul mutasi pegawai edukatif

dilingkungan Instansi Vertikal sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran

pelaksanaan tugas: 1) menyusun rencana dan program kerja bagian sebagai pedoman

pelaksana tugas; 2) mengkoordinasi dan menilai; 3) menelaah peraturan dan

menyusun informasi; 4) menyusun rencana pengadaan, penempatan pemeratan serta

mutasi dan pengembangan pegawai; 5) mengkoordinasikan pelaksanaan penerimaan

pegawai baru; 6) meneliti usul penetapan angka kredit; 7) merekomendasikan

pelaksanaan-pelaksanaan pendidikan dan latihan pra jabatan dan ujian pegawai; 8)

menelaah usul pembantu, uasul pegawai kepada Instansi/ badan diluar Kantor

(20)

10

kepangkatan pegawai; 12) memantau pengaturan arsip kepegawaian; 13) menyusun

Iaporan Bagian sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawab

pelaksanaan tugas; 14) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dsb.

(3).Hasil Kerja:

1) Rencana dan kerja bagian; 2) pembagian Kepala Sub Bagian; 3)

petunjuk Kepala Sub Bagian; 4) keterpaduan pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian;

5)kesesuaian pelaksanaan tugas Kepala Sub Bagian; 6) nilai prestasi kerja Sub

Bagaian; 7) telaah Peraturan Penmdang-undangan di Bidang Kepegawaian; 8) saran

alternatif di Bidang Kepegawaian; 9) formasi pegawai dilingkungan Instansi Vertikal;

10) Rencana pengadaan, penempatan dan pemerataan serta mutasi dan pengembangan

pegawai; 11) rekomendasi ijin belajar pendidikan dan latihan dan tugas belajar; 12)

usul perbantuan pegawai kepada Instansi lain;

13) kelancaran pelaksanaan

pengurusan administrasi kepegawaian; 14) usul dan penetapan cuti pegawai dan

pemberhentian pemensiunan; 15) kelancaran arsif kepegawaian; 16) layanan teknis

dan Iaporan Bagian.

(4).BahanKerja:

Data dan informasi di Bidang Kepegawaian; 2) petunjuk atasan; 3) Rencana

dan Program Kerja Kantor Wilayah. E).

Peralatan Kerja(l).alat tulis kantor; 2)

alat perlengkapan kantor.

(5). Dasar Pemikiran .

Dilihat dari Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok

(21)

11

Nasional; 3) Keputusan bersama Mendikbud dengan BAKAN Nomor 0433/P/1993

dan Nomor 25 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kredit; 4) Keputusan Menpen Nomor.0304/O/1984 tentang penncian tugas satuan

organisasi, Koordinasi Urusan Administrasi, Pengawas dan penilik dilingkungan

Instansi Vertikal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bagian Kepegawaian merupakan salah satu bagian dari Lembaga Kantor

Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat yang diselenggarakan

oleh pemerintah, segala sumber daya disediakan oleh pemerintah, bahwa tugas pokok

pemerintah menyediakan tenaga kerja sarana dan prasarana kerja dan menyediakan

gedung kantor yang sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah dengan berdasarkan

proyeksi kebutuhan. Dalam hal pembinaan dan pengembangan semua sumber daya

kinerja terlepas oleh pemerintah.

Sedangkan untuk pendayagunaan atau operasionalisasi tenaga kerja sarana dan

prasarana kerja diserahkan kepada semua sumber daya manusia yang terdapat di

lembaga tersebut untuk dikelola dengan sebaik-baiknya di bawah koordinasi kepala

kanwil sebagai pimpinan.

Untuk mencapai tujuan Penyelenggaraan Analisis Jabatan dalam rangka

meningkatkan tercapainya pegawai pada bagian kepegawaian Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Bertitik tolak dan pemikiran diatas maka untuk menguraikan data karakteristik

jabatan menjadi informasi jabatan. Informasi jabatan yang diperlukan sebagai bahan

(22)

12

kebutuhan tenaga kerja, analisis persediaan tenaga kerja, rekrutmen seleksi

penempatan, pembagian kerja penggajian/pengupahan, penilaian prestasi kerja,

promosi/mutasi, perencanaan kanr, survey tenaga kerja, statistik ketenaga kerjaan

tingkat daerah, nasional dan antar negara. Penyuluhan Jabatan kepada pencari dan

calon pencari kerja dan Iain-lain.

Pemikiran diatas, maka fungsi Penyelenggaraan Analisis Jabatan merupakan

salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan pegawai pada Bagian

Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat. Dengan demikian

penulis dapat menyimpulkan bahwa Penyelenggaraan Analisis Jabatan yang

dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi peningkatan efektivitas dan efesiensi

pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wialayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.

B. Perumusan Masalah

Agar masalah yang diteliti atau dipecahkan dalam penelitian tersebut tidak

terlalu luas ruang lingkupnya, dan terarah kepada tujuan yang diharapkan , maka penulis

rumuskan masalah tersebut:

Faktor-faktor apa yang menjadi landasan dan Penyelenggaraannya dalam

penyesuaian kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dengan tuntutan kualifikasi

jabatan fungsional kependidikan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional

Propinsi Jawa Barat.

1. Kebijakan / kebijaksaanaan penyesuaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

(23)

13

2. Bagaimana Penyelenggaraan Analisis Jabatan dikelola/dilaksanakan oleh Kantor

Wilayah Departemn Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

3. Hambatan apa yang dihadapi dalam Penyelenggaraan analisis jabatan dan hubungannya

dengan kemampuan pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Departemen

Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

4. Apakah Penyelenggaraan analisis jabatan mengacu pada konsep-konsep administrasi

sumber daya manusia / administrasi personalia Kantor Wilayah Departemen

Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penyelenggaraan

analisis jabatan bagi pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas

Propinsi Jawa Barat merupakan sarana dasar dalam pengelolaan personalia dan

ketenaga kerjaan yang meliputi rekrutmen, seleksi. Promosi, penempatan, latihan, ,

mutasi, penataran dan penyusunan sistem pengupahan/penggajian. Dalam hal ini

disadan akan pentinganya peleksanaan analisis jabatan yang merupakan pedoman

dasar untuk memahami dan bagaimana melakukan Penyelenggaraan analisis jabatan

pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.

Randal (1997 : 92 ) mengemukana pendapatnya dalam proses tujuan dan aarti

analisis jabatan:

Job analysis is the basis of descriptions and specifications , job analysis is

(24)

14

as selection, promotion, and performance appraisal, and also important because it

serves several other purpose.

Permasalahan yang dihadapi job analisis melalui prosedur rekrutmen,

metode seleksi, Promosi, pengukuran kerja, program pelatihan serta kompensasi

dirancang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, agar praktek manajemen sumber daya

manusia dapat lebih efektif dengan memberikan pemahaman mengenai informasi,

mengidentifikasi baik dalam rangka mengembangkan pembinaan pengelolaan

sumber daya manusia yang 'profesional.

2. Tujuan Khusus

Adapun ini secara khusus adalah untuk memperoleh informasi dan

menganalisis:

1.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kualitas data dan informasi tentang

seberapa jauh kesesuaian antara kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dengan

tuntutan kualifikasi jabatan atau pekerjaan yang dipegang pegawai pada bagian

kepegawaian di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional

Propinsi Jawa Barat.

2. Penyelenggaraan analisis jabatan yang dilaksanakan para pegawai pada Bagian

Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.

3. Hambatan dalam penyelenggaraan analisis Jabatan pada Bagian Kepegawaian

Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

4. Konsep-konsep manajemen organisasi penyelenggaraan analisis jabatan dan

(25)

15

memanpaatkan Jabatan pegawai untuk memberikan dorongan kepada peg;

agar bekerja sesuai dengan pedoman kerja dan pengaruhnya terhadap

Penyelenggaraan analisis jabatan pegawai Bagian Kepegawaian

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan salah satu masukan yang berharga bagi banyak

pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan sistem kepegawaian. Bagi pihak yang

bertanggungjawab dalam urusan pembinaan profesional pegawai tenaga kerja di jajaran

intansi Departemen Pendidikan Nasional, termasuk didalamnya para pegawai. Kasubag

Kepegawaian dan Kabag Kepegawaian Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional

Propinsi Jawa Barat. hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam

menentukan program-program pembinaan profesional tenaga kerja kepegawaian.

Setelah diketahui begitu besarnya

manfaat analisis jabatan dalam

menyelesaikan pekerjaan tenaga kepegawaian, khususnya pegawai untuk dapat bekerja

dengan lebih efektif, efisien dan mencapai hasil yang memuaskan, yang berarti hasil

penilaian ini menjadi rambu-rambu kepada semua tenaga kerja khususnya pegawai

dibagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat untuk mulai

manaruh perhatian yang lebih terhadap penyelenggaraan analisis jabatan yang berkaitan

dengan bidang tugasnya, dan sebagai bahan masukan serta kontrol dalam kajian lebih

lanjut.

E. 1. Kerangka Berpikir / Paradigma penelitian

Penelitian ini akan membahas mengenai Penyelenggaraan analisis jabatan

pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional

(26)

16

Propinsi Jawa Barat. Manajemen Penyelenggaraan analisis jabatan pegawai yang

dilaksanakan pimpinan kepegawaian dengan memanfaatkan pedoman kerja pegawai

untuk mempengaruhi pegawai agar bekerja sesuai dengan pedoman kerja pegawai serta

pengaruhnya terhadap Lembaga Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Departemen

PendiOdikan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Penelitian ini tergolong dalam penelitian administrasi pegawai khususnya

menyangkut manajemen organisasi personil pegawai. Administrasi pegawai merupakan

upaya untuk memaksimalkan penggunaan semua sumber daya yang terdapat di kantor,

sedangkan manajemen personil menyangkut pendayagunaan semua sumber daya manusia

yang terdapat di kantor tersebut. Dalam penelitian ini tidak semua personil di kantor yang

menjadi subyek penelitian, personil yang diteliti meliputi pegawai dan pimpinan kantor.

Adapun paradigma penelitian berdasarkan uraian di atas,seperti:

Perencanaan pengembangan kepegawaian di bidang Kependidikan Kanwil

Depdiknas Propinisi Jawa Barat didasarkan kepada analisis terhadap promosi dan

(27)

SUBAG KEPANGKATAN PEGAWAI EDUKATIF Gambar 2 KERANGKA BERPIKIR Penyelenggaraan Analisis Jabatan

BAGIAN KEPEGAWAIAN

KANTOR WILAYAH DEPDIKNAS

PROPINSI JAWA BARAT

SUBAG KEPANGKATAN PEGAWAI ADMINISTRATIF SUBAG PEMBERHENTIAN / PEMENSIUNAN SUBAG PENGGANDAAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA EDUKATIF/ FUNGSIONAL TENAGA ADMINISTRATIF/ STRUCTURAL TEORITIS UPAYA Tujuan Kewajiban Persyaratan KESE NJANGAN

3

LANGKAH Pengetahuan Keterampilan Kemampuan Kepribadian Minat Preferensi KENYATAAN DI LAPANGAN ANALISIS Promosi Rekrutmen Pelatihan Penilaian kinerja Kompensasi

SUMBER DAYA MANUSIA TENAGA KEPENDIDIKAN / GURU

[image:27.595.34.478.99.692.2]
(28)

18

Berdasarkan alur proses pada gambar 2dapat dijelaskan bahwa Penyelenggaraan

anahsis jabatan tenaga kependidikan dengan berbagai karakteristik merupakan sumber

daya manusia yang sangat penting dalam proses sumber daya manusia mengalami

perubahan dalam bekerja yang perlu ditingkatkan kemampuannya usaha untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan diadakannya Penyelenggaraan analisis jabatan sumber

daya manusia, yang meliputi kegiatan manajemen perencanaan sumber daya manusia,

promosi jabatan, rekruitmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia tenaga

kependidikan, penilai dan kompensasi sumber daya manusia tenaga kependidiakn

Upaya-upaya yang diharapkan untuk dapat menciptakan suatu kondisi kinerja yang

produktif, efektif dan efisien.

Dalam

kegiatan

penyelenggaraan

analisis

jabatan

tersebut

bukan

melaksanakandan menggunakan pola yang dipraktekan ipenyelenggaraan analisis jabatan

dalam kontek pengembangan sumber daya manusia tenaga kependidikan yang

profesional. Yang diarahkan untuk peningkatan efektivitas kerja pegawai tenaga

kependidikan secara langsung mempengaruhi pada proses pencapaian tujuan. Dalam

(29)

19

Wilayah dalam penyelenggaraan analisis jabatan perkembangan karier dan penilaian

kinerja tenaga kependidikan efektif dan efisiensi melaksanakan menganalisis pegawai

pada Bagian Kepegawaian. menyeleksi dan rekruitmen dn promosi jabatan.

Dengan penyelenggaraan

analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

kependidikan yang baik dengan mengharapkan akan menghasilkan tenaga kependidikan

sesuai dengan tuntunan pekerjaan dan mampu untuk meningkatkan prestasi kerja yang

baik.

2. Pola Penelitian

Dari

masalah poko penelitian

bagaimana faktor-faktor

pelaksaanaan

penyeenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan pada Bagian

Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat. Maka gambaran sebagai

berikut :(1) Adanya masalah problematik (2) mengetahui tujuan yang hendak dicapai.

(3) Proses Problematik (4)Tinjauan Pustaka (5) Metode penelitian (6) Hasil dan

pembahasan (7) Kesimpulan yang akan menjawab dari masalah problematik tersebut

(30)
[image:30.595.30.476.63.544.2]

1 Gambar 3 Pola Penelitian 2 fe MASALAH PROBLEMATIK ^ TUJUAN PENELITIAN w 3 PROSES PROBLEMATIK 4 1r PUSTAKA TINJAUAN K E S I M P U L A N •}r6 5 , HASIL PEMBAHASAN —> 'v ik METODE PENELITIAN 20

3. Langkah Penyelenggaraan analisis jabatan

Langkah penyelengaaraan analisis jabatan tenaga kependidikan pada Bagian

Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat dengan penekanannya

kepada alur pikir (1 Program yang membutuhkan informasi (2.) Penentuan Informasi

Jabatan (3) I. Persiapan penyelenggaraan analisis jabatan (4) Pengumpulan Data (5)

(31)

Gambar 4

LANGKAH

PENYELENGGARAAN ANALISIS JABATAN

PENENTUAN

INFORMASI JABATAN

PROGRAM YANG

MEMBUTUHKAN INFORMASI

JABATAN

A

INFORMASI

JABATAN

I. PERSIAPAN

PENYELENGGARAAN

ANALISIS JABATAN

1

II. PENGUMPULAN DATA

JABATAN

i

III. PENGOLAHAN DATA

JABATAN

V

IV. VERIFIKASI

V

V. PEMBETULAN

[image:31.595.38.478.92.674.2]
(32)

22

F. Asumsi dan Premis Penelitian

Sistem dan pengelolaan Penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia

tenaga kependidikan pada bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

Barat. Menurut Winarno Surakhmad (1987. 68) menjelaskan dalam "Asumsi dapat

berhubungan dengan

syarat-syarat, kondisi-kondisi dan tujuan asumsi memberikan

hakekat dan bentuk argumentasi yang kuat" (Made Pidarta, 1995 :40) Pentingnya peranan

Pemimpin dalam suatu organisasi dapat dilihat dari beberapa pendapat yang dikemukakan

oleh para ahli. Menurut Thimas Daya dan Lourd (1988) melihat kepemimpinan sebagai

konsep kunci di dalam memahami dan meningkatkan organisasi bahwa pemimpm sebagai

penentu arah, penggerak dan pengendali penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai satu

tujuan kerja yang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

Berdasarkan pendapat dan rumusan diatas , maka asumsi penulis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor Penyelenggaraan analisi jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan

yang dimiliki oleh suatu organisasi untu tercapai satu tujuan.

2. Untuk mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan sumber daya manusia tenaga

kependidikan yang mempunyai potensi dengan kekuatan dan kemampuan yang dapat

dioptimalisasikan dalam pelaksanaan kerja yang produktif

3. Dalam rangka terpenuhi kebutuhan organisasi dan mengoptimalisasikan tenaga

kependidikan yang potensi , kekuatan dan kemampuan , perlu dikembangkan untuk

meningkatkan efektivitas jabatan dan produktivitas jabatan

tenaga kerja yang

(33)

23

4. Untuk mewujudkan pembinaan dan pengembangan pengelolaan Penyelenggaraan

analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan yang berhasil dengan

diperlukan manajemen dan pengorganisasian yang baik dan tepat.

a. Manajemen Penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

kependidikan sangat pentmg menjadi organisasi untuk mampu bersaing dan

mempertahankan hidupnya untuk berdiri dan tumbuh berkembang dalam

mempertahankan profesionalismenya untuk maju, maka organisasi harus mampu

untuk mengelola sumber daya manusia tenaga kependidikan meklui proses

manajemen. Salah satunya adalah kegiatan pengembanganm dan pembinaan

dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai

berikut : training yaitu suatu kegiatan untuk dapat memperbaiki dan

mengembangkan sikap,tingkahlaku, keterampilan, dan kemampuan pengetahuan

dan para pegawai, sesuai dengan keinginan lembaga yang bersangkutan.

b. Unsur-unsur dalam bentuk dan coraknya ialah manusia sebagai sumber dan

penggerak utama dari segala kegiatan ekonomi, kemampuan dan pengetahuan

teknologi dalam mewujudkan kualitas kerja yang profesional oleh sumber daya

manusia tenaga kependidikan yang berkenaan dengan sfesifik,efektif dan efesiensi

kerja yang semakin tinggi produktivitas kerja semakin tinggi dan baik sumber

daya manusia tersebut akan menghasilkan kontribusi yang baik bagi lembaga

pendidikan. Untuk itu tingkat efektif dan efisiensi kerja perlu diukur agar

pencapaian tujuan dapat diketahui sesuai dengan pendapat H.Emerson bahwa

(34)

24

prescribe goals or efektife and efisience adalah peningkatan keberhasilan dengan

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Faktor-faktor yang menentukan efektif dan efesien. Dalam memanajemen

pengembangan Penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

kependidikan sagat sukar, karena dalam melaksanakan pengembangan ini adalah

sangat banyak dan beranekaragam. Untuk merupaka suatu keahlian tertentu yang

dimiliki oleh para pelaku kepemimpman untuk mampu memanajemen

seoptimalmungkin dalam melaksanakan pengembangan Penyelenggaraan analisis

jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan.

G. Hipotesis Penelitian

Mengacu pada konsep berpikir dan perumusan masalah yang di kemukana di

atas, maka hipotesis yang diajukan dalarn penelitian ini adalah :

1. Terdapat gambaran faktor-faktor yang menjadi pertimbangan manajemen

pengembangan untuk penyesuian kemampuan, pengembangan karir promosi jubatan,

rekruitmen serta penilaian kerja yang dimiliki pegawai pada Bagian Kepegawaian.

2. Terdapat gambaran hubungan penyelenggaraan analisis jabatan dalam promosi dan

rekruitmen, seleksi dengan efektivitas pegawai tenaga kependidikan. Hubungan

adalah signifikan.

3. Terdapat hubungan antara pengembangan karir pegawai jabatan dengan

penyelengaraan analisis jabatan pegawai

dan efektivitas kerja pegawai tenaga

(35)

25

4. Terdapat hubungan tertentu konsep-konsep manajemen organisasi dan manajemen

pelaksanaan penilaian kinerja dan efektivitas kerja pegawai

kecenderungan

(36)
(37)

123

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahuluan bahwa

penelitian penyelenggaraan analisis jabatan ini merupakan bentuk penelitian

deskriptif analisis yang bersifat eksplaratif. Tujuan penelitian ini untuk

mengeksplorasi, menggambarkan keadaan atau status fonomena yang berhubungan

dengan penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia yang dikaitkan

dengan strategi pengelolaan pengembangan tenaga kependidikan di Bagian

kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat, yang meliputi

spektmm dimensi perencanaan, penyusunan, penilaian, kompensasi, pembinaan,

dan pengembangan sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Maka jelaslah penelitian penyelenggaraan analisis jabatan ini tidak

bermaksud menguji suatu hipotesis, tetapi mendeskripsikan dan menganalisis data

sehingga

dapat

menemukan

kecenderungan

dan

kemungkinan

berbagai

penyelenggaraan strategi pengelolaan sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Oleh karena itu penelitian ini tergolong kepada penelitian kualitatif.

Penyelenggaraan analisis jabatan adalah suatu penelitian kualitatif yang

memiliki berbagai karakteristik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan &

Biklen ( 1882: 27-30) dan Lincoln & Guba (1985: 39-44), yang dikutip oleh L. J.

Moleorg dalam Metodologi Penelitian Kualitatif (1988: 3-6), sebagai berikut: (1)

penelitian kualitatif mempunyai latar alamiah atau natural stting; (2) manusia

sebagai alat atau instrument penelitian, sehingga lebih memungkinkan

(38)

124

(5) teori dari dasar atau grounded theory melalui analisis secara induktif; (6)

Iaporan bersifat deskriptif; (7) lebih mementingkan proses dari pada hasil; (8)

adanya batas yang ditentukan oleh fokus penelitian; (9) adanya kriteria khusus

untuk keabsahan data; (10) desain yang bersifat sementara; (11) hasil penelitian

diundangkan dan disepakati bersama.

Dengan berbagai karakteristik penelitian kualitatif yang dikemukakan

diatas, dalam pelaksanaannya peneliti mendatangi secara langsung kepada sumber

datanya, yaitu kepada para pimpinan yang melaksanakan kebijakan mengenai

pengelolaan sumber daya manusia yang dikaitkan dengan strategi pengembangan

tenaga Kepndidikan . Selain itu mengimplementasikan bahwa data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini lebih cendemng digambarkan dalam bentuk

kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh

kesimpulan.

Penelitian kulitatif harus terhindar dari pengaruh bias pribadi terhadap

objek penelitiannya, untuk itu perlu disusun catatan terinci tentang informasi yang

diperoleh dari lapangan secara lengkap dan akurat, dalam hal ini sangat penting

untuk analisis bentuknya.

Dengan melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan sumber

data, peneliti berupaya melaksanakan eksplorasi untuk dapat mepahami dan

menjelaskan masalah yang diteliti telah dimmuskan melalui pertanyaan penelitian.

Dengan melaksanakan memmuskan pertanyaan penelitian, peneliti bermaksud

memahami permasalahan objek dan subjek dalam penelitian yang kompleks terjadi

(39)

Brgdan dan Taylor (1975) mengemukakan dalam penjelasannya, definisi

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, kata-kata lisan ataupun tulisan, dan objek yang dapat diamati dari hasil

pelaksanaan wawancara dan di observasikan pada penelitian. Dan Brgdan dab

Biklen (1982) menjelaskan dalam Kualitative Rescanch salah satu istilah yang luas

dalam metode pelaksanaan penelitian (as an umbrella tern) yang menjelaskan

dengan segala bentuk penelitian yang memiliki ciri-ciri yang bersamaan data yang

dikumpulkan bempa uraian deskriptif mengenai masalah kegiatan subjek yang

diteliti, aspek-aspek yang berkaitan melalui wawancara, 'observasi, dan

dokumentasi. Nasution (1988) menjelaskan pendapatnya dalam penelitian

kualitatif adalah mengamati orang / SDM dalam lingkungan hidupnya dan

berinteraksi dan berusaha memahami dan menfsirkan pikiran mereka tentang dunia

mereka. Sedangkan dalam penjelasan Drgdan dan Biklen (1982) mengemukakan

bahwa dengan pendekatan kulitatif peneliti bemsaha mengamati dan memahami

serta menfsirkan makna suatu penelitian dan interaksi perilaku manusia dalam

suatu situasi menumt pendapat sendiri.

Bidang pendidikan mengemukakan bahwa penelitian lebih terkenal sebagai

pendekatan "Naturalistik". Djam'an Satori (1989) kutipan dan pendapat Guba dan

Wolf dalam Brgdan dan Biklen (1982) sebagai berikut: "In ducation, kualitative

research is frequently called naturalistic, because the research hangs around where

the events, he or she is interested in naturally occur and the data is qathered by

people engaging in natural behavition talking, visiting, looking, beaving, and soan".

Lexy J. Maleang (1998) mengemukakan pendapatnay metodologi penelitian

(40)

126

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah bentukan, mengandalkan

manusia sebagai alat peneliti , dengan memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian

pada usaha menemukan teon dari dasar, yang bersifat deskriptif lebih

mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,

memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data rancangan

penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh

kedua belah pihak peneliti dan subjek penneliti.

2.

Dari beberapa penjelasan, definisi diatas secara gamblang dan inplisit

serta telah dijelaskan, tergambarkan dan terancang masalah karakteristik pendekatan dan metode kualitatif yang menjelaskan berbagai pendekatan

dalam penelitian yang secara induktif dengan mengarahkan kepada sasaran

penelitian.

Dari penjelasan definisi kualitatif pertama, diatur bahwa bahwa

penelitian kulaitatif yang memiliki latar belakang alamiah sebagai sumber data

yang langsung menjadi instmmen kunci utama, artinya penelitian kualitatif akan

emenghailkan pada latar khusus (particular setting) karena akan memiliki

perhatian dengan koordinasi yang baik secara keselumhan.

Karakteristik kedua, mengimplikasikan bahwa data yang dikumpulkan

dalam penelitian kualitatif lebih cendemng dalam bentuk kata-kata daripada

angka-angka sebagaimana dalam penelitian kualitatif. Dengan demikian , hasil

analisis akan memunculkan analisis uraian yang hanya akan deskripsi dengan

penjelasan tentang aspek-aspek masalah yang menjadi fokus utama penelitian.

Karakteristik ketiga, menjelaskan bahwa penelitian ini lebih menekankan

pada proses daripada hasil. Dalam penelitian ini data dan informasi yang diserap

lebih difokuskan pada kegiatan-kegiatanyang dilakukan dalam pelaksanaan, bukan

dari hasil.

Karakteristik keempat dan kelima, menegaskan tentang analisis yang

(41)

127

analisis induktif, peneliti akan berupaya mengungkapkan makna dan keadaan yang

ditelitinya.

Berdasarkan karakteritik penelitian diatas disimpulkan dan diamati bahwa

mstrumen penelitian menjadi pengumpul data utama dalam penelitian ini

Nasution (1982), menjelaskan masalah rasional yang dapat diolah dan

dipertanggungjawabkan masalah penempatan penelitian sebagai instmmen

penelitian kualitatif, yaitu bahwa peneliti memiliki adptabilitas yang tinggi

sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, sehingga peneliti

akan dapat memfokuskan dan meninjau dengan seksama terhadap pertanyaan

untuk bisa memperoleh data yang lebih baik, termci, dan terarah sesuai dengan

keadaan yang dibutuhkan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian penyelenggaraan analisis jabatan ini meliputi

subjek yang memiliki berbagai karakteristik yang berkaitan dengan pengelolaan

sumber daya manusia, yang meliputi dimensi-dimensi strategi pengembangan

pegawai tetap di Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

Barat. Sehubungan dengan subjek penelitian, elemen-elemen mana, objekmana,

atau siap-siapa yang dapat dijadikan sumber data atau populasi, tergantung kepada

isi teori atau konsep yang digunakan. Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah para pimpinan di lingkungan Kantor Wilayah Depdiknas

Propinsi Jawa Barat, berkenaan dengan sumber daya manusia dalam dimensi

strategi pengembangan dalam implementasi analisis jabatan pada bagian

(42)

128

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek yang

didasarkan kepada adanya tujuan tertentu, dengan cara pengambilan sampell

didasarkan kepada ciri-ciri, sifat-sifat pokok populasi. Selain itu subjek yang

diambil sebagai sampel benar-benar mempakan subjek yang paling banyak

memiliki ciri-ciri yang terdapat pada populasi, dan penentuan karakteristik

populasi dilakukan dengan cermat dan studi pendahuluan. Menumt pendapat yang

dikemukakan oleh S. Nasution (1987:128), purposive sampling dilakukan dengan

mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menumt ciri-ciri spesifik

yang dimiliki oleh sampel itu.

Sehubungan dengan penelitian ini jumlah subyeknya relatif sedikit, maka

subyek yang dijadikan sampel meliputi: (1) pelaksanaan /staf; (2) ksubag

kepegawaian tenaga kependidikan dan kabag di kakanwil depdiknas.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi berbagai bentuk,

yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Ketiga bentuk teknik

pengumpulan data tersebut dalam penggunannya saling melengkapi dan menunjang

sehingga dapat diperoleh informasi tang diperlukan.

1. Wawancara

Wawancara mempakan teknik primer yang digunakan dalam penelitian

ini. Kaitannya dengan kegiatan tersebut, pelaksanaan wawancar tidak terlepas

dari pedoman yang digunakan, baik pedoman wawancara yang tidak terstruktur

(43)

129

Dalam kegiatan wawancara, pertama-tama dimulai dengan cara yang tidak

terstruktur yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan, yang tujuannya

memebri kesempatan dan kebebasan kepeda responden untuk memberikan

konstribusinya terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Setelah memperoleh sejumlah infonnasi, langkah berikutnya peneliti wawncara

dengan menggunakan pedoman terstmktur yang disusun secara terperinci sehingga

menyempai checklist. Cara yang pertama lebih bersifat non directive, artinya lebih

didominasi oleh pikiran dan perasaan responden. Sedangkan cara yang kedua lebih

bersfat directive, artinya kegiatan wawancar lebih didominasi oleh pandangan

peneliti dengan berlandaskan kepada pedoman wawancara yang telah disusun

sebelumnya.

Menumt S. Nasution (1988:32), menyatakan bahwa isi wawancara atau

yang dapat ditanyakan dalam wawancara salah satunya adalah pengalaman dan

perbuatan responden mengenai apa yang telah dikerjakan, termasuk juga

pengetahuan, fakta-fakta, upa yang diketahuinya tentang sesuatu.

Dalam penelitian ini penulis menyusun pedoman wawancara sesuai dengan

pennasalahan peneliti, yaitu:

a. Data yang berkenaan dengan pola perencanaan sumber daya manusia, yaitu: (1)

prosedur perencanaan tenaga kependidikan; (2) konten atau sasaran perencanaan

tenaga kependidikan; (3) landasan penyusunan perencanaan tenaga

kependidikan.

b. Data yang berkenaan dengan pola penyusun sumber daya manusia, yaitu: (1)

prosedur pengangkatan tenag kependidikan; (3) landasan pelaksanaan

(44)

130

c. Data yang berkenaan dengan pole penilaian performansi sumber daya manusia,

yaitu: (1) prosedur penilaian tenaga kependidikan; (2) kriteria penilaian tenaga

kependidikan; (3) tindak lanjut pelaksanaan penilaian tenaga kependidikan.

d.

Data yang berkenaan dengan kompensasi sumber daya manusia, yaitu: (1)

prosedur penetapan kompensasi tenaga kependidikan; (2) sasaran pemberian

kompensasi tenaga kependidikan; (3) insentif diluar kompensasi tenag

kependidikan.

e. Data yang berhubungan dengan pola pembinaan serta pengembangan sumber

daya manusia tenga kependidikan, yaitu: (1) perencanaan pembinaan dan

pengembangan tenaga pendidikan; (2) pelaksanaan dan pengambangan tenaga

kependidikan; (3) sasaran pelaksanaan pembinaan dan pengembangan tenaga

kependidikan.

2. Obsevasi

Teknik pengumpulan data lainnya sebagai penunjang atau pelengkap adalah

observasi. Dengan teknik ini diharapkan dapat memperoleh data yang tidak

terjangkau oleh wawancara, sehingga data yang diperoleh betul-betul dapat

melengkapi infonnasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Menumt S. Nasution (1988:61), ada beberapa tingkat partisipasi yang

dilakukan oleh pengamat, dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang tinggi, yaitu

patrisipasi nihifpasif, sedang, aktif, sampai partisipasi penuh. Kaitannya dengan

penelitian ini, posisi peneliti berada pada tingkatan ketiga yaitu sedang, artinya

dalam kegiatan-kegiatan tertentu keterlibatan peneliti hanya sebatas melihat dan

melakukan pembicaraan-pembicaraan tentang peristiwa sesuatu yang sifatnva lebih

(45)

131

Dalam kegiatan observasi, data yang diperlukan melipti :

a. Data yang berkenan dengan pola perencanaan implementasi analisis jabaan

sumber daya manusia, yaitu kegiatan inventarisasi implementasi analisis jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidikan.

b.Data yang berkenaan dengan pola penyusunan implementasi analisis jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidikan, yang meliputi: (1) kegiatan penarikan

dan seleksi pegawai : serta (2) kegiatan penetapan implementasi analisis jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Data yang berkenaan dengan pola penilaian perponnansi implementasi

analisis jabatan sumber daya manusia tenga kependidikan. Yaitu mengenai

operasionalisasi pelaksanaan penilaian performansi implementasi analisis jabatan

sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Data yang berhubungan dengan pola pembinaan serta pengembangan

implementasi analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan, meliputi

hal-hal berikut: (1) pelaksanaan penilaian kebutuhan : dan (2) pelaksanaan evaluasi

program pembinaan.

3. Dokumentasi

Bentuk lain yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini,

adalah studi dokumentasi. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi

meliputi:

Data yang berkaitan dengan pola perencanaan implementasi analisisi

jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan, yaitu : (1) kemampuan

akademik implementasi analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

(46)

1J2

implementasi anlisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan; (3)

latar belakang pendidikan Penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya

manusia tenaga kependidikan; (4) sumber dan alokasi biaya dalam perencanaan

penyelenggaraan jabatan analisis sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Data yang berkaitan dengan pola penyusunan Penyelenggaraan

Analisis jabatan sumber daya manuisa tenaga kependidikan, yaitu: (1)

kebutuhan penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

kependidikan; (2) jenis yang dibutuhkan; (3) kualifikasi penyelenggaraan

analisis jabatan sumber' daya manusia tenaga kependidikan; (4) persyaratan

seleksi.

Data yang berkenaan dengan pola penilaian performansi

penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan,

yaitu: (1) prestasi kerja penyelenggaraan anlisis jabatan sumber daya manusia

tenaga kependidikan; (2) teknik-teknik penilaian performansi penyelenggaraan

analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan.

Data yang berhubungan dengan pola pembinaan serta pengembangan

penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan,

yaitu: (1) kebutuhan organisasi; (2) kebutuhan pekerjaan; (3) program-program

pembinaan; (4) kriteria penilaian program pembinaan; dan (5) desain penilaian

program pembinaan.

B. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian atau pengumpulan data di lapangan meliputi beberapa

tahapan. Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan adalah peneurusan

(47)

133

Rektor IKIP Bandung, sampai sampai kepada pihak Kabag Kepegawaian dan

Kepala Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat. Setelah berbagai

persyaratan yang diperlukan terpenuhi, maka pihak-pihak yang berwenang

memberikan rekomendasi adalah Direktur PPS UPI Bandung dengan surat Nomor

142\K04.7/PL.06.05/2000.

Pelaksanaan wawancara dengan para pimpinan Kasubag dan Kabag

Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat dilakukan setelah mendapat

rekomendasi dari Direktur PPS UPI Bandung, yang dilakukan mulai bulan Maret

sampai Juni 2000. Semuakegiatan wawancara dalam pelaksanaannya berdasarkan

kepada pedoman terstruktur, karena informasi-informasi yang akan diperlukan

telah dipersiapkan sebelumnya. Selai itu untuk melengkapi informasi yang

diperoleh, dalam wawancara tersebut peneliti merekamnya dalam tape recorder,

hal ini untuk mempermudah penelitian dalam menuangkan kembali kedalam

bentuk tulisan.

Pelaksanaan observasi untuk mengamati kegiatan-kegiatan pengelolaan

penyelenggaraan analisis jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan

pegawai pada Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa

Barat, dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2000. Kegiatan yang di

obsevasikan antara lain: (1) kegiatan inventarisasi penyelenggaraan analisis

jabatan sumber daya manusia tenaga kependidikan; (2) kegiatan penarikan dan

penempatan implemntasi analisis jabatan sumber daya manusia pegawai tenaga

kependidikan; (4) pelaksanaan penilaian kebutuhan dan evaluasi program

(48)

134

Sedangkan pelaksanaan pengumpulan data yang bempa dokumen tertulis

dan data penunjang lainnya, dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

observasi.

C. Analisis Data

Proses pengumpulan data dan analisis data penelitian kulitatif

pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan karena dilakukan seiring

hampir

bersamaan. Analisis data yang dilakukan seiring dengan pengumpulan data

meliputi spektrum: (1) menentukan inti data berkenaan dengan permasalahan di

lapangan; (2) mengembangkan pertanyaan analisis untuk dijadikan bahan dalam

menggali informasi lebih lanjut pada kegiatan berikutnya; (3) menulis komentar

pengamatan berdasarkan deskripsi data. Sedangkan analisis datayang dilakukan

setelah pengumpulan datamempakan proses mengkoding.

S. Nasution (1988:126), menyatakan bahwa "analisis data kulitatif adalah

proses menyusun data (menggolongkannya dalam tema atau kategori) agar dapat

ditafsirka;: atau diinventurisasikan". Pendapat tersebut sesuai yang dikemukakan

oleh Bogdan dan Biklen (1982:145) yang menyatakan bahwa: "Data analysis is

the process of sisitematically searching and arranging in the interview

transcrifts, fieldnotes, and other materials that your accumulate, to increase your

understanding of them and the enable you to present what you have discovered

to other".

Selainitu Yvonna S. Lincoln dan Egon Guba (1985:344) mengemukakan

langkah-langkah dalam pengelolaan dat studi kualitatif, yaitu: "unitizing,

(49)

135

Dalam proses unitisasi yang dilakukan adalah mengkoding data yang

bempa suatu kalimat faktual yang sederhana maupun suatu paragraf dari hasil

wawancara atau catatan observasi, sehingga data mentah itu dapat

ditransformasikan secara sistematis menjadi unit-unit yang dapat dicandrakan

menumt karakteristik-karakteristiknya yang terkait. Kegiatan yang dilakukan

dalam unitisasi adalah membuat batas-batas setiap unit untuk analisis

berikutnya.

Dalam proses kategorisasi, maka unit-unit yang telah tersusun itu

dikategorisasikan menjadi sejumlah kategori. Proses kategorisasi ini pada

dasamya adalah memilah-milahkan sejumlah unit menjadi satu kategori tertentu

berdasarkan karakteristik-karakterstiknya yang hampir sama,sehingga dapat

membentuk suatu bangunan data reasonable yangdapat diterima.

Berpegang kepada konsep analisis data kualitatif tersebut serta

membandingkannya dengan analisis dat yang dikemukakan oleh M.B. Miles dan

Huberman (1984),^naka pengolahan data dan analisis data mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:

Selama data dikumpulkan langkah-langkah yang ditempuh adalah: (1)

membuat catatan lapangan sebagai hasil pengumpulan data melalui wawancara

dan observasi serta dokumentasi; (2) membuat Iaporan lapangan secara

lengkap; (3) mengadakan member check terhadap rangkuman Iaporan lapangan

dengan subyek penelitian, serta mengadakan audit trail terhadap rangkuman

hasil studi dokumentasi; (4) melaksanakan triangulasi untuk mendapatkan

keabsahan data; (5) mengadakan perbaikan rangkuman Iaporan lapangan

(50)

136

dengan sumber aslinya; (6) memberi kode pada setiap Iaporan lapangan yang

telah diperbaiki, dan dapat direvisi secara bemlang seseuai dengan

perkembangan proses dan jenis data yang diperoleh; (7) memberi komentar

secara umum maupunkegiatan tertentu dari rangkuman Iaporan.

Setelah data semua terkumpul maka langkah yang ditempuh adalah: (1)

mengadakan reduksi data, mencatat hal-hal yang penting yang relevan dengan

fokus penelitian, serta menyusunnya secara sistematis berdasarkan kategori dan

klasifikasi tertentu; (2) membuat dispalay data dalam bentuk tabel untuk

memperjelas satu dengan yang lainnya secara utuh; (3) mengadakan cross site

analysis dengan membandingkan dan menganalisis data yang satu dengan yang

lain secara mendalam; (4) menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis

tersebut dan menemukan kecendemngan umum berbagai temuan lainnya yang

perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, serta melakukan analisis mengenai

pengelolaan implementasi analisis jabatan sumber daya manusia tenaga

kependidikan secara kualitatif berdasarkan dat empirik, yang diperiukan untuk

menentukan altematif strategi pengembangan pegawai tetap dilingkungan

Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.

Oleh karena itu secara umum langkah-langkah dalam pengelolaan serta

analisis data dalam penelitian ini mengacu kepada beberapa konsep yang

dikemukakan diatas, dengan melakukan penyesuaian dan modifikasi sesuai

(51)
(52)

242

BAB VI

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian ini, maka secara umum

dapat disimpulkan bahwa upaya Kantor Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat dalam

pengelola penyelenggaraan analisis jabatan tenaga kependidikan/guru dengan altematif

strategi yang diterapkannya, dalam hal tertentu telah menunjukkan hasil yang baik.

Namun juga sebaliknya masih terdapat kegiatan pengelolaan penyelenggaraan analisis

jabatan tenaga kependidikan/gum yang masih menunjukkan kelemahan-kelemahannya.

Pengelolaan penyelenggaraan analisis jabatan tenaga kependidikan / gura sesuai dengan

strategi organisasi yang digunakan, secara langsung maupun tidak langsung dapat

memberikan pengarah terhadap kebijakan pengelolaan implementasi nalisis jabatan tenaga

kependidikan/guru melalui pola-pola yang dikembangkan kepada persaingan yang

menguntungkan dalam mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidup Kantor

Wilayah Depdiknas Propinsi Jawa Barat.

Permasalahan pokok yang sangat mendasar yang dihadapi Kantor Wilayah dlam

pengelolaam penyelengaraan Analisis jabatan tenaga guru berkaitan dengan gejala

ketidakseimbangan rasio antara jumlah siswa dengan jumlah gum. Ekses dari kondisi

tersebut akan terjadi kelebihan tenaga guru yang akan menyebabkan timbulnya

pengangguran dari tugas pokok yang dibebankannya. Selain itu, juga sangat

mempengaruhi terhadap kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku di Kantor Wilayah

(53)

243

Dari berbagai pola yang diterapkan dalam pengelolaan penyelenggaraan analisis

jabatan tenaga kependidikan/guru, ada beberapa kebijaksanaan yang perlu dikembangkan

sehubungan dengan pengembangan Kantor Wilayah. Dengan demikian, pengelolaan

tenaga gura dengan pola kebijakan pengembangan organisasi yang telah ditetapkannya,

belum sepenuhnya mengarah kepada kebijakan pengembangan organisasi yang telah

ditetapkan Kantor Wilayah. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi yang

demikian, diantaranya meliputi : (1) perencanaan tenaga guru baik pada tingkat

Sekolah,Kasi/kasubag dan kabag maupun Kantor Wilaya Depdiknas Propinsi Jawa barat,

secara operasional belum menunjukkan proses yang sistematis dan terpadu; (2) sistem

rekruitmen dan seleksi tenaga gura tetap belum menerapkan proses dan prosedur yang

telah baku; (3) pembinaan dan pengembangan tenaga guru dalam prosesnya belum

dilaksanakan

Gambar

Gambar 1STRUKTUR ORGANISASI
Gambar2
Gambar 3 Pola Penelitian
Gambar4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka penyelesaian penelitian skripsi pada Pegawai Negeri Sipil IAIN Surakarta, dengan judul: Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Terhadap

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat kepada karang taruna desa Asinan melalui budidaya jamur merang menggunakan eceng gondok sebagai media tumbuhnya

Sistem Prosedur Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di DPPKAD Kota Gorontalo sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2011 yang

Pada hari ini, Jum’at tanggal satu bulan Juni tahun dua ribu dua belas (01-06-2012), Panitia Pengadaan Barang/Jasa Untuk Seluruh UPT Dinas Penataan Ruang dan Permukiman

The 2-BKP hierarchy is rather special among multi-component integrable hierarchies, because it has a scalar Lax formalism as Shiota [ 7 ] and Krichever [ 8 ] presented.. In

tertentu. Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat dipakai dalam proses pembelajaran maka saat guru akan menggunakannya harus memilih

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, melalui ilmu-Nya yang Maha Luas dan tak

Siswa mengamati dan guru menjelaskan tentang pengukuran berat, macam-macam satuan berat dan cara membulatkan berat suatu benda yang berada disekitarnya5. Guru memberikan kesempatan