• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KERJASAMA TEAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KERJASAMA TEAM."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI BERPRESTASI

DENGAN KERJASAMA TEAM

( Studi terhadap anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola siswa SMA Negeri 3 Pandeglang

)

KRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

Agus Taufiq Hidayat 0900889

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI BERPRESTASI

DENGAN KERJASAMA TEAM

Oleh

Agus Taufiq Hidayat

SebuahSkripsi yang

diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapadaFakultasPen didikanOlahragadanKesehatan

© Agus Taufiq Hidayat 2014 UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2014

HakCiptadilindungiundang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : AGUS TAUFIQ HIDAYAT NIM : 0900889

JUDUL :HUBUNGAN DISIPLIN DAN

MOTIVASIBERPRESTASI DENGAN

KERJASAMA TEAM

( Studi terhadap anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola siswa SMA Negeri 3 Pandeglang

)

Disetujuidan DisahkanOleh : Pembimbing I,

Dr. R. BoykeMulyana. M.Pd NIP.196210231989031001

Pembimbing II,

Drs. Dudung Hasanudin Ch NIP.196003151987031002

Diketahui oleh

Ketua JurusanPendidikanKepelatihan Olahraga

(4)
(5)

v

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTARGAMBAR ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. RumusanMasalah... 6

C. TujuanPenelitian ... 6

D. ManfaatPenelitian ... 6

E. Batasan Penelitian... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Tinjauan Pustaka... 9

1. Disiplin... 9

2. Motivasi Berprestasi ... 16

3. Kerjasama Team ... 20

4. Kegiatan Ekstrakulikuler ... 21

5. Pembelajaran Sepakbola ... 21

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Anggapan Dasar ... 28

D. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 30

(6)

vi

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Pengolahan dan Analisis ... 40

G. Hasil Uji Validitas ... 43

1. Uji Validitas ... 43

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Angket ... 44

B. Uji Hipotesis ... 52

C. Diskusi Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(7)

vii

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

1.1. Piramid Aspek-aspek Latihan ... 2

3.1.Desain Penelitian ... 30

3.2. Langkah-langkah Penelitian ... 32

(8)

viii

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1. Variabel, Definisi, dan Indikator ... 33

3.2. Skala Likert ... 36

3.3. Interpretasi Nilai Korelasi ... 42

3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 42

4.1. Analisis Data Disiplin, Motivasi berprestasi, dan Kerjasama team... 45 4.2. Descriptive Statistic ... 46

4.3. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Skor Disiplin... 46

4.4. Hasil Rata-rata dan Simpangan Baku Disiplin ... 46

4.5. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Skor Motivasi... 50

4.6. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Skor Motivasi... 50

4.7. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Skor Kerjasama... 51

(9)

ix

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

4.1. Skor Siswa Pada Dimensi Disiplin... 48

4.2. Skor Siswa Pada Dimensi Motivasi Berprestasi... 49

4.3. Skor Siswa Pada Dimensi Kerjasama Team... 51

(10)

x

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan

Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi ... 62

2. Surat Penelitian ... 67

3. Surat Balasan Penelitian ... 68

4. Angket-angket yang Belum Di Uji Cobakan ... 69

5. Angket-angket yang Telah Di Uji Cobakan ... 71

6. Analisis Data ... 73

7. Uji Prametric ... 82

8. Uji Validitas ... 85

9. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ... 90

10. Nilai-nilai untuk Distribusi F ... 91

11. Tabel Distribusi F ... 92

12. Foto – foto Penelitian ... 93

(11)

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KERJASAMA TEAM

Pembimbing : 1. Dr.R. Boyke Mulyana, M.Pd. 2. Drs. Dudung Hasanudin Ch.

Agus Taufiq Hidayat* 2014

Setiap kegiatan dalam olahraga membutuhkan fisik, teknik, taktik, dan dukungan mental.Sepakbola adalah permainan yang membutuhkan kerjasama team termasuk dalam kegiatan sepakbola yang ditujukan untuk kegiatan pendidikan seperti kegiatan ekstrakulikuler SMA Negeri 3 Pandeglang. Tingkat kerjasama team dalam permainan sepakbola perlu ditingkatkan. Sering terlihat peran individu dalam permainan sepakbola terlalu dominan sehingga mengganggu peran kapten untuk mengarahkan anggotanya. Penelitian ini berawal dari penilaian peneliti yang berkaitan dengan hubungan disiplin dan motivasi berprestasi dengan kerjasama team.

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui disiplin , motivasi berprestsi dan kerjasama team siswa tersebut yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola 2) Hubungan yang positif antara disiplin dengan kerjasama 3)Hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler Sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Pandeglang yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola. Teknik pengambilan sampel menggunakan (sampling jenuh ) yaitu 32 orang atlet. Alat ukur yang digunakan adalah angket.

Hasil penelitian diketahui bahwasecarakeseluruhanhasilskordisiplin beradapadatingkatcukupyaitu 1186. Skor motivasi beradapadatingkattinggiyaitu 769, sedangkan secara keseluruhanhasilskor kerjasamaberadapadacukupyaitu 1285. Berdasarkan hasil uji t seperti Nilai t hitung (4.547) > nilai t tabel (2.021). Disimpulkan disiplinmemiliki hubungan yang signifikan terhadap kerjasama. Diketahui Nilai t hitung(3.649) > nilai t tabel (2.021). Kesimpulan adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya motivasimemiliki hubungan yang signifikan terhadap kerjasama.kontribusi variabel X1 ( Disiplin) dan X2 ( Motivasi )terhadap variabel Y ( Kerjasama) atau koefisien determinan = r2 X 100% atau (0,66)2 X 100% = 43 % sedangkan sisanya sebesar 57 % ditentukan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.Berdasarkan hasil uji statistik maka dapat

disimpulkan bahwa terdapathubungan yang

positifantaradisiplindanmotivasiberprestasidengankerjasama.

(12)

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACK

RELATIONS DICIPLINE AND ACHIEVEMENT MOTIVATION WITH TEAMWORK

Preceptor : 1. Dr.R. Boyke Mulyana,M.Pd. 2. Drs. Dudung Hasanudin Ch.

Agus Taufiq Hidayat* 2014

Every sport activity requires physical, techniques, tactics, and mental support. soccer is a game that requires teamwork included in the football activities that aim to educational activities such as extracurricular activities in SMAN 3 Pandeglang. the level of teamwork in football games needs to improved. Frequently seen the role of individual in the football game so dominant that interferes with the role o the captain to steer it’s members. this study originated from research assessment relating to the relationship with the discipline and teamwork motivation achievement.

The purpose of this study was 1) to determine discipline, teamwork motivation achievement of the student who follow football extracurricular 2) a positive relationship between co-operation and discipline 3) a positive relationship between motivation achievement with members co-operation of extracurricular foot ball team work activities at SMA 3 Padeglang. the method used is descriptive method. the population in this study were the student of SMA 3 Pandeglang who follow football extracurricular. Techniques retrieval sample (sampling saturated) that is 32 athlete. measuring instrument used was a questionaire.

Results reveal that overall the score is at a level sufficient discipline that is 1186. Scores motivation is at a high level is 769, while the overall score results are in fairly namely cooperation in 1285. Based on the results of the t test as t value (4,547)> t table value (2.021). Concluded discipline has a significant cooperation relationship. Known t value (3.649) > t table value (2.021). Conclusion Ho is

(13)

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

(14)

1 Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga tidak hanya diperuntukkan bagi para atlet atau siswa. Olahraga merupakan sarana untuk membentuk kebugaran jasmani dan rohani bagi semua orang. Para olahragawan meningkatkan kebugaran, keterampilan, maupun kesehatan psikologisnya melalui olahraga. Melalui olahraga seseorang dapat berprestasi atau menghilangkan stress. Olahraga sangat menunjang kesehatan jasmani dan rohani terutama bagi para remaja. Olahraga diselenggarakan di Sekolah sebagai bagian dari kegiatan ekstrakulikuler, diselenggarakan di luar jam pelajaran dan menjadi salah satu penunjang keberhasilan proses pendidikan bagi siswa. Bukan hanya disekolah, olahraga diselenggarakan di klub atau komunitas penyuka olahraga lainnya, seperti bulutangkis, basket, karate, dan olahraga sepakbola.

Setiap kegiatan dalam olahraga membutuhkan fisik, teknik, taktik, dan dukungan mental. Aspek latihan fisik lebih didahulukan karena merupakan pondasi dari suatu olahraga. Jika atlet memiliki kondisi fisik yang baik maka akan mendukung kemampuan lainnya, seperti kemampuan teknik, taktik, dan mental. Taktik adalah suatu siasat atau pola pikir tentang bagaimana menerapkan teknik-teknik yang telah dikuasai. Latihan mental diperlukan karena tanpa adanya mental yang positif sulit mewujudkan diri sebagai atlet atau pemain dengan karakteristik yang sesuai dengan permainan sepakbola.

(15)

2

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemain bekerja sama untuk mengalahkan lawan dengan menerapkan strategi yang diterapkan. Oleh karena itu dalam kegiatan sepakbola diperlukan kerjasama team.

Sebagai permainan team, para pemain sepakbola dituntut untuk memainkan perannya baik sebagai defender, gelandang, atau striker agar kerjasama terjalin baik. Seorang kipper yang bertugas menjaga gawang pun harus memiliki kerjasama yang baik agar dapat bermain dengan konsentrasi tinggi, menjaga gawang dengan penuh kelincahan terutama pada saat diserang dan menyerang secara bersama-sama. Dalam permainan sepakbola kerjasama team merupakan hal yang utama. Tanpa kerjasama antara anggota maka permainan sepakbola tidak akan mencapai kemenangan. Dalam latihan atau pembelajaran sepakbola, para siswa harus mengetahui aspek – aspek latihan yaitu : fisik, teknik, taktik, maupun mental. Lebih lanjut Satriya (2007, hlm.50) menjelaskan mengenai piramid aspek-aspek latihan :

Bagan 1.1

Piramid Aspek-aspek Latihan

Berdasarkan piramida diatas dapat diketahui, apakah peran kemampuan mental menunjang prestasi seseorang. Harsono (1988, hlm.49) menegaskan bahwa : “Ada empat aspek latihan yang perlu dilatih dan diperhatikan secara seksama oleh atlet yaitu: (1) latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, (4) latihan mental”. Seperti diutarakan bahwa latihan mental merupakan puncak hierarki aspek-aspek yang diperlukan agar terwujud kinerja olahraga. Komarudin (2013, hlm.3) menyatakan bahwa : “Ketahanan mental merupakan sebuah keterampilan mental yang harus dimiliki atlet”. Ketahanan mental termasuk tahan melakukan kerjasama dalam dinamika pertandingan, interaksi antar anggota team, serta

TAKTIK

TEKNIK FISIK

(16)

3

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tekanan pihak lawan. Mental dan kerjasama harus dilatih agar terjalin baik terutama pada saat tekanan permainan dan beragam perbedaan antara anggota team yang sangat beragam. Kerjasama harus diwujudkan dalam permainan yang

ketat maupun di tengah perbedaan karakteristik team.

Membangun kerjasama tidak mudah, diperlukan sejumlah karakter yang dapat mendorong tumbuhnya kerjasama antar anggota team. Disiplin merupakan satu bentuk perilaku yang dibutuhkan untuk membangun kerjasama. Disiplin adalah kepatuhan terhadap suatu aturan. Disiplin dalam kegiatan sepakbola adalah mengikuti peraturan, menerapkan strategi pelatih, mengarahkan diri sesuai arahan kapten dan satu sama lain saling membantu. Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) versi 1.1 disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dsb).

Faktor kedua yang diperlukan adalah dorongan baik bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Dorongan internal berupa kebutuhan akan kerjasama, sedangkan eksternal adalah adanya penghargaan atau hasil atas terwujudnya kerjasama.

Untuk mencapai kerjasama dalam permainan team diperlukan peran individu seperti kemauan bekerjasama, motivasi maupun ketaatan dalam mengikuti peraturan atau instruksi kapten team. Kerjasama team sangat penting dalam permainan sepakbola. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kerjasama team perlu diperhatikan seperti disiplin. Melalui sikap dan perilaku disiplin setiap perilaku anggota team di lapangan saling mendukung. Faktor lain yang penting adalah adanya motivasi berprestasi yang dimiliki para siswa. Disiplin akan mengarahkan perilaku anggota dari luar dan motivasi merupakan dorongan internal yang mengarahkan anggota team untuk bekerja sama.

(17)

4

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan kegiatan tersebut adalah mendorong agar para siswa terlibat aktif dalam olahraga dan memahami makna kegiatan olahraga sebagai kegiatan fisik dan mental yang posistif. Melalui kegiatan ekstrakulikuler sepakbola, para siswa belajar untuk disiplin, percaya diri, bekerja keras, bekerjasama, dan mengembangkan potensi diri melalui kegiatan bersama. Sepakbola memiliki nilai positif bagi siswa terutama untuk pengembangan potensi diri.

Berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan ekstra kulikuler sepakbola di SMA Negeri 3 Pandeglang, tingkat kerjasama team dalam permainan sepakbola perlu ditingkatkan. Sering terlihat peran individu dalam permainan sepakbola terlalu dominan sehingga mengganggu peran kapten untuk mengarahkan anggotanya. Masing-masing pemain seperti bermain secara individu dan tidak ada tujuan kelompok yang disepakati untuk dicapai. Para pemain seperti kehilangan sikap kerjasama pada saat di lapangan terutama pada saat permainan dalam tekanan atau menghadapi lawan yang kuat.

Berdasarkan observasi terhadap kemampuan kerjasama yang dimiliki para anggota saat permainan, diketahui dorongan untuk bekerjasama kurang kuat terutama pada saat tekanan pihak lawan semakin tinggi atau dalam permainan dengan ritme yang cepat. Dalam pola permainan menyerang, para anggota team kesulitan saling bekerjasama karena tidak mampu mengembangkan permainan. Para anggota team kesulitan menerapkan strategi pelatih karena tertekan. Anggota team kesulitan mengikuti peraturan karena kerasnya permainan. Peraturan tidak

diikuti karena emosi dan tekanan. Kerjasama kurang terwujud karena lemahnya perilaku mengikuti peraturan dalam permainan sepakbola serta arahan pelatih.

(18)

5

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

beragam individu dalam team. Kerjasama sulit diwujudkan karena kurang disiplin dan tidak termotivasi untuk berprestasi.

Sebaliknya kerjasama menciptakan komitmen dan mendorong adanya disiplin serta motivasi. Kerjasama antar anggota team membuat anggota team berkeinginan atau memiliki rasa terikat yang pada akhirnya termotivasi untuk berprestasi, karena ada keyakinan bahwa cita-cita untuk meraih prestasi dapat diraih karena adanya kerjasama. Satu sama lain saling mengisi dan melengkapi kelemahan team. Setiap anggota team berkontribusi untuk kemenangan team dengan disiplin dan motivasi berprestasi.

Kegiatan sepakbola di sekolah memiliki pengaruh positif bagi perkembangan mental para siswa. Oleh karena itu keberadaan kegiatan ekstrakulikuler sepakbola perlu ditingkatkan kualitasnya seperti kualitas kerjasama yang dimiliki anggota team. Mengenai kerjasama, disiplin, dan motivasi berprestasi terhadap sekolah

SMA Negeri 3 Pandeglang yang memiliki kegiatan ekstrakulikuler sepakbola sangat penting. Selain sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas permainan sepakbola, hasil penelitian akan memberikan gambaran mengenai kondisi nyata mental yang dimiliki para siswa. Tanpa adanya karya ilmiah tentang sikap mental terhadap anggota kegiatan ekstrakulikuler maka sulit memperbaiki kerjasama yang ada. Kegiatan sepakbola dikalangan para siswa SMA merupakan kegiatan positif yang perlu didukung keberadaannya karena tidak hanya sebagai kegiatan olah tubuh namun sebagai kegiatan yang berprestasi.

Berdasarkan fokus penelitian dan latar belakang masalah penelitian, maka penulis mengambil judul pada penelitian ini yaitu Hubungan Disiplin dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team ( Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstrakulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 3 Pandeglang )

B. Rumusan Masalah

(19)

6

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Apakah terdapat hubungan yang positif antara disiplin dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang? 2. Apakah terdapat hubungan yang positif antara motivasi dengan kerjasama team

para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara disiplin dan motivasi

berprestasi secara bersama-sama dengan kerjasama team pada anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

1. Hubungan yang positif antara disiplin dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang.

2. Hubungan yang positif antara motivasi Berprestasi dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang. 3. Hubungan yang positif antara disiplin dan motivasi berprestasi secara

bersama-sama dengan kerjabersama-sama team pada anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Secara Teoretis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi teori dalam pengembangan kajian tentang sikap mental disiplin dan motivasi serta sikap bekerjasama pada remaja peserta kegiatan sepakbola terutama pada remaja. 2. Secara Praktis

(20)

7

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian ini mengungkapkan seberapa besar hubungan disiplin dan motivasi berprestasi dengan kerjasama team.

2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

3. Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan angket.

4. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah team ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah team ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang sebanyak 32 orang.

F. Definisi Operasional

1. Disiplin

Prasti (2005:11) menjelaskan bahwa:’’ Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib’’.

2. Motivasi Berprestasi

Adi dalam Uno ( 2011:3) menjelaskan bahwa: “Motivasi berprestasi tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya berupa ranggsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu”.

(21)

8

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 5) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan sesorang siswa dapat belajar dengan baik.

3. Kerjasama Team

Mengenai Kerjasama, Jhonson seperti dikutip Ruuandini et al ( 2012, hlm 2) mengatakan bahwa :

Kerjasama dapat mengurangi hambatan dan mendorong tercapainya solusi untuk menyelesaikan masalah. Dengan bekerjasama, para anggota kelompok kecil akan mampu mengatasi berbagai rintangan, bertindak mandiri dan dengan penuh tanggung jawab, mengandalkan bakat setiap anggota kelompok, mempercayai orang lain dalam mengeluarkan pendapat dan mengambil keputusan.

(22)

30

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang dipilih untuk menyelesaikan masalah penelitian sesuai dengan

tujuan penelitian yaitu metode penelitian deskriptif dengan jenis survey. Menurut Sugiyono (2007:11), Metode deskriptif adalah suatu metode untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel, atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab gambaran disiplin, motivasi berprestasi dan kerjasama team, menggunakan analisis kuantitatif hasil angket. Dengan adanya metode deskriptif yang digunakan maka hasil penelitian benar-benar objektif dan dapat di pertanggung jawabkan. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antar variabel peneliti menggunakan metode asosiatif. Metode asosiatif menurut Sugiyono (2007:11) yaitu : Metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Metode asosiatif digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan tingkat disiplin, motivasi berprestasi serta kerjasama team pada kegiatan ekstrakulikuler sepakbola, yaitu menggunakan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian disusun berdasarkan paradigma berpikir berdasarkan kaidah-kaidah dalam prosedur penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 3.1.

Desain penelitian ini adalah :

X1 Y

(23)

31

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Keterangan: X1 = Disiplin

X2 = Motivasi Berprestasi Y = Kerjasama team

Langkah-langkah sesuai dengan desain penelitian, adalah sebagai berikut: 1. Studi pendahuluan, merupakan proses awal penelitian yaitu dengan melakukan

identifikasi masalah, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.

2. Prosedur Penelitian, peneliti menentukan populasi, dan sampling yang dipakai dalam pengumpulan data.

3. Melaksanakan uji coba validitas dan reliabililtas kuesioner penelitian. Apabila hasil uji coba valid dapat dilanjutkan kepenelitian selanjutnya berupa pengumpulan data. Bila hasil uji coba tidak valid, maka tidak digunakan sebagai pernyataan.

4. Pengumpulan data dengan menyebar kuesioner.

5. Data-data yang telah dikumpulkan disusun untuk diberi kode, dan diedit disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

6. Data yang dibutuhkan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

7. Dari data-data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan, apakah sesuai dengan masalah yang diteliti atau tidak.

Langkah-langkah penelitian digambarkan sebagai berikut:

indentifikasi dan rumusan Masalah

Penentuan Sampel penelitian

(24)

32

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Langkah-langkah Penelitian Sumber lutan.(2007: 201)

B.Sumber data Penelitian

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan variabel X yaitu Disiplin ( X1 ) Motivasi berprestasi ( X2 ) dan variabel Y yaitu Kerjasama team. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Sumber data primer diperoleh dari siswa kelas yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler sepakbola.

2. Data sekunder yaitu data-data yang tidak langsung diperoleh dari objek penelitian, akan tetapi melalui evaluasi pelatihan ( catatan pelatih kegiatan ekstrakulikuler).

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini, adalah Siswa SMA Negeri 3 Pandeglang yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola yang berjumlah ± 32 orang. Populasi adalah sumber data penelitian. Lutan et al (2011:83) menyatakan bahwa: ”Populasi selalu merupakan sekelompok orang-orang, siswa, guru-guru, atau individu lain yang mempunyai karakteristik tertentu”. Lebih lanjut dijelaskan Furqon

Pengumpulan Data melalui hasil kuesioner sepakbola dan angket

Prosedur dan Desain Penelitian

Analisis dan Interpretasi data

(25)

33

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2009:146) Menyatakan tentang populasi yaitu:”Populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama”.

Berdasarkan pendapat para ahli maka dirumuskan definisi populasi dalam penelitian ini yaitu peserta kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang yang aktif berlatih.

Penelitian terhadap populasi penelitian yang berjumlah kecil membutuhkan sampel penelitian. Sampel adalah anggota populasi yang dianggap mewakili populasi penelitian. Menurut (Sugiyono, 2010, hlm.118 ) ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”). Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling Jenuh. Menurut (Sugiyono, 2011, hlm 68 ) “Sempling Jenuh adalah teknik penentuan sempel bila semua anggota populasi, digunakan sebagai sempel, karena jumlah sempel kurang dari 100.

D.Definisi Operasional

Berdasarkan kajian teori dan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan definisi variabel penelitian maka, variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Disiplin adalah Kepatuhan terhadap tata tertib peraturan (Setiawan 2010, hlm. V 1.1 diakses tanggal 23 maret 2014 ).

2. Motivasi berprestasi adalah Hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.

3. Kerjasama team adalah bentuk kemitraan yaitu persamaan fungsi, peran, dan status dalam melakukan olahraga sepakbola.

Tabel 3.1 Kisi – kisi angket

Variabel Dimensi Indikator

Disiplin Waktu 1. Datang tepat waktu sesuai ketentuan

(26)

34

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu habis masa latihan

3. Rutin mengikuti setiap jadwal latihan

4. Telat datang karna halangan

Tugas 5. Mengikuti instruksi pelatih dalam pembelajaran sepakbola

6. Berlatihan sepakbola di waktu senggang

7. Mengikuti tata tertib dalam pelatihan

Kehadiran pada saat latihan

8. Hadir sesuai ketentuan

9. Mengikuti kegiatan sampai selesai 10.Aktif dalam berlatih di lapangan Motivasi

12.Orientasi Masa Depan 13.Tingkat Cita-cita yang tinggi 14.Rasa tidak percaya diri 15.Orientasi Tugas/sasaran 16.Usaha untuk Maju 17.Ketekunan dalam latihan 18.Pemanfaatan Waktu

19.Berlatih setiap ada kesempatan 20.Rasa semangat

Kerjasama Team

21.Siap menjalankan fungsi, tugas dan wewenang sesuai kesepakatan team

22.Bersikap positif terhadap orang lain

(27)

35

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 24.Saling mendukung

25.Mengurangi ego diri sendiri 26.Mau bekerjasama dalam satu team 27.Dapat mengarahkan anggota team

untuk bekerjasama

28.Menggangap anggota team adalah sama dan setara

29.Kerjasama diarahkan untuk kemenangan team

30.Mengarahkan anggota team bersikap kooperatif ketika terjadi persoalan

31.Memiliki inisiatif membantu pertahanan tanpa instruksi

32.Mengupayakan keberhasilan kerja anggota team

33.Bekerja dengan anggota team yang heterogen

34.Menyelesaikan konflik 35.Slalu ingin mencetak gol

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

(28)

36

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengukuran adalah proses pengumpulan data / informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur. Alat ukur ini berupa a) Tes dalam bentuk-bentuk pertanyaan, b) tes dalam bentuk psikomotor, c) berupa skala sikap dan berupa alat ukur yang bersifat standar misalnya ukuran meter, berat, ukuran suhu derajat Fahrenheit (“F), derajat Celcius (“C).

1. Kuestioner

Alat pengumpulan data untuk memudahkan dalam menyusun yaitu instrumen berbentuk kuesioner.“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2010, hlm.142). lebih lanjut menjelaskan bahwa:

Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarah, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.

Kuestioner menggunakan skala liker untuk mengetahui jawaban responden atas pernyataan yang diajukan. Alternatif jawaban menggunakan Skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Seperti pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Skala Likert

NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif

1.

STS (Sangat Tidak Setuju)

(29)

37

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Metode Penelitian Sugiyono (2007)

Langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut : a. Menentukan kandungan masing-masing pertanyaan

Kandungan setiap butir pertanyaan dalam kuesioner telah disusun berdasarkan operasionalisasi variabel.

b. Merancang pertanyaan untuk mengatasi ketidakmampuan dan ketidaksediaan responden menjawab.

c. Membuat keputusan mengenai struktur pertanyaan.

Struktur pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah pertanyaan tertutup, sejumlah pertanyaan dalam kuesioner telah disediakan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan kenyataan yang dirasakan.

d. Menentukan susunan kata dalam pertanyaan

Kata-kata dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan responden agar dimengerti.

e. Mengurutkan pertanyaan dalam urutan yang sesuai.

Urutan pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan urutan operasionalisasi variabel.

f. Mengidentifikasi bentuk dan layout.

Setiap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diberi nomor responden untuk memudahkan kegiatan analisis data. Selain itu, layout kuesioner dibuat dalam bentuk yang menarik.

g. Memperbanyak kuesioner

Uji coba kuesioner untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen a. Uji Validitas Instrumen data

(30)

38

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat (instrument) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid “. Perhitungan dilakukan dengan membagi 27 % kelompok tertinggi dan 27 % kelompok terendah dengan rumus :

t =

N1 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi N2 : jumlah sampel pada kelompok skor tinggi

S gab diperoleh dari

:

�1−1 12+ (�2−1) 22

�1+� 2 −2

b. Pengujian reliabilitas Instrumen

Pengujian dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan secara internal. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisa konsisternsi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik belah dua dari Spearman Brow ( split half) ( Sugiyono, 2010, hlm. 185).

1

=

2 1+

Keterangan :

r1 = reliabilitas internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

2. Studi Pustaka

(31)

39

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n

x

x

Tinjauan pustaka dilakukan guna menghubungkan penemuan terhadap pengetahuan terdahulu dan saran untuk penelitian ke depan.

F. Pengolahan dan Analisi Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh. Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh hasil perhitungan akhir atau kesimpulan yang benar dengan langkah-langkah seperti yang tertera pada hlm 40

1. Analisis deskriptif

a. Mencari nilai rata-rata dari setiap variabel, digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

x = Nilai rata-rata yang dicari x = Skor mentah

n = Jumlah sampel

b. Jumlah kuadrat simpangan baku dapat dihitung dengan rumus

S =

c. Menguji homogenitas dengan rumus

(32)

40

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 

d. Menguji normalitas data dengan uji normalitas liliefors

1) Pengamatan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ……., Zn dengan mempergunakan rumus :

S x x Z  1

1

(xdan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).

2) Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku,kemudia dihitung pula F ( Zi ) = P ( Z < Zi )

3) Selanjutnya dihitung proporsi Zi , Z2 ,………, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1), maka:

4) Hitung selisih F ( Z1 ) – S ( Z 1 ) kemudian tentukan harga mutlaknya. 5) Hitung harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

6) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka dibandingkan Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata  = 0.05. Kriterianya adalah: Tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji Liliefors. Dalam hal ini hipotesis diterima.

2. Analisis Hipotesis hubungan variabel disiplin, motivasi berprestasi, dengan kerjasama team.

Uji koefisien korelasi dengan skor berpasangan atau pearson product moment karena data berbentuk interval atau ratio dengan menggunakan rumus :

(33)

41

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r

xy

=

a. Kemudian melakukan penghitungan uji signifikansi koefisien korelasi parsial, menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus:

= � −2

Pengujian statistik uji-t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat koefisien atau hubungan dari masing-masing variabel. Melalui kriteria pengujian hipotesis diterima jika –t(1-1/2α) < t < t(1-1/2α). Pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk = n- 2 dalam hal lain jika hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak.

(34)

42

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Koefisien korelasi yang dicari 1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1 2= Koefisien korelasi antara Y dan X2 12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X2

d. Menguji signifikansi koefisiensi korelasi multipel atau ganda dengan menggunakan pendekatan statistik uji-F dengan rumus:

�= �/�

1− � (� − � −1)

Keterangan:

F = F hitung yang dicari

R = Koefisien korelasi yang dicari K = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

e. Interpretasi Koefisien Korelasi berdasarkan interpretas Sugiyono (2007 , hlm. 183)

Tabel 3.3

Interpretasi Nilai Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

(35)

43

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Hasil Uji Validitas

1. Uji Validitas

Sebuah butir tes dikatakan valid apabila setelah dilakukan pendekatan signifikansi yaitu jika t-hitung lebih besar dari atau sama dengan t-tabel, maka butir pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai tes dalam pengumpulan data. Tetapi jika sebaliknya t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka butir pernyataan tersebut tidak dapat digunakan kembali dalam pengambilan data karena tidak signifikansi pada tingkat disiplin, motivasi berprestasi dan kerjasama team.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

NO t- hitung Keterangan NO t- hitung Keterangan

1 3,90 Valid 19 6,77 Valid

2 4,44 Valid 20 0,87 Tidak Valid

3 6,77 Valid 21 0,28 Tidak Valid

4 7,89 Valid 22 5,00 Valid

5 3,42 Valid 23 4,29 Valid

6 7,89 Valid 24 3,79 Valid

7 4,64 Valid 25 1,90 Tidak Valid

8 4,29 Valid 26 2,44 Valid

9 4,25 Valid 27 2,65 Valid

10 3,78 Valid 28 2,26 Valid

11 5,97 Valid 29 2,28 Valid

12 3,00 Valid 30 2,30 Valid

13 5,02 Valid 31 5,19 Valid

14 0,80 Tidak Valid 32 2,69 Valid

15 2,83 Valid 33 3,55 Valid

16 0,73 Tidak Valid 34 3,55 Valid

17 2,37 Valid 35 2,44 Valid

(36)

57

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji statistik maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif tingkat disiplin dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang.

2. Terdapat hubungan positif tingkat motivasi berprestasi dengan kerjasama team para anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola SMA Negeri 3 Pandeglang. 3. Terdapat hubungan yang positif antara disiplin dan motivasi berprestasi

dengan kerjasama team pada anggota kegiatan ekstrakulikuler sepakbola.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh maka dapat disarankan sebagai berikut

1. Bagi siswa dalam Pembelajaran sepakbola

Pembelajaran sepakbola tidak hanya menekankan pada aspek teknis dan kemampuan bermain. Dalam kerangka pendidikan formal pembelajaran sepakbola diarahkan pada pemahaman, penerapan dan aktualisasi nilai-nilai pendidikan dalam proses pembelajaran. Para siswa seharusnya meningkatkan disiplin dan motivasi agar dalam kemampuan kerjasama meningkat, tidak hanya dalam pembelajaran sepakbola.

Disiplin perlu dipahami dan diterapkan dalam bentuk perilaku sehari-hari terutama dalam proses pembelajaran.

2. Kepada Pelatih sepakbola

(37)

58

Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok bahwa disiplin dan motivasi berprestasi serta kerjasama team adalah hal yang penting.

(38)

59 Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.Jakarta: RinekaCipta.

Aulina , C.N (2013) PenanamanDisiplinPadaAnakUsiaDiniPEDAGOGIA Vol. 2, No. 1, Februari 2013: halaman 36-49

Fiana, F.J. et al ( 2013) DisiplinSiswa di

SekolahdanImplikasinyadalamPelayananBimbingandanKonselingKONSEL OR /JurnalIlmiahKonseling. Volume 2 Nomor 23 April 2013

Furqon (2009).StatistikaTerapanuntukPenelitian.Bandung.Alfabeta Giriwijoyo, Santoso, dkk. (2004). IlmufaalOlahraga.FPOK UPI Bandung

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek-aspekPsikologisDalam Coaching. Jakarta: C.V. TambakKusuma.

Hernawanet al( 2008). PengembanganKurikulumdanPembelajaran. Jakarta. UT Hidayat (2009).PengantarPsikologiOlahraga.Bandung.BintangWarliartika

Hidayat, S (2013) PengaruhKerjasama Orang Tua Dan Guru TerhadapDisiplinPesertaDidik Di SekolahMenengahPertama (Smp) NegerikecamatanJagakarsa - Jakarta Selatan.JurnalIlmiah WIDYA Volume 1 Nomor 2 Juli-Agustus 2013

Ibrahim,Komarudin (2007) PsikologiPelatihan. Bandung F POK UPI Komarudin (2013) PsikologiOlahraga. Bandung RemajaRosdakarya

Kusmaedi, Husdarta

(2004).Pertumbuhandanperkembangansepanjangrentangkehidupan. Bandung F.Pok UPI

Lutan, R., BerlianadanSunaryadi, Y.

(2007).MetodePenelitianPendidikanDalamPelatihanOlahraga. Bandung: FPOK UPI.

Megawangi ( 2004 ) Pendidikan Karakter. Jakarta. BPM.Gas

Mahendra,Agus (2007). TeoriBelajarMengajarMotorik. Bandung: F POK UPI Mielke Danny, (2007). Dasar-dasarSapak Bola .Jakarta :Pakar Raya

(39)

60 Agus Taufiq Hidayat, 2014

Hubungan Disiplin Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kerjasama Team (Studi Terhadap Anggota Kegiatan Ekstra Kulikuler Sepakbola Siswa SMA Negeri 5 Pandeglang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhasan. (2000). PengembanganSistemPembelajaranModul Mata KuliahStatistik. Bandung : FPOK UPI.

Nurnawati, E .et al (2012)

PeningkatanKerjasamaSiswamelaluipenerapanPembelajaranKooperatifPend ekatan Think Fair Share. Unnes Physics Education Journal. (1)

Prasti H.F.D (2004)

HubunganAntaraMotivasiBelajarDenganDisiplinBelajarSiswaPadaSaatLaya

nanpembelajaran di kelas11 SMU Negeri 1

LimbanganKabupatenkendaltahun 2004/2005. Skripsi. Semarang Syaodih ( 2008 ) Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. UT

Satriya (2007) Psikologi Pelatihan. Bandung FPOK

Setiawan. D. (2010)KBBIversi I.I, diaksestanggal 23 maret2014 ) Sucipto.et al , (1999). Sepak Bola. FPOK UPI : Bandung.

Sugiyono (2010).StatistikdanPenelitian.Bandung :Alfabet

Sugiyono. (2010). Metoda PenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta Supranto,J (2006).Statistika.Jakarta: Erlangga

Sunaryadi, Yadi (2008). Analisis Biomekanik Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Rohsantika, N.Y danHandayani, A. (2011)

PersepsiTerhadapPemberianInsentifdenganMotivasiBerprestasiPadaPemai nSepak Bola Proyeksi, Vol. 4 (2), 63-70

Ruuandini W.R et al (2012)

PeningkatanKemampuanKerjasamaMelaluiPembelajaranKooperatifTipe STAD PadaSiswa SMP N 14 PurworejoTahunPelajaran 2011/2012. Program StudiPendidikanFisikaUniversitasMuhammadiyahPurworejo.

Timo et al (2010). KurikulumdanPedomanDasarSepakbola IndonesiaJakarta : PSSI

Uno, Hamzah (2011) TeoriMotivasi. Jakarta: BumiAksara

Yuliejantiningsih, Y (2006)

Gambar

Gambar 3.1
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Korelasi
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Referensi

Dokumen terkait

[3.8] Menimbang bahwa berdasarkan uraian dalam pertimbangan di atas, demi adanya kepastian hukum yang adil berkenaan dengan proses pemungutan suara hingga rekapitulasi

instances, designers may avoid at least some aspects of the lengthy development processes associated with fully customized solutions by building on top of one of a growing list of

Akan tetapi saya dan suami saya juga menunjukkan ekspresi sayang kami didepan anak kami tersebut (seperti cium pipi, peluk, atau cium bibir) suatu ketika saya mengajak anak saya

Pengembangan SDM dilakukan berkaitan dengan kepentingan penilaian kinerja setiap pegawai yang.. berdampak pada promosi, mutasi, rotasi, demosi untuk penetapan

Jika instrumen yang di gunakan dapat dipertanggungjawabkan, data yang diperoleh juga dapat dipertanggungjawabkan.Artinya, data yang bersangkutan dapat mewakili atau

Tayangan, gambar, suara, dan bacaan yang merusak aqidah dan akhlaq itu telah mengeroyok Muslimin, kemudian dipraktekkan langsung oleh perusak-perusak aqidah dan akhlaq dalam bentuk

Setiap penari bisa saja mengekspresikan gerakan yang ia lakukan seperti meniru gerak binatang, kodok meloncat, burung terbang, ikan berenang, atau ia merasa memainkan peran seorang

Strategi pengembangan ekonomi kreatif sebagai penggerak sektor wisata dirumuskan sebagai berikut (Barringer): 1) Meningkatkan peran seni dan budaya pariwisata. 2)