• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017 1  Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I tahun

2017 turun sebesar 7,60 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (y-on-y). Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi industri minuman sebesar 19,69 persen, industri logam dasar sebesar 15,08 persen, dan industri makanan sebesar 1,31 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan I tahun 2017 turun sebesar 2,55 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2016. Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan yaitu industri makanan sebesar 11,95 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 10,04 persen, industri logam dasar sebesar 7,12 persen, dan industri bahan kimia, dan barang dari bahan kimia sebesar 5,51 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I-2017 naik sebesar 5,08 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (y-on-y). Jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 49,35 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 9,89 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 9,24 persen, industri makanan sebesar 8,91 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,68 persen, dan industri alat angkutan lainnya sebesar 0,10 persen.

 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan I-2017 naik sebesar 0,35 persen dibanding triwulan IV-2016 (q-to-q). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri industri alat angkutan lainnya sebesar 18,70 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 18,45 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 6,24 persen, industri makanan sebesar 3,12 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 1,25 persen, industri barang galian bukan logam sebesar 1,12 persen, dan industri logam dasar sebesar 0,37 persen.

No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017

P

ERTUMBUHAN

P

RODUKSI

I

NDUSTRI

M

ANUFAKTUR

S

UMATERA

U

TARA

T

RIWULAN

I-2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2017

TURUN SEBESAR 7,60 PERSEN (

Y-on-Y

)

(2)

2 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017

1. PENDAHULUAN

Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumatera Utara serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran.

2. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN I-2016

Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) triwulan I tahun 2017 turun sebesar 7,60 persen dibanding triwulan I tahun 2016. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi di beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri :

 Minuman sebesar 19,69 persen

 Logam dasar sebesar 15,08 persen dan

 Makanan sebesar 1,31 persen

Sementara jenis industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan antara lain industri:

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 11,09 persen

 Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 7,20 persen dan

 Pengolahan tembakau sebesar 4,83 persen

Bila dibandingkan Triwulan IV 2016 (q-to-q), produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I tahun 2017 turun sebesar 2,55 persen. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan produksi di beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri:

 Makanan sebesar 11,95 persen

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 10,04 persen

 Logam dasar sebesar 7,12 persen dan

 Bahan kimia, dan barang dari bahan kimia sebesar 5,51 persen

Sedangkan jenis industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan I-2017 yang mengalami kenaikan terhadap triwulan IV-2016 adalah industri:

 Pengolahan tembakau sebesar 18,42 persen dan

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017 3

Gambar 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Sumatera Utara Triwulan I-2017

(y-on-y)

Gambar 2.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Sumatera Utara Triwulan I-2017

(q-to-q)

-1,31 -19,69 4,83 7,20 11,09 -15,08

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

10

11

12

20

22

24

PER SEN TASE (%)

K B L I

-11,95 6,79 18,12 -5,51 -10,04 -7,12

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

10 11 12 20 22 24 PER SEN TASE (%)

K B L I

(4)

4 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017

Tabel 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Sumatera Utara Triwulan I-2017 (persen)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulan I-2017 q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan - Manufacture of food products -11,95 -1,31

2 11 Industri Minuman - Manufacture of beverages 6,79 -19,69

3 12 Industri Pengolahan Tembakau - Manufacture of tobacco products 18,12 4,83 4 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products -5,51 7,20

5 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik - Manufacture of rubber and plastic products -10,04 11,09 6 24 Industri Logam Dasar - Manufacture of basic metals -7,12 -15,08 IBS Sumatera Utara -2,55 -7,60

Tabel 2.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Nasional dan Sumatera Utara Triwulan I-2017

(persen)

IBS Pertumbuhan Triw I - 2017

q-to-q y-on-y

(1) (2) (3)

Sumatera Utara -2,55 -7,60 Nasional 0,86 4,33

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Sumatera Utara pada triwulan I-2017 turun sebesar 7,60 persen bila dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016 (y-on-y). Sementara itu pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Nasional mengalami kenaikan sebesar 4,33 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Penurunan ini terutama disebabkan oleh permintaan konsumen (pasar) sedikit menurun terhadap produk-produk dari industri besar dan sedang. Disamping itu juga daya beli sebagian masyarakat yang sedikit menurun pada gilirannya juga akan menurunkan permintaan. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Besar dan Sedang Nasional lebih baik jika dibandingkan dengan Sumatera Utara.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017 5

3. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL

3. 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2017 (

y-on-y

)

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulan I-2017 (y-on-y) mengalami kenaikan sebesar 5,08 persen terhadap triwulan I-2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan I-2017 terhadap triwulan I-2016 antara lain industri:

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 49,35 persen

 Barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 9,89 persen  Barang galian bukan logam sebesar 9,24 persen

 Makanan sebesar 8,91 persen

 Percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,68 persen dan  Alat angkutan lainnya sebesar 0,10 persen

Sedangkan jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami penurunan pada triwulan I-2017 terhadap triwulan I-2016 antara lain industri:

 Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 41,24 persen  Logam dasar sebesar 37,92 persen

 Tekstil sebesar 26,23 persen

 Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 20,24 persen

 Furnitur sebesar 19,64 persen  Minuman sebesar 16,06 persen

 Kulit, Barang dari kulit dan Alas Kaki sebesar 12,10 persen  Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 11,19 persen  Pakaian jadi sebesar 10,78 persen dan

 Pengolahan lainnya sebesar 0,72 persen

3. 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I-2017 (

q-to-q

).

Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil pada triwulan I-2017 (q-to-q) mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen terhadap triwulan IV-2016. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya pertumbuhan produksi beberapa jenis industri di Sumatera Utara. Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami kenaikan pada triwulan I-2017 terhadap triwulan IV-2016 antara lain industri:

 Alat angkutan lainnya sebesar 18,70 persen

 Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 18,45 persen

 Barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 6,24 persen  Makanan sebesar 3,12 persen

 Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 1,25 persen  Barang galian bukan logam sebesar 1,12 persen dan

(6)

6 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pada triwulan I-2017 terhadap triwulan IV-2016 antara lain industri:

 Tekstil sebesar 21,59 persen  Furnitur sebesar 12,72 persen  Pakaian jadi sebesar 11,44 persen

 Kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 8,25 persen

 Kulit, Barang dari kulit dan Alas Kaki sebesar 3,87 persen  Bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 2,49 persen  Minuman sebesar 2,32 persen

 Percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 0,65 persen dan  Pengolahan lainnya sebesar 0,22 persen

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017 7

Tabel 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Sumatera Utara Triwulan I-2017 (persen)

No Kode KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triwulan I-2017 q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 3,12 8,91 2 11 Industri Minuman -2,32 -16,06 3 13 Industri Tekstil -21,59 -26,23

4 14 Industri Pakaian Jadi -14,44 -10,78

5 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki -3,87 -12,10 6 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang

Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -8,25 -20,24 7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman -0,65 4,68 8 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -2,49 -11,19 9 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal 1,25 -41,24 10 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 18,45 49,35

11 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 1,12 9,24

12 24 Industri Logam Dasar 0,37 -37,92

13 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 6,24 9,89

14 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 18,70 0,10

15 31 Industri Furnitur -12,72 -19,64

16 32 Industri Pengolahan Lainnya -0,22 -0,72

(8)

8 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017

Gambar 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Sumatera Utara Triwulan I-2017

(q-to-q)

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional, maka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara triwulan I-2017 (q-to-q) naik sebesar 0,35 persen, dimana pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional juga naik sebesar 0,51 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara pada triwulan I-2017 diatas Nasional (tertera pada tabel 4).

Tabel 4.

Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil

Nasional dan Sumatera Utara Triwulan IV Tahun 2016 dan Triwulan I Tahun 2017

IMK

Pertumbuhan (%) Triw IV - 2016

(q to q) Triw I - 2017 (q to q) Triw I- 2017 (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

Sumatera Utara 2,91 0,35 5,08

Nasional (Indonesia) 0,51 2,44 6,63

Sementara itu jika dibandingkan pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil pada triwulan I-2017 (y-on-y), maka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara pada triwulan I-2017 lebih rendah dari Nasional, dimana pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Sumatera Utara naik sebesar 5,08 persen, sementara Nasional naik sebesar 6,63 persen. Hal ini mencerminkan kinerja Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Nasional lebih baik jika dibandingkan dengan Sumatera Utara.

3,12 -2,32 -21,59 -14,44 -3,87 -8,25 -0,65 -2,49 1,25 18,45 1,12 0,37 6,24 18,70 -12,72 -0,22 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 10 11 13 14 15 16 18 20 21 22 23 24 25 30 31 32 Pers en ta se

K B L I

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 26/05/12/Thn. XXI, 02 Mei 2017 9

Informasi lebih lanjut hubungi:

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Jl. Asrama No. 179 Medan

Telepon/Fax: 061-8452343/8452773

E-mail:

bps1200@bps.go.id, pst1200@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Ringkasan pengujian adalah masukkan benda uji ke dalam bak perendam selama 85 menit sampai dengan 95 menit, lepaskan benda uji dari pelat dasar dan langsung pasangkan ke mesin

Hasil perhitungan t hitung dari variabel sumber daya manusia, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan, penghargaan, dan sanksi lebih besar dari t tabel dan

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perusahaan harus mencari sumber- sumber modal kerja yang tepat dan mengalokasikan sumber modal kerja tersebut pada masing-

Bagaimana perbedaan pengaruh usia, pendidikan, harga minyak goreng curah/kemasan, pendapatan dan jumlah tanggungan terhadap konsumsi minyak goring curah/kemasan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Aksi ambil untung dari investor di tengah nilai tukar rupiah yang melanjutkan tren pelemahan terhadap dollar Amerika men- dorong terjadinya kenaikan imbal hasil Surat

Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian ini mengambil sudut pandang praksis upaya mewujudkan kerukunan antarumat beragama melalui penyelesaian konflik yang terjadi antara