• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. INDOSAT TBK CABANG SOLO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS SELULER DI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. INDOSAT TBK CABANG SOLO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS SELULER DI SURAKARTA"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. INDOSAT TBK CABANG SOLO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

BISNIS SELULER DI SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan

Disusun oleh :

DESI DWI RAHAYU

D 1608019

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011

(2)

commit to user ii

(3)

commit to user iii

(4)

commit to user iv

MOTTO

 ” Berdoa dan berusaha serta tekunlah dalam segala sesuatu maka kita akan meraih kesuksesan ”

-Anonim -

 ” Karakter tidak bisa dibentuk apabila Anda hidup dengan santai. Hanya melalui pengalaman dan penderitaan, jiwa dapat diperkuat, pandangan diperjelas, dan ambisi untuk memperoleh ilham dan sukses bisa tercapai ”

- Hellen Keller-

(5)

commit to user v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan secara tulus kepada : 1. Allah SWT yang selalu menuntun, menyertai, serta memberikan penulis kekuatan dengan kuasaNya

2. Mamah dan Ayah yang selalu memberikan semangat dan nasehat kepada penulis agar hidup selalu jujur dan disiplin

3. Keluarga, Saudara, dan Kaka tercinta 4. Almamater tercinta

5. Sahabat-sahabat penulis, semua yang selalu siap menemani dan membantu penulis kapanpun dan dimanapun.

6. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, ada pun perasaan kelegaan hati bahwa satu tanggung jawab telah diselesaikan dan harus bersiap diri untuk menghadapi tantangan hidup selanjutnya. Penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul

” PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT.

INDOSAT TBK CABANG SOLO DALAM MENGHADAPI BISNIS SELULER DI SURAKARTA” ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya ( A.Md ) pada jurusan Diploma III Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis juga merasakan berbagai pihak yang ikut andil di dalam penyelesaian tugas akhir (TA) ini baik spirit, materi, doa untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof.Drs. Pawito, Ph. D. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Ibu Dra. Christina T.H M,si selaku pembimbing akademis penulis 3. Ibu Diah Kusumawati, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Media ini.

4. Bapak Drs. Mursito BM, SU selaku dosen penguji Tugas Akhir

(7)

commit to user vii

5. Bapak / ibu dosen beserta staf tata usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah bekerja sama dan memberikan semua bekal ilmu kepada penulis

6. Bapak Erwan Styono selaku Manajer Marketing Communications PT. Indosat Tbk Cabang Solo yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan untuk penulis

7. Ibu Eka Lusiana selaku Manajer Marketing Communications PT.

Indosat Tbk Cabang Solo yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan untuk penulis

8. Seluruh karyawan PT Indosat Tbk Cabang Solo, Bapak Suprapto, Mba Nicky Olivia, Rohmat Adil Alhakim, Tetuko, Vikar, yang dengan sabar dan senang hati membimbing, mendukung, membantu, dan memberikan banyak ilmu kepada penulis selama magang.

9. Mama dan ayah yang selalu mendoakan tanpa henti dan memberikan dukungan kepada setiap langkah penulis

10. Esty Eka Rahayu, Adinda, bude, pakde, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan hingga selesai.

11. Choky yang selalu membantu, memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

12. Sahabat-sahabat penulis, andita, anne, dimas, dyah, rophik, dewi, lulut, osi, semua yang selalu siap menemani dan membantu penulis kapanpun dan dimanapun.

(8)

commit to user viii

13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini tidak luput dari kekurangan, namun hal ini bukan disengaja, tetapi memang merupakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis mengajak semua pihak untuk memperbaiki dan melengkapinya. Saran ataupun kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan lapang hati.

Semoga yang kita lakukan selalu di ridhoi Allah SWT sehingga senantiasa menjadi amal ibadah di sisi-Nya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

(9)

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Definisi Marketing ... 8

B. Definisi Public Relations & Marketing Public Relations ... 13

1. Definisi Public Relations ... 13

2. Definisi Marketing Public Relations ... 14

C. Fungsi & Peran PR dan MPR ... 14

1. Fungsi & Peran Public Relations ... 14

2. Fungsi & Peran Marketing Public Relations ... 15

D. Marketing Public Relations & Persaingan Bisnis ... 18

1. Definisi Bisnis dan Tujuan Bisnis ... 18

2. Definisi Persaingan ... 19

3. Menciptakan Keunggulan Bersaing ... 20

4. Konsep Keunggulan Bersaing ... 21

5. Mengantisipasi Tindakan Pesaing ... 22

E. Peran MPR dalam menghadapi Persaingan Bisnis ... 22

(10)

commit to user x BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN ... 27

A. Latar Belakang PT Indosat ... 27

B. Sejarah Perkembangan PT Indosat ... 29

1. Sebelum Menjadi BUMN ... 29

2 Setelah Menjadi BUMN ... 32

C. Tujuan, Tugas, Fungsi PT Indosat ... 34

1. Tujuan PT Indosat ... 34

2. Tugas PT Indosat ... 34

3. Fungsi PT Indosat ... 34

D. Logo, Visi, Misi, Nilai Insan Gemilang, Kebijakan Mutu ... 35

1. Logo PT Indosat ... 36

2. Visi PT Indosat ... 37

3. Misi PT Indosat ... 38

4. Nilai Insan Gemilang PT Indosat ... 38

5. Kebijakan Mutu PT Indosat ... 40

F. Sejarah Indosat Cabang Solo ... 43

a) Awal berdirinya PT Indosat ... 43

b) Struktur Organisasi PT Indosat Cabang Solo ... 47

c) Tugas dan Tanggung Jawab PT Indosat Cabang Solo ... 48

G. Tugas & Tanggung Jawab Marketing Communications ... 50

H. Strategi Marketing Communicatins PT Indosat Cabang Solo . 52 I .Kegiatan Promosi PT Indosat Cabang Solo ... 53

J. PR & MPR dalam Menunjang Marketing Communications ... 53

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) ... 56

A. Aktivitas Kuliah Kerja Media ... 56

1. Ruang Lingkup Magang ... 56

2. Waktu Magang ... 56

3. Aktivitas Magang ... 57

(11)

commit to user xi BAB V

PENUTUP ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN ... 73

(12)

commit to user xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Magang 2. Surat Tugas

3. Surat Permohonan Maaf

4. Surat Penilaian Kuliah Kerja Media 5. Laporan Periodik

6. Press Release

7. Q Card Lyla Magic Tour With Indosat 8. Rundown Lyla Magic Tour With Indosat

9. Surat Undangan Pisah Sambut Pimpinan Indosat Cabang Solo 10. Rundown Happening Art Mentari Obral Obrol Poool

11. Foto Kegiatan Donor Darah (CSR)

12. Report Happening Art Mentari Obral Obrol Langsuung

13. Desain Billboard, Backdrop, Layout Backdrop, Poster, X-banner, Spanduk Lyla Magic Tour With Indosat.

14. Report Lyla Magic Tour With Indosat 15. Klipping Media Cetak

16. Daftar Serial No Voucher Pulsa

17. Report Info Print Media Telekomunikasi Mingguan 18. Report Info Media Telekomunikasi Bulanan

19. Diagram Berita Media Lokal Solo Bulan Februari

20.

Diagram Berita Media Lokal Solo Bulan Maret

(13)

commit to user xiii

(14)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi menjadi suatu hal yang penting dalam suatu organisasi. Komunikasi juga menjadi hal yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Proses ini dilakukan perusahaan dengan tujuan agar konsumen tahu tentang produk yang dihasilkan kemudian tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut yang telah dikomunikasikan.

Perkembangan teknologi semakin pesat, begitu juga dengan perusahaan jasa telekomunikasi yang berlomba-lomba untuk menarik pelanggan dan menjadikannya pelanggan loyal mengingat semakin beragamnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan untuk memperoleh informasi dengan menggunakan jasa telekomunikasi. Begitu pula di kota Solo persaingan bisnis pemasaran produk seluler semakin ketat dengan beragam kelebihan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dari pengguna masing-masing produk. Indosat Cabang Solo ditengah persaingan yang semakin berimpit tersebut selalu tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan apresiasi melalui program atau event Marketing Public Relations Indosat kepada target sasaran yang diharapkan mampu membawa citra positif akan nilai suatu produk itu sendiri, sebab kepuasan konsumen tidak hanya dicapai oleh aspek

(15)

commit to user 2

layanan jual yang bersifat fisik, program atau event yang dapat memberikan wadah aktifitas sosial yang secara langsung melibatkan komunitas customers akan menjadi nilai lebih sebuah brand. Produk Indosat mempunyai program yang dapat mencapai kepuasan akan kebutuhan customers sehingga customers akan loyal dan mencapai akusisi pelanggan.

Eksistensi sebuah perusahaan sangat bergantung bagaimana perusahaan itu mampu bersaing dan mampu menghadirkan inovasi produk baru sesuai kemajuan zaman. Kegiatan Public Relations (PR) dan Marketing dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yang mendukung eksistensi perusahaan tersebut. Public Relations (PR) dan Marketing memiliki hubungan yang erat dimana keduanya terpisah tetapi memiliki fungsi yang sama, PR mempunyai peranan dalam mendukung kegiatan marketing (Marketing Public Relation).

Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik (Rhenald Kasali 1994:

7).

“Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or may be concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own

(16)

commit to user 3

policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporative and more efficient fulfillment of their common interests” (Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF 2002: 11).

.

Artinya bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini public mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. (Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF 2002: 11).

Public Relations merupakan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan agar memperoleh kepercayaan dan pengertian dari publiknya yaitu masyarakat dalam arti luas, sedangkan hubungan baik diantara keduanya terjadi apabila terselenggara komunikasi yang baik pula. Dari situlah dapat terbentuk citra social (Social image), menciptakan citra positif dan membangun, serta menjaga hubungan harmonis antara instansi perusahaan dengan masyarakat. Public Relations tidak hanya sekedar menjual senyum namun memiliki tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Pihak- pihak yang berhubungan dengan instansi perusahaan dalam Public

(17)

commit to user 4

Relations disebut Stakeholders. Stakeholders yaitu setiap individu/kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

Mereka juga disebut target public karena dapat membentuk opini dalam masyarakat.

Marketing Public Relations (MPR) adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong pembeli dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan penciptaan kesan yang kredibel dengan menyajikan perusahaan dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen. Marketing Public Relations tersebut menjadi penggunaan strategi pemasaran. Tujuan Marketing Public Relations adalah mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan komunikasi, dan membangun hubungan antara konsumen, perusahaan dan produknya. Fungsi utama Marketing Public Relations adalah komunikasi atas informasi yang kredibel, sponsorship, serta memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada masyarakat (Hifni Alifahmi 2008: 43).

Didalam dunia bisnis saat ini peran Marketing Public Relations mulai disadari bahwa hal ini sangat penting dan dibutuhkan karena berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup suatu perusahaan. Ada tiga alasan utama mengapa Marketing Public Relations semakin dibutuhkan. Pertama, upaya pemasaran, khususnya iklan, berfungsi sebatas mengenalkan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli. Kedua, iklan dan promosi belum cukup ampuh untuk berjalan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu upaya lain yang lebih terpadu dengan publisitas yang mendahului iklan dan promosi pada awal peluncuran produk, atau pada saat produk naik daun untuk memantapkan citranya di tengah masyarakat. Ketiga, ini yang terpenting, kredibilitas pesan-pesan

(18)

commit to user 5

kehumasan dianggap lebih terpercaya ketimbang iklan dan promosi.

Berita di media massa, apalagi disampaikan oleh pakar atau pihak ketiga (Third Party Endorsement) tentang suatu produk, lebih dipercaya karena mengungkapkan fakta apa adanya dan lebih jujur (Hifni Alifahmi 2008: 43).

Pemasaran pada dasarnya adalah membangun sebuah merk (Brand) di benak konsumen. Pemasaran dapat dilakukan dengan iklan, promosi penjualan, publikasi, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan sekaligus berusaha untuk menarik minat konsumen dalam menggunakan jasa telekomunikasi, dengan upaya memberikan kualitas pelayanan prima yaitu dimulai dari kiat dan tekhnik promosi penjualan produk yang memadukan kekuatan publikasi, yakni suatu bentuk pengembangan kegiatan publikasi public relations dalam berkomunikasi tentang informasi produk yang akan diluncurkan, pelayanan dan lain sebagainnya.

Peran seorang Marketing Public Relations di PT. Indosat adalah mengajak, membujuk, memberi tahu dan mengingatkan kembali semua fasilitas dan kualitas yang dimiliki oleh Indosat. Dengan sentuhan Marketing Public Relations, diharapkan mampu untuk menetapkan pendapatan PT. Indosat, sehingga peran dan fungsi Marketing Public Relations sangatlah vital di peningkatan jumlah konsumen, pemikiran- pemikiran Marketing Public Relations juga berupaya membangun hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan

(19)

commit to user 6

pelanggan/konsumen sehingga dapat tercapai tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh jumlah konsumen yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengulas lebih dalam dan mengambil judul ”PERAN MARKETING PUBLIC RELATIONS DI PT. INDOSAT TBK CABANG SOLO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS SELULER DI SURAKARTA”.

B. Tujuan kuliah kerja media adalah :

Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, pada dasarnya selalu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan utama Kuliah Kerja Media (KKM) adalah memberikan pengalaman bagi para mahasiswa sehingga lebih siap di dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis ilmu komunikasi dalam profesi dunia kerja. Maksud yang inggin dicapai dari dilaksanakannya Kuliah Kerja Media (KKM) adalah :

1. Untuk mengetahui peran Marketing Public Relations dalam menghadapi persaingan bisnis seluler.

2. Untuk mengetahui bagaimana usaha Marketing Public Relations dalam mempertahankan eksistensi perusahaan.

3. Menambah pengetahuan serta pemahaman penulis terhadap penerapan teori-teori yang telah diterima penulis selama

(20)

commit to user 7

menempuh proses perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja.

(21)

commit to user 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Marketing

Marketing merupakan semua aktivitas perusahaan yang dilakukan dalam rangka menyalurkan barang atau jasa (produksinya) kepada konsumen atas dasar pengertian akan kegunaannya terhadap tempat, waktu, perpindahan hak milik, bentuk, dan kepuasan masing-masing pihak yang terlibat dalam proses penyaluran dimaksud. Semua kegiatan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen akan barang atau jasa. Oleh karena itu, perusahaan yang bersangutan membuat produksinya bukan semata-mata untuk dikonsumsi sendiri, melainkan ditujukan kepada masyarakat. Bila masyarakat menerimanya, dalam arti produksi perusahaan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka perusahaan itu hidup dan berkiprah dengan sehat dan baik (Kustadi Suhandang 2004: 165-166).

Dahulu, PR dianggap sebagai pelengkap dari Marekting. Para marketing memberikan perhatian utama agar produknya memenuhi keingginan dan kebutuhan pelanggan dan dijual dengan harga yang kompetitif, terdistribusi dengan luas, dan dipromosikan besar-besaran lewat iklan. Secara bertahap pandangan ini berubah karena sejumlah alasan yaitu protes dari konsumen tentang kualitas dan keamanan produk, berbagai isu tentang perusahaan dan masalah-masalah image

(22)

commit to user 9

perusahaan. Akibat dari semua itu, meski produk sebuah perusahaan tetap penting, pelanggan juga menilai segala kebijakan dan praktek perusahaan. Dalam artiket berjudul “Marketing dan Public Relations”

yang dimuat dalam Journal Of Marekting tahun 1978, Philip Kotler dan William Mindak mempertanyakan: “Dimana marketing berakhir dan PR dimulai, dan dimana PR berakhir dan marketing dimulai. “ (Rhenald Kasali, 1994: 59).

Berdasarkan pernyataan tersebut Philip Kotler dan William Mindak mengusulkan 5 model dalam memandang hubungan organisasi antara Marketing dan Public Relations. 5 usulan tersebut adalah :

1. Terpisah tapi memiliki fungsi yang sejajar : Pandangan tradisional bahwa Marketing dan Public Relations memiliki perspektif dan kapasitas yang berbeda. Marketing berperan untuk merasakan, melayani, dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Public Relations berperan untuk menciptakan citra positif kepada publik perusahaan yang beraneka ragam agar public tersebut tidak mengganggu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

2. Sejajar tetapi memiliki fungsi yang tumpang tindih: Pandangan bahwa Marketing dan Public Relations memiliki fungsi yang penting dan terpisah tetapi juga memiliki beberapa fungsi yang sama. Contoh tumpang tindihnya yang paling jelas adalah dalam hal publisitas produk. Perusahaan dapat mengalokasikan publisitas produk pada

(23)

commit to user 10

departemen Marketing ataupun bila diperlukan melalui departemen Public Relations.

3. Marketing memiliki fungsi yang dominan: Pandangan bahwa Corporate Public Relations sebaiknya diletakkan dibawah supervisi Corporate Marketing. Public Relations berperan khususnya untuk mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya, bukan untuk berperan sebagai wakil perusahaan.

4. Public Relations memiliki fungsi yang dominan: Pandangan bahwa Public Relations seharusnya mensupervisi Marketing. Masa depan perusahaan sangat bergantung pada perusahaan itu dipandang oleh public kunci, termasuk pemegang saham, institusi keuangan, serikat pekerja, karyawan, pemuka masyarakat dan pelanggan. Perusahaan memiliki kewajiban untuk sebisa mungkin memuaskan publik tersebut.

Memuaskan pelanggan adalah salah satu kewajiban yang masuk dalam bagian Marketing. Kepuasan pelanggan harus dibuat seimbang dengan kepuasan publik.

5. Marketing dan Public Relations memiliki fungsi yang sama:

Pandangan bahwa kedua fungsi tersebut merupakan konsep dan metodologi yang memiliki titik temu. Marketing dan Public Relations keduanya sama-sama membahas tentang publik dan pasar, sama-sama mengerti perlunya membuat segmentasi pasar dan sama-sama menyadari sikap pasar, persepsi dan image dalam membuat program

(24)

commit to user 11

dan pentingnya manajemen proses yang terdiri analisis, perencanaan, implementasi dan kontrol (Rhenald Kasali 1994: 59-60).

Merujuk dari pendapat Philip Kolter yang menampilkan gagasan Megamarketing, yaitu dengan memasukan unsur dua ”P” baru, Power dan Public Relations ke dalam marketing mix (bauran pemasaran) konvensional 4-Ps, yang terdiri dari Product, price, promotions, and placement, pada perkembangan sistem pemasaran berikutnya menjadi formula 6-Ps, dengan power yang menyandang potensi mendorong (push strategy) dan public relations yang berpotensi menjadi marketing (pull strategy).

Dalam buku ”Megamarketing”, Harvard Business Review, Philip Kolter mengungkapkan sebagai berikut. Megamarketing is the strategically coordinated applications of economi, psychological, political and public relations skills to gain the coorperation of a number of parties in order to enter and or operate in a given market.

Kesimpulannya adalah untuk pola 4-P yang konvensional tersebut mudah dikontrol (controlled) karena korelasi komponen dalam marketing mix tersebut berwujud dan terukur (tangible). Sedangkan dalam baruan megamarketing, karena sudah memasukai kekuatan opini (power), persepsi, tanggapan, dan tujuan yang hendak dicapai Public Relations adalah sulit untuk diukur (intangible), maka masalah citra atau kepercayaan itu hasilnya sulit untuk diketahui tolak ukurnya dan sulit

(25)

commit to user 12

dikontrol (uncontrolled) karena variabelnya bersifat kualitatif, sedangkan bauran pemasaran adalah bersifat kuantitatif.

Public Relations sebelum menjadi lebih efektif dalam menopang fungsi marketing, harus lebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketingnya. Perencanaan harus matang dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk. Public Relations digunakan dalam perencanaan marketing untuk mencapai sejumlah sasaran (Soleh Soemirat

& Elvinaro Ardianto 2002: 154):

1. Membantu perusahaan dan nama produknya agar lebih dikenal 2. Membantu mengenalkan produk baru atau peningkatan produk

3. Membantu meningkatkan suatu produk life style contohnya menyempurnakan pesan iklan dan promosi penjualan dengan menambah informasi baru

4. Mencari pangsa baru dan memperluas keberadaannya

5. Memantapkan semua image (citra) yang positif bagi produk dan usahanya.

Marketing dan Marketing Public Relations tidaklah dalam pengertian sempit. Tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informatif, persuasif, dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran (makes a marketing) atas suatu produk atau jasa, maupun yang berkaitan dengan perluasan suatu pengaruh tertentu (makes an influence)

(26)

commit to user 13

dari suatu kekuatan lembaga atau terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan.

B. Definisi Public Relations dan Marketing Public Relations 1. Definisi Public Relations

Pengertian Public Relations menurut Rhenald Kasali (1994:7) dalam bukunya Manajemen Public Relations: konsep dan aplikasinya di Indonesia mengemukakan bahwa:

Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik (Rhenald Kasali 1994:

7).

Public Relations merupakan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan agar memperoleh kepercayaan dan pengertian dari publiknya yaitu masyarakat dalam arti luas, sedangkan hubungan baik diantara keduanya terjadi apabila terselenggara komunikasi yang baik pula. Dari situlah dapat terbentuk citra social (Social image), menciptakan citra positif dan membangun, serta menjaga hubungan harmonis antara instansi perusahaan dengan masyarakat.

Public Relations tidak hanya sekedar menjual senyum namun memiliki tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Pihak-pihak

(27)

commit to user 14

yang berhubungan dengan instansi perusahaan dalam Public Relations disebut Stakeholders. Stakeholders yaitu setiap individu/kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Mereka juga disebut target public karena dapat membentuk opini dalam masyarakat.

2. Definisi Marketing Public Relations

Marketing Public Relations (MPR) adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong pembeli dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan penciptaan kesan yang kredibel dengan menyajikan perusahaan dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan konsumen. Marketing Public Relations tersebut menjadi penggunaan strategi pemasaran. Tujuan Marketing Public Relations adalah mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan komunikasi, dan membangun hubungan antara konsumen, perusahaan dan produknya. Fungsi utama Marketing Public Relations adalah komunikasi atas informasi yang kredibel, sponsorship, serta memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada masyarakat (Hifni Alifahmi 2008: 43).

Kesamaan antara PR dan MPR keduanya adalah fungsi eksternal yang penting bagi sebuah perusahaan, keduanya memulai fungsinya dengan analisis dan perencanaan dari sudut pandang kepuasan pihak luar.

Perbedaannya adalah yang satu bertujuan untuk membuat perusahaan lebih berorientasi kepada pasar (Market Oriented), sementara yang satunya bertujuan agar perusahaan menjadi lebih berorientasi public (Public Oriented).

C. Fungsi dan Peran Public Relations dan Marketing Public Relations 1. Fungsi dan Peran Public Relations

(28)

commit to user 15

Menurut Bertrand R. Confield dalam bukunya Public Relations Principles and Problem, sebagaimana disalin oleh Prof. Drs. Ochnong Uchjana Effendy M.A. menyebutkan ada 3 fungsi PR (Ochnong Uchjana Effendy 1986: 44-46):

a. It should serve the public’s interest (Mengabdi kepada kepentingan umum)

Bahwa kegiatan seorang PR harus benar-benar dicurahkan kepada kepentingan umum, harus bisa membina hubungan baik ke dalam dan keluar.

b. Maintain good communications (Memelihara komunikasi yang baik) Seorang PRO adalah perantara anatara pimpinan dengan public, PRO harus bisa membina komunikasi yang terarah dan efektif.

c. Stress good morals and manners (Menitik beratkan moral dan perilaku baik)

PRO harus mampu menjadi teladan dan mempunyai wibawa. Jika para humas berprilaku terpuji dengan moral yang tinggi, maka organisasi yang diwakilinya itu memperoleh pandangan yang positif dari publik, baik publik intern maupun publik ekstern.

2. Fungsi dan Peran Marketing Public Relations

Manajer pemasaran dan humas tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi pada laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi.

Perbedaan ini terjembatani oleh penerapan Marketing Public Relations

(29)

commit to user 16

(MPR) yang secara langsung mendukung promosi perusahaan atau produk serta pembentukan citra. Jadi MPR berfungsi untuk mendukung program pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengan program pemasaran.

Jadi peran Marketing Public Relations dalam mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya sebagai berikut:

1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang telah diluncurkan

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas produk yang ditawarkan / digunakan

3. Mendorong antusiasme terhadap suatu artikel sponsor tentang kegunaan atau manfaat suatu produk

4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik dimedia elektronik maupun media cetak dan sebagainnya demi tercapainya efisiensi biaya.

5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, termasuk biaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi kepuasan pihak pelanggan

6. Membantu mengkampanyekan produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama

7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media Public Relations tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian

(30)

commit to user 17

social dan kepentingan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/publik

8. Mempertahankan dan membina citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kualitas maupun kuantitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya

9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang mungkin akan muncul dimasa mendatang (Rosady Ruslan 1988:

254)

Dalam menghadapi era globalisasi yang kompetitif atau persaingan yang kian menajam dalam dunia bisnis, maka target dan sasaran Marketing Public Relations harus lebih diarahkan kepada kepentingan konsumen. Kiat-kiat Marketing Public Relations terdiri dari tiga komponen yang saling terkait erat satu sama lain, pertama, ”Marketing Public Relations Plan”, yang merupakan inti dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan perencanaannya. Kedua, ”Marketing Public Relations Strategy”, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan yang ketiga, ”Marketing Public Relations Tactics”, adalah sebagai pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara itu dilihat dari segi komunikasi, Marketing Public Relations berperan untuk :

1. Menumbuh kembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap public eksternal atau masyarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak.

(31)

commit to user 18

2. Membina hubungan positif antara karyawan (employee relations) dan antara karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja serta profesionalisme tinggi serta memiliki sense of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan dengan baik.

Untuk merealisasikan tujuan dan perannya dengan baik, Marketing Public Relations diwujudkan dengan berbagai program komunikasi, mulai dari komunikasi lisan tulisan, komunikasi cetak (majalah, press release, brosur), sampai komunikasi elektronik melalui radio, internet maupun televisi.

D. Marketing Public Relations dan Persaingan Bisnis 1. Definisi Bisnis dan Tujuan Bisnis

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai The buying and selling of goods and services. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan (Pandji Anoraga 1997: 3-4).

Agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup, setiap bisnis harus memiliki tujuan. Ada berbagai tujuan dari suatu bisnis, namun pada umumnya tujuan bisnis meliputi :

1. Profit (keuntungan)

2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan 3. Pertumbuhan perusahaan

4. Tanggung jawab sosial (Pandji Anoraga 1997:14).

(32)

commit to user 19

Perusahaan bisnis berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dan sementara itu juga untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan apa kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak bisnis baru terbentuk dan banyak bisnis lain melakukan penyesuaian untuk mengakomodasikan permintaan, karena konsumen terus menerus ingin produk lebih banyak dan lebih baik.

Perhatian bisnis terhadap konsumen dewasa ini tampak makin besar, karena persaingan dalam bisnis makin ketat dan adanya anggapan bahwa konsumen merupakan ”Raja” maka dengan memperhatikan konsumen diharapkan kelangsungan bisnis dapat dipertahankan. Pebisnis yang baik dan berhasil akan selalu memperhatikan perilaku pelanggan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Bagi perusahaan yang tidak secara langsung berhubungan dengan pelanggan atau tidak memiliki pesaing yang berarti karena mendapat proteksi saat ini, harus melakukan perubahan cara pikir dari fokus terhadap diri perusahaan sendiri ke fokus pada pelanggan. Jika mereka berhasil tampil lebih kompetitif dimasa mendatang, mentalitas mengutamakan kepuasan pelanggan menjadi kunci penentu sukses.

2. Definisi Persaingan

Persaingan merupakan factor lain yang penting dalam kapitalisme.

Pada umumnya, persaingan berkenaan dengan persaingan antara bisnis untuk mendapatkan uang konsumen. Oleh karena itu, bisnis peduli dengan apa yang konsumen inginkan untuk dibeli. Jika mereka mengabaikan

(33)

commit to user 20

harapan konsumen, mereka cenderunga akan kehilangan penjualan yang secara langsung berakibat terhadap tingkat profit yang diperoleh. Suatu bisnis secara konsisten akan rugi dan akibatnya gulung tikar. Konsekuensi persaingan antar bisnis umumnya memberikan keuntungan bagi konsumen berupa harga lebih rendah, pelayanan yang lebih baik, dan peningkatan kualitas produk (Pandji Anoraga 1997:10).

3. Menciptakan Keunggulan Bersaing

Perusahaan memperoleh keunggulan bersaing dengan memberikan nilai lebih kepada para konsumen melalui (1) harga yang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama, (2) keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi. Beberapa pertimbangan penting untuk memeberikan kepuasan kepada konsumen dan memperoleh keunggulan bersaing adalah :

1. Prosesnya harus terfokus pada konsumen

2. Analisis kebutuhan/keingginan (persyaratan) hendaknya juga dilakukan dengan melihat pada kelompok-kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan/keinginan yang sama (segmen pasar)

3. Peluang untuk memperoleh manfaat, dimana terdapat kesenjangan antara apa yang diinginkan oleh konsumen dengan usaha para pesaing untuk memuaskan mereka.

4. Peluang dapat diketahui dengan mencari atribut produk/jasa yang khusus, dimana permintaan pembeli ada yang tidak terpuaskan.

(34)

commit to user 21

5. Analisis kepuasan konsumen hendaknya dapat mengidentifikasi peluang yang terbaik bagi organisasi dalam penciptaan nilai yang unggul (David W. Cravens 1996: 18).

4. Konsep Keunggulan Bersaing

Menurut Day dan Warles mengemukakan bahwa, keunggulan bersaing seharusnya dipandang sebagai suatu proses dinamis ketimbang sebagai hasil akhir. Prosesnya terlihar pada gambar yang terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi, dan prestasi hasil akhir serta investasi laba untuk mempertahankan keunggulan (David W. Cravens 1996: 31).

Sumber keunggulan, analisis keunggulan bersaing menunjukan perbedaan dan keunikannya di antara para pesaing. Sumber keunggulan bersaing itu adalah keterampilan, sumber daya, dan pengendalian yang superior. Keterampilan yang superior memungkinkan organisasi untuk memilih dan melaksanakan strategi yang akan membedakan organisasi dari pesaing. Keterampilan mencangkup kemampuan teknis, manajerial, dan operasional. Sebagai contoh, pengetahuan tentang keinginan dan permintaan konsumen membantu perusahaan dalam menggunakan kemampuannya untuk memuaskan konsumen

(35)

commit to user 22 Beberapa Elemen Keuggulan Bersaing

Gambar 2.1 Elemen Keunggulan Bersaing

5. Mengantisipasi Tindaka Pesaing

Analisis dari tindakan pesaing adalah memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh pesaing dimasa mendatang dan mengidentifikasikan pesaing yang potensial. Baik analisis kelompok strategis maupun analisis evaluasi pesaing sangat membantu dalam memperkirakan kecenderungan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Analisis struktur industri dan kekuatan persaingan mampu mengidentifikasi pesaing yang potensial (David W. Cravens 1996: 206).

E. Peran Marketing Public Relations Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis

Menurut Hifni Alifahmi dalam bukunya yang berjudul Marketing Communications Orchestra: Harmonisasi, Ilkan, Promosi, dan Marketing Public Relations. peran Marketing Public Relations mulai disadari bahwa hal ini sangat penting dan dibutuhkan karena berpengaruh besar terhadap

Sumber Keunggulan

 Keterampilan yang superior

 Sumber daya yang superior

 Pengendalian yang superior

Keunggulan Posisi

 Nilai konsumen yang superior

 Biaya yang relatif rendah

Prestasi Hasil Akhir

 Kepuasan

 Kesetiaan

 Kemampuan menghasilkan Laba

Invesatsi Laba Mempertahankan Keunggulan

(36)

commit to user 23

kelangsungan hidup suatu perusahaan khususnya dalam menghadapi persaingan bisnis.

Ada tiga alasan utama mengapa Marketing Public Relations semakin dibutuhkan dalam menghadapi persaingan bisnis. Pertama, upaya pemasaran, khususnya iklan, berfungsi sebatas mengenalkan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli. Kedua, iklan dan promosi belum cukup ampuh untuk berjalan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu upaya lain yang lebih terpadu dengan publisitas yang mendahului iklan dan promosi pada awal peluncuran produk, atau pada saat produk naik daun untuk memantapkan citranya di tengah masyarakat. Ketiga, ini yang terpenting, kredibilitas pesan-pesan kehumasan dianggap lebih terpercaya ketimbang iklan dan promosi. Berita di media massa, apalagi disampaikan oleh pakar atau pihak ketiga (Third Party Endorsement) tentang suatu produk, lebih dipercaya karena mengungkapkan fakta apa adanya dan lebih jujur (Hifni Alifahmi 2008: 43).

Peran Marketing Public Relations dalam mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya sebagai berikut:

1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang telah diluncurkan

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas produk yang ditawarkan / digunakan

(37)

commit to user 24

3. Mendorong antusiasme terhadap suatu artikel sponsor tentang kegunaan atau manfaat suatu produk

4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik dimedia elektronik maupun media cetak dan sebagainnya demi tercapainya efisiensi biaya.

5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, termasuk biaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi kepuasan pihak pelanggan

6. Membantu mengkampanyekan produk-produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama

7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media Public Relations tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian social dan kepentingan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/publik

8. Mempertahankan dan membina citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kualitas maupun kuantitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya

9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang mungkin akan muncul dimasa mendatang (Rosady Ruslan 1988:

254).

Untuk menyampaikan pesan sesuatu kepada konsumen dan pihak- pihak terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama terdiri dari periklanan, penjualan personal, dan promosi penjualan. Disamping elemen

(38)

commit to user 25

tersebut style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tatacara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan kepada pelanggan. Karena itu pemasar mesti memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada konsumen (Uyung Sulaksana 2003: 24)

Promosi adalah salah satu bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan (Pandji Anoraga 1997: 222) .

Dalam komunikasi pemasaran atau marketing komunikasi, promosi sebagai proses dari komunikasi pemasaran dimana terdapat 5 jenis promosi yang tergabung dalam sebutan bauran promosi (promotional mix) yaitu :

1. Iklan (Advertising)

Wujud dari periklanan adalah komunikasi dengan media massa, dimana kita harus memahami karakter bahasa pesan, karakter media dan sasaran yang dituju. Sarana komunikasi lainnya adalah billboard, poster, leaflet dan lain-lain yang mempunyai efek dan format yang berbada satu dengan yang lain.

(39)

commit to user 26

2. Penjualan tata muka (Personal selling)

Bentuk komunikasi dari komunikasi penjualan tatap muka adalah bisa berupa presentasi penjualan, program insentif, pameran dagang dan lain-lain. Di dalam penjualan tatap muka ini, komunikasi lisan yang atraktif dan intens perlu diperhatikan.

3. Promosi penjualan (Sales promotion)

Promosi penjualan sarat dengan pemunculan atribut penunjang pemasaran seperti dalam rabat, hadiah-hadiah, discount, promosi dengan berbagai bentuk hiburan atau olah raga dan lain-lain.

Kesemuanya atribut tersebut sudah menjadi simbol daya tarik tersendiri, maka pesan komunikasinya adalah bagaimana menggiring kesadaran target sasaran ke arah pembelian.

4. Publisitas dan Public Relations (Publisity and public relations)

Publisitas dan Public Relations merupakan jenis promosi yang merupakan instrumen keyakinan konsumen terhadap produk barang atau jasa yang disajikan.

5. Pemasaran langsung (Direct marketing)

Pemasaran langsung, saluran komunikasinya adalah melalui telemarketing, electronic shopping, E-mail dan lain-lain. Wujud komunikasinya lebih ditekankan pada sisi kelengkapan informasinya dan lyanan standar.

(40)

commit to user 27

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Dalam BAB III ini akan membahas diskripsi perusahaan, membahas mengenai sejarah, tugas, fungsi, visi, misi, logo dan PT.

Indosat Tbk. Keseluruhan isi pada bab III tersebut diolah dari company profile PT. Indosat Tbk.

A. Latar Belakang PT. INDOSAT

PT. INDOSAT adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang penyelenggaraan telekomunikasi Internasional dan Nasional. Penyelenggaraan telekomunikasi Internasional dan nasional tersebut menggunakan fasilitas sistem komunikasi satelit, sistem komunikasi kabel laut (SKKL) serta sistem transmisi radio atau gelombang mikro.

Dengan munculnya sistem Komunikasi Satelit (SISKOMSAT), telah membawa perubahan yang cukup besar, dalam dunia telekomunikasi, sehingga dibentuk suatu organisasi yang bernama International Telecomunication Satellite (INTELSAT) yang beranggotakan:Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, dan tujuh negara Eropa lainnya dengan kesepakatan bersama yaitu untuk mempergunakan satelit sebagai sarana komunikasi.

Satelit pertama bernama “Early Bird” atau INTELSAT 1, diluncurkan pada tanggal 6 April 1965 dan berada diatas lautan

(41)

commit to user 28

Atlantik. Satelit tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup besar dalam dunia telekomunikasi di Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan Pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan fasilitas INTELSAT. Penyelenggaraan jasa di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di jalan Cisanggurang 9 Bandung, Jawa Barat.

Perkembangan selanjutnya terjadi setelah Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi dipisah menjadi dua, yaitu: Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan Perusahaan Negara Telekomunikasi yang kemudian berkembang menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT.TELKOM).

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik, seluruhnya dilaksanakan oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan dengan luar negeri dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta asing, yaitu Cable dan Wireless (C & W). Setelah kerja sama tersebut berakhir, pemerintah RI yang diwakili oleh PT. Indonesian Satellite Coorporation melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta dari Amerika Serikat, yaitu International Telephone and Telegraph Corporation (ITT) pada tanggal 20 November 1967, dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai wujud nyatanya, maka diadakan perjanjian Joint Venture antara RI dengan ITT dengan perjanjian kepemilikan RI, sedangkan ITT sebagai mitranya dan menyewa selama 20 tahun kedepan.

(42)

commit to user 29

Pada akhirnya, setelah penandatanganan naskah kerjasama antara RI dengan ITT berdasarkan akte Notaris Moh. Said Tadjoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No.

J.A.5/88/24 pada tanggal 29 November 1967, maka berdirilah perusahaan dibidang pelayanan jasa telekomunikasi Internasional umum di Indonesia yang bernama “PT. INDOSAT”.

B. Sejarah dan Perkembangan PT. INDOSAT

Sejarah berdirinya PT. INDOSAT dapat dikelompokan dalam dua tahapan penting yaitu :

1. Sebelum menjadi BUMN

Pelayanan telekomunikasi umum Internasional pada mulanya dikelola oleh PT.TELKOM. Pada saat itu telekomunikasi yang digunakan adalah sistem komunikasi radio High Frequence (HF) dan Very High Frequence (VHF).

Dengan adanya sistem komunikasi satelit, dunia telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat significan. Kemudian dibentuk organisasi International Telecomunication Satelite (Intelsat) yang beranggotakan negara-negara Internasional antara lain Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada dan 7 negara Eropa Barat lainnya, mereka menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi. Satelit pertama yang diberi nama Early Bird atau Intelsat 1 diluncurkan tanggal 6 April 1965

(43)

commit to user 30

dan berada diatas lautan Atlantik. Satelit tersebut memiliki 2 transponder dengan bandwidth 25 Mhz dan kapasitasnya 240 kanal.

Perkembangan sistem komunikasi satelit membawa pengaruh bagi Indonesia, sehingga pada awal tahun 1967 timbul gagasan pemerintah Indonesia untuk ikut memanfaatkan satelit Intelsat. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang berkedudukan di jalan Cisanggarung No. 9 Bandung Jawa Barat pada tahun lima puluhan.

Perkembangan selanjutnya terjadi pemisahaan menjadi dua perusahaan negara yaitu Perusahaan Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomuniksi yang kemudian menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (PT. TELKOM).

Pelayanan jasa telekomunikasi hubungan domestik sepenuhnya oleh PT. TELKOM, sedangkan untuk hubungan Internasional dilakukan oleh kerja sama pihak swasta asing yaitu Cable & Wireless (C & W).

Setelah kerja sama selesai, pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT.

Indonesian Satellite Cooperation yang saat itu berkedudukan di Jalan Gondangdia Lama 26 Jakarta, melakukan kerja sama untuk menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi Internasional dengan perusahaan swasta Amerika yaitu International Telephone Telegraph (ITT) Cooperation pada tanggal 20 Nopember 1967 dengan status Penanaman Modal Asing (PMA). Sebagai Wujud nyata diadakan perjanjian joint venture intenasional pemerintah Indonesia dengan ITT,

(44)

commit to user 31

dan dengan perjanjian kepemilikan oleh pemerintah Indonesia, sedangkan ITT sebagai mitranya adalah penyewa selama 20 tahun.

Berdasarkan perjanjian kerja sama Internasional pemerintah Indonesia dengan ITT, maka akte notaris Mohamad Said Tajoedin yang telah disahkan oleh Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. J. A5/ 88/

24 tanggal 20 November 1967, maka berdirilah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi Internasional umum di Indonesia yang bernama PT. INDOSAT.

Secara operasional PT. INDOSAT dikenal dengan selesai dibangunnya Stasiun Bumi INTELSAT di Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat, yang diresmikan pemakaiannya oleh Presiden Soeharto tanggal 28 September 1969. Untuk pertama kali antena standar adalah antena standar A berdiameter 27,4 meter yang mengarah ke Samudra Pasifik bernama Pacific Ocean Region (POR). Meningkatnya arus telekomunikasi Internasional dari dan keluar negeri mendorong dibangunnya antena kedua yang juga merupakan antena standar A berdiameter 32 meter yang mengarah ke Samudra Hindia bernama Indian Ocean Region (IOR), dan letaknya berdekatan dengan antena pertama. Penggunaannya diresmikan oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin tanggal 10 Nopember 1979. Selanjutnya dibangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ASEAN Indonesia Singapura (I-S) tanggal 1 April 1980.

(45)

commit to user 32

Kemudian berdasarkan keputusan Presiden No.50/1980 diturunkan suatu tim Keppres untuk meninjau kembali status perjanjian Internasional antara pemerintah dalam hal ini adalah PT. INDOSAT dengan ITT Corp. Hasil peninjauan tim tersebut memutuskan pembelian seluruh saham oleh Pemerintah Indonesia. Penandatanganan naskah perjanjian pembelian saham tersebut dilakukan oleh American Cable &

Radio sebagai wakil dari ITT Corp dan Mentri Keuangan sebagai wakil pemerintah Indonesia tanggal 30 Desember 1980.

2. Setelah Menjadi BUMN

PT. INDOSAT resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Persero di lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi tanggal 31 Desember 1980. Agar lebih meningkatkan mutu pelayanan telekomunikasi umum maka melalui PP No. 52, 53 dan 54 tahun 1980, pengelolaan jasa telekomunikasi dipisah menjadi dua yaitu:

a. Telekomunikasi untuk umum nasional diselenggarakan oleh PT.

TELKOM.

b. Telekomunikasi untuk umum Internasional diselenggarakan oleh PT. INDOSAT.

PT. INDOSAT menjadi badan usaha yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan Negara yang mampu merintis usaha baru, mendorong kegiatan swasta serta berperan sebagai sumber talenta manajemen bagi pembangunan bangsa dan Negara. PT. INDOSAT

(46)

commit to user 33

mulai menjalankan jasa telekomunikasi Internasional umum tanggal 1 Januari 1982 bedasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.

235/PL/101/PHB-81 tanggal 20 Oktober 1981, Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekominikasi No. 143/Dirjen/1981 serta perjanjian kerja sama Internasional PT. INDOSAT dan PT. TELKOM tanggal 31 Desember 1981. Tahun 1982 mulailah dibangun Sentral Gerbang Internasional 2 (SGI-2B) yang berlokasi di Medan. Sedang untuk menambah fasilitas Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL), pada tanggal 2 Maret 1985 diresmikan pula SKKL Medan Penang. Kemudian pada tanggal 8 September 1988, PT.INDOSAT turut serta dalam pembangunan SKKL Asia Tenggara-Timur Tengah – Eropa Barat (SEA-ME-WE).

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003 Indosat mengakuisisi PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha.

(47)

commit to user 34

C. Tujuan, Tugas, Fungsi PT. INDOSAT 1. Tujuan PT. Indosat

Berdasarkan Anggaran Dasar maka tujuan utama PT. Indosat adalah sebagai berikut :

a. Membangun dan mengembangkan telekomunikasi Internasional untuk meningkatkan hubungan kerjasama Internasional dalam menunjang pembangunan nasional.

b. Memberikan sumbangan bagi perekomonian negara pada umumnya dan peningkatan pendapatan negara pada khususnya serta berpartisipasi aktif dalam menunjang dan melaksanakan kebijakan dan program pemerintah di bidang pembangunan nasional.

2. Tugas PT. Indosat

Berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN, maka tugas pokok PT. Indosat diantaranya :

a. Menunjang pembangunan nasional.

b. Memperlancar peredaran uang dan barang.

c. Meningkatkan jenis dan jangkauan jasa.

d. Memperluas jenis dan jangkauan jasa.

3. Fungsi PT. Indosat Fungsi PT. Indosat adalah :

a. Turut serta dalam melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan

(48)

commit to user 35

nasional pada umumnya dan membangun, mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi untuk umum dalam rangka meningkatkan hubungan Internasional dari dan ke Indonesia khususnya.

b. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, maka perusahaan menyelenggarakan telekomunikasi Internasional untuk umum yang meliputi :

1. Penyelenggaraan layanan telekomunikasi Internasional untuk umum dengan sarana seperti telegram, telepon, telex, birofax dan sarana lainnya.

2. Penyediaan saluran komunikasi Internasional untuk umum dan disewakan.

3. Perencanaan pembangunan, pengembangan serta perluasan sarana-sarana telekomunikasi Internasional.

Fungsi PT. Indosat tersebut tercantum pada Anggaran Dasar Perusahaan dan telah disempurnakan dalam keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 17 Nopember 1987.

D. Logo, Visi, Misi, Nilai-nilai Insan Gemilang, Kebijakan Mutu PT. INDOSAT

Tepat pada bulan Februari 2005, PT. INDOSAT merubah identitas perusahaan dengan mengganti Logo serta Visi dan Misinya. Perubahan ini merupakan refleksi visi PT.INDOSAT menjadi perusahaan

(49)

commit to user 36

telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat.

Harapan pergantian identitas ini agar lebih mensosialisasikan pelayanan jasa yang terdapat di PT.INDOSAT ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan tentunya dapat membawa bangsa Indonesia menuju babak baru dalam dunia telekomunikasi yang jauh lebih baik.

1. Logo PT. INDOSAT

Logo baru PT. INDOSAT mempunyai arti yang sangat luas dan mendalam dibaliknya. Dibawah ini merupakan gambar logo baru PT.

INDOSAT beserta arti dari logo tersebut.

Gambar 3.1. Logo PT. INDOSAT Teks “indosat”:

Teks “indosat” menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah bekerjasama dalam segala hal. Teks Indosat yang berwarna biru tua melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.

(50)

commit to user 37 Tiga Elips:

Tiga elips pembentuk “Techno Flower” merupakan elemen yang mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama lainnya, yaitu:

a. Elips warna merah, melambangkan masyarakat Indonesia.

b. Elips warna biru, melambangkan Teknologi.

c. Elips warna kuning, melambangkan Komunikasi.

Simbol “Techno Flower”:

Simbol “Techno Flower” tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia, dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga elemen tersebut.

Bintang Pemata :

“Bintang Permata” terdapat ditengah-tengah yang terbentuk dari

rangkaian ketiga elips, mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT. INDOSAT kepada seluruh masyarakat Indonesia.

2. Visi PT. INDOSAT

Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan bisnis global, maka PT. INDOSAT memantapkan visinya untuk menyongsong perubahan-perubahan yang semakin cepat. Visi PT. INDOSAT dijabarkan dalam tiga untaian keinginan dari pemikiran strategis, yaitu :

(51)

commit to user 38

a. Mempertahankan tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan (Sustainable Growth).

b. Mengokohkan diri sebagai operator telekomunikasi kelas dunia (World Class Operator).

c. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi (Global Player).

3. Misi PT. INDOSAT

Ada tiga misi atau sasaran pokok perusahaan yang terbagi dalam misi jangka pendek dan misi jangka panjang yang dicanangkan oleh PT.

INDOSAT sejak menjadi BUMN, yaitu : Misi Jangka Pendek :

a. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

b. Memberikan hasil yang terbaik kepada masyarakat.

c. Memperoleh citra perusahaan terbaik.

Misi Jangka Panjang :

a. Membangun basis pelanggan untuk berkompetisi dengan sehat.

b. Membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terbaik.

c. Menjadi perusahaan telekomunikasi yang terpercaya dan terbaik di Indonesia khususnya dan dunia umumnya

4. Nilai-nilai Insan Gemilang

Ada lima nilai-nilai insan gemilang yang diterapkan PT.INDOSAT dalam melakukan pekerjaan, yaitu:

(52)

commit to user 39 A. Integritas (Integrity)

Simbol : Mercusuar a. Teguh pada pendirian

b. Jujur dan mengutamakan kebenaran c. Dedikasi tanpa pamrih

d. Menjadi panutan dan memberikan bimbingan pada pihak lain B. Kerjasama (Team work)

Simbol : Roda gigi a. Partisipasi aktif

b. Berusaha dan bekerja sama c. Menjadi tumpuan yang kompeten

d. Memiliki tujuan yang selaras dengan rekan kerja C. Keunggulan (Excellence)

Simbol : Berlian

a. Kesempurnaan kwalitas yang diperoleh melalui proses yang tidak mudah

b. Quality mindset

c. Keindahan berasal dari standard yang tinggi D. Kemitraan (Partnership)

Simbol : Biola

a. Satu kesatuan yang tak terpisahkan b. Saling membutuhkan

c. Saling percaya

(53)

commit to user 40 d. Saling memberi manfaat

e. Saling menguntungkan (Win-win solution) E. Fokus pada Pelanggan (Customer Focused)

Simbol : Tangan dan pelanggan a. Kesediaan memberikan bantuan

b. Mengerti dan memenuhi kebutuhan pihak lain c. Mengerti karakter individu

5. Kebijakan Mutu

Kebijakan mutu yang diterapkan oleh PT. Indosat antara lain:

a. Setiap karyawan secara terus-menerus meningkatkan prestasi dan mutu kerja di setiap bidang yang ditangani.

b. Setiap karyawan secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan yang berkesinambungan.

c. Untuk menunjang upaya yang dilakukan oleh setiap karyawan maka perusahaan harus mengembangkan lingkungan kerja yang mendukung dan secara terus-menerus meningkatkan dan menyempurnakan sistem kerja yang semakin produktif, efektif dan efisien.

(54)

commit to user 41 E. Produk Indosat

Beberapa product yang telah dipasarkan di Indosat Solo Branch adalah:

a. Indosat Mega Media (IM2)

Jasa Indosat ini menyediakan akses TV kabel dan akan dikembangkan dengan high-speed multimedia access (HSMA).

Dengan jasa layanan ini, pelanggan dapat mengakses layanan siaran televisi dari seluruh penjuru dunia serta akses internet dengan kecepatan yang lebih tinggi.

b. Indosat Multi Media Mobile (IM3)

IM3 adalah kartu prabayar Super Hemat, Super Bisa dan Super Gaul, pelanggan dapat menikmati berbagai fasilitas canggih tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Kartu yang mempunyai segmentasi bagi para remaja ini mempunyai banyak fitur-fitur seperti:

c. Mentari

Mentari merupakan kartu prabayar yang memiliki fasilitas lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Kelengkapan ini menjadikan Mentari memiliki nilai lebih dibandingkan kartu prabayar lain. Mentari juga memiliki komunitas sendiri yang menampung pelanggan yang menggunakan kartu Mentari yang diberi nama FMC (Frontliners Mentari Club).

(55)

commit to user 42 d. Matrix

Matrix merupakan kartu pasca bayar yang dikeluarkan oleh Indosat. Kartu pasca bayar ini memiliki beberapa kelebihan, costumer akan mendapatkan banyak keunggulan, beberapa diantaranya adalah:

a. Customer dapat menggunakan fasilitas GPRS dengan tarif murah

b. Customer mendapatkan bonus sms dan telepon setiap bulannya untuk produk Matrix CNC

c. Tarif hemat, karena perhitungan per detik

d. Pembayaran dapat dilakukan melalui M-Banking atau melalui Credit Card

e. StarOne

StarOne Layanan telekomunikasi suara dan data berbasis jaringan akses nirkabel dengan teknologi CDMA 2000-1X.

StarOne menawarkan kombinasi layanan telepon tetap (PSTN) dan bergerak (Mobile) dengan tarif murah.

f. Indosat 3.5 Broadband

Kini hadir Indosat 3.5G Broadband, layanan telekomunikasi bergerak nirkabel dengan teknologi 3.5G (GSM/ UMTS/

HSDPA). Aktivitas berinternet seperti e-mail, chatting, downloading, blogging browsing dll semakin leluasa dengan

(56)

commit to user 43

kecepatan akses hingga 18 Mbps dengan menginstal Indosat Accelerator Clien.

F. Sejarah Indosat Cabang Solo

a) Awal Berdirinya PT. Indosat Tbk Cabang Solo

Gambar 3.2. Gedung PT. Indosat Cabang Solo di Jl. Slamet Riyadi 417 Surakarta

Kantor Indosat pertama berdiri di Solo yaitu beralamat di Jl.

Honggowongso Solo. Adapun dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki, maka pada bulan November tahun 2002, Indosat Solo untuk pertama kalinya resmi dibuka. Kepala cabang saat itu dipegang oleh Bapak Wahyu Widodo. Untuk pembagian divisi yang ada pada saat itu belumlah lengkap. Hal ini disebabkan karena kurangnya karyawan yang bergabung dengan Indosat Solo. Pada saat itu, divisi yang ada diantaranya divisi customer service, divisi marketing, manager service.

(57)

commit to user 44

Kemudian pada bulan Februari 2003 kantor layanan pindah, dari semula berada di Jl. Honggowongso ke Jl. Slamet Riyadi No.325 Solo.

Di kantor baru inilah terjadi banyak perubahan. Divisi-divisi yang bekerja antara lain: cutomer service, marketing, Renevenue Assurance (RA), manager service (MS). Untuk marketing communication dan channel marketing termasuk dalam divisi marketing. Sedangkan untuk back officenya termasuk dalam RA dan yang termasuk dalam MS adalah HRD, GA, dan Procurement.

Tahun 2003 tepatnya Bulan Juli secara resmi kantor layanan baru dibuka dan sebagai kepala cabang dalah Bapak Taufik Maulana. Ada perubahan yang terjadi sehubungan dengan pembagian divisi. Adapun divisi yang ada yaitu customer service, marketing, revenue assurance (RA), finance, technical, IT, dan manager service. Seiring perkembangan Indosat, terus terjadi perubahan kearah yang lebih baik yang dilakukan baik dari pihak regional maupun kantor cabang. Pada Bulan Juli 2006 terjadi perubahan divisi dan pembagian divisi.

Perubahannya antara lain, divisi revenue assurance (RA) yang di dalamnya terdapat dua bagian diantaranya bagian billing management dan call management akhirnya dibagi menjadi dua bagian diantaranya bagian bagian billing management masuk dalam sales dan marketing admin. Sedangkan untuk bagian call management masuk dalam divisi finance. Selain perubahan di divisi RA, terdapat perubahan pula pada bagian back office yang sebelumnya masuk dalam divisi RA dan

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggaran lalu lintas adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas di jalan dapat

Sehubungan dengan proses pelelangan dilingkungan Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Sumber Tahun Anggaran 2015 , Pekerjaan : Pembuatan Taman Mahir

Faktor2 antimikroba yang bekerja tidak khas yang membantau imunitas alamiah : 1.. iinterferon

Multicom Koba merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kemputer dan asesorisnya, yang mana perusahaan ini memiliki berbagai masalah, salah satunya

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dengan judul skripsi “ Pengaruh DPK, LDR,

memberikan umur yang panjang kepada kedua orang tua saya, agar saya.. mempunyai kesempatan untuk membahagiakan mereka, walaupun

Mahasiswa diberi pengalaman praktik dalam membuat gambar bukaan pelat, menentukan ukuran awal bahan, memotong, menekuk baik dengan tangan maupun mesin, melipat, mematri,

Pada proses pencucian semakin besar massa CaCO3 (konsentrasi slurry semakin tinggi) maka semakin besar pula volume air pencuci (Vw) dan nilai konsentrasi Cw