Assalamualaikum Assalamualaikum
Wr. Wb Wr. Wb Wr. Wb Wr. Wb
TUGAS IDK 1: SEL TUGAS IDK 1: SEL
DAN GENETIKA DAN GENETIKA
Pembimbing Pembimbing: : Tuti
Tuti N., M. Biomed N., M. Biomed
Home Group 1
Anes Mella Pratama
Asma Mutmainnah
Fatma sari
Mustafidz
Rini Fauzia
Siti Suleha
Titin Noviati Ningsih
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
Pengertian sel Pengertian sel
Schleiden dan Schwan (sel sebagai Schleiden dan Schwan (sel sebagai unit structural)
unit structural)
Max Schultze (sel sebagai unit Max Schultze (sel sebagai unit
Max Schultze (sel sebagai unit Max Schultze (sel sebagai unit fungsional)
fungsional)
Rudolf Virchow (sel sebagai unit Rudolf Virchow (sel sebagai unit pertumbuhan)
pertumbuhan)
Walter Flemming Strasburger (sel Walter Flemming Strasburger (sel sebagai unit hereditas)
sebagai unit hereditas)
BERDASARKAN ADA DAN TIDAKNYA
MEMBRAN INTI
• Sel prokariot: sel yang tidak mempunyai membran inti.
• Contoh: mikroorganisme bersel satu, bakteri dan alga biru.
• Sel eukariot: sel yang
mempunyai membran inti.
• Contoh: makroorganisme, tumbuhan dan hewan
makroorganisme.
PERBEDAAN EUKARIOT DAN PROKARIOT
Ciri-ciri Prokariot Eukariot
Ukuran sel:
Diameter 0,2-5 µm 2-100 µm
Struktur genetik:
membran sel nukleolus kromosom
Tidak ada Tidak ada DNA sirkuler
Ada Ada
DNA linier
Struktur sitoplasma:
Retikukum Endoplasma Mitokondria Lisosom
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Ada Ada Ada
Membran inti merupakan membran yang Membran inti merupakan membran yang berupa struktur yang membatasi sel, terdiri berupa struktur yang membatasi sel, terdiri atas lipid yang mengandung gugus polar dan atas lipid yang mengandung gugus polar dan atas lipid yang mengandung gugus polar dan atas lipid yang mengandung gugus polar dan
gugus yang bersifat hidrofob
gugus yang bersifat hidrofob
FUNGSI MEMBRAN INTI
1. Sebagai pembungkus isi sel dan membentuk system endomembran, contohnya RE, badan golgi, dan lisosom.
2. Menghasilkan selaput atau penghalang yang bersifat semipermeabel.
3. Sebagai sarana transport larutan.
4. Merespon sinyal dari luar.
5. Interaksi interseluler.
6. Protein-protein membran sel dan glikoprotein sebagai perantara untuk berinteraksi dengan sel lain.
7. Proses aktivitas biokimia.
8. Beberapa reaksi kimia dikatalis oleh protein integral yang berfungsi sebagai katalisator.
9. Untuk transduksi energi.
Struktur membran inti
• Lipid
• Protein
• Karbohidrat
Nukleus merupakan manajer sel
– Gen di dalam nukleus menyimpan informasi yang penting untuk mensintesis protein
Nukleus merupakan organel terbesar dalam sel dan mengandung DNA
selubung Nukleus dibatasi oleh membran ganda yang disebut nuklear atau nuclear envelope
Struktur nukleus
– Mengandung kromatin
– Mengandung nukleolus
– Mengandung nukleolus
Fungsi utama nukleus:
-mengotrol sintesa protein di dalam sitoplasma -sebagai template RNA
-Tiga tipe RNA yang dikode (rRNA, tRNA, mRNA) -Sekali berada di sitoplasma, mRNA akan
-Sekali berada di sitoplasma, mRNA akan menempel pada ribosom
-Ribosom merupakan tempat dimana pesan yang
dibawa mRNA ditranslasi menjadi protein
• Gen-gen suatu sel terdapat disepanjang DNA
• Di dalam inti, DNA berasosiasi dengan protein (disebut dengan kromatin)
• Pada saat sel melakukan persiapan
pembelahan, kromatin tampak lebih padat dan cukup tebal dan tampak sebagai struktur yang terpisah (disebut kromosom).
terpisah (disebut kromosom).
• Jumlah kromosom bervariasi diantara species eukaryotes
• Sebagai contoh, manusia memiliki 46 kromosom
Organisasi komponen nukleus Struktur kromosom
1. heterokromatin- sangat mampat/sangat padat -, tidak aktif mentranskripsi
-terdapat pada sel-sel interfase
2. eukromatin- mampat/padat dan distribusi seluruh nukleus Aktif transkripsi
Aktif transkripsi
Kromosom menempati teritori tertentu;
-yang aktif transkripsi, pada periferi -yang tidak ditranskripsi, dekat pusat
-protein pada heterokromatin berikatan pada lamin
• Nukleolus (‘nukleus kecil’) adalah struktur reticular
fibrogranular di dalam nukleus yang terspesialisasi untuk
transkripsi ribosomal RNA dan pengepakannya ke dalam
subunit pre-ribosomal.
• Gen untuk ribosomal RNA
• Gen untuk ribosomal RNA teramplifikasi dan berlokasi pada nucleolar organizer regions (NOR).
• Gen rDNA terkonsentrasi
dalam fibrillar centers (fc) yang membentuk nukleolus.
• Transkripsi rRNA secara masif diilustrasikan dengan struktur “Christmas tree” yang terdiri dari utas rRNP
berulang yang tumbuh sepanjang unit traskripsi rDNA.
Ribosom
Merupakan tempat asembling protein
Jumlahnya didalam sel berhubungan dengan laju sintesa protein
Ini merupakan suatu contoh struktur sel
Ini merupakan suatu contoh struktur sel yang disesuaikan dengan fungsi
LISOSOM
ditemukan pada sel, kecuali sel-sel darah merah dan sel kulit
yang telah terkeratinasi sempurna pada
Struktur Lisosom
kantung terikat membran dari enzim hidrolitik (di buat oleh RE kasar) yang digunakan sel untuk
sempurna pada
permukaan tubuh. digunakan sel untuk
mencerna atau mengurai hampir semua jenis
makromolekul, seperti
protein, lipid, karohidrat,
asam nukleat, dll.
Fungsi Lisosom
Untuk pencernaan intraselular
Lisosom menggunakan enzim hidrolitiknya untuk mendaur ulang materi organik selnya sendiri, suatu proses yang disebut autofagi sendiri, suatu proses yang disebut autofagi
Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan
dan perbaikan selular normal dengan cara
memindahkan komponen selular yang sudah
rusak atau berlebihan
perioksisom
Struktur
Peroksisom bukan tunas dari sistem
endomembran.
tumbuh dengan cara
menggabungkan protein
Fungsi
melindungi sel dari pengaruh hidrogen peroksida yang
merusak.
metabolisme lipid.
menggabungkan protein dan lipid yang dibuat
dengan sitosol, dan memperbanyak
jumlahnya dengan
membelah diri menjadi dua setelah tercapai ukuran tertentu.
metabolisme lipid.
penawar racun alkohol atau senyawa
berbahaya dengan mentransfer hidrogen dari racun ke oksigen.
C. Sitoskeleton
Selain organel yang berlapis
membran, sitoplasma juga
membran, sitoplasma juga
mengandung jaring-jaring
komponen struktural yang
kompleks.
Mikrofilamen
Struktur
Batang padat yang berdiameter 7 nm, dan Mikrofilamen biasanya ditemukan dalam bentuk berkas yang disebut fibril.
bentuk berkas yang disebut fibril.
Fungsi
Mikrofilamen bertanggung jawab atas kontraktilitas sel, Sebagai penahan
tegangan (gaya tarik), dan Kontraktilitas
bertanggung jawab untuk daya gerak sel
Mikrotubulus Mikrotubulus
Struktur Struktur
Mikrotubulus merupakan pipa berongga, Mikrotubulus merupakan pipa berongga, panjang 20 nm sampai 25 nm, Tersebar panjang 20 nm sampai 25 nm, Tersebar dalam sitoplasma semua sel.
dalam sitoplasma semua sel.
dalam sitoplasma semua sel.
dalam sitoplasma semua sel.
Fungsi Fungsi
Sebagai penunjang sel, dan terlibat juga Sebagai penunjang sel, dan terlibat juga dalam pembelahan sel, pergerakan sel, dalam pembelahan sel, pergerakan sel, dan transport zat dari satu area sel ke dan transport zat dari satu area sel ke area lain.
area lain.
BADAN GOLGI BADAN GOLGI
Struktur Struktur
Aparatus golgi atau badan golgi Aparatus golgi atau badan golgi mengandung 6 sampai 7 kantong mengandung 6 sampai 7 kantong datar yang terikat membran,
datar yang terikat membran, datar yang terikat membran, datar yang terikat membran, masing
masing--masing bentuknya agak masing bentuknya agak
melekuk. Kantong tersebut tersusun melekuk. Kantong tersebut tersusun seperti mangkuk tebalik
seperti mangkuk tebalik..
Fungsi Fungsi
Badan golgi berfungsi sebagai Badan golgi berfungsi sebagai sekresi dan eksresi pada sel
sekresi dan eksresi pada sel
Genetika Dasar Genetika Dasar
Asal genetika modern, dimulai di taman sebuah biara, dimana Asal genetika modern, dimulai di taman sebuah biara, dimana
seorang biarawan yang bernama seorang biarawan yang bernama
Gregor Mendel mencatat sebuah mekanisme penurunan sifat Gregor Mendel mencatat sebuah mekanisme penurunan sifat
partikulat. Mendel menemukan prinsip partikulat. Mendel menemukan prinsip
dasar hereditas dengan membudidayakan kacang ercis dalam dasar hereditas dengan membudidayakan kacang ercis dalam
suatu percobaan yang terencana dan teliti.
suatu percobaan yang terencana dan teliti.
suatu percobaan yang terencana dan teliti.
suatu percobaan yang terencana dan teliti.
Prinsip dasar hereditas yang ditemukan oleh Mendel Prinsip dasar hereditas yang ditemukan oleh Mendel
dirumuskannya dalam 2 hukum, yaitu Hukum dirumuskannya dalam 2 hukum, yaitu Hukum
Mendel I dan Hukum Mendel Mendel II.
Mendel I dan Hukum Mendel Mendel II.
Hukum Mendel I (Segregation of Hukum Mendel I (Segregation of
allelic genes) allelic genes)
Hukum Mendel I disebut juga hukum Hukum Mendel I disebut juga hukum
segregasi adalah mengenai kaidah segregasi adalah mengenai kaidah
pemisahan alel pada pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet.
waktu pembentukan gamet.
Pembentukan gamet terjadi secara Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan
meiosis, dimana pasangan –– pasanganpasangan homolog saling berpisah dan tidak homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi pemisahan berpasangan lagi/ terjadi pemisahan
Persilangan Monohibrid P1 UU x uu
(Ungu) (Putih) G1 U x u
F1 Uu
Pada waktu pembentukan gamet betina, UU memisah menjadi U dan U, sehingga dalam sel
gamet tanaman ungu hanya mengandung satu macam alel yaitu alel U. Sebaliknya tanaman jantan
berpasangan lagi/ terjadi pemisahan berpasangan lagi/ terjadi pemisahan
alel
alel –– alel suatu gen secaraalel suatu gen secara
bebas dari diploid menjadi haploid.
bebas dari diploid menjadi haploid.
Dengan demikian setiap sel gamet Dengan demikian setiap sel gamet
hanya mengandung satu gen hanya mengandung satu gen
dari alelnya dari alelnya
Fenomena ini dapat diamati pada Fenomena ini dapat diamati pada
persilangan monohybrid, yaitu persilangan monohybrid, yaitu persilangan satu karakter dengan persilangan satu karakter dengan
dua dua sifat beda.
sifat beda.
tanaman jantan
berbunga putih homozigot resesif dan genotipenya uu.
Alel ini memisah secara bebas menjadi u dan u, sehingga gamet – gamet jantan tanaman putih hanya mempunyai satu macam alel , yaitu alel u. Proses
pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel I.
Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes) Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)
Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen
/ sifat dapat / sifat dapat
berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini berlaku ketika berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini berlaku ketika
pembentukan gamet pada pembentukan gamet pada
persilangan dihibrid.
persilangan dihibrid.
Persilangan Dihibrid Persilangan Dihibrid
P1
P1 BBKK x bbkkBBKK x bbkk
(Biji bulat berwarna kuning) (Biji keriput Hijau) (Biji bulat berwarna kuning) (Biji keriput Hijau)
G1 BK x bk G1 BK x bk G1 BK x bk G1 BK x bk
F1 BbKk F1 BbKk P2 BbKk x BbKk P2 BbKk x BbKk
G2 BK, Bk, bK,bk BK, Bk, bK,bk G2 BK, Bk, bK,bk BK, Bk, bK,bk Pada waktu pembentukan gamet parental ke
Pada waktu pembentukan gamet parental ke--2, terjadi penggabungan bebas 2, terjadi penggabungan bebas (lebih tepatnya
(lebih tepatnya
kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini
menghasilkan empat macam menghasilkan empat macam
kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan gamet inilah yang kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan gamet inilah yang
menggambarkan menggambarkan
fenomena Hukum Mendel II.
fenomena Hukum Mendel II.
MODIFIKASI HUKUM MENDEL
Modifikasi nisbah 3:1 Kodominasi
Gen lethal
Modifikasi nisbah 9:3:3:1
Epistatis Resesif
Epistatis Dominan
Epistatis Dominan
Modifikasi Nisbah 3 : 1
Semi dominansi terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupi pengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifat antara (intermedier).
P :
♀
Merah x♂
Putih
MM mm
Gamet: Mm
Contoh: Pewarisan warna bunga pada Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa)
Gamet: Mm
F1 : Merah muda
Mm
Menyerbuk sendiri(Mm x Mm)
F2 : merah : merah muda :putih
1 : 2 : 1
Kodominansi
Kodominansi yaitu tidak memunculkan sifat antara pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan sifat yang merupakan hasil ekspresi masing-masing alel.
Contoh: Pada pewarisan golongan darah sistem ABO pada manusia.
Gamet♂
Gamet
♀
I
AI
BI
AI
AI
AI
AI
Bsistem ABO pada manusia.
1 IAIA (Golongan
darah A)
2 IAIB (Golongan
darah A)
1 IBIB (Golongan
darah B)
Golongan darah A :
I I I I I
I
BI
AI
BI
BI
BGen Lethal
Gen Lethal yaitu Gen yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (embrio).
Macam-macam gen lethal :
Gen letal dominan
Contoh: Apabila sesama ayam redep (Cpcp) dikawinkan, maka
P: ♀ Cpcp x ♂ Cpcp
Gen letal resesif
peristiwa lethal dominan antara lain :
1. Ayam redep (creeper),
2. Brakhidaktili (ruas jari pendek)
F1: CpCp, Cpcp, cpCp, cpcp
CpCp = Lethal
Cpcp = Creeper
cpcp = Normal
Modifikasi Nisbah 9 : 3 : 3 : 1
Epistasis
yaitu penutupan ekspresi suatu gen non- alelik.Epistatis terdiri dari:
Epistatis Resesif dan
Epistatis Dominan
Epistasis Resesif Epistasis Resesif
Epistasis Resesif yaitu suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya.
Contoh : Pewarisan warna bulu mencit
(Mus musculus)
P : AACC x aacc
Kelabu Albino
F1 : AaCc
Kelabu
F2 : ( Dikawinkan dengan sesama )
9 A-C- Kelabu
3 A-cc Albino
3 aaC- Hitam
1 aacc Albino
Kelabu : Hitam : Albino 9 : 3 : 4
Epistasis Dominan Epistasis Dominan
Epistasis Dominan yaitu penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Nisbah fenotipe pada generasi F2 adalah 12 : 3 : 1
contoh :
P : WWYY x wwyy
Putih Hijau
F1 : WwYy
Putih
contoh :
Pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo).
F2 : 9 W-Y-
Putih
3 W-yy Putih
3 wwY- Kuning
1 wwyy Hijau
Putih : Kuning : Hijau
12 : 3 : 1
PENURUNAN SIFAT AUTOSOM PENURUNAN SIFAT AUTOSOM
Autosom : kromosom sel tubuh Autosom : kromosom sel tubuh yang menunjukkan keadaan
yang menunjukkan keadaan suatu individu.
suatu individu.
Penurunan : sifat keturunan Penurunan : sifat keturunan
Penurunan : sifat keturunan Penurunan : sifat keturunan yang diturunkan kepada
yang diturunkan kepada keturunannya.
keturunannya.
Sifat autosom: ditentukan oleh Sifat autosom: ditentukan oleh den pada kromosom sel tubuh.
den pada kromosom sel tubuh.
Ciri-ciri pewaris gen autosom dominan
Sifat tersesbut mungkin ada pada salah satu
orang tua.
Sifat tersebut mungkin berasal dari sang pria atau wanita.
Contoh
Penyakit Hutington : Terjadinya degenerasi sistem saraf yang cepat dan tidak dapat balik.
Akondroplasia : atau wanita.
Pola pewarisannya bersifat vertikal.
Akondroplasia :
Gagalnya pertumbuhan tulang rawan dan tulang sejati sehingga tidak
dapat tumbuh normal atau kerdil. Namun Intelejensi dan ukuran kepala normal
Ciri
Ciri--ciri pewarisan gen autosom ciri pewarisan gen autosom resesif
resesif
Sifat tersebut Sifat tersebut
mungkin berasal dari mungkin berasal dari sang pria atau wanita sang pria atau wanita
Sifat ini juga mungkin Sifat ini juga mungkin berasal dari saudara berasal dari saudara kandung tapi pada kandung tapi pada
ContohContoh
Anemia sel sabit : Anemia sel sabit : Umumnya diderita Umumnya diderita
oleh orang kulit hitam.
oleh orang kulit hitam.
Karier penyakit ini Karier penyakit ini biasanya sehat, biasanya sehat, kandung tapi pada
kandung tapi pada umumnya bukan dari umumnya bukan dari orang tua
orang tua
Pola pewarisannya Pola pewarisannya bersifat horizontal bersifat horizontal
Contoh : albino, Contoh : albino, anemia sel sabit anemia sel sabit
biasanya sehat, biasanya sehat,
walaupun sebagian walaupun sebagian kecil heterozigot kecil heterozigot
mengalami beberapa mengalami beberapa gejala penyakit
gejala penyakit tersebut saat tersebut saat
kekurangan oksigen kekurangan oksigen yang berkelanjutan.
yang berkelanjutan.
Rangkai Seks pada Manusia Rangkai Seks pada Manusia
Rangkai seks Rangkai seks gen yang terletak gen yang terletak pada
pada lengan gonosom. lengan gonosom.
Gen Gen--gen yang terangkai pada kromosom gen yang terangkai pada kromosom kelamin dibedakan menjadi 2 yaitu :
kelamin dibedakan menjadi 2 yaitu : kelamin dibedakan menjadi 2 yaitu : kelamin dibedakan menjadi 2 yaitu :
Gen terpaut X dan gen terpaut Y Gen terpaut X dan gen terpaut Y
Ciri-ciri pewarisan rangkai X resesif
Orang tua biasanya tidak menunjukkan sifat ini
Bila merupakan penyakit keturunan maka penderita utamanya adalah laki-laki
Pihak ibu biasanya hanya sebagai carrier
Pihak ibu biasanya hanya sebagai carrier atau normal
Anak perempuan dapat terkena bila ayah penderita dan ibu carrier
Tidak ada penurunan sifat dari ibu ke anak
perempuan
Penyakit Menurun Tertaut Penyakit Menurun Tertaut
Kromosom X Resesif Kromosom X Resesif
Hemofilia Hemofilia
Umumnya diderita oleh laki Umumnya diderita oleh laki--laki laki
Buta Warna Buta Warna
Ciri
Ciri--ciri pewarisan rangkai X ciri pewarisan rangkai X dominan
dominan
Sifat yang ada bisa Sifat yang ada bisa berasal dari pria atau berasal dari pria atau
wanita, lebih sering wanita wanita, lebih sering wanita
Bila yang menderita Bila yang menderita
adalah wanita maka 50%
adalah wanita maka 50%
anaknya akan menderita anaknya akan menderita
Penyakit Menurun Tertaut Penyakit Menurun Tertaut Kromosom X Dominan
Kromosom X Dominan
RakhitisRakhitis pertumbuhan pertumbuhan tulangnya lemah.
tulangnya lemah.
Penyebab utamanya Penyebab utamanya
adalah kekurangan vitamin adalah kekurangan vitamin anaknya akan menderita
anaknya akan menderita pula, baik laki
pula, baik laki--laki maupun laki maupun peremuan.
peremuan.
Bila sang pria yang Bila sang pria yang
menderita maka swemua menderita maka swemua anak perempuan akan anak perempuan akan menderita pula, anak laki menderita pula, anak laki-- laki normal
laki normal
adalah kekurangan vitamin adalah kekurangan vitamin D dalam tubuh sehingga D dalam tubuh sehingga metabolisme kalsium dan metabolisme kalsium dan fosfor terganggu. Gejala fosfor terganggu. Gejala rakhitis akan tampak pada rakhitis akan tampak pada tulang rusuk yang
tulang rusuk yang berbenjol
berbenjol--benjol, dada benjol, dada kelihatan sempit.
kelihatan sempit.
Ciri-ciri pewarisan rangkai Y
• Penderitanya hanya laki-laki
• Semua anak laki-laki yang dilahirkan memiliki sifat ini
memiliki sifat ini
• Contoh : daun telinga berambut
Pengertian Gen Pengertian Gen Pengertian Gen Pengertian Gen
Gen adalah unit hereditas suatu organisme hidup. Gen ini dikode dalam material genetik organisme,
yang kita kenal sebagai molekul DNA, atau RNA.
DNA, atau RNA.
Pengertian Kromosom Pengertian Kromosom
•
• Kromosom ditemukan pada awal abad ke 19 Kromosom ditemukan pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti benang pada
merupakan struktur seperti benang pada nukleus sel eukariot nampak pada saat sel nukleus sel eukariot nampak pada saat sel nukleus sel eukariot nampak pada saat sel nukleus sel eukariot nampak pada saat sel mulai membelah. Kromosom berjumlah mulai membelah. Kromosom berjumlah diploid pada setiap selnya, dan pada
diploid pada setiap selnya, dan pada autosomal maupun seks. Kromosom autosomal maupun seks. Kromosom membawa gen
membawa gen--gen yang berpasangan, gen yang berpasangan, kecuali pada kromosom
kecuali pada kromosom--Y. Y.
Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA Pengertian DNA dan RNA
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam Dua tipe utama asam nukleat adalah asam
dioksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat dioksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi
dan dapat memproduksi atau mereplikasi dan dapat memproduksi atau mereplikasi dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel
dirinya dengan tujuan membentuk sel--sel baru sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam
untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),
RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA
organisme itu sesuai dengan kode DNA--nya nya (fessenden, 1990).
(fessenden, 1990).
Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA Perbedaan DNA dan RNA
No. Perbedaan DNA RNA
1. Ukuran &
Bentuk
1.Lebih panjang
2.Berbentuk double helix
1.Lebih pendek
2.Berbentuk pita tunggal
2. Susunan kimia 1.Gula yang
menyusundioksiribosa 2.Basa pirimidinnya timin
1.Gula yang menyusun ribosa
2.Basa pirimidinnya urasil
3. Lokasi Umumnya di kromosom 1.RNA d di nukleus 2.RNA t di sitoplasma 3.RNA r di ribosom
4. Fungsi Memberikan informasi atau keterangan genetik
1.RNA d : menerima informasi genetik dari DNA
2.RNA t : mengikat asam amino yang ada di sitoplasma
3.RNA R : mensintesis protein
Sintesis Protein Sintesis Protein Sintesis Protein Sintesis Protein
Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun jaringan. Kemudian RNA polymerase akan mendatangi daerah regulator element dari gen yang akan ditranskripsi. Salah satu mendatangi daerah regulator element dari gen yang akan ditranskripsi. Salah satu pita DNA akan mencetak RNA d kemudian RNA d akan menerima informasi genetik dari DNA hal ini berlangsung di dalam inti sel. Setelah itu RNA d membawa informasi genetik keluar menuju sitoplasma melalui nukleophor (pori- pori nukleus) Kemudian RNA t yang berada di sitoplasma akan mentransfer kode tersebut menuju ribosom, di ribosom terjadilah proses yang dinamakan translasi dimana kodon AUG akan di translasi menjadi asam amino methionin.
Selanjutnya asam amino bergabung dan menjadi protein yang siap diedarkan ke sel yang memerlukan.
Ringkasan sintesis protein pada prokariot dan eukariot
Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom Aberasi Kromosom
1. Kerusakan kromosom berdasarkan set atau 1. Kerusakan kromosom berdasarkan set atau
jumlah : jumlah :
a. euploidi ( kerusakan semua set kromosom ) : a. euploidi ( kerusakan semua set kromosom ) : haploid (n) contoh : lebah&semut jantan, triploid, haploid (n) contoh : lebah&semut jantan, triploid, haploid (n) contoh : lebah&semut jantan, triploid, haploid (n) contoh : lebah&semut jantan, triploid, tetraploid, poliploid.
tetraploid, poliploid.
b. aneuploidi ( kerusakan sebagian set b. aneuploidi ( kerusakan sebagian set kromosom ) :
kromosom ) :
monosomi, nulisomi, trisomi, tetrasomi monosomi, nulisomi, trisomi, tetrasomi
2. Kerusakan kromosom berdasarkan struktur : 2. Kerusakan kromosom berdasarkan struktur :
Delesi, duplikasi, inversi, translokasi, katenasi.
Delesi, duplikasi, inversi, translokasi, katenasi.
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH
Kami menerima Kami menerima
saran dan kritik dari temen saran dan kritik dari temen--
teman
teman
Sumber Sumber Sumber Sumber
• Ebooks, Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Universitas Brawijaya, Malang 2006
• www.genpathway.com
• Biologi Sel Dasar B1-100 A ITB
• Suryo. 2003. Genetika Manusia. Yogyakarta: gadjah mada university press, 2003.
• Campbell, N.A, J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga
• Campbell, N.A, J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga
• Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D.
Watson. 1994. Molecular Biology of the Cell. Garland Publishing, Inc, New York.
• Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Tinggi.
• www.nml.nih.gov
• Http://yayanakhyar.wordpress.com