• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH

DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh

GUSTRIA SARI

1204787

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH

DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KATAPANG

Oleh Gustria Sari

S.Pd.SD Universitas Terbuka, 2009

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

© Gustria Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D. NIP : 195306121981031003

Pembimbing II

Dr. Hj. Aan Komariah ,M.Pd NIP: 197005241994022001

Mengetahui

Ketua Jurusan/ Program Studi Administrasi Pendidikan

(4)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang

Oleh : Gustria Sari (NIM 1204787)

Sekolah merupakan organisasi penyelenggara proses pendidikan formal yang berfungsi dan bertujuan mencapai peningkatan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan IPTEK & era globalisasi ini. Namun kenyataan masih banyak sekolah yang belum mengoptimalkan fungsinya untuk menjadi sekolah yang efektif. Maka sangat diperlukan pengelolaan sekolah yang mampu memfungsikan dan memberdayakan seluruh Sumber Daya Sekolah untuk mencapai tujuan tersebut. Hal inilah yang mendasari pentingnya penelitian terhadap efektivitas sekolah khususnya di Sekolah Dasar Negeri.

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran efektivitas sekolah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya yakni kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah serta menganalisis besaran pengaruh kedua faktor tersebut terhadap efektivitas sekolah.

Penelitian di lakukan di SDN Kecamatan Katapang , dengan populasi 30 SDN dengan jumlah Kepala Sekolah dan guru 380 orang dan sampel 95 orang. Metodelogi yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif , dengan metode survey, angket dan analisis data yang digunakan analisis korelasi, regresi dan pengujian setiap hipotesis.

Kesimpulan penelitian adalah gambaran umum kepemimpinan instruksional kepala sekolah pada kategori sangat tinggi, iklim sekolah pada kategori sangat kondusif, dan efektivitas sekolah pada kategori sangat tinggi. Kepemimpinan Instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sekolah. Penelitian ini menemukan indikator yang masih rendah yakni peran kepala sekolah sebagai pemrakarsa inovatif dan kreatif dalam perubahan /kemajuan pendidikan, minat profesional guru,dukungan orang tua, motivasi dan prestasi siswa.

(5)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Kepemimpinan Instruksional Kepala sekolah, Iklim Sekolah, Efektivitas Sekolah

ABSTRACT

The Influence of Head master Instructional and School Climate toward School Effectiveness in Katapang Subdistrict Elementary Public School

By: Gustria Sari (NIM 1204787)

School is a formal institution which has function and purpose to achieve the improvement of education quality which is suitable with the development of education and technology in this globalization era. However in fact there are still many schools which are not able to maximize their school function into effective school. So that it is really needed school organization which is effectively able to function and empower all school resources to achieve that purpose. This is what underlies the important of the research of school effectiveness especially in elementary public school.

This research purpose is to find out the description of school effectiveness with the factors which influence it such as the Head master instructional leadership and school climate. And also analyze the major influence of those two factors toward school effectiveness.

The research is done in Katapang Subdistrict Elementary Public School. The population number is 30 elementary school with the total numbers of headmaster and teacher are 380 people. And the sample number is 95 people with headmaster and teacher as the respondent. The methodology used is qualitative approach by using survey,questionnaire and documentation method. Data analyses which are done are correlation analysis, regression analysis and the hypothesis of every examination.

The conclusion of this research is the general description about headmaster instructional leadership which is in the highest category, school climate is in very well-regulated condition and school effectiveness is also in very high category. Head master instructional leadership and school climate give positive and quite significant influence toward school effectiveness. In this research is also found indicator of those three variables which are still in low level. They are the role of head master as the person who is innovative and creative in developing and enhancing education, teacher professionalism interest, parent’s support, student motivation and student’s achievement.

(6)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program for teacher so that some low indicators are able to be improved to support the achievement of optimum school effectiveness.

(7)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Struktur Organisasi Tesis ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 13

1. Efektivitas Sekolah ... 13

a. Efektivitas Sekolah Dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... 13

b. Pengertian Efektivitas Sekolah ... 15

c. Karakteristik Efektivitas Sekolah ... 17

d. Dimensi dan Indikator Efektivitas Sekolah ... 18

(8)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

f. Keterkaitan antara efektivitas sekolah dengan

sekolah efektif ... 25

2. Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah ... 26

a. Kepemimpinan Instruksional ... 26

b. Kepala Sekolah ... 28

c. Karakteristik dan Dimensi Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah ... 30

d. Pentingnya Kepemimpinan Instruksional ... 34

3. Iklim Sekolah ... 34

a. Pengertian Iklim Sekolah ... 34

b. Jenis-jenis Iklim Sekolah ... 37

c. Karakteristik Iklim Sekolah ... 37

d. Dimensi Iklim Sekolah ... 38

4. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 42

5. Keterkaitan Antar Variabel ... 44

B. Kerangka Pemikiran ... 45

C. Hipotesis Penelitian ... 47

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 48

1. Lokasi Penelitian ... 48

2. Populasi Penelitian ... 48

3. Sampel Penelitian ... 50

B. Desain Penelitian ... 52

C. Metode Penelitian ... 52

D. Definisi Operasional Penelitian ... 52

E. Instrumen Penelitian ... 54

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 58

(9)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

2. Pengujian Validitas dan Realibilitas Angket ... 59

3. Penyebaran dan Pengumpulan Angket Penelitian ... 65

G. Teknik Pengumpulan Data ... 65

H. Analisis Data ... 67

1. Menentukan Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 67

2. Uji Normalitas Distribusi Data ... 67

3. Uji Homogenitas ... 68

4. Uji Linearitas ... 68

5. Uji Hipotesis ... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 73

1. Deskripsi Data ... 73

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 79

3. Pengujian Hipotesis ... 85

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 91

1. Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah ... 91

2. Iklim Sekolah ... 94

3. Efektivitas Sekolah ... 96

4. Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah ... 98

5. Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah ... 99

6. Pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah ... 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102

B. Rekomendasi ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 107

(10)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Laporan Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

SD/MI Tahun Ajaran 2011-2012 Kabupaten Bandung ... 4

1.2 Data Keadaan SDN di Kecamatan Katapang ... 5

2.1 Problem Based of Educational Administration (Masalah Dasar Dalam Administrasi Pendidikan) ... 14

2.2 Komponen yang dapat Meningkatkan Efektivitas Sekolah Scheerens ... 18

2.3 Ciri-ciri dan Indikator Efektivitas Sekolah ... 20

2.4 Indikator Efektivitas Sekolah ... 21

2.5 Dimensi Kepemimpinan Instruksional Hallinger & Murphy ... 31

2.6 Karakteristik Kepemimpinan Instruksional Mc.Ewan ... 31

3.1 Data Populasi SD Negeri Kecamatan Katapang ... 49

3.2 Penyebaran Sampel ... 51

3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan instruksional ... 55

3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Iklim Sekolah ... 57

3.5 Kisi-kisi Instrumen Efektivitas Sekolah ... 58

(11)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

3.7 Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan Instruksional

(X1) ... 60

3.8 Pengujian Validitas Variabel Iklim Sekolah (X2) ... 61

3.9 Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Sekolah (Y) ... 62

3.10 Uji Realibilitas Variabel Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah ... 64

3.11 Uji Realibilitas Iklim Sekolah ... 65

3.12 Uji Reabilitas Efektivitas Sekolah ... 65

3.13 Rekapitulasi Jumlah Angket Yang Dapat Diolah ... 66

3.14 Kriteria Penilaian Skor Tanggapan Responden ... 67

3.15 Koefisien Korelasi ... 70

4.1 Hasil Kategori Kecenderungan Umum Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah ... 74

4.2 Hasil Kategori Kecenderungan Umum Variabel Iklim Sekolah ... 76

4.3 Hasil Kategori Kecenderungan Umum Variabel Efektivitas Sekolah ... 78

4.4 Tabel Uji Normalitas Variabel X1 Kepemimpinan Instruksional ... 79

4.5 Tabel Uji Normalitas Variabel X2 Iklim Sekolah ... 81

4.6 Tabel Uji Normalitas Variabel Y Efektivitas Sekolah ... 82

4.7 Uji Homogenitas X1 dan X2 terhadap Y ... 83

4.8 Tabel Uji Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel Y ... 84

4.9 Tabel Uji Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel Y ... 84

4.10 Tabel Uji Korelasi Variabel X1 Terhadap Variabel Y ... 85

4.11 Uji t Variabel X1 terhadap Y ... 86

4.12 Uji Korelasi Variabel X2 Terhadap Variabel Y ... 87

4.13 Uji t Variabel X2 terhadap Y ... 88

(12)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Faktor yang Ikut Mempengaruhi Efektivitas Sekolah ... 9

2.1 Kerangka Berpikir ... 46

3.1 Desain Penelitian ... 52

4.1 Gambaran Umum Responden Pada Variabel Kepemimpinan Instruksional ... 75

4.2 Gambaran Umum Responden Variabel Iklim Sekolah ... 77

4.3 Gambaran Umum Responden Pada Variabel Efektivitas Sekolah ... 79

4.4 Grafik Normal Probability Plot data variable X1 ... 80

4.5 Grafik Normal Probability Plot data variable X2 ... 81

4.6 Grafik Normal Probability Plot data variable Y ... 82

(13)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat-surat perizinan penelitian Lampiran 2 : Bukti Kunjungan Ke SD Negeri

Lampiran 3 : Kisi – kisi Instrument dan angket penelitian Lampiran 4 : Skor mentah hasil responden

(14)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

(15)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Upaya yang kontinyu kearah pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kemajuan dan tuntutan zaman adalah sesuatu yang urgen, karena pendidikan tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mempunyai tugas membentuk manusia-manusia pendidikan menjadi Sumber Daya Manusia masa kini dan masa depan yang memiliki kompetensi yang komprehensif (intelektual, moral, spiritual, dan ketrampilan) agar dapat beradaftif dan kompetitif untuk dapat bertahan hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara saat ini dan masa depan.

Hal ini merupakan tantangan bagi seluruh satuan pendidikan formal, maupun non formal untuk melakukan upaya pengelolaan pendidikan secara terencana, tertata, sistematis dan strategis untuk mencapai efektivitas, efisiensi, dan produktivitas pendidikan. Sesuai dengan pendapat Engkoswara (2011: 48), maka pendidikan harus di “administrasikan”, artinya dikelola sesuai dengan ilmu administrasi. Ilmu administrasi yang dimaksud adalah ilmu yang mempelajari penataan sumber daya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang disepakati. Dari uraian ini jelas terlihat bahwa administarsi pendidikan sangat penting dipelajari, dipahami dan diaplikasikan secara benar dan tepat oleh praktisi pendidikan dalam upaya pengelolaan pencapaian satuan pendidikan yang bermutu.

(16)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan, dalam artian secara formal, seorang siswa tidak dapat melanjutkan kejenjang pendidikan SLTP dan selanjutnya bila belum mengikuti pendidikan dan lulus dari Sekolah Dasar, ketiga merupakan institusi tingkat dasar yang mempunyai tugas dan fungsi menghasilkan kualitas lulusan yang menguasai kompetensi dasar (intelektual, moral, perilaku, dan ketrampilan) untuk mampu melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya.

Sekolah Dasar harus mampu memenuhi tugas dan tuntutan peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan kehidupan pada era globalisasi saat ini, maka seluruh Sekolah Dasar harus selalu berupaya mewujudkan pencapaian keberhasilan sekolah dengan memberdayakan dan memfungsinya potensi seluruh komponen pendidikan beserta sumber daya sekolahnya untuk menjadikan sekolahnya efektif dan bermutu tinggi. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk pencapaian mutu sekolah adalah dengan melakukan upaya peningkatan efektivitas sekolah.

Pengelolaan efektivitas sekolah sangat penting dilakukan di organisasi sekolah. Sekolah merupakan organisasi dengan sistem sosial terbuka, maka pengelolaan pendidikan mengharuskan adanya kesesuaian, keserasian, ketepatan, dan keterpaduan dari seluruh komponen sekolah melalui sistem input, proses, dan output.

Konsep efektivitas sekolah dapat kita telaah dari pendapat Jaap Scheerens (2003: 8), yaitu predikat untuk sekolah yang telah mencapai tujuannya, dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang setara, menurut jumlah siswa yang diterima (student-intake) dengan jalan memanipulasi kondisi-kondisi tertentu yang dilakukan oleh sekolah itu sendiri atau karena konteks yang melingkupi sekolah tersebut.

(17)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi (Komariah dan Triatna, 2008: 35).

Dalam konteks sekolah sebagai sistem terbuka, yakni memiliki komponen input, proses, dan output yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait, membutuhkan, mempengaruhi, dan menentukan. Maka pendekatan sistem input, proses, dan output (IPO) ini dapat dijadikan indikator keefektivitasan sekolah, seperti berikut ini.

Hoy dan Miskel (2008: 296-297) mengatakan bahwa :

Effectiveness indicators can be derived for each phase of the open- system cycle : inputs (human and financial resources), transformations (internal processes and structures), and outputs (performance outcomes). At one time or another, virtually every input, transformation, or outcome variable has been used as an indicator of organizational effectiveness. Consequently, the social-system model can serve as a theoretical guide to advance our understanding of school effectiveness and to assess the actions necessary to promote school effectiveness.

Yang maksudnya adalah indikator efektivitas sekolah dapat digunakan dari fase siklus sistem terbuka yaitu: (1) input (SDM dan keuangan), (2) transformasion (proses internal dan struktur), dan (3) output (hasil kinerja).

Sehingga model sistem sosial dapat berfungsi sebagai panduan teoritis tentang efektivitas sekolah dan menilai tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sekolah).

Selanjutnya Scheerens (2003: 39) menjelaskan bahwa dari berbagai hasil riset awal para ahli diberbagai negara, diantaranya Purkey dan Smith (1983), Scheerens (1992), Cremers (1994), Levine dan Lezotte (1990), Sammons et al. (1995) mengenai efektivitas sekolah, dinyatakan: “ada lima faktor efektivitas Sekolah Dasar yakni: (1) kepemimpinan pendidikan yang kuat, (2) penekanan pada perolehan ketrampilan dasar, (3) lingkungan yang rapi dan aman, (4) harapan pencapaian murid yang tinggi, dan (5) penilaian tentang kemajuan murid”.

(18)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan dan diupayakan secara efektif untuk pencapaian sekolah efektif dan bermutu, karena banyak faktor yang mempengaruhi dalam meningkatkan efektivitas sekolah tersebut. Hal ini menjadi dasar keinginan penulis untuk melakukan penelitian.

Dari fakta lapangan melalui studi observasi awal, penulis melihat gambaran faktual dan data otentik tingkat pengelolaan efektivitas sekolah di wilayah kerja penulis bertugas, yaitu di SDN di wilayah Kecamatan Katapang. Berikut ini hasil yang didapat dari hasil studi observasi tersebut:

Tabel 1.1

Laporan Hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional SD/MI Tahun Ajaran 2011-2012 Kabupaten Bandung

No Kecamatan Jml peserta B. Ind Mat IPA Total

(19)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 29 30 31 Pangalengan Cimaung Cangkuang 2932 1457 1106 6.88 6.85 6.67 6.31 6.07 6.00 6.41 6.32 6.20 19.60 19.24 18.87

Jumlah 60639 231,09 229,69 229,09 701,04

Rata-rata 1956 7,45 7,41 7,39 22,61

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, 2012

Berikut juga data dari UPTD Kecamatan Katapang tentang Sekolah Dasar Negeri di wilayah Kecamatan Katapang, seperti tabel berikut ini.

Tabel 1.2

Data Keadaan SDN di Kecamatan Katapang

NO Nama SD JMLH

KS+GR JMLH SSW JMLH ROMBEL NILAI AKRDTS

1 Arjasari Barat I 13 424 6 B

2 Babakan Sondari I 12 318 12 B

3 Babakan Sondari II 17 531 12 A

4 Ciborerang I 11 316 8 A

5 Ciborerang II 15 344 12 B

6 Cijagra I 13 267 8 B

7 Cijagra II 9 84 6 B

8 Cilampeni I 21 625 17 A

9 Cilampeni II 18 488 12 A

10 Cilampeni III 11 286 6 A

11 Juntigirang I 15 423 10 A

12 Juntigirang II 15 490 16 B

13 Juntigirang III 10 168 6 B

14 Juntigirang IV 8 217 6 B

15 Juntihilir I 13 427 12 A

16 Juntihilir II 10 323 7 B

17 Juntihilir IV 14 520 12 A

18 Katapang 9 214 6 B

19 Kiaraenyeuh 12 287 8 B

20 Muaraciwidey 15 462 15 B

21 Pangauban I 13 513 12 B

22 Pangauban II 16 528 13 B

23 Sekepeuris I 13 403 11 B

24 Sekepeuris II 13 479 12 A

(20)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 Sukamukti II 12 328 11 B

27 Sukanagara I 12 370 11 B

28 Sukanagara II 9 279 8 B

29 Wates I 11 312 11 B

30 Wates II 10 287 8 B

Jumlah 381 11.013 301

Rata-rata 13 367 10

Sumber : UPTD TK/SD Kecamatan Katapang, 2012

Dari tabel 1.1 dan 1.2, teridentifikasi bahwa pengelolaan efektivitas sekolah dan pengembangan untuk menjadi sekolah efektif, secara keseluruhan menunjukan belum optimal, karena menurut Hoy et al. (2008: 296-301) indikator output keberhasilan sekolah, diantaranya adalah prestasi siswa/sekolah, tingkat kelulusan, dan kepuasan kerja. Di SDN wilayah Kecamatan Katapang tingkat kelulusan secara kualitas (nilai rata-rata UN masih dalam posisi ke-10 dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Bandung) dan kuantitas (jumlah kelulusan 1854 siswa masih dibawah rata-rata kelulusan siswa se- Kabupaten Bandung yang berjumlah 1956, dan jumlah SDN yang terakreditasi A baru berjumlah 9 SDN (30%), 21 SDN masih bernilai B (70%).

Terdapat juga beberapa indikasi yang terlihat ketika observasi awal melalui studi dokumentasi dan wawancara dengan kepala sekolah serta pengawas didapat informasi bahwa masih terdapat beberapa kondisi yang berhubungan dengan pengelolaan efektivitas sekolah di SDN Kecamatan Katapang seperti berikut :

 masih ada sekolah yang merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah belum jelas dan terfokus pada peningkatan kegiatan pembelajaran.

 masih ada kepala sekolah yang belum optimal menjalankan peran kepemimpinan yang memfokuskan program instruksional sekolah secara inovatif , masih secara tradisional .

(21)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 masih terlihat nuansa di beberapa sekolah yang lingkungan sekolahnya belum kondusif (aman, nyaman, dan harmonis) untuk mendukung proses belajar mengajar.

Dari beberapa indikasi tersebut, penulis menduga hal ini disebabkan dari beberapa faktor yang belum diterapkan secara optimal, diantaranya faktor peran kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah. Kedua faktor ini yang diduga karena ada asumsi bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penggerak organisasi sekolah (kemudi sekolah) dan faktor penentu dari efektif tidaknya suatu sekolah, hal ini diperkuat oleh beberapa pendapat dari pakar. Hampir semua pakar sekolah efektif mengekplisitkan kepemimpinan sebagai ciri penting sekolah efektif berdasar hasil riset, diantaranya: (1) Edmonds (Sagala, 2010: 90) memberi gambaran bahwa:‟ faktor kepala sekolah memberi kontribusi yang signifikan terhadap apakah sekolah itu efektif atau tidak‟, dan (2) Razik dan Swanson (Sutisno, 2013: 24) , mengatakan bahwa :‟kepemimpinan merupakan hal yang pokok untuk mengembangkan dan mengefektifkan sekolah‟.

Sebagai pemimpin di sekolah kepala sekolah adalah seorang yang menentukan pusat dan irama suatu sekolah. Kepala sekolah juga merupakan suatu kekuatan yang efektif di dalam pengelolaan sekolah, berperan dan bertanggung jawab dalam menghadapi perubahan.

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap efektivitas sekolah selain kepemimpinan kepala sekolah adalah iklim sekolah yang kondusif. Iklim sekolah menurut Hoy dan Miskel (2008: 189) adalah “School climate is a broad term that

refer to teacher’s perception of the general work environment of school”. Begitu

(22)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbicara iklim sekolah, maka terkait erat dengan peran kepala sekolah sebagai kepemimpinan instruksional (memfokuskan pada program belajar dan pembelajaran serta penciptaan lingkungan akademis yang kondusif) sehingga menimbulkan perasaan tenang, nyaman, dan pembangkit motivasi bagi seluruh warga sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara produktif yang akan berkontribusi positif dalam upaya efektivitas sekolah.

Iklim sekolah yang baik dapat ditumbuh kembangkan melalui gaya kepemimpinan kepala sekolah, serta kerjasama aktif dengan para guru, staf kependidikan, komite sekolah, dan orang tua siswa. Maka perwujudan iklim yang kondusif dan peran kepemimpinan instruksional kepala sekolah merupakan elemen penting dari komponen efektivitas sekolah atau keefektifan sekolah.

Dari telaah data empiris dikomparasikan dengan teori efektivitas sekolah dan berbagai hasil riset para ahli, penulis melihat adanya kesenjangan antara yang seharusnya terujud dengan kondisi yang terlihat saat ini. Sehingga bila hal ini dibiarkan saja tanpa dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan pengelolaan efektivitas sekolah akan berdampak tidak maksimal dalam pencapaian tujuan sekolah-sekolah tersebut, dan pada akhirnya akan berdampak pada pencapaian mutu pendidikan sesuai harapan dan tuntutan masyarakat saat ini dan beradaftif serta kompetitif untuk masa depan akan jauh dari harapan masyarakat dan negara. Karena hal inilah, maka penulis berkeinginan melakukan pengamatan dan penelitian lebih efektif terhadap sudah sejauhmana tingkat pencapaian pengelolaan efektivitas sekolah di SDN Kecamatan Katapang, seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sekolah, serta adanya alasan bahwa dari banyaknya penelitian tentang institusi Sekolah Dasar, belum banyak yang meneliti tentang efektivitas sekolah, lebih banyak baru terfokus pada efektivitas pembelajaran kelas saja, yang berhubungan dengan strategi belajar mengajar, metode pengajaran, dan media pembelajaran.

Dari dasar tersebut, maka penelitian ini mengangkat judul sebagai berikut

(23)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut, inti kajian ini adalah efektivitas sekolah. Banyak hal yang mempengaruhi efektivitas sekolah, berdasarkan pendapat banyak ahli dari hasil penelitian empirisnya, antara lain Edmons (1979), Orstein & Livine (1989), Purkey & Smith (1983), Davis & Thomas (1989), Taylor (1990), Mortimore (1991), N. Hatton (1992), Scheerens & Bosker (1997), serta Joyce, et al (1999), yang antara lain adalah tujuan, visi, dan orientasi, harapan yang tinggi, kepemimpinan pendidikan (salah satunya instruksional), manajemen sekolah, konsensus, kohesi antar staf, kegiatan akademik, lingkungan sekolah, iklim sekolah, ekspektasi guru dan siswa, pemantauan kemajuan siswa, potensi evaluatif, kemitraan, hubungan orangtua dan masyarakat, prestasi atau keberhasilan siswa dan sekolah. Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sekolah digambarkan pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1

Faktor yang Ikut Mempengaruhi Efektivitas Sekolah

EFEKTIVITAS

SEKOLAH Kepemimpinan

instruksional

Potensi evaluatif Tujuan yang jelas

Prestasi siswa / sekolah

Ekspektasi guru dan siswa Kemitraan

Harapan tinggi

Kohesi

Pengembangan staf

Manajemen sekolah

Komitmen SDM

kegiatan akademik

Pengajaran terstruktur

Konsesus Iklim Sekolah

Pemantauan prestasi Kualitas kurikulum

(24)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Diambil dari berbagai sumber dan Hasil Penelitian (Edmons (1979), Orstein & Livine (1989), Purkey & Smith (1983), Davis & Thomas (1989), Taylor (1990), Mortimore (1991), N. Hatton 1992), Scheerens & Bosker (1997), serta Joyce, et al (1999)

Menelaah dari latar belakang dan identifikasi masalah, secara operasional, permasalahan ini hanya dibatasi kepada faktor kepemimpinan instruksional kepala sekolah yaitu peran kepemimpinan kepala sekolah yang memfokuskan pada program kegiatan belajar dan pembelajaran dan pengembangannya baik kurikulum, staf pendidik dan kependidikan serta penciptaan lingkungan akademis (sebagai variabel independen ke-1), serta iklim sekolah yaitu persepsi dan perasaan warga sekolah (kepala sekolah, guru, siswa) terhadap kualitas lingkungan sekolah tempat mereka berinteraksi dalam melakukan kinerja mereka (sebagai variabel independen ke-2). Pemilihan kedua variabel ini dengan beberapa alasan: Pertama; faktor kepemimpinan selalu menjadi faktor dari setiap hasil riset banyak ahli. Kedua; kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor penggerak kegiatan sekolah dan penentu keberhasilan sekolah mencapai tujuan yang diharapkan. Ketiga; dengan kepemimpinan instruksional yang diterapkan oleh kepala sekolah maka tujuan serta program yang dikembangkan sekolah terfokus pada pengelolaan kegiatan belajar dan mengajar yang merupakan fungsi pokok sekolah sebagai tempat belajar yang paling baik dan penciptaan lingkungan akademis, keempat; adalah proses kegiatan belajar dan mengajar akan berjalan lancar jika berada dalam lingkungan atau iklim sekolah yang kondusif, yang meliputi persepsi dan hubungan interaksi antara kepala sekolah dan guru, guru dengan sesama kolega, dan kepala sekolah beserta guru dengan siswa dan orangtua terjalin serasi, selaras, dan saling mendukung, dan kelima; kedua faktor ini yang terindikasi terlihat mempengaruhi pengelolaan efektivitas sekolah di SDN Kecamatan Katapang.

Maka didapat rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Seberapa besar pengaruh Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah dalam upaya efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

(25)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana gambaran kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang ?

2. Bagaimana gambaran iklim sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang?

3. Bagaimana gambaran efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang?

4. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah terhadap efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang? 5. Seberapa besar pengaruh iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di

Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang?

6. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui gambaran kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

2. Mengetahui gambaran iklim sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

3. Mengetahui gambaran efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

4. Menganalisis besaran pengaruh kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah terhadap efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang. 5. Menganalisis besaran pengaruh iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di

(26)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Menganalisis besaran pengaruh kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah dan iklim sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik bagi pihak peneliti maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan, secara teoritis maupun praktis 1. Manfaat secara teoritis

a. Memperkaya kajian praktik bidang efektivitas sekolah, dalam data empiris yang berbeda bagi kepentingan akademik dalam bidang ilmu administrasi pendidikan

b. Dapat memperkaya pola dan strategi peningkatan efektivitas sekolah di tingkat satuan pendidikan khususnya Sekolah Dasar.

2. Manfaat secara praktis

a. Bermanfaat bagi peneliti untuk menambah wawasan, dan kemampuan menganalisis kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah serta efektivitas sekolah

b. Sebagai bahan masukan informasi bagi para stakeholder pendidikan khususnya di lembaga institusional (sekolah) di Kecamatan Katapang dalam melakukan keefektivitasan sekolah menuju pencapaian sekolah efektif.

E. Struktur Organisasi Tesis

Penulisan tesis ini terdiri atas lima Bab. Bab Satu tentang pendahuluan, yang didalamnya berisi uraian latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis.

(27)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bidang yang diteliti, serta kerangka pemikiran dan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian.

Bab Tiga tentang metedologi penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang mencakup komponen-komponen lokasi dan subyek populasi/sampel penelitian, cara pemilihan sampel serta justifikasi dari pemilihan lokasi serta penggunaan sampel, desain dan metode penelitian, drefinisi operasional dari tiap variabel disertai indikatornya, instrumen penelitian, prose pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab Empat tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang berisi pengolahan atau analisis data untuk menhasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian, serta berisi pembahasan atau analisis temuan.

(28)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48

48

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Obyek penelitiannya adalah Sekolah Dasar yang berstatus negeri yang berada di wilayah Kecamatan Katapang.

2. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiono (2012: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Riduwan (2012: 54) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karekteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian.

(29)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mempengaruhi ketiga variabel tersebut. Berikut ini data populasi penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Data Populasi SD Negeri Kecamatan Katapang

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT JML GURU

1 SDN Arjasari Barat I Kp. Cipongporang no.95 13

2 SDN Babakan Sondari I Kp. Sukamulya 12

3 SDN Babakan Sondari II Kp. Babakan Sondari 17

4 SDN Ciborerang I Kp. Ciborerang 11

5 SDN Ciborerang II Kp. Bojong Tanjung 15

6 SDN Cijagra I Kp.Cijagra 13

7 SDN Cijagra II Kp. Cijagra 9

8 SDN Cilampeni I Kp. Bojongbuah RT.01/03 21

9 SDN Cilampeni II Kp. Bojongbuah RT.01/03 17

10 SDN Cilampeni III Gg. Awug no 12 11

11 SDN Juntigirang I Jl. Gandasari 15

12 SDN Juntigirang II Jl. Gandasari no 46 15

13 SDN Juntigirang III Jl. Juntigirang 10

14 SDN Juntigirang IV Jl. Juntigirang 8

15 SDN Juntihilir I Jl. Katapang Andir 13

16 SDN Juntihilir II Jl. Cikambuy Hilir 10

17 SDN Juntihilir IV Jl. Katapang Andir 14

18 SDN Katapang Kp. Rancapateuh 9

19 SDN Kiaraenyeuh Jl. Kiaraenyeuh 12

20 SDN Muaraciwidey Kp. Muaraciwidey 15

21 SDN Pangauban I Jl. Ceuri no 32 13

22 SDN Pangauban II Jl. Ceuri no 32 16

23 SDN Sekepeuris I Kp. Bojong 13

24 SDN Sekepeuris II Kp. Pasantren 13

25 SDN Sukamukti I Kp. Pasantren 11

26 SDN Sukamukti II Kp. Cibogo 12

27 SDN Sukanagara I Kp. Bojong 12

28 SDN Sukanagara II Kp. Cicangkudu 9

29 SDN Wates I Kp. Wates RT 03/01 11

(30)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah 380

3. Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiono (2012: 81) adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dan sampel yang diambil harus betul-betul representatif (mewakili). Berkaitan dengan teknik ini pula, Nasution (Riduwan, 2012: 57) berpendapat bahwa “Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya.” Melalui sampel ini sebagian dari jumlah populasi diambil datanya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapatkan kemudian digunakan untuk merefleksikan keadaan populasi yang ada (Sukardi, 2007: 54).

Keuntungan menggunakan sampel adalah penelitian lebih efektif (lebih cermat dan teliti bila jumlah data tidak terlalu banyak), lebih efisien (ada penghematan waktu, tenaga dan biaya), dan memudahkan peneliti dalam pengelolaan data.

Memperhatikan pernyataan diatas, serta jumlah populasi sebanyak 30 SDN dengan jumlah Kepala Sekolah dan guru sebanyak 380 orang, maka teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik random sampling (pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan sampling ini apabila anggota populasi homogen (Riduwan, 2012 : 58).

(31)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:31.595.115.513.230.730.2]

Dari jumlah sampel subyek data 95 orang, berikut dilakukan penyebaran sampel, yang disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.2 Penyebaran Sampel

No Nama Sekolah Populasi Sampel

TT L TTL

1 SDN Arjasari Barat I 13 13/380 × 95 = 3

2 SDN Babakan Sondari I 12 12/380 × 95 = 3

3 SDN Babakan Sondari II 17 17/380 × 95 = 4

4 SDN Ciborerang I 11 11/380 × 95 = 3

5 SDN Ciborerang II 15 15/380 × 95 = 4

6 SDN Cijagra I 13 13/380 × 95 = 3

7 SDN Cijagra II 9 9/380 × 95 = 2

8 SDN Cilampeni I 20 20/380 × 95 = 5

9 SDN Cilampeni II 18 18/380 × 95 = 4

10 SDN Cilampeni III 11 11/380 × 95 = 3

11 SDN Juntigirang I 15 15/380 × 95 = 4

12 SDN Juntigirang II 15 15/380 × 95 = 4

13 SDN Juntigirang III 10 10/380 × 95 = 3

14 SDN Juntigirang IV 8 8/380 × 95 = 2

15 SDN Juntihilir I 13 13/380 × 95 = 3

16 SDN Juntihilir II 10 10/380 × 95 = 3

17 SDN Juntihilir IV 14 14/380 × 95 = 4

18 SDN Katapang 9 9/380 × 95 = 2

19 SDN Kiaraenyeuh 12 12/380 × 95 = 3

20 SDN Muaraciwidey 15 15/380 × 95 = 4

21 SDN Pangauban I 13 13/380 × 95 = 3

22 SDN Pangauban II 16 16/380 × 95 = 4

23 SDN Sekepeuris I 13 13/380 × 95 = 3

24 SDN Sekepeuris II 13 13/380 × 95 = 3

25 SDN Sukamukti I 11 11/380 × 95 = 3

(32)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 SDN Sukanagara I 12 12/380 × 95 = 3

28 SDN Sukanagara II 9 9/380 × 95 = 2

29 SDN Wates I 11 11/380 × 95 = 3

30 SDN Wates II 10 10/380 × 95 = 2

Jumlah 380 95

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah korelasi dan regresi dari variabel X1, X2 terhadap Y1, berikut ini gambar desain penelitian yang akan diteliti.

r yx1

Ryx1

Ryx1x2

Ryx2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode survei melalui analisis korelasi dan regresi. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pada pendapat Nasution (1998) dalam Riduwan (2012: 65), bahwa metode ini dimaksudkan untuk penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang serta memberi gambaran yang jelas tentang situasi-situasi sosial dengan memusatkan pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan pengaruh antara berbagai variabel. Dan penulis mengambil

X 1

Kepemimpinan Instruksional

X 2 Iklim Sekolah

(33)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan serta metode ini dengan alasan bahwa masalah yang akan diteliti merupakan masalah saat ini dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel kepemimpinan instruksional Kepala Sekolah dan iklim sekolah terhadap variabel efektivitas sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Katapang.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, atau petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi variabel harus bisa diukur, spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain (Masri S, 2003: 46-47).

Variabel penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Yang merupakan variabel bebasnya adalah Kepemimpinan instruksional kepala sekolah (X1) dan Iklim sekolah (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah Efektivitas Sekolah (Y).

Masing-masing definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Instruksional Kepala sekolah adalah peran kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah yang memfokuskan pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah dengan konstruktif, yang mencakup dimensi: (a) mendefinisikan tujuan sekolah, (b) mengelola program pengajaran dan pembelajaran, (c) menciptakan lingkungan akademis yang positif, dan (d) mengembangkan kemampuan profesional guru untuk mendukung pencapaian tujuan sekolah (prestasi siswa dan prestasi sekolah). 2. Iklim Sekolah adalah: persepsi (perasaan, pengalaman) seluruh warga sekolah

khususnya kepala sekolah, dan staf guru terhadap kualitas lingkungan spikis dan interaksi sosial mereka yang mempengaruhi perilaku dan kinerja di sekolah, yang mencakup dimensi perilaku dukungan (Supportive Principal Behavior), perilaku pengawasan (Directive Principal Behavior), perilaku

(34)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior), perilaku keterlepasan (Disengaged behavior), dan dimensi perilaku pengembangan dan pertumbuhan pribadi( Personel growth / development). 3. Efektivitas Sekolah adalah tingkat keoptimalan keberhasilan sekolah dalam

memfungsinya, memberdayakan semua komponen sekolah (SDM dan SDA sekolah) dengan menerapkan model sistem sosial terbuka, yang mencakup dimensi input – transformations - output dalam pencapaian tujuan yang diharapkan sekolah.

E. Instrumen Penelitian

Untuk pengembangan instrumen, maka penelitian ini menempuh dengan beberapa cara yaitu :

1. Menentukan indikator indikator dari tiap-tiap variabel penelitian (variabel kepemimpinan instruksional (X1), iklim sekolah (X2) dan efektivitas sekolah (Y1) berdasarkan acuan dari teori tiap variabel tersebut.

2. Mengembangkan indikator menjadi sub-sub indikator yang sesuai, yang nantinya sebagai acuan item-item pertanyaan, dengan penentuan nomor urut. 3. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian dalam bentuk matrik.

4. Menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang tepat, jelas dari tiap-tiap sub indikator yang telah ditetapkan pada instrumen penelitian, dengan arahan pembimbing.

5. Menetapkan skala pengukuran dan kriteria skor untuk tiap-tiap item alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert, yaitu untuk skor tertinggi 5 terendah 1.

5 = Selalu / SL 4 = Sering / SR

3 = Kadang-kadang / KD 2 = Jarang / JR

1 = Tidak pernah

(35)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket berstruktur. Angket berstruktur adalah alat pengumpul data dalam bentuk formulir berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti dengan alternatif jawaban telah disediakan, dimana responden diminta untuk merespon setiap item pertanyaan dengan cara membubuhkan tanda checklis ( )

Alasan pemilihan angket berstruktur ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu : a. Angket lebih praktis untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,

terutama bila sampel dalam jumlah banyak.

b. Mempermudah responden dalam mengisi kuesioner karena alternatif jawaban telah tersedia.

c. Peneliti memperoleh data yang seragam, sehingga memudahkan proses pengolahan data

d. Angket relatif lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Dari instrumen yang telah ada, maka dibuat angket penelitian sementara dalam tiga lembar kolom, lembar kolom kesatu mengenai variabel kepemimpinan instruksional, lembar kedua mengenai iklim sekolah, dan lembar ketiga mengenai efektivitas sekolah.

1. Kuisioner sementara tersebut dijustifikasi oleh pakar, sampai dinyatakan layak diujicobakan

[image:35.595.116.515.229.710.2]

Berikut ini dipaparkan kisi-kisi instrumen variabel yang dijadikan variabel penelitian, yang terdiri atas dua variabel dependen (X1 dan X2) dan satu variabel independen (Y).

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepemimpinan Instruksional

1. Variabel X1 (Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

X1

Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah

1.Mendefinisikan tujuan sekolah

(36)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

Teori yang digunakan dari : Hallinger dan Murphy (1985), Joyce et al. (1997), Hopkins (1998) dan Hoy et al. (2008)

1.2 Sebagai tutor dalam penyusunan kurikulum sekolah

1.3 Sebagai Komunikator dalam mengkomu-nikasikan tujuan sekolah kepada stakeholder 2.Mengelola program pengajaran dan pembelajaran

1.1 Sebagai motivator dalam peningkatan proses pembelajaran 1.2 Pemrakarsa inovatif

dan kreatif dalam perubahan / kemajuan pendidikan

1.3 Memonitoring dan mengevaluasi program pengajaran secara kontinyu

1.4 Pemantauan terhadap kemajuan siswa 3.Menciptakan

lingkungan akademis yang positif

1.1 Sebagai model dan pendorong prilaku positif

1.2 Menyediakan waktu yang cukup panjang untuk pengajaran atau pembelajaran

1.3 Mengefektifkan kehadiran 1.4 Menekankan

keunggulan akademik 1.5 Menyediakan insentif

para guru

1.6 Menyediakan reward bagi siswa 4. Mengembang-kan kemampuan profesionalisme guru

1.1 Ikut terlibat dalam program

(37)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

guru untuk mengikuti pelatihan

1.3 Memberi motivasi guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan profesional.

1.4 Memfasilitasi sumber daya bagi guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas

pengembangan profesional.

[image:37.595.114.513.106.732.2]

Sumber : Hallinger dan Murphy (1985), Joyce et al. (1997) Hopkins (1998) dan Hoy et al. (2008)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Variabel Iklim Sekolah

2. Variabel X2 (Iklim Sekolah)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

X2

Iklim Sekolah

Teori yang digunakan dari Sergiovani (1987), Moos, dan Hoy et al. (2008)

1. Supportive

(mendukung)

1.1 Mendengarkan dan terbuka terhadap saran guru

1.2 Memberikan pujian dengan tepat dan sering

1.3 Kritik membangun

2. Directive

(pengawasan ketat dan kaku)

2.1 Pengawasan yang ketat dan tetap kepada guru.

2.2 Pengawasan yang ketat dan tetap kepada kegiatan sekolah

3. Restrictive

(membatasi)

3.1 Penetapan pembagian tugas (pokok, tambahan) dan deskripsi tugasnya

3.2 Seluruh kegiatan guru harus dilengkapi dengan

kelengkapan dokumentasi.

4. Collegial

(Interaksi terbuka dan profesional)

4.1 Guru bangga dengan sekolahnya.

4.2 Guru senang bekerja dengan teman sejawat.

(38)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

profesional diantara rekan

5. Intimate

(keakraban)

5.1 Guru saling mengenal dengan baik

5.2 Bersosialisasi bersama secara teratur

6. Disengaged

(Keterlepasan)

6.1 Waktu disekolah difokuskan untuk melaksanakan tugas. 6.2 Tidak ketergantungan

kelompok dalam melaksanakan tugas 6.3 Suka Mengkritik

7. Personel Growth/ development (Pertumbuhan dan perkembangan pribadi)

7.1 Minat profesional

7.2 Halangan

7.3 Kepercayaan

7.4 Orientasi pada tugas

[image:38.595.112.513.111.655.2]

Sumber: Sergiovani (1987), Moos, dan Hoy et al. (2008)

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Efektivitas Sekolah

3. Variabel Y (Efektivitas Sekolah)

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

Y1

Efektivitas Sekolah Teori yang digunakan dari : Jaap Scheerens (2003), Taylor (1990) dan Hoy et al. (2008)

1. Input (masukan)

1.1 Tujuan sekolah dinyatakan jelas

1.2 Dukungan orang tua 1.3 Kebijakan pemerintah 2. Transformations

(proses)

2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah

2.2 Kualitas Kurikulum 2.3 Iklim interpersonal 2.4 Tingkat motivasi guru dan

siswa

2.5 Potensi evaluatif 3. Output

(keluaran)

3.1 Prestasi siswa 3.2 Tingkat kelulusan 3.3 Kepuasan kerja

Sumber : Jaap Scheerens (2003), Taylor (1990) dan Hoy et al. (2008)

(39)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prosedur pengembangan instrumen ini terdiri atas pengujian validitas, pengujian realibilitas, dan karekteristik data. Beberapa kegiatan pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Ujicoba Angket

Sebelum angket penelitian disebar kepada seluruh sampel, dilakukan terlebih dulu ujicoba angket terhadap responden yang karekteristiknya sama dengan sampel penelitian.

Pelaksanaan ujicoba angket dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari item-item kuisioner/angket penelitian, agar dapat meminimalisir kesalahan alat pengukur penelitian dan hasil penelitian dapat dipertanggung-jawabkan karena memiliki tingkat kevalidan dan kereliabilitasan yang tinggi.

Untuk uji coba ini, penulis melaksanakan ujicoba pada 30 Kepala Sekolah dan 30 Guru di luar kecamatan Katapang.

[image:39.595.111.512.237.633.2]

Angket yang diujicobakan terdiri dari kuisioner yang terdiri dari tiga bagian dengan penyebaran sebagai berikut :

Tabel 3.6

Penyebaran Item Angket Ujicoba

No Variabel Jumlah Item

1 Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah (X1) 25

2 Iklim Sekolah (X2) 25

3 Efektivitas Sekolah (Y) 25

Total 75

2. Tahap Pengujian Validitas dan Realibilitas Angket

a. Uji Validitas

(40)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat ukur”. Sugiyono (Riduwan, 2012 : 97) instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment Akdon (Riduwan, 2012: 98) yaitu :

Dimana :

r hitung = Koofesien korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item) N = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan uji – t dengan rumus :

Dimana :

T = Nilai t hitung

R = Koofesien korelasi Hasil r hitung n = jumlah responden

Distribusi (Tabel t) Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan : Jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya t hitung < t tabel berarti tidak valid.

(41)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,800 sampai dengan 1, 000 (sangat tinggi)

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 (tinggi)

Antara 0,400 sampai dengan 0, 599 (cukup tinggi) Antara 0,200 sampai dengan 0, 399 (rendah)

Antara 0,000 sampai dengan 0, 199 (sangat rendah/ tidak valid)

[image:41.595.115.511.227.690.2]

Dalam penelitian ini digunakan penghitungan dengan menggunakan SPSS for window 19 terhadap ketiga variabel ini, dengan hasil sebagai berikut

Tabel 3.7

Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan Instruksional (X1)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keputusan

(42)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:42.595.113.512.209.630.2]

Dari penghitungan SPSS, tersebut dari 25 item pertanyaan angket yang dinyatakan tidak valid adalah 1 item, yaitu item nomor 25. Setelah dikonsultasikan dengan pakar, maka item ini tetap dipertahankan tapi pernyataan item ini dikonstruksi.

Tabel 3.8

Pengujian Validitas Variabel Iklim Sekolah (X2)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keputusan

P1 95.10 21.817 .651 . .715 Valid P2 95.13 22.120 .667 . .715 Valid P3 95.30 22.424 .650 . .718 Valid P4 95.53 24.809 .317 . .744 Valid P5 95.27 24.961 .289 . .746 Valid P6 95.53 25.775 .176 . .753 Tidak Valid P7 96.13 27.637 -.177 . .773 Tidak Valid P8 96.53 26.602 .015 . .762 Tidak Valid P9 94.70 24.562 .467 . .737 Valid P10 94.80 24.303 .486 . .735 Valid P11 94.83 23.868 .572 . .729 Valid P12 95.03 23.689 .480 . .732 Valid P13 95.60 25.697 .168 . .754 Tidak Valid P14 95.53 24.533 .367 . .741 Valid P15 95.30 24.562 .382 . .740 Valid P16 94.80 24.028 .545 . .731 Valid P17 95.17 24.971 .414 . .740 Valid P18 95.40 27.697 -.173 . .779 Tidak Valid P19 95.87 26.671 .002 . .763 Tidak Valid P20 95.70 24.493 .408 . .739 Valid P21 96.63 26.033 .080 . .761 Tidak Valid P22 95.43 27.357 -.125 . .772 Tidak Valid P23 95.50 26.190 .142 . .754 Tidak Valid P24 95.37 25.689 .354 . .745 Valid P25 95.40 26.524 .072 . .756 Tidak Valid

(43)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

[image:43.595.113.513.190.567.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Sekolah (Y)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keputusan

P1 101.68 76.864 .576 . .890 Valid P2 101.82 82.796 .162 . .898 Tidak Valid P3 101.50 83.441 .083 . .899 Tidak Valid P4 101.52 87.101 -.242 . .906 Tidak Valid P5 102.13 79.846 .369 . .894 Valid P6 101.53 73.948 .743 . .885 Valid P7 102.03 68.473 .834 . .881 Valid P8 101.75 73.784 .777 . .884 Valid P9 101.32 87.339 -.297 . .905 Tidak Valid P10 101.58 72.891 .800 . .883 Valid P11 101.48 72.423 .846 . .882 Valid P12 101.62 73.732 .773 . .884 Valid P13 101.20 79.892 .505 . .892 Valid P14 101.30 80.620 .390 . .894 Valid P15 101.77 78.826 .376 . .895 Valid P16 101.33 81.345 .295 . .895 Valid P17 101.25 78.835 .490 . .892 Valid P18 101.48 74.695 .670 . .887 Valid P19 101.22 78.884 .513 . .891 Valid P20 101.90 78.600 .489 . .892 Valid P21 102.22 73.935 .648 . .887 Valid P22 101.25 80.597 .367 . .894 Valid P23 101.23 77.301 .636 . .889 Valid P24 101.15 80.875 .401 . .894 Valid P25 101.13 81.914 .263 . .896 Tidak Valid

Dari hasil penghitungan SPSS, terdapat lima item yang tidak valid yaitu nomor item 2, 3, 4, 9, dan 25. Setelah dikonsultasikan dengan pakar, ke-5 item tersebut tetap dipertahankan namun dilakukan kontruksi.

b. Uji Reliabilitas

(44)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara lain: belah dua (split halt) dan Spearman Brown, Kuder Richardson- 20 (KR – 20), KR -21, Anova Hoyt dan Alpha (Riduwan, 2012 : 102).

Penelitian ini menggunakan metode Alpha, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Dimana :

r11 = Nilai reliabilitas

∑ Si = Jumlah varians skor tiap – tiap item St = Varians total

K = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alfha sebagai berikut :

Langkah 1 :

Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :

Dimana :

Si = Varian skore tiap – tiap item (∑Xi2

) = Jumlah kuadrat item Xi N = Jumlah responden

Langkah 2:

Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus : Dimana :

∑Si = Jumlah varian semua item S1, S2, S3 ... n = Varians item ke 1, 2,3 ... n

∑Si = S1 + S2 + S3... Sn

(45)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar negeri Kecamatan Katapang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah ke 3 :

Menghitung varians total dengan rumus:

Langkah ke 4 :

Masukan nilai Alfha dengan rumus :

Dimana :

r11 = nilai reliabilitas

∑ Si = Jumlah varians skor tiap – tiapitem St = varians total

k = Jumlah item

Dalam penelitian ini, langkah-langkah pengujian reliabilitas angket dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows 19,0. Berikut hasil penghitungan uji reliabilitas masing-masing variabel:

[image:45.595.118.511.155.640.2]

a. Variabel Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah

Tabel 3.10

Uji Realibilitas Variabel Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized Items N of Items

.847 .848 25

b. Variabel Iklim Sekolah

Tabel 3.11

Uji Realibilitas Iklim Sekolah

Reliability Statistics

r11 =

.

(46)

Gustria Sari, 2014

Pengaruh kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap efektivitas sekolah

Gambar

Tabel  Halaman
Gambar Halaman
gambaran faktual dan data otentik tingkat pengelolaan efektivitas sekolah di
Tabel 1.2 Data Keadaan SDN di  Kecamatan  Katapang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sepakbola merupakan cabang olahraga yang populer dan banyak digemari, tapi tidak semua orang mengenal taktik-taktik dalam sepakbola oleh karena itu penulis mencoba membuat

“ Bagaimanakah kualitas tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi

Walaupun fakta-fakta empirik itu penting peranannya dalam metode ilmiah namun kumpulan fakta itu sendiri tidak menciptakan teori atau ilmu pengetahuan (Suparlan P.,

Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) yang berbasis tepung ikan rucah.. Penelitian ini menggunakan

KEUANGAN DEWAN KOMITE PENGAWAS SPV PELAYANAN RAWAT INAP SPV PELAYANAN RAWAT JALAN SPV PELAYANAN MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK SPV ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SPV PENDIDIKAN DAN

[r]

Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Penerapan Media Poster untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

perbedaan yang bermakna antara hasil pengukuran SFAR subyek pada kelompok. kasus dan kelompok kontrol dengan nilai