• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI REDUKSI TPST DESA JANTI, KECAMATAN WARU, KABUPATEN SIDOARJO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "POTENSI REDUKSI TPST DESA JANTI, KECAMATAN WARU, KABUPATEN SIDOARJO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Puspita Cahyani Pertiwi, Ismu Rini Dwi Ari, Wawargita Permata Wijayanti Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886 Email: puspitacahyanip@gmail.com

ABSTRAK

TPST Desa Janti merupakan salah satu TPST yang berada di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan pembangunan TPST yang merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan penggunaan ulang, pendauran ulang, pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah, sehingga sampah tidak perlu dibawa ke TPA. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memliki target pengurangan sampah sebesar 14% yang dijelaskan melalui Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013. Semua TPS maupun TPST diharapkan dapat memenuhi target pengurangan sampah sebesar 14% tersebut melalui pengolahan 3R. Hal ini dilakukan salah satunya untuk mendukung program zero waste dari pemerintah dan untuk mengurangi jumlah sampah yang diangkut ke TPA Jabon. TPST Desa Janti melakukan pengolahan sampah secara 3R, yaitu dengan pengolahan composting sampah organik, reuse sampah anorganik dan recycle sampah anorganik menjadi flakes. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui besar potensi reduksi sampah di TPST melalui ketiga tipe pengolahan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis mass balance. Berdasarkan analisis mass balance, TPST Desa Janti memiliki potensi reduksi sebesar 75%, dengan pengolahan composting dari sisa makanan, memiliki volume reduksi sebesar 2.89 m3 per hari atau 37%, pengolahan reuse yang mengolah sampah plastik, kertas, kaca dan logam untuk dijual kembali memiliki volume reduksi sebesar 1.06 m3 per hari atau 14%, dan pengolahan recycle yang mengolah sampah plastik menjadi flakes memiliki volume reduksi sebesar 1.88 m3 per hari atau 24%. Total volume sampah eksisting yang dapat direduksi adalah sebesar 5.83 m3 per hari atau 75% apabila dibandingkan dengan volume sampah total yang masuk di TPST Desa Janti. Hal ini menunjukkan bahwa TPST Desa Janti telah dapat melampaui target 14% dari Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo.

Kata Kunci : TPST, Komposting, Daur-Ulang, Potensi-Reduksi, Mixture-Design.

ABSTRACT

TPST of Janti Village is one of the TPST located in Waru District, Sidoarjo Regency. The Sidoarjo Regency Government carried out the construction of the TPST which was the place for the implementation of reuse, recycling, sorting, collection, processing and final processing of waste, so that waste does not need to be taken to the landfill. The Sidoarjo Regency Government has a target of reducing waste by 14% which is explained through the Waste Masterplan of Sidoarjo Regency at 2013. All TPS and TPST are expected to meet the 14% waste reduction target through 3R processing. This is done to support the zero waste program from the government and to reduce the amount of waste transported to Jabon landfill. TPST in Janti Village conducts 3R waste processing, by processing composting of organic waste, reusing inorganic waste and recycling inorganic waste into flakes. The purpose of this study was to determine the potential for waste reduction in TPST through the three types of processing. The method used is mass balance analysis. Based on mass balance analysis, TPST of Janti Village has a reduction potential of 75%, with composting from food scraps, has a reduction volume of 2.89 m3 per day or 37%, reuse processing that treats plastic, paper, glass and metal waste for resale has the reduction volume is 1.06 m3 per day or 14%, and recycling processing that processes plastic waste into flakes has a reduction volume of 1.88 m3 per day or 24%. The total volume of waste that can be reduced is 5.83 m3 per day or 75% when compared to the total volume of waste that enters the Janti Village TPST. This shows that the Janti Village TPST has exceeded the target of 14% of the Waste Master Plan of Sidoarjo Regency.

Keywords: TPST, Composting, Recycle, Potential-Reduction, Mixture-Design.

PENDAHULUAN

Permasalahan sampah merupakan masalah yang terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Masalah persampahan yang dihadapi

saat ini adalah pengelolaan yang kurang optimal dan keterbatasan lahan. Selain itu, pengurangan volume sampah melalui program 3R yang belum berjalan secara optimal akan mengakibatkan jumlah sampah yang ada tetap berakhir ke TPA

(2)

tanpa adanya pengelolaan terlebih dahulu.

Permasalahan ini dapat terjadi karena adanya paradigma lama terhadap pengelolaan sampah.

Paradigma lama tersebut adalah pengelolaan sampah dengan melakukan kegiatan kumpul- angkut-buang, dan masih menganggap bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun, saat ini paradigma lama tersebut telah berganti dengan paradigma baru.

Dalam paradigma baru, sampah dipandang sebagai potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi apabila sampah dapat dikelola dengan baik. Perubahan paradigma ini diharapkan menjadi suatu langkah yang efektif dalam mengurangi biaya pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan limbah (Fatchurrahman, 2018).

Salah satu cara dalam mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan pengolahan sampah secara 3R yang dilakukan melalui TPS maupun TPST. Melalui pengelolaan 3R, maka dapat meningkatkan volume sampah yang diolah, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA serta mengurangi pencemaran akibat pengolahan sampah dengan open dumping, mengurangi kebutuhan lahan yang dibutuhkan untuk mengolah sampah, mengurangi biaya pembuangan akhir ke TPA (Hartono, 2006). Berdasarkan Hardianto (2012), apabila usaha reduksi sampah dapat terlaksana dengan baik, maka dapat mengatasi keterbatasan lahan dan sumber dana pengelolaan sampah, serta memberi manfaat ekonomi sehingga berdampak positif terhadap perekonomian wilayah.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan pembangunan TPST yang merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan penggunaan ulang, pendauran ulang, pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah (Perda Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Dan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan).

Kabupaten Sidoarjo memiliki 6 TPST, namun 4 TPST tidak beroperasi dengan rutin (Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo, 2013).

Pembangunan TPST di Kabupaten Sidoarjo berfungsi sebagai sarana untuk mengurangi sampah skala kawasan di Kabupaten Sidoarjo.

Kecamatan Waru merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 214.306 jiwa (Kecamatan Waru Dalam Angka, 2017). Dengan jumlah penduduk terbanyak,

Kecamatan Waru juga menghasilkan timbulan sampah terbesar di Kabupaten Sidoarjo, yaitu 727.02 m3/hari (Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo, 2013). Kecamatan waru memiliki 8 TPS dan 3 TPST yang melayani sampah dari 17 kelurahan di Kecamatan Waru. TPST Desa Janti merupakan salah satu TPST di Kecamatan Waru yang aktif. Dalam penelitian ini, TPST yang dipilih adalah TPST Janti, dikarenakan TPST lainnya yaitu Tambak Rejo dan Ngigas sudah tidak beroperasi atau tidak aktif. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengolahan di TPST Desa Janti juga menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.

Berdasarkan perhitungan proyeksi, jumlah sampah yang dibuang ke TPA Jabon akan mengalami penurunan sebesar 14% jika dilakukan pengolahan 3R. Kondisi eksisting di TPST Desa Janti menunjukkan volume sampah dapat direduksi sebesar 75%, hal ini menunjukkan bahwa TPST Desa Janti telah melampaui target dari Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013, namun diperlukan optimasi pada TPST untuk peningkatan reduksi sampah di TPST Desa Janti hingga sampah sepenuhnya dapat direduksi di TPST dan tidak dibawa ke TPA Jabon.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi reduksi sampah yang dapat diolah di TPST Desa Janti. Manfaat diketahuinya potensi reduksi sampah yaitu sebagai arahan dalam pengembangan pengolahan sampah di TPST lainnya di Kabupaten Sidoarjo, sehingga mampu mengurangi jumlah sampah yang dikirim menuju TPA Jabon.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Gambar 1. Peta Lokasi Studi

(3)

TPST Desa Janti terletak di Perumahan Makarya Binangun, Desa Janti Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. TPST Desa Janti merupakan salah satu dari 3 TPST yang ada di Kecamatan Waru, namun 2 TPST lainnya, yaitu TPST Tambak Rejo dan TPST Ngigas. TPST Desa Janti melayani sampah hanya dari Desa Janti sendiri, yaitu dari 6 RW, 19 RT, dan 1142 KK.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data yang terkait dengan objek penelitian adalah dengan metode survei primer dan survei sekunder. Survei primer dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara. Observasi lapangan dilakukan dengan pengukuran volume sampah selama 7 hari berturut-turut di TPST dimulai pada 19 Februari 2018 sampai dengan 25 Februari 2018.

Cara menghitung volume sampah yang masuk adalah dengan menghitung volume dari gerobak sampah dikalikan dengan jumlah ritasi.

Wawancara dilakukan kepada Kepala Bagian Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo dan Ketua TPST Desa Janti. Survei sekunder dilakukan melalui studi pustaka terkait dan dokumen terkait seperti Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ditentukan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui potensi reduksi di TPST Desa Janti dengan menggunakan variabel komposisi sampah. Variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Variabel Penelitian

Variabel Sub

Variabel Data Sumber

Komposisi sampah

Komposisi Sampah Organik

- Jenis Sampah - Berat

Sampah (Kg) - Recovery

factor (%) - Berat

sampah yang dapat direduksi (Kg) - Berat

Sampah residu (Kg)

- SNI 3242, Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah Permukiman - Laili, 2017

Komposisi Sampah Anorganik

Sumber: SNI 3242 Tahun 2008; Laili, 2017

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis mass balance.

Analisis mass balance pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui volume timbulan sampah dan komposisi sampah yang nantinya akan diketahui berapa persentase sampah yang dapat direduksi pada TPST Desa Janti dari total volume timbunan sampah yang ada di TPST.

Analisis mass balance dilakukan dengan mengetahui jumlah timbulan sampah, komposisi sampah dan nilai recovery factor. Berikut merupakan perhitungan menggunkan analisis mass balance.

1. Mengetahui komposisi sampah

Komposisi sampah terdiri dari jenis sampah kering dan sampah basah. Komposisi sampah basah dipisahkan berdasarkan jenisnya dengan satuan volume maupun berat per kapita per hari. Nilai komposisi sampah pada TPST berdasarkan Laili (2017).

Tabel 2. Komposisi Sampah

Jenis Sampah %

Makanan dan Daun 40.29

Ranting dan kayu 6

Kertas 7.63

Kain atau Tekstil 3.75

Kaca 1.38

Logam 4.49

Plastik 25.43

Lain-lain (diapers, B3) 10.44

Sumber : Laili, 2017

2. Mengetahui nilai recovery factor

Nilai recovery factor menunjukkan jumlah sampah yang dapat dimanfaatkan kembali dari sistem pengelolaan sampah, sehingga dapat mengetahui potensi reduksi sampah.

Nilai recovery factor pada TPST berdasarkan Laili (2017). Penelitian ini digunakan karena kesamaan lokasi yaitu di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Tabel 3. Recovery factor

Jenis Sampah %

Sampah basah 78%

Sampah daun 89%

Sampah plastik 94%

Sampah kertas 90%

Sampah kaca 60%

Sampah logam 95%

Sumber: Laili, 2017

Tabel 4. Perhitungan Mass balance

Jenis Sampah

Berat Sampah

Rf (%)

Berat Reduksi

(kg)

Berat Residu

(kg) Kertas Besaran

berat samapah

Besa ran Rf

Berat Sampah

Berat sampah (kg) – Plastik

Kain

(4)

Jenis Sampah

Berat Sampah

Rf (%)

Berat Reduksi

(kg)

Berat Residu

(kg)

Kayu (kg) x Rf :

100%

Berat R 9kg) Karet

Kaca Logam Lain-lain

Total 𝚺 Berat

Sampah 𝚺 Berat R 𝚺 Berat

Residu Sumber: Hasil Analisis, 2019

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum TPST Desa Janti

TPST Desa Janti dikelola secara mandiri oleh masyarakat Desa Janti dengan bantuan alat composting dan gerobak motor dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo. Sampah di TPST Desa Janti yang menjadi penelitian merupakan sampah perkotaan yang berasal dari sampah kawasan permukiman, perkantoran, pendidikan, dan lain- lain. TPST Desa Janti terletak di Perumahan Makarya Binangun, Desa Janti Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

TPST Desa Janti melayani sampah dari Desa Janti sendiri dengan 4 RW, 19 RT dan 1142 KK dari Desa Janti. Jumlah gerobak motor dan dorong yang melayani pengumpulan sampah menuju TPS Terpadu sebanyak 4 unit yang beroperasi setiap hari dimulai pukul 07.00-15.00 WIB.

TPST Desa Janti melayani sampah di 6 RW, 19 RT, dan 1142 KK dari Desa Janti. Sampah tersebut dilayani setiap hari dengan mengumpulkan sampah menggunakan gerobak motor yang berjumlah 4 kendaraan. Sistem pengelolaan di TPST Desa Janti terdiri atas sistem pemindahan, sistem pengolahan dan sistem pengangkutan.

1. Sistem Pemindahan

TPST Desa Janti memiliki landasan gerobak dan kontainer sebagai sarana pemindahan.

Sampah dipindahkan di ruang penampungan sampah yang bergabung dengan ruang pemilahan sampah didalam hanggar.

2. Sistem Pengolahan

TPST Desa Janti memiliki sistem pengolahan berupa pemilahan dan pengomposan.

Kegiatan pengolahan yang dilakukan yaitu pemilahan sampah organik dan anorganik serta kegiatan pengomposan sampah organik menjadi pupuk kompos. Tempat pengolahan di TPS Terpadu Desa Janti terbagi menjadi 4 bangunan utama yaitu ruang pemilahan sampah, ruang

pencacahan, ruang pengomposan dan gudang.

3. Sistem Pengangkutan

Sarana sistem pengangkutan yang melayani pengangkutan sampah dari TPST Desa Janti ke TPA Jabon adalah sarana pengangkut berjenis arm roll truck. Arm roll truck merupakan alat pengangkut sampah berupa truk chasis yang dilengkapi dengan hidrolic arm untuk mengangkat dan menurunkan kontainer. Pengangkutan sampah dengan menggunakan arm roll truck dilakukan 1 ritasi per hari. Rute pengangkutan sampah Desa Janti dimulai dari pool yang berada di Kecamatan Gedangan pada pukul 07.00 WIB.

TPST Desa Janti memiliki luas lahan keseluruhan 600 m2. TPST Desa Janti terbagi menjadi 4 bangunan utama yaitu ruang penampungan dan pemilahan sampah, ruang pencacahan, ruang pematangan/pengeringan dan ruang residu. Berdasarkan luas lahannya maka TPST Desa Janti termasuk dalam klasifikasi TPS tipe 3. Berikut merupakan ruang pengolahan yang terdapat di TPST Desa Janti.

1. Ruang Penampungan dan Pemilahan Kegiatan penampungan sampah dan pemilahan di TPS Terpadu Desa Janti tergabung dalam satu bangunan dikarenakan keterbatasan lahan. Sampah dikumpul dari sumber sampah rumah tangga kemudian diangkut menuju TPS Terpadu menggunakan gerobak dorong dan gerobak motor. Sampah kemudian dikumpulkan pada ruang pengumpulan dan sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomi akan dipilah untuk dijual. Jumlah tenaga kerja dalam proses pemilahan sebanyak 4 orang. Sampah residu kemudian diangkut menuju TPA Jabon dengan dump truck ritasi 1 kali seminggu.

Gambar 2. Ruang Penampungan dan Pemilahan

2. Alat Pencacahan

Sampah organik yang telah dipilah akan dicacah menggunakan alat pencacah untuk memperkecil ukuran sampah. Alat

(5)

pencacah berjumlah 2 unit dengan waktu kerja selama 2 jam perhari.

Gambar 3. Alat Pencacah 3. Ruang Pematangan/Pengeringan

Ruang pengomposan adalah ruang penyemaian sampah setelah dicacah.

Teknologi composting yang digunakan adalah open windrow. Teknologi open windrow menggunakan udara untuk mengubah sampah organik menjadi kompos.

Sekali proses penyemaian membutuhkan waktu 3-4 minggu untuk menjadi pupuk yang siap digunakan. Setelah itu sampah di ayak untuk menyaring pupuk yang berukuran besar yang disebut sebagai residu.

Kompos yang telah diayak, selanjutnya akan dikemas dan sudah bisa dipasarkan. Kompos dijual ke majalah trubus dan DLHK, sedangkan untuk masyarakat Desa Janti tidak perlu membayar untuk mengambil kompos.

Gambar 4. Ruang Pematangan 4. Ruang Residu

Ruang residu merupakan tempat untuk sisa sampah organik yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos seperti ranting dan kayu. Sampah residu selanjutnya akan dibawa menuju TPA. Selain sisa sampah yang tidak menjadi kompos, ruang ini digunakan sebagai tempat penyimpanan kompos yang akan dijual setelah dikemas. Keseluruhan sarana prasarana dan tenaga kerja pengolahan sampah Desa Janti dapat dilihat pada berikut.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pengolahan Sampah TPS Terpadu Desa Janti

Jenis Jumlah Kapastias Waktu Operasi Mesin

Cacah 2 - 2 jam/Hari

Mesin

Ayak 1 400 kg/Jam 2 jam/Hari

Gerobak

Sampah 4 1m3/Gerobak 1 rit/gerobak/Hari

Dump truk 1 8m3

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa sarana untuk pengolahan sampah terdiri atas berupa 2 unit mesin cacah, 1 unit mesin ayak, dan 4 gerobak motor.

Tabel 6. Tenaga Kerja TPS Terpadu Desa Janti

Jabatan Jumlah

Pelindung 1

Ketua 1

Ketua 1 bagian perencanaan 1

Ketua 2 bagian operasional 1

Bendahara 1

Tenaga pengangkutan, pencacahan,

penggilingan, penimbunan dan pengomposan 6 Sumber: Hasil Pengamatan, 2018

Berdasarkan Tabel 6. diketahui bahwa jumlah tenaga kerja untuk tenaga pengangkutan, pencacahan, penggilingan, penimbunan dan pengomposan berjumlah 6 orang. Karena keterbatasan tenaga kerja di TPST, maka seluruh pekerja bergantian melakukan kegiatan pengolahan. Sehingga, setelah melakukan pemindahan, pekerja akan berganti tugas untuk melakukan pencacahan, penggilingan dan kegiatan selanjutnya.

Volume Sampah TPST Desa Janti

Volume sampah dihitung dengan mengukur sampah yang masuk pada TPST Desa Janti. Perhitungan volume sampah dilakukan dengan pengamatan sampah yang masuk dalam waktu 7 hari. Volume sampah dari rumah tangga dihitung dengan mengalikan jumlah ritasi gerobak dengan volume tiap gerobak. Volume maksimal yang dapat diangkut oleh gerobak motor adalah 1.5 m3 dengan dimensi panjang 1,5 m tinggi 1,2 m dan lebar 0,8 m. Pengamatan dilakukan mulai hari senin-minggu, dimulai pada 19 Februari 2018 – 25 Februari 2018. Terdapat 4 gerobak motor di TPST dengan jumlah ritasi 2 gerobak motor adalah 2 kali sehari, dan 2 gerobak motor 1 kali sehari.

Volume sampah yang masuk ke TPST Desa Janti adalah sebesar 7.85 m3/hari. Berikut merupakan volume sampah yang masuk di TPST Desa Janti selama pengamatan 7 hari.

(6)

Gambar 5. Volume Sampah TPST Desa Janti Volume dan Berat Sampah Menurut Jenisnya

Volume sampah menurut jenisnya dihitung dengan cara mengalikan volume timbunan sampah di TPST dengan satuan komposisi sampah. Komposisi sampah menggunakan dasar penelitian di Kecamatan Waru oleh Laili (2017), yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Untuk mengetahui berat sampah dilakukan perhitungan dengan mengalikan volume sampah berdasarkan jenis yang telah diperoleh sebelumnya dengan satuan berat jenis sampah.

Satuan berat jenis sampah menggunakan pedoman IPCC dimana sampah terbagi menjadi 10 jenis sampah. Berikut satuan berat jenis sampah menurut Tchobanoglous. Dkk. (1993).

Tabel 7. Satuan Berat Jenis Sampah

No. Komponen Sampah Berat Jenis (kg/m3)

1 Sampah Organik 288,34

2 Sampah Plastik 65,68

3 Sampah Kertas 89,71

4 Sampah Kayu 593,00

5 Sampah Kain 65,80

6 Sampah Karet 129,75

7 Sampah Logam 320,38

8 Sampah Kaca 195,43

9 Sampah Kaleng 89,71

10 Lain-Lain 480,57

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh hasil volume dan berat sampah berdasarkan jenisnya pada Tabel 8.

Tabel 8. Volume dan Berat Sampah Komposisi

Jenis Komposisi (%) Volume Sampah (m3)

Berat Sampah (kg)

Organik Makanan 40.53% 3.16 911.95

Ranting 6.04% 0.47 279.30

Anorganik

Kertas 7.68% 0.60 53.73

Kain 3.77% 0.29 19.37

Kaca 1.39% 0.11 21.17

Logam 4.52% 0.35 112.92

Plastik 25.58% 2.00 131.11

Lainnya 10.50% 0.82 393.85

Total 100% 7.80 1923.41

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Tabel 8 menunjukkan volume dan berat sampah pada TPST Desa Janti berdasarkan komposisi sampah. Volume sampah tertinggi yaitu sampah organik dengan jumlah volume sampah sebesar 3.16 m3 atau sebesar 40.53%.

Volume sampah terendah adalah sampah kaca sebesar 0,11 m3 atau sebesar 1.39%.

Potensi Reduksi

Analisis potensi reduksi sampah menggunakan metode mass balance dengan volume sampah yang dapat diolah di TPST Desa Janti dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.

Potensi Reduksi Sampah Organik

Sampah organik di TPST Desa Janti diolah menjadi kompos. Sampah organik yang dapat diolah menjadi produk kompos adalah sampah yang mudah terurai seperti sisa sayuran. buah.

nasi dan sampah dedaunan. Sedangkan, yang tidak dapat diolah dengan composting yaitu sampah organik yang tidak mudah terurai seperti ranting, tulang dan kulit tidak dapat diolah dengan composting karena waktu yang dibutuhkan hingga sampah terurai oleh mikroba sangat lama.

Tabel 9. Potensi Reduksi Sampah Organik

Jenis

Sampah Komposisi

Volume Sampah (m3)

Recovery factor

(%)

Volume Reduksi (m3/hari)

Volume Residu (m3/hari) Organik Makanan dan daun 3.16 78% 2.47 0.70 Ranting dan kayu 0.47 89% 0.42 0.05

Total 3.63 2.89 0.75

Persentase 79% 21%

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Berdasarkan Tabel 9, diketahui bahwa potensi reduksi sampah organik terbesar adalah dari sampah makanan dan daun yaitu sebesar 2.47m3/hari. Potensi reduksi sampah organik adalah sebesar 2.89 m3/hari atau sebesar 79%

dan menghasilkan residu 0.75 m3/hari atau sebesar 21%.

Potensi Reduksi Sampah Anorganik

Sampah anorganik dari aktivitas rumah tangga terdiri dari sampah kertas, sampah kaca, sampah logam dan sampah plastik. Pada TPST Desa Janti, sampah anorganik diolah dengan reuse atau dijual kembali ke pengumpul dan pengolahan recycle dengan mencacah sampah plastik menjadi flakes.

Hari 1 (Seni

n) Hari

2 (Sela

sa) Hari

3 (Rab

u) Hari

4 (Ka mis)

Hari 5 (Jum

at) Hari

6 (Sab

tu) Hari

7 (Min ggu) Volume 7,87 7,90 7,67 7,73 7,96 7,83 8,01

7,407,50 7,607,70 7,807,90 8,008,10

VOLUME SAMPAH (M3)

Volume Sampah TPST Desa Janti

(7)

Gambar 6. Mass Balance TPST Desa Janti Tabel 10. Potensi Reduksi Sampah Anorganik

Jenis

Sampah Komposisi Volume Sampah (m3)

Recovery factor

(%)

Volume Reduksi (m3/hari)

Volume Residu (m3/hari)

Anorganik

Kertas 0.60 90% 0.54 0.06

Kaca 0.11 60% 0.06 0.04

Logam 0.35 95% 0.33 0.02

Plastik 2.00 94% 1.88 0.12

Kain 0.29 90% 0.26 0.03

Total 3.35 3.08 0.27

Persentase 92% 8%

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Secara keseluruhan, persentase reduksi sampah anorganik sebesar 39.24% dan potensi reduksi sampah organik sebesar 36.77%. TPST Desa Janti mampu mereduksi sampah sebesar 5.97 m3/hari atau sebesar 76.01%, sedangkan residu sampah sebesar 23.99% tidak diolah di TPST Desa Janti, namun dibawa ke TPA Jabon.

Berdasarkan Gambar 6, diketahui bahwa persentase reduksi sampah anorganik sebesar 39.24% yang terdiri atas sampah plastik, kacam logam, kertas dan kain. Potensi reduksi sampah organik sebesar 36.77% yang terdiri atas sampah makanan dan daun. TPST Desa Janti mampu mereduksi sampah sebesar 5.97 m3/hari atau sebesar 76.01%, sedangkan residu sampah sebesar 1.88 m3 atau sebesar 23.99% tidak diolah di TPST Desa Janti, namun dibawa ke TPA Jabon.

Tabel 11. Persentase Volume Sampah berdasar Pengolahan.

Tipe Pengolahan Jenis Sampah Volume Reduksi (m3) %

Composting Daun, makanan 2.89 37%

Reuse Plastik, kertas,

kaca dan logam 1.06 14%

Tipe Pengolahan Jenis Sampah Volume Reduksi (m3) %

Recycle Sampah plastik 1.88 24%

Total 5.83

Volume Sampah

Eksisting (m3) 7.85 75%

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Berdasarkan hasil survei, TPST Desa Janti memiliki volume sampah sebesar 7.85 m3 per hari, dengan komposisi sampah organik sebesar 3.63 m3 per hari atau 46% dari total volume sampah eksisting, dan sampah anorganik sebesar 4.22 m3 per hari atau 54%. Pada kondisi eksisting, terdapat residu sampah sebesar 25% m3 sampah per hari yang tidak dapat direduksi di TPST dan dibawa ke TPA Jabon.

Tabel 11 menjelaskan persentase dari volume sampah eksisting yang dapat direduksi di TPST Desa Janti melalui tiga tipe pengolahan, yaitu composting, reuse dan recycle. Pengolahan ini merupakan tipe pengolahan yang diterapkan di TPST Desa Janti. Pengolahan composting memiliki volume reduksi sebesar 2.89 m3 per hari atau 37%. Pengolahan reuse memiliki volume reduksi sebesar 1.06 m3 per hari atau 14%.

Pengolahan recycle memiliki volume reduksi sebesar 1.88 m3 per hari atau 24%. Total volume sampah eksisting yang dapat direduksi adalah sebesar 5.83 m3 per hari atau 75% apabila dibandingkan dengan volume sampah total yang masuk di TPST Desa Janti.

Berdasarkan Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013. Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo memiliki target pengolahan sampah di TPST sebesar 14%. TPST Desa Janti

(8)

yang melakukan pengolahan dengan composting, reuse dan recycle, menunjukkan hasil bahwa TPST Desa Janti telah melampaui target 14%, yaitu sebesar 75% sampah dapat diolah di TPST Desa Janti.

KESIMPULAN

TPST Desa Janti memiliki potensi reduksi sampah organik sebesar 2.89 m3 /hari atau sebesar 36.77%, sedangkan sampah anorganik memiliki potensi reduksi sebesar 39.24% atau sebesar 3.08 m3 /hari yang terdiri dari 0.60 m3 /hari sampah kertas, 0.11 m3 /hari sampah kaca, 0.35 m3 /hari sampah logam dan 2 m3 /hari sampah plastik.

Pengolahan yang dapat dilakukan di TPST Desa Janti adalah pengolahan comopsting, recycle, dan reuse. Pengolahan composting memiliki volume reduksi sebesar 2.89 m3 per hari atau 37%. Pengolahan reuse memiliki volume reduksi sebesar 1.06 m3 per hari atau 14%.

Pengolahan recycle memiliki volume reduksi sebesar 1.88 m3 per hari atau 24%. Total volume sampah eksisting yang dapat direduksi adalah sebesar 5.83 m3 per hari atau 75% dengan residu sampah sebesar 25% yang dibawa ke TPA Jabon.

Hal ini menunjukkan bahwa TPST Desa Janti telah mampu melampaui target dari Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 19-2454- 2002 Tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 3242 2008 Tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo 2013. Masterplan Persampahan Kabupaten Sidoarjo. Sidoarjo: DLHK Kabupaten Sidoarjo.

Fatchurrahman, Taufiq. 2018. Manajemen Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Melalui Inovasi “Ecobrick”. Yogyakarta.

Hardianto. 2012. Potensi Reduksi dan Potensi Ekonomi Sampah Kering (Studi Kasus:

Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

Universitas Negeri Surabaya.

Hartono, Edi. 2006. Peningkatan Pelayanan Pengelolaan Sampah Di Kota Brebes Melalui Peningkatan Kemampuan Pembiayaan. Universitas Diponegoro Semarang.

Kecamatan Waru Dalam Angka. 2017. Kabupaten Sidoarjo.

Laili, Vivi Rahmatul. 2017. Strategi Peningkatan Operasional Tpst Di Kabupaten Sidoarjo.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Dan Retribusi Pelayanan Persampahan/

Kebersihan.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta:

Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Jakarta:

Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2017. Petunjuk Teknis TPS 3R.

Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Studi
Tabel 2. Komposisi Sampah
Gambar 2. Ruang Penampungan dan  Pemilahan
Tabel 5. Sarana dan Prasarana Pengolahan  Sampah TPS Terpadu Desa Janti
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang memiliki hubungan atau kaitan dengan pola komunikasi suami istri dalam pernikahan beda etnis antara lain adalah : Penelitian

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya bilingual dalam satu prasasti menunjukkan bahwa pada saat itu yaitu pada awal abad ke-10 di

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa analisis pengelolaan aset tetap (Barang Milik Negara) pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru

Nasabah yang ingin menerapkan prinsip syariah memposisikan citra perusahaannya menjadi lembaga keuangan yang berbasis syariah sehingga penerapan riba yang masih

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kepada pelanggan yaitu sikap dan

pr oduct ). Bar ang seper ti itu pada umumnya adalah bar ang akhir. Contoh dar i pasar ol igopol i yang menghasi lkan bar ang akhir adalah industr i mobil dan tr uk,

Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Manipulatif berupa Sticky Notes .... Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Manipulatif berupa Sticky Notes

Berdasarkan temuan empiris, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1 : ada pengaruh yang signifikan antara dividend yield, retained earnings, book value , dan total debt