commit to user
PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Disusun Oleh: NUR MUJIANA C9408026
PROGRAM DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
ii
PENGESAHAN PEMBIMBING
PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM PENGEMBANGAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO
( Study Dalam Tahun 2010-2011)
Di susun Oleh
NUR MUJIANA
C9408026
Telah Disetujui Oleh Pembimbing
Pembimbing
Bambang Ary Wibowo,S.H
Mengetahui Ketua Program D III UPW
Dra. Isnaini WW, M. Pd
commit to user PENGESAHAN UJIAN
Judul Laporan Tugas Akhir : Peran Mataya Arts And Heritage Dalam
Mengembangkan Event Budaya Di
Kota Solo
Nama Mahasiswa : Nur Mujiana
Nomor Induk Mahasiswa : C9408026
Tanggal Ujian : 20 Juni 2011
DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR
DIPLOMA III USAHA PERJALANAN WISATA
1. Dra. Isnaini WW, M.Pd (……….………..) Ketua
2. Umi Yuliati, S.S, M.Hum (……….…..) Sekertaris
3. Bambang Ary Wibowo, S.H (...………...) Penguji I
4. Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.A (.………..)
Penguji II
Surakarta, 11 Juni 2011
Dekan
Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D
commit to user
iv MOTTO
1. Manusia hanya bisa berencana, tetapi Tuhan yang berhak menentukan
segalanya (Penulis).
2. Lakukan apa yang dapat kamu lakukan hari ini, jangan menunggu hari esok
karena hari esok belum tentu mendapatkan kesempatan seperti hari ini
(Penulis).
commit to user PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk :
1. Almamater ( Universitas Sebelas Maret
Surakarta )
2. Ayah, Ibu, Keluarga dan Kekasih hati Sertu
Muntarom yang selalu mensupport,
mendoakan dan tiada hentinya memberikan
dorongan semangat baik moril, spiritual dan
material.
3. Semua teman Penulis yang senantiasa
memberi semangat disaat putus asa. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat
dan kasih sayangNya untuk kalian semua
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin atas kehadirat Allah SWT, berkat rahmat
dan karuniaNya yang telah melindungi dan membimbing sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa Program Diploma
III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari
beberapa pihak, tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan
dengan lancer dan baik. Oleh karena itu, penulis penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph. D ,selaku Dekan Fakultas Sastra
dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir
ini.
2. Ibu Dra. Isnaini WW, M.Pd, selaku Ketua Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata yang telah memberikan petunjuk dan saran – saran
serta pengarahansehingga terselesaikannya tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd, selaku sekretaris Program Diploma III
Usaha Perjalanan Wisata yang telah memberikan bimbingan sehingga
terselesaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Bambang Ary Wibowo, S.H., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan
commit to user
5. Ibu Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.A., Selaku Dosen penguji yang
telah memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
6. Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum., Selaku sekertaris penguji yang telah
memberikan bimbingan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
7. Bapak Heru Prasetyo selaku pimpinan Mataya Arts And Heritage
yang telah memberikan informasi sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
8. Bapak Rey Tanjung selaku sekertaris Mataya Arts And Heritage
yang telah memberikan informasi sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
9. Bapak Sudyanto Selaku Staf Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Solo.
10.Segenap staf Badan Pusat Statistik Kota Solo.
11.Ibu Syarifah Husna Barokah dan Ibu Heny Nur Hastuti selaku Tata
Usaha Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, terimakasih atas
segala bantuan dan saran – sarannya sehingga terselesaikan Tugas
Akhir ini.
12.Ayah, Ibu, Keluarga, dan Kekasih hati Sertu Muntarom yang selalu
mensupport dan mendoakan sehingga saya dapat menyelesaiakan
Tugas Akhir ini.
13.Seluruh mahasiswa – mahasiswi Program Diploma III Usaha
Perjalanan Wisata angkatan 2008 yang telah membantu dalam
menyelesaikan Tugas akhir ini khususnyaWarsini, Putry Ari Susantie,
Dwi Supriyanti, Tri Novyanti, Aneke Selvia Jeney Rahmawati, Ferni
Octaviane Tunas.
14.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
commit to user
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan tugas
Akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu semua kekurangan,
kritik, dan saran dari pembaca akan diterima dengan senang hati demi
penyempurnaan tulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Surakarta 12 Juli 2011
commit to user ABSTRAK
Nur Mujiana, C9408026, Peran Mataya Arts And Heritage Dalam Mengembangkan Event Budaya Di Kota Solo, Program D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And Heritage. Mataya Art And Heritage merupakan salah satu Event Organizer di Kota Solo yang bergerak di bidang Event Budaya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam membantu pemerintah mengembangkan event budaya untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo.
Perumusan masalah dari laporan penulis ini adalah bagaimana keadaan event budaya yang terdapat di Kota Solo, bagaimana manajemen Mataya Arts And Heritage dalam melaksanakan event budaya, dan bagaimana peran masyarakat dalam mengikuti kegiatan event budaya yang dilaksanakan Mataya Arts And Heritage.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam membantu pemerintah Kota Solo untuk mengembangkan event budaya dan untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo, mengetahui kerja sama Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam menjalankan sebuah event budaya dan mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap pengetahuan mengenai event budaya di Kota Solo.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara ke Mataya Arts And Heritage, Dinas Pariwisata Kota Solo, Masyarakat Kota Solo dan study pustaka di Lab.Tour dan Gramedia.
Penelitian membahas sejarah, latar belakang, maksud dan tujuan sehingga masyarakat Kota Solo dapat mengetahui perkembangan event budaya di Kota Solo yang dilaksanakan oleh pihak Mataya Arts And Heritage.
commit to user
commit to user
B. Sejarah Singkat Kota Solo...17
C. Tradisi Kebudayaan Kota Solo...18
D. Event Organizer Yang Bekerja Sama Dengan Pemerintah Kota
Solo...38
E. Syarat-Syarat Event Organizer Yang Dapat Bekerjasama Dengan
Pihak Pemerintah Kota Solo...39
F. Sistem Pembayaran Saat Pemerintah Kota Solo Bekerjasama
Dengan Event Organizer...40
G. Evaluasi Event budaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Solo
dengan Event Organizer...41
BAB III USAHA PENGEMBANGAN EVENT KEBUDAYAAN
OLEH MATAYA ARTS AND HERITAGE
A. Deskripsi Profil Mataya Arts And Heritage...42
B. Program Kerja Sama Mataya Arts And Heritage dengan Pihak
Lain...54
C. Kendala-kendala yang di hadapi oleh Mataya Arts And
Heritage...54
D. Pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And
Heritage...58
E. Peran Serta Masyarakat Dalam Mengikuti Kegiatan Mataya Arts
commit to user
xii
LAMPIRAN...f
...67
DAFTAR TABEL
Tabel.1 Pertumbuhan Penduduk Kota Solo Tahun 2000 – 2009
Tabel.2 Banyaknya Penduduk Menurut Agama Yang Dianut di Kota Solo 2009
commit to user
Gambar.5, Bengawan Travel Mart
Gambar.6, Solo Menari
Gambar.7, Mangkunegaran Performing Art
Gambar.8, Solo Kampung Art
Gambar.9, Solo Batik Carnival
Gambar.10, Keraton Art Festival
Gambar.11, Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII
Gambar.12, Solo International Performing Art
Gambar.13, Solo Batik Fashion
Gambar.14, Solo Culinary Festival
Gambar.15, Pentas Wayang Orang Gabungan
Gambar.16, Solo Keroncong Festival
Gambar.17, Grand Final Cipta Lagu Keroncong
Gambar.18, Bengawan Solo Gethek Festival
Gambar.19, Pasar Seni Balekambang
Gambar.20, Javanesse Theatrical
Gambar.21, Kirab Apem Sewu
Gambar.22, Wiyosan Jumeneng SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX
commit to user
xiv
Gambar.24, Pesta Budaya Dan Kembang Api
Gambar.25, Grebeg Sudiro
Gambar.26, Sekaten
Gambar.27, Malem Selikuran
Gambar.28, Grebeg Mulud
Gambar.29, Bakdan Ing Balekambang
Gambar.30, Grebeg Syawalan
Gambar.31, Pekan Syawalan Jurog
Gamabr.32, Festival Dolanan Bocah
Gambar.33, Kreatif Anak Sekolah Solo
Gambar.34, Kemah Budaya
Gambar.35 Wayang Bocah
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Informan
Lampiran 2 Bangunan Mataya Arts And Heritage
Lampiran 3 Festival Seni Jelajah Pasar
Lampiran 4 Festival Jelajah Museum
Lampiran 5 Jelajah Kampung
Lampiran 6 Srawung Batik
Lampiran 7 Jelajah Pusaka
Lampiran 8 Wayang Lintang Johar
Lampiran 9 Solo Batik Carnival
Lampiran 10 Jelajah Pasar
Lampiran 11 Solo City Guide Map
PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO
Nur Mujiana1 Bambang Ary Wibowo,S.H2
ABSTRAK
2011. Program D3 Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Sebelas Maret Surakarta.
Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang pengembangan event budaya oleh Mataya Arts And Heritage. Mataya Art And Heritage merupakan salah satu Event Organizer di Kota Solo yang bergerak di bidang Event Budaya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam membantu pemerintah mengembangkan event budaya untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo.
Perumusan masalah dari laporan penulis ini adalah bagaimana keadaan event budaya yang terdapat di Kota Solo, bagaimana manajemen Mataya Arts And Heritage dalam melaksanakan event budaya, dan bagaimana peran masyarakat dalam mengikuti kegiatan event budaya yang dilaksanakan Mataya Arts And Heritage.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam membantu pemerintah Kota Solo untuk mengembangkan event budaya dan untuk menambah daya tarik wisata Kota Solo, mengetahui kerja sama Event Organizer Mataya Art And Heritage dalam menjalankan sebuah event budaya dan mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat terhadap pengetahuan mengenai event budaya di Kota Solo.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara ke Mataya Arts And Heritage, Dinas
1
Mahasiswa Jurusan D III Usaha Perjalanan Wisata dengan NIM C9408026
2
Dosen Pembimbing
Pariwisata Kota Solo, Masyarakat Kota Solo dan study pustaka di Lab.Tour dan Gramedia.
Penelitian membahas sejarah, latar belakang, maksud dan tujuan sehingga masyarakat Kota Solo dapat mengetahui perkembangan event budaya di Kota Solo yang dilaksanakan oleh pihak Mataya Arts And Heritage.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Budaya adalah jantung dari suatu daerah. Budaya juga merupakan
pembeda antar suku. Manusia sangat erat hubunganya dengan budaya karena
menjadi identitas diri, tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam
bermasyarakat. Hal itu disebabkan oleh karena kebudayaan mencakup lingkup
dimana manusia sebagai mahkluk Tuhan, selain hidup sebagai individu pribadi,
juga sebagai mahkluk sosial yang hidup berirama dengan masyarakat, lingkungan
serta alam sekitar. Budaya sendiri sangat komplek, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan sarana hasil
karya manusia. Tinggi rendahnya suatu kebudayaan menunjukan seberapa tingkat
peradapan dalam suatu bangsa. Kebudayaan adalah sifat untuk kehidupan suatu
bangsa.
Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan tradisi.
Dalam perkembangannya budaya di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat
terutama pada masyarakat Jawa. Budaya lokal yang masih dijunjung dan warisan
budaya yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyarakat Jawa agar tetap
eksis di dunia pariwisata nasional maupun internasional. Peradaban yang makin
commit to user
tradisi, dan budaya yang telah mengakar dalam diri masyarakat Jawa sedikit demi
sedikit mulai pudar dan terlupakan.
Solo adalah sebuah kota di Provinsi Jawa tengah, Indonesia. Solo
merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar setelah Yogyakarta. Sisi timur kota
ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan
Solo. Kota ini dulu juga tempat kedudukan dari residen, yang membawahi
karisidenan Surakarta sejak jaman Belanda. Jabatan residen sekarang dihapuskan
dan menjadi “ Pembantu Gubernur untuk wilayah Surakarta ”. Kota Solo
mempunyai semboyan BERSERI yang merupakan akronim dari Bersih, Sehat,
Rapi, dan Indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan
pariwisata “ Solo The Spirit Of Java ” yang diharapkan citra kota Solo sebagai
pusat kebudayaan Jawa.
Penyebutan Solo sebagai Kota Budaya salah satunya adalah karena
mempunyai masa lalu sebagai salah satu pusat kerajaan di Jawa. Sikap ini
membuat hasil budaya dan kebudayaan di Solo masih tetap bertahan, termasuk
beberapa karya fisik/arsitektur masa lampau mulai dari bangunan
ibadah,bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton
Surakarta dan Keraton Mangkunegaran, terdapat pula Benteng Vastenburg
peninggalan Belanda. Pada tahun 1997 telah didata 70 peninggalan sejarah di Solo
yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat
ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur, jalan, dan taman kota.
Pelestarian terhadap hal tesebut berkaitan erat dengan wawasan identitas
seperti warisan arsitektur traditional tedapat pada Keraton Surakarta dan Istana
Mangkunegaraan, warisan peninggalan kolonial terdapat pada Benteng
Vastenburg, warisan tempat bersejarah terdapat pada rumah tradisional, tempat
ibadah, warisan arsitektur modern terdapat pada gedung pencakar langit yaitu
Solo Paragon.
Citra Solo sebagai salah satu kota wisata dan kota budaya di Indonesia
selain peninggalan berupa bangunan masih ada peninggalan budaya lain salah
satunya adalah batik. Pada perjalanan kulturalnya, Batik Solo menjadi satu akar
pertumbuhan tradisi batik nusantara.” Batik is live, Solo is Batik ” begitu kira
-kira menyebut Kota Solo yang tidak bisa dilepaskan dengan batik. Saat ini
Pemerintah Daerah Surakarta melaui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo
berusaha untuk melestarikan budaya dengan mengadakan beberapa event-event
kebudayaan salah satunya adalah Event Budaya Solo Batik Carnival. Pengadaan
event tersebut tidak terlepas oleh campur tangan event organizer. Salah satu event
orgainazer yang terlibat adalah Mataya Arts And Haritage.
Mataya Arts and Heritage terletak Jl.Jawa No 18 Timuran Solo adalah event
organizer yang bergerak dibidang budaya dan tujuan terbentuknya event
organizer ini adalah melestarikan dan mendukung budaya Kota Solo. Mataya Arts
And Heritage telah menangani ratusan bahkan ribuan acara yang berhubungan
dengan budaya. Kegiatan budaya Mataya Arts And Heritage terdiri dari :
1. Event hiburan yang terdiri dari event pentas seni, karnaval budaya.
commit to user
3. Event pameran yang terdiri dari beberapa kegiatan srawung batik yang
ditampilkan di beberapa daerah dan masih banyak event budaya lainya.
Kegiatan budaya yang dilaksanakan event organizer tidak hanya dari
Pemerintah kota Surakarta melainkan dari masyarakat dan kerja sama dengan
pihak lain. Mataya Arts And Heritage akan menyinergikan antara budaya dan
masyarakat dan dalam setiap event yang dilaksanakan sepenuhnya untuk
masyarakat. Alasan pengambilan judul ini karena Mataya Arts And Heritage
mempunyai potensi untuk mengembangkan event budaya yang ada di Kota Solo,
karena Solo adalah kota pariwisata yang kaya akan budaya, dan budaya tersebut
harus dilestarikan dan dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata kota
Solo. Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka judul yang
akan diambil adalah “ PERAN MATAYA ARTS AND HERITAGE DALAM
MENGEMBANGKAN EVENT BUDAYA DI KOTA SOLO ”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulis di atas maka masalah
yang akan dianalisis dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi event budaya yang ada di Kota Solo untuk menambah
daya tarik wisata Kota Solo?
2. Bagaimana manajemen Mataya Arts and Heritage dalam menyelenggarakan
3. Apakah manfaat yang diperoleh masyarakat saat mengikuti event yang
diselenggarakan Mataya Arts and Heritage?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kondisi event budaya yang ada di Kota Solo untuk
menambah daya tarik wisata Kota Solo.
2. Untuk mengetahui manajemen Mataya Arts And Heritage dalam
menyelenggarakan event budaya.
3. Untuk mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat saat mengikuti event
yang diselenggarakan Mataya Arts And Heritage.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Praktis
a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca kaitanya
manajemen Mataya Arts And Heritage.
b. Bagi kalangan akademik dapat digunakan sebagai referensi tambahan
dalam melakukan penelitian sejenis atau yang berkaitan di masa
commit to user
c. Bagi pemilik Mataya Arts And Heritage dapat digunakan sebagai salah
satu acuan dalam usaha pengembangan event budaya.
2. Manfaat Teoritis
a. Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata
khususnya pusaka budaya Kota Solo.
b. Menambah ilmu pengetahuan baik secara praktis, teoritis, maupun
akademik dan pengembangan diri.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pariwisata
Usaha pariwisata adalah usaha padat karya yang menuntuk kualitas tinggi
dan saling berhubungan satu dengan yang lainya, yang bertujuan memuaskan
wisatawan dengan fasilitas yang mendukung, yang ditunjang dengan sumber daya,
manusia yang handal dari setiap lini.
Pariwisata merupakan peluang bisnis yang cukup potensial bagi negara kita
karena negara kita merupakan negara kepulauan dengan kekayaan bumi dan
hayati yang luar biasa ditambah keanekaragaman seni dan budaya, adat istiadat
yang kental serta pesona alam. Pariwisata juga diartikan perjalanan orang ke suatu
tujuan untuk bersenang-senang yang didukung berbagai fasilitas dan layanan yang
Selain pendapat di atas juga terdapat berbagai pendapat mengenai pariwisata
antara lain sebagai berikut :
a. Pariwisata adalah suatu perjalanan untuk sementara waktu, yang
diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud
bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tapi
semata–mata untuk meniknati perjalanan tersebut guna bertamasya dan
rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beranekaragam (Oka
A.Yoeti,2001:109).
b. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk
pengusahaan obyek dan daerah tujuan wisata serta usaha-usaha yang terkait
di bidang tersebut (Ramaini Kodhyat,1992:85).
c. Pariwisata merupakan manifestasi gejala naluri manusia sejak purbakala,
yaitu hasrat untuk mengadakan perjalanan. Lebih dari itu pariwisata dengan
ragam motivasinya akan menimbulkan permintaan-permintaan dalam
bentuk jasa-jasa ini terus meningkat dengan perkembangan kehidupan
manusia (Samsuridjal D.Kaelany HD,1997 : 11).
2. Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi. Bentuk-bentuk
simbolis berupa kata, benda, milik, sastra, lukisan, nyanyian, musik, kepercayaan
mempunyai kaitan erat dengan konsep-konsep epistemologis dari sistem
commit to user
Kebudayaan adalah suatu entitas yang otonom dalam kehiupan manusia,
betapapun dia dapat dipengaruhi perkembangannya oleh faktor-faktor tertentu
dalam konstelasi sosial maupun lingkungan alamiah (Oka A.Yoeti,2006:26).
Kebudayaan sangat terkait dengan suatu sistem yang dikenal dengan nama
sistem sosial budaya. Masing-masing memiliki cakupan pengertian
sendiri-sendiri. Kebudayaan mengacu pada hal-hal yang bersifat abstrak berupa sistem
nilai, gagasan, kepercayaan, simbol-simbol, idiologi yang dibayangkan oleh suatu
komunitas atau masyarakat tertentu. Komunitas itu bisa berupa sekumpulan
manusia yang hidup dalam wilayah yang lebih luas yang disebut bangsa (Nina
Witasari.dkk,2009:2).
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar (Koentjaraningrat,1984:180).
Sebagai sebuah nilai yang dihayati kebudayaan diwariskan secara
turun-temurun, dari generasi ke generasi. Proses pewarisan budaya disebut sebagai
proses enkulturasi. Proses enkulturasi berlangsung mulai dari kesatuan yang
terkecil ,yakni keluarga, kerabat, masyarakat, suku bangsa hingga kesatuan yang
lebih besar lagi (Nina Witasari,dkk,2009:3).
Media pewarisan kebudayaan memiliki bermacam-macam bentuk. Pada
masyarakat yang sudah mengenal tulisan, media pewarisan berupa tulisan. Dan
media pewarisan berupa lisan yang berkembang dalam masyarakat berupa
nyanyian rakyat, puisi rakyat serta upacara traditional.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat abstrak (Nina
Witasari,dkk,2009:4).
Kebudayaan dapat digolongkan menjadi 7 kelompok yang berdasarkan
asas-asas pemikiranya, yaitu :
a. Pengelompokan berdasarkan deskripsi.
b. Pengelompokan berdasarkan hal-hal sejarah.
c. Pengelompokan menurut norma – norma.
d. Pengelompokan menurut ilmu jiwa.
e. Pengelompokan menurut struktur.
f. Pengelompokan menurut asasnya.
g. Pengelompokan definisi yang tidak lengkap.
Dari ketujuh pengelompokan tersebut diatas kemudian dibuat kesimpulan
berupa sebuah kaonsepsi sebagai yaitu kebudayaan terdiri dari pola - pola yang
nyata maupun tersembunyi dari dan untuk perilaku yang diperoleh dan
dipindahkan dengan simbol–simbol yang menjadi hasil–hasil yang tegas dari
kelompok–kelompok manusia termasuk perwujudanya dalam barang-barang
buatan manusia, inti yang pokok dari kebudayaan terdiri dari gagasan tradisional
yaitu yang diperoleh dan dipilih secara historis yang dapat dianggap sebagai
hasil-hasil tindakan,di pihak lain sebagai unsure-unsure yang mempengaruhi tindakan
selanjutnya (www.definisi kebudayaan.com, diakses tanggal 28 Mei 2011).
Dengan tujuh pengelompokan yang salah satu diantaranya menyebutkan
commit to user
merupakan gagasan–gagasan tradisional yang telah menjadi adat dan tradisi dalam
masyarakat.
3. Pengertian Wisata Budaya
Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
atau peninjauan ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
Jenis wisata budaya ini adalah paling populer bagi tanah air kita (Nyoman
S.Pendit 1986:26,31).
Dari kajian di atas dapat diketahui bahwa pusaka budaya semestinya dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya kota yang diteliti oleh
penulis yaitu Kota Solo.
4. Pengertian Menajemen
Dalam mengertikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam,
ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen, manajemen
pengurusan dan lain sebagainya. Bila dilihat dari literatul– literatul yang ada
pengertian manajemen dapat dilihat dari 3 pengertian :
a. Manajemen sebagai suatu proses.
b. Manajemen sebagai suatu kolektifitas manusia.
Manajemen sebagai suatu proses, melihat bagaimana cara orang mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengertian manajemen sebagai
suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
a. Encylopedia of the social science yaitu suatu proses dimana pelaksanaan
suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
b. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui
kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu
untuk mencapai tujuan.
c. George R.Terry, yaitu cara mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.
Manajemen suatu kolektifitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang–
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektifitas atau
kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalanya aktifitas
manajemen disebut manajer.
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktifitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip–prinsip dari manajemen. Pengertian
manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The Function of the
Executive, menyatakan bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu. Marry Parker
commit to user
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu
koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu (Oey Liang Lee, Pengertian Manajemen.
Balai Pustaka Administrasi,UGM,Buletin no 1.p.15).
F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dua tempat, yaitu di event organizer Mataya Arts
And Heritage dan masyarakat Kota Solo. Lokasi penelitian pertama terletak di
Jalan Jawa No 18 Timuran, Surakarta. Telepon : (0271) 3020255, buka :
08.00-16.00 setiap hari. Penelitian yang kedua adalah Kota Solo.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengamati ,meneliti
,atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data
yang diperoleh adalah data faktual dan aktual, dalam arti data yang
dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung (Kusmayadi dan
Endar Sugiarto,2000:84-85).
Observasi langsung ini digunakan untuk mengamati secara langsung
manajemen yang dilakukan staf Mataya Arts And Heritage Solo dalam
event yaitu dengan cara pengamatan langsung. Pengamatan langsung
dilakukan dengan cara ikut terjun langsung menjalankan manajemen
serta mengumpulkan informasi serta data-data. Objek yang diamati dan
diteliti adalah proses manajemen dalam melaksanakan sebuah event serta
peran serta masyarakat dalam mengikuti sebuah event.
b. Wawancara
Wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini
dilakukan oleh pihak kedua, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas
pertanyaan yang diajukan.Wawancara dapat dilakukan secara langsung
dengan bertatap muka atau melalui telepon.
Dalam penulisan ini wawancara dilakukan dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan yang telah disusun sebagai pedoman wawancara
dengan penentuan nara sumber/informan yang dilakukan dengan teknik
porposif. Wawancara ini diperoleh dari bebepara informan, antara lain
Staf Mataya Arts And Heritage serta Masyarakat Kota Solo.
c. Studi Pustaka
Adalah mempelajari buku buku referensi yang berhubungan dengan
naskah untuk mendapatkan data sebagai landasan dalam membahas
kenyataan penelitian sehingga nantinya dapat mendukung kegiatan
penelitian. Studi pustaka dilakukan dengan mengunjungi Perpustakaan
Pusatdi Universitas Sebelas Maret, Lab.Tour, Gramedia.
commit to user
Studi Dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditunjukan untuk
memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi
laporan-laporan yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
foto-foto, film dokumen dan data yang relevan untuk penelitian
(Sugiarto,2002:86).
Studi Dokumen ini diperoleh dari beberapa informan,yaitu antara lain
Staf Event Orgenaizer Mataya Arts And Heritage dan masyarakat yang
berpartisipasi dalam event tersebut.
3. Analisis Data
Pada tahap ini data dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk menjawab
persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Analisa yang digunakan adalah
analisa deskriptif kualitatif. Metode analisa deskriptif kualitatif adalah penelitian
yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena
atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
(Kusmayadi dan Endar Sugiarto,2000:29).
Analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah teknik analisis
diskriptif kualitatif dimana dalam penelitian ini penulis dapat memberikan
gambaran secara sistematis dan akurat tentang data-data manajemen event budaya
G.Sistematika Penelitian
Bab I, pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data dan sistematika penelitian.
Bab II, pada bab ini membahas landasan teori tentang keadaan umum Kota
Solo, sejarah singkat Kota Solo, tradisi event kebudayaan Kota Solo, Event
Organizer yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo, Syarat-syarat Event
Organizer yang dapat bekerja sama dengan pemerintah, sistem pembayaran yang
ada pada Pemerintah Kota Solo, Evaluasi event yang ada di Pemerintah Kota
Solo.
Bab III, pada bab ini membahas sejarah Mataya Arts And Heritage,
Struktur organisasi Mataya Arts And Heriatage, manajemen Mataya Arts And
Heritage, membahas peran serta masyarakat dalam mengikuti event budaya yang
dilaksanakan oleh Mataya Arts And Heritage, membahas pengembangan event
budaya oleh Mataya Arts And Heritage, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh
Mataya Arts And Heritage.
commit to user
BAB II
GAMBARAN UMUM EVENT KEBUDAYAAN SEBAGAI
DAYA TARIK WISATA DI KOTA SOLO
A. Keadaan Umum Kota Solo
Secara geografis Kota Solo terletak di dataran rendah di ketinggian kurang
lebih 92 m dari permukaan laut. Kota dengan luas 44,06 km2 ini berbatasan
dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara,
Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan
Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Kota Solo berada sekitar 65 km timur
laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung
Merbabu dan Merapi (tinggi 3115 m) di bagian barat, dan Gunung Lawu (tinggi
2806 m) di bagian timur. Di sebelah selatan terbentang Pegunungan Sewu. Tanah
di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang
di Jawa, dengan beberapa anak sungai di sekitar sungai Bengawan Solo. Kota
Solo terbagi menjadi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasar
Kliwon, Jebres dan Banjarsari (Badan Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:3).
Jumlah penduduk Kota Solo berdasarkan hasil sementara Sensus
Penduduk pada tahun 2010 adalah 500.642 jiwa dimana jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki yakni 257.279 jiwa perempuan
dan 243.363 jiwa laki-laki. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap
100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Pertumbuhan penduduk mencapai
1,01 % per tahunya. Kehidupan beragama yang harmonis sangat didambakan
masyarakat. Hal ini terlihat dari tempat-tempat peribadatan yang ada di sekitar
warga seperti masjid, gereja, dan pesantren. Sistem kepercayaan yang dianut di
Kota Solo adalah 5 kepercayaan yang di anut di Indonesia yaitu Islam, Kristen
Katholik, Kristen Protestan, Budha, dan Hindu. Kota Solo memiliki beberapa
kelompok etnik terdapat etnik Arab yang bertempat di daerah Pasar Kliwon dan
sekitarnya kelompok etnik Arab sering mengadakan event yang bersifat religi,
Etnik Tiong Hoa yang tersebar di beberapa daerah di Kota Solo salah satu tempat
yang sering dijadikan tempat untuk berbagai event yang dilaksanakan oleh etnik
Tiong Hoa salah satunya adalah Pasar Gede dan etnik Jawa yang juga tersebar di
seluruh Kota Solo. Etnik Jawa di Kota Solo masih menjunjung tinggi budaya
sejarah nenek moyang oleh sebab itu tak dapat dipungkiri etnik Jawa sering
mengadakan event-event kebudayaan yang bersifat religi dan sejarah (Badan
Pusat Statistik Kota Surakarta,2010:6,43).
B. Sejarah Singkat Kota Solo
Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan
kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi,
keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah
kerajaan, di Solo berdiri dua keraton : Kasunanan Surakarta dan Praja
Mangkunegaran, menjadikan Kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi.
Status Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
commit to user
membawahi Karesidenan Surakarta ( Residentie Soerakarta ). Tanggal 16 Juni
diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern
(www.google/wikipedia.org.com, diakses tanggal 2 Juni 2011).
Sejarah membawa Kota Solo memiliki banyak bangunan bersejarah di
Surakarta, mulai dari bangunan ibadah, bangunan umum, keraton, hingga
bangunan militer. Selain Keraton Surakarta ( dibangun 1675 ) dan Keraton
Mangkunegaran ( dibangun 1757 ), terdapat pula Benteng Vastenburg
peninggalan Belanda. Pada tahun 1997 telah didata terdapat beberapa peninggalan
sejarah di Solo yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan
kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur jalan, dan taman kota
dan sekarang sering dijadikan tempat untuk mengadakan event-event budaya Kota
Surakarta (www.google/wikipedia.org.com, diakses tanggal 2 Juni 2011).
C. Tradisi Budaya Kota Solo
Pengertian kebudayaan dijelaskan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan
batin ( akal budi ) manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat,
sedangkan istilah budaya sebagai : pikiran, akal budi, hasil budaya, adat istiadat,
mengenai kebudayaan yang telah berkembang dan sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaanyang sudah sukar diubah (Budiono Kusumohamidjojo,2009:34,35).
Pengertian event kebudayaan adalah kegiatan yang bersifat budaya yang
dilakukan pada saat tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terkadang
dalam mengembangkan pariwisata khususnya dibidang event budaya sering
mengadakan event budaya untuk menarik minat wisatawan lokal dan
mancanegara dan penyelenggaraan event budaya tersebut tidak terlepas dengan
pihak-pihak yang membantu salah satunya adalah event organizer. Berbagai event
budaya diselenggarakan di Kota Solo dibagi menjadi 3 klasifikasi diantaranya :
1. Event Budaya
Event budaya tidak dapat lepas kaitannya dengan sejarah dan seni di Kota
Solo. Event budaya diselenggarakan untuk mengenang, memperingati suatu
proses sejarah dan menggelar event yang memiliki nilai seni yang dapat
dipromosikan menjadi daya tarik wisata di Kota Solo. Adapun Even budaya
yang diselenggarakan di Kota Solo antara lain adalah :
a. Festival Ketoprak
Festival Ketoprak digelar di Gedung Kesenian Balekambang, yaitu
pementasan group-group ketoprak yang ada di Kota Solo.
Gambar.1
commit to user b. Solo Carnaval
Solo Carnaval yaitu Karnaval Budaya dalam rangka peringatan Hari Jadi
ke-266 Kota Solo dan digelar di Jalan Slamet Riyadi.
Gambar.2
Solo Carnaval.<http://media.photobucket.com/solo carnaval> .(diakses
tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Solo Carnaval di Jalan Slamet Riyadi.
c. Festival Tirtonadi
Festival Tirtonadi yaitu pagelaran seni budaya berupa tari, seni lukis,
instalasi bertema air. Dimeriahkan juga dengan pasar rakyat dan karnaval
budaya. Diselenggarakan di pelataran Sungai Kalianyar.
Gambar.3
Festival Tirtonadi.<http://nasionalisrakyatmerdeka.files.wordpress.com>
.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Festifal Tirtonadi yang
d. Mahesa Lawung
Mahesa Lawung adalah Ritual adat Keraton Kasunanan Surakarta untuk
memohon keselamatan dan supaya terhindar dari segala macam
marabahaya. Peserta upacara berangkat dari Gondorasan ke Bangsal
Sewayana Keraton Surakarta kemudian seterusnya menuju ke Hutan
Krendawahana di Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar ( 14 km arah
utara Kota Solo ). Tempat ini dianggap sakral dan merupakan tempat
semedi para leluhur Keraton Mataram.
Gambar.4
Mahesa Lawung.<http://files-solo.files.webnote.com>.(diakses tanggal 8
Juli 2011 pukul 18.15).Mahesa Lawung di Keraton Surakarta.
e. Bengawan Travel Mart
Gambar.5
Bengawan Travel Mart.<http://www.solopos.com/dokumen>.(diakses
commit to user f. Solo Menari
Solo Menari adalah pertujukan seni tari sehari penuh di sepanjang jalan
utama Kota Solo.
Gambar.6
Solo Menari.<http://www.solopos.com/dokumen>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Peserta Solo Menari sedang menampilkan atraksi tari
di Jalan Slamet Riyadi.
g. Mangkunegaraan Performing Art
Mangkunegaraan Performing Art adalah pentas seni budaya karya adi
luhung Dinasti Mangkunegaran yang diselenggarakan di Pura
Mangkunegaran.
Gambar.7
Media Indonesia. Mangkunegaran Performing Art.
<http://www.mediaindonesia.com.dokumen/2011>.(diakses tanggal 8
h. Solo Kampung Art
Solo Kampung Art adalah pementasan seni yang menampilkan
seniman-seniman kampung dan memperingati hari jadi Kota Solo.
Diselenggarakan di Kawasan Monumen 45 Banjarsari.
Gambar.8
Solo Kampung Art. <http.www.solopos.com/dokumen>.(diakses tanggal
8 Juli 2011 pukul 18.15). Walikota Solo Jokowi melihat hasil kerajianan
tangan salah satu stand yang ada di pameran.
i. Solo Batik Carnival
Karnaval yang diselenggarakan di Jalan Slamet Riyadi. SBC digelar
untuk mengangkat citra batik dan Kota Solo sebagai Kota Batik.
Gambar.9
Solo Batik Carnival.<http://icankkecil.files.wordpress.com>.(diakses
commit to user j. Keraton Art Festival
Keraton Art Festival adalah ajang yang mempertunjukan warisan budaya
Keraton yang tangible ( koleksi pusaka, peninggalan artefak, dll ) serta
yang intangible ( upacara adat, peragaan busana keraton ) yang
diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta.
Gambar.10
Keraton Art Festival.<http://s3.hubimg.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pementasan seni pembukaan Keraton Art Festival.
k. Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII
Upacara peringatan kenaikan tahta SISKS Paku Buwono XIII. Dalam
acara ini dipergelarkan tarian sakral Bedaya Ketawang yang
diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta.
Gambar.11
Tinggalan Jumenengan Dalem Ke-7 XIII.
<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul
l. Solo International Performing Art
Sebuah pentas seni pertunjukan yang digelar di Pamedan
Mangkunegaran yang menampilkan kekayaan pusaka non bendawi
(intangible heritage), tidak hanya dari Solo tetapi juga dari daerah-daerah
lain di Indonesia serta dari mancanegara.
Gambar.12
Solo International Performing Art.<http://www.solopos.com>.(diakses
tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Kemeriahan Solo International
Performing Art.
m.Solo Batik Fashion
Penampilan busana berbahan dasar batik dari para desainer yang
diselenggarakan di Komplek Balai Kota.
Gambar.13
Solo Batik Fashion.<http://www.tokobatikmodern.com>.(diakses
commit to user n. Solo Culinary Festival
Menampilkan keanekaragaman makanan dan minuman Khas Jawa
khususnya Solo. Ditampilkan pula makanan khas daerah-daerah lain di
Indonesia serta mancanegara.
Gambar.14
Solo Culinary Festival.<http://files.explore-solo.webnote.com>.(diakses
tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Solo Culinary Festival.
o. Pentas Wayang Orang Gabungan
Diselenggarakan di Gedung Wayang Orang Sriwedari yang menampilkan
pagelaran gabungan kelompok-kelompok wayang orang yang masih
lestari hingga saat ini.
Gambar.15
Pentas Wayang Orang Gabungan di Teater Sriwedari Solo
.<http://files.exploresolo.webnote.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011
p. Solo Keroncong Festival
Solo Keroncong Festival diselenggarakan di kawasan Mangkunegaran
dan menampilkan para seniman keroncong nasional maupun lokal, dalam
upaya melestarikan musik tradisi dan memupuk rasa nasionalisme.
Gambar.16
Solo Keroncong Festival.<http://lintassolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Solo Keroncong Festival di Kawasan
Mangkunegara.
q. Grand Final Cipta Lagu Keroncong
Puncak acara lomba cipta lagu-lagu keroncong yang digelar dalam upaya
untuk melestarikan seni keroncong.
Gambar.17
Grand Final Cipta Lagu Keroncong.<http://gopergi.com>.(diakses
commit to user r. Bengawan Solo Gethek Festival
Bertempat di Langenharjo Jurog yaitu kontes gethek untuk mengenang
dan melestarikan masa-masa Bengawan Solo sebagai alat transportasi
utama.
Gambar.18
Bengawan Solo Gethek Festival .<http://gopergi.com>.(diakses tanggal 8
Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Bengawan Solo Gethek Festival.
s. Pasar Seni Balekambang
Menyuguhkan pentas seni, budaya maupun lukisan yang merupakan
rangkaian peringatan HUT Taman Balekambang.
Gambar.19
Pasar Seni Balekambang .<http://melayuonline.com>.(diakses tanggal 8
t. Javanesse Theatrical
Pementasan teater Jawa.
Gambar.20
Javanesse Theatrical.<http://melayuonline.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pementasan Javanesse Theatrical.
u. Kirap Apem Sewu
Kirap yang digelar warga Kampung Sewu, Jebres, sebuah kawasan di
tepian Bengawan Solo. Ada 1000 apem yang di kirabkan di sekeliling
kampung.
Gambar.21
Kirap Apem Sewu.<http://www.pasarsolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli
commit to user
v. Wiyosan Jumeneng SP KGPAA Mangkoe Nagoro IX
Diselenggarakan di Pura Mangkunegaran yaitu event budaya peringatan
naik tahta Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati ( KGPAA ) Mangkoe
Nagoro (MN) IX, penguasa Pura Mangkunegaran Solo.
Gambar.22
Wiyosan Jumeneng SPKGPAA Mangkoe Nagoro
IX.<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul
18.15).Pelaksanaan Wiyosan Jumeneng SPKGPAA Mangkoe Nagoro IX.
w.Kirab Malam 1 Sura
Diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta dan di Pura
Mangkunegaran yaitu perayaan tahun baru menurut Kalender Jawa.
Gambar.23
Kirab Malam 1 Sura.<http://3.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli
x. Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun Baru
Menampilkan atraksi budaya dan pesta kembang api menyongsong
pergantian tahun 2012 (Calender of cultural event solo,2011,3-9).
Gambar.24
Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun Baru
.<http://halosolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011 pukul
18.15).Pelaksanaan Pesta Budaya Dan Kembang Api Malam Tahun
Baru.
2. Event Religi
Kota Solo terdiri dari masyarakat yang beragam dan memiliki etnik yang
berbeda-beda oleh karena itu tidak dipungkiri terdapat masyarakat yang berasal
dari etnik Jawa, Arab, Tiong Hoa, Batak, Bugis dan memiliki kepercayaan
sendiri-sendiri. Setiap etnik memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk
commit to user a. Grebeg Sudiro
Bertempat di Pasar Gede adalah acara yang digelar untuk memeriahkan
tahun baru Imlek Gunungan dari ribuan kue keranjang dikirabkan di
sekitar pasar Gede.
Gambar.25
Grebeg Sudiro.<http://pasarsolo/kotasolo.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Grebeg Sudiro.
b. Sekaten
Sekaten adalah ritual untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhamad
SAW yang dimeriahkan berbagai pertunjukan dan pasar rakyat yang
memasarkan souvenir dan kerajinan tangan lainnya bertempat di
Alun-Alun Utara Keraton Kasunanan Kota Solo.
Gambar.26
Sekaten.<http://wisatasolo.netne.net.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011
c. Malem Selikuran
Bertempat di Keraton Kasunanan Surakarta dan Taman Sriwedari
merupakan ritual traditional Keraton Kasunanan Surakarta dan
masyarakat untuk memperingati Nuzurul Qur’an yang ditandai dengan
kirab 1000 tumpeng.
Gambar.27
Malem Selikuran.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Malem Selikuran di Keraton Kasunanan
Surakarta.
d. Grebeg Mulud
Diselenggarakan di Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung
adalah puncak dari perayaan sekaten dengan keluarnya gunungan dari
Keraton menuju Masjid Agung.
Gambar.28
Grebeg Mulud.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011
commit to user e. Bakdan Ing Balekambang
Pementasan seni pasca lebaran di Taman Balekambang.
Gambar.29
Bakdan Ing Balekambang.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8
Juli 2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Bakdan Ing Balekambang di
Pelataran Balekambang.
f. Grebeg Syawalan
Bertempat di Keraton Kasunanan Surakarta dan Masjid Agung yaitu
upacara traditional yang digelar berkaitan dengan Hari Raya Idhul Fitri.
Gambar.30
Grebeg Syawalan.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli
g. Pekan Syawalan Jurog
Rangkaian peringatan syawalan yang dipusatkan di Taman Satwa Taru
Jurog. (Calender of cultural event solo,2011,1-3)
Gambar.31
Pekan Syawalan Jurog.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8 Juli
2011 pukul 18.15).Pelaksanaan Pekan Syawalan Jurog.
3. Event Kreasi Anak
Event Kreasi Anak adalah kegiatan yang bertujuan untuk menampilkan
kreatifitas anak-anak sekolah, pentas seni, unjuk prestasi dan memberi pelajaran
kemandirian pelajar dalam nuansa budaya. Adapun Event Kreasi Anak
diantaranya adalah :
a. Festival Dolanan Bocah
Diselenggarakan di Kawasan Gladak yaitu atraksi permainan anak-anak
commit to user Gambar.32
Festival Dolanan Bocah.<http://media.photo.bucket.com>.(diakses
tanggal 8 Juli 2011 pukul 18.15).Spanduk Festival Dolanan Bocah di
Jalan Slamet Riyadi.
b. Kreatif Anak Sekolah Solo
Bertempat di Kawasan Mangkunegaran yaitu ajang untuk menampilkan
kreatifitas anak-anak sekolah, pentas seni, dsb.
Gambar.33
Kreatif Anak Sekolah Solo.<http://www.solopos.com>.(diakses tanggal 8
Juli 2011 pukul 18.15).Peserta Kreatif Anak Sekolah Solo.
c. Kemah Budaya
Diselenggarakan di Lapangan Kota Barat yaitu sebuah pembelajaran
Gambar.34
Kemah Budaya.<http://4.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011
pukul 18.15).Peserta Kemah Budaya.
d. Wayang Bocah
Bertempat di Gedung Wayang Orang Sriwedari yaitu pentas wayang
orang yang dimainkan oleh anak-anak dari kelompok-kelompok seni dan
sanggar-sanggar di Kota Solo dan daerah-daerah sekitarnya (Calender of
cultural event solo,2011,9-11).
Gambar.35
Wayang Bocah.<http://2.bp.blogspot.com>.(diakses tanggal 8 Juli 2011
commit to user
D. Event Organizer Yang Bekerja Sama Dengan Pemerintah Kota Solo
Pemerintah Kota Solo dalam menyelenggarakan sebuah event budaya
dilaksanakan dengan jalan kerja sama dengan event organizer yang bergerak
dibidang pariwisata khususnya event kebudayaan. Event organizer menjalankan
tugasnya sebagai pelaksana sebuah event, selain bekerja sama dengan event
organizer Pemerintah Kota Solo juga bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang
bergerak dibidang event budaya seperti komunitas seniman. Komunitas seniman
yang terpilih adalah komunitas yang memenuhi syarat dari Pemerintah Kota Solo
untuk dapat mengadakan kontrak kerja dengan Pemerintah Kota Solo. Komunitas
seniman tersebut memiliki tugas yang sama dengan event organizer yaitu
melaksanakan event budaya yang ada di Kota Solo. Komunitas seniman tersebut
adalah perkumpulan dari seniman - seniman yang ada di Kota Solo, dan
mempunyai bakat di bidang seni dan budaya.
Event organizer dan komunitas seniman yang bekerjasama dengan
Pemerintah Kota Solo yang bergerak dibidang event budaya antara lain adalah :
1. Event organizer Mataya Arts And Heritage.
2. CV Beat Production.
3. Komunitas seniman Rumah Budaya.
4. Komunitas seniman Sanggar Sarutama (Wawancara dengan Sudyanto,27 Juni
E. Syarat-Syarat Event Organizer Yang Dapat Bekerjasama Dengan Pihak Pemerintah Kota Solo
Pemerintah Kota Solo dalam melaksanakan kerja sama dengan event
organizer memiliki beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh event organizer,
apabila event organizer tersebut belum melengkapi syarat tersebut berarti tidak
dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo. Syarat-syarat tersebut antara
lain :
1. Legal
Legal artinya event organizer tersebut telah mendapatkan rekomendasi
sebagai event organizer resmi yang bergerak dibidang budaya.
2. Memiliki NPWP ( Nomor Penduduk Wajib Pajak )
Event Organizer wajib memiliki NPWP. NPWP adalah surat yang
dikeluarkan oleh direktorat perpajakan yang menerangkan bahwa Event Organizer
tersebut telah membayar pajak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia.
3. Memiliki SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan )
SIUP adalah dokumen yang menerangkan bahwa event organizer tersebut
bergerak dibidang pariwisata khususnya event budaya.
4. Memiliki TDP ( Tanda Daftar Perusahaan )
Event organizer yang dapat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo
wajib memiliki TDP yang terdaftar di Kota Solo ( Wawancara dengan
commit to user
F. Sistem Pembayaran Saat Pemerintah Kota Solo Bekerjasama Dengan
Event Organizer
Pemerintah Kota Solo sebelum melaksanakan event budaya terlebih dahulu
mengadakan pertemuan dengan pihak event organizer untuk mendapatkan
persetujuan atau kontrak kerja sama. Event organizer sebelumnya telah membuat
proposal event budaya yang harus mendapatkan persetujuan oleh pihak
Pemerintah Kota Solo, sebelum menyetujui proposal event yang diselenggarakan
oleh pihak event organizer. Pemerintah Kota Solo memeriksa dan menyinergikan
dengan anggaran yang ada dalam melaksanakan sebuah event. Proposal yang
diajukan oleh event organizer apabila telah disetujui akan terbentuk kontrak kerja
sama antara pihak event organizer dengan pihak Pemerintah Kota Solo dan akan
menyelenggarakan event budaya sesuai dengan ketentuan kedua belah pihak.
Pemerintah Kota Solo dalam menyelenggarakan event budaya telah
memiliki anggaran dana yang terdapat di DPASKPD ( Dokumen Pelaksana
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah ). Dalam DPASKPD tersebut terdapat
prediksi anggaran dari Dinas Pariwisata Kota Solo untuk menyelenggarakan event
budaya, yang mempertimbangkan faktor opimalisasi dan minimalisasi anggaran
untuk mewujudkan event budaya yang berhasil. Faktor optimalisasi dan faktor
minimalisasi dilihat dari kepentingan dalam pembuatan event budaya ada
anggaran yang perlu dikurangi dan ada juga yang perlu ditambah tergantung
G. Evaluasi Event budaya yang dilaksanakan Pemerintah Kota Solo dengan
Event Organizer
Pemerintah Kota Solo memiliki Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan ( PPHP )
dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk membuat dan mengeveluasi setiap event
budaya yang diselenggarakan oleh event organizer. Panitia tersebut bertugas
memantau kegiatan event budaya di lapangan dan hasil pantauan event budaya
akan dipertanggung jawabkan pada saat event budaya tersebut berakhir oleh event
commit to user
BAB III
USAHA PENGEMBANGAN EVENT KEBUDAYAAN OLEH
MATAYA ARTS AND HERITAGE
A. Deskripsi Profil Mataya Arts And Heritage
1. Sejarah berdirinya Mataya Arts And Heritage
Mataya Arts And Heritage didirikan pada 8 Oktober 1996 sebagai organisasi
jaringan kerja untuk kebudayaan yang bertempat di Solo, dan sampai saat ini aktif
dalam penyelenggaraan event kebudayaan. Dalam perjalanannya sejak tahun 2006
Mataya Arts And Heritage menyadari dan menganggap penting
menyelenggarakan kesenian di tempat umum (public space) sebagai bagian dari
membangun dan mencintai warisan budaya (heritage). Mataya Arts And Heritage
menilai penting mengadakan event budaya di tempat-tempat yang memiliki nilai
sejarah di Kota Solo (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).
Mataya Arts And Heritage menganggap peninggalan seni dan budaya dapat
menjadi komunikasi kultural yang sangat bermanfaat untuk pelesterian budaya.
Permasalahan perkotaan yang semakin kompleks dimana banyak tangible
heritage banyak yang hilang/rusak diakibatkan oleh arus urbanisasi makin
meningkat, kerusuhan kota, pembongkaran bangunan bersejarah, bencana alam,
dan lain-lain akan mengakibatkan warisan budaya tersebut semakin terkikis dan
hilang. Tangible heritage adalah warisan budaya yang berupa benda yang masih
dapat kita lihat berupa arsitektur bangunan bersejarah, candi, museum, situs dan
lain-lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10 Mei 2011).
Mataya Arts And Heritage beranggapan saat era masyarakat audiovisual
sekarang ini yang mulai menggunakan akses-akses dunia dengan cepat,
masyarakat semakin menjauhi intangible heritage. Intangible heritage adalah
warisan budaya yang tidak berwujud tetapi dapat kita nikmati keberadaanya.
Intangible Heritage contohnya adalah tari, musik, tradisi lisan, perayaan seni
tradisi, dan lain-lain.
Mataya Arts And Heritage akan memberi makna kembali kedua jenis
heritage tersebut di dalam pertumbuhan masyarakat kota dalam perspektif
modern lewat penyelenggaraan peristiwa kesenian sekitar, misalnya
kampung-kampung, museum, bangunan arsitektur bersejarah, pasar tradisional dll. Dengan
demikian heritage bukan hanya sebagai masa lalu saja, namun memaknai kembali
heritage dengan nilai-nilai baru sebagai pusaka untuk generasi mendatang. Tahun
2006 Mataya Production berganti nama menjadi Mataya Arts And Heritage yang
sampai saat ini setiap tahun mengelola dan menggelar 3 Festival kesenian di
ruang-ruang Publik di Kota Solo secara aktif yaitu Temu Koreografer Wanita,
Solo Dance Festival dan Festival Seni Pasar Kumandang (Wawancara dengan
Heru Prasetyo, 10 Mei 2011).
Mataya Arts And Heritage sepanjang tahun 2007-2011 setiap sebulan sekali
menggelar program-program Workshop seni ( batik, keramik, tari, janur ) untuk
anak-anak dan menggelar pementasan kesenian Tradisional di ruang-ruang publik
Kota Solo setiap bulan sepanjang tahun 2008-2009 sebagai gerakan pelestarian
dan pengembangan pusaka budaya Solo. Untuk mendorong tumbuhnya industri
commit to user
kreatif antara lain : Srawung Batik, One Day Solo Creative Industry & Solo
Power Design Festival (Wawancara dengan Heru Prasetyo, 10 Mei 2011).
2. Stuktur Organisasi Mataya Arts And Heritage
Mataya Arts And Heritage sebagai event organizer perlu mempunyai
struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi yang dimiliki adalah sebagai
berikut :
Gambar.36 Struktur Organisasi Mataya Arts And Heritage
Tugas dan tanggung jawab setiap bagian di Mataya Arts And Heritage
a. Direktur : Bertanggung jawab terhadap semua mekanisme kerja sebuah event
budaya. Direktur Mataya Arts And Heritage saat ini dijabat oleh Bapak Heru
Prasetya.
b. Sekertaris : bertugas dan bertanggung jawab menangani bagian surat menyurat.
c. Bendahara : bertugas dan bertanggung jawab menangani aliran keuangan.
Bendahara Mataya Arts And Heritage saat ini dijabat oleh Ibu Endang
Pujiastuti.
d. Koordinator Pelaksana : bertanggung jawab pada bagian pelaksanaan event
budaya dan bertugas memantau jalanya event budaya di lapangan. Koordinator
Mataya Arts And Heritage adalah Taufik Achmad.
e. Seksi Publikasi dan dokumentasi : bertugas menangani pemasangan baliho,
famlet, poster, sebelum diadakanya event budaya dan bertugas
mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan saat event budaya berlangsung.
Seksi publikasi dan dokumentasi Mataya Arts And Heritage adalah Adi.
f. Seksi acara : bertugas pada saat pelaksanaan event budaya, mengatur kegiatan
sesuai dengan proposal event budaya yang dibuat. Seksi Acara MatayaArts
And Heritage adalah Danu Putra Wijaya.
g. Seksi artistik : bertugas menangani pembuatan dekorasi seni baik yang di
gunakan untuk iklan maupun pada saat event berlangsung.Seksi Artistik
Mataya Arts And Heritage adalah Kris Wahyudi.
h. Seksi hubungan masyarakat : bertugas mencari peserta yang mengikuti
kegiatan event budaya. Seksi hubungan masyarakat adalah Adi.
i. Freelance : bertugas membantu penyelenggaraan event budaya mulai dari
membantu menangani tempat registrasi sampai tahap eveluasi event budaya.
Freelance Mataya Arts And Heritage mulai dari pelajar sampai mahasiswa lain
commit to user 3. Manajemen Mataya Arts And Heritage
Pelaksanaan event budaya tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak
memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan event budaya.
Mataya Arts And Heritage adalah event organizer yang juga menerapkan fungsi
dasar dalam manajemen diantaranya adalah :
a. Planning
Planning yaitu perencanaan yang meliputi penentuan tujuan dan
tindakan, prosedur, rencana pengembangan, dan mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan. Mataya Arts And Heritage sebelum
mengadakan event budaya terlebih dahulu merencanakan gagasan ide
yang akan dituangkan dalam event budaya, merencanakan dengan
stakeholders mana saja yang akan bekerjasama, dan merencanakan
pengembangan event budaya yang akan dilaksanakan.
b. Organising
Organising yaitu pengorganisasian meliputi pembagian tugas dan
wewenang, membuat jaringan kerja dan penyusunan aktifitas-aktifitas
yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Mataya Arts And Heritage
setelah merencanakan gagasan event budaya kemudian mengorganisasi
jaringan kerja agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.
c. Actuating.
Actuating merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terkait dengan
proses leading ( pemimpin ) dan staffing ( karyawan ).
Leading yaitu mencakup perintah, motivasi, cara kepemimpinan. Mataya
Arts And Heritage mempunyai ketua yang bertanggung jawab dan
memiliki jiwa kepemimpinan.
2) Staffing
Staffing adalah penentuan jenis SDM yang akan direkrut, penyeleksian,
dan pelatihan. Mataya Arts And Heritage setelah merencanakan gagasan
event budaya, mengorganisasi jaringan kerja kemudian membuat panitia
pembuatan event budaya yang terbagi menjadi seksi-seksi yang terlibat
dalam pembuatan event budaya. Setiap orang memiliki tugas, wewenang
dan tanggung jawab sesuai dengan pembagian tugas dan kemampuan
yang dimiliki.
d. Contolling
Controling yaitu fungsi pengawasan yang menentukan standarisasi dan
evaluasi agar semua sasaran dan tujuan pembuatan event budaya sesuai
dengan rencana yang disusun. Mataya Arts And Heritage dalam
menyelenggarakan event budaya memberikan pengarahan terhadap staf
yang terlibat dalam pembuatan event budaya serta memberikan perbaikan
berupa saran kepada hal-hal yang menyimpang agar tidak terulang pada
event budaya selanjutnya.
Manajemen pelaksanaan event budaya membutuhkan stakeholder yang
mendukung pengembangan event tersebut. Stakeholder yang mendukung
keberhasilan event budaya yaitu :
a. Seniman : seniman sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan event
commit to user
agar menarik masyarakat untuk mengikuti pelaksanaan event budaya
yang diadakan.
b. Instansi Pemerintah : tidak dapat dipungkiri bahwa berhasilnya event
budaya tidak terlepas dari pihak - pihak yang membantu dalam
memperlancar jalanya event budaya. Pihak yang terlibat adalah
Pemerintah Kota Solo.
c. Masyarakat : Mataya Arts And Heritage sebagai bagian dari masyarakat
juga memberikan dampak pada pelaksanaan sebuah event budaya.
Mataya Arts And Heritage juga berperan sebagai penyelenggara yang
harus bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solo dan seniman yang
menampilkan atraksi budaya lain (Wawancara dengan Heru Prasetyo,10
Mei 2011).
4. Visi Dan Misi Mataya Arts And Heritage a. Visi
Memaknai kembali nilai-nilai historis kemanusiaan dengan nilai-nilai
baru pada tangible heritage dan intangible heritage sebagai bagian
pertumbuhan masyarakat kota dalam perspektif kekinian.
b. Misi
1) Menghidupkan spirit masyarakat kota dalam mencintai heritage dalam
bentuk penyelenggaraan peristiwa kesenian.
2) Membangun kesadaran bersama masyarakat untuk peduli dan merawat
heritage demi generasi mendatang (wawancara dengan Heru Prasetyo,