• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN WALIKOTA BAUBAU NOMOR : 011 TAHUN 2012 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WALIKOTA BAUBAU PERATURAN WALIKOTA BAUBAU NOMOR : 011 TAHUN 2012 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA BAUBAU

PERATURAN WALIKOTA BAUBAU NOMOR : 011 TAHUN 2012

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN PADA PUSKESMAS

DALAM WILAYAH KOTA BAUBAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BAUBAU,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas maka diperlukan ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang memadai menuju percepatan pencapaian target SPM dan MDG’s bidang kesehatan;

b. bahwa penempatan tenaga kesehatan di Puskesmas belum terdistribusi secara proporsional berdasarkan kebutuhan pelayanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Peraturan Walikota Baubau tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas di Wilayah Kota Baubau;

Mengingat : 1.

2.

3.

Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Bau–Bau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 93 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4120);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

(2)

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Republik Indonesia Nomor 4844);

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS (Lembaran Negara Republik Indonesai Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121) ;

Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Baubau (Lembaran Daerah Kota Baubau Nomor 2 Tahun 2011);

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 850/Menkes/SK/V/2000 tentang Kebijakan Pengembangan Tenaga KesehatanTahun 2000 – 2010;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.

(3)

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BAUBAU TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA BAUBAU.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Baubau;

2. Walikota adalah Walikota Baubau;

3. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Baubau;

4. Badan Kepagawaian dan Diklat Daerah adalah Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kota Baubau;

5. BAPERJAKAT adalah Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan Kota Baubau;

6. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan;

7. Tenaga Non Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan yang memiliki latar belakang pendidikan non kesehatan;

8. Tim Analisis Tenaga Kesehatan adalah tim yang terdiri dari beberapa unsur terkait yang ditunjuk oleh kepala dinas kesehatan untuk melakukan analisis kebutuhan tenaga kesehatan;

9. Puskesmas adalah unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat.

10. Distribusi adalah penempatan dan penugasan tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan di Puskesmas berdasarkan jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan pelayanan;

11. Daftar Susunan Pegawai (DSP) adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh puskesmas untuk melaksanakan fungsinya;

(4)

12. Analisis Tenaga Kesehatan adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu;

13. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan;

14. Standar Operasional Prosedur (SOP) distribusi tenaga kesehatan di Puskesmas adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar dalam pendistribusian tenaga kesehatan di Puskesmas yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas berjalan secara efektif, efisien, konsisten, standar dan sistematis.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

(1) Maksud dan tujuan ditetapkannya Standar Operasional Prosedur (SOP) Distribusi Tenaga Kesehatan Kesehatan di Puskesmas antara lain :

a. Sebagai tindak lanjut dari ketentuan pasal 16 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, bahwa Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya;

b. Untuk memberikan arah dan pedoman yang jelas dalam pendistribusian tenaga kesehatan di Puskesmas secara proporsional;

c. Untuk mengatur tatacara, wewenang dan tanggung jawab serta fungsi pihak- pihak yang terkait dalam pendistribusian tenaga kesehatan di Puskesmas;

d. Sebagai upaya untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kota Baubau;

BAB III RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah distribusi ketenagaan di puskesmas yang meliputi :

a. Distribusi tenaga kesehatan; dan

(5)

b. Distribusi tenaga non kesehatan.

BAB IV

PROSEDUR DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN DAN TENAGA NON KESEHATAN

Pasal 4 (1)

(2)

Kepala Puskesmas menyusun Daftar Susunan Pegawai (DSP);

Daftar Susunan Pegawai (DSP) sebagaimana dimaksud disampaikan oleh kepala puskesmas kepada Tim Analisis Tenaga kesehatan pada minggu ke dua bulan Januari;

Pasal 5 (1)

(2)

Setelah menerima Daftar Susunan Pegawai (DSP), Tim Analisis Tenaga Kesehatan Kota Baubau melakukan Analisis kebutuhan tenaga kesehatan untuk seluruh Puskesmas dalam wilayah Kota Baubau;

Tim analisis tenaga kesehatan dalam melakukan analisis kebutuhan tenaga dimaksud harus menyelesaikan tugasnya selambat-lambatnya minggu ke empat bulan Januari dalam bulan yang sama.

Pasal 6 (1)

(2)

Hasil analisis dijadikan dasar oleh Kepala Dinas Kesehatan untuk mengajukan usulan pengangkatan, pemindahan dan penempatan tenaga kesehatan;

Usulan Kepala Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud tersebut diatas disampaikan kepada Tim Baperjakat melalui BKDD Kota Baubau;

Pasal 7 (1)

(2)

BKDD berdasarkan usulan dinas kesehatan, mengajukan bahan-bahan pertimbangan kepada Baperjakat dan mempersiapkan rapat Tim Baperjakat;

BKDD berdasarkan hasil rapat Tim Baperjakat membuat Notulensi dan Rekomendasi Tim Baperjakat untuk diajukan kepada Walikota;

Pasal 8 (1)

(2)

Hasil Keputusan Walikota dibuat dalam bentuk Surat Keputusan Walikota untuk dilaksanakan;

Surat keputusan sebagaimana dimaksud, dikonsep dan diajukan oleh BKDD kepada

(6)

(3)

(1)

(2)

(1)

(2)

Walikota untuk ditandatangani;

Selanjutnya Surat keputusan sebagaimana dimaksud oleh BKDD kepada pihak terkait untuk dilaksanakan;

BAB V

UNSUR, TUGAS DAN MASA TUGAS TIM ANALISIS TENAGA KESEHATAN

Pasal 9

Tim Analisis Tenaga Kesehatan diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau;

Tim Analisis Tenaga Kesehatan sebagaimana pasal 4 ayat (1) terdiri dari :

- Sekretaris Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Dinas Kesehatan, Kasubag Kepegawaian Dinas Kesehatan dan 2 (dua) orang staf Dinas Kesehatan;

- Unsur Kepala Puskesmas Lingkup Kota Baubau;

- Unsur Bidan Koordinator Kota Baubau;

- Unsur BKDD Kota Baubau;

- Unsur Komite Kesehatan.

Pasal 10 Tim Analisis Tenaga Kesehatan mempunyai tugas :

- Menerima dan mengumpulkan Daftar Susunan Pegawai (DSP);

- Melakukan analisis kebutuhan tenaga kesehatan;

- Melakukan analisis beban kerja tenaga kesehatan;

- Memberikan bahan pertimbangan kepada kepala dinas kesehatan dalam mengambil keputusan terkait distribusi tenaga kesehatan.

Tim Analisis Tenaga Kesehatan yang dibentuk memiliki periode masa tugas selama 1 Tahun dan setiap tahun akan diperbaharui;

BAB VI KETENTUAN

Pasal 11

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan peraturan ini diatur dalam Keputusan Walikota Baubau;

(7)

BAB VII SANKSI Pasal 12

(1) Bagi puskesmas yang tidak mengirimkan Daftar Susunan Pegawai (DSP) hingga batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana pasal 5 ayat (2), maka dianggap tidak membutuhkan penyesuaian tenaga;

(2) Pelanggaran atas peraturan Walikota ini dapat diberikan sanksi administrasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII PENUTUP

Pasal 13

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan .

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini, dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kota Baubau.

Ditetapkan di Baubau Pada tanggal, 10 April 2012

WALIKOTA BAUBAU,

MZ.AMIRUL TAMIM

Diundangkan di Baubau

Pada tanggal, 10 Februari 2012 SEKRETARIS DAERAH

KOTA BAUBAU,

Drs. AHMAD, MM

BERITA DAERAH KOTA BAUBAU TAHUN 2012 NOMOR 06

(8)

Lampiran I

Peraturan Walikota Baubau Nomor : 010 Tahun 2012 Tanggal : 10 April 2012

Tentang : Standar Operasional Prosedur (SOP) Distribusi Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Kota Baubau

Bagan Alir / Flowchart SOP Distribusi Tenaga Kesehatan

Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan

BKDD

WALIKOTA

Tim Analisis Nakes

DSP Puskesmas

Analisis Beban Kerja

Kebijakan Kebutuhan Tenaga Kesehatan

Pengadaan & Distribusi Tenaga Kesehatan

Surat Keputusan

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjarmasin Nomor 43 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(4) Setiap pejabat yang terlibat di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pelayanan Laboratorium Kesehatan di lingkungan Laboratorium Kesehatan, wajib memperhatikan

SOP Fakultas MIPA 19 FMIPA UNIVERSITAS TANJUNGPURA DOKUMEN LEVEL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KODE: SOP-MIPA-A09 JUDUL PROSEDUR PENDISTRIBUSIAN BARANG INVENTARIS

Standard Operating Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan

Tujuan ditetapkannya Standar Operasional Prosedur pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjarmasin adalah agar tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan

Standard Operating Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan

Menetapkan : PERATURAN BUPATI ROTE NDAO TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERIZINAN PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN ROTE

Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) dimaksudkan untuk memberikan kepastian