• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.1 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

P U T U S A N

Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada peradilan tingkat pertama, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam permohonan yang diajukan oleh :

PT. NIMAN INTERNUSA.,suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta, beralamat di Ruko Duta Mas Fatmawati Blok C1 No.11- 12, Lantai.3, Jalan R.S. Fatmawati No.39, Rt.003/Rw.005, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagaimana ternyata dalam Akta Pendirian No.49 tanggal 15 Desember 1995 yang dibuat di hadapan LENNY BUDIMAN, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.02-5.855 HT.01.01 TH.96, tanggal 06 Maret 1996, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No.29, tanggal 13 Juni 2016, yang dibuat oleh Haji YUNARDI, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor : AHU- 0012701.AH.01.02.Tahun 2016, tanggal 01 Juli 2016, dalam hal ini diwakili oleh BAMBANG PRAYOGO, dalam jabatannya selaku Direktur dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT.NIMAN INTERNUSA;

2. LEONARD ARPAN ARITONANG, S.H., DAMIANAGATAYUVENS, S.H dan RENACRIST SIHOMBING S.H., Para Advokat pada Kantor Hukum ArpanLaw, yang beralamat di WTC 5, Level 3A, Jalan Jenderal Sudirman Kav.29-31, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Januari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Niaga No.117/Leg,Srt.Kuasa/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 01 Pebruari 2017., dalam hal ini bertindak selaku kuasa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.2 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

hukum dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT.NIMAN INTERNUSA;

Dalam Permohonan ini PT.NIMAN INTERNUSA., Selanjutnya disebut sebagai ..

... PEMOHON PKPU;

T E R H A D A P

PT. HUMPUSS PENGOLAHAN MINYAK., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta Selatan dan beralamat di Gedung Granadi Lantai 10, Jalan H.R. Rasuna Said, Blok X-1, Kav. 8-9, Jakarta 12950., Untuk selanjutnya disebut sebagai ...TERMOHON PKPU;

Pengadilan Niaga tersebut;

Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.16/Pdt.Sus-PKPU/2017/PN.Jkt.Pst., tanggal 06 Pebruari 2017 Tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

Setelah membaca Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU);

Setelah membaca dan meneliti Bukti-bukti dari Pemohon PKPU serta mendengar keterangan Pemohon PKPU dan Termohon PKPU;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Pemohon PKPU telah mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan permohonannya bertanggal 01 Pebruari 2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 01 Pebruari 2017 dengan Register perkara Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst., Adapun yang menjadi dasar dan alasan Pemohon PKPU mengajukan permohonan PKPU adalah sebagai berikut :

PEMOHON PKPU ADALAH KREDITUR DARI TERMOHON PKPU YANG MEMPUNYAI TAGIHAN YANG TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH

1. Bahwa Termohon PKPU adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.3 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Selatan, berdasarkan Akta Pendirian Nomor 42 tanggal 14 September 1995, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 40 tanggal 19 Nopember 1997 dan kemudian diubah kembali dengan Akta Perbaikan Nomor 8 tanggal 11 Maret 1999, seluruhnya dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-07795 HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 April 2004 (Bukti P-1);

2. Bahwa untuk keperluan biaya operasional Termohon PKPU, sampai dengan tanggal 2 Mei 2016, Termohon PKPU telah memperoleh dana pinjaman sebesar USD6,706,339.70 (enam juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dollar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen) dari PT Humpuss Patragas, sebagaimana dimuat dalam Pengakuan Utang antara Termohon PKPU dan PT Humpuss Patragas tertanggal 2 Mei 2016 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup (Bukti P-2);

3. Bahwa Pengakuan Utang sebagaimana disebutkan dalam angka 2 di atas (vide Bukti P-2), membuktikan dengan tegas dan jelas bahwa Termohon PKPU memiliki utang kepada PT Humpuss Patragas sehingga hubungan hukum utang piutang yang timbul dari Pengakuan Utang tersebut adalah SAH SECARA HUKUM;

Hal mana sesuai dengan ketentuan pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) yang mengatur sebagai berikut :

“Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang- undang bagi mereka yang membuatnya”

4. Bahwa pada tanggal 20 Juni 2016, PT Humpuss Patragas telah mengalihkan piutangnya kepada PT Niman Internusa (Pemohon PKPU) sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 1 Juni 2016 (Bukti P-3A) dan Perjanian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) tanggal 20 Juni 2016 (Bukti P- 3B) antara PT.Humpuss Patragas dan PT.Niman Internusa (Pemohon PKPU), keduanya dibuat di bawah tangan bermeterai cukup dan pengalihan piutang dari PT.Humpuss Patragas kepada Pemohon PKPU tersebut telah diberitahukan kepada Termohon PKPU berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengalihan Piutang Nomor : 178/HPG-S/DIR/VI/2016 tanggal 21 Juni 2016 (Bukti P-4);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.4 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

5. Bahwa pada tanggal 28 Juni 2016, Pemohon PKPU telah mengajukan Surat Tagihan Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak (Bukti P-5) yang pada intinya meminta Termohon PKPU untukmelakukan pembayaran atas kewajibannya sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) kepada Pemohon PKPU selambat-lambatnya pada 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal surat tersebut;

6. Bahwa pada tanggal 1 Juli 2016, Termohon PKPU mengirimkan tanggapan atas Surat Tagihan Kewajiban yang dikirimkan oleh Pemohon PKPU (Bukti P- 6), yang pada intinya menyatakan akan menyelesaikan kewajiban kepada Pemohon PKPU dan meminta diberikan perpanjangan waktu selama 1 (satu) bulan;

7. Bahwa setelah 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Termohon PKPU sebagaimana dinyatakan dalam angka (7) di atas, Termohon PKPU tidak juga melunasi kewajibannya kepada Pemohon PKPU;

8. Bahwa kemudian, Pemohon PKPU mengirimkan Surat Somasi (Teguran) atas Penyelesaian Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak tanggal 3 Agustus 2016 (Bukti P-7) dan kembali meminta agar Termohon PKPU segera melunasi kewajibannya tersebut;

9. Bahwa sampai dengan batas waktu yang ditentukan pada Surat Somasi tersebut (vide Bukti P-7), Termohon PKPU tidak melaksanakan kewajibannya terhadap Pemohon PKPU, oleh karena hal tersebut Pemohon PKPU mengirimkan Surat Somasi Kedua dan Terakhir tanggal 18 Agustus 2016 (Bukti P-8)kepada Termohon PKPU dengan isi peringatan agar Termohon PKPU segera melunasi kewajibannya kepada Pemohon PKPU dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak Surat Somasi tersebut dan apabila tidak memenuhi kewajibannya dalam kurun waktu yang diberikan Pemohon PKPU tersebut, Termohon PKPU dinyatakan lalai;

10. Bahwa sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU ini, Pemohon PKPU belum menerima pembayaran dari Termohon PKPU;

11. Bahwa berdasarkan uraian Permohon PKPU dari Nomor 1 sampai dengan 9 tersebut di atas, Pemohon PKPU merupakan kreditur yang sah atas utang Termohon PKPU sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat), yang mana secara sederhana telah terbukti telah jatuh waktu dan dapat ditagih;

TERMOHON PKPU MEMILIKI KREDITUR LAINNYA

12. Pemohon PKPU mengetahui dengan pasti bahwa Termohon PKPU pada saat ini memiliki utang pada kreditur lain selain Pemohon PKPU, antara lain

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.5 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

kepada :

PT.Humpuss Patragas, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Gedung Granadi Lantai 6, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1 No. 8-9, Jakarta 12950 dengan total tagihan sebesar USD4,206,339.70 (empat juta dua ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dolar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen);

13. Bahwa sebagaimana telah disampaikan dalam uraian angka (3) sampai dengan angka (5) di atas, semula PT.Humpuss Patragas memiliki piutang kepada Termohon PKPU sebesar USD6,706,339.70 (enam juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dollar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen) sebagaimana terbukti berdasarkan Pengakuan Utang tanggal 2 Mei 2016 (vide Bukti P-2). Namun, untuk memitigasi kerugian atas tidak dilunasinya utang Termohon PKPU tersebut, maka pada tanggal 1 Juni 2016, PT Humpuss Patragas telah menjual piutangnya dan pada tanggal 20 Juni 2016 mengalihkan hak tagihnya tersebut kepada Pemohon PKPU sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat). Oleh karena itu, total piutang yang masih dimiliki PT Humpuss Patragas terhadap Termohon PKPU adalah sebesar USD4,206,339.70 (empat juta dua ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dolar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen);

14. Berdasarkan hal tersebut di atas, terbukti dengan jelas bahwa Termohon PKPU memiliki lebih dari 1 (satu) kreditur sehingga memenuhi ketentuan pasal 222 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan dan PKPU”), dan karenanya Pemohon PKPU dapat mengajukan PKPU atas debitur sebagaimana dinyatakan dalam ketentuan sebagai berikut :

“Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang diajukan oleh Debitur yang mempunyai lebih dari 1 (satu) Kreditur atau oleh Kreditur”

15. Bahwa sehubungan dengan adanya 1 (satu) kreditur lain dari Termohon PKPU tersebut di atas, maka Pemohon PKPU mohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo agar berkenan melakukan pemanggilan secara resmi kepada 1 (satu) kreditur lain dari Termohon PKPU tersebut di atas untuk datang menghadap pada sidang-sidang pemeriksaan perkara a quo;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.6 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

PEMOHON PKPU MEMPERKIRAKAN BAHWA TERMOHON PKPU TIDAK DAPAT MELANJUTKAN MEMBAYAR UTANGNYA YANG SUDAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH

16. Bahwa berdasarkan seluruh kronologis dan dalil yang telah disampaikan Pemohon PKPU dalam Permohonan a quo di atas, terbukti secara jelas bahwa Termohon PKPU tidak dapat membayar utangnya yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih oleh Pemohon PKPU, hal mana terbukti dengan perbuatan Termohon PKPU yang tidak mengabaikan seluruh surat peringatan dan somasi dari Pemohon PKPU dan tak kunjung melakukan pembayaran;

17. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU mengatur bahwa Kreditur yang memperkirakan bahwa Debitur tidak melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran-tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Krediturnya.

Pasal 222 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU mengatur sebagai berikut :

“Kreditur yang memperkirakan bahwa Debitur tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitur diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Krediturnya”

18. Bahwa oleh karena itu berdasarkan ketentuan pasal 222 ayat (1) dan ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU di atas, Pemohon PKPU dengan ini mengajukan Permohonan a quo terhadap Termohon PKPU dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada Termohon PKPU untuk mengajukan rencana perdamaian yang pada pokoknya berisi penawaran penyelesaian kewajiban Termohon PKPU sebagai Debitur kepada Pemohon PKPU dalam suatu koridor hukum yang jelas dan pasti;

PERMOHONAN PKPU A QUO BERDASAR HUKUM UNTUK DIKABULKAN.

19. Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Permohonan PKPU a quo telah memenuhi persyaratan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagaimana diatur dalam UU Kepailitan dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.7 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

PKPU;

20. Bahwa berdasarkan pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam jangka waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan harus mengabulkan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk seorang Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitur mengurus harta Debitur;

Pasal 225 ayat (3) UU Kepailitan dan PKPU mengatur sebagai berikut :

“Dalam hal permohonan diajukan oleh Kreditur, Pengadilan dalam waktu paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal didaftarkannya surat permohonan, harus mengabulkan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara dan harus menunjuk Hakim Pengawas dari hakim pengadilan serta mengangkat 1 (satu) atau lebih pengurus yang bersama dengan Debitur mengurus harta Debitur”

PENUNJUKKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN PENGURUS

21. Bahwa sehubungan dengan Permohonan PKPU aquo, maka Pemohon PKPU dengan ini memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara aquo berkenan untuk menunjuk Hakim Pengawas dari lingkungan Pengadilan Niaga yang berwenang serta mengangkat :

William Eduard Daniel, S.H., S.E., LL.M., MBL., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH.04.03-82 tanggal 18 Juli 2012 yang beralamat di William Soerjonegoro & Partners, Office 8, Lantai 19, SCBD Lot. 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

selaku Pengurus dalam proses PKPU terhadap Termohon PKPU

22. Bahwa sehubungan dengan pengangkatan Pengurus tersebut di atas dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Termohon PKPU (PT Humpuss Pengolahan Minyak), Pengurus tersebut telah membuat Surat Pernyataan yang isinya menyatakan bersedia untuk diangkat selaku Pengurus dalam hal Permohonan PKPU ini dikabulkan dan juga menyatakan tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) baik dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.8 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Pemohon PKPU maupun dengan Termohon PKPU;

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas serta didukung dengan bukti-bukti yang dilampirkan oleh Pemohon PKPU, bersama ini Pemohon PKPU mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mengadili perkara a quo agar berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU untuk seluruhnya;

2. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara Termohon PKPU (PT Humpuss Pengolahan Minyak) untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan;

3. Menunjuk Hakim Pengawas dari lingkungan Pengadilan Niaga yang berwenang untuk mengawasi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Termohon PKPU(PT Humpuss Pengolahan Minyak);

4. Menunjuk dan mengangkat :

William Eduard Daniel, S.H., S.E., LL.M., MBL., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No.

AHU.AH.04.03-82 tanggal 18 Juli 2012 yang beralamat di William Soerjonegoro & Partners, Office 8, Lantai 19, SCBD Lot. 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Selaku Pengurus dalam proses PKPU terhadap Termohon PKPU;

5. Menetapkan sidang yang merupakan rapat permusyawaratan Hakim untuk mendengar laporan Hakim Pengawas tentang perkembangan yang dicapai selama proses PKPU Sementara paling lambat pada hari ke-45 (empat puluh lima) terhitung sejak Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara a quo diucapkan;

6. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU (PT Humpuss Pengolahan Minyak) dan Kreditur yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang disebutkan dalam butir 5;

7. Membebankan biaya perkara kepada Termohon PKPU;

Atau

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berpendapat lain, Pemohon PKPU mohon putusan yang seadil – adilnya (ex aequo et bono);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.9 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Menimbang, bahwa pada persidangan Pemohon PKPU telah datang menghadap Kuasa Hukumnya : LEONARD ARPAN ARITONANG, S.H., DAMIANAGATAYUVENS, S.H dan RENACRIST SIHOMBING S.H., Para Advokat pada Kantor Hukum ArpanLaw, yang beralamat di WTC 5, Level 3A, Jalan Jenderal Sudirman Kav.29-31, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Januari 2017, yang telah dilegalisasi di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.117/Leg,Srt.Kuasa/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 01 Pebruari 2017;

Menimbang, bahwa untuk Termohon PKPU hadir Kuasa Hukumnya : IMRAN NATING, S.H, M.H., M YUSUF SYAMSUDDIN, S.H, C.L.A, ADE IRAWAN, S.HLIZE MAYDNER, S.H., SYERLY ELORAN, S.H., FADLI JABIR, S.H., Para Advokat dan Advokat Magang, baik bersama-sama maupun sendiri- sendiri yang berkantor pada Law Offices IMRAN NATING & PARTNERS, beralamat di Multika Building, 4th Floor, Suite 415, Jalan Mampang Prapatan Raya kav.71-73, Jakarta Selatan 12790., berdasarkan surat kuasa Khusus tanggal 13 Pebruari 2017, yang telah dilegalisasi di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.206/Leg.Srt.Kuasa/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal Pebruari 2017;

Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon PKPU telah membacakan Surat Permohonannya dan menyatakan tetap dengan Permohonannya tersebut;

Menimbang, bahwa Termohon PKPU telah mengajukan Jawaban tertanggal 16 Pebruari 2017, adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil yang diajukan oleh Pemohon PKPU dalam Permohonan a quo, kecuali yang dengan tegas diakui oleh Termohon PKPU;

TERMOHON PKPU SANGAT BERKEINGINAN UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANGNYA KEPADA PARA KREDITUR TERMASUK PEMOHON PKPU

2. Bahwa Termohon PKPU adalah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta, berdasarkan Akta Pendirian No. 42 tanggal 14 September 1995, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 40 tanggal 19 Nopember 1997 dan kemudian diubah kembali dengan Akta Perbaikan No. 8 tanggal 11 Maret 1999, seluruhnya dibuat di hadapan Imas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.10 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-07795 HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 April 2004, terakhir kali diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT.Humpuss Pengolahan Minyak No. 1 tanggal 3 Januari 2017, yang dibuat oleh Ervitiana Hamdiah, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karawang;

3. Bahwa Termohon PKPU adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha pembangunan dan pengolahan minyak, reparasi dan pemeliharaan kilang minyak, perdagangan hasil pengolahan minyak, perdagangan dalam bidang ekspor impor minyak mentah, pertambangan termasuk eksplorasi dan eksploitasi, pembangunan sarana dan prasarana hasil pengolahan minyak, transportasi hasil pengolahan minyak dan memberikan jasa konstruksi untuk keperluan perencanaan pembangunan dan pengembangan industri pengolahan minyak berdasarkan Pasal 3 angka 1 tentang Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha pada Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Humpuss Pengolahan Minyak No. 5 tanggal 11 Agustus 2008, yang dibuat oleh R.A.

Veronica Soelarsi, D.R.L., S.H., Notaris di Jakarta;

4. Bahwa benar sebagaimana dalil Pemohon PKPU, pada angka 2 Permohonannya, untuk keperluan biaya operasionalnya sampai dengan tanggal 2 Mei 2016, Termohon PKPU telah memperoleh pinjaman dana dari PT.Humpuss Patragas sebesar USD 6,706,339.70 (enam juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dolar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen) dari PT.Humpuss Patragas;

5. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2016 Termohon PKPU menandatangani surat pengakuan utang dibuat dibawah tangan bermeterai cukup yang ada pokoknya menyatakan bahwa Termohon PKPU memiliki utang sebesar USD 6,706,339.70 kepada Pemohon PKPU;

6. Bahwa Termohon PKPU telah menerima surat Pemberitahuan Pengalihan Piutang tanggal 21 Juni 2016 yang pada intinya memberitahukan bahwa PT Humpuss Patragas telah mengalihkan piutangnya kepada Pemohon PKPU sebesar USD 2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat) pada tanggal 20 Juni 2016 berdasarkan Perjanjian Pengalihan Hak Tagih tanggal 20 Juni 2016;

7. Bahwa Termohon PKPU sangat memiliki keinginan untuk melunasi seluruh utangnya kepada Para Kreditur Termohon PKPU, termasuk kepada Pemohon PKPU, namun mengingat kondisi keuangan Termohon PKPU

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.11 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

saat ini tidak memungkinkan dan belum memiliki kemampuan untuk membayar dan melakukan penyelesaian atas kewajiban pembayaran seluruh utangnya;

8. Bahwa Termohon PKPU sejak pertengahan tahun 2016 sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU a quo dengan itikad baik, telah dan sedang melakukan pembicaraan secara intensif dengan Para Kreditur Termohon PKPU, termasuk Pemohon PKPU, sehubungan dengan rencana restrukturisasi utang Termohon;

9. Bahwa Termohon PKPU memiliki keyakinan dan kemampuan untuk melakukan penyelesaian pembayaran utang-utangnya kepada Para Kreditur Termohon PKPU, jika diberikan waktu dan kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya dalam perkara a-quo;

TERMOHON PKPU MENGAJUKAN RANCANGAN AWAL RENCANA PERDAMAIAN DALAM JAWABAN PERKARA A QUO

10. Bahwa berdasarkan uraian di atas, Termohon PKPU dengan itikad baik dan kesungguhan untuk menyelesaikan utang-utangnya kepada Para Kreditur, maka bersama dengan Jawaban atas Permohonan PKPU a quo, Termohon PKPU menyertakan dan melampirkan Rancangan Awal Rencana Perdamaian kepada seluruh kreditor Termohon PKPU sebagaimana terlampir, yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dalam Jawaban atas Permohonan PKPU a quo, sesuai dengan tata cara dimaksud dalam Pasal 224 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”);

Pasal 224 ayat (4) UU Kepailitan mengatur:

“Pada sidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Debitor mengajukan daftar yang memuat sifat, jumlah piutang, dan utang Debitor beserta surat bukti secukupnya dan, bila ada, rencana perdamaian.”

11. Bahwa Rancangan Awal Rencana Perdamaian yang diajukan oleh Termohon PKPU masih merupakan rancangan awal dan suatu bentuk kesungguhan Termohon PKPU untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran atas utang-utang terhadap seluruh kreditor Termohon PKPU (termasuk Pemohon PKPU), yang masih dalam bentuk konseptual dan dapat berubah setiap waktu. Oleh karenanya, besar harapan terhadap Rancangan Awal Rencana Perdamaian dapat disempurnakan dan dilengkapi serta nantinya disetujui oleh Para Kreditur, termasuk Pemohon

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.12 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

PKPU sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 281 ayat (1) UU Kepailitan dan dihomologasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 285 ayat (1) UU Kepailitan;

Berdasarkan uraian-uraian di atas, Termohon memohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, berkenan untuk memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil Permohonanya, Pemohon PKPU telah mengajukan dan menyerahkan bukti surat di persidangan yaitu berupa :

Bukti P-1 : Fotocopi dari fotocopi Akta Perseroan Terbatas PT.Humpuss Pengolahan Minyak Nomor 42 tanggal 14 September 1995;

Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.Humpuss Pengolahan Minyak Nomor 40 tanggal 19 November 1997; Akta Perbaikan Nomor 8 tanggal 11 Maret 1999; dan pengesahannya melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.C-07795 HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 April 2004;

Bukti P-2 : Fotocopi sesuai dengan asli Pengakuan Utang Termohon PKPU kepada PT.Humpus Patragas tertanggal 2 Mei 2016;

Bukti P-3.a : Fotocopi sesuai dengan asli Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 1 Juni 2016 antara PT.Humpuss Patragas dengan PT.Niman Internusa;

Bukti P-3.b : Fotocopi sesuai dengan asli Perjanjian Pengalihan Piutang (Cessie) tanggal 20 Juni 2016 antara PT.Humpuss Patragas dengan PT.Niman Internusa;

Bukti P-4 : Fotocopi dari fotocopi Pemberitahuan Pengalihan Piutang Nomor 178/HPG-S/DIR/VI/2016 tanggal 21 Juni 2016;

Bukti P-5 : Fotocopi dari fotocopi Tagihan Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak tanggal 28 Juni 2016 dari PT.Niman Internusa kepada PT.Humpuss Pengolahan Minyak;

Bukti P-6 : Fotocopi sesuai dengan asli Tanggapan atas Surat Tagihan Kewajiban dari PT.Humpuss Patragas kepada PT.Niman Internusa tanggal 1 Juli 2016;

Bukti P-7 : Fotocopi dari fotocopi Somasi (Teguran) atas Penyelesaian Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak tanggal 3 Agustus 2016 dari PT.Niman Internusa kepada PT.Humpuss Pengolahan Minyak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.13 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Bukti P-8 : Fotocopi dari fotocopi Somasi Kedua dan Terakhir tanggal 18 Agustus 2016 dari PT.Niman Internusa kepada PT.Humpuss Patragas;

Bukti P-9 : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT.Niman Internusa (Pemohon PKPU) No. 17 tanggal 03 Juli 2014, yang dibuat oleh Ivan Gelium Lantu, S.H., M.Kn., Notaris di Depok, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor : AHU-06083.40.20.2014 tanggal 23 Juli 2014;

Bukti P-10 : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT.Niman Internusa (Pemohon PKPU) No.29 tanggal 13 Juni 2016, yang dibuat oleh Haji Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0012701.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Juli 2016;

Menimbang, bahwa bukti surat Pemohon PKPU tersebut di atas telah diberi meterai secukupnya dan telah disesuaikan dengan aslinya atau pembandinya serta diperlihatkan dalam persidangan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil jawabannya, Termohon PKPU telah mengajukan bukti surat sebagai berikut :

Bukti T-1.a : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Perseroan Terbatas PT.Humpuss Pengolahan Minyak No.42, tanggal 14 September 1995 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta;

Bukti T-1.b : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.Humpuss Pengolahan Minyak No.40 tanggal 19 Nopember 1997 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta;

Bukti T-1.c : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Perbaikan No.8 tanggal 11 Maret 1999 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.14 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Bukti T-1.d : Fotocopi sesuai dengan asli Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-07795 HT.01.01.TH.2004, tanggal 1 April 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas;

Bukti T-1.e : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT.Humpuss Pengolahan Minyak No. 1 tanggal 3 Januari 2017, yang dibuat oleh Ervitiana Hamdiah, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karawang;

Bukti T-2 : Fotocopi dari fotocopi Akta Risalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Humpuss Pengolahan Minyak No.5 tanggal 11 Agustus 2008, yang dibuat oleh R.A. Veronica Soelarsi, D.R.L., S.H., Notaris di Jakarta;

Bukti T-3 : Fotocopi dari fotocopi Surat Pengakuan Utang antara PT.Humpuss Pengolahan Minyak dan PT.Humpuss Patragas tertanggal 26 Mei 2016;

Bukti T-4 : Fotocopi sesuai dengan asli Surat Pemberitahuan Pengalihan Piutang No.178/HPG-S/DIR/VI/2016 tertanggal 21 Juni 2016 dari PT.Humpuss Patragas ditujukan kepada PT.Humpuss Pengolahan Minyak;

Menimbang, bahwa bukti surat yang diajukan Termohon PKPU tersebut di atas telah diberi meterai secukupnya dan disesuaikan dengan aslinya atau pembandingnya serta diperlihatkan dalam persidangan;

Menimbang, bahwa Kreditur Lain juga telah mengajukan bukti surat yang telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan dengan aslinya atau pembandingnya serta diperlihatkan dalam persidangan yaitu :

Bukti KL-1 : Fotocopi sesuai dengan asli Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT.Humpuss Patragas Nomor : 1 tanggal 2 Mei 2016 beserta Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-AH.01.03-0045530 tanggal 3 Mei 2016;

Bukti KL-2 : Fotocopi sesuai dengan asli Pengakuan Utang Termohon PKPU kepada Kreditur Lain tertanggal 2 Mei 2016;

Bukti KL-3.a : Fotocopi sesuai dengan asli Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 1 Juni 2016 antara Kreditur Lain dengan PT.Niman Internusa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.15 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst Bukti KL-3.b : Fotocopi sesuai dengan asli Perjanjian Pengalihan Hak Tagih

(Cessie) tanggal 20 Juni 2016 antara Kreditur Lain dengan PT.Niman Internusa;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat Putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi seperti tercantum dalam Berita Acara Persidangan dan dianggap telah termuat dalam Putusan ini;

Menimbang, bahwa pada akhirnya Pemohon PKPU dan Termohon PKPU menyatakan tidak akan mengajukan sesuatu lagi dan mohon Putusan;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalah seperti tersebut di atas;

Menimbang, bahwa isi dan maksud permohonan Pemohon PKPU memohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang karena memperkirakan Termohon PKPU tidak akan dapat melanjutkan pembayaran hutang-hutangnya dengan tepat waktu kepada para Kreditornya;

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil permohonannya, Pemohon PKPU telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda P-1 sampai dengan P-10 dan Kreditur lain juga telah mengajukan surat buktinya yang diberi tanda KL-1 sampai dengan KL-3b;

Menimbang, bahwa guna menguatkan dalil jawabannya, Termohon PKPU telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-1a sampai dengan T-4;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis perlu mempertimbangkan syarat- syarat formil dan syarat-syarat materiil permohonan Pemohon PKPU;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan PKPU diajukan Pemohon/Kreditur, maka Majelis Hakim pertama-tama akan mempertimbangkan apakah Pemohon tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai pihak yang mengajukan permohonan PKPU ini;

Menimbang, bahwa Pemohon PKPU adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta, beralamat di Ruko Duta Mas Fatmawati Blok C1 No.11-12, Lantai.3, Jalan R.S. Fatmawati No.39, Rt.003/Rw.005, Kelurahan Cipete Utara,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.16 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagaimana ternyata dalam Akta Pendirian No.49 tanggal 15 Desember 1995 yang dibuat di hadapan LENNY BUDIMAN, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.02-5.855 HT.01.01 TH.96, tanggal 06 Maret 1996, dan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar No.29, tanggal 13 Juni 2016, yang dibuat oleh Haji YUNARDI, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor : AHU-0012701.AH.01.02.Tahun 2016, tanggal 01 Juli 2016, dalam hal ini diwakili oleh BAMBANG PRAYOGO, dalam jabatannya selaku Direktur dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT.NIMAN INTERNUSA, sehingga yang bersangkutan berhak bertindak untuk dan atas nama Pemohon PKPU dalam mengajukan Permohonan PKPU ini terhadap Termohon PKPU;

Menimbang, bahwa dengan demikian tindakan Pemohon Bambang Prayogo, sebagai Direktur dari PT. Niman Internusa adalah sudah benar dan mempunyai legal standing untuk mewakili dan menunjuk Kuasa dalam mengajukan Permohonan PKPU ini;

Menimbang, bahwa dipersidangan, Kuasa yang ditunjuk oleh Pemohon yaitu LEONARD ARPAN ARITONANG, S.H., DAMIANAGATAYUVENS, S.H dan RENACRIST SIHOMBING S.H., Para Advokat pada Kantor Hukum ArpanLaw, yang beralamat di WTC 5, Level 3A, Jalan Jenderal Sudirman Kav.29-31, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Januari 2017, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Niaga No.117/Leg,Srt.Kuasa/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 01 Pebruari 2017, telah menunjukan kartu identitasnya sebagai Advokat ;

Menimbang, bahwa dengan demikian, Kuasa Pemohon telah terbukti sebagai Advokat yang sah dan memenuhi syarat untuk mengajukan Permohonan PKPU sebagaimana diatur dalam pasal 222 ayat (1) Undang- Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

Menimbang, bahwa Pasal 224 ayat (1) UUKepailitan dan PKPU menentukan bahwa Permohonan PKPU sebagaimana diatur dalam Pasal 222 UU Kepailitan dan PKPUharus diajukan kepada Pengadilan sebagaimana

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.17 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

dimaksud dalam Pasal 3 UU Kepailitan dan PKPU, dengan ditandatangani oleh Pemohon PKPU dan Kuasa Hukumnya;

Menimbang, bahwa setelah Majelis membaca dengan seksama surat permohonan Pemohon PKPU, ternyata benar telah ditandatangani oleh Pemohon PKPU bersama-sama dengan Kuasa Hukumnya;

Menimbang, bahwa Pasal 3 UU Kepailitan dan PKPU menentukan bahwa Permohonan PKPU harus diputus oleh Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum Debitor;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan dalam persidangan bahwa PT.HUMPUSS PENGOLAHAN MINYAK, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Jakarta Selatan dan beralamat di Gedung Granadi Lantai 10, Jalan H.R.

Rasuna Said, Blok X-1, Kav. 8-9, Jakarta 12950, yang, berkedudukan hukum di wilayah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan bahwa permohonan PKPU yang diajukan oleh Pemohon PKPU telah memenuhi syarat-syarat formil yang ditentukan oleh Undang-Undang;

Menimbang, bahwa selanjutnya dipertimbangkan mengenai syarat-syarat materiil permohonan PKPU yang diajukan Pemohon PKPU;

Menimbang, bahwa pasal 222 ayat (3) Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang merumuskan : “Kreditur yang memperkirakan bahwa Debitur tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada Debitur diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan Debitur mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada Krediturnya”;

Menimbang, bahwa yang perlu dipertimbangkan disini adalah apakah benar Termohon mempunyai utang kepada para Pemohon yang sudah jatuh waktu dan dapat ditagih;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.18 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan utang, Majelis Hakim merujuk pada Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK dan PKPU) yang menyatakan bahwa :

“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontijen, yang timbul karena perjanjian atau undang undang dan yang wajib dipenuhi oleh Kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan Debitor”;

Menimbang, bahwa pengertian tersebut juga selaras dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Repblik Indonesia dalam Putusan perkara No.

19 PK/N/1999 yang memberikan penafsiran bahwa yang dimaksud dengan Utang adalah “Segala bentuk kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu, baik yang timbul karena perikatan maupun karena undang-undang”;

Menimbang, bahwa mengenai pengertian “utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih” menurut penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang adalah Kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh tempo, baik karena telah diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan Pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase;

Menimbang, bahwa untuk keperluan biaya operasional Termohon PKPU, sampai dengan tanggal 2 Mei 2016, Termohon PKPU telah memperoleh dana pinjaman sebesar USD6,706,339.70 (enam juta tujuh ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dollar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen) dari PT Humpuss Patragas, sebagaimana dimuat dalam Pengakuan Utang antara Termohon PKPU dan PT Humpuss Patragas tertanggal 2 Mei 2016 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup sebagaimana bukti P-2;

Menimbang, bahwa Pengakuan Utang sebagaimana disebutkan dalam bukti P-2, membuktikan dengan tegas dan jelas bahwa Termohon PKPU memiliki utang kepada PT Humpuss Patragas sehingga hubungan hukum utang piutang yang timbul dari Pengakuan Utang tersebut adalah sah secara hukum;

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 1338 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) yang mengatur sebagai berikut :

“Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.19 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

undang bagi mereka yang membuatnya”

Menimbang, bahwa pada tanggal 20 Juni 2016, PT Humpuss Patragas telah mengalihkan piutangnya kepada PT Niman Internusa (Pemohon PKPU) sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 1 Juni 2016 sebagaimana bukti P-3A dan Perjanian Pengalihan Hak Tagih (Cessie) tanggal 20 Juni 2016 sebagaimana bukti P-3B antara PT.Humpuss Patragas dan PT.Niman Internusa (Pemohon PKPU), keduanya dibuat di bawah tangan bermeterai cukup dan pengalihan piutang dari PT.Humpuss Patragas kepada Pemohon PKPU tersebut telah diberitahukan kepada Termohon PKPU berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengalihan Piutang Nomor : 178/HPG-S/DIR/VI/2016 tanggal 21 Juni 2016 sebagaimana bukti P-4;

Menimbang, bahwa pada tanggal 28 Juni 2016, Pemohon PKPU telah mengajukan Surat Tagihan Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak sebagaimana bukti P-5, yang pada intinya meminta Termohon PKPU untukmelakukan pembayaran atas kewajibannya sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat) kepada Pemohon PKPU selambat-lambatnya pada 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal surat tersebut;

Menimbang, bahwa pada tanggal 1 Juli 2016, Termohon PKPU mengirimkan tanggapan atas Surat Tagihan Kewajiban yang dikirimkan oleh Pemohon PKPU sebagaimana bukti P-6, yang pada intinya menyatakan akan menyelesaikan kewajiban kepada Pemohon PKPU dan meminta diberikan perpanjangan waktu selama 1 (satu) bulan;

Menimbang, bahwa setelah 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Termohon PKPU sebagaimana di atas, Termohon PKPU tidak juga melunasi kewajibannya kepada Pemohon PKPU;

Menimbang, bahwa kemudian, Pemohon PKPU mengirimkan Surat Somasi (Teguran) atas Penyelesaian Kewajiban PT.Humpuss Pengolahan Minyak tanggal 3 Agustus 2016 sebagaimana bukti P-7 dan kembali meminta agar Termohon PKPU segera melunasi kewajibannya tersebut dan ternyata sampai dengan batas waktu yang ditentukan pada Surat Somasi tersebut, Termohon PKPU tidak melaksanakan kewajibannya terhadap Pemohon PKPU, oleh karena hal tersebut Pemohon PKPU mengirimkan Surat Somasi Kedua dan Terakhir tanggal 18 Agustus 2016 sebagaimana bukti P-8 kepada

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.20 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

Termohon PKPU dengan isi peringatan agar Termohon PKPU segera melunasi kewajibannya kepada Pemohon PKPU dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak Surat Somasi tersebut dan apabila tidak memenuhi kewajibannya dalam kurun waktu yang diberikan Pemohon PKPU tersebut, Termohon PKPU dinyatakan lalai;

Menimbang, bahwa sampai dengan diajukannya Permohonan PKPU ini, Pemohon PKPU belum menerima pembayaran dari Termohon PKPU;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, telah terbukti secara sederhana bahwa Pemohon PKPU merupakan kreditur yang sah atas utang Termohon PKPU sebesar USD2,500,000.00 (dua juta lima ratus ribu Dollar Amerika Serikat), yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih;

Menimbang, bahwa Termohon PKPU memiliki lebih dari 1 (satu) kreditor yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih tetapi belum dibayar yaitu Termohon PKPU mempunyai kewajiban pembayaran utang kepada PT.Humpuss Patragas, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Gedung Granadi Lantai 6, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-1 No. 8-9, Jakarta 12950 dengan total tagihan sebesar USD4,206,339.70 (empat juta dua ratus enam ribu tiga ratus tiga puluh sembilan Dolar Amerika Serikat dan tujuh puluh sen) sebagaimana bukti KL-1 sampai dengan KL-3b, yang ternyata sampai dengan tanggal Permohonan PKPU ini, Termohon belum mampu melakukan pelunasan utang yang dimaksud;

Menimbang, bahwa alasan Pemohon untuk mengajukan PKPU adalah karena Termohon sedang mengalami kesulitan finansial sehingga perlu mengajukan rencana perdamaian kepada sebagian atau seluruh kreditornya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan yang dikemukakan Pemohon beserta bukti-bukti yang diajukan ke persidangan, cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan bahwa permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini telah memenuhi ketentuan Pasal 224 Ayat 3 Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal di atas, maka beralasan hukum bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara selama 45 (empat puluh lima) hari

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal.21 Putusan Nomor : 16/Pdt.SUS-PKPU/2017/PN.Niaga.Jkt.Pst

terhitung sejak Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara ini ditetapkan;

Menimbang, bahwa menurut Pasal 225 Ayat 4 UU Kepailitan dan PKPU ditentukan bahwa segera setelah putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara diucapkan, Pengadilan melalui Pengurus wajib memanggil Debitor dan Kreditor yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir, untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lama pada hari ke-45 (empat puluh lima) terhitung sejak tanggal Putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara diucapkan;

Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sementara ini, maka Majelis Hakim harus menunjuk Hakim Pengawas yang berasal dari Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan mengangkat Pengurus;

Menimbang, bahwa dalam permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ini, perlu ditunjuk dan diangkat Tim Pengurus yaitu William Eduard Daniel, S.H., S.E., LL.M., MBL., Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03-82 tanggal 18 Juli 2012 yang beralamat di William Soerjonegoro & Partners, Office 8, Lantai 19, SCBD Lot. 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Selaku Pengurus dalam proses PKPU terhadap Termohon PKPU;

Menimbang, bahwa menurut penilaian Majelis Hakim , Pengurus yang dimohonkan tersebut independen dan tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Pemohon dan dengan para kreditornya, disamping itu menurut Daftar yang ada di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, yang bersangkutan tidak ternyata sedang bertindak sebagai Kurator atau Pengurus dalam perkara kepailitan atau PKPU yang lain, karenanya dapat dikabulkan;

Memperhatikan Pasal 222 ayat (3) jo. Pasal 224 ayat (1) dan (2) jo. Pasal 225 ayat (2) Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang serta ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa dalam proses PKPU tersebut, akhirnya berakhir damai sebagaimana Perjanjian Perdamaian yang telah disahkan berdasarkan Putusan Pengesahan Perdamaian (Homologasi) Nomor

Pasal 3 ayat (1) UU Kepailitan yaitu Termohon harus bertempat tinggal diwilayah hukum Pengadilan Niaga Jakarta Pusat; 3) Pasal 224 ayat (3) UU Kepailitan, panggilan kepada

- Bahwa Ahli menerangkan tentang Filosofi Pembatalan Perdamaian/Homologasi bahwa Tujuan dari Homologasi sebenarnya untuk menangkis kepailitan, dimana ketika terdapat

Menimbang, bahwa atas eksepsi dari Para Pembanding semula Tergugat III dan Tergugat IV tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah mempertimbangkannya

Membaca Memori Kasasi tanggal 28 November 2017 dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan tersebut sebagai Pemohon Kasasi I, yang diterima di Kepaniteraan

Penggugat telah melakukan kewajiban dengan mengajukan permohonan persetujuan pada sebelum jangka waktu yang ditetapkan dalam Pasal 20 ayat (6) tersebut berakhir

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas menurut Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, dalam hal Tergugat mengeluarkan obyek gugatan a quo termasuk hak

Halaman 14 dari 95 halaman Putusan Nomor 13/G/2019/PTUN.DPS saat rekonsiliasi yang akan diselenggarakan tanggal 19 s/d 21 Desember 2018 di BKN Pusat Jakarta; --- Dalam hal