Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA
KELAS IV SDN CIPETE 3
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Melisa Prasetiawati
NIM 1004228
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA
KELAS IV SDN CIPETE 3
Oleh
Melisa Prasetiawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Melisa Prasetiawati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
I
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Melisa Prasetiawati (2014) “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3”.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pola mengajar guru dalam pembelajaran menulis
karangan deskriptif yangterkesan monotontanpa menggunakan media apapun selain buku, sehingga menyebabkan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam menulis karangan deskriptif, juga menyebabkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa menjadi rendah. Oleh sebab itu,dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif, sangat diperlukan sebuah media yang dapat menarik minat siswa sertadapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa. Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media audio visual merupakan media yang dapat dilihat dan didengar oleh siswa, sehingga akan menarik minat siswa dan memudahkan siswa dalam menulis karangan deskriptif. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dan bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa dengan menggunakan media audio visual?Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah, untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual dan untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa setelah menggunakan media audio visual.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus, dimana setiap siklus ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. PTK dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, dengan jumlah siswa 26 orang, 13 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Berdasarkan data hasil observasi guru dan siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual, dari sepuluh langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif pada siklus I sampai siklus II terdapat beberapa langkah pembelajaran yang tidak terlaksana. Siklus I ada tiga langkah pembelajaran yang tidak terlaksana baik oleh guru maupun siswa, pada siklus II hanya satu langkah pembelajaran yang tidak terlaksana oleh guru dan dua langkah pembelajaran oleh siswa. Siklus III semua langkah pembelajaran terlaksana baik oleh guru maupun siswa. Hasil menulis karangan deskriptif siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dari nilai rata-rata siswa setiap siklusnya. Dimulai dari pra siklus nilai rata-rata siswa 53,07% kemudian pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 57,7%, siklus II nilairata-rata siswa64,4% dan siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 74,4%. Hasil evaluasi tersebut menunjukan adanya peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa dengan menggunakan media audio visual. Sehingga peneliti merekomendasikan kepada guru untuk dapat mengembangkan dan melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan,agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.
i
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR BAGAN... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian... ... 1
B. Indentifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
D. Tujuan Penelitian... ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Struktur Organisasi... 4
BAB II MEDIA AUDIO VISUAL DAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF A. Media Pembelajaran Audio Visual ... 6
1. Media pembelajaran ... 6
2. Media audio visual ... 8
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran ... 10
B. Menulis Karangan Dekriptif ... 11
1. Menulis karangan ... 11
2. Menulis karangan deskripsi atau deskriptif... 12
C. Pembelajaran Menulis Karangan Deskriptif dengan Menggunakan Media Audio Visual ... 17
ii
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 21
B. Metode Penelitian... 21
C. Model Penelitian ... 23
D. Desain Penelitian ... 24
E. Definisi Istilah ... 27
F. Instrument Penelitian ... 28
G. Teknik Pengumpulan Data ... 28
H. Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34
1. Pra siklus ... 34
2. Siklus I ... 36
3. Siklus II ... 44
4. Siklus III ... 52
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUTAKA... 67
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format penilaian tes menulis karangan deskriptif ... 29
Tabel 3.2 Format pedoman observasi guru ketika Proses belajar mengajar ... 32
Tabel 3.3 format pedoman observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 33
Tabel 4.1Hasil belajar siswa pada pra siklus ... 35
Tabel 4.2 Hasil observasi guru ketika prosesbelajar mengajar ... 41
Tabel 4.3 Hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 42
Tabel 4.4Hasil nilai karangan deskriptif siswa pada siklus I ... 43
Tabel 4.5 Hasil guru ketika proses belajar mengajar. ... 49
Tabel 4.6Hasil siswa dalam proses pembelajaran ... 50
Tabel 4.7Hasil nilai karangan deskriptif siswa pada siklus II ... 51
Tabel 4.8Hasil observasi guru ketika proses belajar mengajar ... 56
Tabel 4.9Hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran ... 57
Tabel 4.10Nilai karangan deskriptif siswa pada siklus III ... 58
iv
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 rekapitulasi hasil observasi proses belajar mengajar
guru dari siklus I sampai siklus III ... 59
Grafik 4.2 rekapitulasi hasil proses pembelajaran siswa dari
siklus I sampai siklus III ... 60
Grafik 4.3 rekapitulasi hasil rerata nilai menulis karangan
v
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Rangkaian langkah-langkah PTK model
vi
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK pembimbing
Lampiran 2 Surat permohonan izin mengadakan penelitian
Lampiran 3 Surat keterangan pelaksanaan penelitian di SDN Cipete 3
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
Lampiran 5 Hasil tes siklus I
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II
Lampiran 7 Hasil tes siklus II
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III
Lampiran 9 Hasil tes siklus III
Lampiran 10 Dokumentasi kegiatan belajar mengajar siklus I sampai siklus III
1 BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah
Karangan deskriptif merupakan salah satu karangan yang memaparkan,
melukiskan atau menjelaskan tentang suatu hal secara rinci, sehingga
membuat pembaca seolah-oleh menghayati, melihat, mendengar, mencium
dan merasakan langsung terhadap objek yang dipaparkan. Menulis karangan
deskriptif sudah diperkenalkan dan diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas
IV. Siswa dilatih untuk menulis karangan deskriptif agar merekamampu
memaparkan objek yang mereka lihat dengan sudut pandang dan kata-kata
mereka sendiri. Hal itu untuk melatih siswa agar terampil dalam
mengungkapkan ide atau gagasanmelalui sebuah tulisan, memperluas dan
menumbuhkan kosa kata siswa, juga meningkatkan kelancaran siswa dalam
menulis dan menyusun kalimat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SDN Cipete 3 Kecamatan
Curug, pola pembelajaran guru dalam mengajarkan menulis karangan
deskriptif masih terpaku terhadap buku, dimana dalam proses
pembelajarannya guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa
menggunakan media apapun selain buku. Menurut keterangan dari guru kelas
IV SDN Cipete 3, dalam proses pembelajaran menulis karangan deskriptif,
guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai karangan deskriptif kemudian
meminta siswa untuk membaca buku, hal itu untuk menambah kosa kata siswa
sehingga akan memudahkan siswa untuk menulis karangan deskriptif. Namun
kenyataannya, pembelajaran seperti itu membuat siswa jenuh dan pasif,
ditambah lagi kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan menulis
karangan. Hal itu terlihat ketika siswa diminta untuk membuat tulisan
karangan deskriptif. Siswa terlihat diam dan pasif, mereka bingung dari mana
mereka harus memulai menulis. Sehingga siswa hanya mampu menuliskan
beberapa kalimat saja dan tidak mampu untuk mengembangkannya, hingga
2
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rendahnya kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN
Cipete 3 bisa dilihat dari hasil tulisan deskriptif mereka yang nilai rata-ratanya
masih dibawah KKM, yaitu 53,07, sedangkan KKM yang harus dicapai yaitu
60. Rendahnya kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV SDN
Cipete 3 tidak bisa dibiarkan begitu saja, jika tidak segera ditangani maka
siswa akan sulit untuk mengungkapkan atau memaparkan objek secara rinci
hingga membuat pembaca seolah-olah merasakan dan menghayati objek yang
dipaparkannya. Selain itu, kemampuan menulis karangan deskriptif
merupakan awal dari kemampuan menulis karangan lainnya, jika siswa tidak
mampu menulis karangan deskriptif, maka hal itu akan menghambat dan
membuat siswa sulit untuk menulis karangan lainnya. Permasalahan ini harus
segera diatasi dan ditanggulangi dengan solusi yang tepat. Bila tidak
ditemukan solusi yang tepat, maka kemampuan menulis karangan deskriptif
siswa tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu solusi untuk permasalahan menulis karangan deskriptif siswa
yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, hal itu untuk
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa. Media
pembelajaran yang digunakan selain harus tepat dan sesuai, juga harus
menarik, agar siswa termotivasi untuk menulis karangan deskriptif. Media
pembelajaran akan membantu dan memudahkan siswa dalam menulis
karangan deskriptif. Sebagaimana yang di ungkapkan Kustandi dan Sutjipto
(2013, hlm. 8) mengatakanbahwa,
media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media audio visual
merupakan media yang dapat dilihat dan didengar oleh siswa. Sehingga
dengan media audio visual siswa dapat melihat dan mendengar langsung objek
atau kejadian yang nantinya akan mereka paparkan untuk dijadikan sebuah
3
Melisa Prasetiawati, 2014
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, peneliti mencoba
melakukan penelitian tindakan kelas IV di SDN Cipete 3 dengan judul “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat
diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan menulis
karangan deskriptif siswa, antara lain: kurangnya media yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran menulis karangan deskriptif, proses belajar
mengajar yang monoton, siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan
deskriptif, rendahnya kemampuan siswa kelas IV SDN Cipete 3 dalam
menulis karangan deskriptif, serta rendahnya minat siswa terhadap menulis
karangan.
C. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah
tersebut harus dirumuskan terlebih dahulu. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan
menggunakan media audio visual di kelas IV SDN Cipete 3?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa
kelas IV SDN Cipete 3 dengan menggunakan media audio visual?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini berfungsi sebagai pengontrol, arah, atau
petunjuk agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang. Oleh karena itu,
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran menulis
karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual di kelas IV
4
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk menganalisis peningkatan kemampuan menulis karangan deskriptif
siswa kelas IV SDN Cipete 3setelah menggunakan media audio visual.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu.
1) Bagi peneliti
a. Dapat mengembangkan wawasan mengenai pembelajaran menulis
karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual.
b. Dapat memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan menulis
karangan deskriptif yang dilakukan siswa dengan menggunakan media
audio visual.
c. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebagai
pembelajaran bagi peneliti.
2) Bagi guru
a. Menambah wawasan dan pengetahuan guru dalam mengajar menulis
karangan deskriptif dengan menggunakan media audio visual.
b. Sebagai masukan yang berharga untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis karangan deskriptif melalui media audio visual.
c. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar.
d. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.
3) Bagi siswa
a. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan
deskriptif.
b. Dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam menulis
karangan, khususnya menulis karangan deskriptif.
F. Struktur organisasi
Penulisan skripsi ini dimulai dari bab I yang berisi tentang: (1) latar
belakang masalah, (2) identifikasi masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan
5
Melisa Prasetiawati, 2014
Bab II mengenai kajian pustaka (media audio visual untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskriptif), dalam kajian pustaka menjelaskan
teori mengenai: (1) media pembelajaran, (2) media audio visual, (3) hal-hal
yang harus diperhatikan dalam menggunakan media, (4) menulis karangan,
dan (5) karangan deskriptif. Setelah kajian pustaka selesai, dilanjutkan dengan
membahas pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan
media audio visual dan hasil penelitian terdahulu.
Bab III yaitu metode penelitian yang isinya mengenai, (1) lokasi dan
subjek penelitian, (2) metode penelitian, (3) model Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), (4) desain penelitian, (5) definisi istilah, (6) instrumen penelitian, (7)
proses pengembangan instrumen, (8) teknik pengolahan data, dan (9) analisis
data.
Selanjutnya bab IV membahas mengenai: (1) mendeskripsikan
hasilpenelitian, (2) pembahasan hasil penelitian. Terakhir bab V berisi tentang
21
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi dan subjek penelitian “Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif pada Siswa Kelas IV SDN Cipete 3” adalah sebagai berikut.
1. Lokasi penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Cipete 3 Kecamatan
Curug Kota Serang-Banten yang beralamat Jln. Serang-Petir. Dipilihnya
sekolah ini sebagai tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan antara
lain:
a. lokasinya yang strategis, sehingga memudahkan peneliti untuk
melaksanakan penelitian
b. rendahnya menulis karangan deskriptif siswa kelas IVdi SDN Cipete 3,
sehingga peneliti melakukan penelitian di SD tersebut.
2. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif adalah siswa
kelas IV SDN Cipete 3 dengan jumlah siswa 26. Siswa laki-laki berjumlah
13 orang dan siswa perempuan berjumlah 13 orang.
B. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 3)“metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode dalam penelitian akan membantu mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data-data, juga agar penelitian yang dilaksanakan lebih
menjurus.
22
Melisa Prasetiawati, 2014
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis belajar”. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK dilakukan untuk menyempurnakan dan meningkatkan proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Masalah dalam PTK sendiri muncul di dalam kelas,
sehingga perlu adanya tindakan yang harus dilakukan oleh guru. PTK
dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru sebagai pengajar dalam proses
pembelajaran dengan siswa sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik. Menurut Arikunto (2010, hlm. 132) “dalam PTK guru yang mengajar perlu berkolaborasi dengan seseorang atau tim peneliti. Baik peneliti maupun
guru secara bersama-sama membuat rancangan penelitian. Selanjutnya guru yang melaksanakan di kelas, peneliti mengadakan pengamatan”. Dari pendapat tersebut mengatakan bahwa guru dan peneliti sebelum melaksanakan
PTK harus membuat rancangan penelitian terlebih dahulu. Penelitian ini pun
demikian, peneliti dan guru membuat rancangan bersama-sama. Kemudian
guru yang melaksanakan rancangan penelitian tersebut ketika proses belajar
mengajar berlangsung, dan peneliti mengamati kegiatan tersebut. Selanjutnya,
sesudah proses belajar mengajar dan pengamatan selesai, guru dan peneliti
mengadakan refleksi dalam bentuk diskusi.
Banyak manfaat PTK bagi guru, sebagaimana yang dikemukakan oleh
Yusnandar & Saabighoot (2013, hlm. 9) yang mengatakan bahwa manfaat
PTK antara lain “(1) inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas, (3) peningkatan profesionalisme guru”. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa manfaat PTK yaitu membantu guru
untuk berinovasi dalam mengajar, meningkatkan, dan mengembangkan gaya
belajar. Selain itu, manfaat PTK dapat membantu guru dalam
mengembangkan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas, serta meningkatkan
profesionalisme guru dalam proses mengajar. Karena PTK memiliki banyak
manfaat bagi guru juga siswa, dan penelitian ini dilakukan di dalam kelas,
serta masalah yang dipilih dari permasalahan yang terjadi di kelas, maka
23
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilaksanakan. Sehingga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan PTK.
C. Model PTK
PTK bertujuan untuk meningkatkan mutu praktek dan kinerja guru dalam
proses pembelajaran. Sehingga PTK lebih berfokus pada penelitian di dalam
kelas atau proses belajar mengajar. Tujuan PTK dapat dicapai dengan
melakuakan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencari model
yang sesuai dan diyakini secara teoritis dan praktis mampu memecahkan
masalah pembelajaran. Model yang digunakan dalam PTK ini yaitu model
Kemmis & MC Taggart.
Model Kemmis & MC Taggart Terdiri dari empat langkah dalam satu
siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4 selesai kembali lagi ke-1 dan
seterusnya. Langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan bersamaan jika pelaksana dan
pengamat berbeda. Namun jika pelaksana dan pengamat sama, maka
pengamatan dilakukan setelah pelaksanaan. Dalam penelitian ini pelaksana
dan pengamat berbeda, jadi langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan bersama. Berikut
model PTK menurut Kemmis & MC Taggart.
Bagan 3.1
24
Melisa Prasetiawati, 2014
diadopsi dari Arikunto (2010, hlm. 137)
Untuk lebih jelas, dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah PTK model
Kemmis dan MC Taggart (Arikunto, 2010, hlm. 138-140).
1. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam model Kemmis dan MC Taggart yaitu
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan
di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap ini
guru harus taat pada rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Guru
boleh memodifikasi pembelajaran selama tidak mengubah prinsip yang
telah direncanakan.
3. Pengamatan
Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya
sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan
tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu yang sama.
4. Refleksi
Tahap refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi. Refleksi lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksanaan
sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti
dan subjek peneliti.
D. Desain Penelitian
Desain PTK ini menggunakan model siklus, antara lain pra siklus, siklus I,
siklus II sampai mencapai hasil yang maksimal. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut.
1. Pra siklus
Langkah pertama kegiatan yang dilakukan dalam PTK adalah
menentukan lokasi atau sekolah, dan subjek penelitian. Selanjutnya izin
25
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SDN Cipete 3. Kemudian langkah berikutnya melakukan pengamatan
atau observasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
karangan, khususnya karangan deskriptif. Hasil observasi dan pengamatan
akan dijadikan bahan refleksi dan diskusi bersama guru, sebagai evaluasi
atas tindakan sebelumnya. Adapun fase yang dilakukan dalam pelaksanaan
observasi adalah sebagai berikut.
a. Pengamatan
Pengamatan dilakukan di dalam kelas. Peneliti melakukan
pengamatan proses belajar mengajar mengenai menulis karangan
deskriptif. Mulai dari suasana kelas, interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa, media yang digunakan guru, dan hal-hal
lain yang terkait dengan PTK. Sehingga peneliti dapat memperoleh
gambaran mengenai kemampuan menulis karangan deskriptif siswa
setelah melakukan pengamatan.
b. Refleksi
Kegiatan refleksi dimaksudkan sebagai bahan rancangan kegiatan
pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi. Refleksi
hasil observasi adalah sebagai berikut.
1) Jika kemampuan siswa dalam menulis karangan deskriptif masih
rendah, maka refleksi yang dilakukan adalah mengadakan diskusi
dengan guru bagaimana caranya meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis karangan deskriptif.
2) Jika guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran menulis
karangan deskripif, maka refleksi yang dilakukan adalah guru
harus menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran,
seperti media audio visual, agar dapat memotivasi siswa menulis
karangan deskriptif.
2. Siklus I
Kegiatan siklus 1 akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai
26
Melisa Prasetiawati, 2014
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu peneliti dan guru
menyusun perencanaan pembelajaran setelah mengetahui masalah dan
memperbaiki masalah tersebut, yaitu rendahnya menulis karangan
deskriptif siswa. Diawali dengan menentukan pokok bahasan atau
bahan ajar mengenai menulis karangan deskriptif, menyusun RPP
sesuai pokok bahasan tersebut, menyiapkan media audio visual berupa
vidio sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas, dan menyiapkan
lembar penilaian tes menulis karangan deskriptif, juga lembar
observasi.
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau praktek yang
guru laksanakan di dalam kelas sesuai dengan yang dirancang dan
direncanakan. Dalam penelitian ini guru melaksanakan RPP yang telah
direncanakan dan menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran menulis karangan deskriptif. Guru menyajikan vidio
yang sesuai dengan pokok bahasan, kemudian setelah vidio itu selesai
diputar, siswa disuruh menulis karangan deskriptif atau
mendeskripsikan vidio yang telah mereka tonton.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Peneliti melaksanakan pengamatan dari awal proses
pembelajaran sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi.
Pada tahap ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk
mengamati aktivitas guru dalam menggunakan media audio visual
dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif.
d. Refleksi
Tahap ini yaitu mengkaji seluruh hasil dari tindakan yang telah
dilakukan, berdasarkan data yang sudah terkumpul. Kemudian
27
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Evaluasi dilakukan terhadap hasil observasi dengan menggunakan
lembar observasi. Hasil evaluasi akan dibahas untuk memperbaiki
pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya. Jika pada siklus 1 nilai rerata
kelas belum mencapai hasil Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM),
maka akan dilanjutkan tindakan pada siklus II.
3. Siklus II
Siklus II dilakukan sebagai upaya memperbaiki dan menyempurnakan
tindakan yang belum tercapai pada siklus I, serta meningkatkan hasil nilai
rerata kelas sesuai dengan KKM. Tahapan pada siklus II yaitu,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Jika pada siklus II
nilai rerata kelas masih belum mencapai KKM, maka dilanjutkan pada
siklus III begitupun selanjutnya.
E. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang
digunakan dalam judul penelitian, maka perlu dijelaskan definisi operasional
sebagai berikut:
1. Media Audio Visual
Media adalah suatu alat, bahan, atau perantara. Media yang dipakai
dalam proses belajar mengajar dinamakan media pembelajaran. Salah satu
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu media audio
visual.
Media audio visual adalah suatu media perantara atau pengantar yang
dapat dilihat dan didengar oleh siswa, sehingga membuat siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
2. Meningkatkan
Meningkatkan adalah menaikkan atau suatu usaha untuk merubah dari
yang rendah menjadi lebih tinggi.
28
Melisa Prasetiawati, 2014
Menulis atau mengarang adalah suatu proses menuangkan ide-ide dari
apa yang dilihat, dirasakan, didengar dan dipikirkan kedalam bentuk
tulisan atau lambang bahasa.
4. Karangan deskriptif
Karangan deskriptif adalah karangan yang menggambarkan suatu
objek kedalam bentuk tulisan secara rinci, sehingga membuat pembaca
seolah-olah melihat, merasakan, mendengar, menghayati atau mengalami
langsung terhadap objek yang digambarkan atau dipaparkan.
F. Instrumen Penelitian
PTK termasuk penelitan kualitatif, sehingga instrumen dalam penelitian ini
yaitu peneliti itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2011, hlm. 381) mengatakan bahwa “dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti”. Peneliti sebagai instrumen karena yang bisa menganalisis, mengetahui
kejadian suatu fenomena yang terjadi di lapangan dan bisa menilai kejadian
yang terjadi yaitu peneliti sendiri.
Selain itu, menurut Sugiyono (2011, hlm. 306) mengatakan “peneliti menjadi instrumen penelitian berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Berdasarkan fungsi tersebut sudah jelas bahwa dalam PTK yang menjadi instrumen penelitian yaitu peneliti itu
sendiri.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, karena untuk
memperoleh data-data penelitian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 308) mengatakan bahwa “teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data”.Adapun teknik untuk mengumpulkan
29
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tes
Jenis tes yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini yaitu tes tertulis. Tes ini dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa
dalam menulis karangan deskriptif yang dilihat dari hasil nilai rata-rata
siswa. Tes ini dilakukan setiap siklus sesudah menggunakan media
pembelajaran.
2. Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar berlangsung,
dengan tujuan untuk mengumpulkan data-data kegiatan guru dan siswa
selama proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan observasi ini
dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dan
mendapatkan data-data untuk bisa dijadikan bahan pembelajaran penelitian
mengenai aspek-aspek pembelajaran yang belum terlaksana, sehingga
dalam pembelajaran selanjutnya dapat menjadi lebih baik.
H. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian akan di analisis, diolah,
ditafsir, dan dievaluasi dalam tiap siklus. Data yang diolah dalam penelitian
ini yaitu hasil dari tes dan observasi. Berikut paparan pengolahan data tes dan
observasi.
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis dan
dilakukan setiap siklus sesudah menggunakan media pembelajaran. Siswa
diberikan tes berupa menulis karangan deskriptif. Adapun format tes
penilaian hasil menulis karangan deskriptif dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1
Format Penilaian Tes Menulis Karangan Deskriptif
No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai
30
a. kerincian, dengan bobot nilai (1-4)
4= sangat detil dan sesuai
3= detil dan sesuai
31
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1= tidak detil dan tidak sesuai
b. penggambaran, dengan bobot nilai (1-4)
4= jelas dan tepat
3= jelas tetapi kurang tepat
2= kurang jelas dan kurang tepat
1= tidak jelas dan tidak tepat
c. penggunaan diksi, dengan bobot nilai (1-4)
4= bervariasi dan sesuai
3= sesuai tetapi kurang bervariasi
2= kurang bervariasi dan kurang sesuai
1= tidak bervariasi dan tidak sesuai
d. kepaduan paragraf, dengan bobot nilai (1-4)
4= sangat padu
3= padu
2= kurang padu
1= tidak padu
e. penggunaan EYD, dengan bobot nilai (1-4)
4= tepat dan tidak ada kesalahan
3= ada beberapa kesalahan
2= kurang tepat
1= tidak tepat dan banyak kesalahan
Setelah data nilai siswa diperoleh, maka untuk mengetahui jumlah nilai
setiap siswa dan rata-rata nilai keseluruhan yaitu dengan menggunakan
rumus dibawah ini.
Nilai setiap siswa = × 5
Nilai rata-rata = ℎ � � ℎ
Persentase = −
100
100
32
Melisa Prasetiawati, 2014
kurang :dikatakan kurang apabila nilai rata-rata hasil karangan
deskriptif siswa mencapai ≤ 59,9
cukup :dikatakan cukup apabila nilai rata-rata hasil karangan
deskriptif siswa mencapai 60-69,9
baik :dikatakan baik apabila nilai rata-rata hasil karangan deskriptif
siswa mencapai 70-80
sangat baik: dikatakan sangat baik jika nilai rata-rata hasil karangan
deskriptif siswa mencapai 90-100
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati setiap kegiatan
proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan siswa. Peneliti membuat
pedoman observasi langkah-langkah pembelajaran menulis karangan
deskriptif dengan menggunakan media audio visual yang akan dilaksanakn
oleh guru dan siswa. Saat pelaksanaan, pedoman observasi tersebut diisi
oleh peneliti. Jika langkah-langkah pembelajaran sesuai maka diberi tanda
checklist pada kolom observasi. Hasil yang didapatkan akan dijelaskan
berupa deskripsi.
Tabel 3.2
Format Pedoman Observasi Guru Ketika Proses Belajar Mengajar
No Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
1 Menjelaskan tentang menulis karangan deskriptif
2 Menjelaskan ciri-ciri karangan deskriptif
3 Memberikan contoh karangan deskriptif
4 Menayangkan video
5 Meminta siswa untuk memperhatikan dan menyimak
video yang ditayangkan
6 Menginstruksikan siswa untuk mencatat apa yang
33
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Melakukan tanya jawab mengenai videoyang telah
ditonton
8 Meminta siswa untuk membuat karangan deskriptif
sesuai dengan tayangan video yang telah ditonton
9 Siswa diinstruksikan untuk memeriksa terlebih
dahulu hasil tulisannya sebelum dikumpulkan
10 Menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil
tulisannya
Tabel 3.3
Format Pedoman Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran
No Aspek yang diamati Keterangan
Ya Tidak
1 Mendengarkan penjelasan guru mengenai menulis
karangan deskriptif
2 Mendengarkan penjelasan guru mengenai ciri-ciri
menulis karangan deskriptif
3 Memperhatikan contoh karangan deskriptif
4 Menonton video yang ditayangkan
5 Memperhatikan dan menyimak video yang
ditayangkan
6 Siswa mencatat apa yang dilihat dalam video tersebut
7 Menjawab pertanyaan guru mengenai video yang
telah ditonton
8 Siswa membuat karangan deskriptif sesuai dengan
tayangan video yang telah ditonton
9 Siswa memeriksa terlebih dahulu hasil tulisannya
sebelum dikumpulkan
64 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Proses pembelajaran menulis karangan deskriptif dengan menggunakan
media audio visual yang telah dilaksanakan oleh guru dan siswa baru
terlaksana sepenuhnya pada siklus III, guru menjelaskan karangan deskriptif
beserta ciri-ciri dan contohnya, kemudian siswa memperhatikan dan mencatat
hal-hal yang dianggap penting ketika video ditayangkan dan melakukan tanya
jawab mengenai video yang telah ditonton. Siswa kemudian mengerjakan
tugas menulis karangan deskriptif dengan tertib dan memeriksanya terlebih
dahulu sebelum dikumpulkan atau melakukan proses penyuntingan. Setelah
selesai melaksanakan proses penyuntingan, siswa mengumpulkan hasil tulisan
karangan deskriptifnya.
Berbeda dengan siklus III, proses pembelajaran pada siklus I dan II
terdapat langkah-langkah pembelajaran menulis karangan deskriptif yang
tidak terlaksana, serta ditemukan beberapa masalah seperti, pengulangan
pemutaran video yang tidak terencana dan tidak teratur,siswa tidak melakukan
proses penyuntingan atau tidak mengoreksi hasil tulisannya sebelum
dikumpulkan, dan instruksi yang disampaikan guru kepada siswa kurang jelas.
Masalah-masalah pembelajaran tersebut diperbaiki setiap siklusnya, hingga
pada siklus ke III tidak ada lagi langkah-langkah pembelajaran yang tidak
terlaksana dan proses pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil rata-rata
menulis karangan deskriptif siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya.
Nilai rata-rata menulis karangan deskriptif siswa pada siklus I masih dibawah
KKM dan dikategorikan kurang, namun pada siklus II nilai rata-ratanya
dikategorikan cukup dengan nilai diatas KKM dan lebih baik dari siklus I,
pada siklus III nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang lebih baik
lagi dibandingkan dengan siklus II dan dikategorikan baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, membuktikan bahwa pembelajaran
65
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan
deskriptif. Selain itu, penelitian ini membantu guru untuk menerapkan dan
menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan
deskriptif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis karangan deskriptif di
kelas IV SDN Cipete 3 Kecamatan Curug, peneliti mengajukan beberapa saran
kepada pihak terkait dalam rangka untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan
berikutnya dan meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan deskriptif
di sekolah dasar, beberapa saran yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Bagi kepala sekolah
Memberikan dukungan dan pengarahan kepada guru untuk
mengembangkan kemampuannya dalam memilih dan menggunakan media
yang tepat dan bervariasi dalam pembelajaran, sehingga siswa termotivasi
untuk belajar atau membuat karangan.
2. Bagi guru
Guru hendaknya meningkatkan keterampilan mengajar dan
mengembangkan kemampuannya dalam memilih media yang tepat dan
bervariasi, agar pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya terpaku
terhadap buku. Salah satu media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran menulis karangan deskriptif yaitu media audio visual. Media
yang akan digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, seperti
media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskriptif,
sebaiknya harus dikuasai terlebih dahulu agar pembelajaran yang
dilaksanakan tersampaikan.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan ini sangat
berguna untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam upaya
66
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
pembelajaran yang akan datang, terutama pada pembelajaran yang
67
Melisa Prasetiawati, 2014
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS IV SDN CIPETE 3
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Ahsin, M.N. (2013). Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi
dengan Menggunakan Media Audio Visual dan Metode Quantum
Learning. [Online]. Tersedia di: http://pasca.uns.ac.id/?p=4337
.
Diakses 03 Februari 2014.Alone, F., (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan
Menggunakan Media Audio Visual Pembelajaran Bahasa Indonesia.
[Online]. Tersedia di: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/ jpdpb/article/viewFile/3038/3007. Diakses 03 Februari 2014.
Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A., (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Kustandi, C., dan Sutjipto, B. (2013). Media Pemblajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kusumaningsih, D., dkk. (2013). Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: ANDI.
Pakpahan, H. (2013). Pengertian Media Audio Visual. [Online]. Tersedia di: http://ilmupengertian.blogspot.com/2013/02/pengertian-media-audio-visual.html. Diakses 03 Februari 2014.
Resmini, N., Churiah, Y., dan Sundari, N. (2010). Membaca dan Menulis di
SD. Bandung: UPI PRESS.
Selviana, dkk. (2013). Peningkatan Pembelajaran Menulis Karangan
Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VMI Muhammadiyah Sungai Bakau Ketapang. [Online]. Tersedia di:
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/1206. Diakses 03 Februari 2014.
Semi, M.A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi.Bandung:ALFABETA.
Sundari, N. (2008). Teori dan Implementasi Pendekatan Whole Language
68
Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Yusnandar, E., dan Saabighoot, Y.A. (2013). Metode Penelitian Pendidikan
di SD. Serang: Ikhwan Mandiri Press.