• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN FUNGSI EKSPONENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN FUNGSI EKSPONENSIAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 25 – 30.

25

EKSISTENSI DAN KETUNGGALAN FUNGSI EKSPONENSIAL Roro Wulan Sunarsih

INTISARI

Fungsi merupakan suatu aturan pengawanan dari setiap anggota di domain (daerah asal) tepat satu ke kodomain (daerah kawan). Fungsi eksponensial merupakan salah satu dari fungsi transenden. Pada penelitian ini, penulis mengkaji secara analisis tentang esksistensi dan ketunggalan fungsi eksponensial.

Dari hasil penelitian ini diperoleh Teorema 1 dan Teorema 3 yang masing-masing menjamin eksistensi dan ketunggalan fungsi eksponensial. Bentuk umum fungsi eksponensial diberikan dengan E(x)=eˣ untuk setiap xє .

Kata Kunci : Fungsi eksponensial, Eksis, Tunggal

PENDAHULUAN

Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang mengawankan setiap anggota himpunan A tepat satu ke anggota himpunan B, dengan A dan B adalah himpunan tak kosong [1].

Fungsi eksponensial merupakan salah satu dari fungsi transenden. Fungsi transenden umumnya hanya dikenal secara geometri dan sifat-sifat aljabarnya saja. Pada penelitian ini, penulis mengkaji secara analisis tentang esksistensi dan ketunggalan fungsi eksponensial. Fungsi eksponensial E x( )ex merupakan fungsi yang unik.

Dalam penelitian ini akan dikaji secara analisis tentang eksistensi dan ketunggalan fungsi eksponensial. Langkah pertama yaitu dipelajari mengenai konsep barisan fungsi untuk mendefinisikan fungsi E, yaitu E:  , dengan E x'( )E x( ) dan E(0) 1 , untuk setiap x . Selanjutnya dibentuk suatu barisan fungsi kontinu

En1( )x

. Setelah itu, dibuktikan bahwa barisan fungsi kontinu yang diberikan well defined. Kemudian dibuktikan bahwa fungsi En1( )x terdiferensial dan

'n1( ) ( )

E xE x . Langkah selanjutnya adalah dibentuk barisan fungsi

E xn( )

dan dibuktikan kekonvergenannya. Kemudian didefinisikan dua buah fungsi yaitu E E1, 2: . Selanjutnya didefinisikan suatu fungsi F: dengan FE1E2 atau dengan kata lain membuktikan bahwa fungsi tersebut tunggal.

EKSISTENSI FUNGSI EKSPONENSIAL

Suatu fungsi dikatakan eksis jika fungsi tersebut terdefinisi di domainnya. Teorema berikut menjamin eksistensi suatu fungsi

E

.

Teorema 1 [3] Ada suatu fungsi E:  , sedemikian sehingga fungsi

E

memenuhi sifat-sifat berikut:

(i) E x'( )E x( ) untuk setiap x , dan (ii) E(0) 1 .

Bukti :

Akan ditunjukkan bahwa fungsi

E

memenuhi sifat (i) dan (ii).

Diambil sebarang x , untuk setiap n didefinisikan barisan fungsi kontinu

 

En dengan

1( ) 1

E x  x, untuk x , dan

(2)

1

0

( ) 1 ( )

x

n n

E x  

E t dt, untuk setiap n , x .

Dengan induksi matematika, akan dibuktikan barisan fungsi kontinu

 

En well defined. Untuk n1 akan dibuktikan bahwa E x kontinu pada 1( ) . Diambil sebarang c diperoleh

(1) E c1( ) 1 c, (2) lim 1( ) 1

x cE x c

  , dan

(3) 1( ) lim 1( ) 1

x c

E c E x c

  , maka E x kontinu di 1( ) c . Karena berlaku untuk setiap c , maka E x kontinu pada 1( ) .

Selanjutnya diasumsikan

 

En terdefinisi dan kontinu pada

 

0, x , maka fungsi E terintegral pada n

 

0, x . Kemudian dibuktikan fungsi En1( )x kontinu. Diambil sebarang c maka (1) En1( ) 1c  E cn( )En(0),

(2) lim n1( ) 1 n( ) n(0)

x cE x E c E

   , dan

(3) n1( ) lim n1( ) 1 n( ) n(0)

x c

E c E x E c E

   , maka En1( )x kontinu di c .

Karena berlaku untuk setiap c , maka En1( )x kontinu pada , dengan kata lain barisan fungsi kontinu

 

En well defined. Kemudian akan dibuktikan En1( )x terdiferensial dan E'n1( )xE x( ). Karena En1 kontinu dan terintegral, maka menurut teorema yang menyatakan bahwa fungsi terintegral dan kontinu maka terdiferensial [3], maka En1 terdiferensial di sebarang x dan

'n1( ) n( )

E xE x untuk n . (1)

Selanjutnya dibentuk barisan fungsi

En1( )x

. Untuk setiap n , diperoleh barisan fungsi

( )

1 2 ...

1! 2! !

n n

x x x

E x n

 

     

  untuk x . (2)

Akan dibuktikan barisan fungsi

E xn( )

konvergen.

Ditunjukkan bahwa barisan fungsi

E xn( )

konvergen seragam. Diambil bilangan A0 dengan A , jika xA dan m n 2A, maka

1

1 2 3

1 2 3 1

2 3 1

1

( ) ( ) ...

( 1)! !

( 1)! ( 2)! ( 3)! ... !

( 1)! ( 2)! ( 3)! ... ( 1)!

1 .

( 1)!

n m

m n

n n n m

n n n m n

n m n

x x

E x E x

n m

x x x x

n n n m

A A A A

n n n m n

A A A A A

n n n n n

 

 

   

    

  

    

    

       

              

Diperhatikan bahwa deret

2 3 1

1

A A A A m n

n n n n

 

         

          

 

  merupakan deret geometri. Karena

0

A , m n 2A berarti 2

An, maka diperoleh

(3)

1

1

2 2 2.

1 2

n n

n

S a r r

 

       Sehingga dapat disimpulkan

1

( ) ( ) 2

( 1)!

n

m n

E x E x A n

 

 .

Selanjutnya ditunjukkan lim 0

!

n

n

A

 n  , untuk itu digunakan uji rasio yaitu sebagai berikut

1

( 1)!

lim lim 1.

( 1)

!

n

n n n

A n A

A n

n

 

  

Karena

1

( 1)!

lim 1

!

n

n n

A n

A n



  , maka

1 !

n

n

A n

konvergen. Akibatnya lim 0

!

n

n

A

 n  .

Karena lim 0

!

n

n

A

 n  , maka

 

En konvergen seragam pada

A A,

, dengan A0 dan A .

Sehingga barisan

E x konvergen untuk setiap n( )

x 

A A,

.

Akan d

ibuktikan fungsi

E: 

untuk setiap

x

memenuhi sifat (i) dan (ii).

Didefinisikan fungsi E:  sebagai berikut ( ) lim n( )

n

E x E x

 untuk x .

Karena setiap x termuat dalam suatu interval

A A,

, berdasarkan teorema yang menyatakan bahwa kekonvergenan seragam mempertahankan sifat kekontinuan, maka fungsi E kontinu pada x . (i) Dibuktikan E x'( )E x( ) untuk setiap x .

Untuk sebarang interval

A A,

, barisan

 

En konvergen seragam. Dari (1), diperoleh turunan barisan

 

E'n konvergen seragam. Oleh karena itu menurut teorema yang menyatakan bahwa kekonvergenan seragam mempertahankan sifat differensial, maka limit fungsi E terdiferensial pada interval

A A,

, dan

'( ) lim ' ( )n lim n1( ) ( )

n n

E x E x E x E x

 

   , untuk setiap x 

A A,

.

Karena berlaku untuk setiap A0, maka E x'( )E x( ) untuk setiap x . (ii) Dibuktikan E(0) 1 . Jika x0 untuk setiap n , maka

(0) lim n(0) 1

E n E

  .

Karena untuk setiap x berlaku E x'( )E x( ) dan E(0) 1 , maka dapat disimpulkan bahwa fungsi :

E  eksis. ∎

Akibat 2 [3] Diberikan fungsi E yang didefinisikan pada Teorema 1, maka E terdiferensial dan

( )n( ) ( )

E xE x untuk setiap n, x . Bukti:

Dibuktikan E( )n( )xE x( ) untuk setiap n , x . Diambil sebarang x . Selanjutnya dengan menggunakan induksi matematika maka

(4)

(i) Untuk n1, diperoleh E x'( )E x( ).

(ii) Diasumsikan benar untuk nk, yaitu E( )k ( )xE x( ). Selanjutnya dibuktikan benar untuk n k 1, maka

( 1) ( )

( ) '( ) ( ).

k k

E x E  xE x

Karena berlaku untuk setiap x , maka E( )n ( )xE x( ) untuk setiap n dan x . ∎ KETUNGGALAN FUNGSI EKSPONENSIAL

Setelah dibuktikan bahwa fungsi E pada Teorema 1 memenuhi sifat (i) dan (ii), selanjutnya akan diperlihatkan bahwa fungsi E tersebut tunggal. Suatu fungsi E dikatakan tunggal jika terdapat fungsi F dengan DEDF sedemikian sehingga EF. Ketunggalan fungsi E diberikan pada Teorema berikut.

Teorema 3 [3] Diberikan fungsi E:  yang memenuhi sifat (i) dan (ii) pada Teorema 1, maka fungsi E tunggal.

Bukti :

Akan dibuktikan bahwa fungsi E tunggal.

Diambil dua buah fungsi yaitu E E1, 2:  dengan E E memenuhi sifat (i) dan (ii) pada Teorema 1, 2 1, yaitu

(i) E' ( )1 xE x1( ) dan E' ( )2 xE x2( ), untuk setiap x dan (ii) E1(0) 1 dan E2(0) 1 .

Selanjutnya didefinisikan fungsi F:  dengan FE1E2, maka (i) F x'( )E' ( )1 xE' ( )2 xE x1( )E x2( )F x( ), untuk setiap x dan (ii) F(0)E1(0)E2(0) 1 1 0   .

Akan dibuktikan fungsi F:  dengan FE1E20, atau E1E2 artinya dibuktikan bahwa fungsi F tunggal. Menurut Akibat 2, fungsi F mempunyai turunan dan F( )n( )xF x( ) untuk setiap n , x . Selanjutnya diambil sebarang x dan interval

 

0, x , maka F kontinu pada

 

0, x .

Oleh karena itu, terdapat K0 sedemikian sehingga F t( ) K untuk setiap t

 

0,x . Dengan

menerapkan Teorema Taylor [3] ke fungsi F pada interval

 

0, x dan F( )k (0)F(0)0 untuk setiap k , maka untuk setiap c terdapat cn[0, ]x sedemikian sehingga

 

( ) ( 1)

2 1 ( ) ( )

'(0) ''(0)

( ) (0) ...

1! 2! 1 ! ! !

n n

n F cn n F cn n

F F F

F x F x x x x x

n n n

      

 .

Oleh karena itu, diperoleh

( ) !

K xn

F xn untuk setiap n .

Selanjutnya ditunjukkan lim 0

!

n

n

x

 n  , untuk itu digunakan uji rasio yaitu sebagai berikut

1

1 !

( 1)!

lim lim 1.

( 1)!

!

n

n

n n

n n

x

x n

n

x n x

n

 

   

(5)

Karena

1

( 1)!

lim 1

!

n

n n

x n

x n



  , maka

1 !

n

n

x n

konvergen. Akibatnya lim 0

!

n

n

x

 n  .

Selanjutnya karena lim 0

!

n

n

x

 n  , maka ( )F x 0.

Karena berlaku untuk setiap x , maka dapat disimpulkan bahwa

1( ) 2( ) ( ) 0

E xE xF x  .

Sehingga berakibat E x1( )E x2( ) untuk setiap x atau dengan kata lain, fungsi E tunggal. ∎ Berdasarkan Teorema 1 dan Teorema 3 diperoleh definisi berikut.

Definisi 4 [3] Fungsi tunggal E:  , dengan E x( )E x'( ) untuk setiap x dan E(0) 1 , disebut fungsi eksponensial. Bilangan eE(1) disebut bilangan euler, dan dinotasikan dengan

( ) x

E xe untuk setiap x .

Untuk setiap x , grafik fungsi eksponensial E x

( )

ex diberikan dengan

Gambar 1 Grafik Fungsi E x( )ex Contoh 5

Diketahui E x( )ex untuk setiap x , maka untuk sebarang c , diperoleh (i) E c'( )ec.

(ii) E(0)e0 1. PENUTUP

Fungsi eksponensial memenuhi sifat eksis dan tunggal. Keeksistensian dan ketunggalan fungsi eksponensial (E:  ) ditunjukkan dengan mengkaji secara analisis dua sifat yang berlaku pada fungsi tersebut, sifat yang pertama adalah turunan suatu fungsi eksponensial merupakan fungsi eksponensial itu sendiri, yaitu E x'( )E x( ) untuk setiap x . Sedangkan sifat yang kedua adalah nilai fungsi eksponensial pada x0 adalah 1, yaitu E'(0) 1 . Selanjutnya fungsi eksponensial dinotasikan dengan ( )E xex untuk setiap x .

(6)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Shirali, Satish dan Vasudeva, Harkrishan L. 2006. Metric Spaces. Springer-Verlag London.

SPI Publisher Services, Pondicherry, India.

[2]. Bartle, Robert Gardner dan Sherbert, Donald R. 2000. Introduction to Real Analysis. Third Edition. John Wiley and Sons, Inc. United States of America

RORO WULAN SUNARSIH : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak, roro15keren@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Dr. Rachmawati Hasid, M.S. Hamirul Hadini, M.P. Rachmawati Hasid, M.Si.. NO KODE NAMA MATA KULIAH SKS NAMA DOSEN PEMBINA PROGRAM STUDI HARI/JAM RUANG SMT.. Prof. Muhammad Taufik,

Sebagaimana diuraikan di atas, maka sumber ilmu Tauhid adalah dari dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli ialah berasal dari al-Qur’an dan Hadits, sedangkan dalil

Berdsarkan hal tersebut maka dapat diartikan bahwa jika harga yang ditetapkan perusahaan memadai (terjangkau), maka akan semakin tinggi tingkat loyalitas

kombinasi tersebut maka dilakukan juga modifikasi nilai brightness pada citra penampung yang telah disisipkan untuk memperketat keamanan data

Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti non Eksklusif (Non Exclusive Royalty- Free Right) atas karya

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) menunjukan bahwa pembelajaran dengan tutor sebaya terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ornamen suling lubang

Sesuai dengan analisis data yang dilakukan untuk menjawab permasalahan dan rumusan hipotesis, maka dapat diambil simpulan secara umum bahwa terdapat korelasi antara

Perancangan dari kontrol pintu menggunakan User sebagai pemberi perintah kepada aplikasi Android yang telah di tanamkan pada perangkat Android, perintah tersebut dapat