PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen pada Peserta didik Kelas V SDLB Negeri Cicendo Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Khusus
Oleh
SRI RIZQI WIDASARI
NIM. 1001740
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
SRI RIZQI WIDASARI
(1001740)
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas V SDLB Negeri Cicendo Kota Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Dosen Pembimbing I
Dr. Permanarian Somad, M.Pd NIP. 19540408 198103 2 001
Dosen Pembimbing II
Dr. H. Dedy Kurniadi, M.Pd NIP. 195603221982031001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Khusus
Universitas Pendidikan Indonesia
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen pada Peserta didik Kelas V SDLB Negeri Cicendo Kota Bandung)
Oleh Sri Rizqi Widasari
1001740
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©Sri Rizqi Widasari, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR DIAGRAM... ix
DAFTAR BAGAN... x
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah... 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5
BAB II METODE FIELD TRIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK TUNARUNGU... 7
A. Metode Field Trip ... 7
B. Keterampilan Menulis ... 12
C. Karangan Deskripsi ... 14
D. Kemampuan Menulis Tunarungu... 18
E. Penelitian Terdahulu ... 20
F. Kerangka Pemikiran ... 21
G. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Metode dan Desain Penelitian ... 24
B. Definisi Operasional Variabel ... 25
C. Prosedur Penelitian ... 28
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
v
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data... 35
G. Instrumen Penelitian ... 39
H. Uji Coba Instrumen... 39
I. Pengolahan dan Analisis Data... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44
A. Hasil Penelitian... 44
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 60
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 63
A. Kesimpulan... 63
B. Rekomendasi... 64
DAFTAR PUSTAKA... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN I ... 65
A. Kisi-kisi Instrumen... 66
B. Pedoman Pengamatan... 68
C. Pedoman Menulis Karangan Deskripsi ... 71
D. Instrumen Pretest-Posttest... 72
E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 78
LAMPIRAN II... 89
A. Penilaian Validitas... 90
B. Perhitungan Validitas... 99
C. Perhitungan Reliabilitas... 100
D. Perhitungan Uji Wilcoxon... 104
E. Tabel Nilai Kritis h Untuk Uji Tanda... 107
LAMPIRAN III... 108
A. Hasil Pretest Menulis Karangan Deskripsi... 109
B. Hasil Posttest Menulis Karangan Deskripsi... 131
C. Perolehan Skor Pretest... 151
D. Perolehan Skor Posttest... 153
LAMPIRAN IV... 156
A. Foto Rangkaian Kegiatan Penelitian... 157
B. Surat Ijin Penelitian... 159
vii
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Tabel Kegiatan... 31
Tabel 3.2 Populasi Penelitian... 33
Tabel 3.3 Sampel Penelitian... 34
Tabel 3.4 Format Penilaian Menulis Karangan Deskripsi... 36
Tabel 3.5 Judul... 37
Tabel 3.6 Isi Karangan... 37
Tabel 3.7 Struktur Kalimat... 38
Tabel 3.8 Tanda Baca... 38
Tabel 3.9 Penggunaan Huruf Kapital... 38
Tabel 3.10 Interpretasi Reliabilitas... 41
Tabel 3.11 Perolehan Data Reliabilitas... 42
Tabel 4.1 Skor Pretest Menulis Karangan Deskripsi Tema Balai Kota Bandung... 44
Tabel 4.2 Skor Posttest Menulis Karangan Deskripsi Tema Balai Kota Bandung... 45
Tabel 4.3 Skor Pretest Menulis Karangan Deskripsi Tema Taman Lalu Lintas ... 45
Tabel 4.4 Skor Posttest Menulis Karangan Deskripsi Tema Taman Lalu Lintas ... 46
Tabel 4.5 Skor Pretest Menulis Karangan Deskripsi Tema Kebun Binatang ... 46
Tabel 4.6 Skor Posttest Menulis Karangan Deskripsi Tema Kebun Binatang ... 47
Tabel 4.7 Rata-rata Skor Pretest Menulis Karangan Deskripsi... 47
Tabel 4.8 Rata-rata Skor Posttest Menulis Karangan Deskripsi... 48
Karangan... 55
Tabel 4.10 Perhitungan dengan Uji Wilcoxon pada Menulis Isi
Karangan ... 56
Tabel 4.11 Perhitungan dengan Uji Wilcoxon pada Menulis Kalimat
Sesuai Struktur Kalimat... 57
Tabel 4.12 Perhitungan dengan Uji Wilcoxon pada Penggunaan Tanda
Baca Secara Tepat... 58
Tabel 4.13 Perhitungan dengan Uji Wilcoxon pada Penggunaan Huruf
ix
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Skor Pretest dan Posttest Menulis Karangan Deskripsi... 48
Diagram 4.2 Skor Pretest dan Posttest Membuat Judul Karangan... 49
Diagram 4.3 Skor Pretest dan Posttest Menulis Isi Karangan... 50
Diagram 4.4 Skor Pretest dan Posttest Menulis Kalimat Sesuai Struktur
Kalimat... 51
Diagram 4.5Skor Pretest dan Posttest Menggunakan Tanda Baca Secara
Tepat ... 52
Diagram 4.6 Skor Pretest dan Posttest Menggunakan Huruf Kapital
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Proses Ide Menjadi Sebuah Karangan... 15
Bagan 2.2 Proses Menulis Karangan Deskripsi Dengan Metode Field Trip 18
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Metode Field Trip Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada Peserta didik Tunarungu (Studi Eksperimen pada Peserta didik Kelas V SDLB Negeri Cicendo Kota Bandung). Program Studi Pendidikan Khusus, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, 2014. Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode field trip dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi
peserta didik tunarungu di SLB Negeri Cicendo?”. Permasalahan yang dikaji
ABSTRACT
1
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Komponen bahasa yang harus dikuasi oleh semua peserta didik adalah
membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan
salah satu kemampuan bahasa yang harus dikuasi oleh semua peserta didik.
Kegiatan menulis tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran di sekolah
maupun di rumah. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari kegiatan
menulis. Kegiatan menulis memiliki banyak manfaat seperti menunjang kegiatan
pembelajaran di sekolah biasanya semua yang dipelajari akan ditulis untuk di
dokumentasikan. Tulisan juga dapat digunakan sebagai media komunikasi.
Melalui tulisan seseorang berusaha untuk menyampaikan pesan atau informasi
kepada pembacanya. Tulisan merupakan alat komunikasi secara tidak langsung.
Manfaat tentang kegiatan menulis juga dikemukakan oleh Morsey dalam Tarigan
(2008, hlm. 4) yang menyatakan bahwa:
Menulis dipergunakan, melaporkan/memberitahukan, dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikiran dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa menulis merupakan alat untuk
memberikan informasi kepada orang lain serta kejelasan informasi tersebut
bergantung pada pikiran, organisasi, penggunaan kata-kata serta penulisan kalimat
yang baik. Informasi yang akan disampaikan harus dideskripsikan secara rinci
agar mampu dipahami oleh pembaca.
Kemampuan mendeskripsikan informasi suatu objek atau peristiwa ke dalam
bentuk tulisan harus dikuasai oleh semua peserta didik. Akan tetapi tidak semua
peserta didik mampu mendeskripsikan informasi kedalam bentuk tulisan seperti
anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus terutama tunarungu yang memiliki
2
dan dikembangkan pada semua jenjang pendidikan termasuk untuk anak
berkebutuhan khusus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SLB Negeri Cicendo
Kota Bandung, peneliti memperoleh informasi bahwa kemampuan siswa kelas V
di SLB Negeri Cicendo dalam kemampuan mengungkapkan pikiran atau
mengambarkan suatu objek atau tempat ke dalam bentuk tulisan masih sangat
rendah. Kemampuan dalam menggambarkan suatu objek atau tempat berkaitan
erat dengan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi. Proses pembelajaran
menulis deskripsi yang dilakukan guru masih menggunakan metode konvensional.
Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan di sekolah saat ini
dirasakan belum maksimal. Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
sesuai kurikulum KTSP kemampuan menulis karangan sederhana seperti
karangan deskripsi sudah seharusnya dikuasai oleh peserta didik. Hal tersebut
dikarenakan kemampuan mendeskripsikan objek atau peristiwa tertentu akan
bermanfaat bagi peserta didik tunarungu ketika akan mengungkapkan pikirannya
dalam berkomunikasi dengan orang lain, sehingga apa yang diungkapkan oleh
peserta didik tunarungu lebih mudah dipahami.
Permasalahan utama yang dialami peserta didik dalam menulis deskripsi
selama ini adalah tidak dimunculkannya objek secara langsung, hal ini membuat
peserta didik kebingungan dalam mendeskripsikan objek yang diamati
sebelumnya karena kemampuan daya ingat tergolong rendah sehingga hal-hal
yang bersifat abstrak bagi peserta didik tunarungu sulit untuk dituangkan kembali
ke dalam bentuk tulisan sehingga hasil karangan tidak akan sempurna dalam
mendeskripsikan suatu objek atau peristiwa.
Permasalahan pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas V SLB
Negeri Cicendo ini dapat diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran yang
tepat agar dapat memperbaiki dan meningkatkan keterampilan peserta didik. Salah
satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
3
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar’. Pada pembelajaran menggunakan metode field trip ini peserta didik
diajak untuk melakukan suatu perjalanan untuk melihat objek pengamatan secara
langsung. Metode ini membuat peserta didik lebih jelas, cermat, dan rinci dalam
mendeskripsikan objek sehingga hasil deskripsinya menjadi lebih sesuai dengan
kenyataan berdasarkan hasil pengalamannya.
Kegiatan belajar melalui metode melihat objek secara langsung seperti
dikemukakan di atas maka hal ini akan sangat membantu peserta didik dalam
menulis karangan deskripsi dimana dalam karangan deskripsi, penulis dituntut
untuk menggambarkan objek secara rinci. Sebagaimana yang diungkapkan Keraf
(1981, hlm. 93) bahwa “tulisan deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang
bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dan objek yang sedang dibicarakan”.
Melihat betapa pentingnya proses komunikasi dalam kehidupan manusia dan
menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik
tunarungu untuk mempermudah mengungkapkan atau mendeskripsikan tentang
suatu informasi dalam proses komunikasinya. Maka peneliti memiliki keyakinan
bahwa penggunaan metode field trip akan mampu memberikan manfaat terhadap
peningkatan kemampuan menulis sebuah karangan sederhana khususnya karangan
deskripsi pada peserta didik tunarungu. Maka dari itu penelitian yang akan
dilakukan adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode
field trip dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi anak
tunarungu di SLB Negeri Cicendo Bandung.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis
mengidentifikasi beberapa masalah:
1. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek yang harus dikuasai oleh
peserta didik tunarungu agar mampu mempermudah proses komunikasi.
2. Peserta didik tunarungu sulit mengungkapkan ide, pikiran dan gagasan ke
4
3. Kemampuan daya ingat peserta didik tunarungu masih sangat rendah
sehingga sulit untuk menuangkan kembali pengalaman yang dimiliki ke
dalam bentuk tulisan.
4. Kemampuan abstrak peserta didik tungurungu tergolong rendah sehingga
kesulitan dalam membuat sebuah karangan.
5. Pembelajaran menulis karangan harus diajarkan, dilatih, dan dikembangkan
bagi semua peserta didik tunarungu.
6. Penggunaan metode pembelajaran field trip dapat dimanfaatkan untuk
melatih kemampuan menulis karangan deskripsi pada peserta didik
tunarungu.
7. Metode field trip memberikan pengalaman langsung tentang objek atau
peristiwa kepada peserta didik tunarungu di SLB Negeri Cicendo sehingga
bisa lebih mudah menuangkan kembali ide-ide, gagasan, atau pikirannya ke
dalam bentuk tulisan sesuai pengalamannya.
C. Batasan Masalah
Penelitian tentang menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode
field trip dibatasi pada lima aspek. Aspek-aspek tersebut diantaranya:
1. Membuat judul karangan
2. Menuliskan isi karangan berdasarkan hasil pengalaman.
3. Membuat kalimat sesuai struktur kalimat.
4. Menulis karangan dengan menggunakan tanda baca yang tepat.
5. Menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital secara
tepat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang masalah yang diuraikan
diatas, maka secara umum permasalahan penelitian ini adalah: “Apakah
penggunaan metode field trip dapat meningkatkan kemampuan menulis
5
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
menulis karangan deskripsi peserta didik tunarungu dengan menggunakan
metode field trip.
Tujuan khusus penelitian ini adalah memberikan pembelajaran menulis
karangan deskripsi kepada peserta didik tunarungu kelas V di SLB Negeri
Cicendo Kota Bandung dengan menggunakan metode field trip. Adapun rincian
program dalam pembelajaran menulis karangan ini yaitu membuat judul
karangan, menuliskan isi karangan berdasarkan hasil pengalaman, membuat
kalimat sesuai struktur kalimat, menulis karangan dengan memperhatikan
penggunaan huruf kapital serta menggunakan tanda baca secara tepat.
2. Manfaat Penelitian.
a. Secara Praktis
1) Hasil penelitian ini apabila berhasil dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi para pendidik dalam meningkatkan kemampuan menulis
karangan deskripsi.
2) Hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode
field trip ini dapat digunakan peserta didik sebagai latihan komunikasi dalam
menyampaikan informasi secara rinci dengan menggunakan media tulisan
agar lebih mudah dipahami oleh pembaca.
b. Secara Teoritis
1) Memberikan sumbangsih pemikiran dan informasi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan tentang penggunaan metode field trip dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi.
c. Memberikan acuan kepada guru dalam memberikan pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan metode yang memberikan
6
c. Manfaat Bagi Peneliti
1) Penulis selaku peneliti memperoleh pengetahuan baru dalam menyatukan
pengetahuan teoritis berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan.
2) Memberi kesadaran untuk pertumbuhan diri peneliti di dalam memahami
7
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
“Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
antara faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi,
mengurangi, atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.”
(Arikunto, 2006, hlm.3) Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk
melihat akibat suatu perlakuan.
Peneliti memilih metode eksperimen dikarenakan peneliti ingin mengetahui
sebab-akibat dari pembelajaran yang diberikan sebagaimana yang dikemukakan
Ali (2010, hlm. 84) sebagai berikut:
Eksperimen adalah riset yang dilaksanakan melalui eksperimentasi atau percobaan. Eksperimentasi menunjukkan kepada suatu upaya sengaja dalam memodifikasi kondisi yang menentukan munculnya suatu peristiwa, serta pengamatan dan interpretasi perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa itu yang dilakukan secara terkontrol.
Pernyataan ini menjelaskan bahwa percobaan merupakan modifikasi kondisi
yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau
kejadian sehingga menimbulkan suatu perubahan.
Adapun eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen
mengenai “metode field trip dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan
deskripsi pada peserta didik tunarungu.”
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kelompok
Tunggal dengan Pretest dan Postest. Pelaksanaan penelitian ini adalah
pengukuran pengaruh perlakuan (X) pada kelompok tunggal. Dalam
menggunakan desain ini, peneliti pertama-tama melakukan pretes (O1),
dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (X). Setelah itu dilakukan pengukuran
pasca perlakuan atau postes secara berulang (O2).Bagan desain tersebut adalah
25
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O1 X O2
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
menulis karangan deskripsi sebelum perlakuan.
X : Perlakuan yaitu berupa pengajaran menulis karangan deskripsi
menggunakan metode field trip.
O2 :Tes akhir (posttest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
menulis karangan deskripsi setelah perlakuan
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan subjek penelitian yaitu di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung.
2. Mengadakan observasi dan asesmen untuk menentukan sampel penelitian.
3. Menentukan tempat yang akan dikunjungi.
4. Melakukan pretest (O1) pada subjek penelitian untuk mengetahui kemampuan
menulis karangan deskripsi pada peserta didik sebelum diberikan perlakuan
(treatmen) dengan cara menggunakan metode field trip.
5. Melalukan treatmen (X) atau perlakuan pada subjek penelitian, yaitu
melakukan pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan hasil
pengalaman melakukan kunjungan ke Balai Kota Bandung, Taman Lalu
Lintas, dan Kebun Binatang.
6. Melakukan posttest (O2) pada subjek penelitian untuk mengetahui
kemampuan menulis karangan deskripsi pada peserta didik setelah diberikan
perlakuan (treatmen) dengan cara menggunakan metode field trip.
7. Mengolah data hasil pretest dan posttest.
8. Membandingkan O1 dan O2 untuk menentukan seberapa besar perbedaan
yang timbul setelah diberikan perlakuan.
9. Menarik kesimpulan.
26
Definisi operasional variabel penelitian, secara kuantitatif, variabel-variabel
dalam permasalahan pokok penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (variabel X) yaitu metode field trip.
Metode field trip dalam penelitian ini adalah melakukan pembelajaran dengan
cara melakukan perjalanan, berkunjung atau berkaryawisata. Metode ini
dilaksanakan dengan cara mengajak peserta didik ke suatu tempat atau objek
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan
dengan pelajaran. Tempat-tempat yang dikunjungi adalah tempat sekitar sekolah
yang relevan dengan pembelajaran. Ada tiga tempat yang menjadi lokasi tujuan
kunjungan dalam penelitian ini yaitu Balai Kota Bandung, Taman Lalu Lintas,
dan Kebun Binatang Bandung. Tujuannya antara lain adalah agar peserta didik
bisa memiliki pengalaman secara langsung sehingga mampu memperluas
wawasan atau inspirasi dalam belajar. Sehingga peserta didik mampu lebih
mudah menuangkan ide-ide, gagasan atau pikirannya ke dalam tulisan. Dari hasil
pengalaman belajar secara langsung yang diberikan kepada peserta didik maka
peserta didik diharapkan mampu menuangkan ide, gagasan serta pikirannya ke
dalam sebuah karangan. Pembelajaran dengan metode field trip diharapkan akan
lebih menyenangkan karena peserta didik memperoleh pengalaman langsung
sehingga sehingga materi yang diberikan akan dengan mudah tersimpan di dalam
memori. Jadi ketika peserta didik ditugaskan untuk menulis sebuah karangan
maka akan dengan mudah menuangkan kembali apa ide, gagasan, serta
pikirannya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.
2. Variabel terikat (variabel Y) adalah menulis karangan deskripsi.
Menulis merupakan salah satu media komunikasi, melalui media tulisan maka
informasi dapat tersampaikan. Informasi atau pesan yang akan disampaikan
kepada pembaca dituliskan secara rinci atau di deskripsikan ciri-cirinya.
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang
objek sehingga dapat memberi pengaruh pada imajinasi pembaca ikut melihat,
merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.
Menulis karangan deskripsi dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan
27
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menuliskan semua hal-hal yang diperoleh berdasarkan hasil penginderaan dan
pengalamannya. Peserta didik mendeskripsikan pengalaman dari mulai persiapan,
pelaksanaan, dan akhir dalam kegiatan kunjungan yang telah dilakukan.
Pembelajaran menulis karangan deskripsi ini melatih peserta didik dalam hal
berikut ini:
a. Membuat judul karangan
b. Menuliskan isi karangan berdasarkan hasil pengalaman.
c. Membuat kalimat sesuai struktur kalimat.
d. Menulis karangan dengan menggunakan tanda baca yang tepat.
e. Menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital secara
tepat.
Contoh:
Tema lokasi yang dikunjungi: Taman Lalu Lintas
a. Judul
Bermain Di Taman Lalu Lintas
b. Isi karangan
Saya pergi ke Taman Lalu Lintas. Sebelum masuk saya membeli tiket.
Harga tiketnya sebesar Rp. 5.000,00. Di sana saya melihat rambu-rambu lalu
lintas.
Harga tiketnya sebesar Rp. 5.000,00. Di sana saya melihat rambu-rambu lalu
lintas.
28
e. Penggunaan huruf kapital
Awal kalimat Nama tempat
Saya dan teman-teman pergi ke Taman Lalu Lintas. Sebelum masuk saya
membeli tiket. Harga tiketnya sebesar Rp. 5.000,00. Di sana saya melihat
rambu-rambu lalu lintas.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan yaitu:
a. Peneliti melakukan uji validitas terhadap instrumen yang dilakukan oleh tiga
orang ahli;
b. Peneliti melakukan uji reliabilitas pada peserta didik kelas V SLB Negeri
Cicendo Kota Bandung;
c. Melakukan tes awal (pretest) pada sampel, hal ini bertujuan untuk mengukur
kemampuan awal dari sampel penelitian sebelum mendapatkan perlakuan
(treatment). Dalam hal ini yang diukur adalah kemampuan menulis karangan
deskripsi peserta didik tunarungu; dan
d. Membuat instrumen berupa RPP yang berisi tentang pembelajaran menulis
karangan deskripisi berdasarkan hasil pengalaman melakukan kunjungan
yang meliputi: membuat judul karangan, menuliskan isi karangan
berdasarkan hasil pengalaman, membuat kalimat sesuai struktur kalimat,
menulis karangan dengan menggunakan tanda baca yang tepat, menulis
karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital secara tepat.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung, yang
29
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kota Bandung yaitu Balai Kota Bandung, Taman Lalu Lintas, dan Kebun
Binatang. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan eksperimen ini
adalah sebagai berikut:
a. Peneliti memberikan penjelasan mengenai pengertian karangan deskripsi,
bentuk-bentuk karangan deskripsi, serta langkah-langkah cara membuat
karangan deskripsi.
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang karangan deskripsi.
c. Peneliti memberikan contoh karangan deskripsi yang menggambarkan suatu
keadaan lingkungan, kemudian peserta didik membaca contoh karangan
deskripsi yang menggambarkan keadaan lingkungan.
d. Peserta didik dan peneliti melakukan kunjungan ke Balai Kota Bandung
sebagai pelaksanaan treatment 1 ((Field Trip ke Balai Kota Bandung)
e. Peneliti menugaskan peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar Balai
Kota Bandung.
f. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar Balai Kota Bandung.
g. Peserta didik diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tempat Balai Kota
Bandung.
h. Peserta didik mencatat topik-topik yang menarik selama melakukan
kunjungan ke Balai Kota Bandung.
i. Setelah melakukan kunjungan, peserta didik ditugaskan untuk membuat
karangan deskripsi tentang lingkungan Balai Kota Bandung sesuai hasil
pengalamannya.
j. Peneliti memberikan arahan tentang pedoman menulis karangan deskripsi,
kemudian peserta didik membuat karangan deskripsi sesuai pedoman.
k. Peserta didik membuat judul karangan sesuai tema lokasi Balai Kota
Bandung dengan bimbingan peneliti.
l. Peserta didik menuliskan isi karangan berdasarkan pengalamannya selama
persiapan, pelaksanaan, dan akhir melakukan kunjungan.
m. Peserta didik membuat kalimat sesuai strukut kalimat dengan bimbingan
30
n. Peserta didik menulis karangan dengan menggunakan huruf kapital dan tanda
baca secara tepat dengan bimbingan peneliti.
o. Peserta didik dan peneliti melakukan kunjungan ke Taman Lalu Lintas
sebagai Treatmen 2 (Field Trip ke Taman Lalu Lintas).
p. Peneliti menugaskan peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar
Taman Lalu Lintas.
q. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar Taman Lalu Lintas.
r. Peserta didik diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tempat Taman Lalu
Lintas.
s. Peserta didik mencatat topik-topik yang menarik selama melakukan
kunjungan ke Taman Lalu Lintas.
t. Setelah melakukan kunjungan, peserta didik ditugaskan untuk membuat
karangan deskripsi tentang lingkungan Taman Lalu Lintas sesuai hasil
pengalamannya.
u. Peneliti memberikan arahan tentang pedoman menulis karangan deskripsi.,
kemudian peserta didik membuat karangan deskripsi sesuai pedoman.
v. Peserta didik membuat judul karangan sesuai tema lokasi Taman Lalu Lintas
dengan bimbingan peneliti.
w. Peserta didik menuliskan isi karangan berdasarkan pengalamannya selama
persiapan, pelaksanaan, dan akhir melakukan kunjungan.
x. Peserta didik membuat kalimat sesuai strukut kalimat dengan bimbingan
peneliti.
y. Peserta didik menulis karangan dengan menggunakan huruf kapital dan tanda
baca secara tepat dengan bimbingan peneliti.
z. Peserta didik dan peneliti melakukan kunjungan ke Kebun Binatang sebagai
Treatmen 3 (Field Trip ke Kebun Binatang).
aa. Peneliti menugaskan peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitar
Kebun Binatang.
bb.Peserta didik mengamati lingkungan sekitar Kebun Binatang.
cc. Peserta didik diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tempat Kebun
31
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dd.Peserta didik mencatat topik-topik yang menarik selama melakukan
kunjungan ke Kebun Binatang.
ee. Setelah melakukan kunjungan, peserta didik ditugaskan untuk membuat
karangan deskripsi tentang lingkungan Kebun Binatang sesuai hasil
pengalamannya.
ff. Peneliti memberikan arahan tentang pedoman menulis karangan deskripsi,
kemudian peserta didik membuat karangan deskripsi sesuai pedoman.
gg.Peserta didik membuat judul karangan sesuai tema lokasi Kebun Binatang
Bandung dengan bimbingan peneliti.
hh.Peserta didik menuliskan isi karangan berdasarkan pengalamannya selama
persiapan, pelaksanaan, dan akhir melakukan kunjungan.
ii. Peserta didik membuat kalimat sesuai strukut kalimat dengan bimbingan
peneliti.
jj. Peserta didik menulis karangan dengan menggunakan huruf kapital dan tanda
baca secara tepat dengan bimbingan peneliti.
Tabel 3.1
Daftar Tabel Kegiatan
No Hari/tanggal Kegiatan Lokasi
1 Rabu, 26 Maret 2014 Memberikan surat izin penelitian
dan informasi mengenai
2 Senin, 28 April 2014 Pelaksanaan pretest 1
Membuat karangan tentang Balai
Kota Bandung
SLB Negeri
Cicendo Kota
Bandung
3 Selasa, 29 April 2014 Pembelajaran tentang karangan
32
karangan deskripsi.
4 Rabu, 30 April 2014 Pembelajaran tentang
langkah-langkah membuat karanga deskripsi
yang terdiri dari: membuat judul
karangan, menuliskan isi karangan,
membuat kalimat sesuai struktur
kalimat, menulis karangan dengan
menggunakan tanda baca yang
tepat, menulis karangan dengan
5 Sabtu, 3 Mei 2014 Pelaksanaan treatmen 1
Melakukan kunjungan ke Balai
Kota Bandung
Balai Kota
Bandung
6 Kamis, 8 Mei 2014 Melakukan posttest 1
Menulis karangan deskripsi
berdasarkan hasil kunjungan ke
Balai Kota Bandung.
SLB Negeri
Cicendo Kota
Bandung
7 Jumat, 9 Mei 2014 Pelaksanaan pretest 2
Membuat karangan deskripsi
tentang Taman Lalu Lintas
SLB Negeri
Cicendo Kota
Bandung
8 Sabtu, 10 Mei 2014 Pelaksanaan treatmen 2
Melakukan kunjungan ke Taman
Lalu Lintas
Taman Lalu
Lintas
9 Senin, 12 Mei 2014 Pelaksanaan posttest 2
Menulis karangan deskripsi
berdasarkan hasil kunjungan ke
Taman Lalu Lintas
SLB Negeri
Cicendo Kota
Bandung
10 Kamis, 22 Mei 2014 Pelaksanaan pretest 3
Membuat karangan deskripsi
SLB Negeri
33
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang Kebun Binatang Bandung
11 Jumat, 23 Mei 2014 Pelaksanaan treatmen 3
Melakukan kunjungan ke Kebun
Binatang
Kebun Binatang
Bandung
12 Senin, 26 Mei 2014 Pelaksanaan posttest 3
Menulis karangan deskripsi
berdasarkan hasil kunjungan ke
Kebun Binatang
SLB Negeri
Cicendo Kota
Bandung
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2001, hlm.117) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Di dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah peserta didik
tunrungu pada jenjang Sekolah Dasar di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung.
34
Jumlah 48
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006, hlm.109), “sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.” Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti
dan dianggap menggambarkan populasinya. Teknik sampeling yang digunakan
dalam penelitian ini Simple Random Sampling. Jadi sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VA SLB Negeri Cicendo.
Tabel. 3.3
Sampel Penelitian
No Nama
1 BL
2 DN
3 ND
4 NJ
5 OC
6 OP
7 YL
E. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan SLB Negeri
Cicendo, Balai Kota Bandung, Taman Lalu Lintas, dan Kebun Binatang.
Pemilihan lokasi didasarkan atas pertimbangan berikut:
1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar,.
2. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik tentang
konsep-konsep yang yang dipelajari selama di dalam kelas.
35
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Bentuk Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang terdapat di dalam penelitian ini diperoleh menggunakan
instrumen penelitian yang diberikan terhadap subjek. Mengenai teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis uraikan sebagai berikut:
a. Test
Test yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes kinerja (praktik),
yaitu peserta didik diminta melakukan tugas-tugas yang diberikan. Tujuan dari
tes ini adalah untuk mengukur kemampuan objek, dari mulai kemampuan dasar
(pretest) sampai pencapaian atau prestasi (posttest).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam test yakni pretest dan
posttest. Posttest dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik kelas VA SDLB Negeri Cicendo Kota Bandung dalam
kemampuan menulis karangan deskripsi yang berkaitan dengan tempat berikut
ini:
1. Balai Kota Bandung
2. Taman Lalu Lintas
3. Kebun Binatang
b. Wawancara
Pengumpulan data secara wawancara dilakukan peneliti sebagai studi
pendahuluan sebagai upaya untuk mengetahui hal-hal yang harus diteliti.
Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas VA SLB Negeri Cicendo.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak struktur untuk memperoleh
informasi berkaitan dengan kemampuan menulis karangan deskripsi peserta didik
kelas VA SLB Negeri Cicendo.
36
Melakukan penilaian terhadap suatu karangan dapat dilakukan dengan dua
cara. Menurut Mueller dalam Nurgiyantoro (2010, hlm. 443) kedua teknik
penilaian tersebut adalah holistik dan analitik. Rubrik penilaian secara analitik
menilai secara rinci setiap komponen kriteria kemudian diberikan skor,
sedangkan rubrik penilaian holistik tidak merinci setiap komponen kriteria
penilaian, melainkan menggunakan penilaian verbal seperti sangat baik, baik,
cukup, atau kurang.
Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penilaian secara analitik
terhadap hasil karangan deskripsi peserta didik berdasarkan hasil kunjungan.
Penilaian pada penelitian ini menggunakan skor terendah 1 dan skor tertinggi 3.
Adapun format dan kriteria penilaian dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.4
Format Penilaian Menulis Karangan Deskripsi
No Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Jumlah
5 Penggunaan huruf kapital 4
37
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Judul di sini adalah judul yang dibuat oleh peserta didik harus sesuai dengan
tema lokasi yang telah dikunjungi. Judul yang dibuat untuk menggambarkan
keseluruhan isi karangan.
Tabel 3.5
Judul
Skor Uraian
3 Judul yang dibuat peserta didik sesuai tema.
2 Judul yang dibuat peserta didik tidak sesuai tema.
1 Peserta didik tidak membuat judul
2. Isi karangan
Isi karangan yang dimaksud adalah peserta didik menceritakan
pengalaman hasil kunjungan secara keseluruhan. Isi karangan menggambarkan
tempat sesuai dengan fakta yang diamati dan dirasakan. Karangan harus
mendeskripsikan tentang kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan akhir melakukan
kunjungan secara rinci.
Tabel 3.6
Isi Karangan
Skor Uraian
3 Isi karangan mendeskripsikan mulai dari persiapan,
pelaksanaan, dan akhir melakukan kunjungan.
2 Isi karangan mendeskripsikan dua bagian dari
kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan akhir
melakukan kunjungan.
1 Isi karangan hanya mendeskripsikan salah satu
bagian dari kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan
akhir melakukan kunjungan.
38
Penilaian kalimat di sini adalah penulisan kalimat yang ditulis peserta didik
harus sesuai dengan struktur kalimat yang baik. Kalimat yang dibuat harus
mengandung unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Kalimat yang diberi
nilai setidaknya memiliki pola S-P, S-P-O, atau S-P-O-K.
Tabel 3.7
Struktur Kalimat
Skor Uraian
3 Kalimat yang dibuat sesuai struktur kalimat P/
S-P-O/S-P-O-K.
2 Jika ada kalimat tidak sesuai struktur lebih dari lima
kalimat.
1 Jika kalimat tidak sesuai struktur lebih dari delapan
kalimat.
4. Tanda baca
Penilaian tanda baca di sini adalah penggunaan tanda baca dalam penulisan
harus tepat, contohnya ketepatan penggunaan tanda titik atau koma.
Tabel. 3.8
Tanda Baca
Skor Uraian
3 Tepat dalam menggunakan tanda baca.
2 Kesalahan penggunaan tanda baca lebih dari tiga
kesalahan.
1 Kesalahan penggunaan tanda baca lebih dari lima
kesalahan.
5. Penggunaan huruf kapital
Penulisan karangan ini harus memperhatikan penggunaan huruf kapital.
Huruf kapital harus digunakan secara tepat dalam penulisannya, contoh seperti
penulisan pada awal kalimat, nama tempat dan nama orang.
39
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Huruf Kapital
Skor Uraian
3 Tepat dalam menggunakan huruf kapital.
2 Kesalahan penggunaan huruf kapital lebih dari lima
kesalahan.
1 Kesalahan penggunaan huruf kapital lebih dari
delapan kesalahan.
G. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran. Dalam proses
pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur adalah dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian
menurut Sugiyono (2012, hlm 148) adalah ”suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun social yang diamati.” Secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian. Instumen-instumen dalam penelitian yang akan
dilakukan ini disusun oleh peneliti kemudian di lakukan pengujian validitas dan
reliabilitasnya oleh alhi yang terkait. Intrumen dalam penelitian ini berbentuk tes,
wawancara, dan observasi. Instrumen yang disiapkan sesuai dengan jumlah
variabel dalam penelitian ini. Dalam hal ini akan ada dua instrumen yang dibuat,
yaitu:
a. Instrumen untuk mengukur kemampuan menulis karangan deskripsi peserta
didik tunarungu.
b. Instrumen untuk mengukur penerapan metode field trip.
H. Uji Coba Instrumen
Agar data yang diperoleh valid, maka instrumen yang digunakan dalam
penelitian pun harus valid. Suatu instrumen atau alat tes yang diketahui valid atau
tidak diketahui melalui uji coba dan selanjutnya hasil uji coba tersebut diolah dan
dianalisis. Berdasarkan hasil data analisis akan diketahui apakah instrumen atau
40
dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Pelaksanaan uji coba ini
dilaksanakan di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung, yaitu peserta didik kelas V
sebanyak 7 orang.
Adapun tujuan pengujian instrumen penelitian ini adalah untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas di sini berkenaan dengan ketepatan alat atau instrumen yang
digunakan dalam penelitian terhadap konsep yang akan dinilai. Menurut
Sugiyono, (2012, hlm. 173) “instrumen yang valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”
Untuk mengetahui ketepatan instrumen materi pembelajaran menulis
karangan deskripsi, maka digunakan validitas ini dengan teknik pendapat ahli
(judgement). Validitas dengan teknik penilaian dari para ahli ini dilakukan untuk
menentukan apakah instrumen yang dibuat sesuai dengan tujuan pengajaran dan
sasaran yang akan dinilai. Proses validasinya yaitu membandingkan isi instrumen
dengan kurikulum dan tujuan pengajaran, kemudian dilakukan penilaian oleh
para ahli sebanyak tiga orang. Data yang sudah terkumpul dinilai validitasnya
menggunakan prosentase dengan rumus:
Keterangan:
∑n : Jumlah cocok
∑N : Jumlah penilai P : Persentase
Setelah dilakukan uji validitas, dan hasil judgement terhadap tiga orang penilai,
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Melakukan kunjungan ke lokasi Balai Kota Bandung, Taman Lalu Lintas, dan
Kebun Binatang diperoleh hasil sebanyak 100 %.
b. Membuat judul karangan diperoleh hasil sebanyak 100 %.
P =
∑�41
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Menuliskan isi karangan berdasarkan hasil pengalaman diperoleh hasil
sebanyak 100%.
d. Membuat kalimat sesuai struktur kalimat diperoleh hasil sebanyak 100%.
e. Menulis karangan dengan menggunakan tanda baca yang tepat diperoleh hasil
sebanyak 100%.
f. Menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital secara
tepat diperoleh hasil sebnayak 100%.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. “Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap” (Arikunto, 2006, hlm. 86). Reliabilitas yang diukur
adalah realitas stabilitas tes dengan menggunakan internal konsistensi yang
dilakukan dengan percobaan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan rumus Alpha.
Adapun rumus Alpha yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas ini
adalah sebagai berikut:
Keterangan :
R11 : reliabilitas yang dicari
∑σ2
1 : jumlah varians skor tiap-tiap item
σ 2
1 : jumlah varians total
Kriteria reliabilitas yang dibuat oleh Guilford, dikategorikan sebagai berikut:
42
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
Dari hasil perhitungan data diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.11
Dimasukan ke dalam rumus Alpha
43
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas diatas, diperoleh koefisien relibitas
sebesar 0,55 (cukup) maka instrumen tidak perlu direvisi atau dibuang. Dengan
demikian. Instrumen tes yang telah dibuat dapat dipakai sebagai pengumpul data
dalam penelitian ini. Tes uji reliabilitas ini dilakukan di kelas V SLB Negeri
Cicendo Kota Bandung sebanyak tujuh orang.
I. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang telah didapat, diolah, dan dianalisis dengan
menggunakan statistik nonparametrik, dikarenakan jumlah sampel yang terbatas.
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan uji wilcoxon, karena uji
ini dapat digunakan untuk penelitian yang datanya berpasangan dengan sampel
terbatas, selain itu uji wilcoxon tidak memerlukan uji normalitas. Tujuan
diadakannya analisis data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah
sebagai berikut:
1. Menskor pretest dan posttest;
2. Mentabulasi skor pretest dan posttest;
3. Menghitung rata-rata skor pretest dan posttest;
4. Menghitung selisih (d) pretest dan posttest;
5. Membuat rank tanpa memperhatikan tandanya, jika rank kembar, maka
dipergunakan rank rata-ratanya;
6. Mengelompokan rangking yang bertanda positif (+) dan negatif (-) kedalam
tabel;
7. Menjumlahkan semua rank bertanda positif (+) dan negatif (-);
8. Untuk jumlah rank yang didapat, maka jumlah yang paling kecil dari kedua
kelompok rank untuk menetapkan tanda (T);
9. Membandingkan nilai T yang diperoleh dengan T pada tabel nilai kritis dalam
uji wilcoxon, dengan α= 0,05; dan
10.Menguji hipotesis.
Kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut:
44
63
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data serta pengujian hipotesis, diperoleh
kesimpulan bahwa metode field trip dalam penelitian ini dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi pada peserta didik tunarungu.
Kemampuan menulis karangan deskripsi peserta didik tunarungu meningkat
setelah digunakannya metode field trip yang meliputi membuat judul karangan,
menuliskan isi karangan berdasarkan hasil pengalaman melakukan kunjungan,
menulis kalimat dengan menggunakan struktur kalimat yang baik, menulis
karangan dengan menggunakan tanda baca serta penggunaan huruf kapital secara
tepat.
Kemampuan membuat judul karangan memiliki skor terendah sampel pada
saat pretest adalah 5, dan skor tertinggi adalah 7. Setelah diberikan perlakuan,
skor terendah saat posttest menjadi 6, dan skor tertinggi menjadi 7. Kemampuan
menulis isi karangan memiliki skor terendah pada saat pretest adalah 3,3 dan skor
tertinggi adalah 13,3. Setelah diberikan perlakuan menggunakan metode field trip
skor terendah saat posttest menjadi 16,7, dan skor tertinggi menjadi 23,3.
Kemampuan menulis kalimat sesuai struktur kalimat pada saat pretest memiliki
skor terendah 5, dan skor tertinggi 6,7. Setelah diberikan perlakuan, skor terendah
saat posttest menjadi 6,7 dan skor tertinggi menjadi 13,3. Kemampuan menulis
karangan dengan menggunakan tanda baca secara tepat memiliki skor terendah
saat pretest adalah 4, dan skor tertinggi adalah 5,3. Setelah diberikan perlakuan
skor terendah pada saat posttest menjadi 6,7 dan skor tertinggi menjadi 9,3.
Kemampuan menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital
secara tepat skor terendah yang diperoleh pada saat pretest adalah 4, dan skor
tertinggi adalah 5,3. Setelah diberikan perlakuan skor terendah pada saat posttest
64
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, sebagai kelanjutan dari
penelitian ini peneliti merekomendasikan hasil dari penelitian kepada kepala
sekolah dan guru-guru, khususnya di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung serta
peneliti selanjutnya. Adapun rekomendasi yang dapat penulis sampaikan pada
kesempatan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian metode field trip dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi peserta didik tunarungu diharapkan
kegiatan field trip ini dapat dijadikan salah satu program rutin akhir semester atau
program tahunan. Selain itu diharapkan sekolah memberikan alokasi waktu
khusus untuk dapat menerapkan metode pembelajaran ini dalam kegiatan belajar
mengajar.
2. Bagi Guru
Metode pembelajaran yang digunakan untuk melatih kemampuan menulis
yang dilakukan oleh guru sudah bagus, dengan beragamnya metode yang
digunakan agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan pembelajaran menulis.
Selain metode yang sudah digunakan, metode field trip juga dapat dijadikan
salah satu metode pembelajaran menulis karena peserta didik diberikan
pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari sehingga peserta didik
lebih mudah memahami apa yang sedang diajarkan. Hal tersebut berdasar pada
hasil kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah kemampuan menulis
karangan deskripsi berdasarkan hasil pengalaman melakukan kunjungan (field
trip) pada peserta didik tunarungu mengalami peningkatan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang peningkatan kemampuan
menulis karangan dengan menggunakan metode field trip ini, diharapkan untuk
lebih mengembangkan materi pembelajarannya seperti mengembangkan
kemampuan menulis berbagai jenis karangan lainnya seperti narasi, argumentasi,
persuasi, dan eskposisi, sehingga keterampilan menulis karangan peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. 2005. AnalisisKinerjaKeuangan Dan PerencaanKeuangan Perusahaan. PT. GramediaPustakaUtama: Jakarta
Ang, Robert. 1997. BukuPintarPasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide To Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia
Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. EdisiRevisi. Jakarta: RinekaCipta
BEI. 2010. BukuPanduanIndeksHargaSaham Bursa Efek Indonesia
Berstein, Leopold A. 1983. Financial Statement Analysis, Theory Application, And Interpretation. 3rd Ed. Richard D. Irwin
Brigham, Eugene Dan Joel F. Houston. 2001. ManajemenKeuangan. EdisiKedelapan. Jakarta: Erlangga
Courtis, J.K, 1987. Modeling A Financial Ratio, Categorized Frame Work, Journal Of Business Finance And Accounting, Winter:201-224
Fahmi, Irham. 2013. RahasiaSahamdanObligasi. Bandung: Alfabeta
Harahap, SofyanSyafri. 2008. AnalisisKritisAtasLaporanKeuangan. Jakarta: PT . Raja GrafindoPersada
Hariyani, Iswi, Serfianto. 2010. BukuPintarHukumBisnisPasar Modal.Jakarta :TransmediaPustaka
Husnan, Suad. 225. Dasar-DasarTeoriPortofoliodanAnalisisSekuritas. Yogyakarta: UPP Amp Ykpn
Jogiyanto. 2008. TeoriPortofolio Dan AnalisisInvestasi. Yogyakarta: BPFE
Kasmir. 2008. AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta :RajawaliPers
Munawir, S . 2010. AnalisisLaporanKeuangan. Yogyakarta: Liberty
Sambas danMaman. 2007. AnalisisKorelasi, Regresi, Dan JalurDalamPenelitian. PustakaSetia: Bandung
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan ManajemenPortofolio. Jakarta: Erlangga
Sri Rizqi Widasari, 2014
PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subramanyamdan John J. Wild. 2010. AnalisisLaporanKeuangan, Edisi 10. Jakarta: SalembaEmpat
Sugiyono. 2009. StatistikaUntukPenilaian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. MetodePenelitianKuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. AnalisisInvestasi Dan ManajemenPortofolio. Yogyakarta: BPFE
Umar, Husein. 2008. DesainPenelitianAkuntansiKeperilakuan. PT. RajagrafindoPersada: Jakarta
Waspada, Ikaputera. 2010. PengetahuanPasar Modal Dan Portofolio (AnalisisPraktisPasar Modal). Bandung: Laboratorium PEK UniversitasPendidikan Indonesia
Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara SehatInvestasi Di Pasar Modal. Jakarta: Media Komputindo
JurnaldanKaryaIlmiah
Budialim, Giovani. 2013. PengaruhKinerjaKeuangan Dan RisikoTerhadap Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.JurnalIlmiahMahasiswaUniversitas Surabaya Vol. 2 No.1
Faried, AbsiRachman. 2008. AnalisisPengaruhFaktor Fundamental Dan NilaiKapitalisasiPasarTerhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002-2006.Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.
Hernendiastro, Andre. 2005. PengaruhKinerja Perusahaan Dan KondisiEkonomiTerhadap ReturnSahamDenganMetodeIntervalling (StudiKasusPadaSaham-Saham LQ45. Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.
Malintan, Rio. 2012. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan return on asset terhadap return sahamperusahaanpertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia
tahun
2005-2010.SkripsiSarjanapadaAkuntansiFakultasEkonomidanBisnis.Universita sBrawijaya: tidakditerbitkan.
MamikMardiani, Topowijono, dan M.G. Wi Endang NP. 2011.
ndankonsepEVA (Economic Value Added) (Studipada PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar di BEI periodetahun 2009-2011).FakultasIlmuAdmisnistrasi. UniversitasBrawijaya: tidakditerbitkan.
Prihantini, Ratna. 2009. AnalisisPengaruhInflasi, NilaiTukar, ROA, DER Dan CR Terhadap Return Saham (Studikasussaham industry real estate and property yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2003-2006).Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.
Internet
PT. PEFINDO [9 April 2014] http://new.pefindo.com
Okezone [8 April 2014]
http://economy.okezone.com
BURSA EFEK INDONESIA [13 Maret 2014] http://www.idx.co.id
SINDO [10 Juni 2014]
http://www.sindotrijaya.com/news/detail/5287/prospek-ekonomi-2014-dinilai-memiliki-peluang-positif-bagi-indonesia#.U5ZnzCg09kM
KOMPAS [10 Juni 2014]
http://m.kompasiana.com/post/read/631625/1/sekilas-ekonomi-indonesia-2014.html
Bank Indonesia [29 Juni 2014]