PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KREATIF SISWA
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
VINA AGUSTINA 0904085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penerapan Mind Mapping Dalam
Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur
Air Untuk Meningkatkan
Kemampuan Kreatif Siswa
Oleh Vina Agustina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Vina Agustina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Vina Agustina
0904085
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KREATIF SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Mimin Nurjhani K, M.Pd NIP. 19650929 199101 2 001
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP. 19590814 198503 1 004
Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI DAUR AIR
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KREATIF SISWA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 2 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh: Vina Agustina 0904085
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA pada Materi Daur Air untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa”. Latar belakang pada penelitian ini adalah kurangnya kemampuan kreatif siswa karena pembelajaran selama ini hanya menerapkan metode ceramah dan teknik pencatatan tradisional terutama dalam pembelajaran IPA sehingga mempengaruhi hasil belajar khususnya pada materi daur air. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) mengetahui perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping pada materi daur air, 2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping pada materi daur air, 3) mengetahui peningkatan kemampuan kreatif siswa dallam pembelajaran IPA dengan penerapan mind
mapping pada materi daur air. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek pada penelitian ini adalah Siswa kelas VB SDN 2 Cibodas Lembang dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari satu pertemuan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model
mind mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran
THE IMPLEMENTATION OF MIND MAPPING IN SCIENCE LEARNING MATERIALS RECYCLING WATER TO INCREASE THE
CREATIVE ABILITIES STUDENT
(In The Classroom Action Research Class V Students Of SDN 2 Cibodas Lembang West Bandung District School Year 2012/2013)
By: Vina Agustina 0904085
ABSTRACT
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI...
A. Latar Belakang Masalah...
B. Rumusan Masalah...
1. Pengertian Mind Mapping...
2. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping...
3. Langkah-langkah membuat Mind Mapping...
1. Proses Daur Air ...
2. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur
Air...
3. Perlunya Penghematan Air...
D. Temuan Hasil Penelitian... 14
17
18
19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode...
B. Prosedur Penelitian...
C. Subjek Penelitian...
D. Instrumen Penelitian...
1. Rubrik Penilaian Mind Mapping...
2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Lancar (Fluency)...
3. Lembar Observasi...
4. Wawancara...
E. Teknik Pengumpulan Data...
F. Analisis Data...
1. Mengukur Kemampuan Kreatif...
2. Lembar Observasi...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Awal Penelitian... B. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I... 1. Deskripsi Perencanaan Pada Siklus I... 2. Deskripsi Pelaksanaan Pada Siklus I... 3. Analisis Pengamatan Hasil Pembelajaran Pada Siklus I... 4. Refleksi Siklus I... C. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II... 1. Deskripsi Perencanaan Pada Siklus II... 2. Deskripsi Pelaksanaan Pada Siklus II... 3. Analisis Pengamatan Hasil Pembelajaran Pada Siklus II...
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Refleksi Siklus II... D. Pembahasan Hasil...
52 61
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ...
B. Saran... 64
64
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Perbedaan Catatan Biasa Dengan Mind Mapping...
Tingkat Orisinalitas Berdasarkan Usia...
Aspek-aspek Berpikir Kreatif Menurut William (2004)...
Rubrik Penilaian Kemampuan Originalitas...
Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency...
Pedoman Observasi Guru...
Kategori Penilaian...
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I...
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I...
Nilai Originallity Siswa Kelas VB dalam Pembuatan Mind Mapping
Siklus I ...
Kategori Nilai Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB Siklus I...
Nilai Fluency Siswa Kelas VB Siklus I...
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.7
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II...
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II...
Nilai Originallity Siswa Kelas VB dalam Pembuatan Mind Mapping
Siklus II...
Kategori Nilai Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB Siklus II...
Nilai Fluency Siswa Kelas VB Siklus II...
Kategori Nilai Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB Pada Siklus II...
Peningkatan Kemampuan Originallity Siswa Kelas VB...
Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency...
Peningkatan Kemampuan Fluency Siswa Kelas VB...
Nilai Akhir Kemampuan Originallity dan Kemampuan Fluency Siswa
Kelas VB Pada Siklus I dan Siklus II...
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Nama Gambar Halaman
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
A LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN...
B LAMPIRAN HASIL PENELITIAN...
C LAMPIRAN ADMINISTRASI PENELITIAN...
D LAMPIRAN DOKUMENTASI...
67
91
113
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas 5 kelompok mata pelajaran. Salah satunya ialah kelompok
mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam
sebagai salah satu kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
memiliki peranan yang sangat penting guna memberikan pemahaman mengenai
sifat-sifat dan gejala-gejala alam, serta mengenai makhluk hidup dan proses
kehidupan. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
difasilitasi oleh guru.
Pembelajaran IPA yang sering diterapkan saat ini oleh guru-guru di
sekolah hanya menggunakan metode ceramah, metode pencatatan tradisional,
kemudian mengerjakan latihan soal, tentu saja pembelajaran IPA yang diterima
anak menjadi tidak bermakna sehingga hasil belajar siswa banyak yang tidak
mencapai KKM. Metode ceramah dapat menciptakan situasi yang membosankan
untuk siswa dalam pembelajaran, begitu juga metode pencatatan tradisional yang
membuat siswa malas belajar. Padahal seharusnya pembelajaran IPA dapat
mengeksplorasi pengetahuan siswa karena materi yang dipelajari sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari. Hasil belajar terakhir yang diperoleh menggunakan
metode ceramah dan metode pencatatan tradisional dalam pembelajaran IPA
hanya 13 dari 40 siswa kelas 5B SDN 2 Cibodas yang mencapai KKM (32,5%),
2
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selain hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif siswa juga harus
diperhatikan oleh guru dan dikembangkan dalam pembelajaran IPA yang bersifat
ilmiah dan bukan hanya membicarakan soal produk tapi juga suatu proses.
Pendidikan hendaknya tertuju pada pengembangan kreativitas siswa agar kelak
dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan masyarakat maupun negara
(Munandar, 2009). Kejenuhan siswa terhadap metode ceramah dan metode
pencatatan tradisional juga mempengaruhi minat siswa untuk belajar dan
memahami materi, sehingga diperlukan inovasi dalam panyampaian materi baik
dari model, metode, maupun media pembelajaran agar pembelajaran lebih
bermakna dan menarik perhatian siswa. Mind Mapping merupakan salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA. Dengan
menerapkankan model pembelajaran mind Mapping, guru dapat lebih mudah
menyampaikan pokok-pokok permasalahan pada materi, siswapun dapat dengan
mudah memahami pokok-pokok materi yang disampaikan karena lebih terkonsep
dan dapat ditampilkan dengan semanarik mungkin. Dengan menerapkan mind
mapping, siswa dapat lebih mengungkap ide-ide yang ada dipikirannya sehingga
dapat mengungkap kemampuan kreatifnya dan ketika mengerjakan latihan soal
mengenai materi yang telah disampaikan, siswa memiliki beberapa alternatif
jawaban. Mind map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke
dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak (Tony Buzan (2005:5)).
Kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran IPA pada materi daur air
mempengaruhi hasil belajar siswa yang sebagian besar tidak mencapai KKM,
karena kurangnya pemahaman siswa pada materi tersebut. Materi daur air
seharusnya disajikan dengan media visual yang lebih kongkrit agar mudah
dipahami siswa. Ditambah lagi kelas termasuk kelas gemuk sehingga sulit
menguasai dan mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga metode ceramah
dinilai kurang efektif dalam menyampaikan materi daur air. Penerapan Mind
Mapping dalam menyampaikan materi daur air diharapkan dapat mengungkap
kemampuan kreatif siswa untuk menemukan alternatif jawaban dari sebuah
3
dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak kesulitan dalam
mengungkapkan ide-ide yang ada dipikirannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba untuk mengangkat judul “Penerapan Mind Mapping dalam Pembelajaran IPA pada Materi Daur Air untuk Mengungkap Kemampuan Kreatif Siswa”. Dengan Mind Mapping
diperkirakan dapat menjadi cara dalam mengungkap kemampuan kreatif siswa.
B. Rumusan Masalah
Secara umum masalah pada penelitian ini “Bagaimana penerapan pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa
dalam pembelajaran IPA pada materi daur air?
Rumusan masalah tersebut lebih dikhususkan lagi menjadi:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping
untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa pada materi daur air?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan penerapan mind mapping
untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa pada materi daur air?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA
pada materi daur air setelah menerapkan mind mapping?
C. Batasan Masalah
Menurut Utami Munandar (1985:88) aspek berpikir kreatif mencakup 4
hal, yaitu fluency (kelancaran), flexibillity (keluwesan), originallity (keaslian), dan
elaboration (keterperincian). Dalam penelitian ini hanya dibahas mengenai fluency dan originallity.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum yakni:
1. Mengetahui perencanaan pembelajaran IPA pada materi daur air dengan
4
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi daur air dengan
penerapan mind mapping.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran IPA
pada materi daur air melalui penerapan mind mapping.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih
inovatif, kreatif, menarik perhatian dan sesuai dengan karakteristik anak usia
sekolah dasar.
2. Bagi guru
Menambah alternatif model pembelajaran yang bisa diterapkan guru yang
dapat mengungkap kemampuan kreatif yang dimiliki siswa dan menciptakan
model pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dipahami siswa sehingga
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
3. Bagi siswa
Menciptakan pembelajaran yang lebih menarik sehingga membangkitkan
antusias siswa terhadap pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap peningkatan
kemampuan kreatif siswa.
F. Hipotesis Penelitian
Penerapan Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa
dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
G. Definisi Operasional
1. Mind Mapping
Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya
belajar visual dengan mengembangkan ide utama yang memudahkan seserorang
5
adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak
dalam menyerap informasi yang diterima.
2. Kemampuan Kreatif
Kemampuan kreatif berpikir asli (originallity) dapat dinilai melalui
penugasan membuat mind mapping yang dinilai berdasarkan rubrik penilaian
yang telah dibuat. Sedangkan kemampuan kreatif berpikir lancar atau fluency
yang dimaksudkan dalam penelitian ini, yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa
dalam menjawab soal berupa uraian yang setiap soal memunculkan indikator
berpikir kreatif dengan memberikan banyak gagasan dan lancar mengungkapkan
20
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan menggunakan
model penelitian yang dikembangkan oleh Elliot yaitu model penelitian yang
menggunakan ide dasar dan langkah-langkah tindakan refleksi yang terus bergulir
dan kemudian menjadi suatu siklus seperti yang dikembangkan Kemmis dan
Taggart. Namun skema langkah-langkahnya lebih rinci dan berpeluang untuk
lebih mudah diubah. Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba
melaksanakan satu siklus terlebih dahulu. Apabila dalam siklus yang pertama,
peneliti tidak menemukan suatu bentuk peningkatan dalam kegiatan penelitian,
maka akan diadakan lagi siklus berikutnya, begitu pula jika peneliti tidak
menemukan peningkatan pada siklus kedua maka akan berlanjut ke siklus
21
Bagan 3.1
Model Kemmis dan Taggart (1988: 132)
Refleksi
Perencanaan Siklus 1
Observasi/ mengamati
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus 2 Observasi/
mengamati
Perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Siklus 3 Observasi/
mengamati
Perencanaan
Pelaksanaan
22
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebelum masuk ke siklus
1, peneliti memberikan pelatihan membuat mind map kepada siswa.
Siklus 1 PTK:
1. Perencanaan
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum KTSP untuk mengetahui
kompetensi dasar terkait konsep daur air di kelas V.
b) Membuat RPP tentang daur air.
c) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar daur air beserta alat dan
bahan praktikum tentang proses daur air.
d) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat
ketercapaian RPP dan pedoman wawancara untuk mengetahui tanggapan
guru dan siswa terhadap penerapan mind mapping dalam pembelajaran
IPA pada materi daur air.
2. Pelaksanaan tindakan
a) Peneliti menjelaskan materi tentang daur air menggunakan metode
ceramah, tanya jawab dan demonstrasi.
b) Siswa diminta membuat mind map tentang daur air untuk mengukur
kemampuan originallity siswa.
c) Peneliti memberikan tes pada akhir pembelajaran terkait materi yang telah
disampaikan, yaitu tentang daur air. Kemampuan fluency dinilai dari
kelancaran dan gagasan anak dalam menjawab soal yang diberikan
peneliti.
3. Pengamatan atau observasi
a) Peneliti membagikan lembar observasi kepada observer untuk melihat
keterlaksanaan RPP ketika pembelajaran berlangsung.
b) Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas dan siswa untuk
23
4. Analisis dan refleksi.
a) Peneliti menilai hasil mind map yang dibuat siswa dan hasil tes yang
dikerjakan siswa, kemudian dihitung rata-rata pencapaiannya.
b) Peneliti melihat keterlaksanaan langkah-langkah RPP.
c) Dari hasil analisis sekilas terhadap pembuatan mind map, hasil tes dan
keterlaksanaan RPP ditentukan hal yang bisa dipertahankan dan
hal-hal yang perlu diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Siklus II PTK:
1. Perencanaan
a) Peneliti melakukan analisis kurikulum KTSP untuk mengetahui
kompetensi dasar yang berkaitan dengan kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air. Melihat dan mempertimbangkan hasil refleksi
peneliti mengadakan penyesuaian langkah-langkah di RPP.
b) Membuat RPP tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
c) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa gambar tentang contoh
kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
d) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat
keterlaksanaan RPP.
2. Pelaksanaan
a) Peneliti menjelaskan materi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi
daur air menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pengamatan.
b) Siswa diminta membuat mind map tentang kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air untuk mengukur kemampuan originallity siswa.
c) Peneliti memberikan tes pada akhir pembelajaran terkait materi yang telah
disampaikan, yaitu tentang daur air. Kemampuan fluency dinilai dari
kelancaran dan gagasan anak dalam menjawab soal yang diberikan
peneliti.
24
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Peneliti membagikan lembar observasi kepada observer untuk menilai
ketercapaian indikator ketika pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang
telah direncanakan dengan menerapkan model mind mapping. Apakah
pembelajaran dengan model mind mapping dapat mengungkap atau meningkatkan
kemampuan kreatif siswa melalui penilaian hasil mind map yang dibuat siswa dan
hasil tes ditiap siklusnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 2
Cibodas tahun ajaran 2012-2013 Lembang sebanyak 40 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Rubrik Penilaian Mind Mapping
Untuk mengukur originallity siswa, dapat dilihat melalui rubrik penilaian
originallity dari mind mapping yang dibuat siswa. Aspek respon, ide, keterkaitan,
ketekunan dan skill peneliti mengacu pada buku Creative Learning (Beetlestone:
2011) dan Super Learning (Warseno: 2011) dalam membuat rubrik penilaian
originalitas ini. Sedangkan aspek estetika peneliti mengacu pada indikator
originallity menurut William (2004) yang tercantum pada tabel 2.2 “mampu
membuat kombinasi-kombinasi yang lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur”
sehingga peneliti membuat aspek estetika yang dilihat dari banyaknya kombinasi
warna yang diterapkan anak dalam mind mapping buatannya. Berikut rubrik
penilaian kemampuan originalitas.
Tabel 3.1
Rubrik Penilaian Kemampuan Originalitas
25
Respon Siswa merespon
(mengerjakan) tugas
Siswa menyambut tetapi
kurang bisa menuangkan
ide-ide baru dalam
membuat Mind Map.
Siswa tidak menyambut
dan tidak menuangkan
ide-ide baru dalam membuat
Mind Map. Keterkaitan Adan keterkaitan antara
cabang dan gambar
dengan ide utama.
Kurang keterkaitan antara
cabang dan gambar dengan
ide utama.
Tidak ada keterkaitan
antara cabang dan gambar
dengan ide utama.
Ketekunan Siswa terus berusaha menuangkan idenya
melakukan kegiatan lain
ketika menghadapi
tantangan atau kesulitan
dalam membuat Mind Map.
Siswa berhenti
mengerjakan ketika
menghadapi tantangan
atau kesulitan dalam
membuat Mind Map.
Skill Siswa menggunakan
lebih dari 1 teknik yang
beda dari yang lain
dalam pembuatan Mind
Map.
Siswa menggunakan
teknik yang biasa atau
tidak beda dari yang lain
dalam pembuatan Mind
Map.
Siswa tidak menggunakan
teknik dalam pembuatan
Mind Map.
Estetika Siswa menggunakan
lebih dari tiga warna
warna.
Siswa menggunakan tiga
warna.
Siswa menggunakan
kurang dari tiga warna.
2. Rubrik Penilaian Kemampuan Berpikir Lancar (Fluency)
Kemampuan kreatif dapat diukur melalui tes berupa soal, oleh karena itu
26
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertanyaan atau kasus yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
fluency siswa. Soal tersebut sebagai data utama untuk mengukur kemampuan fluency siswa. Tes ini dilakukan sesudah pembelajaran dilaksanakan. Berikut
rubrik penilaian kemampuan fluency.
Tabel 3.2
Rubrik Penilaian Kemampuan Fluency
No. Aspek yang Dinilai
Skor yang Diperoleh
Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai observer adalah wali kelas
yang bersangkutan ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian indikator RPP dengan menerapkan model mind mapping.
Tabel 3.3 2. Pelaksanaan pembelajaran
membuka pembelajaran
a. Membangkitkan motivasi untuk belajar, menarik perhatian siswa
27
siswa
Proses pembelajaran
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dan menggali pengetahuan awal siswa tentang daur air b. Guru menggunakan media gambar daur air ketika
menyampaikan materi daur air
c. Guru memimpin kegiatan diskusi dan tanya jawab antar siswa atau kelompok yang berkaitan dengan materi daur air
d. Guru membimbing siswa membuat mind mapping di kertas yang telah disediakan guru dan dikumpulkan sebelum pembelajaran berakhir
e. Guru memberikan latihan soal untuk mengetahui kemampuan berpikir lancar siswa
3. Penutup pembelajaran
Kemampuan mengakhiri pembelajaran
a. Guru memberikan penguatan secara keseluruhan dengan cara menegaskan inti dari materi daur air b. Guru mengevaluasi pembelajaran dengan cara
menanyakan materi yang belum dimengerti
c. Guru mengajak siswa menyimpulkan materi daur air yang telah dipelajari
d. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa latihan soal pada LKS yang dikumpulkan pada pembelajaran IPA berikutnya.
e. Guru menutup pembelajaran dan mendampingi siswa
dalam memimpin do’a Presentase
4. Wawancara
Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
pendapat guru (wali kelas) dan siswa yang bersangkutan mengenai penerapan
model mind mapping dalam pembelajaran IPA pada materi daur air.
Adapun aspek yang dikemukakan dalam melakukan wawancara,
berhubungan dengan ketertarikan, kesulitan dan aktifitas yang dilakukan selama
pembelajaran berlangsung . Dari hasil wawancara peneliti dengan siswa ,
dijadikan sebagai masukan yang sangat esensial dalam rangka perbaikan pada
28
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa
teknik yaitu melaksanakan proses pembelajaran, memberikan tugas membuat
mind map kepada siswa, memberikan tes tertulis dan melakukan wawancara
setelahnya. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti diobservasi oleh
wali kelas.
F. Analisis Data
1. Mengukur Kemampuan Kreatif
a. Proses skoring dalam mengukur kemampuan originalitas (originallity)
siswa melalui pembuatan mind mapping dengan rumus:
N = ∑
∑ x 100%
b. Proses skoring dalam mengukur kemampuan berpikir lancar (fluency)
siswa melalui soal yang dijawab siswa dengan rumus :
N = ∑
x 100%
Keterangan:
1) Skor 20 jika siswa lancar menjawab soal dengan tepat dan memiliki
beberapa gagasan jawaban yang berbeda dari yang lain.
2) Skor 10 siswa kurang lancar menjawab soal dengan tepat dan hanya
memiliki satu gagasan.
3) Skor 0 jika siswa tidak lancar menjawab soal dan gagasan yang
diungkapkan tidak tepat.
Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan empat kategori penilaian,
yakni sebagai berikut.
Tabel 3.4
Kategori Penilaian
No. Nilai Kategori
29
2. 70 – 89 Baik
3. 50 – 69 Cukup
4. 30 – 49 Kurang
5. ≤ 29 Buruk
Sumber: Dirjen Dikti Depdikbud (1980)
2. Lembar Observasi
Menghitung presentase ketercapaian indikator melalui lembar observasi
yang diisi oleh guru sebagai observer dengan rumus:
P = ∑
64
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil
simpulan dalam penelitian ini berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, hasil
peningkatan kemampuan kreatif siswa dengan menerapkan model mind mapping.
Perencanaan pembelajaran daur air penulis menyusun beberapa hal, antara
lain: 1) Peneliti mengamati kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan, 2) menyusun atau merancang RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) dengan penerapan model mind mapping dalam pembelajaran daur
air, 3) Menyiapkan media, 4) menyusun soal tes berupa uraian yang mengacu
kepada aspek-aspek penilaian berpikir kreatif, yakni kelancaran dalam berpikir
dan mengungkapkan banyak gagasan dalam suatu permasalahan, 5) menyusun
kriteria penilaian soal.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini mengacu pada skenario
atau langkah-langkah pembelajaran yang tertera didalam RPP tiap siklusnya.
Mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Berdasarkan hasil analisis pada bab 4, penerapan model mind mapping
untuk meningkatkan kemampuan kreatif siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas
Lembang dinyatakan berhasil dilihat dari peningkatan nilai siswa dari hasil
membuat mind map dan menjawab soal uraian. Berdasarkan hasil wawancara,
tanggapan guru dan siswa mengenai pembelajaran dengan menerapkan model
mind mapping juga sangat baik. Ketercapaian RPP juga terlaksana dengan baik
berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer (wali kelas).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mengajukan saran-saran dengan
harapan dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas,
65
1. Untuk guru yang belum pernah menerapkan model pembelajaran mind
mapping, model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran
yang sangat diminati siswa. Sedangkan untuk guru yang sudah pernah
menerapkan model mind mapping hendaknya memperhatikan hal-hal seperti
tingkat pemahaman siswa dalam membuat mind mapping dan mendampingi
siswa dalam ketika pembelajaran berlangsung.
2. Siswa yang menuangkan ide-idenya dengan membuat mind mapping dapat
meningkatkan kemampuan kreatifnya, oleh karena itu biasakan membuat
mind mapping dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari dengan memperhatikan langkah-langkah sesuai dengan teori yang
tertulis.
3. Penggunaan warna yang beragam akan lebih menarik perhatian siswa, jadi
sebaiknya guru menghimbau siswa untuk menggunakan warna sebanyak
mungkin dalam membuat mind mapping.
4. Untuk peneliti sendiri, sebaiknya pembelajaran IPA dengan menerapkan
model mind mapping seharusnya memberikan lebih memberikan pelatihan
kepada siswa mengenai langkah pembuatan mind mapping agar dalam
pelaksanaannya siswa sudah paham namun tetap berada dalam pengawasan
Vina Agustina , 2013
Penerapan Mind Mapping Dalam Pembelajaran Ipa Pada Materi Daur Air Untuk Meningkatkan Kemampuan Kreatif Siswa ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Sdn 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Saling Temas V untuk SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Beetlestone, Florence. 1998. Creative Learning. Bandung: Nusa Media.
Buzan, Tony. 2005. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map untuk Anak Agar Anak Mudah Menghafal
dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT Gramedia
Kusnandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.
Pusat Perbukuan. Depdiknas 2008. Buku Sekolah elektronik. Senang Belajar ilmu
pengetahuan Alam Untuk SD/MI kelas 5.
Rachmawati, Yeni & Euis Kurniawati. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada
Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Warseno, Agus. 2011. Super Learning. Jogjakarta: Divs Press.
Wiraatmaja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.