• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA TIMSS DENGAN KOMPETENSI DASAR DAN PEMBELAJARAN IPA-KIMIA SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA TIMSS DENGAN KOMPETENSI DASAR DAN PEMBELAJARAN IPA-KIMIA SMP."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA TIMSS DENGAN KOMPETENSI DASAR DAN PEMBELAJARAN

IPA-KIMIA SMP

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh

Oktariani NIM 1201123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA PADA

TIMSS DENGAN KOMPETENSI DASAR DAN

PEMBELAJARAN IPA-KIMIA SMP

Oleh Oktariani

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia

© Oktariani

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

OKTARIANI

ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA TIMSS DENGAN KOMPETENSI DASAR DAN PEMBELAJARAN

IPA-KIMIA SMP

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Harry Firman, M. Pd NIP. 195210081974121001

Pembimbing II

(4)

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 7 B. Kerangka kerja penilaian (assessment framework) TIMSS ... 8

C. Prinsip Studi Keselarasan Menurut Porter ... 10

D. Tinjauan Materi Kimia dalam TIMSS ... 15

E. Kerangka Pemikiran ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian ... 22

B. Subjek Penelitian ... 23

C. Definisi Operasional... 25

(5)

ix

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur dan Alur Penelitian ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Indeks Keselarasan Porter (Porter’s Alignment Index) ... 37

2. Keselarasan dan Perbedaan antara TIMSS dengan Kompetensi Dasar IPA-Kimia SMP ... 38

3. Keselarasan dan Perbedaan antara TIMSS dengan Pembelajaran IPA-Kimia SMP ... 42

4. Keselarasan dan Perbedaan antara Kompetensi Dasar dengan Pembelajaran IPA-Kimia SMP ... 46

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 64

(6)

x

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Perolehan Skor Rata-rata Siswa Indonesia Untuk Sains ... 1

2.1 Domain Konten TIMSS untuk Bidang Kimia Grade VIII ... 9

2.2 Perbedaan Sifat Zat Padat, Cair dan Gas ... 15

3.1 Profil Subjek Penelitian ... 24

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data... 30

3.3 Matriks Frekuensi Cakupan Materi dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Soal Kimia TIMSS ... 32

3.4 Matriks Frekuensi Cakupan Materi Dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Kompetensi Dasar ... 33

3.5 Matriks Frekuensi Cakupan Materi Dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Pembelajaran ... 35

4.1 Indeks keselarasan Porter antara TIMSS dengan Kompetensi Dasar ... 38

4.2 Perbedaan Cakupan Materi antara TIMSS dengan Kompetensi Dasar .. 38

4.3 Perbedaan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara TIMSS dengan Kompetensi Dasar ... 39

4.4 Indeks keselarasan Porter antara TIMSS dengan Pembelajaran IPA-KimiaSMP ... 42

4.5 Perbedaan Cakupan Materi antara TIMSS dengan Pembelajaran ... 43

4.6 Perbedaan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara TIMSS dengan Pembelajaran ... 44

4.7 Perbedaan Cakupan Materi antara Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar ... 47

(7)

xi

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir ... 21

3.1 Bagan Alur Penelitian ... 29

4.1 Indeks Keselarasan antara Soal TIMSS dengan Kompetensi Dasar dan

Pembelajaran IPA-Kimia SMP ... 37

4.2 Grafik Perbedaan Konten Materi antara Kompetensi Dasar dan TIMSS 3 Tahun Terakhir ... 39

4.3 Grafik Perbedaan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara Kompetensi Dasar dan TIMSS 3 Tahun Terakhir ... 40

4.4 Perbandingan Sebaran Cakupan Materi dan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara TIMSS dengan Kompetensi Dasar ... 41

4.5 Grafik Perbedaan Konten Materi antara Pembelajaran dan TIMSS 3 Tahun Terakhir ... 43

4.6 Grafik Perbedaan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara Pembelajaran dan TIMSS 3 Tahun Terakhir ... 44

4.7 Perbandingan Sebaran Cakupan Materi dan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara TIMSS dengan Pembelajaran ... 45

4.8 Grafik perbedaan Konten Materi antara Pembelajaran dengan Kompetensi Dasar ... 47

4.9 Grafik Perbedaan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara Pembelajaran dan Kompetensi Dasar ... 48

4.10 Perbandingan Sebaran Cakupan Materi dan Tuntutan Kemampuan Kognitif antara Pembelajaran dan Kompetensi Dasar ... 49

4.11 Grafik Persentase Proporsi Waktu untuk masing-masing Aktivitas Siswa selama kegiatan Pembelajaran IPA-Kimia SMP... 51

4.12 Contoh Soal Kimia TIMSS Tahun 2011 ... 53

(8)

xii

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. 1 Soal Kimia TIMSS tahun 2003 ... 64 A. 2 Soal Kimia TIMSS tahun 2007 ... 89 A. 3 Soal Kimia TIMSS tahun 2011 ... 113 B. 1 Judgement Hasil terjemahan Instrumen Surveys of Enacted Curriculum

oleh Dosen Pembimbing ... 139 B. 2 Instrumen Penelitian Survei ... 147 C. 1 Judgement Hasil Analisis Konten soal kimia TIMSS oleh Dosen

Pembimbing ... 158 C. 2 Judgement Hasil Analisis Konten Kompetensi Dasar IPA-Kimia SMP

oleh Dosen Pembimbing ... 173 D. 1 Rekapitulasi Respon Guru Terhadap Instrumen Suvei Bagian I ... 175 D. 2 Rekapitulasi Respon Guru Terhadap Instrumen Suvei Bagian II ... 185 E. 1 Matriks Frekuensi dan Proporsi Hasil Analisis Soal Kimia TIMSS . 187 E. 2 Matriks Frekuensi dan Proporsi Hasil Analisis Kompetensi Dasar

IPA-Kimia SMP ... 189 E. 3 Matriks Frekuensi dan Proporsi Hasil Analisis Pembelajaran IPA-Kimia

(9)

ii

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS KESELARASAN ANTARA SOAL KIMIA TIMSS DENGAN

KOMPETENSI DASAR DAN PEMBELAJARAN

IPA-KIMIA SMP

Penelitian ini dilakukan untuk: (1) menganalisis tingkat keselarasan antara konten soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP, dan (2) mendeskripsikan perbedaan cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif antara soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggabungkan metode survei dan analisis konten. Survei dilakukan terhadap 25 orang guru IPA SMP dari tujuh SMPN di kota Bandung. Sementara itu, analisis konten dilakukan terhadap soal-soal kimia TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011 serta dokumen standar isi, silabus dan buku ajar IPA-Kimia SMP. Untuk menentukan kriteria tingkat keselarasan, metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh Porter. Untuk itu, tingkat keselarasan disimbolkan dengan Porter’s Alignment Index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keselarasan antara TIMSS dengan kompetensi dasar yaitu 0,5 (tingkat keselarasan sedang). Tingkat keselarasan antara TIMSS dengan pembelajaran IPA-Kimia SMP yaitu sebesar 0,469 (tingkat keselarasan rendah). Sementara itu, tingkat keselarasan antara kompetensi dasar dengan pembelajaran IPA-Kimia SMP yaitu sebesar 0,572 (tingkat keselarasan sedang). Tidak sempurnanya tingkat keselarasan ini ditandai dengan adanya perbedaan cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif diantara soal kimia TIMSS, kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP. Hal ini tentu mempengaruhi pencapaian siswa Indonesia dalam studi TIMSS.

(10)

iii

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE ALIGNMENT BETWEEN CHEMISTRY CONTENT

ON TIMSS WITH BASIC COMPETENCIES AND

SCIENCE-CHEMISTRY LEARNING IN JUNIOR HIGH SCHOOL

This study was conducted to: (1) analyze the level of alignment between chemistry content on TIMSS with basic competencies and science-chemistry learning in Junior High School and (2) describe the discrepancies between chemistry content on TIMSS with basic competencies and science-chemistry learning in Junior High School in term of cognitive demands as well as subject content covered. This study was descriptive research which combined survey method and content analysis. The survey was conducted on 25 science teacher from seven Junior High School in Bandung. Meanwhile, the content analysis conducted on chemistry content of TIMSS 2003, 2007 and 2011 and the content standard document, syllabus and science-chemistry textbook of Junior High School. To determine the degree of alignment criteria, this study used the method developed by Porter. Accordingly, the level of alignment is symbolized by Porter's Alignment Index. The results showed that the degree of alignment between TIMSS and the basic competencies was 0.5 (moderate level of alignment). The level of alignment between the TIMSS and science-chemistry learning in Junior High School was 0.469 (low level of alignment). Meanwhile, the level of alignment between the basic competencies and science-chemistry learning in Junior High School was 0.572 (moderate level of alignment). This imperfect alignment level is characterized by the discrepancies in term of subject content covered and cognitive demands among chemistry content on TIMSS, basic competencies and science-chemistry learning in Junior High School. This can affect certainly toward the achievement of Indonesian students in TIMSS.

(11)

1

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan adanya upaya peningkatan mutu pendidikan maka evaluasi terhadap segala aspek yang berhubungan dengan kualitas pendidikan terus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang seberapa baik mutu pendidikan yang sedang berjalan. Salah satu evaluasi yang dilakukan adalah asesmen hasil belajar peserta didik baik dalam skala nasional maupun internasional. Untuk skala internasional, Indonesia ikut berpartisipasi dalam studi internasional salah satunya adalah Trends International Mathematics and Science Study (TIMSS). Studi ini memberikan informasi mengenai benchmarking mutu pendidikan antarnegara.

TIMSS merupakan studi internasional tentang prestasi matematika dan sains siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (14 tahun) dan Sekolah Dasar (9 tahun). Studi ini diselenggarakan oleh The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) yang berada di Amsterdam, Belanda. TIMSS dilaksanakan setiap empat tahun sekali 1999, 2003, 2007 dan 2011. Indonesia mulai berpartisipasi sepenuhnya sejak tahun 1999.

Selama keikutsertaan Indonesia dalam studi TIMSS sejak tahun 1999 hingga 2007, prestasi matematika dan sains siswa di Indonesia masih belum menggembirakan. Posisi Indonesia sebagai Negara peserta TIMSS selama keikutsertaannya digambarkan dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Perolehan Skor Rata-Rata Siswa Indonesia Untuk Sains

TIMSS-R

Benchmark internasional 488 474 500 500

Rata-rata skor (sains) Indonesia 435 420 427 406

Peringkat 32 37 35 40

Negara peserta TIMSS 38 46 49 45

(12)

2

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa posisi Indonesia selama keikutsertaannya dalam studi TIMSS belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Indonesia masih berada di kelompok bawah dan perolehan skor rata-rata masih jauh dibawah skor rata-rata dunia (benchmark), termasuk beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Selain itu posisi Indonesia juga masih menunjukkan belum adanya kemajuan dan peningkatan prestasi selama tiga periode yang diikuti.

Statisnya posisi Indonesia selama keikutsertaanya dalam studi TIMSS tentu menimbulkan tanda tanya tentang bagaimana usaha perbaikan yang dilakukan agar terjadi peningkatan prestasi sains siswa Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan adanya penelitian lanjutan terhadap hasil studi internasional yang pernah diikuti oleh Indonesia termasuk TIMSS. Sejauh ini, penelitian lanjutan terhadap pencapaian Indonesia dalam studi TIMSS masih terbatas pada bidang matematika. Sementara untuk bidang sains masih belum ditemukan. Padahal ini akan sangat dibutuhkan sebagai salah satu upaya bagi perumusan kebijakan guna meningkatkan posisi Indonesia dalam studi TIMSS.

Penelitian lanjutan dapat diawali dengan mengidentifikasi faktor yang berperan terhadap hasil capaian siswa dalam studi internasional. Menurut Winkel (2005) beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi siswa di antaranya kurikulum pengajaran dan efektivitas pembelajaran. Lebih lanjut Arliani dan Hidayati (2013) menambahkan bahwa antara standar kurikulum, pembelajaran dan penilaian, ketiganya harus berjalan sesuai satu sama lain. Jika terdapat keselarasan (alignment) antara ketiga komponen ini, maka penilaian hasil belajar siswa yang akurat dapat dicapai. Begitu juga halnya dengan TIMSS, soal yang diujikan pada TIMSS tentunya harus sesuai dengan kurikulum kita dan sudah dipelajari oleh siswa yang mengikuti studi TIMSS. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana keselarasan antara kurikulum dengan pembelajaran dan penilaian adalah dengan melakukan analisis keselarasan.

(13)

3

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian terkait analisis keselarasan telah dilakukan di antaranya: keselarasan antara standar dengan buku teks (Kesidou dan Roseman, 2002); keselarasan antara konten TIMSS dan PISA dengan standar penilaian (Smithson, 2009); keselarasan antara standar isi dan tes (Liu & Lu, 2012); keselarasan antara ujian nasional dengan standar isi (Firman, 2013).

Beberapa penelitian terkait analisis keselarasan di atas masih menganalisis tingkat keselarasan antara dua komponen. Sejauh ini, belum dilakukan penelitian yang menganalisis tiga komponen penting kurikulum yaitu standar, pembelajaran dan penilaian secara bersamaan. Menurut Edwards (2010) studi keselarasan ini sangat penting dalam konteks perbaikan proses pendidikan. Jika tidak ada keselarasan antara apa yang diajarkan sebagaimana ditentukan dalam kurikulum dan apa yang diuji, maka dapat dilakukan perbaikan dalam hal pengujiannya, proses pembelajaran, maupun standar kurikulum.

Begitu pula halnya dengan penelitian terkait keselarasan antara standar kurikulum, pembelajaran dan TIMSS juga belum dilakukan. Oleh sebab itu, maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap TIMSS yang bertujuan untuk menganalisis keselarasan antara soal-soal kimia TIMSS, kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia guna mengidentifikasi secara pasti hubungan keselarasan ketiga komponen tersebut. Penelitian akan memberikan informasi yang bermanfaat sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam TIMSS. Metode analisis yang akan digunakan adalah metode analisis keselarasan yang dikembangkan oleh Porter (2002).

B. Identifikasi Masalah

(14)

4

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya perbaikan diantaranya melalui perbaikan kurikulum, pembelajaran, dan assesmen sebab ketiganya merupakan faktor yang berperan dalam prestasi belajar siswa (Winkel, 2005). Perbaikan ketiga komponen ini tentunya diawali dengan adanya penelitian yang dapat memberikan informasi terkait pengambilan keputusan kebijakan dan langkah yang dapat dilakukan sebagai langkah perbaikan.

Salah satu informasi yang dapat dijadikan umpan balik untuk pengambilan keputusan dan kebijakan terkait perbaikan posisi Indonesia dalam studi TIMSS adalah hubungan keselarasan antara standar kurikulum yang ada di Indonesia dengan pembelajaran dan TIMSS. Dengan demikian penting untuk mengidentifikasi keselarasan antara kompetensi dasar, pembelajaran IPA-Kimia dan TIMSS. Selain itu, penelitian terkait hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai dengan paparan yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa penting untuk mengidentifikasi tingkat keselarasan antara kompetensi dasar sebagai bagian standar isi kurikulum, dengan pembelajaran IPA-Kimia dan TIMSS. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi: “Bagaimana tingkat keselarasan antara soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia di SMP?”

Rumusan masalah diatas kemudian dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian berikut ini:

(1) Bagaimanakah keselarasan antara soal kimia TIMSS dan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP?

(2) Bagaimanakah perbedaan antara soal kimia TIMSS dan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP?

(3) Bagaimanakah keselarasan antara soal kimia TIMSS dan pembelajaran IPA-Kimia SMP?

(15)

5

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5) Bagaimanakah keselarasan antara kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP?

(6) Bagaimanakah perbedaan antara kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum ditujukan untuk: mendeskripsikan keselarasan antara soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP. Dengan demikian, penelitian ini dapat :

(1) Mendeskripsikan keselarasan antara soal kimia TIMSS dan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP.

(2) Mendeskripsikan perbedaan antara soal kimia TIMSS dan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP.

(3) Mendeskripsikan keselarasan antara soal kimia TIMSS dan pembelajaran IPA-Kimia SMP.

(4) Mendeskripsikan perbedaan antara soal kimia TIMSS dan pembelajaran IPA-Kimia SMP.

(5) Mendeskripsikan keselarasan antara kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP.

(6) Mendeskripsikan perbedaan antara kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang keselarasan antara soal kimia TIMSS, kompetensi dasar dan pembelajaran yang bermanfaat bagi:

1. Kepentingan praktis

(16)

6

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebijakan dalam hal ini Kemendikbud penelitian ini dapat dijadikan umpan balik dalam perumusan kebijakan terkait perbaikan mutu pendidikan.

2. Pengembangan Ilmu

(17)

22

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2003:9) bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian dengan apa adanya tanpa memberikan perlakuan dan manipulasi variabel. Margono (1997:8) secara khusus menjelaskan bahwa penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memecahkan masalah aktual yang dihadapi serta bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis.

Penelitian ini menganalisis keselarasan antara konten soal kimia TIMSS, kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-Kimia SMP berbasis kurikulum 2013 dengan menggunakan metode Porter (Porter, 2002). Desain penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan oleh Edwards (2010), Liu dan Lu (2012) dan Firman (2013).

(18)

23

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara itu metode survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang relatif besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil melalui pemberian instrumen, wawancara, observasi langsung ataupun melalui surat dan telepon (Sukmadinata, 2005: 82). Dalam penelitian ini survei dilakukan terhadap guru untuk menggali informasi terkait pembelajaran IPA pada materi yang diujikan dalam soal TIMSS. Survei yang dilakukan bertujuan untuk melihat konten materi dan tuntutan kemampuan kognitif yang harus dikuasai siswa bukan untuk menilai kualitas dan kemampuan guru dalam pembelajaran.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru IPA-kimia SMP di kota Bandung yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Fraenkel & Wallen (2006) pemilihan sampel dengan teknik ini dilakukan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Dalam pemilihan subjek penelitian, peneliti memilih subjek penelitian dengan mempertimbangkan masalah waktu dan kesediaan subjek penelitian. Berdasarkan hal ini, maka yang menjadi subjek penelitian adalah guru IPA yang berasal dari tiga SMP mewakili cluster I dan empat SMP mewakili cluster II di kota Bandung.

Untuk menjaga etika dalam penelitian ini, nama guru yang menjadi subjek penelitian diberi kode dengan angka 1, 2, 3, dst., dan nama sekolah diberi kode dengan huruf A, B, C, dst. Jumlah guru yang menjadi subjek penelitian adalah 25 orang. Guru yang menjadi subjek penelitian ini merupakan guru mata pelajaran IPA yang mengajarkan materi IPA-Kimia. Subjek penelitian berasal dari tiga sekolah yang berada di klaster I yang diwakili oleh 12 orang guru IPA dan empat sekolah yang berada pada klaster II yang diwakili oleh 13 orang guru IPA.

(19)

24

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu orang guru lulusan Teknik Mesin. Data ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari guru yang mengajar matapelajaran IPA, khususnya bidang kimia, yang memiliki latar belakang pendidikan dari jurusan kimia. Data lengkap subjek penelitian disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Profil Subjek Penelitian

Klaster sekolah

Kode

SMP Guru Pendidikan terakhir

Pengalaman

(20)

25

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara 10-19 tahun. Artinya, guru yang menjadi subjek penelitian merupakan guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar yang cukup lama.

Selain guru IPA-Kimia SMP yang menjadi sumber data lainnya adalah released item TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011 untuk bidang sains grade VIII. Released items yang dipilih adalah soal-soal tes untuk bidang sains khususnya kimia. Berdasarkan soal-soal tes yang ada pada released item, pada TIMSS 2003 terdapat 17 soal untuk bidang kimia yang terdiri dari sebelas soal objektif dan enam soal uraian. Pada TIMSS 2007 terdapat 16 soal untuk bidang kimia yang terdiri dari sembilan soal ojektif dan tujuh soal uraian. Sementara itu, pada TIMSS 2011 terdapat 18 soal untuk bidang kimia yang terdiri dari sebelas soal objektif dan tujuh soal uraian. Jadi total soal yang dianalisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitifnya adalah 51 soal yang terdiri dari 31 soal objektif dan 20 soal uraian.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari adanya perbedaan pandangan dalam menafsirkan, maka beberapa istilah dalam penelitian ini dijelaskan sbb:

(1) Keselarasan adalah tingkat kesesuaian antara konten dalam standar kurikulum yang ada dalam hal ini kompetensi dasar dengan pembelajaran dan soal kimia TIMSS. Tingkat keselarasan ditentukan berdasarkan kriteria indeks keselarasan Porter.

(2) Perbedaan antara konten soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar dan pembelajaran IPA-kimia SMP adalah perbedaan proporsi cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif antara masing-masing komponen. Perbedaan ini didapatkan dari matriks dua dimensi cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif.

(3) Soal-soal kimia TIMSS adalah soal-soal TIMSS untuk bidang kimia tahun 2003, 2007, dan 2011.

(21)

26

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi yang merupakan bidang kimia dari dimensi pengetahuan yang merupakan penjabaran dari KI-3.

(5) Pembelajaran adalah pembelajaran pada materi pokok yang diujikan dalam soal-soal kimia TIMSS. Informasi tentang pelaksanaan pembelajaran ini akan diperoleh melalui survei.

(6) Tuntutan kemampuan kognitif yang akan dianalisis adalah kemampuan kognitif yang harus dicapai oleh siswa. Kemampuan kognitif yang menjadi acuan adalah kemampuan kognitif Bloom yang direvisi oleh Anderson menjadi enam tingkat yaitu mengingat (C1), mengerti (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: instrumen survei dan lembar analisis dokumen. Berikut ini penjelasan terkait instrumen yang digunakan.

1. Instrumen Survei

(22)

27

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagian kedua dari instrumen ini merupakan kuisioner yang berisi pertanyaan seputar proses pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan ini sekaligus mengklarifikasi dan memperkuat informasi yang diberikan guru pada bagian pertama instrumen. Pertanyaan yang diberikan pada bagian kedua ini dikelompokkan menjadi pertanyaan seputar pembahasan materi dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Instumen survei yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada lampiran B.3.

2. Lembar Analisis Cakupan Materi dan Tuntutan Kemampuan Kognitif

Lembar analisis dokumen ini digunakan untuk memudahkan dalam menganalisis cakupan materi, kompetensi, dan tuntutan kemampuan kemampuan kognitif dari soal kimia TIMSS, kompetensi dasar, dan pembelajaran. Lembaran ini juga membantu peneliti dalam mereduksi hasil analisis dokumen. Lembar analisis berisi tabel yang terdiri dari beberapa kolom yang memuat data hasil analisis dan judgement dosen pembimbing terhadap hasil analisis.

E. Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah:

(a) Mengumpulkan dokumen terkait kurikulum 2013 dan TIMSS tahun 2003, 2007 dan 2011 dan instrumen Survey of Enacted Curriculum Project. (b) Menerjemahkan instrumen Survey of Enacted Curriculum Project dan

memilih item yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta tujuan penelitian. Hasil penerjemahan dan pemilihan item juga melalui proses judgement oleh dosen pembimbing. Hasil terjemahan dan judgement pembimbing ini terdapat pada lampiran B.2.

(23)

28

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah :

(a) Menganalisis cakupan materi kimia dan tuntutan kemampuan kognitif dari soal-soal kimia TIMSS terpilih. Lembaran analisis soal kimia TIMSS terdapat pada lampiran C.1.

(b) Menganalisis cakupan materi mata pelajaran IPA-Kimia SMP berdasarkan kompetensi dasar, silabus dan buku siswa. Lembar hasil analisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif dari kompetensi dasar terdapat pada lampiran C.2.

(c) Melakukan survei terhadap guru IPA SMP

(d) Menganalisis cakupan materi kimia dan tuntutan kemampuan kognitif dari pembelajaran IPA-Kimia SMP berdasarkan hasil survei.

(e) Membuat matriks hasil analisis.

(f) Menghitung Porter’s Alignment Indeks.

3. Tahap Penyelesaian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: (a) Menginterpretasikan data hasil analisis. (b) Menarik kesimpulan

(c) Pembuatan laporan penelitian.

(24)

29

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1 Bagan Alur Penelitian

Penerjemahan dan adaptasi instrumen SEC

Penyusunan instrumen survei untuk penelitian

Hasil nalisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kogntif Soal kimia TIMSS Mengumpulkan dokumen kurikulum 2013, TIMSS

dan instrumen Survey of Enacted Curriculum Project

Analisis konten soal kimia TIMSS

(25)

30

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten dan survei. Untuk itu, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian secara ringkas dijelaskan dalam Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2. Data dan Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data

Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

1 Cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif soal

2. Cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif

3. Cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif

pembelajaran IPA-Kimia SMP

Guru IPA-Kimia SMP Survei

1. Analisis konten

Studi ini dilakukan untuk menganalisis dokumen TIMSS, kurikulum dan pembelajaran yang telah dikumpulkan. Analisis dilakukan untuk mengetahui cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif baik pada TIMSS maupun kompetensi dasar. Dokumen TIMSS yang dianalisis adalah dokumen TIMSS yang diliris dalam situs resmi IEA. Adapun dokumen TIMSS dan kurikulum yang dianalisis adalah sebagai berikut:

(26)

31

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sembilan soal ojektif dan tujuh soal uraian. Sementara itu, pada TIMSS 2011 terdapat 18 soal untuk bidang kimia yang terdiri dari sebelas soal objektif dan tujuh soal uraian. Jadi total soal yang dianalisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitifnya adalah 51 soal yang terdiri dari 31 soal objektif dan 20 soal uraian. Soal-soal TIMSS yang dianalisis ini terdapat pada lampiran A.

(b) Standar isi dan silabus mata pelajaran IPA-Kimia SMP. Standar isi yang menjadi fokus analisis adalah kompetensi dasar untuk mata pelajaran IPA-Kimia SMP yang merupakan penjabaran dari dimensi pengetahuan kognitif saja (KI-3).

(c) Buku ajar siswa, buku ajar siswa merupakan buku paket mata pelajaran IPA-Kimia SMP yang digunakan siswa dan diterbitkan oleh Kemendikbud. Buku ini merupakan buku sekolah elektronik yang juga dapat diakses secara bebas di situs resmi BSNP.

2. Survei

Teknik ini dipilih untuk melihat konten materi dalam pembelajaran IPA-Kimia. Idealnya, informasi terkait proses pembelajaran dikumpulkan melalui observasi. Namun, karena adanya keterbatasan waktu dan kendala bahwa beberapa materi terkait TIMSS sudah dipelajari sebelum penelitian dilakukan, maka peneliti memutuskan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran melalui metode survei. Secara garis besar survei dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu dan tingkat satuan pendidikan, dan tuntutan kemampuan kognitif yang harus dikuasai siswa.

(27)

32

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk melengkapi instrumen survei. Hal ini dilakukan agar responden tidak merasa terbebani dan akan lebih objektif dalam melengkapi instrumen survei.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dan dianalisis. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

1. Analisis soal-soal kimia TIMSS, langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis adalah:

a. Menganalisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif yang ada pada soal-soal TIMSS. Hasil analisis yang sudah dilakukan peneliti kemudian dikoreksi oleh pembimbing I dan pembimbing II. Hasil analisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif dari soal kimia TIMSS terdapat pada lampiran C.1.

b. Hasil analisis kemudian direduksi ke dalam bentuk matriks frekuensi dua dimensi. Jumlah kolom pada matriks bergantung pada jumlah konten materi yang ada dikalikan dengan jumlah tuntutan kemampuan kemampuan kognitif yaitu enam kolom. Sesuai dengan assessment framework TIMSS, terdapat lima konten materi pokok yang diujikan. Maka jumlah kolom pada matriks cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif adalah 6 x 6. Adapun bentuk matriks dua dimensi dari soal kimia TIMSS digambarkan dalam bentuk Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Matriks Frekuensi Cakupan Materi Dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Soal Kimia TIMSS

(28)

33

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap sel diisi sesuai dengan jumlah soal yang menguji konten materi tersebut sesuai dengan tuntutan kemampuan kognitif. Misalnya, jika pada konten materi sifat-sifat materi terdapat dua soal yang memerlukan kemampuan kognitif C1 untuk menjawabnya, maka pada sel tersebut di tulis angka 2, dan begitu seterusnya. Matriks frekuensi ini kemudian dikonversi ke dalam matriks proporsi dengan cara mengubah semua nilai sel dalam bentuk proporsi dari total setiap matriks. Secara lengkap matriks frekuensi dan proporsi tuntutan kemampuan kogitif dan cakupan materi hasil analisis soal TIMSS terdapat lampiran E.1.

2. Analisis kompetensi dasar mata pelajaran IPA-kimia SMP, langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis adalah:

a. Menganalisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif pada kompetensi dasar. Hasil analisis yang sudah dilakukan peneliti kemudian dikoreksi oleh pembimbing I dan pembimbing II. Hasil analisis cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif dari kompetensi dasar ini terdapat pada lampiran C.2.

b. Sama halnya dengan hasil analisis TIMSS, hasil analisis kompetensi dasar ini kemudian direduksi ke dalam bentuk matriks frekuensi dua dimensi. Adapun bentuk matriks dua dimensi dari kompetensi dasar digambarkan dalam bentuk Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Matriks Frekuensi Cakupan Materi Dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Kompetensi Dasar

(29)

34

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Matriks frekuensi ini kemudian dikonversi ke dalam matriks proporsi dengan cara mengubah semua nilai sel dalam bentuk proporsi dari total setiap matriks. Secara lengkap matriks frekuensi dan proporsi tuntutan kemampuan kogitif dan cakupan materi hasil analisis kompetensi dasar terdapat lampiran E.2.

3. Analisis proses pembelajaran IPA-Kimia, untuk teknik analisis data proses pembelajaran ini sedikit berbeda dari teknik analisis data pada TIMSS dan kompetensi dasar. Hal ini dikarenakan data dikumpulkan melalui metode survei. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat rekapitulasi respon guru terhadap instrumen survei bagian I. b. Menghitung alokasi waktu pembelajaran untuk setiap konten materi dan

tuntutan kognitif dalam pembelajaran berdasarkan rekapitulasi respon guru terhadap instrumen survei bagian I. Adapun cara perhitungan alokasi waktu untuk setiap konten materi dan tuntutan kemampuan kognitif adalah sebagai berikut:

Angka 3 artinya 40% dari alokasi waktu pembelajaran dihabiskan untuk melakukan pembelajaran pada konten materi tuntutan kemampuan kognitif tersebut.

Angka 2 artinya 30% dari alokasi waktu pembelajaran dihabiskan untuk melakukan pembelajaran pada konten materi tuntutan kemampuan kognitif tersebut.

Angka 1 artinya 20% dari alokasi waktu pembelajaran dihabiskan untuk melakukan pembelajaran pada konten materi tuntutan kemampuan kognitif tersebut.

Hasil rekapitulasi dan pengolahan data instrumen survei secara rinci terdapat pada lampiran D.1.

(30)

35

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan tuntutan kemampuan kognitif pembelajaran digambarkan dalam bentuk Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Matriks Frekuensi Cakupan Materi Dan Tuntutan Kemampuan Kognitif Pembelajaran

No. konten materi Tuntutan kemampuan kognitif Sub total

Matriks frekuensi ini kemudian dikonversi ke dalam matriks proporsi dengan cara mengubah semua nilai sel dalam bentuk proporsi dari total setiap matriks. Secara lengkap matriks frekuensi dan proporsi tuntutan kemampuan kogitif dan cakupan materi hasil analisis kompetensi dasar terdapat lampiran E.2.

4. Menghitung indeks keselarasan dengan menggunakan persamaan Porter. Indeks Porter dihitung dari matriks proporsi cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung indeks Porter adalah sebagai berikut:

∑| |

Keterangan:

P = Porter’s Alignment Index x = proporsi sel penilaian y = proporsi sel standar

Dengan demikian, nilai Porter’s Alignment Index berkisar antara 1,0 (sangat selaras) hingga 0 (tidak selaras), dengan kriteria sbb:

(31)

36

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,5 < P < 0,66 : tingkat keselarasan sedang

P > 0,66 : tingkat keselarasan tinggi

(32)

58

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tingkat keselarasan antara soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP masih berada pada tingkat sedang dengan indeks keselarasan sebesar 0,5.

2. Ketidaksempurnaan tingkat keselarasan antara soal kimia TIMSS dengan kompetensi dasar IPA-Kimia SMP ditandai dengan adanya perbedaan proporsi cakupan materi yang cukup dominan pada materi pokok pemisahan campuran dan sifat-sifat materi. Sementara itu, proporsi kemampuan kognitif menganalisis (C4) pada soal kimia TIMSS lebih besar dibandingkan dengan proporsi pada kompetensi dasar IPA-Kimia SMP.

3. Tingkat keselarasan antara TIMSS dengan pembelajaran masih berada pada tingkat rendah. Hal ini ditandai dengan nilai indeks keselarasan sebesar 0,496 Ini tentunya mempengaruhi pencapaian prestasi siswa Indonesia dalam TIMSS khususnya bidang kimia.

4. Terdapat perbedaan proporsi cakupan materi yang dominan antara TIMSS dengan pembelajaran IPA-Kimia SMP pada materi pokok: sifat-sifat materi; atom, ion dan molekul; serta perubahan kimia (reaksi kimia). Pembelajaran masih lebih menekankan pada jenjang kemampuan kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2) sementara pada TIMSS sudah melibatkan jenjang kemampuan mengaplikasikan(C3), menganalisis (C4) dan menciptakan (C6) dengan proporsi yang seimbang.

5. Tingkat keselarasan antara kompetensi dasar dan pembelajaran masih berada pada tingkat sedang dengan indeks keselarasan sebesar 0, 572.

(33)

59

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kognitif didominasi oleh kemampuan mengingat (C1). Sementara untuk jenjang kognitif mengevaluasi (C5) baik dalam kompetensi dasar maupun pembelajaran tidak dilibatkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh diatas, maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Bagi Kepentingan Praktis:

a. Proporsi dan alokasi waktu setiap cakupan materi kimia yang ada pada kompetensi dasar perlu dikajiulang ulang kembali dengan mempertimbangakan aspek konten dan kognitif yang seimbang serta essensial atau tidaknya materi tersebut untuk dipelajari siswa SMP.

b. Proses pembelajaran yang selama ini hanya menekankan pada kemampuan mengingat saja perlu diperbaiki lagi dengan cara merancang dan melaksanakan pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk melibatkan kemampuan kognitif lainnya seperti mengaplikasikan dan menganalisis, sehingga siswa terbiasa untuk menggunakan konsep-konsep yang telah diketahuinya dan kemampuan bernalarnya untuk menyelesaikan masalah soal-soal kimia.

2. Bagi Pengembangan Ilmu Pendidikan Kimia:

a. Adanya perbedaan proporsi cakupan materi dan tuntutan kemampuan kognitif antara kompetensi dasar dengan pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih belum berjalan maksimal sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Informasi terkait apa saja yang menyebabkan ini terjadi, tentunya harus dikumpulkan melalui penelitian lanjutan.

b. Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini ke dalam ruang lingkup yang lebih luas atau menggunakan subjek lainnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan.

(34)

60

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

61

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. (2001) A taxonomi for learning, teaching, and assising: a revision of Blooms taxonomi of educational objectives. New York: Addision Wesley Longman Inc.

Arikunto, S. (2003). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arliani, E & Hidayati, K. (2013). Model-model alignment antara penilaian dan kurikulum dalam pembelajaran matematika. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, 9 November 2013.

Bhola, D. S., Impara, J. C., & Buckendahl, C. W. (2003). Aligning tests with content standards: methode and issues. Educational Measurement: Issues and Practice, 22(3), 21-29.

Blank, R., Porter, A., & Smithson. J. (2001). New tools for analyzing teaching, curriculum and standards in mathematics and science. Washington, DC: Council of Chief State School Officers.

Edwards, N. (2010). An analysis of the alignment of the 12th physical science examination and the core curriculum in South Africa. South Africa Journal of Education, 30, 571-590.

Firman, H. (2013). Alignment between national examination and national content standard of high school chemistry. Disajikan pada Seminar Internasional Pendidikan Matematika, Sains dan Computer (MSCEIS), Bandung, 19 oktober 2013.

Firman, H. (2013) Metode Penelitian Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.

Fonthal, G. (2004). Alignment of state assessment and higher education expectations: definition and utilization of an alignment indeks. Los Angeles: Laguna Hills.

Fraenkel, J. R. & Wallen, N. E. (2006). How To Design and Evaluate Research In Education (sixth ed). New York: M. Graw-Hill.

Gunilla, N. & Henrikson, W. (2008). Alignment of standards and assessment: a theoretical and empirical study of methods for alignment. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 6(3), 667-690.

(36)

62

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2011). Survey Internasional TIMSS. [online]. Tersedia: http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss. Diakses 28 Januari 2014

Kesidou, S. & Roseman, J. E. (2002). How well do the middle school science

programs measure up? Finding from Project 2061’s curriculum review.

Journal of Research In Science Teaching, 39, 522-549.

Kurz, A., Elliot, S. N., Wehby, J., & Smithson, J. (2009). Alignment of the intended, planned, and enacted curriculum in general and special education and its relation to student achievement. Journal of Special Education, standards and state assessment systems: A guide to alignment. Washington, DC: Council of Chief State Officers.

La Marca, P. M., Redfield, D., Winter, P. C., Bailey, A. & Despriet, L. (2000). State standards and state assessment systems: A guide to alignment. Washington, DC; Council of Chief State Officers.

Liu, E & Lu, Q. (2012). Alignment between high school biology content standart and the standardized test of four province in China. Journal of Biological Education, 46(3), 149-164.

Margono, S. (1997). Metodologi penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Mullis, I.V.S., Martin, M.O., Robitaille, D.F., & Foy, P. (2009). TIMSS advanced 2008 international report: Findings from IEA's study of achievement in advanced mathematics and physics in the final year of secondary school.

[online]. Tersedia:

http://timss.bc.edu/timss_advanced/downloads/TA08_International_Repor t.pdf. Diakses 4 Februari 2014.

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Ruddock, G.J., O’sullivan, C. Y., & Preuschoff. C.

(2011). TIMSS 2011 assesment framework. [online]. Tersedia: http://timss.bc.edu/timss2011/downloads/TIMSS2011_Frameworks.pdf. Diakses 28 Januari 2014

Porter, A.C. & Smithson, J.L. (2001). Are content standards being implemented in the classroom? : a methodology and some tentative answers. Dalam From The Capitol The classroom: Standards-Based Reform in the States, S. H. Fuhrman (ed) Chicago National Society for The Study of Education. [online]. Tersedia: http://jsmithson.wceruw.org. Diakses 28 Januari 2014 Porter, A. C. (2002). Measuring the content of instruction: Uses in research and

(37)

63

Oktarini, 2014

Analisis Keselarasan Antara Soal Kimia Timss Dengan Kompetensi Dasar dan Pembelajaran IPA-Kimia SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Porter, A. C., Smithson, J., Blank, R. & Zeidner, T. (2007). Alignment as a teacher variable. Applied Measurement in Education, 20(1), 27-51.

Roach, A. T., Niebling, B. C., & Kurz, A. (2008). Evaluating the alignment among curriculum, instruction, and assessments: Implications and applications for research and practice. Psychology in the Schools, 45(2), 158-176.

Sleiman, L. W. (2012). A study of the alignment between the Lebanese secondary- level national math exams for the literature and humanities track and the reformed math curriculum. (Tesis). School of Arts and Science: Lebanese American University.

Smithson, J. (2009). Alignment content analysis of TIMSS and PISA mathematics and science assesments using the surveys of enacted curriculum methodology. Madison: University of Wisconsin.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metodologi penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Webb, N. L. (2007). Issues related to judging the alignment of curriculum standards and assessments. Applied Measurement in Education, 20(1), 7-25.

Gambar

Tabel                                                                                                               Halaman
Tabel 1.1. Perolehan Skor Rata-Rata Siswa Indonesia Untuk Sains
Tabel 3.1 Profil Subjek Penelitian
Gambar 3. 1  Bagan Alur Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis sidik ragam Jumlah Bintil Akar Efektif tanaman kedelai akibat pemberian pupuk hayati dan tepung cangkang telur.. SK db JK KT

Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong terciptanya proses belajar

Peubah amatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan per rumpun, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih, bobot basah umbi per sampel,

Website ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai berbagai macam kegiatan kucing dan perawatannya yang di toko kucing keluara ceria Dalam aplikasi website ini kita bisa

Analisis kemampuan berpikir kritis matematik Siswa dengan menggunakan graded responseModels (GRM). Makalah dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA

[r]

[r]

Peralatan elektronik yang lain akan menerima data tersebut, namun data yang diterima tidak mempunyai ID yang sama dengan Slave ID yang dikirimkan, maka peralatan...