• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAMIKA PENYESUAIAN DIRI PILOT ASING YANG BEKERJA DI MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL : Studi Kasus Pada Tiga Pilot Asing di Maskapai Penerbangan Susi Air.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DINAMIKA PENYESUAIAN DIRI PILOT ASING YANG BEKERJA DI MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL : Studi Kasus Pada Tiga Pilot Asing di Maskapai Penerbangan Susi Air."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA PENYESUAIAN DIRI PILOT ASING YANG BEKERJA DI MASKAPAI PENERBANGAN LOKAL

(Studi Kasus Pada Tiga Pilot Asing di Maskapai Penerbangan Susi Air)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh

Syarifah Setiana Ardiati 0901158

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

Studi Kasus Mengenai Penyesuaian Diri

Pada Tiga Pilot Asing di Maskapai Penerbangan Susi Air

Oleh

Syarifah Setiana Ardiati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Syarifah Setiana Ardiati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Dinamika Penyesuaian Diri Pilot Asing Yang Bekerja Di Maskapai Penerbangan Lokal

(Studi Kasus Pada Tiga Pilot Asing di Maskapai Penerbangan Susi Air)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri yang dialami oleh pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal di Indonesia. Penyesuian diri dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu

Personal Adjustment (penyesuaian terhadap diri sendiri) dan Social Adjustment (penyesuaian terhadap lingkungan sosial) serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses penyesuaian diri. Kedua macam proses penyesuaian diri tersebut diteliti pada pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan Susi Air. Subjek penelitian berjumlah tiga orang, ketiganya adalah pilot yang bekerja di Susi Air. Desain penelitian yang dipilih adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyesuaian diri pada masing-masing subjek berbeda-beda, namun ketiganya berusaha untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan tempat kerja dan orang-orang di sekitar mereka yang secara adat tradisi dan kebudayaan berbeda dengan negara asal dari masing-masing subjek. Hambatan utama yang dialami oleh ketiga subjek juga sama yaitu dalam hal penggunaan bahasa. Rekomendasi dari hasil penelitian untuk ketiga subjek diharapkan dapat terus berusaha dalam belajar memahami dan beradaptasi melakukan penyesuaian diri dengan baik agar permasalahan yang dialami bisa lebih diminimalisir dan bisa lebih nyaman ketika tinggal dan bekerja di Indonesia.

(6)

Dynamics of Personal Adjustment of Foreign Pilots Work In Local Airlines

(Case Study of There Foreign Pilots in Susi Air Airlines)

Abstract

This research purpose to examine the visible image of the personal adjustment that is experienced foreign pilots who work in local airlines in Indonesia. In this research there are two types of adjustment, personal adjustment and social adjustment and there are also factors that influence the adjustment process. Both sorts of personal adjustment process is studied on foreign pilots working in the Susi Air Airlines. In this research has theree subject and all of them are pilots who work at Susi Air Airlines. This research using qualitative design with interview and observation technique. The result of this research show that the personal adjustment of each subject varies, however all of them are trying to adapt to their workplace enverionment and the people around them whose cultural customs and traditions are different from the subjects, the main barrier that the subject experienced is the same the use of language. The recommendation from this research for three subject is that they are expected to keep learning to understand and adapt their selves well so that, they can minimize their problems and be able to work more comfortable while living and working in Indonesia.

(7)
(8)
(9)

D. Maskapai Penerbangan Lokal ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(10)

B. Rekomendasi ... 77

DAFTAR PUSTAKA 78

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupannya sehari-hari. Sejak dilahirkan menusia membutuhkan pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya, yaitu makanan, minuman dan lain-lain (Gerungan, 2004). Oleh karena itu tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Ia selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga kepribadian individu, kecakapan-kecakapannya, ciri-ciri kegiatannya menjadi kepribadian individu yang sebenar-benarnya apabila lingkungan

psycho-physik tersebut berhubungan dengan lingkungannya (Ahmadi, 2007:48).

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain, ia selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri menurut Musthafa Fahmi (dalam Sobur, 2003) adalah suatu proses dinamik terus-menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungannya. Dengan kata lain penyesuaian diri itu adalah kemampuan untuk membuat hubungan yang memuaskan antara orang dan lingkungan. Macam penyesuaian diri mungkin saja berbeda-beda dalam sifat dan caranya. Ada sebagian orang yang sanggup menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial dan lingkungan tempat bekerja dimana ia bisa hidup sukses, namun sebagian lainnya tidak sanggup untuk melakukannya.

(12)

2

identitas pekerjaan yang berbeda dan menempatkan dirinya dalam dunia kerja. Sejalan dengan hal itu, ia mungkin gagal, keluar, atau memulai jalan baru. Ia mungkin tetap bertahan pada satu jalur atau mencoba beberapa arah baru sebelum menetap secara mantap pada satu hal (Santrock, 2002:96). Fase penyesuaian diri ini berlangsung pada beberapa tahun, begitu pula penyesuaian diri yang dialami oleh seluruh karyawan dalam pekerjannya. Hal tersebut juga dialami oleh para pekerja asing yang berasal dari berbagai negara yang bekerja dan tinggal di Indonesia.

Para ahli menggunakan istilah penyesuaian diri pada ekspatriat asing merujuk kepada proses dimana seorang ekspatriat asing datang untuk merasa nyaman dengan lingkungan baru, salah satu tantangan utama dalam proses penyesuaian diri adalah mengatasi hambatan budaya. Artinya seorang ekspatriat asing harus menyesuaikan sikap atau perilakunya untuk masuk ke dalam budaya baru dalam rangka meningkatkan efektifitas (Huang, Tsai-Jung, Chi, Shu-Cheng, and Lawler, John J, 2005: 1659). Penelitian yang di lakukan oleh Narjes dkk menunjukan bahwa penyesuaian psikologis dan sosial dipengaruhi oleh berbagai variabel perbedaan budaya, seperti berinteraksi dengan warga negara di tempat tinggal barunya, lamanya tinggal, keuangan dan kendaraan (Narjes Mehdizadeh, Narjes&Scott,Gill (2005:485).

(13)

3

mereka ada yang berkewarganegaraan Inggris, Argentina, Australia dan lain-lain (Tabloid aviasi.com).

Pilot asing yang bekerja pada maskapai-maskapai penerbangan di indonesia berasal dari berbagai negara yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda-beda. Mereka bekerja mengemudikan pesawat-pesawat yang ada di Indonesia dengan rute penerbangan yang bermacam-macam. Bagi pilot luar negeri, Indonesia adalah salah satu jalur penerbangan terawan di dunia banyak frekuensi seperti sinyal dari ponsel GSM dan CDMA yang sering mengganggu frekuensi pesawat yang melintas di udara Indonesia (Tribunnews.com).

Selain itu juga Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang dapat mengalami peningkatan aktifitas sewaktu-waktu, dan hal tersebut dapat membahayakan dunia penerbangan seperti mempengaruhi aktifitas mesin pesawat, peningkatan suhu awan yang cukup tinggi dan berkurangnya jarak pandang (Poskotanews.com). Untuk itu pilot-pilot asing harus dapat menyesuaiakan diri ketika bekerja mengemudikan pesawat-pesawat di Indonesia. Satu diantara hal yang sangat penting adalah adanya penyesuian diri terhadap pekerjaan itu sendiri, terhadap jam-jam atau waktu kerja, terhadap teman kerja dan atasan, terhadap lingkungan dimana dia bekerja, terhadap adanya pertentangan-pertentangan antara minat-minat pribadi dengan perintah-perintah resmi atasan dan sebagainya (Mappiare, 1983:125). Selain pekerjaan, mereka juga harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, kebudayaan serta kebiasaan-kebiasaan di tempat tinggal baru yang berbeda dengan tempat asal mereka.

(14)

4

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tsai-Jung Huang, Shu-Cheng Chi and John J. Lawler (2005) mengenai hubungan ciri-ciri kepribadian dengan penyesuaian diri pada ekspatriat asing yang bekerja di Taiwan. Penelitian ini dilakukan pada 83 orang ekspatriat asal Amerika Serikat yang bekerja di Taiwan. Dalam penelitian ini menemukan bahwa faktor penyesuaian akan berhubungan positif apabila ekspatriat asing memiliki kepribadian yang terbuka, ramah dan mau belajar tentang suatu budaya yang baru. Pada ekspatriat asing yang memiliki kepribadian yang ramah dan mau terbuka akan berhubungan positif dengan penyesuaian interaksi (hubungan dengan masyarakat setempat), keterbukaan dan keramahan akan membangun pendirian ekspatriat asing tentang hubungan persahabatan, dan untuk penyesuaian pekerjaan ekspatriat asing yang memiliki minat dan mau belajar tentang budaya baru akan memiliki hubungan yang positif dalam hal penyesuaian diri.

Dari wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan salah seorang pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan Susi Air di dapatkan informasi bahwa butuh waktu untuk dapat beradaptasi dan melakukan penyesuaian diri terutama dengan keadaan lingkungan tempat tinggal yang baru, perbedaan cuaca, kebiasaan, dan budaya serta hal-hal baru di tempat mereka bekerja. Maka dari itu peneliti ingin melihat gambaran penyesuaian diri pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal.

B. Fokus Penelitian

(15)

5

C. Rumusan Masalah

Saat ini di Indonesia terdapat pilot-pilot asing yang bekerja di berbagai maskapai penerbangan, mereka berasal dari berbagai negara yang memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Ketika bekerja dan tinggal di Indonesia pilot-pilot asing tersebut melakukan proses penyesuaian diri. Penyesuian diri terhadap pekerjaan, masyarakat, dan lingkungan dimana mereka tinggal. Sebagian orang mampu melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya dengan baik, namun ada juga yang merasa kesulitan karena mempunyai kebiasaan yang tidak serasi dengan lingkungan barunya. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai proses penyesuaian diri pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal. Dari rumusan masalah tersebut, akan di jabarkan dalam pertanyaan pada penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran penyesuaian diri pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan lokal ?

2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuian diri pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan lokal ?

D. Tujuan Penelitian

Seperti apa yang telah di paparkan pada pertanyaan penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1) Untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan lokal.

(16)

6

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis. Kegunaan teoritis yang diharapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1) Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap ilmu Psikologi.

2) Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan bahasan yang serupa.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut :

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai bagaimana penyesuaian diri pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal di Indonesia.

2) Melalui penelitian ini, subjek diharapkan menjadi lebih memahami mengenai gambaran tentang penyesuaian diri yang selama ini dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan

(17)

7

2. BAB III Kajian Pustaka

Pada kajian pustaka berisi mengenai konsep dan teori tentang bidang yang dikaji. Pada bab ini menjelaskan mengenai definisi penyesuaian diri, macam-macam penyesuaian diri, faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri, karakteristik penyesuaian diri, interaksi individu dengan lingkungan, definisi mengenai pilot dan penyesuaian diri pilot asing.

3. BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai rincian metode penelitian yang digunakan, serta beberapa komponen seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik pengambilan data, teknik analisis data, dan teknis keabsahan data.

4. BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang pengolahan dan pembahasan data, untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pada bab ini akan ditemukan penjelasan tentang penyesuaian diri yang dilakukan pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal.

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Creswell, 2010:4). Pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, obyek alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika obyek tersebut. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak (Sugiyono, 2012:8-9).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2010:6).

(19)

28

Berbatas dalam hal waktu dan tempat serta batasan dalam kasus yang diangkat. Dengan pendekatan kualitatif ini, diharapkan dapat mendeskripsikan gambaran mengenai penyesuaian diri pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal.

B. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri, sebagai human

instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2012:222). Peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan pokok permasalahan, namun tidak terfokus pada itu saja dan fleksibel jika ada informasi lain yang perlu ditanyakan pada saat wawancara berlangsung. Dalam penelitian ini juga dipersiapkan perlengkapan wawancara antara lain beberapa alat tulis, dan alat perekam.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan data dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu (Sugiyono, 2012:216). Pertimbangan tertentu disini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan dalam meneliti objek/situasi yang akan diteliti. Sedangkan dalam mengumpulkan jumlah subjek peneliti menggunakan teknik Snowball sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.

(20)

29

Penelitian ini akan diadakan di Kabupaten Pangandaran, dan subjek penelitian adalah tiga pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan Susi Air. Subjek pada penelitian ini adalah pilot asing yang bekerja pada maskapai penerbangan Susi Air, dengan masa kerja minimal 1 tahun.

D. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dan observasi (pengamatan). Jenis wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka dan semi terstruktur. wawancara terbuka yaitu jenis wawancara yang subjeknya mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara itu (Moleong, 2010:189). Dalam wawancara semi tersturktur ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terbuka namun ada batasan tema dan alur dalam pembicaraan, adapun pedoman wawancara dijadikan sebagai patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata (Herdiansyah, 2010:123).

Pada penelitian ini pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti telah dipersiapkan yang mengacu pada proses penyesuaian diri yang dikemukakan oleh teori Schneiders, namun dalam pelaksanaannya tidak terfokus pada itu saja dan fleksibel jika ada informasi lain yang perlu ditanyakan pada saat wawancara berlangsung. Peneliti pun bersikap terbuka dalam merespon pendapat subjek dan memberikan kebebasan dalam menjawab dan mengungkapkan pendapat di luar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dijadikan patokan ataupun kontrol dalam hal alur pembicaraan agar wawancara tetap teraarah kepada tema yang ingin diteliti. Pada pelaksanaannya peneliti melakukan wawancara kepada tiga subjek dan menuliskan verbatim dari hasil wawancara dibantu dengan alat perekam. Dari ketiga subjek peneliti telah mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan tema dan tujuan penelitian.

(21)

30

dideskripsikan pada saat aktivitas-aktivitas berlangsung dan individu-individu mana saja yang terlibat dalam lingkungan tersebut (Herdiansyah, 2010:132). Pada pelaksanaannya peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh subjek serta mengamati bagaimana cara subjek dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara berlangsung.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data lapangan model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012:246) aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktis dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification.

Gambar 3.1 Model Langkah Analisis Data Miles & Huberman (Sugiyono, 2012)

1. Reduksi Data (data reduction)

Langkah pertama yang dilakukan setelah mengumpulkan data adalah mereduksi data (data reduction), mereduksi data adalah merangkum, mengambil data yang pokok dan penting, di cari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Dsiplay Data koleksi Data

(22)

31

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul lalu dilakukan reduksi data yaitu memilih dan memfokuskan hal-hal yang yang pokok sesuai dengan tema penelitian, sehingga peneliti bisa mendapatkan gambaran mengenai penelitian yang dilakukan.

2. Penyajian Data ( data display)

Langkah selanjutnya penyajian data (data display) penyajian data bisa dilakukan dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

Dalam penelitian ini, data display dilakukan dalam bentuk tulisan dan disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan tema-teman yang telah dikategorikan serta memberikan kode dari jawaban-jawaban pertanyaan subjek sesuai dengan verbatim yang dilakukan saat waancara berlangsung.

3. Kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification)

Langkah yang ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dari hasil penelitian dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan menjelaskan hasil temuan p untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan.

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi dan pengecekan anggota (Moleong, 2010 : 329-336).

(23)

32

studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan menggunakan triangulasi, peneliti dapat me-rechek temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Sehingga peneliti dapat melakukannya dengan jalan :

 mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan pada saat melakukan wawancara.

 mengecheknya dengan berbagai sumber data, seperti dari hasil wawancara dan hasil observasi.

 memanfaatkan berbagai metode agar pengechekan kepercayaan data dapat dilakukan. Peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan.

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber yang dilakukan yaitu dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dengan berbagai sumber. Dalam penelitian ini pengecekan sumber dilakukan dengan melakukan penggalian informasi dari narasumber lain selain subjek penelitian dan peneliti juga menggunakan beberapa sumber teori-teori dan sumber dari penelitian-penelitian terdahulu untuk mengecek data hasil penelitian-penelitian.

2) Proses dan hasil penelitian ini akan didiskusikan dengan rekan sejawat yang menggunakan metode yang sama serta dengan dosen pembimbing. 3) Pengecekan anggota (member chek) : pengecekan anggota yang terlibat

(24)

33

pengumpulan data selesai atau setelah mendapatkan suatu temuan atau kesimpulan.

G. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

a) Melakukan survey lapangan dan wawancara pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai permasalahan yang akan diteliti. b) Mengumpulkan berbagai sumber data-data yang dapat menunjang

penelitian dari berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, seperti dari buku, jurnal, surat kabar dan penelitian terdahulu.

c) Mencari partisipan yang bersedia untuk menjadi subjek penelitian.

d) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara berlangsung, serta mempersiapkan peralatan pendukung lainnya seperti alat tulis dan alat perekam.

e) Menghubungi subjek untuk melakukan wawancara dan menentukan waktu serta lokasi wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Melakukan wawancara dengan subjek penelitian sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan sebelumnya, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun serta dibantu dengan alat perekam.

3. Tahap Pengolahan Data a) Mereduksi Data

b) Display Data

c) Penarikan Kesimpulan

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan mengenai penyesuaian diri pilot asing yang bekerja di maskapai penerbangan lokal, di dapatkan kesimpulan bahwa penyesuaian diri yang dilakukan oleh ketiga subjek berbeda-beda dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada masing-masing subjek juga berbeda dalam melakukan penyesuaian diri. Adapun kesimpulan untuk masing-masing pertanyaan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penyesuian diri pada pilot asing

(26)

75

b) MS merasa senang bisa bekerja dan tinggal di Indonesia, menurutnya budaya di Indonesia itu unik dan membuatnya tertarik. Subjek belum bisa berbahasa Indonesia namun subjek berusaha dengan belajar memahami bagaimana orang Indonesia melakukan kegiatan sehari-hari. Bagi subjek rute terbang yang paling sulit adalah Papua, karena banyak lalu lintas di udara dan jalan yang harus dilewati. Hubungan MS dengan sesama rekan kerja dan atasan baik, subjek juga berusaha menjalin hubungan pertemanan dengan warga sekitar dimanapun subjek bertugas.

c) YG adalah seorang pilot perempuan, walaupun demikian subjek tidak merasa kesulitan dalam menjalankan profesinya karena subjek sangat menyukai dunia penerbangan. Subjek merasa senang bisa bekerja di Indonesia karena banyak pengalaman yang bisa subjek dapatkan. Namun tantangan terbesar bagi YG adalah bekerja jauh dari rumah dan keluarga. Subjek memiliki permasalahan dengan makanan di Indonesia. Subjek memiliki hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja namun karena perbedaan bahasa membuat subjek kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuian diri

(27)

76

a) Pada subjek BHS faktor psikologis yang dirasakan adalah merasa belum bisa integrasi selama tinggal di Indonesia karena perbedaan fisik yang sangat mencolok, untuk faktor lingkungan subjek merasa memiliki masalah dengan atasan dan dengan penggunaan bahasa di tempat kerja, dan untuk faktor kebudayaan dan agama sampai saat ini subjek masih terus belajar dari pengalaman untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan budaya dan kebiasaan di Indonesia, subjek juga belum bisa sepenuhnya melakukan kewajiban-kewajiban sebagai seorang muslim.

b) Subjek MS memiliki permasalahan dengan faktor lingkungan ketika subjek berada di papua, subjek merasa kesulitan untuk terbang di rute-rute di Papua, juga dari faktor keagamaan subjek merasa kesulitan untuk tidak memakan makanan yang di haramkan di agama islam ketika tinggal di Papua. Faktor lingkungan, walaupun belum terlalu bisa berbahasa Indonesia namun subjek berusaha untuk dapat berinteraksi dengan orang-orang Indonesia di tempatnya bertugas. Subjek juga menyukai budaya Indonesia menurutnya itu unik dan membuatnya tertarik.

(28)

77

yaitu ketika ingin bepergian dan banyak yang bertanya subjek akan kemana atau mau melakukan apa, menurut subjek itu tidak sopan dan baginya itu merupakan suatu gangguan.

B. Rekomendasi

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu direkomendasikan bagi pihak-pihak tertentu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap ketiga subjek, adalah sebagai berikut:

1. Subjek diharapkan untuk dapat terus berusaha dalam belajar memahami dan beradaptasi melakukan penyesuian diri dengan baik di Indonesia, agar permasalahan yang dialami bisa lebih diminimalisir.

2. Subjek diharapkan untuk dapat lebih terbuka dalam menerima segala stimulus yang ada di lingkungan sekitar, karena pada dasarnya penyesuian diri bersifat relatif dan tergantung pada individu itu masing-masing, supaya subjek lebih bisa nyaman untuk tinggal dan bekerja di Indonesia. 3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan bahasan yang serupa,

diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai penyesuaian diri pada pilot asing sehingga akan memperoleh gambaran yang lebih luas dan memperkaya bahasan mengenai penyesuian diri dan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk rujukan dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. (2012). Indonesia masih kekurangan 1.800 pilot. Tersedia [online] di http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/07/29/156204/Indones ia-masih-Kekurangan-1.800-Pilot [5 Desember 2012].

Anonym. (2013). Pakar gunung seantero dunia ngumpul di bogor. Tersedia {online} di

http://www.poskotanews.com/2013/03/12/40-pakar-gunung-seantero-dunia-ngumpul-di-bogor/ [3 Mei 2013]. Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ali, M & Ansori, M. (2009). Psikologi Remaja :Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Anwar, & Tantrina. (2010). Serba-serbi profesi. Jakarta : Bukune.

Cahyono, dr. J B Suharjono. (2008). Membangun Budaya Keselamatan Pasien

Dalam Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Kanisius.

Chaplin, JP. Kartono, Kartini. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Coleman, Simon & Watson, Helen. (2005). Pengantar Antropologi. Bandung : Nuansa.

Creswell, John W. (2010). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan Mixed). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Crapps, Robert W. (1993). Dialog Psikologi dan Agama. Yogyakarta: Kanisius. Departeman Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia-Pusat

Bahasa. Jakarta : Gramedia.

Fachrurrozi, Aziz dan Mahyudin, Erta. (2010). Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta : Bania Publishing.

(30)

79

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama.

Gunawan, Hendra. (2011). 175 Pilot Susi Air WNA. Tersedia {online} di http://internasional.kompas.com/read/2011/09/12/09544514/175.Pilot.Susi .Air.WNA. [27 Nopember 2012]

Haber, A., dan Runyon, R. P. (1984). Pssychology of Adjustment. Illinois : The Dorsey Press.

Hadian, Mohammad. (2013). Pola Penyesuaian Diri Mahasiswa Yang Pindah

Jurusan Di UPI. Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Hartinah, Sitti. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Refika Aditama. Hatta, Raden Trimutia, Sudrajat Fajar. (2010). Fenomena Ekspatriat Pilot, Pilot

Asing Merasuki Indonesia. Tersedia {Online} di http://tabloidaviasi.com/liputan- utama/fenomena-ekspatriat-pilot-pilot-asing- merasuki-indonesia. [5 Desember 2012].

Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Salemba Humanika.

Huang, Tsai-Jung, Chi, Shu-Cheng, and Lawler, John J. (2005). The relationship between expatriates’ personality traits and their adjustment to

international assignments. Int. J. of Human Resource Management

16:9 September 2005 1656–1670.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Mappiare, Andi. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional. Mohd Tahir, Aida Hafitah and Ismail, Maimunah.(2007). Cross-Cultural

Challenges and Adjustments of Expatriates: A Case Study in Malaysia. Turkish Journal of International Relations, Vol. 6, No.3 &4,

Fall & Winter 2007, 72-93.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Narjes Mehdizadeh, Narjes&Scott,Gill (2005). Adjustment problems of Iranian

international students in Scotland. School of Law and Social Sciences,

(31)

80

Nur Rahman, Gilang. (2011). Pola Adjustment Sutradara Film. Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Purba, Rediawan James. (2009). Studi Eksploratif Tentang Penyesuaian Diri

Orang Batak Dengan Orang Sunda di Kota Bandung. Skripsi Jurusan

Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan : Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

Santrock, John W. (2002). Life-Span Development – Perkembangan Masa Hidup.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Schneiders, Alexander A. (1964). Personality Adjustment and Mental Health. New York : Holt, Rinehart andWinston.

Semiun, Yustinus OFM. (2006). Kesehatan Mental. Yogyakarta : Kanisius. Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sunarto & Hartono, Agung. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sutardi, Ahman & Budiasih, Endang. (2010). Mahasiswa Tidak Memble Siap

Ambil Alih Kekuasaan Nasional. Jakarta : Kompas Gramedia.

Syamsudin. (2012). Pilot sebut jalur indonesia paling berbahaya. Tersedia {online} di http://kalteng.tribunnews.com/2012/05/12/pilot-sebut-jalur-indonesia-paling-berbahaya. [3 Mei 2012].

Ward, Colleen and Kennedy. (1993). Psychological and Socio-cultural

Adjustment during Cross-cultural Transitions: A Comparison of Secondary Students Overseas and at Home. INTERNATIONAL JOURNAL OF PSYCHOLOGY 1993,L8 (2). 129-147.

Yusoff, Yusliza Mohd. (2009). International Students’ Adjustment in Higher

Education : Social Support, Self Efficacy, and Social-cultural Adjustment. School of Management, Universiti Sains Malaysia, 11800

USM, Penang, Malaysia No.1 Vol.1 1-15.

Gambar

Gambar 3.1  Model Langkah Analisis Data Miles & Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kriteria tinggi rendahnya tingkatan koefisien reliabilitas skor 0,897 dinyatakan instrumen pemilihan karier dengan tipologi Holland ini memiliki reliabilitas

Pada mesin E dengan nilai efektivitas mesin terendah diketahui pada perhitungan six big losses terdapat dua losses yang paling dominan yaitu pada idling and minor stoppages

tersebut tidak dapat mengeneralisasikan kondisi yang ada mengingat data volume impor produk Minuman Beralkohol yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia (2016)

Adalah kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan perbuatan atau mu’a>mala>h keperdataan. Perbuatan biasa adalah perbuatan masyarakat dalam masalah kehidupan

Sedangkan jika dibandingkan dengan penelitian [1], walaupun ada kesamaan dari sisi penggunaan metode yaitu metode AHP untuk penentuan peserta pertukaran pelajar,

Tabel training digunakan untuk menampung record atau data-data training dari perancangan aplikasi yang dibangun. Berikut ini adalah desain tabel dengan

, sedangkan padi merah Aek Sibundong dapat menghasilkan gabah pada musim kemarau pada musim penghujan, sehingga lebih menguntungkan untuk para Tumbuhan liar yang

Modul ini diharapkan bisa menjadi media pembelajaran atau pegangan untuk mata Pelajaran Praktik kelistrikan otomotif dengan materi sistempenerangan di Jurusan