• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1.2. MAKSUD DAN TUJUAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sebagai bagian dari Pemerintah Kota Salatiga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak berkewajiban membantu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam mewujudkan visi dan misi pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (Good Governance).

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dapat mengukur sejauh mana keberhasilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, yaitu dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang didasarkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018, sesuai target kinerja dalam Rencana Stategis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran sebagai penjabaran visi dan misi kota yang terwujud dalam tingkat keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah

(2)

pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan LKjIP adalah :

1. Untuk memberikan informasi pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang;

3. Sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan tahun Anggaran 2018 serta sebagai perwujudan kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, dan sasaran yang telah ditetapkan.

1.3. GAMBARAN UMUM

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kota Salatiga merupakan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Salatiga.

1.3.1. VISI dan MISI

Visi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kota Salatiga mengacu pada visi Kota Salatiga ( 2017-2022 ) adalah : “Salatiga Hati Beriman Yang Smart”, dengan penjabaran misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, mewujudkan SDM yang handal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan keluarga berencana

3. Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kondusifitas wilayah 4. Meningkatkan kualitas penataan ruang dan infrastruktur perkotaan

yang berwawasan lingkungan

5. Meningkatkan kualitas pelayanan air bersih, sanitasi dan lingkungan permukiman kota

(3)

6. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada Usaha Menengah, Kecil dan Mikro.

7. Meningkatkan kerjasama, daya saing daerah dan daya tarik investasi dan memperluas akses lapangan pekerjaan.

8. Meningkatkan kesejahteraan sosial, kesetaraan gender dan perlindungan anak.

9. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik (good governance)

1.3.3. TUGAS POKOK & FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Walikota Salatiga Nomor 34 tahun 2016 Tentang Struktur organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan bidang pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;

d. pelaksanaan administrasi Dinas; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(4)

1.3.4. SUSUNAN KEPEGAWAIAN

Salah satu penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kota Salatiga harus didukung dengan personil/ pegawai dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak didukung oleh 24 orang pegawai.

Untuk memberikan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai keadaan pegawai sampai dengan bulan Desember 2018 berikut jumlah pegawai berdasarkan :

1. Kualifikasi Pendidikan

Kualifikasi Pendidikan

Jumlah SD SMP

SMA/

SMEA / SKKA

Diploma 2/

Dipl 3/Dipl 4

Sarjana (S1)

Pasca Sarjana

(S-2)

- 1 6 2 11 4 24

(Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Pemberdayaan Perempuan &

Pelindungan Anak, Desember 2018)

2. Pangkat dan Golongan Ruang

(Sumber

: Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak, Desember 2018)

3. Jenis Jabatan :

Jenis Jabatan

JUMLAH

Fungsional Struktural

Es. II Es. III Es. IV

1 1 3 6 11

(Sumber : Subbag. Umum & Kepegawaian Dinas Pemberdayaan Perempuan &

Pelindungan Anak, Desember 2018)

Gol I Gol. II Gol. III Gol. IV

Jml Total II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/

a IV/

b IV/

c

0 2 0 1 1 4 6 1 6 3 -

0 4 17 3 24

(5)

1.4 SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas hidup perempuan melalui : (1). Percepatan PPRG bagi OPD; (2). Fasilitasi pengembangan kelembagaan PUG; (3).

Meningkatkan ketrampilan dan pengembangan usaha perempuan;

meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik; dan pengembangan jaringan kelembagaan PUG

2. Meningkatnya OPD dalam pemanfaatan data gender dan anak melalui:

3. Meningkatnya pemenuhan hak - hak Anak melalui: (1) KIE, Sosialisasi dan Advokasi tentang Pemenuhan Hak Anak; (2) pendampingan dan optimalisasi Forum Anak sampai dengan tingkat Kelurahan; (2) Menjalin kerjasama / MoU tentang Pemenuhan Hak Anak dengan OPD terkait dan sektor swasta

4. Meningkatnya kapasitas SDM dan Kader yang difokuskan pada organisasi PKK dan Posyandu, serta fasilitasi pelaksanaan TMMD, melalui: (1) Peningkatan kapasitas SDM; (2) Pelatihan kepada kader mengenai dasar-dasar pemberdayaan masyarakat; (3) Pelatihan keterampilan usaha kepada masyarakat serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

1.5 PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak mengangkat beberapa rumusan isu- isu strategis, yang merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi Perangkat Daerah di masa datang. Penentuan isu-isu strategis pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya Pelaksanaan PUG dalam pembangunan

2. Belum optimalnya penanganan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan yang sesuai standar

(6)

3. Belum optimalnya penyusunan data gender dan anak 4. Belum optimalnya Implementasi hak-hak anak

5. Belum optimalnya peran dan fungsi lembaga masyarakat di tingkat Kota, Kecamatan dan Kelurahan.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan Laporan kinerja instansi pemerintah adalah sebagai berikut :

Bab I : PENDAHULUAN

Berisi penjelasan umum tentang organisasi, aspek strategis organisasi dan permasalahan utama (strategic issued)

Bab II : PERENCANAAN KINERJA

Berisi uraian ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2017

Bab III : AKUNTABILITAS KINERJA

Berisi ulasan : A. Capaian Kinerja B. Realisasi Anggaran Bab IV : PENUTUP

Berisi uraian simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran :

1. Perjanjian Kinerja 2018 2. Cascading 2018

3. Rencana Aksi 2018

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 PENGERTIAN

Untuk penyusunan rencana kinerja organisasi yang transparan dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, perlu dibuat komitmen antara pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah yang disebut Perjanjian Kinerja. Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Perjanjian Kinerja disusun paling lambat satu bulan setelah Perangkat Daerah menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun berjalan. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja Utama yang menggambarkan hasil utama dan kondisi seharusnya serta indikator lain yang relevan.

2.2 TUJUAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

(8)

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

PERJANJIAN KINERJA 2018

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Meningkatnya Kualitas Hidup Perempuan

Persentase perangkat daerah yang melaksanakan PPRG

87,50 % Persentase perempuan yang

menjadi anggota legislatif

28 % Persentase sumbangan

perempuan dalam pendapatan kerja

41.71 %

Rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO

0.01 % Persentase perempuan korban

kekerasan yang ditangani sesuai standart

100 %

2. Meningkatnya perangkat daerah dalam

pemanfaatan data gender dan anak

Persentase perangkat daerah yang memiliki data gender dan anak

2.86 %

3. Meningkatnya

pemenuhan hak-hak anak

Tingkat capaian KLA (Kota Layak Anak)

500 Rasio anak korban kekerasan 0.02 % Persentase anak korban

kekerasan yang mendapatkan layanan sesuai standart

100 %

Persentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) yang aktif)

100 %

(9)

NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 4. Meningkatnya peran

kelembagaan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan

pembangunan

Persentase PKK aktif 100 % Persentase kelurahan yang

berpartisipasi dalam kegiatan TMMD

100 %

(10)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Tahun 2018 berdasarkan analisis terhadap sasaran strategis dengan mengukur capaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2018 dan Perjanjian Kinerja 2018 dan dengan melakukan analisis–

analisis terhadap target–target yang akan dicapai.

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANSIASI

a. Sasaran I : Meningkatnya Kualitas Hidup Perempuan

No Indikator Kinerja 2018

Persentase Target Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase perangkat daerah

yang melaksanakan PPRG 87,50% 90,90% 103,89%

2 Persentase perempuan yang

menjadi anggota legislative 28,00% 28,00% 100,00%

3

Persentase sumbangan

perempuan dalam pendapatan kerja

41,71% 38,80% 93,00%

4 Rasio kekerasan terhadap

perempuan termasuk TPPO 0,01% 0,02% 50,00%

5

Persentase perempuan korban kekerasan yang ditangani sesuai standart

100,00% 100,00% 100,00%

Indikator 1. Persentase perangkat daerah yang melaksanakan PPRG Analisis :

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Persentase perangkat daerah yang melaksanakan PPRG yang ditargetkan 87,50%, terealisasi sebesar 90,90%.

Untuk tahun 2018, perangkat daerah yang melaksanakan PPRG ditargetkan sebanyak 29 perangkat daerah, atau 87,50%. Dari target tersebut, terealisasi sebanyak 30 perangkat daerah atau 90,90%

perangkat daerah di Kota Salatiga yang telah melaksanakan PPRG.

Dari angka capaian tersebut diharapkan implementasi program dan kegiatan perangkat daerah terkait dapat lebih tepat sasaran melalui

(11)

peran aktif setiap perangkat daerah dalam penyusunan dokumen- dokumen perencanaan dan penganggaran tiap-tiap tahun.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Di tahun 2017, pada indicator yang sama terealisasi 84,85% atau dengan jumlah OPD yang melaksanakan PPRG sebanyak 28 OPD.

Sedangkan pada tahun ini, realisasi ada 30 OPD yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan PPRG dari yang ditargetkan 29 PD (90,90%). Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, realisasi dari 28 PD meningkat menjadi 30 PD.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi yang ditargetkan 87,5%, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 90,90%

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Capaian indikator ke-1, persentase perangkat daerah yang melaksanakan PPRG, melebihi angka yang ditargetkan karena dari 29 perangkat daerah, terealisasi 30 perangkat daerah. Capaian ini didukung dengan adanya upaya-upaya percepatan dan koordinasi dalam rangka implementasi PPRG bagi OPD di Kota Salatiga.

Salah satu alat untuk mencapai Pengarusutamaan Gender dalam pembangunan adalah dengan mengintegrasikan perspektif gender tersebut ke dalam seluruh proses perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan atau sering disebut Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG).

Kota Salatiga juga telah menerapkan PPRG dalam rangka memastikan bahwa proses dan hasil pembangunan yang dilakukan

(12)

pemerintah kota menjadi lebih berkualitas karena mempertimbangkan kebutuhan berbagai pihak secara spesifik.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 76.302.000,- dan terealisasi Rp. 69.555.350,- atau terserap

sebesar 91,16%. Pelaksanaan ini tidak terlepas dari peran OPD di Salatiga yang dalam perencanaan kegiatan dan penganggarannya telah melaksanakan penganggaran yang berbasis gender dengan pendekatan pola Gender Analysis Pathway/Gender Budget Statement (GAP/GBS).

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 2. Persentase perempuan yang menjadi anggota legislative Analisis :

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif yang ditargetkan 28%, terealisasi sebesar 28%.

Capaian persentase tersebut berdasar atas rumusan: (jumlah anggota legislative perempuan/jumlah seluruh anggota legislative x 100%).

Pada tahun 2018 ini, jumlah anggota legislatif perempuan di DPRD sebanyak 7 orang atau sekitar 28% dari 25 anggota DPRD Kota Salatiga. Capaian persentase tersebut sesuai dengan target yang

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi

1 2 3 4

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

1. Peningkatan Kapasitas dan Jaringan Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan

76.302.000

69.555.350

(13)

diharapkan pada tahun ini, serta mendekati kuota 30% perempuan yang duduk dalam lembaga legislatif yang disyaratkan.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Apabila dibandingkan realisasi kinerja antara tahun 2018 dan tahun 2017 maka hasil yang dicapai masih di angka yang sama yaitu jumlah anggota legislatif perempuan di DPRD sebanyak 7 orang atau sekitar 28% dari seluruh anggota DPRD Kota Salatiga. Capaian persentase tersebut sesuai dengan target yang diharapkan pada tahun ini, serta mendekati kuota 30% perempuan yang duduk dalam lembaga legislatif yang disyaratkan. Hal ini terjadi karena antara tahun 2018 dan tahun 2017 belum ada pergantian anggota legislative dan belum ada pemilihan anggota legislative yang baru.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 % dengan target kinerja indicator sebesar 28%.

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Realisasi capaian persentase indikator ke-2, persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif, sesuai dengan target yang diharapkan pada tahun ini, serta mendekati kuota 30% perempuan yang duduk dalam lembaga legislatif yang disyaratkan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam politik, didukung dengan upaya-upaya sosialisasi pemahaman dan pengembangan PUG yang dilakukan di masyarakat.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp.328.000.000,- terealisasi Rp. 315.326.000,- atau terserap sebesar 96,14%. Dalam realisasi kegiatan yang menunjang

(14)

pencapaian indicator ini terdiri atas kegiatan sosialisasi dan seminar mengenai pendidikan politik yang utamanya terkait dengan organisasi perempuan di salatiga.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 3. Persentase sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja 41,71%, terealisasi 38,80%. Capaian ini diperoleh dari jumlah penduduk perempuan yang bekerja dibagi jumlah total penduduk pekerja dikali 100%, dimana pada tahun 2018 ada 36.105 orang perempuan yang bekerja dari 93.062 orang penduduk pekerja (sumber : Data Agregat Kependudukan Semester I Tahun 2018, Dinas Dukcapil, 2018), sehingga diperoleh capaian sebesar (36.105/93.062 x 100%) = 38,80%.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pada tahun lalu (2017) tidak diperoleh data untuk pencapaian indicator ini. Sedangkan tahun ini, capaian sebesar 38,80%

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 93 % dengan target kinerja indicator sebesar 41,71%.

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program Peran

Serta Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

1. Pembinaan Organisasi Perempuan

328.000.000 315.326.000

Total 328.000.000 315.326.000

(15)

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Realisasi capaian persentase indikator ke-3, masih belum memenuhi target yang ditentukan. Faktor penunjang capaian ini, antara lain dengan dilaksanakannya pelatihan-pelatihan yang mendorong upaya peningkatan peran serta gender, dan peningkatan ekonomi rumah tangga.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp.138.300.000,- terealisasi Rp. 135.396.200,- atau terserap sebesar 97,90%.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 4. Rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO 1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Indikator tersebut di atas, diperhitungkan atas persentase dari jumlah kekerasan terhadap perempuan dibagi dengan jumlah penduduk perempuan dikali 100%.

Sepanjang tahun 2018, terdapat pengaduan kasus kekerasan dengan korban perempuan sebanyak 20 kasus. Jika dibandingkan dengan penduduk perempuan pada tahun 2018 sejumlah 95.222 orang (sumber data : Disdukcapil Kota Salatiga, Desember 2018), maka diperoleh angka perbandingan antara jumlah kasus

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program Peran

Serta Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

1. Pendidikan Dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta Dan Keselarasan Gender

138.300.000 135.396.200

Total 138.300.000 135.396.200

(16)

kekerasan terhadap perempuan sebesar (20/95.222) x100% = 0,02%.

Persentase tersebut lebih besar dari angka yang ditargetkan (0,01%), menunjukkan pencapaian yang belum optimal atas upaya-upaya menekan angka kekerasasan dalam rumah tangga.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pada tahun 2017, persentase kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO yang ditargetkan sebesar 0,01%, terealisasi sebesar 0,02%. Sepanjang tahun 2017, terdapat pengaduan kasus kekerasan dengan korban perempuan sebanyak 15 kasus. Jika dibandingkan dengan penduduk perempuan pada semester I tahun 2017 sejumlah 94.252 orang (sumber data : Disdukcapil Kota Salatiga, 2017), maka diperoleh angka perbandingan sebesar 0,02%, masih belum memenuhi target yang diharapkan.

Angka persentase tersebut masih sama dengan capaian di tahun 2018 ini, namun dengan angka perbandingan yang berbeda, yaitu 20 perempuan korban kekerasan dari 95.222 penduduk perempuan Kota Salatiga.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini belum tercapai secara optimal dimana target jangka menengah dihararapkan pada angka 0,01 % namun realisasi di tahun 2018 masih lebih tinggi yakni 0,02 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Capaian indikator ke-4, rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO, belum mengalami penurunan target dari perbandingan jumlah perempuan korban kekerasan terhadap

(17)

jumlah penduduk perempuan Kota Salatiga. Hal ini disebabkan antara lain karena sering kali kasus tindak kekerasan bagai fenomena gunung es, terlihat di permukaan sangat sedikit, sementara di bawahnya masih sangat banyak yang belum terungkap.

Faktor pendukung pencapaian sasaran ini tidak lepas dari Pelaksanaan Sosialisasi tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan bertambahnya pemahaman masyarakat tentang KDRT serta meningkatnya keberanian masyarakat untuk melaporkan kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 26.186.200,- atau terserap sebesar

65.47%, dan didukung oleh sumber daya dari Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN yang tergabung dalam tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A).

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 5. Persentase perempuan korban kekerasan yang ditangani sesuai standart

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Cakupan perempuan korban kekerasan yang ditangani sesuai standar yang ditargetkan 100%, terealisasi 100%.

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Peningkatan Kualitas Hidup &

Perlindungan Perempuan

1. Fasilitasi Upaya Perlindungan

Perempuan Terhadap Tindak kekerasan

40.000.000 26.186.200

Total 40.000.000 26.186.200

(18)

Formulasi dari cakupan korban kekerasan yang ditangani sesuai standar dihitung dari jumlah pengaduan/laporan yang ditindaklanjuti oleh P2TP2A dibagi jumlah laporan/pengaduan yang masuk ke unit P2TP2A Kota Salatiga dikali 100%.

Jumlah pengaduan kekerasan terhadap perempuan yang melapor ke P2TP2A selama tahun 2018 adalah sebanyak 20 pengaduan.

Dari total pengaduan/laporan kasus kekerasan pada tahun 2018 yang melapor ke P2TP2A tersebut, seluruhnya atau sebesar 100%

mendapatkan layanan yang diberikan oleh petugas unit pelayanan terpadu, sesuai standar di unit P2TP2A Kota Salatiga.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pada tahun 2017 jumlah perempuan korban kekerasan yang melapor ke P2TP2A ada 21 orang, dan seluruhnya mendapatkan layanan sesuai standar atau capaian kinerjanya 100%. Demikian halnya pada tahun 2018 ini, dari jumlah pengaduan sebanyak 20 kasus kekerasan terhadap perempuan, secara keseluruhan 100%

mendapatkan pelayanan dan fasilitasi sesuai standar dari Tim P2TP2A.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Capaian indicator kegiatan ini di tahun 2018 bisa mencapai 100%

yakni dari jumlah pengaduan sebanyak 20 kasus kekerasan terhadap perempuan, secara keseluruhan 100% mendapatkan pelayanan dan fasilitasi sesuai standar dari Tim P2TP2A.

Keberhasilan program/kegiatan tentunya tidak lepas dari peran dan

(19)

sinergi dari Tim P2TP2A yang bertugas untuk menerima aduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, menindaklanjuti laporan hingga mendapatkan penyelesaian yang terbaik bagi aduan/kasus yang diterima.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 26.186.200,- atau terserap sebesar

65,47%, dan didukung oleh sumber daya dari Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN yang tergabung dalam tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A).

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

b. Sasaran II : Meningkatnya perangkat daerah dalam pemanfaatan data gender dan anak

No Indikator Kinerja 2018

Persentase Target Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase perangkat daerah yang memiliki data gender dan anak

3,03% 3,03% 100%

Analisis :

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Dari 33 PD di Kota Salatiga telah terealisasi 1 PD yang memiliki system data gender dan anak (1/33 x 100% = 3,03%), sesuai dengan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Peningkatan Kualitas Hidup &

Perlindungan Perempuan

1. Fasilitasi Upaya Perlindungan

Perempuan Terhadap Tindak kekerasan

40.000.000 26.186.200

Total 40.000.000 26.186.200

(20)

yang ditargetkan. Pada tahun ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak telah melaunching dan mengaplikasikan system yang mengakomodir pendataan berbasis gender dan anak tingkat Kota Salatiga, yaitu dengan aplikasi Sistem Data SIGA (Sistem Informasi Gender dan Anak)

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Kinerja tahun ini terealisasi 100% jika dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, dimana target tahun 2017 sebesar 2,86% dapat tercapai sebesar 3,03% atau sebesar 105,95%, sudah ada 1 perangkat daerah yang memiliki data gender dan anak dari 1 perangkat daerah yang ditargetkan, yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak. Persentase capaian yang melebihi 100% tersebut disebabkan karena ada perbedaan faktor pembaginya (jumlah total perangkat daerah).

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator ini antara lain:

Adanya dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh tim pengumpul data Sistem Gender dan Anak (SIGA), yang terdiri dari beberapa perangkat daerah di Kota Salatiga menjadi salah satu faktor penunjang pencapaian indikator ini. Seluruh SKPD terkait telah dapat menyampaikan data-data gender dan anak, dan kemudian dikoordinir oleh pengampu di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak untuk diolah dan disusun menjadi dokumen Data SIGA.

(21)

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 241.972.000,- dapat terealisasi Rp. 209.719.850,- atau terserap sebesar 86,68%, dan didukung oleh sumber daya dari segenap tim pengumpul dan pengolah data SIGA, serta ketersediaan data yang update dari masing-masing perangkat daerah.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi

1 2 3 4

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

1. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan Anak

165.670.000

140.164.500

2. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan Pemberdayaan Perempuan

76.302.000

69.555.350

Total 241.972.000 209.719.850

c. Sasaran III : Meningkatnya pemenuhan hak-hak anak

No Indikator Kinerja 2018

Persentase Target Capaian

1 2 3 4 5

1 Tingkat capaian KLA (Kota Layak

Anak) 500 606.5 100%

2 Rasio anak korban kekerasan 0.02 % 0.01 % 100%

3

Persentase anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan sesuai standart

100 % 100 % 100%

4

Persentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) yang aktif)

100 % 100 % 100%

(22)

Indikator 1 : Tingkat capaian KLA (Kota Layak Anak)

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Pada tahun 2018 Kota Salatiga berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat Pratama dengan skor capaian 606,5 dari skor yang ditargetkan yaitu 500. Perolehan ini merupakan hasil penilaian atas indicator-indikator KLA, dimana setiap kabupaten/kota dapat dikategorikan sebagai KLA apabila telah memenuhi hak anak. Pengelompokan indikator ke dalam 6 (enam) bagian, yang meliputi bagian penguatan kelembagaan dan 5 (lima) klaster hak anak.

Klaster hak anak terdiri dari 5 (lima) klaster, yaitu:

1. Hak Sipil dan Kebebasan

2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif 3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan.

4. Pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya 5. Perlindungan khusus

Diharapkan dengan capaian KLA kategori Pratama ini, Kota Salatiga semakin terpacu untuk mengembangkan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Tingkat capaian Kota Layak Anak pada tahun 2017, hanya terealisasi 59,75% atau dengan score 239 dari target scoring 400.

Namun, pada tahun 2018 realisasi skore KLA dapat memenuhi target kinerja yang diharapkan yaitu sebesar 606.5 dari target score 500.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

(23)

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini dapat tercapai melebihi target jangka menengah yang ditetapkan. Dimana di tahun 2018 pada target jangka menengah ditargetkan dapat memperoleh skor Kota Layak Anak sejumlah 500 point dan tahun 2018 dapat melampaui target dengan mendapatkan skor sebesar 606,5 point.

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Pencapaian indicator kinerja tahun 2018 untuk Kota Layak Anak tidak terlepas dari peran semua OPD di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga dalam mendukung pengisian dan verifikasi data Kota Layak Anak. Dengan skor 606,5 point tersebut pada tahun 2018 Kota Salatiga mendapatkan Predikat Menuju Kota Layak Anak Kategori Pratama setelah pada tahun sebelumnya belum tercapai.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam upaya mencapai target ditetapkan, pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak di tahun 2018 dianggarakan Rp.142.000.0000 dan terealisasi sebesar RP.

118.634.000 atau tercapai sebesar 83,55%. Pencapaian scoring ini tidak terlepas dari dukungan seluruh OPD terkait dalam penyiapan data dan verifikasi Kota Layak Anak yang didalamnya tercakup unsur pemenuhan hak-hak anak.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan Perlindungan Anak

142.000.0000 118.634.000

Total 142.000.0000 118.634.000

(24)

Indikator 2. Rasio anak korban kekerasan

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Indikator tersebut di atas, diperhitungkan atas persentase dari jumlah kekerasan terhadap anak dibagi dengan jumlah penduduk usia anak dikali 100%.

Sepanjang tahun 2018, terdapat pengaduan kasus kekerasan dengan korban anak sebanyak 5 kasus. Jika dibandingkan dengan penduduk anak pada tahun 2018 sejumlah 52.830 orang (sumber data : Disdukcapil Kota Salatiga, Desember 2018), maka diperoleh angka perbandingan antara jumlah kasus kekerasan terhadap anak sebesar (5/52.830)x100% = 0,009%.

Persentase tersebut lebih kecil dari angka yang ditargetkan (0,02%), menunjukkan pencapaian yang optimal atas upaya-upaya menekan angka kekerasan terhadap anak.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu

Pada tahun 2017, persentase kekerasan terhadap anak yang ditargetkan sebesar 0,02%, terealisasi sebesar 0,02%. Sepanjang tahun 2017, terdapat pengaduan kasus kekerasan dengan korban anak sebanyak 13 kasus. Jika dibandingkan dengan usia anak pada semester I tahun 2017 sejumlah 52.807 orang (sumber data : Disdukcapil Kota Salatiga, 2017), maka diperoleh angka perbandingan sebesar 0,02% sesuai target yang diharapkan.

Angka persentase tersebut mengalami penurunan pada capaian di tahun 2018 ini, namun dengan angka perbandingan yang berbeda, yaitu 5 anak korban kekerasan dari 52.830 penduduk usia anak di Kota Salatiga.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini

(25)

tercapai sebesar 200 % berupa rasio anak korban kekerasan di angka 0,009% dari target rasio 0,02%.

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Capaian indikator ke-2, rasio anak korban kekerasan, telah mengalami penurunan target dari perbandingan jumlah anak korban kekerasan terhadap jumlah penduduk usia anak Kota Salatiga. Hal ini disebabkan antara lain efektifnya keterlibatan dan peran Forum anak yang mulai dioptimalkan sebagai sarana penyampai pesan melalui media peer group. Berbagai kampanye pencegahan kekerasan baik melalui kegiatan sosialisasi, pembekalan mengenai pencegahan kekerasan terhadap anak baik di lingkungan keluarga dan masyarakat juga melalui lingkungan pendidikan (sekolah).

Salah satu upaya yang telah ditempuh adalah dengan mendorong satuan pendidikan untuk mewujudkan sekolah Ramah Anak yang pada tahun 2018 ini baru terbentuk di SMPN 10 Salatiga. Dengan upaya ini diharapkan pemahaman peserta didik dan pendidik semakin terbuka untuk melakukan pencegahan terhadap tindak kekerasan terhadap anak.

Meskipun tidak bisa dipungkiri juga bahwa sering kali kasus tindak kekerasan bagai fenomena gunung es, apa yang terlihat di permukaan sangat sedikit, sementara di bawahnya masih sangat banyak yang belum terungkap. Hal ini terkait dengan kondisi adanya ketakutan dan atau ketidaktahuan untuk melaporkan tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp.142.000.000,- terealisasi Rp. 118.634.000,- atau terserap sebesar 83,55 %, dan didukung oleh sumber daya dari Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak

(26)

PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN yang tergabung dalam tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) dan Forum Anak Salatiga.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 3: Prosentase Anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan sesuai standar

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Cakupan anak korban kekerasan yang ditangani sesuai standar yang ditargetkan 100%, terealisasi 100%.

Formulasi dari cakupan korban kekerasan yang ditangani sesuai standar dihitung dari jumlah pengaduan/laporan yang ditindaklanjuti oleh P2TP2A dibagi jumlah laporan/pengaduan yang masuk ke unit P2TP2A Kota Salatiga dikali 100%.

Jumlah pengaduan kekerasan terhadap anak yang melapor ke P2TP2A selama tahun 2018 adalah sebanyak 5 pengaduan.

Dari total pengaduan/laporan kasus kekerasan pada tahun 2018 yang melapor ke P2TP2A tersebut, seluruhnya atau sebesar 100%

mendapatkan layanan yang diberikan oleh petugas unit pelayanan terpadu, sesuai standar di unit P2TP2A Kota Salatiga.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pada tahun 2017 jumlah anak korban kekerasan yang melapor ke P2TP2A ada 13 anak, dan seluruhnya mendapatkan layanan sesuai standar atau capaian kinerjanya 100%. Demikian halnya pada tahun 2018 ini, dari jumlah pengaduan sebanyak 5 kasus

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan

Perlindungan Anak 142.000.0000 118.634.000

Total 142.000.0000 118.634.000

(27)

kekerasan terhadap anak, secara keseluruhan 100% mendapatkan pelayanan dan fasilitasi sesuai standar dari Tim P2TP2A.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Faktor pendukung pencapaian sasaran ini tidak lepas dari Pelaksanaan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan bertambahnya pemahaman masyarakat tentang KDRT serta meningkatnya keberanian masyarakat untuk melaporkan kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) termasuk tindak kekerasan terhadap anak.

Capaian program kegiatan ini terealisasi 100 % dilihat dari jumlah aduan kasus kekerasan erhadap anak yang pada tahun 2018 terdapat 5 kasus dapat ditangani dan diselesaikan 100 %.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 42.680.000,- terealisasi Rp. 42.620.000,- atau terserap sebesar

99,86%, dan didukung oleh sumber daya dari Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN yang tergabung dalam tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A).

(28)

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Indikator 4: Prosentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) yang aktif.

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Persentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) aktif yang ditargetkan 100%, terealisasi 100%.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pada tahun 2017 jumlah lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak yang terwujud dalam P2TP2A terdapat 1 lembaga. Jumlah tersebut masih sama dengan kondisi di tahun 2018.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Adanya penguatan kelembagaan, koordinasi dan kerja sama seluruh tim P2TP2A dalam menangani kasus-kasus tindak

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program Keserasian

Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan

42.680.000 42.620.000

Total 42.680.000 42.620.000

(29)

kekerasan berbasis gender dan anak, merupakan faktor pendukung untuk penanganan kasus yang sesuai standar.

P2TP2A atau Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Kota Salatiga selain terdiri dari Unsur Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak juga temasuk didalamnya dari unsur Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN.

Jumlah aduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masuk pada tahun 2018 sebanyak 25 kasus dan dapat terselesaikan sebanyak 25 kasus atau tercapai 100 %

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 42.680.000,- terealisasi Rp. 42.620.000,- atau terserap sebesar

99,86%, dan didukung oleh sumber daya dari Kementerian Agama, Polresta, Bappelitbangda, Bagian Hukum, Tim Penggerak PKK, Pusat Penelitian Studi Gender (PPSG) UKSW dan STAIN yang tergabung dalam tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A).

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan

42.680.000 42.620.000

Total 42.680.000 42.620.000

(30)

d. Sasaran IV: Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan pembangunan

No Indikator Kinerja 2018

Persentase Target Capaian

1 2 3 4 5

1 Persentase PKK aktif 100% 100% 100%

2 Persentase Kelurahan yang berpartisipasi dalam kegiatan TMMD

100% 100% 100%

Indikator 1. Persentase PKK aktif

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Capaian persentase PKK aktif tahun ini adalah 100%, dimana dari jumlah kelompok PKK Kota Salatiga 3.630 kelompok, jumlah tersebut terdiri atas 28 Tim Penggerak (PKK Kota, Kecamatan dan Kelurahan) dan 3.602 Kelompok PKK (RW, RT dan dasa wisma).

Keseluruhan kelompok tersebut terpantau aktif. Program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok PKK berjalan dengan baik dan rutin, serta ada keikutsertaan dari seluruh kelompok PKK. Sumber Laporan Tahunan TP PKK Kota Salatiga, 2018.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu

Pada tahun 2017, persentase PKK aktif adalah 100 dan capaian tersebut masih bertahan di tahun 2018 dengan capaian 100%.

Angka persentase tersebut merupakan keaktifan PKK beserta kelompok PKK yang terdiri dari PKK Tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan, RT, RW dan Dasa Wisma.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi untuk tahun bersangkutan (2018) sebesar 100% dan dapat terealisasi 100%.

(31)

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator

Faktor penunjang dari tercapainya indikator adalah adanya peran serta seluruh komponen tim penggerak PKK menjadi faktor pendukung tingkat keaktifan PKK dalam melaksanakan dan menjalankan program dan kegiatannya. Sebagaimana kita ketahui, kultur dari gerakan PKK yang masih secara hierarkis berperan dalam menyampaikan informasi secara berjenjang. Adanya jenjang dan komando yang terstruktur hingga tingkat pusat menjadikan PKK sebagai gerakan yang dapat terus aktif di masyarakat namun juga tidak terlepas sebagai bagian dari pemerintahan.

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 446.000.000,- terealisasi Rp. 397.698.000,- atau terserap sebesar 89,17 %. Kegiatan tersebut dimotori oleh Tim Penggerak PKK Kota Salatiga yang mencakup kegiatan pemberdayaan dan penguatan gerakan PKK secara berjenjang hingga ke tingkat dasa wisma.

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Peningkatan Partisipasi

Masyarakat Dalam Membangun Desa

Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa

446.000.000 397.698.000

Total 446.000.000 397.698.000

(32)

Indikator 2 : Persentase Kelurahan yang berpartisipasi dalam kegiatan TMMD

Analisis :

1. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Persentase kelurahan yang berpartisipasi dalam kegiatan TMMD dapat tercapai 100% sesuai target yang diharapkan. Sampai dengan tahun 2018, dapat tercapai 23 kelurahan dari seluruh kelurahan di Kota Salatiga, yang telah ikut berperan dalam pelaksanaan TMMD.

2. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu.

Pelaksanaan TMMD pada tahun 2017, terealisasi 100% dengan sasaran berupa 3 (tiga) kelurahan. Dan di tahun 2018 dapat memenuhi target kinerja yang diharapkan yaitu sebesar 100% dari target 100% dengan sasaran 3 (tiga) kelurahan.

3. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan target jangka menengah

Dari target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi, realisasi kinerja tahun ini tercapai sebesar 100 %

4. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan standar nasional

Tidak ada data

5. Faktor penunjang/penghambat pencapaian indikator.

Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam pencapaian kinerja persentase partisipasi kelurahan yang menjadi lokasi pelaksanaan TMMD, mengingat sejak tahun 2008 TMMD hanya dilaksanakan 2 tahap (Sengkuyung 1 dan 2) per tahunnya dan mulai tahun 2017 menjadi 3 tahap pelaksanaan (Sengkuyung 1,2 dan 3), sehingga ada penambahan jumlah lokasi sasaran kegiatan TMMD, yang memungkinkan pada tahun 2018 ini, kelurahan yang sudah pernah menjadi lokasi TMMD dapat menjadi sasaran kembali, meskipun dengan lokasi yang berbeda.

(33)

6. Analisis dan efisiensi sumber daya yang digunakan

Dalam mencapai sasaran tersebut anggaran tahun 2018 sebesar Rp.1.367.200.000,- terealisasi Rp.1.299.626.630,- atau terserap sebesar 95,06%, dan didukung oleh unsur TNI dan masyarakat di wilayah yang bersangkutan (menjadi lokasi kegiatan TMMD)

7. Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

Program Kegiatan 2018

Anggaran Realisasi Program

Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa

Pelaksanaan

TMMD 1.367.200.000 1.299.626.630

Total 1.367.200.000 1.299.626.630

(34)

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja terhadap Sasaran Strategis yang telah di tetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, maka dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja terhadap Sasaran Strategis secara garis besar bermakna baik dalam menunjang tugas pokok dan fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta menunjang Visi Misi Pemerintahan Kota Salatiga.

Namun disadari masih terdapat beberapa kelemahan dalam menjalankan amanat sebagaimana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dengan mengingat tingkat ekspektasi masyarakat yang kian hari terus bertambah. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak akan terus melakukan berbagai upaya yang dapat mendukung meningkatnya kualitas hidup perempuan dan anak serta mewujudkan kesetaraan gender dalam setiap asepek pembangunan.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja dan kiranya Laporan ini dapat menjadi wujud komitmen bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak untuk menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta kepemimpinan yang baik, guna peningkatan kinerja di masa yang akan datang.

Salatiga, 2019

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PELINDUNGAN ANAK

KOTA SALATIGA,

AFIF ZUFRONINGDYAH, SH, MH NIP. 19590927 198703 2 003

(35)

Kota : Salatiga

Nama PD : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak

Target Capaian

1 2 3 4 5 6

Persentase perangkat daerah yang

melaksanakan PPRG 87,50% 90,91% 103,90%

Persentase perempuan yang menjadi

anggota legislative 28% 28% 100,00%

Persentase sumbangan perempuan

dalam pendapatan kerja 41,52% 38,80% 93,44%

Rasio kekerasan terhadap perempuan

termasuk TPPO 0,01% 0,02% 47,61%

Persentase perempuan korban kekerasan yang ditangani sesuai standart

100% 100,00% 100,00%

2

Meningkatnya perangkat daerah dalam pemanfaatan data gender dan anak

Persentase perangkat daerah yang

memiliki data gender dan anak 2,86% 3,03% 105,95%

3

Meningkatnya peran

kelembagaan masyarakat dalm mendukung pelaksanaan pembangunan

Persentase PKK aktif 100% 100,00% 100,00%

Tingkat capaian KLA (Kota Layak

Anak) 400 606,5 151,63%

Rasio anak korban kekerasan 0,02% 0,02% 100,00%

Persentase anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan sesuai standart

100% 100,00% 100,00%

Persentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) yang aktif)

100% 100,00% 100,00%

5 Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat

Persentase kelurahan yang

berpartisipasi dalam kegiatan TMMD 95,65% 100,00% 104,55%

2018 Persentase

4 Meningkatnya pemenuhan hak- hak anak

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Kualitas Hidup Perempuan

(36)

Kota : Salatiga

Nama PD : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak

Target Anggaran

Realisasi

Anggaran %

1 2 3 4 5 6 7

Program Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan

1. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan

Persentase perempuan di lembaga legislatif

328.000.000 315.326.000 96,14%

2. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran serta dan keselarasan gender

persentase kontribusi pendapatan perempuan dalam keluarga

183.300.000 135.396.200 73,87%

Program Peningkatan Kualitas Hidup & Perlindungan Perempuan

Rasio kekerasan terhadap perempuan

termasuk TPPO 65,47%

Persentase korban kekerasan yang ditangani sesuai standar

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 1.Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan Pemberdayaan Anak

persentase PD yang memiliki data gender dan anak

165.670.000 140.164.500 84,60%

2.Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan Pemberdayaan Perempuan

Persentase PD yang melaksanakan PPRG

76.302.000

69.555.350 91,16%

Meningkatkan perlindungan dan implementasi hak-hak perempuan.

Meningkatnya kualitas hidup perempuan

1. Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan Terhadap Tindak kekerasan

40.000.000 26.186.200

Tujuan Sasaran Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Utama

2018

Meningkatkan cakupan ketersediaan data gender di OPD

Meningkatnya OPD dalam pemanfaatan data gender dan anak

(37)

1 2 3 4 5 6 7

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

1. Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait dengan Perlindungan Anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

142.000.000 118.634.000 83,55%

rasio anak korban kekerasan 2. Pelaksanaan Sosialisasi yang Terkait

dengan Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempun

persentase anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan sesuai standar

42.680.000 42.620.000 99,86%

Persentase lembaga layanan perlindungan perempuan dan anak (Pusat Pelayanan Terpadu) yang aktif Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Desa

Pelaksanaan TMMD persentase kelurahan yang

berpartisipasi dalam kegiatan TMMD

1.367.200.000 1.299.626.630 95,06%

Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun DesaPembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa

persentase PKK aktif 446.000.000 397.698.000 89,17%

Meningkatnya paritisipasi lembaga kemasyarakatan dalam pembedayaan

masyarakat

Meningkatnya kapasitas bagi SDM dan Kader yang difokuskan pada organisasi PKK dan Posyandu serta fasilitasi pelaksanaan TMMD.

Meningkatkan perlindungan dan implementasi hak-hak anak

Meningkatnya pemenuhan hak-hak anak

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen, variabel dependen, dan tahun yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, Rasmini, dan

Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun 2017 Menetapkan Perpanjangan Status Siaga Darurat Penanggulangan

Pada periode pembangunan jangka menengah 2015-2019, konsep Tol Laut diimplementasikan diantaranya untuk tujuan peningkatan kinerja transpor- tasi laut melalui perbaikan

 Usulan perencanaan strategis divisi penjualan dikaji berdasarkan prioritas utama faktor SWOT pada bobot akhir metode analisa SWOT dan AHP di setiap produk PT. Secara garis besar

Pada penelitian ini yang dianggap sebagai vaiabel bebas adalah susunan reaktor vertikal dan horizontal dan proses yang terjadi pada reaktor karena dianggap yang

Karena itu, dalam penelitian ini, dikaji terjadinya proses berpikir pseudo mahasiswa dalam memecahkan masalah kovariasi (disebut pseudo penalaran

vjeravaju i prostorije u kojima šti ć ene osobe provode pojedine aktivnosti, tako da mogu ć nost videonadzora (uz upozorenje na ulazu) ne bi trebalo predstavljati neo č ekivanu

Melalui implementasi Basel II pula, Bank Indonesia diharapkan dapat meningkatkan aspek manajemen risiko agar bank semakin resisten terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik