• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

P U T U S A N NOMOR 1290 K/PDT/2004

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

SETIAWAN NATAWIRIA, bertempat tinggal di Perum Mega Kebon Jeruk Blok D1 Kav. 21, Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding ;

m e l a w a n :

LILA KANALI, bertempat tinggal di Perum Mega Kebon Jeruk Blok D1 Kav. 21, Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding ;

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada pokoknya atas dalil-dalil :

Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah dilaksanakan perkawinan di Jakarta sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor 825/I/1988, tanggal 16 April 1999 (bukti P.1) ;

Bahwa dari perkawinan itu telah lahir 3 (tiga) orang anak masing-masing : 1. Yen Gunawan, laki-laki, lahir di Jakarta pada tanggal 30 Januari 1989 sesuai Kutipan Akta Kelahiran Nomor 803/JB/1989, tanggal 14 Februari 1989 (bukti P.2) ;

2. Franc Arifianto, laki-laki, lahir di Jakarta pada tanggal 6 Februari 1992 sesuai Kutipan Akta Kelahiran Nomor 925/U/JB/1992, tanggal 27 Februari 1992 (bukti P.3) ;

3. Mark Budiman, laki-laki, lahir di Jakarta pada tanggal 14 April 1993 sesuai Kutipan Akta Kelahiran Nomor 2096/U/JB/1993, tanggal 23 April 1993;

Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat terdapat perjanjian kawin sesuai Akta Nomor 36, tanggal 14 April 1988 yang dibuat di hadapan Raden Muhammad Hendarmawan, S.H., Notaris di Jakarta, yang menegaskan tidak akan ada persekutuan harta benda dengan nama apapun juga, baik

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

persekutuan harta benda menurut hukum atau persekutuan untung dan rugi maupun persekutuan hasil dan pendapatan (bukti P.5) ;

Bahwa akan tetapi perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat tersebut tidak berlangsung dengan kebahagiaan sebagaimana tujuan perkawinan menurut Undang-Undang tentang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 ;

Bahwa ketidakbahagian itu terutama disebabkan karena Tergugat selaku suami selalu tidak jujur dan tidak terbuka kepada Penggugat selaku isterinya yang menyebabkan hubungan suami isteri penuh dengan pertengkaran dan ketidakcocokan yang berkepanjangan ;

Bahwa oleh karena itu perceraian adalah jalan terakhir dan terbaik bagi kedua belah pihak ;

Bahwa ketiga anak hasil perkawinan tersebut, pada saat ini masih di bawah umur dan selama ini lebih dekat kepada Penggugat sebagai ibunya, maka pengasuhan mereka sebagai wali sepantasnya diserahkan kepada Penggugat ;

Bahwa namun demikian adalah kewajiban Tergugat selaku ayah dari anak-anak itu untuk tetap membiayai pendidikan dan kehidupan mereka minimal sampai anak-anak itu mencapai usia dewasa ;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat memberikan putusan sebagai berikut :

1. Menyatakan secara hukum perkawinan antara Penggugat Lila Kanali dengan Tergugat Setiawan Natawiria berdasarkan Kutipan Akta Perkawinan Nomor 825/I/1998, tanggal 16 April 1988 putus karena perceraian dengan segala akibatnya ;

2. Menetapkan Penggugat Lila Kanali sebagai wali dari ketiga anak yang lahir dari perkawinan tersebut, masing-masing Yen Gunawan, Franc Arifianto dan Mark Budiman ;

3. Menghukum Tergugat untuk menanggung biaya hidup dan biaya pendidikan ketiga anak itu masing-masing sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per orang setiap bulan ;

4. Ex aequo et bono, apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;

5. Menghukum Tergugat membayar ongkos-ongkos dalam perkara ini ;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah mengambil putusan, yaitu putusan Nomor 367/PDT/G/2002/PN.JKT.BAR., tanggal 28 Januari 2003 yang amarnya sebagai berikut :

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

- Menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat yang dilangsungkan di hadapan Pegawai Pencatatan Sipil di Jakarta pada tanggal 16 April 1988 putus karena perceraian ;

- Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat atau pejabat yang ditunjuk agar mengirimkan satu helai putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Catatan Sipil di Jakarta untuk didaftarkan ;

- Menetapkan Penggugat sebagai wali dari ketiga anak yang lahir dari perkawinan tersebut masing-masing Yen Gunawan, Franc Arifianto dan Mark Budiman ;

- Menghukum Tergugat untuk menanggung biaya hidup dan biaya pendidikan ketiga anak tersebut masing-masing sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per orang setiap bulan ;

- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya-biaya ini sebesar Rp.149.000,- (seratus empat puluh sembilan ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan Nomor 205/PDT/2003/PT.DKI., tanggal 7 Agustus 2003 ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat/Pembanding pada tanggal 20 Januari 2004, kemudian terhadapnya oleh Tergugat/Pembanding, diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 30 Januari 2004, sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi Nomor 367/PDT/G/2002/PN.JKT.BAR. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat, permohonan tersebut diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 10 Februari 2004 ;

Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 17 Maret 2004 telah diberitahu memori kasasi dari Tergugat/Pembanding, diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 21 April 2004 ;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa tujuan dari perkawinan adalah membina rumah tangga yang bahagia dan kekal, hormat menghormati, saling cinta mencintai dan memberi bantuan lahir dan batin antara suami isteri sebagaimana yang disyaratkan oleh undang-undang ;

2. Bahwa di dalam perkawinan Pemohon Kasasi/Pembanding semula Tergugat dengan Termohon Kasasi/Terbanding semula Penggugat masih dalam hal kewajaran sebagai suami isteri, walaupun terjadi keributan kecil adalah hal biasa, karena antara suami isteri tersebut saling sibuk dalam pekerjaan bisnis, sehingga kurang waktu untuk saling mengeluarkan pendapat ataupun saling sibuk mengurus bisnis masing-masing dan karenanya keluarga rumah tangga kurang diperhatikan ;

3. Bahwa antara Pemohon Kasasi/Pembanding semula Tergugat dengan Termohon Kasasi/Terbanding semula Penggugat masih terjadi saling cinta mencintai, di mana Pemohon Kasasi masih memberikan nafkah kepada Termohon Kasasi/Terbanding semula Penggugat, hanya karena kesibukan dari suami untuk mencari nafkah, jadi agar berkurang perhatian terhadap keluarga ;

4. Bahwa sampai saat ini antara suami isteri Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi masih hidup satu rumah, akan tetapi hal tersebut bukan karena sikap suami, namun karena ulah isteri yang mencari alasan untuk menceraikan suaminya, padahal sebelumnya antara suami isteri tersebut tetap rukun dan damai, dan apabila terjadi keributan kecil adalah atas ulah dari si isteri, dalam hal ini Termohon Kasasi ;

5. Bahwa sesuai agama yang dianut oleh Pemohon Kasasi maupun Termohon Kasasi tidak mengenal adanya perceraian, karena sewaktu Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi di Vihara Jakarta antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi sudah ada janji, tidak akan bercerai, kecuali cerai mati ; 6. Bahwa Peradilan Tingkat Banding tidak mempertimbangkan hal-hal yang

Pemohon Kasasi utarakan dalam memori kasasi ini, hanya kepentingan Termohon Kasasi yang dapat dipertimbangkan dan apakah Peradilan Tingkat Banding lupa atas Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1981 yang menyatakan : "Siapa penyebab adanya perselisihan tidak dapat mengajukan perceraian, maka karena Termohon Kasasi yang membuat ulah adanya percekcokkan kecil, sehingga Termohon

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

Kasasi tidak dapat mengajukan perceraian”, dengan demikian bahwa perkara ini harus ditolak ;

7. Bahwa judex facti salah menerapkan hukum ;

Bahwa adalah salah Pengadilan Tinggi Jakarta yang memberikan pertimbangan “Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa alas an dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama sudah tepat dan benar menurut hukum, oleh karenanya dapat diambilalih dan dipertahankan sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili di tingkat banding”. Sedangkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat hanya mendasarkan putusan perceraian dengan pertimbangan bahwa “pertengkaran yang terus-menerus antara suami isteri hingga tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga merupakan alas an untuk perceraian menurut Pasal 19 f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975” ;

Pertimbangan yang tersebut di atas sangat keliru karena dalam hukum perkawinan dikenal asas perceraian dipersulit, yaitu bahwa asas ini harus dihubungkan dengan tujuan perkawinan yang kekal, dan kebebasan kehendak untuk kawin. Asas ini menuntut kesadaran pihak-pihak untuk berfikir dan bertindak secara matang dan dewasa, baik sebelum melangsungkan perkawinan maupun dalam menjalani hidup berumahtangga agar tetap berusaha menjaga keutuhan rumah tangga ;

Bahwa putusan Pengadilan Tinggi Jakarta dan Pengadilan Negeri Jakarta Barat tersebut tidak membuktikan kebenaran yang sesungguhnya apakah ada pertengkaran yang terjadi terus-menerus, karena baik dari keterangan saksi-saksi maupun surat bukti hanya membuktikan adanya pertengkaran biasa dalam rumah tangga, dan tidak juga membuktikan kalau suami isteri tidak ada harapan akan hidup rukun lagi seperti yang dimaksudkan oleh Pasal 19 f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, karena dalam kenyataan kami masih tinggal bersama dan masih berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan mengurus anak bersama ;

Pemohon Kasasi dahulu Tergugat/Pembanding walaupun telah diadukan oleh isteri sendiri atas tuduhan pemalsuan tandatangan, masih bersabar karena tuduhan tersebut adalah rekayasa isteri Pemohon Kasasi karena adanya pengaruh pihak ketiga yang tidak bertanggungjawab ;

Pemohon Kasasi sebagai kepala rumah tangga tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga demi masa depan keluarga dan anak-anak, dengan segala daya upaya ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

8. Judex facti melanggar hukum yang berkalu ;

Bahwa agar setiap Pengadilan bijaksana dalam menangani perceraian dengan alasan pertengkaran, Mahkamah Agung telah membuat Surat Edaran Nomor 3 Tahun 1981 yang menyatakan “Siapa penyebab adanya perselisihan tidak dapat mengajukan permohonan cerai” ;

Surat edaran tersebut adalah sangat tepat dengan asas perceraian dipersulit, dan menghindari adanya penafsiran hukum yang gegabah atau terjadi pembusukan hukum karena penafsiran tidak sesuai dengan semangat undang-undang perkawinan sendiri ;

Karena faktanya Termohon Kasasi yang sengaja memancing timbulnya perselisihan, memancing-mancing Pemohon Kasasi marah, kemudian yang terakhir ini dengan mengadukan Pemohon Kasasi ke Kepolisian atas tuduhan pemalsuan tandatangan, kemudian pada saat Pemohon Kasasi kerepotan menghadapi perkara tuduhan pemalsuan, tiba-tiba Termohon Kasasi (isteri Pemohon) menjual rumah tinggal keluarga kami pada bulan Februari 2004, dengan alasan rumah yang menjadi jaminan hutang akan dilelang oleh BPPN, tanpa pemberitahuan kepada Pemohon Kasasi sebagai debitur ;

Siapapun dapat membayangkan betapa bahayanya putusan Pengadilan Tinggi yang demikian karena terlalu gampang mengabulkan perceraian yang diajukan oleh pihak isteri yang sengaja mencari-cari syarat-syarat agar dapat mengajukan permohonan perceraian ;

Syarat alasan pertengkaran adalah sangat gampang direkayasa, dengan memancing emosi pihak lawan, sehingga marah, kemudian dijadikan alasan ; 9. Terlepas dari alasan kasasi Mahkamah Agung dapat memakai alas

an-alasan hukum lain sesuai dengan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, Pemohon Kasasi mohon agar keutuhan rumahtangga kami tetap dapat kami pertahankan ;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :

mengenai alasan-alasan ke-1 sampai dengan 6 :

Bahwa alasan-alasan ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 ;

mengenai alas an-alasan ke-7 sampai dengan 9 :

Bahwa alasan-alasan ini juga tidak dapat dibenarkan, oleh karena hanya merupakan tambahan memori kasasi yang diterima sesudah lewat tenggang waktu yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, lagipula ternyata bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat : SETIAWAN NATAWIRIA tersebut harus ditolak ;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I :

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : SETIAWAN NATAWIRIA tersebut ;

Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari : JUM’AT, tanggal 4 JANUARI 2008 oleh BAGIR MANAN, Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, TITI NURMALA SIAGIAN, S.H., M.H. dan MANSYUR KARTAYASA, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh WAHYU PRASETYO

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. 1290 K/PDT/2004

WIBOWO, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak.-

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd./ ttd./

TITI NURMALA SIAGIAN, S.H., M.H. BAGIR MANAN ttd./

MANSYUR KARTAYASA, S.H., M.H.

Panitera Pengganti, ttd./

WAHYU PRASETYO WIBOWO, S.H., M.H. Biaya-biaya : 1. M e t e r a i ……… Rp. 6.000,- 2. R e d a k s i………. Rp. 1.000,-. 3. Administrasi kasasi ………Rp. 493.000,- Jumlah ……… Rp. 500.000,- ========== Untuk Salinan MAHKAMAH AGUNG R.I.

a.n. Panitera Panitera Muda Perdata

MUH. DAMING SUNUSI, S.H.,M.H NIP. 040030169

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Wajib meneliti apakah ada bahaya banjir didalam gua waktu turun hujan lebat dan meneliti lokasi2 mana di dalam gua yang dapat dipergunakan untuk tempat menghindar dari banjir

Tesis Pengaruh Pengembangan Pegawai Dalam ..... ADLN - Perpustakaan

Ladder drill digunakan pemain atau atlet ketika melakukan latihan, alat ini untuk membantu dalam improvisasi berbagai aspek gerakan, meningkatkan keseimbangan, daya tahan

Dengan data jumlah kalori yang dimiliki buruh angkut diatas, peneliti dapat menentukan kekurangan kalori buruh angkut yang seharusnya terpenuhi dari makanan

Pengendalian hama penggorok daun dengan cara mekanis dapat dilakukan dengan cara menangkap dan membunuh hama tersebut, Kultur teknis merupakan metode pengendalian yang

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya keberhasilan lembaga pendidikan Islam tentunya tidak terlepas dari bagaimana peran birokrasi yang bersifat dialogis dalam

Data dikumpulkan melalui wawancara kepada responden menggunakan kuesioner yang kemudian di analisis dengan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95%

Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-75 gram/ekor dengan panjang 15 cm atau lebih dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam kurungan pembesaran yang memiliki lebar