PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID
DI KELAS XI IPA SMA Sulistriani (4103131073)
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup Masalah 5
1.3. Rumusan Masalah 5
1.4. Batasan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Hakekat Pembelajaran 8
2.2. Pola-Pola Pembelajaran 8
2.3. Model Pembelajaran 10
2.3.1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 10
2.3.1.1. Langkah-langkah Model Berbasis Masalah 11 2.3.1.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Problem Based Learning 13
2.4. Media Pembelajaran 14
2.4.1. Media Kartu Soal 15
2.4.2. Media Peta Konsep 16
2.4.3. Media Poster 17
2.4.4. Media Teka-Teki Silang 18
2.5.1. Dispersi 19
2.5.2. Sifat- sifat Koloid 21
2.6. Kerangka Berfikir dan Hipotesis 23
BAB III METODE PENELITIAN 25
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 25
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 25
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 25
3.3.1. Variabel Penelitian 25
3.3.2. Instrumen Penelitian 25
3.4. Rancangan/Desain Penelitian 29
3.5. Teknik Pengumpulan Data 32
3.6. Teknik Analisis Data 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1 Hasil Penelitian 36
4.1.1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian 36 4.1.2. Hasil Uji Persyaratan Analisis 38 4.1.3. Rataan Hasil Belajar Siswa dan Hasil Uji Hipotesis 39
4.2. Pembahasan 41
BAB V KESIMPULAN 45
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap Pengajaran Berbasis Masalah 12
Tabel 2.2. Perbandingan Umum Sistem Dispersi, Suspensi, Koloid dan Larutan 19
Tabel 2.3. Jenis Koloid 19
Tabel 3.1. Rancangan Pemberian Perlakuan 28
Tabel 4.1. Data Hasil Analisis Normalitas 37
Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas 38
Tabel 4.3. Daftar analisis ragam hasil belajar siswa dengan menggunakan media 38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Pola-pola Pembelajaran 9
Gambar 3.1. Digram Alir Desain Penelitian 31
Gambar 4.1. Diagram Batang Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap 42 Rataan Hasil Belajar Kimia Siswa
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Kuesioner 48
Lampiran 2. Instrumen Tes Sebelum Divalidkan ke Siswa 49 Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Divalidkan 59 Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Divalidkan Ke Siswa 61
Lampiran 5a. Silabus Pembelajaran 62
Lampiran 5b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 65
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Instrumen Tes 92
Lampiran 7. Tabel Validitas Instrumen Tes 94
Lampiran 8. Perhitungan Reliabitas Instrumen Tes 95
Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Instrumen Tes 96
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 97
Lampiran 11. Tabel Tingkat Kesukaran Tes 98
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Soal 99
Lampiran 13. Tabel Daya Beda Soal 100
Lampiran 14. Instrumen Tes Sesudah Divalidkan Ke Siswa 101 Lampiran 15. Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Divalidkan Ke Siswa 106
Lampiran 16. Data Hasil Penelitian 107
Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas 111
Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas 114
Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis 116
Lampiran 20. Tabel Chi Kuadrat 120
Lampiran 21. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 121 Lampiran 22. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (tabel t) 122 Lampiran 23. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 123 Lampiran 24. Media Kartu Soal, Peta Konsep, Poster dan Teka-teki Silang 125
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat membawa Indonesia menjadi negara yang mampu bersaing di era globalisasi. Pada kenyataannya, dewasa ini Indonesia belum mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, hal ini terlihat dari semakin banyaknya pengangguran dan rendahnya daya saing generasi muda di tingkat Internasional. Hal tersebut terbukti pada penelitian tentang The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS) yang diselenggarakan setiap empat tahun, Indonesia tiga kali berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Pertama, pada tahun 1999 dengan peserta 38 negara, Indonesia berada pada urutan ke-32 pada bidang sains. Kedua, pada tahun 2003, Indonesia berada pada urutan ke-36 dari 45 negara. Ketiga, pada tahun 2007 dengan peserta 48 negara, Indonesia berada pada urutan ke-35 pada bidang sains. Hal ini merupakan manifestasi penerapan pola pendidikan yang kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan siswa yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia (Martin dalam Harahap, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru kimia di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekolah diantaranya yaitu proses pembelajaran kimia cenderung monoton dan tidak bervariasi, metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi hanya dengan dengan menggunakan metode konvensional yang berpusat pada guru an jarang menggunakan media yang sesuai dengan pokok bahasan serta keadaan siswa yang kurang aktif. Hal ini terlihat dari rendahnya frekuensi bertanya pada guru pada saat proses pembelajaran dan rendahnya nilai ulangan harian siswa.
Menurut Purwaningsih (2011) salah satu alternatif model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini adalah model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) didasarkan pada suatu permasalahan. Adanya permasalahan yang dimunculkan dalam pembelajaran, diharapkan menjadikan siswa dapat berperan dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu permasalahan dapat digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar mengintegrasikan dan mengorganisasikan informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi selanjutnya.
Penggunaan suatu model pembelajaran akan lebih baik jika disertai oleh suatu media. Menurut (Sadiman, 2006) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga prestasi belajar tercapai. Media pembelajaran akan menciptakan suasana yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Dengan menerapkan pembelajaran yang menarik maka siswa akan giat dalam belajar, sehingga kegiatan belajar yang diharapkan akan muncul dan mencapai hasil yang baik pula. Aspek ketertarikan dapat dilakukan dengan menerapkan teknik belajar dengan nuansa bermain karena bermain sambil belajar dapat menghilangkann rasa jenuh yang dialami oleh siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hasil-hasil penelitian tentang implementasi strategi pembelajaran berbasis masalah menunjukkan bahwa keterampilan proses berfikir siswa dan kreatifitasnya meningkat, hasil belajar proses dan produk mengalami peningkatan yang signifikan, aktivitas siswa di kelas cukup tinggi untuk memecahkan masalah, dan motivasi serta minatnya untuk belajar cukup tinggi. Penelitian yang telah dilakukan oleh Julius Situmorang, diperoleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 66,74% pada kelas yang diberi pengajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media peta konsep dan 46,53% pada kelas konvensional. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan media peta konsep lebih besar dibandingkan dengan konvensional (Situmorang dalam Batubara, 2008).
siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi koloid yang bersifat hafalan. Penelitian yang dilakukan oleh Astutik, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74,75 pada kelas yang diberi pengajaran model PBI dengan kartu soal dan rata-rata nilai 70 pada kelas eksperimen (Astutik, 2013).
Media peta konsep merupakan media yang digunakan guru untuk membantu siswa mengorganisasikan konsep pelajaran berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya, media peta konsep dapat digunakan pada materi koloid karena materi koloid berisi tentang teori-teori yang bersifat hafalan. Materi koloid akan lebih mudah dipahami jika dibuat dalam suatu hubungan antara konsep-konsepnya. Dengan membuat suatu hubungan antara konsep- konsep koloid maka siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami materi koloid tersebut.
Media poster dapat memotivasi anak dalam belajar karena media poster menampilkan penggunaan warna yang menarik dan ukuran yang bervariatif sehingga dapat menarik perhatian dalam proses pembelajaran khususnya pada materi koloid yang sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan oleh Rochani, Pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran CTL yang dilengkapi media poster dapat meningkatkan kualitas hasil belajar Kimia materi Sistem Periodik Unsur. Pada aspek prestasi belajar sebanyak 24 siswa tuntas, pada aspek rasa kepuasan terhadap pembelajaran sebanyak 41 siswa puas terhadap pembelajaran yang disampaikan, dan pada aspek rasa ingin tahu siswa sebanyak 24 siswa mempunyai rasa ingin tahu tinggi (Rochani, 2009).
prestasi belajar kognitif siswa pada penggunaan media TTS (16,81) lebih tinggi dibanding media Kartu (12,97) pada pembelajaran kimia melalui pendekatan CTL (Sugiharto, 2013).
Media di atas diharapkan dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran kimia di kelas, yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, oleh karena itu diajukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid di Kelas XI IPA SMA”.
1.2.Ruang lingkup masalah
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai jenis media pembelajaran pada materi Sistem Koloid dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa di kelas XI IPA SMA.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Sistem Koloid di SMA?
2. Media manakah yang memberikan hasil bejar kimia yang lebih tinggi dari media lainnya?
1.4.Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya tentang pengaruh media kartu soal, media peta konsep, media poster dan media teka-teki silang dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa pada Koloid di kelas XI IPA SMA.
1.5. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah
2. Untuk mengetahui media mana yang menghasilkan hasil belajar kimia yang lebih tinggi dari media lainnya.
1.6. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah 1. Bagi siswa
a. Dapat menumbuhkan sikap positif dan keaktifan siswa terhadap materi dan proses belajar.
b. Meningkatkan kualitas hasil belajar dan aktivitas belajar. 2. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan masukan tentang penerapan media pembelajaran dalam mengajarkan pelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan sistem koloid.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di SMA Negeri 1Tanjung Morawa.
4. Bagi peneliti/ mahasiswa
Hasil penelitian akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
1.7.Definisi operasional 1. Hasil belajar
2. Model Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) merupakan pelaksanaan pembelajaran yang berangkat dari sebuah masalah tertentu dan kemudian dianalisis lebih lanjut berguna untuk ditemukan pemecahan masalahnya.
3. Media Kartu Soal
Media yang yang terdiri dari soal dan jawabannya. Siswa diajak untuk menyocokkan kartu soal dengan kartu jawabannya.
4. Media Peta Konsep
Media yang digunakan guru untuk membantu siswa mengorganisasikan konsep pelajaran yang telah dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya.
5. Media Poster
Media yang berisi lambang kata atau simbol dengan warna dan pesan untuk menarik perhatian siswa.
6. Media Teka-teki Silang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Sistem Koloid di kelas XI IPA SMA.
2. Pembelajaran dengan menggunakan media Kartu Soal, Peta Konsep, dan Teka-teki Silang memberikan rataan hasil belajar kimia siswa yang tidak berbeda secara statisika, namun ketiganya memberikan rataan hasil belajar kimia yang lebih tinggi pada materi sistem koloid dibandingkan dengan media poster. Rataan nilai hasil belajar kimia siswa yang diberi pembelajaran dengan media kartu soal, peta konsep, poster dan TTS berturut-turut adalah 89,33 ± 5,99 ; 84,83 ± 6,69 ; 76,00 ± 8,70 ; 91,00 ± 5,69.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Windi, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan Media Permainan Kartu Soal Disertai Jawaban Pada Pembelajaran Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, Universitas Jember.
Batubara, Rofiqoh, (2008), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsepuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi, Skripsi, Unimed, Medan.
Bonimariska., (2009), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning yang Didukung Media Audiovisual dengan Metode Demonstrasi Di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan., Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
Djamarah, S. B Aswan, Z., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati Dan Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Harahap, Nuraini, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Kognitif, Motivasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Konsep Ekosistem Di MTSN Model Banda Aceh, Jurnal Pendidikan. (Diakses Bulan Februari 2014).
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada.
Komariyah, (2010), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruktion (PBI) Dengan Media Permainan Kartu Soal Disertai Jawaban Pada Pembelajaran Fisika Di SMA, Jurnal Pembelajaran, Universitas Jember. (Diakses Bulan Februari 2014).
Lubis, Afrini, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa yang Diberi Pengajaran dengan Menggunakan Media Animasi dan Media Peta Konsep pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur di Kelas X SMA Negeri 5 Padangsidempuan, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.
Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Ajwaja Pressindo, Yogyakarta.
Rauhiliah Hasni, Diyah, (2011), Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, UIN . (Diakses Bulan Februari 2014).
Riyanto, Yatim, ( 2009), Paradigma Baru Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Rochani, Siti, (2009), Penggunaan Pendekatan CTL Dilengkapi Media Poster Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal Di SMA Negeri 1 Jakenan, Pati Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. (Diakses Bulan Februari 2014).
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Penerbit Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sadiman, (2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajagafindo Persada, jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Sudarmo, U., (2004) Kimia Sma 2, Erlangga, Jakarta.
Sugiharto, ( 2013), Studi Komparasi Penggunaan Media Teka Teki Silang (TTS) Dengan Kartu Pada Pembelajaran Kimia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Zat Adiktif Dan Psikotropika Kelas VIII SMP N 2 Ngadirojo, Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012, jurnal. (Diakses Bulan Februari 2014).
Trianto, (2010), Mendisain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Penerbit Pranada Media Grup, Jakarta.