• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang bermacam macam suku dan bangsa, hal tersebut disebabkan adanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang bermacam macam suku dan bangsa, hal tersebut disebabkan adanya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Malang adalah Kota di Indonesia yang terletak di Jawa Timur, kota yang merupakan kota terbesar nomor 2 se Jawa Timur setelah kota Surabaya. Kota ini memiliki penduduk yang bermacam macam suku dan bangsa, hal tersebut disebabkan adanya banyak dari mereka yang berasal dari luar kota maupun luar pulau untuk bekerja, menuntut ilmu juga menetap di Kota Malang. Berbagai macam aspek di Kota Malang dapat dikategorikan menjadi kota yang lengkap dalam berbagai fasilitas, hal tersebut menyebabkan akan kepadatan penduduk. Dimasa pandemi Covid-19 Kota Malang dapat disorot bagaimana penanganannya dari pemerintah kepada masyarakat, meskipun secara tingkat penduduk yang terserang wabah corona tidak terlalu banyak dibanding kota yang lain. Realitas ini menarik dikaji melalui penelitian tentang bagaimana tanggapan masyarakat milenial terhadap panopticon penanganan pandemic Covid 19 di Kota Malang akan saya kaitkan dengan karya karya Michel Foucault seperti Discipline and punish yang ditulis oleh Michel Foucault.

Covid-19 merupakan bencana dunia dimana hal tersebut adalah wabah global yang secara sruktural merubah segala aspek kehidupan di bumi. Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kalinya di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.

Kasus pertama kali di Indonesia adanya 2 orang penduduk kota Depok yang terjangkit virus Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020. Dalam kajian sosiologi post modernisme oleh Michel Foucault atau yang sering dipanggil Michel Fuko dalam bukunya yang berjudul Discipline and punish yang berjudul asli Surveiller et punir: Naissance de la prison

(2)

2 diterbitkan pada tahun 1975. Dalam buku tersebut telah disajikan diantaranya perkembangan penjara sebagai lembaga pemasyarakatan sebagai pengendalian sosial yang bersifat resmi atau formal, yang mengambarkan dan mengidentifikasi tentang pengendalian terhadap mereka berdasarkan peraturan penjara. Panopticon merupakan system beroprasinya sebuah kekuasaan, seperti contoh CCTV dimana hal tersebut merupakan pemantauan langsung dari pemegang kekuasaan tertinggi atas wilayah tersebut terhadap bawahannya. Contoh kongkrit dari panopticon tersebut adalah sebuah pabrik memasang CCTV agar dapat memantau kinerja para pegawainya. Sama halnya seperti Covid-19 yang tidak luput dari panopticon rezim. Meskipun ada hal baik dan buruk dari adanya panopticon tersebut.

Dikaji dari buku the birth of clinic (Foucault 1963), Covid-19 memiliki keterkaitan beberapa kebijakan telah tercipta olehnya baik antara rezim juga dengan rumah sakit. Di Kota malang per tanggal 17 februari 2021 terdapat kasus Covid-19 sebanyak 5.903 kasus, pasian meninggal 522, pasien sembuh 5.235 dan pasien yang masih dalam perawatan berjumlah 173 orang. Tentunya jumlah tersebut apabila diamati dari jumlah rukun tetangga yang ada di Kota Malang berjumlah 4.226 dimana sekitar 94.22 persen termasuk kategori zona hijau dan sekitar 5,78 persen sisanya termasuk kedalam zona kuning. Panopticon di Kota Malang juga terjadi di seluruh Indonesia, kewajiban masyarakat memakai masker apabila keluar rumah. Hal tersebut menjadi keharusan masyarakat terutama masyarakat Kota Malang yang hendak keluar rumah baik itu sekedar keluar maupun untuk bekerja.

Pemeriksaan Razia demi Razia masih terus dilakukan oleh pemerintah dan pihak berwajib guna menekan penyebaran Covid-19, Razia sering kali dilakukan di warung, cafe dan tempat tempat ramai lainnya yang biasa digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat.

Namun dengan adanya aturan memakai masker yang diserukan oleh pemeritah masih ada masyakat yang tidak memakai masker dengan sengaja maupun tidak sengaja meskipun

(3)

3 dengan tidak memakainya masker hal dersebut dapat dikenai sanksi berupa di denda.

Sebuah polling di Instagram tanggal 15 Januari 2021 dengan pertanyaan ”mengapa anda memakai masker apabila keluar rumah?” dengan pilihan 1. Mematuhi Protocol kesehatan dari memerintah atau 2. Adanya ketakutan terhadap virus Covid-19. Dari polling angket tersebut pemberi suara nomer 1 terdapat 34 orang (54%) dan pemberi suara nomer 2 terdapat 28 (46%) orang. Dari angket tersebut 54% dari 62 orang masih kurang sadar akan bahayanya Covid-19 yang sebagai mana ada dalam pertanyaan dengan jawaban mereka yang patuh terhadap Panopticon kesehatan. Dari jawaban tersebut mereka terlegitimasi dengan adanya aturan memakai masker dan segala bentuk Panopticon kesehatan lainnya.

Buku the birth of the clinic, karya dari Foucault menggunakan metode strukturalis.

Disini beliau diskurs kedokteran dan yang melandasinya. Hal tersebut menjadi tema yang diutamakan dalam buku the birth of clinic karena ilmu pengetahuan manusia berdasarkan ilmu pengobatan.sebelum abad 19 kedokteran sudah digolongkan menjadi cabang ilmu dan sasaran studinya adalah sistem penggolongan penyakit , setelah abad 19 ilmu kedokterantelah dipusatkan perhatiannya pada penyakit yang menjangkit individu juga penyakit yang menyerang masyarakat.

Hingga saat itu masih belum adanya struktur klinis didalam ilmu kedokteran, solusinya adalah membangun klinik sebagai tempat memeriksa pasien sakit. Disini Michael fuco menggunakan istilah gaze yaitu tatapan(gazing) yang merupakan sebuah pengetahuan pada saat itu. Dengan istilah lain, pengetahuan berasal dari apa yang dilihat oleh dokter dari pada apa yang mereka baca dari buku. Foucault melihat tatapan anatomi klinis sebagai perubahan besar dalam ilmu kedokteran barat, dengan demikian tidak ada evolusi pengetahuan, tetapi yang ada yaitu perubahan epistemic. Dokter tidak lagi menjadi peran yang sama tetapi terdapat perbedaan peran jga. Dimana pasien telah menjadi objek ilmu pengetahuan dan bukannya penyakit yang menjadi objek.

(4)

4 Dipandang dari sudut strukruralisnya yang telah berubah adalah sifat diskursus nama penyakit,pengklasifikasian, bidang objek, dan yang lainnya. Seperti halnya Covid- 19 yang pada dasarnya merupakan penyakit yang menyerah masyarakat (epidemi).

Masyarakat telah ditakutkan kepada wabah yang dimana dididalamnya terdapat kekacauan yang terjadi. Dapat diartikan pula Covid-19 merupakan gazing atau tatapan medis yang dimana pengetahuan tentang Covid-19 hanya sebatas apa yang telah dilihat oleh dokter.

Vaksinasi untuk Covid-19 masih dalam pro dan kontra dimana banyak diantara masyarakat masih belum percaya seutuhnya terhadap vaksin Covid-19. Hal itu terjadi karena vaksin tersebut masih dianggap gazing atau tatapan medis yang dimana pengetahuan tentang vaksin Covid-19 masih sebatas pengetahuan yang dimikili oleh rumah sakit dan pihak yang terkait. Meskipun pemerintah memberi ketegasan yang masih berupa wacana terkait vaksin Covid-19 bagi yang melanggar atau tidak mau akan divaksin mereka akan di denda sebesar 5 juta rupiah, selain itu yang menjadi problematika vaksin Covid-19 yang berbeda beda menurut pandangan masyarakat yaitu ada yang gratis dan ada juga yang berbayar, tentunya vaksin gratis di berikan oleh pemerintah, oleh karenanya hal tersebut menjadi ketakutan tersendiri dari masyarakat atas kemanjuran dari vaksin tersebut.

Banyak dari kabar kabar internasional yang menyebarkan berita akan efek samping yang menakutkan setelah di vaksinasi. Salah satu contoh berita yang berada di negara Israel, sebanyak 13 orang lumpuh setelah di vaksinasi buatan Pfizer BioNTech, kejadian tersebut terjadi setelah suntikan ke 2 juta masyarakat Israel. Meskipun dari berita tersebut menyatakan 13 orang lumpuh setelah vaksinasi tentunya ada perasaan cemas pada masyarakat apabila hendak di vaksin. Salah satu vaksin yang tiba di Indonesia Astra Zeneca telah dihentikan peredarannya di beberapa negara eropa, hal ini terjadi setelah 5

(5)

5 juta orang di vaksinasi di eropa terdapat 30 kasus pembekuan darah atau dalam istilah medis Trimboembolic Event

Di Indonesia sendiri saat ini per tanggal 15 april 2021 terdapat 1.583.182 kasus positif Covid-19, sembuh 1.431.892 , dan meninggal 42.906. dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2019 yang mencapai angka 270,6 juta jiwa , angka masyarakat yang terkena Covid-19 hampir mencapai 1%, meskipun demikian peran pemerintah sangat berpengaruh besar dalam penanganan kasus Covid-19, dengan diberlakukan Panopticon kesehatan berupa memakai masker, mencuci tangan serta menjaga jarak hal tersebut belum juga ampuh untuk mengurangi penyebaran Covid-19 terbukti dalam kurun waktu 1 tahun semenjak Covid-19 pertama kali ada di Indonesia dengan adanya 1 orang terdampak Covid-19 pada tanggal 15 april 2021 sudah mencapai angka 1.583.182 kasus positif Covid- 19. Dengan demikian masker dan segala bentuk Panopticon kesehatan akan saya kaji dengan penelitian saya yang berjudul panopticon pemerintah terhadap implementasi penanganan pandemic Covid-19 di Kota Malang.

Dalam teori kekuasaan pada zaman dahulu kekuasaan di tangan raja namun pada saat ini setelah berkembangnya zaman kini kekuasaan dibentuk dari relasi yang dibentuk dari raja, pemerintah dan juga rakyat yang pada halnya transnasional,abstrak dan subjektif. Transnasional yang berarti kekuasaan tidak dibatasi faktor geografis, abstrak berarti kekuasaan tidak berwujud secara nyata, lalu subjektif dimana manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam berlakunya kekuasaan tersebut. Adanya teori kekuasaan tersebut munculah istilah episteme yang merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berada pada suatu waktu atau zaman tersebut. Tentunya dizaman pandemic Covid- 19 diperlukan episteme untuk bertahan hidup.

Kamampuan manusia dalam melihat dalam meraba dalam gazing (tatapan) yang utama merupakan sebuah autopsy atau penyebab kematian seseorang adalah suatu

(6)

6 perubahan terpenting dalam ilmu pengetahuan sebagai sumber, mengenai autopsi Foucault berbicara ”kegelapan hidup akan dalam cahaya kematian” (1975:146).dengan tatapan anatomi merupakan suatu perubahan besar dalam ilmu kedokteran barat. Dengan hal tersebut bukan termasuk evolusi pengetahuan ,namun yang terjadi perubahan episteme.

Dokter tidak lagi memerankan peran yang sama, terdapat perbedaan peran dan aturan yang tidak lagi sama, juga pasien telah menjadi objek dan praktik dari ilmu pengeatahuan bukannya penyakit sebagai objek.

Sudut pandang peneliti dengan pembahasaan diatas disini saya akan memperdalam sebagaimana yang ada dalam teori kekuasaan dan panopticon sebagai istilah utama dalam pengawasaan rumah sakit pada pasien, apakah memiliki kesamaan dengan pemeritah Kota Malang terhadap masyarakat Kota Malang dari sudut pandang the birth of clinic dengan menggunakan kacamata sebagai peneliti. Adanya seruan melakukan Panopticon kesehatan merupakan sebuah panopticon terhadap masyarakat Kota Malang oleh pemerintah dengan unsur pengawasaan yang sama pada the birth of the clinic adalah adanya ketakutan pada masyarakat apabila melanggar tidak patuh Panopticon kesehatan akan terkenal punish (hukuman). Tentunya dalam pemberlakuan hukuman ada yang ringan berupa denda hingga berat berupa kurungan penjara bagi para pelanggar.

Banyaknya sudut padang dari lapisan masyarakat lokal, nasional juga internasional, terdapat banyak pendapat mengenai pandemic Covid-19. Di Indonesia sendiri terdapat pro dan kontra sebagai mana adanya pihak yang mengatakan Covid-19 merupakan terdapat konspirasi didalamnya juga disisi lain mengatakan Covid-19 merupakan sebuah virus biasa yang tidak mematikan dan adanya pihak yang mengatakan Covid-19 merupakan sebuah virus yang berbahaya sehingga harus sangat berhati hati dan melaksanakan Panopticon kesehatan. Dari kedua sudut pandang tersebut terbagi menjadi 2 perbedaan masyarakat, dalam penelitian ini saya yang akan mengukur sebagaimana

(7)

7 panopticon pemeritah Kota Malang terhadap implementasi penanganan Covid-19 Kota Malang, terbagi menjadi : (1) masyarakat patuh Panopticon kesehatan karena pengawasaan atau panoticon atas rezim dan (2) masyarakat patuh Panopticon kesehatan karna kesadaran individu terhadap bahaya Covid-19.

Pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden Indonesia, Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, yang mengatur pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai respons terhadap Covid-19, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk membatasi pergerakan masyarakat juga barang masuk dan keluar dari daerah masing-masing asalkan mereka telah mendapat izin dari kementerian terkait (dalam hal ini Kementerian Kesehatan). Peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa pembatasan kegiatan yang dilakukan meliputi meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan acara keagamaan, dan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Pada saat yang sama, KEPPRES Nomor 11 Tahun 2020 juga ditandatangani, yang menyatakan pandemi koronavirus sebagai bencana nasional. Pembuatan kedua peraturan tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang karantinaan kesehatan, yang mengatur ketentuan mendasar untuk PSBB. Langkah kebijakan pemerintah ini dalam penanganan Covid-19 selain memberlakukan penggunaan Panopticon kesehatan khususnya penggunaan masker, dengan adanya pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang bertujuan untuk membatasi kegiatan penduduk pada suatu wilayah atau daerah guna mencegah penyebaran virus Covid-19, dan berlaku pada tanggal 17 april 2020.

Kebijakan pemerintah dalam menggulangi Covid-19 tentunya tidak sebatas PSBB namun masih banyak kebijakannya seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau yang disngkat menjadi PPKM menjadi salah satu fenomena yang terjadi pada tanggal 3 juli 2021 sampai tanggal 20 juli 2021, hal terebut terjadi karena angkat kenaikan Covid-

(8)

8 19 semakin tajam setelah adanya virus varian baru yaitu DELTA , sebagaimana DELTA merupakan virus Covid-19 yang telah bermutasi. Tersebarnya berita dan juga info kepada masyarakat yang dimana ada beberapa dokter yang mengklam bagaimana wabah virus corona merupakan hal yang tidak berbahaya dan juga membuat pernyataan bahwa angka kematian banyak karena komplikasi beberapa obat. Tentunya hal tersebut mengakibatkan kebingungan terhadap masyarakat luas akan berita tersebut.

Peneliti membuat obeservasi di sebuah medsos Instagram pada tanggal 15 Januari 2021 dengan pertanyaan ”mengapa anda memakai masker apabila keluar rumah?” dengan pilihan 1. Mematuhi Panopticon kesehatan dari memerintah atau 2. Adanya ketakutan terhadap virus Covid-19. Dari polling angket tersebut pemberi suara nomer 1 terdapat 34 orang (54%) dan pemberi suara nomer 2 terdapat 28 (46%) orang. Dari angket tersebut 54% dari 62 orang, namun setelah meningkatnya angka kematian karena Covid-19 pada tanggal 24 juli 2021 pada sebuah polling di Instagram persentase perbandingan antara pemakaian masker karena taat aturan terhadap pemerintah menurun menjadi 37% (18 orang) dari 49 responden dan sisanya berjumlah 31 responden atau 63% dari 49 responden, hal tersebut tidak terlepas dari ketatnya PPKM darurat yang di laksanankan pemerintah.

Fenomena ppkm darurat menjadikan tingkat kesadaran masyarakat terhadap terjangkit wabah Covid-19 semakin meningkat. Serta dapat meningkatkan panopticon pemerintah terhadap masyarakat Kota Malang sebagai metode pemerintah dalam mengatur segala bentuk pengawasan terhadap aktivitas juga sikap terhadap masyarakat Kota Malang.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana tanggapan masyarakat milenial terhadap panopticon penanganan pandemi Covid-19 di Kota Malang?

(9)

9 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam mengenai tanggapan masyarakat milenial terhadap panopticon penanganan pandemi Covid-19 di Kota Malang.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep panopticon dalam teori kekuasaan Michel Foucault.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan berguna bagi penyintas Covid 19 dan bagi peneliti selanjutnya dengan tema serupa

1.5 Definisi Konseptual 1.5.1. Panopticon

Menurut Foucault panopticon adalah struktur yang memungkinkan pejabat penjara berpeluang penuh dalam mengawasi narapidana. Dalam kenyataannya pengamatan tersebut pejabat penjara tidak perlu hadir dalam melakukan pengawasaan secara langsung. Panopticon dapat berbentuk sebuah Menara yang berada ditengah bundaran lingkungan penjara, lalu Foucault melihat panopticon sebagai basis keseluruhan tipe masyarakat (Foucault,1979). Dalam kajian ini terdapat sebuah tanggapan oleh masyarakat milenial terhadap sebuah panopticon yang diberikan oleh pemerintah atau rezim. Panopticon pemerintah ini terdapat sebuah peraturan yang menjadikan masyarakat merasa terlegitimasi oleh pengawasan langsung yang dijalankan oleh aparatur rezim. Masyarakat milenial dalam kajian ini dipaksakan untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga dalam proses panopticon yang berlangsung menjadikan sebuah produk panopticon yang disebut disiplin tubuh.

(10)

10 1.5.2. Generasi Milenial

Generasi milenial merupakan generasi yang hidup pada zaman informasi dan komunikasi terbuka dari internet. Milenials adalah istilah Cohort dalam demografi.

Menurut Ali dan Purwadi (2017) dalam (Nugraha, 2018) saat ini terdapat empat cohort besar dalam demografi, yaitu generasi yang disebut Baby Boomer yaitu generasi yang lahir pada tahun 946-1964, Gen-X adalah generasi yang lahir pada tahun 1965-1980, selanjutnya Millenials atau generasi Y yakni generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 2000. Terakhir ada yang disebut generasi Gen Z yaitu generasi yang lahir dari tahun 2001 sampai sekarang. Namun dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa yang termasuk generasi milenial ini adalah gabungan dari generasi Y dan generasi Z.

kajian ini meneliti masyarakat milenial di Kota Malang, sebagaimana tanggapan responden dan narasumber mengenai panopticon implementasi penanganan pandemi Covid 19 Di Kota Malang.

1.5.4. Pandemi Covid 19

Covid-19, yang disebabkan oleh virus SARS-CoV2, adalah penyakit yang berpotensi fatal yang mewakili masalah kesehatan masyarakat global utama. Virus SARS-CoV2 menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah dan menyebabkan pneumonia pada manusia, dengan gejala yang tampak lebih ringan daripada infeksi SARS atau MERS, tetapi akhirnya menjadi penyakit mematikan hiperinflamasi dan disfungsi pernapasan. infeksi dan penyakit bySARS-CoV2 dapat kira-kira dibagi menjadi tiga fase: I. fase asimptomatik dengan atau tanpa virus yang terdeteksi; II fase gejala yang tidak parah dengan keterlibatan jalan nafas atas; dan III. penyakit parah, berpotensi mematikan dengan hipoksia, infiltrat 'ground glass' di paru-paru, dan berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dengan viral load tinggi. (Nile et al., 2020)

(11)

11 1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis penelitian

Creswell dan Plano Clark (2011) mendefinisikan penelitian metode campuran sebagai studi yang mencakup setidaknya satu untaian kuantitatif dan satu untaian kualitatif. Untaian adalah komponen studi yang mencakup proses dasar melakukan penelitian kuantitatif atau kualitatif: mengajukan pertanyaan penelitian, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menafsirkan hasil. Namun, ini hanyalah deskripsi "tingkat permukaan" dari karakteristik penelitian metode campuran. Kami akan melihat lebih dekat pada karakteristik tertentu dalam beberapa saat.

Jenis penelitian adalah studi kasus sebagaimana penelitiannya mengekplorasi kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas (berbagai kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam sumber informasi atau sumber informasi majemuk (misalnya, pengamatan, wawancara, bahan audiovisual dan dokumen dan berbagai laporan), dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus. (Cresswell et al., 2003). Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Methods) yaitu metode menggabungkan dua jenis metode penelitian (kualitatif dan kuantitatif). Langkah pertama melakukan survey, langkah yang kedua melakukan study mendalam secara kualitatif.

1.6.3 Lokasi Penelitian

Kota malang dipilih menjadi lokasi penelitian karena Kota Malang menjadi zona merah di jawa timur selama masa pandemi.ditambah data zona merah Kota malang.

1.6.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling, Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono, 2008). Purposive sampling yang juga disebut sebagai sampel

(12)

12 penilaian atau pakar adalah jenis sampel nonprobabilitas. Alasan peneliti menggunakan Teknik tersebut karena dalam pengambilan sebuah sampling dalam masyarakat diperlukan narasumber yang memumpuni sebagai informan mengenai panopticon pemerintah terhadap masyarakat Kota Malang. Dalam hal ini kriteria yang dimaksud yaitu masyarakat milenial umur 20 hingga 30 tahun dengan minimal pendidikan strata 1 . Pengambilan sample diperoleh dari beberapa responden yang memilih survey di sebuah akun Instagram lalu akan dipilih 3 dari masing masing responden jawaban A dan B dengan pertanyaan ”mengapa anda memakai masker apabila keluar rumah?” dengan pilihan 1. Mematuhi protocol kesehatan dari memerintah atau 2. Adanya ketakutan terhadap virus Covid-19.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam mix methods ini menggunakan dengan metode antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Langkah pertama oleh peneliti dengan dilakukan wawancara terhadap narasumber untuk mendapatkan data kualitatif lalu akan diikuti dengan data kuantitatif.

1. Kuisioner

Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yangsecara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.

Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci dan lengkap 2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah percakapan antara pewawancara dengan terwawancara perihal pertanya pertanyaan serkait dengan panopticon masyarakat Kota Malang dimasa pandemi Covid-19, dengan system pewawancara menanyakan pertanyaaan terhadap terwawancara terkait hal tersebut. wawancara menurut para ahli

(13)

13 merupakan pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Esterberg (Sugiyono,2015:72)

Sistem teknik wawancara ini merupakan sebuah bagian penelitian yang penting karena dalam teknik ini peneliti dapat mendapatkan data kualitatif untuk segara dilanjutkan ke data kuantitaf, dengan mengajukan pertanyaan guna menguji valid atau tidaknya data tersebut dan menggali lebih dalam dengan perihal terkait panopticon pemerintah terhadap masyarakat Kota Malang di masa pandemi Covid- 19. Jenis wawancara ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu wawancara tersrtuktur dan wawancara tidak tersrtuktur. Pertama wawancara terstuktur peneliti merencanakan seperangkat pertayaan terhadap narasumber yang berkaitan dengan judul peneliti dengan lengkap 5W 1H siapa,apa,dimana,kapan,mengapa dan bagaimana kepada narasumber yang sesuai dengan kriteria pada subjek penelitian. Kedua wawancara tidak stuktur dimana pertanyaan yang diajukan kepada narasumber atau responden tidak ditentukan sebelumnya dengan kata lain secara spontan pewawancara menyanyakan diluar petanyaan terstruktur namun tetap pada topik yang sama.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.

Metode pelaksanaan dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi informasi-informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta menunjang kebenaran dan keterangan yang diberikan sesuai dengan penelitian yang dibahas. Dalam

(14)

14 penelitian ini, peneliti setelah melakukan observasi dan wawancara akan mendapatkan dokomentasi berupa foto narasumber juga rekaman suara narasumber

1.6.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data pada penelitian mixing methods yang merupakan penggabungan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Dalam penelitian ini peneliti mencari data narasumber dengan kriteria atau bisa disebut dengan purpose sampling. Dengan kriteria tersebut narasumber yang sesuai dengan kriteria tersebut akan diberi pertanyaan yang berkaiatan dengan panopticon pemerintah terhadap masyarakat Kota Malang di masa pandemi Covid-19 juga lalu juga akan diamati perilaku dan sikap narasumber atau informan saat melakukan aktivitas.

Dalam metode penelitian ini dapat diaplikasikan bila peneliti memiliki pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes dan prosesnya, serta menyangkut kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian.

Bagan 1.1 Desain Exploratory

Sumber creswell dan clark 2011

Bagan desain exploratory yang memiliki kemiripan sama halnya dengan explanatory desain hanya urutannya dibalik. Terdapat sekuensial dalam tahapan penelitian, dimulai dari penelitian kuantitatif dan dilanjutkan dengan kualitatif. Prioritas pengambilan dan analisis data kualitatif dilakukan di tahap awal. Dibangun dari hasil analisis ekploratori pada tahap pertama, peneliti melanjutkan tahap berikutnya dengan metode kuantitatif untuk menguji atau melakukan generalisasi berdasarkan temuan awal.

KUALIFIKASI DATA DAN

ANALISIS

KUALIFIKASI DATA DAN

ANALISIS TINDAK

LANJUT

INTERPRESTASI

(15)

15 Peneliti kemudian melakukan interpretasi bagaimana hasil penelitian kualitatif dibangun oleh temuan awal (data kualitatif).

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik kekuasaan yang melekat pada paham kekuasaan Jawa yang sangat besar pengaruhnya bagi model dan perilaku birokrasi Indonesia adalah:.. (1) kekuasaan adalah

Sehubungan dengan surat pencabutan atas Surat Pernyataan Saudara tanggal ... Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, surat pencabutan atas Surat Pernyataan Saudara*): tidak

(atur $aramita.. 5ingkatan hidu$ berguru dalam 7atur asrama adalah... =ang dimaksud masa berumah tangga dalam 7atur asrama disebut... Perkainan "ang berdasarkan saling

THE MEANING OF TRUE HAPPINESS OF JOHN TYREE REFLECTED IN NICHOLAS SPARKS “DEAR JOHN” (2006): AN INDIVIDUAL PSYCHOLOGICAL APPROACH SKRIPSI. FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU

Beberapa metode pengolahan limbah ca ir tekstil telah banyak dikembangkan.Beberapa metode yang bisa digunakan adalah kombinasi adsorpsi dengan nanofiltras i (NF)

Semenjak berkenalan dengan warung kopi Phoenam Makassar sebagai ruang publik politis yang menjadi ruang “berdemokrasi” bagi publik Makassar untuk mempersoalkan

Hasil penelitian berdasarkan faktor kesediaan benih menunjukan bahwa apabila benih yang ada di penangkar habis biasanya para petani yang menggunakan benih bersertifikat lebih

290 Tahun 2008 (3) tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Pasal 3 ayat 3 bahwa persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dalam bentuk