ABSTRAK
Buku teks pelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kualitas suatu pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kriteria bahan ajar yang baik menurut metode 4S TMD (4 Step Teaching Material Development) pada tahap seleksi, pada materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI (penulis R penerbit Q) yang paling banyak digunakan di SMA Negeri se-Kota Bandung. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Terdapat tiga kriteria bahan ajar yang baik menurut metode 4S TMD. Kriteria pertama yakni Ruang Lingkup Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum, diketahui dengan melakukan analisis keluasan dan kedalaman materi. Berdasarkan analisis keluasan materi, diketahui bahwa keluasan materi sistem koloid belum sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal ini dikarenakan dalam materi sistem koloid tidak disampaikan 1 topik yang dituntut dan disampaikan 6 topik yang tidak dituntut, serta terdapat 1 pengetahuan yang dinyatakan kurang luas. Kemudian berdasarkan analisis kedalaman materi, diketahui bahwa kedalaman materi sistem koloid juga belum sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal ini dikarenakan terdapat 6 topik yang kurang dalam pada materi sistem koloid. Selanjutnya, kriteria kedua yaitu Kebenaran Konsep, diketahui dengan melakukan analisis kebenaran konsep. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa belum semua konsep pada materi sistem koloid benar secara keilmuan. Hal ini dikarenakan terdapat 1 pengetahuan yang membangun 1 konsep yang dinyatakan salah. Terakhir, kriteria ketiga yaitu menanamkan nilai-nilai, diketahui dengan melakukan analisis penanaman nilai. Berdasarkan analisis penanaman nilai, tidak ditemukan satu pun nilai yang ditanamkan pada materi sistem koloid.
Kata kunci: Buku Teks Pelajaran, Sistem Koloid, 4S TMD, Keluasan dan Kedalaman Materi,
ABSTRACT
Learning text book is one of teaching material that most influence in improving learning quality. This research aim to find out a good teaching material criteria achievement based on 4S TMD (4 Step
Teaching Material Development) method on selection phase in colloid system subject in chemical
learning text book for grade XI in senior high school (writted by R and produced by Q) that are mostly used in high school in Bandung. The research metodology is qualitative descriptive. There are three criterias for good teaching material based on 4S TMD method. The first criteria is the circumtances which are appropriate with curriculum demand, can be analysed by doing subject broadness and deepness analysis. Based on subject broadness analysis, it is know that the broadness of colloid system subject is inappropriate with curriculum demand. This is because in colloid system subject there is one undelivered demanded topic and six delivered indemanded topics, along with there are one knowledge that broadless. Then based on subject deepness analysis, it is know that the deepness of colloid system subject is inappropriate with curriculum demand too. This is because in colloid system subject there are six deepless topic. Next, the second criteria is concept rightness, that is know by doing concept rightness analysis. Based on the concept rightness analysis, known that not all of concept in colloid system subject is right as properly. This is because there are one knowledge that build one concept is false. The last, the third criteria is implanting moral values, that is know by doing moral value implant analysis. Based on moral value implant analysis, there are none of single moral values implants in colloid system subject.
Key words: Text book, Colloid System, 4S TMD, Subject broadness and depth, Rightness concept,
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kimia memberikan banyak sekali manfaat dalam kehidupan manusia.
Namun, pada faktanya jika dikaitkan dengan mata pelajaran kimia di sekolah
khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA), kimia justru seperti menjadi momok
yang menakutkan bagi siswa, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa
kimia adalah mata pelajaran yang sulit dipahami. Hal serupa juga disampaikan
oleh banyak peneliti, salah satunya adalah Sunyono, dkk. (2009) yang
menyatakan bahwa materi pelajaran kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep
yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia
dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan
dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah
diperolehnya saat berada di bangku SMP.
Namun hal tersebut seharusnya jangan sampai terlalu menjadi beban bagi
para tenaga pendidik khususnya guru mata pelajaran dan justru harus segera
menemukan solusinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya proses belajar
mengajar (PBM) yang berkualitas. Untuk mencapai PBM yang berkualitas
setidaknya ada tiga komponen utama yang harus diperhatikan yaitu pengajar
(guru), pembelajar (siswa), dan bahan ajar (Anwar, 2014). Pada proses tersebut
terjadi transformasi ilmu (bahan ajar) dari pengajar (guru) kepada pembelajar
(siswa), dan dari hasil transformasi tersebut siswa memperoleh pengalaman
belajar.
Dalam menunjang tercapainya PBM yang berkualitas, bahan ajar (materi
pengajaran) merupakan komponen yang sangat penting mendapat perhatian yang
khusus. Bahan ajar memiliki berbagai macam bentuk. Salah satu bentuk bahan
ajar yang banyak digunakan adalah buku teks cetak (text book). Sekalipun
2
pembelajaran yang berkualitas, namun tetap saja masih banyak buku teks yang
tidak sesuai dengan kurikulum, sehingga tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa (Anwar, 2014). Ironisnya lagi di Indonesia, buku-buku teks
pelajaran yang beredar banyak menuai kritik, terutama dalam hal menjelaskan
konsep, termasuk penggunaan analogi, gambar, contoh, dan sebagainya (Anwar,
2014). Tetapi, semenjak kurikulum 2013 diberlakukan, buku teks pelajaran siswa
diganti dengan buku teks pelajaran yang baru, yang sesuai dengan kurikulum
2013. Hal tersebut dilakukan karena kesesuaian isi buku dengan kurikulum 2013
akan menentukan keberhasilan implementasi kurikulum ini.
Saat ini, penelitian mengenai analisis buku teks pelajaran kurikulum 2013
sangat kurang. Mengingat pentingnya kualitas buku teks terhadap keberhasilan
implementasi kurikulum 2013, maka penelitian terhadap buku teks pelajaran
kurikulum 2013 menjadi sangat perlu. Adapun tujuan penelitiannya bukan hanya
sekedar untuk menilai buku seperti yang dilakukan BSNP (Badan Standar
Nasional Pendidikan), tetapi juga untuk memberikan saran yang berdasar terhadap
kritik yang muncul, agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk pengembangan
buku teks dengan kualitas yang lebih baik.
Seperti sebelumnya disampaikan oleh Sunyono, dkk. (2009) bahwa materi
kimia banyak berisi konsep-konsep yang abstrak. Konsep abstrak tersebut
membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Seharusnya
konsep-konsep abstrak ini dituangkan dalam buku teks pelajaran secara menarik
dan dibuat sekonkret mungkin dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh
siswa. Untuk merealisasikan hal tersebut, buku teks pelajaran perlu diolah
sedemikian rupa berdasarkan tahapan yang benar agar menjadi buku yang
berkualitas dan mudah dipahami oleh siswa.
Buku teks pelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari pemenuhannya
terhadap kriteria-kriteria isi buku teks pelajaran yang baik. Ada beberapa ahli
yang berpendapat mengenai kriteria-kriteria tersebut, salah satunya adalah Anwar
(2014). Hasil identifikasi terhadap tulisannya menunjukkan bahwa terdapat
1. Ruang lingkupnya didasarkan pada kurikulum yang berlaku;
2. Sesuai dengan perkembangan psikologis dan berpikir siswa;
3. Bermanfaat bagi siswa;
4. Sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam kurikulum;
5. Konsep-konsep di dalamnya merupakan konsep-konsep yang penting untuk
dipahami siswa;
6. Konsep-konsep di dalamnya benar secara keilmuan;
7. Menanamkan nilai-nilai;
8. Urutan penyampaiannya tepat;
9. Terdapat peta konsep;
10. Mencangkup multiple representasi;
11. Mudah dipahami siswa.
Berdasarkan kesebelas kriteria tersebut, kemudian ia merumuskan suatu metode
pengembangan bahan ajar yang disebut 4S TMD (Four Steps Teaching Material
Development). Empat tahap dalam metode tersebut ialah seleksi, strukturisasi,
karakterisasi, dan reduksi (Anwar, 2014). Tahap seleksi dilakukan untuk
memenuhi kriteria nomor satu sampai tujuh. Sementara, tahap strukturisasi
dilakukan untuk memenuhi kriteria nomor delapan sampai sepuluh. Kemudian,
tahap karakterisasi dan reduksi dilakukan untuk memenuhi kriteria nomor sebelas.
Sebagai metode untuk menghasilkan isi bahan ajar yang ideal, metode ini juga
berarti dapat digunakan untuk menganalisis isi buku teks pelajaran.
Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap buku teks pelajaran dengan
menggunakan metode pengolahan bahan ajar 4S TMD khususnya pada tahap
seleksi. Buku teks pelajaran yang akan dianalisis adalah buku teks pelajaran kimia
SMA/MA kelas XI (penulis R penerbit Q) yang beredar dan paling banyak
digunakan di SMA Negeri se-Kota Bandung. Berdasarkan fakta tersebut, maka
penelitian berupa analisis untuk melihat kualitas buku ini menjadi perlu untuk
dilakukan.
Adapun materi yang akan menjadi pusat penelitian ini adalah materi Sistem
Koloid. Materi sistem koloid merupakan materi terakhir yang diterima siswa kelas
4
sangat kontekstual, artinya banyak berisikan penerapan yang ada pada setiap
kegiatan siswa dalam kehidupan sehari-hari, dan materi sistem koloid ini adalah
materi dengan karakteristik hafalan. Mengingat bahwa dengan hafalan sangat
tidak bisa menjamin bahwa siswa dapat memahami materi sistem koloid dengan
baik. Selain itu juga dilihat dari minat baca anak yang cenderung kurang ketika
diberikan buku bacaan sains atau kimia biasa yang cenderung monoton dan
kurang menyenangkan, maka perlu diberikan sebuah alternatif pembelajaran yakni
membuat bahan ajar dengan konsep yang tepat yang bersifat interaktif yang
menarik minat siswa tidak hanya membaca tetapi juga memahaminya dengan
baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian yang diambil
adalah ”Analisis Materi Sistem Koloid dalam Buku Teks Pelajaran Kimia
SMA/MA Kelas XI dari Perspektif 4S TMD pada Tahap Seleksi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah yang teridentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Materi sistem koloid bersifat hafalan. Dengan hafalan sangat tidak menjamin
siswa dapat memahami materi sistem koloid dengan baik. Padahal, materi
tersebut penting bagi siswa karena bermanfaat dalam kehidupan
sehari-harinya,
2. Terdapat buku-buku teks pelajaran yang beredar, yang isinya tidak sesuai
dengan tuntutan kurikulum sehingga sulit dipahami siswa. Selain itu, juga
terdapat konsep-konsep yang belum benar secara keilmuan pada buku-buku
teks pelajaran. Padahal, bahan ajar yang paling sering digunakan dalam
pembelajaran adalah buku teks pelajaran,
3. Dengan diterapkannya kurikulum 2013, maka buku teks pelajaran yang
digunakan diganti menjadi buku teks pelajaran kurikulum 2013. Kualitas
buku kurikulum 2013 yang beredar belum banyak diteliti. Padahal, kualitas
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah dalam
penelitian ini, maka berikut ini adalah beberapa variabel yang akan menjadi fokus
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan kajian terbatas pada materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran
kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q,
2. Analisis terhadap materi sistem koloid tersebut hanya dilakukan pada tahap
seleksi berdasarkan 4 Step Teaching Material Development (4S TMD),
yaitu hanya menganalisis kesesuaian ruang lingkup (keluasan dan
kedalaman) materi tersebut dengan tuntutan kurikulum, kebenaran
konsep-konsep, dan nilai-nilai yang ditanamkan di dalamnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah tersebut, yaitu “bagaimana materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q, dari perspektif 4S TMD
pada tahap seleksi”. Agar penelitian lebih terarah, selanjutnya rumusan masalah
tersebut dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus,
yaitu:
1. Bagaimana keluasan dan kedalaman materi sistem koloid dalam buku teks
pelajaran kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q?
2. Bagaimana kebenaran konsep-konsep pada materi sistem koloid dalam buku
teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q?
3. Nilai-nilai apa saja yang ditanamkan pada materi sistem koloid dalam buku
teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan di atas, maka
penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana materi sistem
koloid dalam buku teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI dari perspektif 4S
6
1. Untuk mengetahui keluasan dan kedalaman materi sistem koloid dalam
buku teks pelajaran kimia untuk SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q.
2. Untuk mengetahui kebenaran konsep pada materi sistem koloid dalam buku
teks pelajaran kimia untuk SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q.
3. Untuk mengetahui nilai-nilai yang ditanamkan pada materi sistem koloid
dalam buku teks pelajaran kimia untuk SMA/MA kelas XI penulis R
penerbit Q.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Pembaca Secara Umum
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai analisis buku teks
pelajaran kimia melalui 4 step teaching material development (4S TMD) pada
tahap seleksi untuk memfasilitasi siswa melalui kegiatan belajar mengajar atau
membaca mandiri.
2. Bagi Peneliti Lain
Mendapatkan acuan untuk menyempurnakan atau mengembangkan
penelitian yang serupa dengan materi ajar yang berbeda.
3. Bagi Guru
Memberikan pertimbangan kepada guru dalam menentukan buku teks mata
pelajaran kimia pegangan siswa.
G. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran yang digunakan
dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. 4S TMD (4 Steps Teaching Material Development)
4S TMD merupakan suatu metode pengolahan bahan ajar melalui empat
tahap yaitu seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan reduksi (Anwar, 2014).
2. Seleksi
Seleksi merupakan salah satu tahap pada metode pengolahan bahan ajar 4S
kedalaman) suatu materi dengan tuntutan kurikulum, kebenaran konsep-konsep,
dan nilai-nilai yang ditanamkan dalam materi tersebut (Anwar, 2014).
3. Analisis
Analisis menurut Sugono, dkk. (2008) merupakan penyelidikan terhadap
suatu peristiwa (penulis, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).
4. Buku teks pelajaran
Berdasarkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) (2013), buku
teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi
pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang
disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Hal tersebut diperkuat lagi
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 23 yang
menyebutkan bahwa buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama
untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti.
H. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis
yang terdiri atas lima bab. Bab pertama yang merupakan pendahuluan berisikan
latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dan struktur
organisasi skripsi. Bab kedua yaitu kajian pustaka terhadap teori-teori yang
melandasi serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Bab ketiga yaitu metode penelitian yang berisikan penjelasan
mengenai desain penelitian yang dipakai, pengumpulan serta analisis data yang
dilakukan dan prosedur dalam penelitian ini. Bab keempat berisikan temuan dan
pembahasan mengenai hasil analisis isi buku teks pelajaran dari perspektif tahap
seleksi. Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran yang didapatkan dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi/tempat penelitian adalah tempat berlangsungnya proses studi yang
digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Sedangkan objek
penelitian adalah bagian dari sampel populasi yang menjadi target kesimpulan
dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi sendiri berarti semua anggota kelompok
sampel baik itu manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama
dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir
suatu penelitian (Sukardi, 2003).
Lokasi/tempat pada penelitian ini berada di 27 Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) kota Bandung. Sedangkan yang menjadi objek penelitian dalam
penelitian ini adalah materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran kimia
SMA/MA kelas XI kurikulum 2013 penulis R penerbit Q.
B. Desain Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya (Best
dalam Sukardi, 2003). Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan analisis
materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran kimia SMA/MA kelas XI dari
perspektif 4S TMD pada tahap seleksi. Secara lebih khusus, penelitian ini
termasuk dalam penelitian deskriptif jenis documentary research (penelitian
dokumenter) atau library research (penelitian kepustakaan), yang merupakan
jenis penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber
dari buku, jurnal, artikel dan tulisan-tulisan tertentu (Pohan, 2007). Adapun
tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini dilakukan untuk menentukan objek penelitian. Langkah-langkah
a. Survei Penggunaan Buku Teks Pelajaran Kimia Kelas XI di SMA/MA
Negeri di Kota Bandung
1)Menentukan teknik pengambilan dan jumlah sampel;
2)Membuat panduan wawancara dan melakukan survei.
b. Penentuan Objek Penelitian
1)Mengolah data hasil survei;
2)Menentukan naskah materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran kimia
kelas XI yang digunakan oleh kebanyakan SMA/MA negeri di kota
Bandung, sebagai objek penelitian.
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Survei Penggunaan Buku Teks Pelajaran Kimia Kelas XI di SMA/MA Negeri di Kota Bandung
Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian
Identifikasi Bagian
Penanam-an Nilai pada Objek Penelitian Pengembangan Indikator Pembelajaran (Ranah Kognitif) Validasi Indikator Pembelajaran Identifikasi Pengetahuan pada Objek Penelitian
Analisis Keluasan dan Kedalaman Objek
Penelitian
Penentuan Buku Teks Pelajaran
TAHAP PERENCANAAN T A H A P TAHAP 3 TAHAP 2 TAHAP 1
Analisis Konsep pada Buku Teks Kimia Umum Identifikasi Konsep pada Buku Teks Kimia Umum
43
2. Tahap Pelaksanaan
Seperti yang terlihat pada Gambar 3.1, tahap 1, 2, dan 3 bukan merupakan
serangkaian tahapan yang dilakukan secara berurutan. Artinya, ketiga tahap
tersebut dapat dilakukan secara bersamaan. Akan tetapi, tahap 2 baru dapat
dilakukan setelah salah satu langkah awal dalam tahap 1 dilakukan. Berikut
rincian langkah-langkah yang dilakukan pada setiap tahap tersebut:
a. Tahap 1
Tahap 1 dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor satu.
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
1) Identifikasi Pengetahuan pada Objek Penelitian
a) Membaca objek penelitian dengan cermat;
b) Menuliskan pengetahuan-pengetahuan yang disampaikan di
dalamnya.
2) Pengembangan Indikator Pembelajaran (Ranah Kognitif)
Pengembangan indikator pembelajaran (ranah kognitif) dapat dilakukan
secara bersamaan dengan identifikasi pengetahuan pada objek penelitian.
Langkah-langkah pengembangan indikator pembelajaran adalah:
a) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang terkait dengan objek
penelitian;
b) Mengembangkan indikator pembelajaran berdasarkan KD yang
terkait.
3) Validasi Indikator Pembelajaran
a) Membuat format tabel validasi indikator pembelajaran;
b) Melakukan validasi indikator pembelajaran kepada tiga orang ahli
bidang pendidikan;
c) Memperbaiki indikator pembelajaran sesuai dengan hasil validasi.
4) Analisis Keluasan dan Kedalaman Objek Penelitian
a) Melakukan analisis keluasan dan kedalaman objek penelitian;
b) Mendiskusikan hasil analisis kepada dua orang ahli.
b. Tahap 2
Tahap 2 dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor dua.
1) Seleksi Konsep (Pengetahuan Deklaratif)
Memisahkan konsep (pengetahuan deklaratif) dari seluruh pengetahuan
yang ada pada objek penelitian.
2) Identifikasi Konsep pada Buku Teks Kimia Umum
a) Menentukan buku-buku kimia umum yang akan digunakan
berdasarkan kriteria;
b) Membaca buku-buku tersebut dengan cermat;
c) Menuliskan konsep-konsep yang ada dalam buku-buku tersebut
sesuai dengan panduan pencermatan;
3) Analisis Konsep pada Buku Teks Kimia Umum
Melakukan analisis konsep-konsep hasil identifikasi pada langkah (2)
untuk menentukan konsep-konsep yang akan dijadikan standar.
4) Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian
Melakukan analisis kebenaran konsep pada objek penelitian dengan cara
membandingkan konsep-konsep tersebut dengan konsep standarnya.
c. Tahap 3
Tahap 3 dilakukan untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga.
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Identifikasi Bagian Penanaman Nilai pada Objek Penelitian
a) Membaca objek penelitian dengan cermat;
b) Menuliskan bagian penanaman nilai pada objek penelitian.
2) Analisis Nilai pada Objek Penelitian
Melakukan analisis nilai yang ditanamkan pada bagian-bagian penanaman
nilai dengan cara membandingkan bagian-bagian tersebut dengan indikator
penanaman nilai pada Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA).
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran yang digunakan
dalam penelitian ini, perlu didefinisikan secara operasional beberapa istilah
45
1. Keluasan materi didefinisikan sebagai banyaknya topik yang dibahas oleh
pengetahuan-pengetahuan pada materi tersebut.
2. Kedalaman materi didefinisikan sebagai banyaknya
pengetahuan-pengetahuan yang membahas setiap topik pengetahuan-pengetahuan pada materi tersebut.
3. Kebenaran konsep didefinisikan sebagai sama atau tidaknya suatu konsep
dengan konsep standarnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi dan
teknik pencermatan. Hal ini dilakukan karena hampir semua data yang diperlukan
dalam penelitian ini bersumber dari dokumen-dokumen. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen kurikulum 2013, naskah materi
sistem koloid dalam buku teks pelajaran SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q,
materi sistem koloid dalam buku kimia umum, jurnal, skripsi, serta buku-buku
yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikut ini merupakan penjelasan
mengenai metode dan instrumen serta tahapan-tahapan teknis yang dilakukan
dalam pengumpulan data untuk menjawab setiap rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan Masalah Penelitian 1
Data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian pertama
adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan-Pengetahuan pada Objek Penelitian
Data pengetahuan deklaratif (faktual dan konseptual) dan pengetahuan
prosedural pada objek penelitian diperoleh melalui metode pencermatan. Panduan
pencermatannya adalah definisi masing-masing pengetahuan tersebut menurut
Anderson dan Krathwohl (2010). Langkah-langkah teknis yang dilakukan untuk
memperoleh data ini sudah dituliskan secara jelas pada bagian Desain Penelitian
poin 2a nomor 1. Pengetahuan-pengetahuan yang sudah teridentifikasi kemudian
dikelompokkan sesuai dengan topik yang dibahas dan disajikan dalam tabel
dengan format sebagai berikut:
Tabel 3.1. Format Tabel Hasil Identifikasi Pengetahuan pada Objek Penelitian
No. Pengetahuan
b. Indikator Pembelajaran (Ranah Kognitif) yang Sesuai dengan KD
Data ini diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu pengembangan
indikator pembelajaran ranah kognitif dari KD yang terkait dengan objek
penelitian oleh peneliti. Kemudian tahap selanjutnya adalah validasi indikator
pembelajaran. Validasi ini dilakukan oleh tiga orang ahli bidang pendidikan.
Berdasarkan Lynn (dalam Polit & Beck, 2006), validasi isi yang dilakukan oleh
jumlah ahli kurang dari lima, nilai I-CVI setiap item-nya, dalam hal ini indikator
pembelajaran, haruslah 1,00. Oleh karena itu, setelah validasi dilakukan, indikator
pembelajaran diperbaiki sesuai dengan saran dari ketiga ahli tersebut. Format
tabel validasinya dapat dilihat pada Tabel 3.2 di halaman selanjutnya.
Tabel 3.2. Format Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan KD
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pembelajaran
Kesesuaian Indikator Pembelajaran dengan KD
Ya Tidak Saran
2. Rumusan Masalah Penelitian 2
Data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian kedua
adalah sebagai berikut:
a. Konsep-Konsep pada Objek Penelitian
Data ini diperoleh dengan melakukan seleksi konsep (pengetahuan deklaratif)
dari seluruh pengetahuan yang ada pada objek pengetahuan. Data ini kemudian
disajikan dalam tabel dengan format sebagai berikut:
Tabel 3.3. Format Tabel Hasil Seleksi Konsep pada Objek Penelitian
No.
Konsep Topik Pengetahuan yang Membangun (Halaman) Jenis Pengetahuan
b. Konsep-Konsep Standar
Data ini diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama adalah identifikasi
konsep, yaitu konsep yang ada pada objek penelitian, terhadap enam belas buku
47
teks kimia fisika, dan buku teks kamus kimia. Hasil identifikasinya kemudian
disajikan dalam tabel dengan format seperti berikut ini:
Tabel 3.4. Format Tabel Hasil Identifikasi Konsep pada Buku Teks Kimia Umum
No.
Konsep Topik
Pengetahuan yang Membangun
pada Buku Kimia Umum yang Ditulis oleh (Halaman)
X Y ... Z
Tahap kedua adalah analisis konsep dalam buku-buku tersebut. Analisis ini
dilakukan untuk melihat apakah setiap konsep disampaikan secara sama atau
berbeda dalam buku-buku tersebut. Terhadap konsep-konsep yang disampaikan
secara berbeda, dilakukan analisis lebih dalam untuk menentukan konsep yang
dijelaskan pada buku yang mana yang akan dijadikan standar.
3. Rumusan Masalah Penelitian 3
Data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ketiga
adalah data bagian penanaman nilai pada objek penelitian. Data ini diperoleh
melalui metode pencermatan dengan melakukan identifikasi bagian-bagian
tersebut pada objek penelitian. Panduan pencermatannya adalah definisi nilai
menurut Oyserman (2002). Langkah-langkah teknis yang dilakukan untuk
memperoleh data ini sudah dituliskan secara jelas pada bagian Desain Penelitian
poin 2c.
E. Analisis Data
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai analisis data yang dilakukan
untuk menjawab setiap rumusan masalah penelitian.
1. Rumusan Masalah Penelitian 1
Untuk mengetahui keluasan dan kedalaman objek penelitian, maka dilakukan
dua analisis. Analisis pertama yaitu keluasan objek penelitian. Analisis ini
dilakukan dengan membandingkan topik pengetahuan yang ada pada objek
penelitian, dengan topik pengetahuan yang dituntut oleh kurikulum (indikator
pembelajaran). Hasil analisisnya kemudian digolongkan menjadi tiga tipe topik.
Tipe 1, yaitu topik pengetahuan yang tidak dituntut oleh indikator pembelajaran tetapi disampaikan pada objek penelitian dan tidak ada
keterangan bahwa pengetahuan yang membahas topik tersebut ada pada
bagian materi pengayaan;
Tipe 2, yaitu topik pengetahuan yang dituntut oleh indikator pembelajaran tetapi tidak disampaikan pada objek penelitian;
Tipe 3, yaitu topik pengetahuan yang dituntut oleh indikator pembelajaran dan disampaikan pada objek penelitian.
Hasil kategorisasi tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel seperti
Tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.5. Format Tabel Hasil Kategorisasi Topik Pengetahuan
No. Kategori
Topik
Indikator Pembelajaran
Topik Pengetahuan pada Indikator
Pembelajaran
Topik Pengetahuan pada Objek Penelitian
Kemudian terhadap topik-topik tipe 1, dilakukan analisis untuk mengetahui
apakah ada di antara topik tersebut yang merupakan prasayat atau berhubungan
dengan aplikasi dari pengetahuan-pengetahuan yang membahas topik yang
dituntut indikator pembelajaran, atau tidak. Jika ada di antara topik-topik tersebut
yang bukan merupakan prasyarat dan atau tidak berhubungan dengan aplikasi,
maka objek penelitian dikatakan terlalu luas. Sedangkan, jika terdapat topik-topik
pengetahuan tipe 2, maka keluasan objek penelitian dikatakan kurang.
Selanjutnya, analisis kedua yaitu analisis kedalaman objek penelitian.
Analisis ini, selain dilakukan terhadap topik tipe 3, juga dilakukan terhadap topik
tipe 1 yang merupakan prasayat atau berhubungan dengan aplikasi dari
pengetahuan topik tipe 2 dan atau 3. Alasannya adalah karena topik tipe 1 tersebut
perlu untuk disampaikan. Analisis kedalaman objek penelitian dilakukan
berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu: (1) prasyarat atau tidaknya suatu
pengetahuan untuk pengetahuan lainnya, (2) Kata Kerja Operasional (KKO)
dalam setiap indikator pembelajaran. Hasil analisis tersebut akan ditampilkan
49
Tabel 3.6. Format Tabel Hasil Analisis Kesesuaian Kedalaman Topik Pengetahuan dengan Indikator Pembelajaran
No. Indikator
Pembelajaran
Pengetahuan Kedalaman Setiap Topik*
Topik Isi (Halaman) KD S TD
*KD: Kurang Dalam; S: Sesuai Indikator Pembelajaran/Sesuai Berdasarkan Hasil Analisis; TD:
Terlalu Dalam
2. Rumusan Masalah Penelitian 2
Untuk mengetahui kebenaran konsep pada objek penelitian, dilakukan
analisis dengan cara membandingkan setiap pengetahuan yang membangun
konsep pada objek penelitian dengan pengetahuan standarnya (pengetahuan yang
membangun konsep standar). Jika pengetahuan pada objek penelitian sama
dengan pengetahuan standarnya, maka pengetahuan tersebut dinyatakan benar,
begitu pula sebaliknya. Jumlah pengetahuan yang salah kemudian dibuat
persentase. Untuk mengetahui persentase setiap jenis pengetahuan yang
dinyatakan salah, maka dalam tabel analisisnya juga ditambahkan kolom jenis
pengetahuan. Klasifikasi jenis pengetahuan yang digunakan adalah klasifikasi
oleh Anderson dan Krathwohl (2010). Tabel 3.7 di bawah ini menunjukkan
format tabel hasil analisis kebenaran konsep.
Tabel 3.7. Format Tabel Hasil Analisis Kebenaran Konsep pada Objek Penelitian
No.
Konsep Topik
Pengetahuan yang Membangun (Halaman)
Jenis Pengetahuan
Pengetahuan
Standar Hasil
3. Rumusan Masalah Penelitian 3
Untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang ditanamkan pada objek penelitian,
maka dilakukan analisis terhadap bagian-bagian penanaman nilai. Analisis
dilakukan dengan cara membandingkan bagian-bagian tersebut dengan indikator
penanaman nilai pada Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah
Karakter Bangsa (Depdiknas, 2010). Hasil analisisnya kemudian disajikan dalam
bentuk tabel dengan format sebagai berikut:
Tabel 3.8. Format Tabel Hasil Analisis Nilai pada Objek Penelitian
No. Bagian Penanaman Nilai
(Halaman)
Indikator Penanaman Nilai yang Ingin Dicapai
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran
kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q dari perspektif 4S TMD pada
tahap seleksi, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluasan dan kedalaman materi sistem koloid dalam buku teks pelajaran
kimia SMA/MA kelas XI penulis R penerbit Q belum sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Dari segi keluasan, materi tersebut disimpulkan kurang
luas karena tidak membahas satu topik pengetahuan yang dituntut oleh
indikator pembelajaran (alternatif percobaan pembuatan koloid) dan terlalu
luas karena membahas dua topik pengetahuan yang tidak dituntut oleh
indikator pembelajaran (pembuatan koloid dengan cara dispersi berdasarkan
proses homogenisasi dan pembuatan koloid dengan cara dispersi
berdasarkan proses busur Bredig). Sementara dari segi kedalaman, materi
tersebut disimpulkan kurang dalam. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lima
topik yang kurang dalam (sistem dispersi, peristiwa koagulasi pada koloid
akibat peristiwa mekanis, elektroforesis, koagulasi, dan contoh terbentuknya
koloid secara alamiah) pada materi tersebut;
2. Masih ada beberapa konsep pada materi sistem koloid dalam buku tersebut
belum benar secara keilmuan. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya 1
dari 113 pengetahuan yang membangun 1 dari 32 konsep yang dinyatakan
salah berdasarkan rujukan buku teks kimia umum, kimia fisika dan kamus
kimia.
3. Tidak ditemukan nilai-nilai yang ditanamkan pada materi sistem koloid
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
dikemukakan beberapa saran kepada peneliti lain yang mungkin ingin melakukan
penelitian serupa atau mungkin ingin meneruskan penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Penelitian ini harus terus dikembangkan dan disempurnakan baik dari segi
metode dan instrumennya, sehingga diharapkan bagi peneliti lain yang ingin
melakukan penelitian serupa atau mungkin ingin meneruskan penelitian ini
untuk tidak hanya menggunakan penelitian ini sebagai dasar tetapi juga
dapat mengembangkan penelitian ini menjadi lebih baik lagi.
2. Penelitian ini hanya melakukan tahap seleksi saja pada metode 4S TMD,
artinya masih ada tiga tahap lagi yang belum dilakukan. Bagi peneliti lain
yang tertarik dengan penelitian ini, diharapkan untuk mau melanjutkan ke
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anwar, S. (2014). Pengolahan Bahan Ajar. Bandung: Tidak diterbitkan.
Brady, J. E. (...). Kimia Universitas Asas & Struktur (Jilid Satu). Tangerang:
Binarupa Aksara. (diterjemahkan oleh Sukmariah M., dkk).
Brady, J. E., & Holum, J. R. (1981). Fundamentals of Chemistry. USA: John Wiley and Sons.
Brown, T. L., dkk. (2012). Chemistry: The Central Science (Edisi Kedua belas).
USA: Pearson.
Crockford, H. D., & Knight, S. B. (1959). Fundamentals of Physical Chemistry. London & New York: John Wiley and Sons.
Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. (2010). Pedoman Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, S. B. & Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Goddard, F. W., & James, E. J. F. (1967). The Elements of Physical Chemistry
(Edisi Keempat). London: Longmans. (direvisi oleh R. P. C. Pockley).
HAM, Mulyono. (2012). Kamus Kimia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Keenan, C. W., dkk. (1984). Kimia Untuk Universitas (Edisi Keenam Jilid Satu).
Jakarta: Erlangga. (diterjemahkan oleh A. H. Pudjaatmaka).
Kemendiknas. (2011). Pendidikan Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa dalam
Pembelajaran Matematikan di SMP. Yogyakarta: Kemendiknas.
King, G. B., & Caldwell, W. E. (1963). College Chemistry (Edisi Keempat). New
York: American Book Company.
Mudlofir, A. (2011). Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan,
dan Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Arruz-Media.
Nakhleh, M. B. (1992). Why Some Students Don’t Learn Chemistry. Journal of
Chemical Education, 69 (3), 191.
Oyserman, D. (2001). Values: Psychological Perspective. Dalam Tim Penyunting (Penyuting), International Encyclopedia of The Social & Behavioral
Sciences (hlm. 16150 – 16153). Oxford: Elsevier Science Ltd.
Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pohan, R. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Rijal Institute.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2006). The Content Validity Index: Are You Sure You
Know What’s Being Reported? Critique and Recommendations. Research in
Nursing & Health: Wiley InterScience, 29, 489–497. DOI: 10.1002/nur.20147.
Petrucci, R. H., dkk. (2011). General Chemistry: Principles and Modern
Applications (Edisi Kesepuluh). USA: Pearson.
Puskurbuk Balitbang Kemdikbud. (2013). Penilaian Buku Teks Pelajaran. http://puskurbuk.net/web13/penilian-buku-teks-pelajaran.html#
Rahayu, N., & Giriarso, J. P. (2011). Kamus Kimia SMA. Jakarta: GagasMedia.
Silberberg, M. S. (2006). Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change. New York: Mc Graw Hill.
Steinbach, O. F., & King, C. V. (1950). Experiments in Physical Chemistry. USA: American Book Company.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugono, D., dkk. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
73
Sunyono, dkk. (2009). Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia
SMA Kelas X di Provinsi Lampung. Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung, 1-2.
Ulumuddin, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Puisi Berkonteks
Lingkungan Peserta Didik Bermuatan Nilai-Nilai Religius Untuk Madrasah Aliyah. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1 (1), hlm. 1 – 13.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Whitten, K. W, dkk. (2004). General Chemistry (Edisi Ketujuh): Thomson Brooks Cole.
Yazid, E. (2005). Kimia Fisika Untuk Paramedis. Yogyakarta: ANDI.
Zumdahl, S. S., & Zumdahl, S. A. (2007). Chemistry (Edisi Ketujuh). USA: