• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY

DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

JHON RENOLD SIREGAR

NIM. 8126132056

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN

MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY

DI SMAN 04 MERLUNG KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROPINSI JAMBI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

JHON RENOLD SIREGAR

NIM. 8126132056

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRACT

Jhon Renold Siregar, Improved Teachers’ Skills Uses Learning Media Through Lesson Study in SMAN 04 Merlung Residence of Tanjung Jabung Barat Province of Jambi. Thesis, Graduate Program Education Administration, State University of Medan, 2014.

(7)

ABSTRAK

Jhon Renold Siregar, Peningkatan Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Lesson Study Di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Tesis, Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2014.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa. Berkat kasih dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.

Sebagai salah satu unsur dari pendidikan, pengawas pendidikan atau supervisor adalah persona yang ikut mempengaruhi bagaimana proses belajar mengajar di sekolah dapat terlaksana dengan baik dan selaras dengan tujuan dari pendidikan itu sendiri, maka sudah saatnya supervisor diberi porsi yang lebih lagi yaitu sebagai penjamin mutu dari proses pembelajaran yang ada di sekolah.

Sebagai rasa syukur kami atas tersusunnya proposal penelitian ini, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung diantaranya adalah:

1. Direktorat P2TK Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2 Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri Medan (Unimed).

2. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 3. Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

(9)

5. Bapak Pembimbing I Dr.Irsan Rangkuti, M.Si. dan Bapak Pembimbing II Dr. Drs. Sukarman Purba, M.Pd. yang telah memberikan bimbingan dan dorongan moril kepada peneliti agar terus dapat melakukan penelitian.

6. Kepada penguji narasumber Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd., Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. yang telah memberikan kritik dan saran untuk menyempurnakan tesis ini.

7. Teman-teman Prodi Administrasi Pendidikan (AP) Konsentrasi Kepengawasan Angkatan 2012 yang telah dengan sabar dan ikhlas mau berbagi dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.

8. Istri saya tercinta Jemi Carter Simanjuntak, anak kami terkasih Recardo Saputra Siregar dan Karina Putri Delima Siregar, kedua orangtua saya DM Siregar dan SH Simanjuntak, serta kedua mertua saya MH Simanjuntak dan T Sinaga yang selalu menjadi pemicu semangat utama saya dalam menjalani tugas dan beban kerja selama kuliah.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Akhir kata “Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna”,

saya selalu membutuhkan kritik dan saran atas kekurangan tesis ini.

Medan, 30 Mei 2014

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Batasan Masalah ... 12

D. Rumusan Masalah ... 12

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN RELEVAN, KE - RANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka ... 14

1. Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembe- lajaran ... 14

2. Keterampilan Guru Menggunakan Media Powerpoint 25 3. Lesson Study ... 29

B. Penelitian Relevan ... 41

C. Kerangka Berpikir ... 47

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

B. Subjek Penelitian ... 51

C. Jenis Penelitian ... 52

D. Prosedur Tindakan ... 52

E. Skenario Pelaksanaan Tindakan ... 55

F. Defenisi Operasional ... 62

G. Teknik Pengumpulan Data ... 63

H. Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 66

I. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 71

Siklus ke-1 ... 73

Siklus ke-2 ... 85

B. Pembahasan ... 95

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 100

B. Implikasi ... 101

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN ... 108

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kriteria pemilihan media pembelajaran... ... 25

Tabel 2.2. Kegiatan operasional Lesson Study ... ... 37

Tabel 3.1. Daftar nama subjek ... ... 51

Tabel 3.2. Skenario pelaksanaan tindakan ... ... 55

Tabel 3.3. Kisi-kisi angket observasi awal analisis ... ... 63

Tabel 3.4. Kisi-kisi lembar observasi keterampilan ... 64

Tabel 3.5. Kisi-kisi instrumen penilaian media ... ... 65

Tabel 3.6. Perhitungan nilai angket observasi ... 67

Tabel 3.7. Perhitungan nilai keterampilan guru ... 67

Tabel 3.8. Perhitungan nilai instrumen media ... 68

Tabel 4.1. Hasil angket observasi awal analisis penerapan media pembelajaran ... 71

Tabel 4.2. Hasil observasi keterampilan guru menggunakan media powerpoint pada siklus ke-1 ... ... 78

Tabel 4.3. Hasil observasi penilaian media powerpoint guru pada siklus ke-1 ... ... 79

Tabel 4.4. Hasil observasi pelaksanaan lesson study oleh pengawas terhadap peneliti pada siklus ke-1... 80

Tabel 4.5. Hasil angket observasi akhir analisis penerapan media pembelajaran ... ... 87

Tabel 4.6. Hasil observasi keterampilan guru menggunakan media powerpoint pada siklus ke-2 ... 89

Tabel 4.7. Hasil observasi penilaian media powerpoint guru di siklus ke-2 ... ... 90

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Posisi media dalam sistem pembelajaran 20 Gambar 2.2. Siklus Lesson Study ... ... 38 Gambar 4.1. Grafik hasil observasi terhadap keterampilan

guru menggunakan media pada siklus ke-1... 78 Gambar 4.2. Grafik hasil penilaian terhadap media

powerpoint guru pada siklus ke-1 ... 79 Gambar 4.3. Grafik penilaian observasi terhadap

pelaksanaan lesson study pada siklus ke-1 ... 80 Gambar 4.4. Grafik hasil observasi terhadap keterampilan

guru menggunakan media siklus ke-2 ... 89 Gambar 4.5. Grafik hasil penilaian terhadap media

powerpoint guru pada siklus ke-2 ... 90 Gambar 4.6. Grafik penilaian observasi terhadap

pelaksanaan lesson study pada siklus ke-2 ... ... 92 Gambar 4.7. Skema Pelaksanaan Kegiatan Lesson Study

dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Rum-

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data awal penelitian ... 109

Lampiran 2 Angket Analisis Penerapan Media ... ... 110

Lampiran 3 Daftar Nama Subjek ... 112

Lampiran 4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 113

Lampiran 5 Jadwal open class di SMAN 04 Merlung ... 114

Lampiran 6 Rencana Kegiatan Penelitian ... 115

Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta Lesson Study ... 125

Lampiran 8 Panduan Pengamatan Pembelajaran ... 126

Lampiran 9 Lembar Observasi Keterampilan Guru ... 128

Lampiran 10 Instrumen Penilaian Media Pembelajaran ... 131

Lampiran 11 Lembar Observasi Proses Pelaksanaan LS ... 136

Lampiran 12 Lembar Observasi Pengamat Guru Model ... 140

Lampiran 13 Lembar Observasi Pengamat Peserta Didik ... 142

Lampiran 14 Lembar Observasi Pengawas ... 144

Lampiran 15 SK Komisi Pembimbing Tesis ... 145

Lampiran 16 Surat Undangan Seminar Proposal Tesis ... 146

Lampiran 18 Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan ... 147

Lampiran 19 Surat Rekomendasi Dinas Pendidikan ... 148

Lampiran 20 SK Telah Melakukan Penelitian ... 149

Lampiran 17 Surat Undangan Sidang Tesis ... 150

Lampiran 21 SK Telah Lulus TOEFL ... 151

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru, indikator kompetensi pedagogik untuk guru mata pelajaran meliputi: (a) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; (b) menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik; (c) mengembangkan kurikulum; (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (e) memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; (f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa; (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk pembelajaran; (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

(16)

pembelajaran yang interaktif, menarik, efektif, dan efisien bagi peserta didik agar terwujud proses pembelajaran yang berkualitas.

Dalam komponen sistem pembelajaran terdapat tujuh unsur yang saling melengkapi sebagai satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya (Glendomi.com/2012/10). Beberapa pakar menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik. Dalam perkembangannya, pembelajaran bukan hanya bentuk interaksi pendidik dan peserta didik saja, namun juga dengan sumber-sumber belajar. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran merupakan sebuah sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Pembelajaran sebagai sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi, dan berinterdependensi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Komponen tersebut antara lain tujuan, guru, siswa, kurikulum, strategi, media, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan integral, artinya saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi dengan baik maka akan mempengaruhi komponen pembelajaran itu sendiri secara keseluruhan. Jelas bahwa pembelajaran merupakan bentuk integritas yang membentuk suatu proses timbal balik antara komponen-komponennya. Komponen pembelajaran tersebut membentuk suatu pola saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

(17)

pembelajaran amat dibutuhkan oleh seorang guru yang profesional. Seorang guru profesional tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya, akan tetapi juga harus mampu mengembangkan dan memanfaatkan media pembelajaran agar pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang akan dicapai. Menurut Yudhi Munadi (2008), fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Adapun tujuan media pembelajaran adalah mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang diinginkan /adanya perubahan tingkah laku.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi berbagai kriteria. Beberapa kriteria diantaranya adalah menarik dan benar-benar mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajarannya. Dalam media pembelajaran berbasis multimedia, visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan

kepada siswa merupakan bagian yang sangat penting. Penataan elemen-elemen visual harus dapat menampilkan visual yang dapat dimengerti, terang/dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

(18)

kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu. Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn (1995) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif. Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

(19)

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Sudjana dkk. (1989) memandang peran media sangat penting dalam proses pembelajaran. Media berperan sebagai alat dan sumber belajar bagi siswa. Sebagai alat, media berperan untuk memperjelas bahan pengajaran, jadi media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai materi pembelajaran; sedang sebagai sumber belajar bagi siswa, media berisi bahan-bahan yang harus dipelajari siswa baik secara individu maupun sebagai kelompok. Namun hendaknya dicatat bahwa sebagai alat dan sumber belajar, media tidak bisa menggantikan keberadaan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru tidak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena media bukan tujuan pembelajaran. Disamping itu idealnya, pembelajaran tersebut memanfaatkan teknologi komputer.

Perkembangan dan kemajuan teknologi komputer terutama dalam bidang perangkat lunak mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran. Dengan komputer dapat disajikan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran secara tekstual, audio maupun visual. Salah satu perangkat lunak yang mendukung dalam penggunaan media pembelajaran adalah powerpoint. Powerpoint adalah alat bantu presentasi, biasanya digunakan untuk menjelaskan

(20)

penyampaian gagasan, namun dalam program powerpoint pengguna dapat menggunakan kata, gambar, warna, suara, video, dan special effect untuk lebih memaksimalkan pesan/gagasan yang ingin disampaikan.

Pemilihan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus memiliki pertimbangan tertentu. Keputusan penulis menggunakan media powerpoint dalam kegiatan pembelajaran didasarkan pertimbangan bahwa media powerpoint merupakan media yang menarik karena bisa diolah sendiri sesuai dengan kreativitas dan kebutuhan, seperti bisa membuat teks, warna, gambar, video, serta animasi-animasi yang menarik sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Sejalan dengan pendapat Nurseto (2011)

bahwa ”Kelebihan media powerpoint antara lain: dapat menyajikan teks, gambar,

film, sound, efek, lagu, grafik dan animasi sehingga menimbulkan pengertian dan

ingatan yang kuat”. Menurut Sanaky (2009), Microsoft powerpoint 2007 memiliki

beberapa kelebihan sebagai berikut: (1) praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas; (2) memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respon siswa; (3) memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan; (4) dapat menyajikan berbagai kombinasi clipart, picture, warna, animasi dan suara, sehingga membuat siswa lebih tertarik; dan (5) dapat dipergunakan berulang-ulang. Media powerpoint ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

(21)

mempersiapkan aspek-aspek lain dalam menunjang kualitas pengajaran di dalam kelas, sehingga tidak terpikirkan oleh guru untuk membekali dirinya dengan keterampilan menggunakan media pembelajaran powerpoint.

Sagala (2011) mengatakan bahwa selama ini pembelajaran yang berlangsung di sekolah cenderung menunjukkan (1) guru lebih banyak ceramah; (2) media belum dimanfaatkan; (3) pengelolaan belajar cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasi; (4) tuntutan guru terhadap hasil belajar dan produktivitas rendah; (5) tidak ada pajangan hasil karya peserta didik; (6) guru dan buku sebagai sumber belajar; (7) semua peserta didik dianggap sama; (8) penilaian hanya berupa tes; (9) latihan dan tugas-tugas kurang dan tidak menantang; dan (10) interaksi pembelajaran searah.

Hasil observasi yang dilakukan pada 5 (lima) guru rumpun IPS di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat menunjukkan bahwa 80% dari guru-guru rumpun IPS membutuhkan media pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif, dan 20% guru terlihat cukup baik dalam menerapkan media pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan guru-guru rumpun IPS secara khusus menunjukkan bahwa pembelajaran selama ini dilakukan dengan cara ceramah dan menunjukkan gambar-gambar yang ada dalam buku teks sebagai media pembelajaran. Guru-guru rumpun IPS mengaku kesulitan memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif dan siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang mereka sampaikan. Dari wawancara yang dilakukan kepada kelima orang guru yang diambil seluruhnya sebagai subjek, menyatakan membutuhkan media pembelajaran yang berbasis komputer yang dapat mereka jadikan sebagai alternatif sarana pembelajaran di kelas.

(22)

dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat lebih mudah memahaminya dan meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan media pembelajaran powerpoint. Dengan adanya media pembelajaran powerpoint diharapkan akan membantu guru dalam menyampaikan materi

pelajaran sehingga pembelajaran bisa lebih menarik dan efektif sehingga dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep pembelajaran.

Adanya permasalahan tersebut, terutama masalah ketidakefektifan penggunaan powerpoint sebagai media pembelajaran disebabkan antara lain karena masih kurangnya pelatihan para guru rumpun IPS tentang bagaimana meningkatkan keterampilan mereka untuk mengembangkan media pembelajaran powerpoint.

(23)

profesionalime guru yaitu merencanakan tujuan pembelajaran dan materi pokok; mengkaji dan mengembangkan pembelajaran; memperdalam pengetahuan yang diajarkan; memikirkan tujuan jangka panjang siswa; merancang pembelajaran kolaboratif; mengkaji proses belajar, perilaku dan hasil belajar siswa; dan, mengembangkan pedagogis. LS dilaksanakan dengan membentuk kelompok LS, memfokuskan LS, Merencanakan Research Lesson (RL), membelajarkan dan mengamati RL, mendiskusikan dan menganalisis RL, serta merefleksikan dan merencanakan kembali LS. Manfaat LS diantaranya memicu munculnya motivasi untuk mengembangkan diri, melatih pendidik “melihat” peserta didik, menjadikan penelitian sebagai bagian integral pendidikan, penyebaran inovasi dan pendekatan baru, menempatkan para pendidik pada posisi terhormat.

(24)

pembelajaran; (6) membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial, dalam arti para guru bisa saling belajar tentang apa-apa yang dirasakan masih kurang, baik tentang pengetahuan maupun keterampilannya dalam membelajarkan siswa;

dan (7) mengembangkan “The Eyes to See Students” (kodomo wo miru me),

dalam arti dengan dihadirkannya para pengamat (observer), pengamatan tentang perilaku belajar siswa bisa semakin detail dan jelas.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifani (Universitas

Lambung Mangkurat) tahun 2012 yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi

Pedagogik Guru IPS Melalui Lesson Study di SMA Negeri 1 Paminggir Tahun

Pelajaran 2011/2012”. Temuan penelitian tindakan (action reseach) adalah untuk

(25)

pada saat refleksi diberi masukan-masukan sewaktu mereka jadi guru model. Tanggapan siswa terhadap kegiatan lesson study juga menunjukkan 97% siswa menyukai kegiatan lesson study. 91% siswa tidak merasa terganggu dengan kehadiran beberapa guru di dalam kelas. Bahkan dengan kehadiran beberapa guru di kelas, membuat kelas jadi tertib dan suasana belajar jadi tenang. 97% siswa berpendapat, bahwa guru IPS dalam mengajar pada kegiatan ini jauh lebih baik dari sebelumnya. 91% siswa menyatakan perlunya kegiatan lesson study ini diteruskan pada semester berikutnya.

Oleh karena itu, dari pemaparan di atas maka perlu dilakukan penelitian yang berkenaan dengan program penggunaan media pembelajaran powerpoint melalui lesson study. Dengan judul “Peningkatan Keterampilan Guru Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Lesson Study di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi“

B. Identifikasi Masalah

(26)

C. Batasan Masalah

Terdapat berbagai macam model pembinaan atau pelatihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru menggunakan media pembelajaran powerpoint, namun pada penelitian ini hanya difokuskan dengan melakukan kegiatan lesson study.

Pada dasarnya, penelitian ini dapat dilakukan di instansi-instansi lainnya, akan tetapi berhubung studi awal yang dilakukan pada SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah mengindikasikan bahwa guru rumpun IPS di sekolah tersebut masih kurang terampil menggunakan media pembelajaran powerpoint, maka lokasi penelitian yang dipilih adalah SMAN 04 Merlung

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ”Apakah melalui penerapan lesson study dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran powerpoint pada SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi

Jambi?”

E. Tujuan Penelitian

(27)

lesson study di SMAN 04 Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi

Jambi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tindakan sekolah ini dilakukan, dengan harapan memberikan manfaat bagi guru, kepala sekolah, pengawas, siswa, maupun peneliti.

1. Manfaat teoritis

Untuk pengembangan dan teori tentang keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran powerpoint dan teori tentang lesson study. 2. Manfaat praktis

a. Bagi guru, sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme dan gairah belajar siswa sehingga prestasi meningkat.

b. Bagi pengawas, menambah pengetahuan tentang penggunaan media pembelajaran para guru binaannya.

c. Bagi kepala sekolah, menjadi bahan evaluasi penilaian bagi guru dalam menggunakan media pembelajaran.

d. Bagi siswa meningkatkan gairah dan prestasi belajar.

(28)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN

(29)

menjadi diperoleh hasil pada siklus II sebesar 80% (4 orang guru) yang menggunakan media powerpoint dengan kategori baik terampil dan 20% (1 orang guru) yang amat terampil menggunakan media powerpoint adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 80%.

B. IMPLIKASI

Adapun implikasi yang dapat diuraikan mengenai penggunaan media powerpoint melalui lesson study adalah sebagai berikut :

1. Jika guru menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran maka pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih menarik dan bervariasi, guru perlu membiasakan diri menggunakan media powerpoint sebagai salah satu alternatif media pembelajaran.

2. Jika lesson study digunakan sebagai pengembangan profesi pendidik maka akan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran, kepala sekolah perlu membina dan membudayakan lesson study di sekolah.

(30)

C. SARAN

Beberapa saran yang bisa disampaikan adalah:

1. Guru disarankan dapat menggunakan media powerpoint dalam pembelajaran di kelas.

2. Kepala Sekolah disarankan bisa memfasilitasi media pembelajaran khusunya media powerpoint yang dibutuhkan oleh guru di sekolah dalam menunjang keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas secara lebih optimal.

3. Pengawas sekolah sebaiknya dapat terus mengembangkan serta menerapkan lesson study dalam membina para guru terutama dalam menggunakan media powerpoint di sekolah.

4. Perlunya sosialiasi pembinaan profesi lesson study yang ekstensif tidak hanya oleh sekolah maupun para pendidik atau guru, mendapatkan sosialisasi akan efektifitas penggunaan lesson study yang akan berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas belajar.

(31)

103

DAFTAR PUSTAKA

AH.Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aristo, Rahadi. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asnawir dan Umar, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat

Press.

Bill Cerbin, & Bryan Kopp. 2002. A Brief Introduction to College Lesson Study: Lesson Study Project. Wisconsin: University of Wisconsin-La Crosse www.tc.edu/lessonstudy. online:http://www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.html

Criticos. 1996. Media selection. Plomp, T., & Ely, D. P. (Eds.): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd edition. New York: Elsevier Science, Inc.

Daryanto. 2006. Belajar Komputer Visual Basic. Bandung: Yrama Widya. ______, 2010. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Fernandez, C., and Yoshida, M. 2004. Lesson Study: A Japanese Approach to Improving Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Gravemeijer dan Cobb. 2006. Design Research from A Learning Design Perspective. Dalam Akker, Gravemeijer, McKenney dan Nieveen. Educational Design Research. London: Routledge.

Handoyo, B. dan Suharto.Y. 2003. Aplikasi Media Untuk Pembelajaran Geografi. Malang: Geo Spektrum.

(32)

104

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Heinich, R., et. al. 2002. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Hendayana, Sumar dkk. 2007. Lesson study suatu strategi untuk meningkatkan keprofesionalan pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.

______, 2009. Lesson Study: Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Rizqi Press. Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TOEFL. Oxford: Oxford

University Press.

Kemp & Dayton. (1985). Planning & Producing Instructional Media. New York: Harper & Row Publishers.

Koyan, I Wayan. 2003. Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Penalaran Verbal Terhadap Hasil Belajar PPKn. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja Nomor 1 Th.XXXVI.

Lewis, Catherine C. 2002. Lesson study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia: Research for Better Schools.

www.lessonresearch.net

______, 2004. Does Lesson Study Have a Future in the United States? United States: Online: http://www.sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm Lutfi, Ahmad dkk. 2008. “Pelatihan Lesson Study Berbasis Sekolah di SMA Darul Islam Gresik”. Jakarta: Jurnal Aksi, Vol.9 No.1, Mei 2008, Hlm.22-30.

Marsigit. 2010. Pengembangan Kompetensi Guru Matematika SMP RSBI Melalui Lesson Study. (Laporan Penelitian) Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyana, Slamet. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat. Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Newby, T. J., Stepich, D. A., Lehman, J. D., & Russel J. D. 2006. Educational

(33)

105

Nugroho, LP Ario dan Hendayana, Sumar. 2010. Penerapan Lesson Study Berbasis Sekolah Untuk Melaksanakan Supervisi Akademik Pembelajaran Fisika di SMA. Bandung: Jurnal JP2F, Volume 2 Nomor 1 April 2011. Nurseto, Tejo. 2011. Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Yogyakarta:

Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, April 2011.

Pelita. 2009. Panduan untuk Lesson Study Berbasis MGMP dan Lesson Study Berbasis Sekolah. Jakarta: International Development Center of Japan.

Rifani, Ahmad. 2012. “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru IPS Melalui Lesson Study di SMA Negeri 1 Paminggir Tahun Pelajaran 2011/2012” (Tesis). Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Riyana, Ilyasih. 2008. Pemanfaatan OHP dan Presentasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Cipta Agung.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rosyidi, Abdul Wahab. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang:

UIN-Malang Press.

Rozani, M Faza. 2010. “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multimedia” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. ______, 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.

Saito, E., Harun, I.,dan Ibrohim. 2005. “Penerapan Studi Pembelajaran di Indonesia: Studi Kasus dari IMSTEP”. Bandung: Jurnal Mimbar Pendidikan, 3 (24): 24-32.

Santyasa, I Wayan. 2009. Implementasi Lesson Study Dalam Pembelajaran (Makalah). Nusa Penida: Universitas Pendidikan Ganesha.

(34)

106

Saragih, Abdul Hasan. 2008. “Kompetensi Minimal Seorang Guru Dalam Mengajar” (Artikel). Medan: Jurnal Tabularasa PPs Unimed.

Sari, Yulia Mardila. 2013. “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Subadi, Tjipto. 2012. Peningkatan Profesional Dosen Melalui Program Perluasan

Lesson Study Pada Jurusan P MIPA Program Studi P Matematika dan P Biologi FKIP UMS. Surakarta: FKIP UMS.

Sudjana, dkk. 1989. Pedoman Praktik Mengajar. Bandung: Depdikbud.

Sudrajat, A. 2008. Sudrajat, A. 2008. Lesson study untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Pembelajaran. http://www.lessonstudy.Blogwordpress.com. diakses pada tanggal 10 Nopember 2013.

Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Turney C, dkk. 1973. Sidney Micro Skills. Handbook series 1 – 5. Sydney: Sydney University Press.

Wahyuningsih, Sri. 2006. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika SMP Untuk Materi Perbandingan yang Berbasis Edutainment” Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Matematika FMIPA UNY.

Widodo, Ari. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengajar Guru-Guru SD Melalui Lesson Study. Bandung: UPI.

Wikipedia. 2007. Lesson Study. en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study

Anggie Anggraini. 2011. Pengertian dan Sejarah Powerpoint. Bandung:

http://anggi.multiply.com/journal/item/11/Pengertian-dan-sejarah-Microsoft-PowerPoint?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada tanggal 10 September 2013.

(35)

107

http://tasik-blog.blogspot.com/2009/01/pengertian-power-point.html, diakses pada tanggal 12 September 2013.

Choirullah. 2009. Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Novel Afnan Blogspot, (online), (http://novel-afnan.blogspot.com/2009/05/penerapan-pemilihan-media-pembelajaran.html, diakses 11 April 2013.

Gambar

Gambar 2.1. Posisi media dalam sistem pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan pada bab-bab sebelumnya sebagai berikut: 1) Perkembangan kosa kata bahasa Inggris anak dalam proses

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kreativitas siswa lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelas ekspositori

Selain itu, terdapat beberapa analisis dasar yang perlu diperhatikan utamanya terhadap aspek yang dianggap terkait dengan kelayakan pembangunan pelabuhan yang

Reaksi hipersensitivitas terhadap obat harus dipikirkan pada pasien yang datang dengan gejala alergi yang umum seperti anafilaksis, urtikaria, asma, serum sickness-like symptoms, ruam

Dari hasil analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa daerah yang memiliki satu dan dua parameter dengan nilai yang melewati ambang batas

Brand awareness merek Hamada-Sico berada dalam tingkat brand recall , asosiasi yang terbentuk dari merek Hamada-Sico rice cooker yaitu mudah dioperasikan, cepat matangnya, dan

Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) memperoleh gambaran Sistem Manajemen Mutu PPPPTK; (2) mendapatkan gambaran Implementasi Perencanaan Strategik PPPPTK; (3) memperoleh

Dinas kesehatan yang seharusnya juga memiliki tugas dalam pelaksanaan JKN belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi tugasnya sehingga masih hanya sebatas penganggaran dan