LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
“Pengukuran dengan Mistar , Jangka Sorong dan
Mikrometer Sekrup”
DISUSUN OLEH :
Marizka Maulidina
X MIPA 3
SMAN 1 SITUBONDO
PENGUKURAN DENGAN MISTAR , JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SEKRUP
TUJUAN :
1. Mengetahui fungsi mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar.
2. Mengetahui cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.
3. Mengetahui cara mengukur menggunakan jangka sorong dan mistar.
DASAR TEORI :
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Ketelitian = 1
10𝑐𝑚 = 0,1 𝑚𝑚
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm.
Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala.
Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian = 1
∑ 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑛𝑜𝑛𝑖𝑢𝑠 = 101 = 0,1𝑚𝑚 = 0,001 𝑐𝑚
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakanskala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
ALAT & BAHAN : 1. Jangka sorong
2. Mistar
3. Mikrometer sekrup
4. Pipa ( diameter dan panjang berbeda ) 5. Alat tulis
LANGKAH LANGKAH : 1. Menyiapkan alat & bahan
2. Mengukur panjang pipa menggunakan mistar
a) Tempelkan penggaris atau mistar pada pipa yang akan diukur
panjangnya. Titik nol pada penggaris harus tepat dengan ujung pipa yang diukur.
b) Nilai ukur atau panjang benda ditunjukkan oleh garis pada skala penggaris atau mistar yang bertepatan dengan ujung pipa.
3. Mengukur diameter luar menggunakan jangka sorong a) Putarlah pengunci ke kiri.
b) Buka rahang jangka sorong.
c) Masukkan pipa ke rahang bawah jangka sorong.
d) Geser rahang agar rahang tepat mengapit pada pipa.
e) Putar Pengunci ke kanan.
f) Baca skala dan tentukan diameter luar benda 4. Mengukur diameter dalam menggunakan jangka sorong
a) Putarlah pengunci ke kiri.
b) Buka rahang jangka sorong.
c) Masukkan rahang atas jangka sorong ke dalam pipa . d) Geser rahang agar rahang tepat mengapit pada pipa.
e) Putar Pengunci ke kanan.
f) Baca skala dan tentukan diameter dalam benda 5. Mengukur kedalaman benda
menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur.
Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).
Putar Pengunci ke kanan.
Catat hasil pengukuran.
6. M e n g u k u r d e n g a n m i k r o m e t e r s e k r u p
a) P a s t i k a n p e n g u n c i d a l a m k e a d a a n t e r b u k a . b) Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala
p u t a r h i n g g a b e n d a dapat masuk ke rahang.
c) Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar k e m b a l i s a m p a i t e p a t .
d) Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat d i g e r a k k a n d a n t e r d e n g a r bunyi 'klik'.
e) Catat hasil pengukuran
TABEL DATA
PIPA MISTAR JANGKA SORONG MIKROMETER
SEKRUP
D.LUAR D.DALAM TINGGI
I 5,5 cm 1,7 cm 1,5 cm 5,5 cm 1,7 cm II 8 cm 2,2 cm 1,8 cm 7,9 cm 2,2 cm
ANALISIS DATA
𝒙 = 𝒙
𝟎± ∆𝒙 1) Mistar
Pipa I = x ₀ ± 𝛥x
= (5,50 ± 0, 05) cm
Pipa II = x ₀ ± 𝛥x
= (8,00 ± 0,05) cm 2) Jangka Sorong
a) Diameter Luar
Pipa I = x ₀ ± 𝛥x
= (1,7 cm + (10 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (1,750 ± 0,005) cm
Pipa II = x ₀ ± 𝛥x
= (2,2 cm + (1 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (2,205 ± 0,005) cm
b) Diameter Dalam
Pipa I = x ₀ ± 𝛥x
= (1,5 cm + (10 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (1,550 ± 0,005) cm
Pipa II = x ₀ ± 𝛥x
= (1,8 cm + (1 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (1,805 ± 0,005) cm c) Tinggi atau Kedalaman
Pipa I = x ₀ ± 𝛥x
= (5,5 cm + (10 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (5,550 ± 0,005) cm
Pipa II = x ₀ ± 𝛥x
= (7,9 cm + (16 x 0,05 mm)) ± 0,005 cm
= (7,980 ± 0,005) cm 3) Mikrometer Sekrup
Pipa I = x ₀ ± 𝛥x
= ( 17 mm + (25 x 0,01 mm)) ± 0,005 mm
= (17,250 ± 0,005) mm
Pipa II = x ₀ ± 𝛥x
= (22 mm + (10 x 0,01 mm)) ± 0,005 mm
= (22,100 ± 0,005) mm
FAKTOR PENYEBAB KESALAHAN
Keteledoran.
Kurangnya ketelitian sehingga kurang akurat.
Kurang paham menggunakan alat ukur.
Tidak paham cara membaca skala.
Kesalahan paralaks (posisi mata ketika membaca skala).
CONTOH SOAL DAN JAWABAN
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan pada gambar di atas adalah ….
A. 2,76 cm B. 2,95 cm C. 3,25 cm D. 3,16 cm E. 3,27 cm Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm Jawaban : A
2. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan diameter koin menggunakan jangka sorong di bawah ini!
Hasil pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong di samping adalah ….
A. 2,03 cm B. 2,08 cm C. 2,11 cm D. 2,23 cm E. 2,28 cm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,20 cm + 0,08 cm = 2,28 cm
Jawaban : E
3. Seorang siswa mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka sorong seperti terlihat pada gambar berikut.
Diameter pipa tersebut adalah ….
A. 4,17 cm B. 4,29 cm C. 4,57 cm D. 4,52 cm
E. 5,03 cm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 4,10 cm + 0,07 cm = 4,17 cm. Jawaban : A
4. Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong seperti terlihat pada gambar berikut.
Diameter kelerang tersebut adalah ….
A. 3,15 cm B. 3,27 cm C. 3,37 cm D. 4,72 cm
E. 4,83 cm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,30 cm + 0,07 cm = 3,37 cm. Jawaban : C
5. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini!
Besar pengukurannya adalah ….
A. 2,93 mm B. 3,27 mm C. 3,48 mm D. 3,77 mm
E. 4,26 mm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,50 mm + 0,27 mm = 3,77 mm. Jawaban : D
6. Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini.
Besar pengukurannya adalah ….
A. 3,22 mm B. 3,53 mm C. 3,86 mm D. 4,17 mm
E. 4,26 mm Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,00 mm + 0,22 mm = 3,22 mm. Jawaban : A
7. Tebal sebuah lempeng logam yang diukur dengan mikrometer sekrup seperti ditunjukkan gambar adalah
….
A. 4,28 mm B. 4,27 mm C. 4,78 mm D. 5,28 mm
E. 5,78 mm
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 4,50 mm + 0,28 mm = 4,78 mm. Jawaban : C
8. Berikut ini adalah nama lain dalam menyebut jangka sorong ,kecuali ..
A. Schuifmatt B. Mistar ingsut C. Mistar sorong D. Straight gauge Jawaban : D
9. Berikut ini adalah pengukuran yang mampu dilakukan dengan baik menggunakan jangka sorong , kecuali
…
A. Mengukur kedalaman B. Mengukur tingkat / step C. Mengukur diameter dalam D. Mengukur kerataan / kedataran Jawaban :D
10. Berikut ini merupakan system pembacaan jangka sorong yang umum, kecuali … A. System analog dengan garis garis berskala
B. System elektrik dengan penunjuk angka digital C. System pembacaan dengan jam ukur
D. System penunjukan dengan model koordinat Jawaban : D
KESIMPULAN :
Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur dasar fisika harus dengan benar dan sesuai standar agar dapat
memberikan hasil yang akurat.
2. Dalam melakukukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam menentukkan skala alat ukur dasar fisika.
3. Dalam pengukuran diperlukan pemahaman konsep dari alat ukur dasar yang digunakan.
4. Dalam mengukur panjang benda lebih mudah menggunakan mistar yang memiliki ketelitian 1mm dan ketidakpastian 0,5 mm.
5. Jangka sorong sangat tepat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu cincin atau slinder dengan menghitung 1/2selisih diameter luar dan diameter dalam yang memiliki ketelitian 0,1 mm dan ketidakpastian 0,05 mm.
6. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan atau panjang benda yang berukuran kecil dengan lebih akurat dan teliti yang memiliki ketelitian 0,01mm dan ketidakpastian
0,005mm.
7. Mengukur panjang dengan Jangka Sorong lebih akurat daripada menggunakan Mistar.
8. Mengukur diameter atau ketebalan dengan Mikrometer Sekrup lebih akurat daripada menggunakan Jangka Sorong
9. Keahlian menggunakan alat sangat mempengaruhi hasil pengukuran.