• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 8 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin terselenggaranya kebijakan pembangunan yang berkelanjutan, terpadu, terarah, dan menyeluruh di Kabupaten Pandeglang perlu disusun kebijakan pembangunan jangka panjang;

b. bawa dalam rangka memberikan landasan dan arah penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat diperlukan kerangka pembangunan daerah jangka panjang yang didasarkan pada prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah serta dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD);

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

(2)

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4575);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembanguanan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

(3)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG dan

BUPATI PANDEGLANG MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2005-2025.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1.

Daerah adalah Kabupaten Pandeglang.

2.

Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3.

Bupati adalah Bupati Pandeglang.

4.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Pandeglang.

(4)

5.

Pembangunan Daerah adalah pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan pelbagai pelaku pembangunan pada berbagai bidang serta masyarakat yang ada di daerah secara terarah dan berkelanjutan melaluii pendayagunaan segenap sumber daya dan potensi spesifik daerah dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan.

6.

Pelaku Pembangunan adalah pelaku pembangunan yang terdiri dari pemerintah Kabupaten Pandeglang, pihak swasta atau masyarakat secara sendiri-sendiri atau bersama-sama termasuk ulama, masyarakat hukum adat, kelompok profesi, kelompok minat dan badan hukum.

7.

Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan, guna mencapai tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu beserta pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

8.

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses pengambilan keputusan kebijakan dan program pembangunan daerah oleh Pemerintah Daerah yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kondisi, potensi daerah, aspirasi masyarakat, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkeadilan.

9.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD adalah dokumen perencanaan jangka panjang untuk periode 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, strategi dan kebijakan pembangunan daerah yang didasarkan pada kondisi, potensi daerah dan aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di daerah dengan tetap berorientasi pada tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan nasional.

10.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional.

11.

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

12.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

13.

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

14.

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

15.

Kebijakan adalah arah/ tindakan yang diambil oleh pemerintah pusat/ daerah untuk mencapai tujuan.

(5)

BAB II

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 2

(1)

Program Pembangunan Daerah periode 2005-2025 dilaksanakan sesuai dengan RPJPD.

(2)

Rincian dari program Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan melalui program pembangunan daerah yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahunan.

(3)

Dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 3

RPJPD menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD yang memuat Visi, Misi dan Program Kepala Daerah.

Pasal 4

(1)

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, Kepala Daerah yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun pertama periode pemerintahan Kepala Daerah berikutnya.

(2)

RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman untuk menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun pertama periode pemerintahan Kepala Daerah berikutnya.

Pasal 5

RPJMD disusun dengan memperhatikan RPJM Provinsi dan RPJM Nasional.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6

Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD.

BAB IV

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 7

(1)

RPJPD Tahun 2005-2025 dalam perjalanannya bila diperlukan direvisi/peninjauan kembali harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(2)

Dokumen rencana pembangunan daerah yang telah disusun, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

(6)

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang.

Ditetapkan di Pandeglang

pada tanggal 22 Desember 2010 Pj. BUPATI PANDEGLANG,

Cap / ttd ASMUDJI HW

Diundangkan di Pandeglang pada tanggal 22 Desember 2010

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG,

Cap / ttd ENDJANG SADINA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2010 NOMOR 8

Ka2-RaperDa RPJPD-10

(7)

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2005-2025

I. UMUM

Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah administratif di Provinsi Banten semenjak bergulinya era reformasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten. Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 35 Kecamatan, 322 Desa dan 13 Kelurahan dengan luas wilayah mencapai 2.746,90 km².

Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kabupaten Pandeglang tidak bisa dilepaskan dari sistem perencanaan dan pembangunan nasional, oleh karena itu penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tidak bisa dilepaskan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Banten.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah disingkat RPJPD adalah suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah (Kabupaten) untuk periode 20 tahun ke depan.

Dokumen ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap jangka waktu 5 tahun. Dokumen RPJPD ini bersifat makro memuat visi, misi, tujuan dan arah kebijakan pembangunan daerah yang disusun melalui pendekatan partisipatif yaitu melibatkan seluruh unsur stakeholder.

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk itu dalam 20 tahun mendatang, sangat penting dan mendesak bagi Kabupaten Pandeglang untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah, antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga Kabupaten Pandeglang dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang sejajar serta daya saing yang kuat baik pada level lokal, regional maupun nasional.

Kurun waktu RPJPD Kabupaten Pandeglang adalah 20 (dua puluh) tahun, dari tahun 2005- 2025 yang terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan berdasarkan periodisasi perencanaan pembangunan jangka menengah daerah 5 (lima) tahunan, yang dituangkan dalam RPJMD I Tahun 2006-2010, RPJMD II Tahun 2011-2015, RPJMD III Tahun 2016-2020 dan RPJMD IV Tahun 2021-2025.

RPJPD digunakan sebagai pedoman daerah dalam menyusun RPJMD. Pentahapan rencana pembangunan daerah disusun dalam masing-masing periode RPJMD sesuai dengan visi, misi, dan program Bupati yang dipilih secara langsung oleh rakyat. RPJMD memuat kondisi, Analisis dan Prediksi kondisi Umum Daerah, visi, misi dan tujuan,serta arah kebijakan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

RPJMD sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan rencana pembangunan tahunan daerah, yang memuat Evaluasi Hasil Kinerja Pembangunan Daerah, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah (Tahunan), Rencana Kerja dan Pendanaan, serta Kaedah Pelaksanaan.

(8)

II.PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup Jelas Pasal 2

Ayat (1)

Cukup Jelas Ayat (2)

Yang disebut dengan dokumen 5 (lima) tahun adalah Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang yang memuat program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih.

Ayat (3)

Cukup Jelas Pasal 3

Cukup Jelas Pasal 4

Ayat (1)

Cukup Jelas Ayat (2)

Yang dimaksud RKPD dan RAPBD tahun pertama adalah RKPD dan RAPBD tahun 2010, 2015, 2020 dan 2025.

Bupati terpilih periode berikutnya tetap memiliki ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan RKPD dan APBD pada tahun pertama pemerintahannya melalui mekanisme perubahan APBD (APBD-P).

Pasal 5

Cukup Jelas Pasal 6

Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJPD dilakukan oleh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah dan dikoordinasikan oleh Kepala Daerah melalui Kepala Bappeda Kabupaten. Pengendalian dan Evaluasi yang dilaksanakan menyangkut : a. Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah;

b. Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; dan c. Hasil Rencana Pembangunan.

Pasal 7

Cukup Jelas Pasal 8

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme kerja alat ini menggunakan engkol, tenaga untuk menggerakkan alat berasal dari kayuhan tangan manusia yang memutar engkol, dari engkol akan memutar poros

Penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian dengan melakukan penelitian di tempat lain yang mempunyai tingkat business exit yang tinggi

Perangkat pembelajaran matematika realistik dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu perangkat pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas,

Pengamatan aktivitas mahasiswa dilakukan terhadap 33 orang mahasiswa selama lima kali pelaksanaan pembelajaran berturut-turut (5 SAP). Di bawah ini disajikan

5anifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, mual, tidak dapat tidur (insomnia), sering kencing, diare, palpitasi, tidak dapat belajar

jumlah permintaan telur yang akan dipasarkan untuk satu minggu kedepan, menggunakan metode Pemulusan Eksponensial Tripel Holt-Winters, mengetahui perkiraan jumlah produksi

4.7.3 Analisis Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja PNS pada Biro SDM Polda Jabar ... Pengaruh Tidak Langsung antara pelatihan terhadap Kinerja PNS Polda

Tingginya BETN pada perlakuan T3 karena sumbangan BETN yang tinggi dari umbi wortel, karena kandungan BETN-nya sebesar 72,27% yang merupakan protein kasar yang