• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN BAHAN BACAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN BAHAN BACAAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 32 LAMPIRAN BAHAN BACAAN

A. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DI SEKITAR KITA

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri hidup yang tentunya tidak dimiliki oleh benda mati.

Ciri-ciri makhluk hidup yaitu:

1. Bergerak:

Hewan dan manusia dapat bergerak karena memiliki alat gerak.

Contoh:

 Manusia bergerak menggunakan tangan dan kaki

 Sapi bergerak menggunakan kaki

 Ular bergerak dengan menggunakan otot perutnya

 Ikan dapat bergerak dengan menggunakan sirip dan ekornya

Hewan dan manusia dapat bergerak berpindah tempat, bagaimana dengan tumbuhan? Apakah tumbuhan juga dapat bergerak? Gerak pada tumbuhan sulit diamati. Pada umumnya tumbuhan gerakannya terbatas dan tidak berpindah tempat.

Contoh gerak pada tumbuhan:

 Tanaman putri malu mengatupkan daunnya ketika disentuh

 Gerak mekarnya bunga pukul empat pada sore hari

 Tumbuhnya ujung batang tanaman menuju ke arah sinar matahari Gambar Gerak pada Hewan Gambar Gerak pada Tumbuhan

Sumber:https://syakuri19.wordpress.com/2017

/07/25/gerak-hewan-di-air Sumber:https://materi.co.id/%E2%88%9A- sistem-gerak-tumbuhan-pengertian-jenis- dan-contohnya-lengkap/

2. Bernapas

Bernapas merupakan proses mengambil udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Bersama dengan makanan, oksigen akan

(2)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 33 membentuk energi melalui proses pembakaran/oksidasi biologis. Zat sisa pembakaran berupa karbondioksida dan uap air.

Untuk bernapas makhluk hidup dilengkapi dengan alat-alat pernapasan.

Contoh alat pernapasan pada makhluk hidup antara lain:

 Insang dimiliki oleh ikan

 Paru-paru dimiliki oleh sapi, kerbau, ayam,kucing

3. Memerlukan makan / nutrisi

Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktivitas hidupnya. Makanan merupakan sumber energi utama yang untuk membentuk energi tersebut. Fungsi makanan antara lain:

 Sebagai sumber energi

 Pengganti sel-sel tubuh yang rusak

 Untuk pertumbuhan

Makhluk Hidup Memerlukan Makan Sumber:

https://www.idntimes.com/science/disc overy/peter-eduard/hewan-dengan- kebiasaan-makan-paling-unik-di-dunia- exp-c1c2

4. Tumbuh dan Berkembang

Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan:

Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran, berat dan besar (volume) yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali seperti semula). Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (bersifat kuantitatif).

Contoh :

 Biji yang berkecambah tumbuh menjadi tanaman dewasa

 Pertumbuhan bayi dari lahir sampai anak-anak Perkembangan

Perkembangan merupakan peristiwa bertambahnya tingkat kedewasaan (bersifat kualitatif karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka).

Contoh:

(3)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 34

 Perubahan perilaku ketika bayi sampai anak-anak (misalnya ketika bayi masih merangkak kemudian berkembang terus berjalan

 Kupu-kupu muda menjadi kupu-kupu dewasa

Pertumbuhan dan Perkembangan

Sumber:

https://www.utakatikotak.com/kongkow /detail/12563/Pertumbuhan-Dan- Perkembangan-Makhluk-

5. Berkembangbiak (Reproduksi)

Mengapa makhluk hidup tidak pernah habis? Karena makhluk hdup memiliki kemampuan untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan merupakan kamampuan makhluk hidup untuk memperbanyak diri dan bertujuan untuk melestarikan jenisnya.

Perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Perkembangbiakan secara generatif (kawin /seksual) yaitu perkembangbiakan yang didahului peleburan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Contoh:

 Kambing beranak

 Ayam bertelur

 Sapi beranak

 Padi dengan biji

b. Perkembangbiakan secara vegetatif (tak kawin/aseksual) yaitu perkembangbiakan yang terjadi tidak melalui peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Individu baru diperoleh dari sebagian tubuh induknya.

Contoh:

 mencangkok, stek, tunas, menyambung, akar tinggal

(4)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 35 Perkembangbiakan pada Makhluk Hidup

Sumber:

https://bobo.grid.id/read/08225228 0/mengenal-perkembangbiakan- hewan-secara-generatif-dan- vegetatif-beserta-

contohnya?page=all

6. Mengeluarkan zat sisa

Apa yang kalian keluarkan saat kalian bernapas? Zat yang dikeluarkan saat kita bernapas adalah karbondioksida, Karbondioksida merupakan zat sisa hasil pembakaran yang harus dikeluarkan dari tubuh kita. Pengeluaran zat sisa pada manusia bisa melalui:

 Ginjal berupa urine

 Paru-paru berupa CO2 dan uap air

 Kulit berupa keringat

 Hati berupa empedu

Zat sisa harus dikeluarkan dari tubuh kita karena akan menjadi racun bagi tubuh kita

Contoh Pengeluaran Zat Sisa pada Makhluk Hidup

Sumber:

https://pt.slideshare.net/lianasusan/

ciri-ciri-mahluk-hidup-materi-kls-7- ipa-ppt/8

7. Beradaptasi

Setiap makhluk hidup juga melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya (beradaptasi) demi kelangsungan hidupnya.berdasarkan macamnya adatasi pada makhluk hidup di bedakan menjadi 3:

a. Adaptasi Morfologi :

Penyesuaian bentuk luar tubuh dengan lingkungannya Contoh :

1) Bentuk paruh burung disesuaikan dengan jenis makanannya 2) Bentuk kaki burung disesuaikan dengan habitatnya

3) Bentuk daun pada tumbuhan disesuaikan dengan habitanya

(5)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 36 b. Adaptasi Fisiologi:

Penyesuaian fungsi alat-alat tubuh disesuaikan dengan lingkungannya.

Adaptasi ini sulit untuk di lihat.

Contoh:

1) Sapi memiliki enzim selullase untuk mencerna selullosa pada tumbuhan 2) Rayap memiliki enzim selullase untuk mencerna kayu

c. Adaptasi Tingkah Laku

Penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Contoh:

1) Ikan paus secara periodik muncul ke permukaan air untuk bernapas 2) Cumi-cumi mengeluarkan tinta untuk mengelabui musuhnya

3) Pohon jati menggugurkan daunnya ketika musim kemarau.

Contoh Adaptasi pada Makhluk Hidup

Sumber:

https://www.pintarbiologi.com/314/

bentuk-adaptasi-mahluk-hidup- hewan.html

8. Irritabilita

Irritabilita merupakan cara makhluk hidup menanggapi rangsang dari luar tubuh.

Setiap makhluk hidup memiliki cara menagnggapi rangsang yang berbeda-beda Contoh:

 Akar tumbuhan bergerak ke bawah karena adanya rangsang sumber air

 Ujung batang tanaman bergerak menuju matahari

 Merasa silau ketika terkena lampu yang terang

 Bekicot akan sembunyi pada cangkangnya jika antenanya disentuh

Perbedaan Benda Mati dan Makhluk Hidup

No. Benda Mati Makhluk Hidup

1 Bentuk tidak tentu Bentuknya pasti

(6)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 37 2 Komposisi tidak tentu Komposisi berupa C, H, O, N, S, P

dan mineral lain 3 Tidak memiliki organisasi

susunan benda

Organisasi tersusun atas sel-jaringan- organ-sistem organ-organisme 4 Tidak mengalami metabolisme Mengalami metabolisme 5 Tidak memiliki kemampuan

reproduksi

Memiliki kemampuan reproduksi

6 Tidak mengalami tumbuh dan berkembang

Mengalami pertumbuhan dan perkembangan

7 Tidak memiliki kemampuan iritabilita

Memiliki kemampuan iritabilita

8 Bergerak karena faktor luar Mampu bergerak

B. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Seperti kita ketahui bersama, bahwa jumlah makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di dunia ini sangat banyak dan beranekaragam. Setiap makhluk hidup ataupun benda tak hidup memiliki kekhasan ciri / memiliki ciri-ciri yang berbeda.

Banyaknya jenis hewan dan tumbuhan yang ada di dunia menyebabkan kita kesulitan dalam mempelajarinya. Bagaimana cara kita mempelajari hewan dan tumbuhan yang beranekaragam tersebut?

Pernahkah kalian pergi ke toko kelontong di sekitar rumahmu? Bagaimana pemilik toko menata dagangan yang jenisnya sangat banyak ? Agar memudahkan pembeli maka dagangan itu akan ditata sesuai dengan jenisnya. Jenis yang sama akan dijadikan satu kelompok.

Sama halnya dalam mempelajari makhluk hidup yang jenisnya sangat banyak, maka para ahli juga melakukan pengelompokan /klasifikasi. Tujuan umum klasifikasi terhadap makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.

Tujuan khusus / lain dari klasifikasi makhluk hidup adalah:.

1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki.

2. Mendiskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup

3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara berbagai makhluk hidup.

4. Memberi nama makhluk hidup yang namanya belum diketahui.

5. Mengetahui manfaat masing-masing jenis makhluk hidup bagi manusia.

(7)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 38 6. Mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup yang satu dengan

makhluk hidup yang lain.

7. Memberikan nama pada makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

Dasar-dasar Klasifikasi Makhluk Hidup:

1. Persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya.

2. Ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).

3. Manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.

Orang yang pertama kali melakukan pengelompokan pada makhluk hidup adalah Carolus Linnaeus (1707-1778) berdasarkan kategori pada waktu itu. Carolus Linnaeus mendapat julukan Bapak Tasonomi yang memiliki kelebihan dibandingkan para ahli sebelumnya, yaitu ia memerhatikan urutan (tingkatan ) kelompok makhluk hidup yang di sebut Takson.

Tingkatan takson ini mulai dari yang paling tinggi sampai yang terendah. Perhatikan tingkatan takson berikut ini!

Tabel: Tingkatan Takson pada Tumbuhan dan Hewan

Takson Tumbuhan Takson Hewan

Regnum/Kingdom (dunia/kerajaan) Regnum/Kingdom (dunia/kerajaan)

Divisio (Divisi) Phylum (Filum)

Classis (Kelas) Classis (Kelas)

Ordo (Bangsa) Ordo (Bangsa)

Familia (Suku) Familia (Suku)

Genus (Marga) Genus (Marga)

Spesies (Spesies/ Jenis) Spesies (Spesies/ Jenis)

(8)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 39 Contoh pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup:

Gambar Jagung Tingkatan Takson

Sumber:

https://www.liputan6.com/health/read/2324411 /12-manfaat-hebat-jagung-bagi-kesehatan

Kingdom : Plantae Divisio (Divisi) : Spermatophyta Classis (Kelas) : Monocotyledonae Ordo (Bangsa) : Commelinales Familia (Suku) : Poaceae Genus (Marga) : Zea

Spesies (Spesies/ Jenis): Zea mays

Selain tingkatan Takson, Carolus Linnaeus juga mengemukakan tentang system pemberian nama makhluk hidup yang di kenal dengan Binomial Nomenklatur atau Tata Nama Ganda. Aturan pemberian tata nama ganda pada makhluk hidup adalah sebagai berikut:

1. Nama Jenis dan Marga

a. Nama spesies terdiri dari 2 kata dimana kata pertama adalah nama genus (Marga) dan kata kedua adalah spesies(jenis).

b. Huruf pertama kata pertama dengan menggunakan huruf besar, huruf pertama kata kedua dengan menggunakan huruf kecil.menggunakan bhasa laitin atau bahasa lain yang dilatinkan.

c. Penulisan nama jenis dan nama marga harus dibedakan dengan kata- kata yang lain dalam kalimat, yaitu ditlis miring atau digarisbawahi per kata.

Contoh penulisan Binomial Nomenklatur:

a. Oryzae sativa atau Oryzae sativa (padi)

b. Mangifera indica atau Mangifera indica (mangga) c. Zea mays atau Zea mays (jagung)

2. Nama Suku

 Untuk tumbuhan, nama suku pada umumnya nama marga + akhiran ceae atau ae.

 Untuk hewan, nama suku umumnya nama marga + akhiran - idae

(9)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 40 KUNCI DETERMINASI DAN KUNCI DIKOTOMI

a. Kunci Determinasi

Kunci determinasi adalah alat bantu untuk mengidentifikasi suatu jenis atau kelompok makhluk hidup yang memuat sejumlah keterangan mengenai ciri-ciri suatu jenis atau kelompok makhluk hidup

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah:

1. Kunci harus dikotomi

2. Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik Contoh :

 Berkeping satu…..

 Berkeping dua…..

3. Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain di tolak

4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relative dalam kuplet, contoh: panjang daun 8-10 cm, batang besar atau kecil

5. Gunakan sifat-sifat yang biasa diamati

6. Pernyataan dari 2 kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama 7. Setiap kuplet di beri nomor

8. Buat kalimat pertanyaan yang pendek

b. Kunci Dikotomi

Kunci dikotomi adalah merupakan kunci determinasi paling sederhana yang terdiri atas 2 keterangan yang berlawanan dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau kelompok makhluk hidup.

KLASIFIKASI SISTEM 5 KINGDOM

Pada tahun 1969, Robert H. Whittaker memperkenalkan klasifikasi system 5 kingdom dengan mempertimbangkan tingkat makhluk hdup, sel, dan jenis nutrisinya.kelima kingdom tersebut adalah:

1. MONERA Ciri-ciri:

a. Merupakan makhluk hidup bersel satu dan selnya bersifat prokariotik (tidak memiliki membran inti sel)

b. Tidak memiliki Flagella dan cilia c. Hidup berkoloni (berkelompok)

(10)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 41 d. Berkembangbiak dengan membelah diri (pembelahan biner)

e. Contoh: Alga hijau biru dan bakteri.

Contoh Monera

Sumber:

https://www.shutterstock.com/search /spirillum

2. PROTISTA Ciri-ciri:

a. Merupakan sekelompok makhluk hidup bersel satu (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler). Selnya bersifat Eukariotik (memiliki membrane inti sel).

b. Beberapa organisme memiliki struktur flagella dan cilia untuk pergerakan.

c. Berkembangbiak secara seksual dan aseksual.

d. Contoh: Protozoa, Ganggang (Alga) Contoh Protista

Sumber: https://materi.co.id/kingdom-protista/

(11)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 42 3. FUNGI / JAMUR

Ciri-ciri jamur:

1. Bentuk tubuh uniselluler dan multiselluler berbentuk lembaran berliku-liku, payung, batang atau papan.

2. Tubuh jamur terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa yang saling bersambungan membentuk miselium.

3. Berkembangbiak dengan spora yang dihasilkan dari sporangium.

4. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.

5. Jamur hidup di tempat lembab, bersifat saprofit (organism yang hidup dari bahan organik yang telah mati atau sudah busuk) dan parasit (menumpang pada makhluk hidup yang lain).

6. Jamur yang hidup sebagai saprofit menguntungkan karena menguraikan sisa- sisa makhluk hidup. Contoh: Rhyzophus oryzae (untuk pembuatan tempe), Vovariella volvacea (jamur merang) yang dapat di makan.

7. Jamur yang hidup sebagai parasit merugikan karena dapat menimbulkan penyakit. Contoh: Phytophthora infestan (penyakit pada kentang.

8. Jamur dibagi menjadi 6 divisi yaitu:

a. Myxomycotina (jamur lendir) b. Oomycotina

c. Zygomycotina d. Ascomycotina e. Basidiomycotina f. Deuteromycotina

Contoh Jamur

Sumber:

https://itekno.co.id/6-kelompok- pada-jamur

(12)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 43 4. PLANTAE/ TUMBUHAN

a. Bryophyta (tumbuhan lumut) Ciri-ciri:

1. Lumut merupakan tumbuhan darat yang hidup di tempat-tempat lembab dab basah.

2. Tubuh lumut bersel banyak, berwarna hijau, bentuk tubuhnya pipih, dan sebagian besar tumbuh menempel (epifit).

3. Tumbuhan lumut tergolong tumbuhan tidak berpembuluh karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati, tetapi lumut memiliki bagian-bagian yang menyerupai akar (rizoid), batang, dan daun.

4. Lumut dapat berfotosintesis sehingga dapat membentuk makanan sendiri.

5. Dalam siklus hidupnya lumut mengalami 2 pergiliran keturunan:

a. Fase gametofit yaitu fase yang menghasilkan sel kelamin b. Fase sporofit yaitu fase yang menghasilkan spora.

6. Lumut dikelompokkan menjadi 2 kelas:

a. Lumut hati (Hepaticeae)

b. Lumut sejati/ lumut daun (Musci)

Contoh Lumut

Sumber:

https://www.gurupendidikan.co.id/penger tian-ciri-dan-jenis-tumbuhan-tidak-

berpembuluh-bryophyta-beserta- contohnya-lengkap/

(13)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 44 SIKLUS HIDUP TUMBUHAN LUMUT

Sumber: https://harsiwi89.wordpress.com/2012/05/18/siklus-hidup-tumbuhan-lumut/

b. Pteridophyta (tumbuhan paku) Ciri-ciri:

1. Tumbuhan paku termasuk tumbuhan berpembuluh karena telah memiliki akar, batang dan daun sejati tetapi tidak memiliki bunga.

2. Tumbuhan paku tergolong pada tumbuhan kormofita berspora karena memilikii spora.

3. Tumbuhan paku memiliki daun muda yang menggulung.

4. Ada 2 jenis daun paku:

a. Daun yang menghasilkan spora (di sebut sporofil)

b. Daun yang tidak menghasilkan spora (di sebut daun tropofil)

5. Tumbuhan paku memiliki klorofil sehingga dapat membentuk makanan sendiri.

6. Tumbuhan paku mengalami 2 pergiliran keturunan:

a. Fase gametofit yaitu fase yang menghasilkan sel kelamin b. Fase sporofit yaitu fase yang menghasilkan spora.

7. Tumbuhan paku dikelompokkan menjadi 4 kelas:

a. Paku purba (Psylophytinae) b. Paku kawat (Lycopodiinae)

(14)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 45 c. Paku ekor kuda (Equisetinae)

d. Paku sejati (Filicinae)

Contoh Tumbuhan Paku-pakuan

Sumber:

https://www.pelajaran.co.id/2016/

14/ciri-ciri-perkembangbiakan- klasifikasi-dan-manfaat-tumbuhan- paku-pteridophyta.html

SIKLUS HIDUP (PERGILIRAN KETURUNAN) PADA TUMBUHAN PAKU

Sumber: https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/11891/Perbedaan-Daur- Hidup-Tumbuhan-Lumut-dan-Tumbuhan-Paku

(15)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 46 c. Spermatophyta (tumbuhan biji)

Ciri-ciri:

1. Tumbuhan biji merupakan tumbuhan berpembuluh (tumbuhan berkormus) karena sudah memiliki akar, batang dan daun sejati.

2. Tumbuhan biji juga dikelompokkan kormofita berbiji karena memiliki bunga dan biji.

3. Tumbuhan biji memiliki bunga yang memiliki benangsari dan putik sebagai alat perkembangbiakan. Putik menghasilkan sel kelamin betina dan benangsari menghasilkan sel kelamin jantan.

4. Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan biji dikelompokkan menjadi 2:

a. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) Ciri-ciri:

1. Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga yang sesungguhnya.

2. Alat perkembangbiakannya disebut dengan strobilus (strobilus jantan dan strobilus betina.

3. Biji tumbuhan berbiji tidak terbungkus oleh daun buah sehingga bijinya tampak dari luar.

4. Tumbuhan biji memiliki akar serabut, batang besar bercabang- cabang dan memiliki kambium ,daunnya biasanya sempit dan kaku.

5. Contoh: tumbuhan pinus, damar, pakis haji, mlinjo 6. Manfaat tumbuhan Gymnospermae diantaranya:

Getah Damar (Agathis alba) dan Pinus merkusii digunakan untuk bahan pebuatan terpentin, pakis haji (Cycas rumphii) digunakan untuk tanaman hias.

Contoh Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Sumber:

https://www.edukasinesia.

com/2019/01/materi- tumbuhan-biji-

spermatophyta-tumbuhan- biji-terbuka-

gymnospermae-dan- tumbuhan-biji-tertutup- angiospermae.html

(16)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 47 b. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Ciri-ciri:

 Angiospermae sudah memiliki bunga yang sesungguhnya.

 Bagian-bagian bunga pada Angiospermae:

Kelopak: melindungi bunga waktu masih kuncup

Mahkota : perhiasan bunga untuk menarik serangga Benangsari : alat kelamin jantan

Putik : alat kelamin betina

 Berdasarkan jumlah keping bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan menjadi 2:

1. Dikotil (tumbuhan berkeping dua) 2. Monokotil (tumbuhan berkeping satu)

 Contoh: jambu, mangga, jagung, kedelai

Gambar Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Contoh Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Sumber:

http://adwintaactivity.blogspot.com/20 12/04/tumbuhan-berbiji-tertutup- angiospermae.html

Mangga Rambutan

Sumber:

(17)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 48 Sumber: https://thehijau.com/cara-agar-

pohon-mangga-cepat-berbuah/

https://bibitbunga.com/cara-menanam-apel- dari-biji/

5. ANIMALIA (HEWAN)

Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, kerajaan hewan di bagi menjadi 2:

A. Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata) Ada 8 kelompok hewan tidak bertulang belakang:

1. Hewan berpori (Porifera) Ciri-ciri:

a. Hewan yang memiliki pori-pori b. Tubuh berbentuk seperti spons c. Memiliki rangka luar (esksoskeleton)

d. Bersifat hermaprodit (memiliki 2 alat kelamin dalam satu individu) e. Umumnya melekat di dasar laut

f. Contoh: Spongia, Poterion 2. Hewan berongga (Coelenterata)

Ciri-ciri:

a. Memiliki lubang gastrovaskuler yang berfungsi sebagai alat pencernaan.

b. Mempunyai lubang yang berfungsi sebagai mulut dan anus.

c. Pada mulut mempunyai tentakel yang pada permukaannya terdapat sel beracun dan berfungsi untuk menangkap mangsa

d. Habita/tempat hidup di air terutama di air laut.

e. Tubuh berbentuk polip (melekat padadasar laut dan medusa (dapat bergerak bebas

f. Contoh: Hydra varidis, Anemon laut 3. Cacing pipih (Plathyhelminthes)

Ciri-ciri:

a. Tubuh berbentuk pipih, seperti pita, lunak dan tidak memiliki system peredaran darah

b. Bersifat parasit dan ada yang hidup bebas.

c. Bersifat hermaphrodite

d. Contoh:Taenia solium (cacing pita), Planaria maculata 4. Cacing gilig (Nemathelmynthes)

Ciri-ciri:

(18)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 49 a. Tubuhnya gilig seperti tabung, tidak bersegmen dan alat kelaminnya

terpisah.

b. Cacing jantan lebih kecil daripada cacing betina.

c. Habitat: air tawar, air laut dan darat.

d. Contoh: cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ansylostoma duodenale)

5. Cacing berbuku-buku (Annelida) Ciri-ciri:

a. Tubuhnya bulat, panjang, mempunyai mulut dan anus, bersegmen (beruas- ruas)

b. Tiap segmen memiliki rambut getar c. Bersifat hermaphrodite

d. Contoh: Eunice viridis (cacing palolo), Lumbricus terrestris (cacing tanah) 6. Hewan lunak (Mollusca)

Ciri-ciri:

a. Tubuhnya lunak tidak bersegmen

b. Memiliki alat pencernaan makanan, peredaran darah dan system reproduksi

c. Memiliki mantel yang menghasilkan cangkang/cangkok d. Contoh: Cumi-cumi (Loligo)

7. Hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda) Ciri-ciri:

a. Tubuh dibedakan antara kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).

b. Pada kepala terdapat alat indra, antenna, dan mulut.

c. Tubuh dan anggota geraknya beruas-ruas.

d. Mempunyai rangka luar yang terdiri atas zat kitindi e. Habitatnya darat dan di air tawar maupun di air laut.

f. Berdasarkan jumlah pasang kaki dan bagian tubuhnya Arthropoda di bagii menjadi 4 kelas:

1. Crustacea (udang-udangan) 2. Arachnoidea (laba-laba) 3. Myriapoda (kaki seribu) 4. Insecta/Hexapoda (serangga)

(19)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 50 8. Hewan berkulit duri (Echinodermata)

Ciri-ciri:

a. Tubuh tertutup kulit duri.(yag panjang dan kasar atau yang halus dan pendek) yang terbuat dari CaCO3.

b. Alat geraknya berupa kaki ambulakral yang dapat di tarik dan ditonjolkan.

c. Habitatnya air laut.

d. Manfaat:

1. Kerangka yang kering dapat dihancurkan dan digunakan untuk pupuk karena mengandung kalsium dan nitrogen yang tinggi.

2. Echinodermata pemakan sampah

e. Contoh: bintang laut (Asterias vulgaris), Holothuria atra (teripang) Contoh Hewan Tidak Bertulang Belakang (Invertebrata)

Sumber:

https://satwa.foresteract.com /2017/09/pengertian-hewan- invertebrata-ciri-fillum-dan- contohnya.html

B. Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) Ada 5 kelompok hewan bertulang belakang:

a. Ikan (Pisces) Ciri-ciri:

1. Tubuh hewan ditutupi oleh daun yang bersisik

2. Sisik ikan berlendir untuk memudahkan pergerakannya.

3. Alat gerak berupa sirip (sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor 4. Indera keenam berupa:

 gurat sisi untuk mengetahui tekanan air disekelilingnya.

 Gelembung renang yang berfungsi untuk memudahkan naik dan turunnya air.

(20)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 51 5. Alat pernapasannya berupa insang.

6. Suhu tubuhnya bersifat poikiloterm (selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan).

7. Fertilisasi eksternal: melakukan pembuahan di luar tubuh (pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina terjadi di luar tubuh).

8. Contoh: ikan pari, ikan bandeng, dan ikan hiu.

b. Amfibi (Amphibia) Ciri-ciri:

1. Tubuhnya ditutupi oleh kulit tipis yang lembab karena adanya kelenjaryang menghasilkan lendir di permukaan tubuhnya.

2. Alat gerak berupa 2 pasang kaki (sepasang di depan dan ssepasang dibelakan yang lebih panjang daripada yang depan).

3. Bernapas dengan menggunakan kulit yang tipis dan paru-paru.

4. Pada saat berbentuk berudu bernapas dengan insang.

5. Suhu tubuh bersifat poikiloterm.

6. Habitat / tempat hidupnya darat dan air.

7. Melakukan fertisasi eksternal 8. Contoh: katak hijau, salamander

c. Hewan melata (Reptilia) Ciri-ciri:

1. Tubuh ditutupi kulit kering dan bersisik.

2. Alat gerak berupa 2 pasang kaki, otot perut, dan beberapa jenis memiliki sepasang alat tambahan seperti sayap.

3. Rangka kura-kura mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung) dan plastron (perisai perut).

4. Ciri khas reptilian adalah berjalan secar melata, beberapa jenis reptilia kakinya beralat perekat.

5. Berkembangbiak dengan cara ovipar, ovovivipar dan vivipar.

6. Fertilisasi internal (pertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina terjadi di dalam tubuh induk).

7. Alat pernapasan berupa paru-paru 8. Suhu tubuhnya bersifat poikiloterm.

9. Contoh: kura-kura, buaya, ular sawah

(21)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 52 d. Burung (Aves)

Ciri-ciri:

1. Tubuh ditutupi oleh bulu

2. Alat gerak berupa sepasang kaki dan sepasang sayap. Kaki dan jari-jari pada burung tertutup lapisan kulit tanduk. Burung yang hidup di air kakinya berselaput renang.

3. Memiliki paruh yang yang tersusun dari zat tanduk.

4. Alat pernapasan berupa paru-paru dan pundi-pundi udara.

5. Suhu tubuh homiterm (suhu tubuh tetap tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan.

6. Berkembangbiak dengan cara ovipar (bertelur).

7. Fertilisasi internal

8. Contoh: angsa, nuri, ayam, merak e. Hewan menyusui (Mammalia)

Ciri-ciri:

1. Tubuh ditutupi oleh rambut.

2. Hewan betina menyusui anaknya.

3. Anggota gerak

a. Ada yang memiliki 2 pasang kaki Contoh: kuda, sapi, kambing

b. Ada yang memiliki sepasang kaki dan sepasang tangan.

Contoh: kera

c. Ada yang memiliki sirip (mamalia yang hidup di air) Contoh: lumba-lumba

4. Alat pernapasannya berupa paru-paru.

5. Memiliki suhu tubuh yang homoioterm (suhu tubuh tetap tidak terpengaruh suhu lingkungan).

6. Perkembangbiakan dengan cara vivipar (beranak) 7. Contoh: kambing, sapi, kera, paus, lumba-lumba.

(22)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 53 Contoh Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Sumber:

https://www.berbagaireviews.

com/2019/08/vertebrata- hewan-bertulang-

belakang.html?m=1

Glosarium

 Abiotic: benda mati

 Angiospermae: tumbuhan yang bijinya dilindungi oleh daun buah

 Arthropoda : hewan yang tubuh dan kakinya beruas-ruas

 Biotik: mahkluk hidup

 Echinodermata: hewan yang kulit tubuhnya banyak duri

 Eukariotik: sudah memiliki membrane initi sel

 Generatife: terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet yaitu sel telur dan sel sperma

 Gymospermae: tumbuhan yang bijinya tidak dilindungi oleh daun buah

 Hifa: bagian tubuh jamur yang bentuknya seperti benang

 Individu : setiap satu makhluk hidup

 Iritabilitas; kemampuan tanaman menanggapi rangsangan

 Klasifikasi: proses pengelompkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan

 Lentisel: celah antar sel pada kulit batang atau akar tumbuhan;berfungsi sebagai alat pernafasan

 Metabolisme: seluruh proses biokimia yang terjadi di dalam sel nakhluk hidup

 Mikroskop: suatu alat sains yang digunakan untuk melihat jasad renik

 Molusca:hewan yang memiliki tubuh lunak

 Multiselular: bersel banyak

(23)

MODUL 2 KLASIFIKASI MH 54

 Preparat: objek pengamatan yang berupa awetan atau sediaan

 Uniseluler:bersel Satu

 Vegetative: cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual

Referensi

• Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII.

• Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII.

Daftar Pustaka

Dwi Hardanie Budianti, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII. Kemdikbud.

Herlina lina, Iskandar Bakti. 2020. Modul Pembelajaran IPA SMP Terbuka IPA kelas VII.

Kementrian. RI

https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/12563/Pertumbuhan-Dan-Perkembangan- Makhluk-

Kemendikbud. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VIII Semster 1. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Zubaidah siti, dkk, 2017.Buku IPA kelas 7. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI.

Zaenal Arifin, .2019. Makhluk Hidup dan Lingkungannya.Ilmu Pengetahuan

Alam(IPA).Jakarta.:Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI.

Link

https://youtu.be/j-ads_fyrU8

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan

di mana menyatakan kekuatan infeksi penyakit dan ) ⁄ menyatakan pengaruh penghambatan yang ditimbulkan oleh perubahan perilaku individu rentan ketika

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis evaluasi yang telah dilakukan diantaranya adalah fasilitas database tempat wisata yang dapat di-update secara terus

Setelah dilakukan studi literature dengan metode pemetaan teori, diperoleh temuan bahwa: (a) Pernyataan Rahadhian „permukiman yang dikenal sampai sekarang

Mediator inflamasi lain yang berperan dalam resistensi insulin yang berkaitan dengan obesitas yaitu protein SOCS, yang merupakan  pathway  negatif  feedback  pada

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan terhadap hubungan seksual berisiko tinggi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap infeksi gonore,

memperoleh ijazah al-alamiyah ( setingkat Doktor). Setelah lulus dan mendapatkan gelar Doktor as-Syaikh Ahmad ad-Daur melamar pekerjaan di sebuah lembaga pendidikan

Asosiasi Profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (8) menyampaikan dokumen Pemohon dan Berita Acara Hasil Verifikasi dan Validasi Awal Dokumen Permohonan dengan