ESTIMASI ONGKOS PRAKTIK PEMESINAN UNTUK PRODUK UJI KOMPETENSI BUBUT DASAR DI
WORKSHOP ISLAMIC DEVELOPMENT BANK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Konsentrasi Pendidikan Produksi dan Perancangan
Oleh
Mohamad Sugiono E.0551.0905610
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ESTIMASI ONGKOS PRAKTIK PEMESINAN UNTUK PRODUK UJI KOMPETENSI BUBUT DASAR DI
WORKSHOP ISLAMIC DEVELOPMENT BANK
Oleh
Mohamad Sugiono
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Mohamad Sugiono 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
MOHAMAD SUGIONO
ESTIMASI ONGKOS PRAKTIK PEMESINAN UNTUK PRODUK UJI KOMPETENSI BUBUT DASAR DI
WORKSHOP ISLAMIC DEVELOPMENT BANK disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Haryadi, M.Pd NIP. 195108271981011001
Pembimbing II
Purnawan, S.Pd, MT NIP. 197311112000121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Mohamad Sugiono (0905610): Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar di Workshop Islamic Development Bank
Adanya berbagai hal yang menjadi masalah dalam pelaksanaan praktikum pemesinan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM); Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK); Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), khususnya pada masalah pengadaan anggaran praktikum, melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini, adalah untuk menganalisis ongkos praktikum pemesinan di JPTM FPTK UPI pada produk uji kompetensi bubut dasar, berdasarkan tipe proses desain produk yang dikerjakan. Hasil penelitian ini, dapat berguna dalam merencanakan kebutuhan anggaran praktikum pemesinan yang valid dan dengan besar anggaran yang akuntabel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi literatur, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa: (1) komponen-komponen ongkos yang digunakan untuk membentuk formula ongkos pemesinan pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan meliputi komponen ongkos material, ongkos pemesinan dan ongkos mata potong. (2) Desain produk uji kompetensi praktikum Teknik Pemesinan adalah mandrel, yang dapat dikerjakan menggunakan mesin bubut dengan alur proses pengerjaan produk yang meliputi: bubut muka dan rata luar, bubut alur luar, bubut tirus luar, bubut ulir segitiga luar, dan kartel. (3) Diperoleh data ongkos pemesinan yang bervariasi tergantung pada tipe mesin bubut yang digunakan untuk mengerjakan produk, dengan kebutuhan ongkos terbesar yaitu sebesarnya Rp12.100,00 per produk. Rekomendasi yang dapat dianjurkan untuk mendukung hasil penelitian ini adalah, disarankan agar melakukan penelitian lebih lanjut terhadap produk praktikum Teknik Pemesinan lainnya, sehingga dapat direncanakan anggaran praktikum keseluruhan secara lebih akurat.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Mohamad Sugiono (0905610): Estimation of mechanical practicum cost for basic turning competency test product in the workshop of Islamic Development Bank
The problem that is exist on machining practicum inside Majoring in Mechanical Engineering of Education; Faculty Technology Education and Vocational; Indonesia University of Education, especially on budget cost for lab activities are background in this research. The purpose of this research is to analyze a mechanical practicum cost on competency test product base on the type of product design process. The result can be useful to planning mechanical practicum budget with valid and accountable cost. The research uses descriptive method, with observation and documentation as data collection techniques. As the results, this research found that: (1) The components cost are used to form machining cost formula on mechanical engineering competency test product are material component cost, machining component cost and eye-piece component cost. (2) Product design for competency test of mechanical engineering practicum is a mandrel – can be done by turning machine with execution flow process: facing and threading lathe, grooving lathe, outer tapered lathe, outer triangle thread lathe, and knurl. (3) Obtained the various machining data value depending on the turning machine type that is using to finish off the product, with the most expensive cost needed is about Rp12.100,00 per product. The recommendations that can be recommended to support the result of this study are, it is suggested that to do further research on the other products of mechanical practicum, so that the practicum budget can be planned more accurately.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A. Kajian Teori ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengembangan Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.
2. Uji Kompetensi Pendidikan Kejuruan ... Error! Bookmark not defined.
3. Standar Pembiayaan Praktikum ... Error! Bookmark not defined.
4. Komponen Praktik Produksi ... Error! Bookmark not defined.
5. Hubungan Produk untuk Produksi dan PraktikumError! Bookmark not defined.
6. Komponen Ongkos Produksi ... Error! Bookmark not defined.
7. Komponen Waktu Produksi ... Error! Bookmark not defined.
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.
C. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1. Instrumen Data Inventaris Mesin dan PeralatanError! Bookmark not defined.
2. Instrumen Perencanaan dan Analisis Proses Pemesinan ... Error! Bookmark not defined.
3. Instrumen Penghitungan Ongkos PemesinanError! Bookmark not defined.
F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
G. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Data dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
2. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
A. Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Spesifikasi Produk Uji Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.
2. Data Mesin dan Peralatan ... Error! Bookmark not defined.
B. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Analisis Ongkos Material ... Error! Bookmark not defined.
2. Analisis Ongkos Pemesinan ... Error! Bookmark not defined.
3. Analisis Ongkos Mata Potong ... Error! Bookmark not defined.
4. Analisis Estimasi Unit Cost ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Ongkos Operasi Per Menit ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2. Rumus Harga-Harga Ekuivalen Pembubutan UlirError! Bookmark not defined.
Tabel 3.1. Instrumen Data Inventaris Mesin Workshop IDBError! Bookmark not defined.
Tabel 3.2. Instrumen Data Inventaris Peralatan Workshop IDBError! Bookmark not defined.
Tabel 3.3. Instrumen Analisis Proses Pemesinan... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4. Instrumen Ongkos Operasi Mesin... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5. Ongkos Mata Potong ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1. Alur Proses Pengerjaan Produk... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2. Ongkos Operasi Mesin dan Peralatan yang Digunakan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3. Ongkos Pemesinan ... Error! Bookmark not defined.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.5. Total Waktu Pemotongan yang Dilakukan oleh Mata Potong ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6. Total Ongkos Mata Potong pada Setiap MesinError! Bookmark not defined.
Tabel 4.7. Unit Cost Produk Uji Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema Pembelajaran Praktikum Teknik Pemesinan ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2. Skema Sistem Praktikum Pemesinan Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3. Geometri Pahat Bubut Rata HSS ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4. Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Ongkos Praktikum Teknik Pemesinan ... Error! Bookmark not defined.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.1. Produk Uji Kompetensi Teknik Pemesinan (Mandrel) ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1LAY OUTWORKSHOP IDB ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 2DATA INVENTARIS MESIN WORKSHOP IDB
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN 3DATA INVENTARIS PERALATAN WORKSHOP IDB
TAHUN 2013 ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 4DATA INVENTARIS ALAT UKUR WORKSHOP IDB
TAHUN 2013 ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 5DATA PENGELUARAN BAHAN HABIS WORKSHOP IDB TAHUN 2013 ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 6ANALISIS ONGKOS TETAP WORKSHOP IDB
TAHUN 2013 ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 7 DATA ONGKOS OPERASI MESIN WORKSHOP IDB
TAHUN 2013 ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 8ONGKOS MATA POTONG ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 9ANALISIS PROSES PEMESINANError! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 10PERENCANAAN PROSES PEMESINAN PADA
MESIN BUBUT MAXIMAT V13PENGERJAAN PRODUK
UJI KOMPETENSI (MANDREL). Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 11PERENCANAAN PROSES PEMESINAN PADA
MESIN BUBUT BASIC PLUSPENGERJAAN PRODUK
UJI KOMPETENSI (MANDREL). Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 12PERENCANAAN PROSES PEMESINAN PADA
MESIN BUBUT CQ 6230 APENGERJAAN PRODUK
UJI KOMPETENSI (MANDREL). Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 13RINCIAN DANA PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN
PER MAHASISWA DI JPTM FPTK UPIError! Bookmark not defined.
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia kerja, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan masih
terbuka namun sangat kompetitif. Hal ini tidak terkecuali dalam dunia kerja pada
industri manufaktur yang bergerak dalam bidang pemesinan, oleh karenanya para
lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) teknik khususnya Teknik Pemesinan,
diharapkan agar tidak hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan, tetapi
juga harus memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang baik.
Kompetensi tenaga kerja dalam bidang pemesinan dapat dilatih melalui
program pendidikan dan latihan, atau program praktikum pemesinan yang saat ini
banyak dikembangkan dalam pendidikan teknologi dan kejuruan atau SMK
teknologi. Dengan program praktikum tersebut, diharapkan akan dapat
mengembangkan potensi peserta didik agar tercipta lulusan-lulusan yang unggul
pada kompetensi keahlian yang dibutuhkan oleh berbagai industri manufaktur,
sehingga mampu bersaing dalam persaingan dunia kerja dan dapat diterima
dengan baik di dalam lingkungan industri.
Pelaksanaan program praktikum pemesinan di SMK akan dapat berlangsung
secara optimal dan efektif apabila berbagai komponen dalam pelaksanaannya
telah terpenuhi. Diantara beberapa komponen tersebut, salah satunya adalah guru
pengajar praktikum pemesinan. Guru praktikum sangat berperan dalam membantu
peserta didik agar dapat mengerjakan berbagai pekerjaan praktikum yang
diberikan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu,
merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi guru praktikum pemesinan untuk
dapat mengoperasikan berbagai macam mesin dan peralatan produksi, mampu
menangani berbagai persoalan yang timbul dalam pelaksanaan praktikum dan
2
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
praktikum, sehingga demi tercapainya keberhasilan program praktikum di SMK
maka dibutuhkan guru praktikum yang profesional dibidangnya.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan – Pendidikan Teknologi
Kejuruan (LPTK-PTK) adalah salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi,
yang bertanggung jawab terhadap pengembangan keterampilan dan
profesionalisme tenaga pengajar khususnya guru praktikum pemesinan, sehingga
mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Kompetensi keahlian dan
profesionalisme seorang guru dalam mengajar, dapat diperoleh seorang guru di
dalam perkuliahan pada mata kuliah praktikum pemesinan. Mata kuliah tersebut
merupakan mata kuliah yang mengajarkan keterampilan/kompetensi dibidang
pemesinan. Usaha peningkatan kualitas terutama pada bidang pemesinan salah
satunya diterapkan melalui proses pembelajaran dengan memproduksi suatu
benda yang proses produksinya meliputi beberapa jenis pekerjaan, sehingga dari
hasil tersebut tidak hanya keterampilan mahasiswa sebagai operator mesin yang
dapat ditingkatkan, tetapi juga memberikan pengalaman bekerja bagi mahasiswa
praktikan sebagai pengajar di SMK.
Bagi seorang guru praktikum, tidaklah cukup jika hanya mempunyai
keterampilan dalam mengoperasikan mesin. Salah satu keterampilan lain yang
cukup perlu untuk dapat dikuasai, adalah kemampuan seorang guru dalam
menganalisis atau merencanakan setiap kebutuhan yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktikum pemesinan. Kebutuhan tersebut, salah satunya dapat
berupa perencanaan dan analisis terhadap tipe dan jenis penugasan praktikum
yang sesuai untuk diberikan kepada para peserta didik, beserta estimasi dana
praktikum yang dibutuhkannya, sehingga praktikum pemesinan dapat berjalan
secara optimal dan efisien.
Pernyataan di atas sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 16 tahun 2007 mengenai standar kualifikasi akademik dan
3
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran harus mempunyai standar kompetensi yang beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut.
1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
2. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.
3. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
4. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.
5. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
6. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal.
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kerjuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), adalah salah satu
lembaga pendidikan perguruan tinggi yang memberlakukan kegiatan praktikum
teknik pemesinan pada mahasiswanya untuk meningkatkan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor. “Keterampilan-keterampilan yang dilatih dalam praktikum merupakan bekal yang akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk
mencapai kompetensi, baik sebagai ahli teknik maupun sebagai guru dibidang teknik mesin” (Haryadi, dkk. 2013, hlm. 7).
Bagi mahasiswa praktikan, optimalisasi pelaksanaan kegiatan praktikum
akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilannya, oleh karena itu
perencanaan kegiatan untuk mencapai pelaksanaan praktikum pemesinan yang
optimal di JPTM UPI, juga sangat diperlukan demi tercapainya kompetensi yang
unggul bagi para guru praktikum pemesinan sehingga mampu mengajar secara
profesional dan kompeten terhadap para peserta didiknya kelak. Namun demikian,
dengan sedikitnya mesin dan peralatan yang dapat berfungsi secara optimal, tentu
akan menghambat proses pelaksanaan praktikum. Akibatnya, sampai saat ini
pelaksanaan praktikum pemesinan untuk praktik membubut yang dilangsungkan
4
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Apabila merujuk pada permendiknas nomor 40 tahun 2008 mengenai
standar sarana dan prasarana untuk ruang praktik program keahlian teknik
pemesinan, maka permasalahan pada praktikum di JPTM UPI akan dapat terlihat,
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan tersebut bahwa luas minimum
ruang praktik pemesinan adalah seluas 288 m2 untuk menampung 32 peserta didik,
dengan luas minimum area kerja mesin bubut seluas 64 m2 untuk kapasitas
delapan orang peserta didik atau rasio delapan m2/peserta didik, sedangkan yang
tersedia pada workshop Islamic Development Bank (IDB) JPTM UPI yang biasa dipakai untuk praktik membubut, adalah ruangan praktik seluas 246 m2 yang
mencakup luas total area kerja mesin bubut sebesar 16 m2 dengan jumlah mesin
bubut sebanyak tujuh unit mesin, untuk sekitar 30-34 mahasiswa setiap
angkatannya, atau rasio 2,3 m2/mesin bubut. Dalam permendiknas tersebut dapat
mengandung arti bahwa, rasio minimum area kerja mesin bubut dengan peserta
didik adalah delapan m2/peserta didik, sedangkan pada workshop IDB JPTM FPTK UPI hanya tersedia rasio area kerja seluas 2,3 m2/mesin bubut atau per
peserta didik. Atas dasar tersebut, maka luas area standar serta jumlah mesin
untuk praktik bekerja dengan mesin bubut yang ditetapkan dalam permendiknas
nomor 40, belum sepenuhnya terpenuhi oleh workshop IDB JPTM FPTK UPI.
Permasalahan lainnya yang sering kali terjadi dalam pelaksanaan praktikum
produktif adalah masalah keterlambatan pencairan dana praktikum. Menurut
informasi yang diperoleh dari teknisi bagian produksi, hal ini karena jurusan/prodi
harus menunggu pembagian dana dari universitas dan biasanya dana tersebut baru
dapat dicairkan setelah dua bulan atau setelah tengah semester. Keterlambatan ini
tentu akan mengakibatkan program praktikum tidak dapat terlaksana sesuai
perencanaan waktu mulai praktikum, sehingga akan berdampak pada penyelesaian
program praktikum oleh mahasiswa. Selain masalah keterlambatan, metode yang
digunakan untuk merencanakan anggaran dana praktikum di JPTM UPI juga kurang
sesuai untuk digunakan sebagai dasar suatu investasi, karena tidak mampu
5
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
praktikum produktif. Metode yang selama ini digunakan hanyalah dengan
berdasarkan jumlah Sistem Kredit Semester (SKS) mata kuliah dan jumlah
mahasiswa yang mengontraknya, tanpa berdasarkan pada kebutuhan riil yang
accountable, karena tidak ada data empirik yang konkret untuk menentukan besarnya
biaya praktikum yang dibutuhkan.
Disisi lain, hal yang cukup disayangkan juga dapat dirasakan jika mengingat
bahwa praktik pemesinan dengan mesin dan peralatan yang mahal, tetapi produk
yang dihasilkan tidak mempunyai nilai tambah yang layak bagi institusi. Selama
ini yang terjadi adalah beberapa produk hasil praktikum digunakan sebagai
sampel untuk pembelajaran, sedangkan sebagian besar produk lainnya hanya akan
dikumpulkan hingga mencapai jumlah tertentu untuk kemudian dijual kembali
sebagai barang sisa, bukan sebagai barang yang fungsional.
Adanya bantuan dari IDB kepada UPI, khususnya bantuan peralatan praktik
produktif di JPTM tentu harus disikapi positif dengan membuka peluang yang
akan menghasilkan income generating bagi institusi, melalui pemanfaatkan secara optimum terhadap mesin dan peralatan praktik berdasarkan kaidah industri, yaitu
dengan menjadikannya sebagai salah satu faktor produksi yang menguntungkan,
yang penerapannya dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem pendidikan
berbasis produksi atau production based education (PBE). Dalam penelitiannya, Yantony, D. (2013, hlm. 6) mengemukakan pendapatnya mengenai PBE sebagai
berikut:
PBE adalah sistem pendidikan keahlian atau keterampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan produk dalam hal ini barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen.
Selain itu, Yantony, D. (2013, hlm. 6) juga menjelaskan maksud dari
mengintegrasikan antara kegiatan pendidikan dengan kegiatan produksi,
sebagaimana dikemukakannya bahwa:
6
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mempunyai nilai jual karena dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri serta masyarakat.
Program ini selain dapat meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa,
juga akan mampu menjadikan workshop sebagai sumber income generating yang nantinya pendapatan tersebut dapat digunakan sebagai tambahan biaya praktikum
produktif, perawatan serta pemeliharaan mesin dan peralatan di workshop JPTM. Selain memanfaatkan mesin dan peralatan sebagai pengembangan metode
praktikum, pemanfaatan mesin untuk kegiatan pelatihan dengan peserta di luar
mahasiswa JPTM juga dapat dilakukan guna memperoleh income generating bagi institusi dari mesin dan peralatan itu sendiri.
Beberapa permasalahan yang terjadi di workshop JPTM FPTK UPI, melatar belakangi dilakukannya penelitian ini untuk melakukan estimasi terhadap ongkos
produksi pada salah satu produk praktikum pemesinan. Penelitian ini, akan
menghasilkan data besarnya ongkos operasi mesin per menit untuk beberapa
mesin yang berada di workshop IDB, sehingga dapat berguna dalam merencanakan anggaran biaya praktikum pemesinan yang sesuai untuk kebutuhan
pengerjaan suatu produk, dan dalam jangka panjang, hasil penelitian ini juga akan
berguna manakala JPTM FPTK UPI berencana membentuk suatu unit produksi.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini seperti berikut:
1. Keterlambatan pencairan ongkos praktik.
2. Pelaksanaan praktik tidak dapat dilakukan sesuai rencana karena menunggu
pencairan dana untuk kebutuhan praktik.
3. Waktu praktik tidak dapat diprediksi sehingga mahasiswa masih
melaksanakan praktik setelah jadwal kuliah regular berakhir.
4. Perencanaan pengadaan dana praktik tidak sesuai dengan kebutuhan dana
7
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Tidak ada data empirik yang menjelaskan mengenai kebutuhan anggaran
praktikum Teknik Pemesinan.
6. Praktik pemesinan dengan mesin dan peralatan mahal, tetapi tidak ada nilai
tambah bagi institusi atas hasil produk praktikum.
7. Produk praktikum dijual sebagai barang sisa.
8. Banyak mesin tidak dapat beroperasi karena rusak dan tidak dapat diperbaiki
karena tidak ada dana.
Mengingat luasnya permasalahan yang dapat diteliti, serta untuk lebih
mengarahkan penelitian kepada permasalahan yang akan diteliti, maka
permasalahan dalam penelitian dibatasi pada:
1. Analisis unit cost pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan, yang dilaksanakan di workshop IDB JPTM FPTK UPI.
2. Mesin yang diteliti, yaitu mesin yang digunakan untuk mengerjakan produk
uji kompetensi Teknik Pemesinan.
3. Peralatan yang diteliti, yaitu peralatan mata potong yang digunakan untuk
mengerjakan produk uji kompetensi Teknik Pemesinan.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Untuk mempermudah pembahasan agar lebih mengarah pada tujuan
penelitian dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Bagaimanakah metode dalam mengestimasi ongkos praktik pemesinan untuk produk Uji Kompetensi Bubut Dasar di workshop Islamic Development Bank?”.
Secara spesifik, rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Apa saja komponen ongkos yang dapat digunakan untuk membentuk formula
8
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana desain produk yang dikerjakan dalam melaksanakan uji
kompetensi Teknik Pemesinan?
3. Seberapa besar ongkos pemesinan pada setiap mesin yang digunakan untuk
mengerjakan produk uji kompetensi Teknik Pemesinan?
4. Seberapa besar unit cost yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk uji kompetensi Teknik Pemesinan?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan metode dalam
menghitung ongkos praktikum pemesinan di workshop IDB JPTM FPTK UPI, sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi komponen-komponen yang digunakan untuk membentuk
formula unit cost pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan.
2. Mengidentifikasi alur proses pengerjaan pada desain produk uji kompetensi
Teknik Pemesinan berdasarkan bentuk geometrinya.
3. Memperoleh data ongkos pemesinan pada mesin yang digunakan untuk
mengerjakan produk uji kompetensi Teknik Pemesinan.
4. Memperoleh data unit cost pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi institusi, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengestimasi biaya
pelaksanaan praktikum Teknik Pemesinan ataupun biaya pelatihan dan sewa
mesin/peralatan yang berada di workshop IDB JPTM FPTK UPI, sehingga praktik pemesinan dapat berjalan optimum sesuai dengan rencana dan hak
mahasiswa dapat terpenuhi.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi untuk penelitian lainnya
9
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan hal-hal yang meliputi latar
belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini diuraikan hal-hal yang meliputi kajian
teori, temuan hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran.
Bab III Metode Penelitian, pada bab ini membahas mengenai lokasi, subjek
dan objek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional,
instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini diuraikan hal-hal
yang meliputi deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
Bab V Simpulan dan Saran, pada bab ini diuraikan hal-hal yang melipuli
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek dan Objek Penelitian
Penelitian berlokasi di workshop IDB JPTM FPTK UPI dan dilakukan selama enam bulan, dimulai pada September 2013 dan berakhir pada Februari
2014. Pemilihan lokasi ditetapkan karena lokasi tersebut merupakan workshop
yang digunakan untuk melaksanakan program praktikum Teknik Pemesinan.
Sementara itu waktu yang tersedia untuk melaksanakan penelitian, dimanfaatkan
untuk melakukan observasi dan wawancara mengenai kegiatan praktikum
pemesinan yang dilangsungkan di workshop IDB sebagai studi pendahuluan dalam penelitian, sehingga diketahui kondisi workshop terutama pada mesin dan peralatan praktik yang tersedia, serta untuk mengetahui gambaran situasi proses
praktikum pemesinan yang berlangsung pada workshop tersebut.
Subjek dalam penelitian ini adalah metode penghitungan ongkos produksi,
sedangkan objek dalam penelitian ini adalah desain produk praktikum Teknik
Pemesinan untuk mahasiswa program S-1 JPTM FPTK UPI bidang keahlian
Produksi dan Perancangan. Pemilihan subjek penelitian disesuaikan dengan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, yaitu estimasi ongkos produksi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan program praktikum pemesinan. Sementara itu objek
penelitian berupa desain produk praktik, dipilih karena untuk mengetahui
seberapa besar unit cost suatu produk terlebih dahulu harus dilakukan analisis proses pemesinan pada desian produk yang bersangkutan, sehingga pada tahap
selanjutnya dapat dilakukan penghitungan unit cost berdasarkan tipe proses desain produk yang dikerjakan.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang ditetapkan, mengarah kepada metode penghitungan
42
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk melakukan penelitian mengenai proses pemesinan pada produk praktikum,
prosedur penelitian akan disesuaikan dengan tahapan-tahapan berikut.
1. Mengadakan studi pendahuluan untuk mengetahui alur pelaksanaan praktikum
pemesinan
2. Mengadakan studi literatur untuk menghasilkan formula ongkos yang sesuai
dengan kondisi pelaksanaan praktikum pemesinan
3. Pengumpulan data yang meliputi: data mesin dan peralatan yang tersedia pada
workshop, pengeluaran bahan habis workshop, area workshop, dan data desain produk praktikum, serta jenis material yang digunakan
4. Melakukan perhitungan ongkos tetap
5. Melakukan perhitungan ongkos material, ongkos operasi mesin dan
peralatannya
6. Menganalisis proses pemesinan berdasarkan desain produk
7. Penghitungan ongkos produksi pada produk praktik yang dikerjakan.
43
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Start
Stop Persiapan
Identifikasi Formula Ongkos
Identifikasi Parameter Ongkos
Pengumpulan & Pengolahan Data
Penghitungan Ongkos
Wawancara Observasi
Hasil Penelitian & Kesimpulan
Penentuan Formula ongkos
Gambar 3.1. Skema Rencana Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif survei. Metode ini dipilih karena cocok untuk digunakan dalam
menjawab suatu permasalah yang terjadi di masa kini, yaitu permasalah mengenai
bagaimana menentukan besarnya biaya praktikum pemesinan yang valid dan
akuntabel, sehingga diketahui seberapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk
pengadaan praktikum Teknik Pemesinan. Menurut pendapat Ali, M (2013, hlm.
131) seperti yang dikemukakannya bahwa “metode penelitian deskriptif
digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang”. Lebih lanjut, Ali, M. (2013, hlm. 133)
44
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penilaian terhadap kondisi dan praktik penyelenggaraan sesuatu dimasa sekarang,
atau untuk menyusun perencanaan yang teliti tentang pengembangannya”.
Sementara itu, menurut Sugiyono (2013, hlm. 12) sebagaimana dikemukakannya
bahwa:
Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara tersetruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dari judul penelitian “Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan”, adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
program praktikum pemesinan di workshop IDB JPTM FPTK UPI. Perkiraan biaya tersebut, dapat diperoleh melalui pengukuran terhadap data-data sebagai
berikut: (1) Data mesin dan peralatan workshop IDB. (2) Data analisis proses pemesinan, dan. (3) Data ongkos pemesinan & peralatannya. Berdasarkan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2012, hlm. 21) sebagaimana dikemukakan
bahwa “definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian
akan dijabarkan dalam instrument penelitian”. E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini, digunakan untuk mengukur variabel
penelitian yang telah ditetapkan, yaitu estimasi ongkos praktik pemesinan.
Indikator yang diukur pada variabel penelitian tersebut, yaitu meliputi: data
inventaris mesin dan peralatan praktikum, data analisis proses pemesinan, data
ongkos operasi mesin dan data ongkos mata potong. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka instrument yang cocok untuk digunakan adalah berupa daftar isian.
45
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kolom tentang keadaan atau gejala tentang item-itemtersebut”. Berikut adalah beberapa instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Instrumen Data Inventaris Mesin dan Peralatan
Instrumen penelitian ini digunakan untuk melakukan pendataan pada mesin
dan peralatan, beserta spesifikasi dan harga pembeliannya yang dapat diketahui
melalui situs internet dari merek dagang mesin dan peralatan yang bersangkutan.
Lebih jelas mengenai instrumen penelitian yang digunakan, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 3.1. Instrumen Data Inventaris Mesin Workshop IDB
Tabel 3.2. Instrumen Data Inventaris Peralatan Workshop IDB
2. Instrumen Perencanaan dan Analisis Proses Pemesinan
Instrumen penelitian ini menjelaskan hasil dan parameter perhitungan waktu
pemesinan pada beberapa tipe proses pengerjaan, yang dilakukan pada mesin
bubut untuk mengerjakan produk praktikum pemesinan. Lebih jelas mengenai
instrument penelitian yang digunakan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3. Instrumen Analisis Proses Pemesinan
Unit Pos
Mesin Satuan Total Biaya No Mesin Tahun Spesifikasi Harga Freight on Board (FOB) (Rp)
Satuan Total
No Nama Alat Spesifikasi/Keterangan Jumlah Harga
lo lm d a f A ks Fv Vt Nt Nop Vop Nc lw tc
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm/(r)) (mm^2) (N/mm^2) (N) (m/min) (r/min) (r/min) (m/min) (kW) (mm) (min)
Urutan sin κr δ
46
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Instrumen Penghitungan Ongkos Pemesinan
Instrumen penelitian ini menjelaskan mengenai parameter yang digunakan
dalam menghitung ongkos operasi mesin per menit untuk setiap mesin yang
berada di workshop IDB, dan parameter penghitungan ongkos per mata potong pada mata potong yang digunakan untuk mengerjakan produk praktikum yang
diamati pada penelitian ini. Lebih jelas mengenai instrument penelitian yang
digunakan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4. Instrumen Ongkos Operasi Mesin
Tabel 3.5. Ongkos Mata Potong
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan
observasi non partisipan yang terstruktur. Teknik pengumpulan data melalui
kegiatan ini cocok untuk digunakan karena berbagai alasan yang diantaranya
adalah: (1) penelitian yang dilakukan secara tidak langsung berhubungan dengan
proses kerja, yaitu proses pengerjaan terhadap produk-produk praktikum. (2)
Peneliti tidak terlibat dalam kegiatan dan hanya sebagai pengamat independen
yang mencatat, menganalisis dan selanjutnya membuat kesimpulan dari hasil
observasi. (3) Variabel yang akan diamati telah diketahui, yaitu produk praktikum
pemesinan.
Pernyataan tersebut di atas, disesuaikan dengan pendapat Sugiyono (2013,
hlm. 203) yang menyatakan bahwa “teknik pengumpulan data dengan observasi
Daya Area Ongkos Tetap Mesin Var. langsung Var. tak langsung Ongkos (kW) (m^2) Tahun Harga/produk (Co) (Cfx)/tahun (Cd) (Ci) (/shift/mnt) No Mesin & Klasifikasi Ongkos/m^2
Jenis Mesin & Dimensi Cotb rg tg cg ce Umur
47
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”.
Sementara itu apabila ditinjau dari segi pelaksananya, observasi yang dilakukan
termasuk dalam observasi non partisipan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiyono (2013, hlm. 204) yang mengemukakan bahwa “...dalam observasi non
partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen”. Lebih
lanjut Sugiyono (2013, hlm. 204) menyatakan pendapatnya mengenai observasi
terstruktur sebagaimana dikemukakannya bahwa “observasi terstruktur adalah
observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati,
kapan dan di mana tempatnya”.
G. Analisis Data
1. Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar ongkos produksi
pada workshop IDB JPTM FPTK UPI, adalah data berupa desain produk dan jenis material produk praktikum pemesinan, serta data mesin dan peralatan yang
digunakan untuk mengerjakan produk tersebut. Data-data tersebut diperoleh dari
sumber data, yaitu dosen penanggung jawab mata kuliah Teknik Pemesinan dan
teknisi bagian produksi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian, diperoleh melalui: (1) studi
dokumentasi untuk mengetahui desain produk uji kompetensi Teknik Pemesinan
beserta spesifikasinya, yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini. (2)
Observasi untuk mengetahui data inventaris mesin dan peralatan workshop IDB, data pengeluaran bahan habis workshop IDB, dan tata letak workshop, dan. (3) Analisis waktu pemesinan berdasarkan tipe proses desain produk, untuk
48
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif,
yang dilakukan untuk menganalisis data komponen-komponen ongkos pemesinan
secara deskriptif sebagaimana adanya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
analisis data yaitu meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Mengelompokkan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengelompokkan setiap data yang telah
diperoleh dari hasil observasi berdasarkan variabel yang ditetapkan dalam
instrumen penelitian, yaitu parameter penghitungan ongkos yang meliputi data
mesin dan peralatan praktik, serta data pengeluaran bahan habis workshop.
b. Tabulasi Data
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun ulang data yang telah
dikelompokkan untuk kemudian dilakukan perhitungan komponen ongkos
pemesinan, sehingga diketahui ongkos operasi mesin per satuan waktu dan
ongkos mata potong per mata potong yang digunakan. Sebagai langkah awal,
perhitungan tersebut dilakukan melalui perhitungan terhadap ongkos tetap kantor
dan ongkos tetap bagian pemesinan.
c. Penyajian Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar estimasi unit cost
pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan, yang dilakukan melalui
penghitungan terhadap komponen formula ongkos yang membentuknya. Proses
penyajian disesuaikan dengan tahapan yang meliputi: (1) Deskripsi data, untuk
menjelaskan mengenai spesifikasi produk berdasarkan geometri yang harus
dicapai. (2) Mengidentifikasi langkah pengerjaan yang harus dilakukan, serta
identifikasi terhadap mesin dan peralatan yang dapat digunakan untuk
49
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan komponen ongkos yang terdiri atas ongkos material, ongkos
pemesinan dan ongkos mata potong yang digunakan.
d. Perhitungan untuk Menjawab Rumusan Masalah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah seberapa besar ongkos praktik pemesinan untuk produk uji
kompetensi bubut dasar di workshop IDB. Perhitungan yang dapat dilakukan untuk menjawab rumusan tersebut, merupakan penghitungan terhadap formula
ongkos untuk mengerjakan produk uji kompetensi, yang dapat dilakukan dengan
menghitung komponen ongkos yang digunakan dalam mengerjakan produk
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Secara umum hasil penelitian ini telah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai melalui penelitian. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini
adalah:
1. Komponen-komponen ongkos yang digunakan untuk membentuk formula
ongkos pemesinan pada produk uji kompetensi Teknik Pemesinan meliputi
komponen ongkos material, ongkos pemesinan dan ongkos mata potong.
2. Desain produk uji kompetensi praktikum Teknik Pemesinan adalah mandrel, yang dapat dikerjakan menggunakan mesin bubut dengan alur proses
pengerjaan produk yang meliputi: bubut muka dan rata luar, bubut alur luar,
bubut tirus luar, bubut ulir segitiga luar, dan kartel.
3. Diperoleh data ongkos pemesinan yang bervariasi tergantung pada tipe mesin
bubut yang digunakan untuk mengerjakan produk, dengan kebutuhan ongkos
terbesar berada pada mesin bubut Basic Plus yaitu sebesar Rp6.000,00,
sedangkan pada mesin bubut Maximat V13 dan CQ 6230 A masing-masing
sebesar Rp4.600,00 dan Rp3.700,00.
4. Besarnya ongkos praktikum pemesinan berdasarkan analisis jenis proses
desain produk yang diteliti adalah sebesar Rp12.100,00 dengan beban ongkos
terbesar berada pada ongkos pemesinan, yang kemudian diikuti oleh ongkos
pembelian material dan ongkos mata potong, dengan persentase setiap
komponen secara berturut-turut adalah sebesar 50%, 48% dan 2%.
B. Saran
65
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keseluruhan secara lebih akurat; waktu pemesinan secara aktual pada setiap
pengerjaan produk praktik, sehingga perhitungan ongkos pemesinan dapat
dilakukan berdasarkan waktu pemesinan aktual.
2. Hendaknya penanggung jawab mata kuliah Teknik Pemesinan, selalu
berupaya untuk mengembangkan desain produk praktikum melalui
perencanaan ulang terhadap desain produk tersebut, dengan menyesuaikannya
pada kebutuhan pasar (dunia usaha, dunia industri serta masyarakat), sehingga
produk praktik yang dikerjakan akan mempunyai fungsi yang jelas;
kompleksitas pengerjaan yang bervariasi dari waktu ke waktu; dapat
dihasilkan nilai tambah dari produk praktik yang dikerjakan.
3. Jadwal praktikum Teknik Pemesinan sebaiknya diupayakan agar dapat
menghasilkan sembilan jenis produk, atau sembilan kali latihan pengulangan
dalam satu periode praktikum, sehingga mahasiswa praktikan mampu
mengerjakan produk uji kompetensi dengan waktu pengerjaan yang paling
efektif.
4. Perencanaan anggaran praktikum Teknik Pemesinan, sebaiknya tidak hanya
berdasarkan pada harga pembelian material produk, tetapi juga berdasarkan
ongkos pemesinan dan mata potong yang digunakan, dengan persamaan
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (2013). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: CV. Angkasa.
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Draft MAI Plan. (2011). Hermeneutic in Measurement, Analysis and Improvement Thrue Key Characteristics. Bandung: Dirgantara Indonesia.
Fajaryati, N. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 2 (3).
Haryadi, Darmawan, B., dan Purnawan. (2013). Analisis Ongkos Peralatan Praktek Produktif pada Workshop Mesin Islamic Development Bank. Bandung: UPI.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Kemendikbud.
Kusumaningtyas, V. W. (2012) Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran Ips Kelas Viii C Smp N 2 Ngaglik. Skripsi, FIS, Universitas Negeri Yogyakarta.
Makmur, H. (2010). Analisa Pengaruh Kecepatan Potong Proses Pembubutan Baja Amutit K 460 Terhadap Umur Pahat HSS. Jurnal Austenit. 1 (3), hlm. 8-20.
Mursid, R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Praktik Berbasis Kompetensi Berorientasi Produksi. Cakrawala Pendidikan, 5(1).
Nurohman, S. (2007). Pendekatan Project Based Learning sebagai Upaya Internalisasi Scientific Method bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika. [Online]. Tersedua di: http://shobru.wordpress.com/publikasi/project-based-learning/ [Diakses 10 Maret 2014].
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 (2007). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 (2008). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
67
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 (2009). Standar Biaya Operasi Non Personalia. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 (2008). Uji Kompetensi bagi Peserta Didik Kursus dan Pelatihan dari Satuan Pendidikan Non Formal atau Warga Masyarakat yang Belajar Mandiri. Jakarta: Depdiknas.
Priyanto, L. D. (2013). Unit Produksi Sebagai Factory Learning SMK. [Online]. Tersedia di:
http://dwipriyanto.com/index.php/activity/2-uncategorised/5-unit-produksi-sebagai-factory-learning-smk [Diakses 10 Maret 2014].
Purnawan. (2009). Evaluasi Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Bandung: UPI Purnawan. et al. (2007) Analisis Ongkos Praktikum Pemesinan Berdasarkan Tipe Proses Desain Produk. Penelitian Pendidikan , 8 (2), hlm. 1-10.
Raharja, S. (2012). Pendidikan Berwawasan Ekologi: Pemberdayaan Lingkungan Sekitar untuk Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/137/ [Diakses 17 Nopember 2013].
Rasto. (2012). Pendidikan Kejuruan. [Online]. Tersedia di:
http://www.scribd.com/doc/129774882/Pendidikan-Kejuruan [Diakses 17
Nopember 2013].
Reksoatmodjo, T. N. (2009). Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Ristono, A. dan Puryani. (2011). Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rochim, T. (1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Jakarta: HEDS. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. (2009). Bekerja dengan Mesin Umum. LSP LMI.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. (2009). Bekerja dengan Mesin Bubut. LSP LMI.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. (2009). Mengeset Mesin dan Program Mesin NC/CNC (Dasar). LSP LMI.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta.
68
Mohamad Sugiono, 2014
Estimasi Ongkos Praktik Pemesinan Untuk Produk Uji Kompetensi Bubut Dasar Di Workshop Islamic Development Bank
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Widarto. (2008). Teknik Pemesinan. Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Wikipedia. (2014). Kurikulum Berbasis Kompetensi. [Online]. Tersedia di:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Berbasis_Kompetensi [Diakses 10 Maret
2014].
Yantoni, D. (2013). Implementasi Production Based Education Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Lulusan Pendidikan Vokasi di Akademi Teknik Soroako. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.