• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK

DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Musik

Oleh

Nurwinda Anggraeni

0901452

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI

TAMAN MUSIK DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT

JAKARTA SELATAN

Oleh

Nurwinda Anggraeni

0901452

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Musik

© Nurwinda Anggraeni 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

NURWINDA ANGGRAENI

KEGIATAN BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK

DIAN INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Rita Milyartini, M.Si.

NIP. 196406231988032001

Pembimbing II

Sandie Gunara, M. Pd.

NIP. 198105042005021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

Dr. Phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “KEGIATAN

BERMAIN MUSIK BAGI ANAK AUTIS DI TAMAN MUSIK DIAN

INDONESIA CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN” ini seluruh isinya

adalah benar- benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau

pengutipan dengan cara- cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung

resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak

lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014

Yang membuat pernyataan,

Nurwinda Anggraeni

(5)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

(6)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(7)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ...

1. Etiologi (Penyebab) Autism ... 2. Karakteristik Anak yang Memiliki Gejala Autism ... 3. Penanganan bagi Anak yang Memiliki Gejala Autism ... B. Kegiatan Bermain ... C. Konsep Dasar Musik ... 1. Unsur- Unsur Pokok Musik ... 2. Unsur- Unsur Ekspresi Musik ... D. Kegiatan Bermain Musik ... 1. Kegiatan Bernyanyi ... 2. Kegiatan Pengenalan Ritme ... 3. Bergerak atau Menari ... E. Manfaat Musik bagi Anak Autis ...

(8)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hasil Penelitian Mengenai Musik bagi Anak Autis ...

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... B. Desain Penelitian ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ...

1. Observasi 1 (12 September 2013) ... 2. Observasi 2 (19 September 2013) ... 3. Observasi 3 (26 September 2013) ... 4. Observasi 4 (3 Oktober 2013) ... 5. Observasi 5 (10 Oktober 2013) ... 6. Observasi 6 (17 Oktober 2013) ... 7. Observasi 7 (24 Oktober 2013) ... B. Pembahasan Penelitian ... 1. Proses Pengenalan Ritme melalui Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi... 2. Proses Kegiatan Bernyanyi melalui Kegiatan Bermain ... 3. Respon Anak Autis saat Kegiatan Bermain Musik ...

(9)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3. 1

Tabel 3. 2

Tabel 4. 1

Tabel 4. 2

Tabel 4. 3

Tabel 4. 4

Tabel 4. 5

Rincian Data Observasi ...

Rincian Data Wawancara ...

Data Murid Kelas Pengenalan Musik Khusus Anak Autis ...

Respon Clara saat Kegiatan Bermain Musik ...

Respon Istianti (Ifa) saat Kegiatan Bermain Musik ...

Respon Rasya saat Kegiatan Bermain Musik ...

Respon Faisal saat Kegiatan Bermain Musik ... 58

60

67

230

231

231

(10)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2. 1

Bagan 3. 1

Bagan 3. 2

Bagan 4. 1

Bagan 4. 2

Keterkaitan Tiga Gangguan pada Anak Autis

Model Desain Penelitian

Analisis Data Interaktive Model dari Miler dan Huberman

Proses Kegiatan Bermain Musik di Taman Musik Dian Indonesia

Tahapan Kegiatan Pengenalan Ritme

14

52

64

206

(11)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Cara Memegang dan Memainkan Kerincing ...

Clara Memainkan Kerincing didampingi oleh Dua Orang ...

Pengajar Cara Pengajar Mengalihkan Perhatian Anak ...

Clara Menaruh Tamborin pada Kotak Penyimpanan Tamborin ...

Pengajar Membiasakan Clara untuk Membantu Merapihkan Kelas ...

Kak Rizma Mengajak Ifa untuk Berkenalan ...

Ifa pada saat Berusaha Menyanyikan Lagu “Twinkle

Twinkle Little Star” ...

Kak Netthy Memberikan Contoh Mengucapkan Kata- Kata

yang Terdapat pada Lirik Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” dan Ifa Memperhatikan Gerakan Mulut Kak Netthy ..

Ifa Memainkan Tamborin Berkreasi Sendiri dan Bernyanyi

Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” ......

Kak Netthy Membantu Ifa untuk Mengambil Kastanyet dan Marakas dari kotak Penyimpanan ...

Kak Netthy Memberikan Contoh Cara Memainkan Kastanyet dan Marakas ...

Rasya Menolak untuk Melihat dan Memperhatikan Para Pengajar ...

Kak Rizma Berusaha Membuat Rasya Tenang dan Melarang Rasya untuk Tidak Berteriak atau Mengeluarkan Suara yang Tidak Jelas ...

(12)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 15

Clara Bermain Jimbe didampingi Kak Netthy ...

Clara merapihkan Bangku dan Meletakannya pada Tempat Semula ...

Clara Memainkan Kastanyet dengan Cara

Menggoyangkannya ...

Clara Bermain Tamborin Tanpa Bantuan dan Kak Netthy Membimbing Clara ...

Clara Mewarnai Gambar Cup Cake ...

Ifa Benyanyi sambil Menceritakan Makna Lirik Lagu Melalui Bahasa Tubuhnya ...

Peneliti Berusaha Membantu Kak Netthy untuk Mengarahkan dan Membimbing Ifa Memukul Tamborin ....

Kak Netthy dan Ifa Bernyanyi Bersama sambil Menari ...

Kak Netthy Mengajak dan Mengajarkan Ifa untuk Bernyanyi ...

Kak Netthy Menangani Rasya dengan Cara Mengarahkan Rasya untuk Duduk Menghadap Tembok ...

Rasya Mengelilingi Ruang Kelas diiringi Lagu “Hijrah ke

London” ...

Clara Menduduki Tamborin ...

Kak Netthy Menepuk Tangan Clara Memberikan Isyarat bahwa Giliran Clara untuk Memainkan Tamborin ...

Ifa Bersama Kak Rizma Bermain Jimbe sambil Bernyanyi..

Ifa dan Para Pengajar Bernyanyi sambil Bermain Marakas..

Posisi Bermain Jimbe Ukuran Kecil ...

Rasya Berontak Menolak untuk Bermain Musik ...

(13)

xii

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 32

Pengajar dan Ifa Bermain Kerincing Bersama ...

Ifa Bersama Pengajar Menari Bersama ...

Ifa dan Para Pengajar Bergerak (Menari) Bersama ...

Kak Netthy Membantu Clara Memainkan Kerincing di Kaki ...

Pengajar Membimbing Ifa untuk Menyanyikan Lirik

“Lalala..Lalalala..” ...

Pengajar Memperlihatkan Jari Tangan, Menunjukan Angka

Satu Dua dan Tiga ketika Bernyanyi Lagu Berjudul “Satu Dua Tiga” ...

Pengajar Memberikan Reward Berupa Stiker kepada Ifa ....

Pengajar Membimbing Ifa untuk Berpamitan ...

Faisal Memainkan Tamborin tanpa dibantu Pengajar ...

Cara Pengajar Melatih Anak untuk Berkomunikasi Dua Arah dan Melatih Anak Melakukan Kontak Mata ...

Pengajar Mengarahkan Anak untuk Mengambil Alat Musik yang akan dipergunakan dalan Kegiatan ...

Pengajar Mengajarkan Anak Bermain Marakas dan Kastanyet secara Bergantian ...

Pengajar Membimbing dan Membantu Anak memainkan Kerincing Kaki dan Kerincing Tangan ...

Pengajar Membimbing Anak pada saat Giliran Anak Memainkan Alat Musik ...

Pengajar Memberikan Reward Berupa Barang atau Aktivitas yang disukai Anak ...

Anak Memainkan Alat Musik sambil Memperhatikan Pengajar yang sedang Bernyanyi ...

(14)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 48

Gambar 4. 49

Gambar 4. 50

Anak Menari Berekspresi dan Menceritakan Lirik Lagu yang Pengajar Nyanyikan ...

Pengajar Bernyanyi sambil Mengajak Anak Menari Bersama ...

Pengajar Membimbing Anak untuk Ikut Menyanyikan Lirik Lagu ...

222

113

(15)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PARTITUR

Twingkle Little Star” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung” ...

Memainkan Pola Ritme Bergantian antara Tangan Kanan dan Kiri diiringi Lagu “I Love You (Barney Theme

Song)” ...

Memainkan Pola Ritme Bergantian antara Tangan

Kanan dan Kiri diiringi Lagu “Cicak di Dinding” ...

Mengenal Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You

(Barney Theme Song)”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twingkle

Twingkle Little Star” ...

Memainkan Pola Ritme Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian diiringi Lagu

“Angklung” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Bim

Bom” ...

Memainkan Pola Ritme Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian diiringi Lagu

“Naik Delman”...

Memainkan Pola Ritme , Bergantian Tangan

Kiri1 Ketuk dan Kanan 1 Ketuk diiringi Lagu “Awan” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Bim

Bom” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Awan” ....

(16)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 14

Lagu Berjudul “Potong Bebek Angsa” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Naik

Delman” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twingkle

Twinkle Little Star”...

Bersaut- Sautan Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You (Barney Theme Song)”...

Bersaut- Sautan Memainkan Pola Ritme diiringi

Lagu “Angklung” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Pelangi” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung” ...

Lagu Berjudul “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme dan Tanda Istirahat diiringi ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twinkle Twinkle Little Star” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

Dinding” ...

Materi Hearring ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di

(17)

xvi

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 31

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love You

(Barney Theme Song)”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Cicak di Dinding...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “I Love

You (Barney Theme Song)”...

Menggunakan Marakas dan Kastanyet yang dimainkan Bergantian dengan Pola Ritme diiringi Lagu

“Angklung”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Twinkle

Twinkle Little Star”...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku” ...

Memainkan Pola Ritme pada Kaki dan Bersaut- Sautan dengan Tangan Memainkan Pola Ritme

diiringi Lagu “Potong Bebek Angsa”...

Lagu Berjudul “Dansa” ...

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku”

Memainkan Pola Ritme pada Kaki dan Memainkan

Pola Ritme pada Tangan dengan, Bersaut-

Sautan (Bergantian) diiringi Lagu “I Love You” (Barney Theme Song)”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu”I Love You

(18)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Partitur 4. 46

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Potong

Bebek Angsa”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku”

Lagu Berjudul “Aku Anak Gembala”

Memainkan Pola Ritme diringi Lagu “I Love

You (Barney Theme Song)”

Memainkan Pola Ritme diiringi Lagu “Balonku”

Pola Ritme yang dimainkan pada Lagu “Satu Dua Tiga”

Materi Hearring Ritme

Interval Nada pada Lagu “Balonku”

Interval Nada pada Lagu “Bintang Kecil”

Interval Nada pada Lagu “Pelangi”

Interval Nada pada Lagu “Satu dua Tiga”

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Data Subjek Penelitian

Pedoman Wawancara

Partitur Lagu- Lagu

Dokumentasi Visual

Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Permohonan Izin Penelitian

243

244

246

253

257

(20)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidak semua anak dilahirkan dengan sempurna, ada beberapa anak yang

memiliki keterbatasan baik secara fisik, mental maupun keterbatasan dalam

kemampuan interaksi sosial atau emosi, misalnya saja anak yang memiliki gejala

autism, yang biasa disebut autis. Secara fisik anak autis tidak memiliki

karakteristik yang berbeda dengan anak normal, tetapi saat kita ajak berinteraksi

akan terlihat karakteristik yang berbeda. Menurut The Association for Autistic

Children in WA (1991) (Yuwono, 2009):

Autism dipahami sebagai gangguan perkembangan neurobiologis yang berat

sehingga gangguan tersebut mempengaruhi bagaimana anak belajar, berkomunikasi, keberadaan dalam lingkungan dan hubungan dengan orang lain (hubungan sosial).

Pernyataan di atas mengidentifikasikan bahwa, anak autis biasanya lebih suka

menyendiri, memiliki gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi, gangguan

dalam pola bermain, gangguan sensorik dan motorik, sulit mengendalikan emosi,

sulit berkonsentrasi dan perkembangannya lambat atau tidak normal.

Berdasarkan studi pendahuluan, pada saat mengikuti salah satu seminar

mengenai anak autis dalam acara ART FOR AUTISM (5 April 2013) dalam rangka

memperingati hari autism sedunia yang melibatkan orang tua penyandang autism,

ditemukan fakta bahwa kebanyakan orang tua penyandang autism ternyata merasa

malu atas keadaan buah hatinya, bahkan ada orang tua yang menganggap anak

autis merupakan musibah dan beban bagi mereka. Tidak sedikit dari mereka

menyembunyikan anaknya dari masyarakat luas, sehingga akhirnya anak pun

menjadi terasingkan dari dunia luar. Anak autis memang sulit untuk diatur dan

diarahkan terkadang bisa saja secara tiba- tiba anak mengalami temper tantrum

(21)

2

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengakibatkan anak akan menyakiti atau melukai dirinya sendiri atau orang-

orang yang ada disekitarnya. Oleh sebab itu, orang tua merasa anak autis itu

merepotkan dan membebani mereka, karena dianggap mengganggu kenyamanan

orang lain.

Anak autis memang sering dipandang sebelah mata di lingkungan masyarakat,

namun pada dasarnya setiap anak spesial, mereka memiliki kekurangan dan

kelebihan yang berbeda- beda dalam dirinya. Anak berkebutuhan khusus (ABK)

seperti anak autis memiliki kelebihan dalam diri mereka yang dapat kita

kembangkan, seperti contoh nyata yang peneliti saksikan langsung dalam acara

ART FOR AUTISM, ternyata banyak anak autis yang memiliki kemampuan dan

bakat dalam bidang seni. Didalam rangkaian acara tersebut dipamerkan hasil

karya seni rupa berupa lukisan dan kerajinan tangan yang dibuat oleh anak- anak

autis, diantara mereka pun ada yang mahir dalam bermain alat musik dan

bernyanyi. Melalui kegiatan- kegiatan atau pelatihan positif yang diberikan

kepada anak autis dapat membantu perkembangan anak tersebut.

Banyak upaya yang dapat kita lakukan untuk membantu perkembangan anak,

autis misalnya dengan memberikan terapi atau memberikan pelatihan bagi

mereka, salah satunya melalui musik. Musik adalah bahasa universal, musik

merupakan bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia, selalu ada

dalam kehidupan setiap individu. Musik tidak mengenal perbedaan jenis kelamin,

warna kulit, kasta, budaya, pendidikan, dan tak terkecuali mereka yang memiliki

keterbelakan mental atau fisik, maupun gangguan intelegensi, sehingga musik

dapat dijadikan salah satu sarana yang dapat membantu meningkatkan

perkembangan kemampuan kognitif, interaksi sosial, bakat, potensi dan

komunikasi anak autis.

Mengenalkan musik khususnya kepada anak berkebutuhan khusus (ABK),

seperti anak autis diperlukan, untuk dapat membantu mengatasi gangguan-

gangguan perkembangan pada anak. Anak- anak biasanya senang dengan

(22)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui kegiatan memainkan alat musik dapat mengembangkan kordinasi motorik

dan melatih konsentrasi. Mendengarkan musik atau membuat komposisi dapat

mengembangkan kemampuan kognitif, seperti daya ingat dan konsentrasi. Musik

dapat menjadi ruang yang aman untuk mengeksplorasi perasaan dan emosi.

Melalui ritme musik yang diperdengarkan atau pun yang dimainkan dapat

berfungsi untuk membantu penyandang autism untuk mengungkapkan ekspresi

mereka, dengan bergerak bebas mengikuti irama dan membantu mereka untuk

belajar berkonsentrasi. Musik pun dapat membantu perkembangan bahasa verbal

atau non- verbal anak, dapat dilakukan dengan mengikuti lirik lagu yang ada saat

musik diperdengarkan. Stimulasi musik sangat mempengaruhi fungsi otak dan

mampu menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan, yang secara tidak

langsung menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional.

Selama ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti penyandang autism,

bersekolah di SLB- C atau di sekolah inklusi. Dengan sekolah di tempat tersebut

anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak autis, akan membantu

mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan dapat melatih anak dalam

bekerjasama dengan orang lain. Namun, kebanyakan anak autis sulit untuk

mengikuti pelajaran di sekolah umum karena mereka kesulitan dalam

berkonsentrasi, sehingga mereka pun tidak menguasai pelajaran dengan baik dan

tertinggal dengan anak lainnya. Pengajar atau guru di sekolah umum pun kurang

menguasain metode untuk menangani mereka di kelas, sehingga mereka pun

sering terabaikan. Pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 6 April 2013 peneliti

sempat mengikuti proses pembelajaran musik bagi anak autis di kota Surabaya,

ternyata dalam menangani dan memberikan pelayanan kepada mereka yang

memiliki kesulitan dalam berkomunikasi diperlukan kehati- hatian, bila keliru

dalam memberikan pendekatan dan perlakuan akan sangat beresiko menghambat

perkembangan intelegensi anak. Oleh sebab itu, untuk menangani anak autis,

peneliti berasumsi bahwa anak autis akan lebih baik ditangani secara individu. Hal

(23)

4

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hendaknya program pengajaran harus memenuhi tuntutan akan kemampuan kognitif si anak yang dikatagorikan autism, misalnya melalui IEP (Individual

Education Program) karena banyak anak autis tidak dapat mengikuti pelajaran

dalam kelas yang umum.

Berdasarkan survei di lapangan, peneliti pun berasumsi bahwa di Indonesia,

khususnya di Jawa Barat lembaga non- formal seperti sanggar seni atau tempat

kursus musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) belum banyak dijumpai,

bahkan kurang berkembang di masyarakat. Orang tua yang memiliki anak

berkebutuhan pun sulit untuk menyalurkan hobi, bakat atau potensi anak dibidang

seni, khususnya seni musik. Hal tersebut, mungkin disebabkan oleh kurangnya

sumber daya manusia yang mampu untuk menangani, melatih atau menjadi

pengajar bagi mereka.

Salah satu lembaga non- formal atau tempat kursus yang menyediakan kelas

khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yaitu Taman Musik Dian

Indonesia (TMDI). Taman Musik Dian Indonesia ini selain menyediakan kelas-

kelas privat untuk kelas kursus piano, drum, biola, perkusi dan vokal, juga

mempunyai kelas pengenalan musik (KPM) bukan hanya bagi anak normal, tetapi

juga kelas bagi anak- anak kebutuhan khusus (ABK), seperti down syndrom dan

autis. Ketika mengetahui ada sebuah lembaga non- formal atau tempat kursus

musik yang membuka kelas khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

seperti autis yang jarang sekali di temukan ditempat kursus musik lainnya, peneliti

sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana proses atau penanganan yang

dilakukan dalam kelas pengenalan musik tersebut.

Di Taman Musik Dian Indonesia ini terdapat kelas khusus pengenalan musik

yang merupakan kelas dasar yang harus ditempuh untuk mempersiapkan dan

memperkenalkan musik kepada anak sebelum mereka melanjutkan kelas piano,

drum, biola, gitar, perkusi maupun vokal. Pada kelas pengenalan musik (KPM) ini

anak diajak berekspresi dan berimajinasi dengan bernyanyi, bergerak (menari) dan

bermain musik agar anak mengenal ritmik, nada, irama, dinamika dan mengenal

alat- alat musik dengan pendekatan kegiatan bermain. Mereka dikenalkan dengan

(24)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenal ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi dengan mengikuti

tempo atau beat musik. Kelas pengenalan musik (KPM) bagi anak berkebutuhan

khusus, terutama bagi anak autis dipisahkan dengan kelas pengenalan musik bagi

anak normal. Kelas pengenalan musik bagi anak normal dan anak down syndrom,

dilaksanakan secara berkelompok, namun untuk kelas pengenalan musik bagi

anak autis dilaksanakan secara individu atau privat.

Peneliti pada dasarnya pun disiapkan untuk terjun menjadi seorang pengajar

atau guru, dan pada akhirnya akan terjun pada dunia pendidikan khususnya musik

di masyarakat. Di masyarakat mungkin saja peneliti harus mengajar, mengatasi

atau berinteraksi langsung dengan anak- anak berkebutuhan khusus (ABK),

misalnya anak penyandang autis. Menangani atau berinteraksi dengan anak

berkebutuhan khusus (ABK) tentu berbeda dengan menangani anak normal yang

sering kita jumpai. Mungkin kita akan kesulitan untuk mengatur dan

mengarahkan, mengalihkan perhatian dan konsentrasi mereka, karena pada

dasarnya anak autis akan asyik dengan dunianya sendiri. Hambatan saat

bekomunikasi dan berinteraksi dengan mereka kita akan sulit untuk mendapatkan

respon dari mereka, anak autis pun mengalami kesulitan dalam belajar yang

membuat anak sulit menerima pelajaran yang diberikan.

Taman Musik Dian Indonesia ini, memperkenalkan musik kepada anak

dengan pendekatan bermain. Melalui bermain biasanya anak akan lebih senang

mengikuti sebuah kegiatan yang secara tidak langsung memberikan pengalaman

atau pembelajaran bagi mereka. Maka dari itu, peneliti mengambil judul skripsi

Kegiatan Bermain Musik bagi Anak Autis di Taman Musik Dian Indonesia

Cilandak Barat Jakarta Selatan, dalam hal ini peneliti ingin mengetahui dan

melihat langsung bagaimana proses atau penanganan yang dilakukan untuk

memperkenalkan musik kepada anak- anak autis melalui kegiatan bermain musik

dalam kelas pengenalan musik, yang secara tidak langsung dapat melatih

(25)

6

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses pengenalan musik melalui

kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan?”. Karena dalam proses pengenalan musik melalui kegiatan bermain memiliki beberapa kegiatan didalamnya, seperti kegiatan bernyanyi dan

bermain alat musik, maka permasalahan- permasalahan ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Bagaiman proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik

perkusi bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat,

Jakarta Selatan?

2. Bagaimana proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain bagi anak

autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan?

3. Bagaimana respon anak autis pada saat melakukan kegiatan bermain musik

bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta

Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya suatu kegiatan yang didasari dan direncanakan mempunyai

tujuan- tujuan yang ingin dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian

Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Secara khusus tujuan dari penelitian

ini, dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses pengenalan ritme melalui

kegiatan bermain alat musik perkusi bagi anak autis di Taman Musik Dian

Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

2. Untuk memperoleh gambaran mengenai proses kegiatan bernyanyi melalui

kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak,

(26)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran mengenai respon yang terjadi pada anak autis

pada saat kegiatan bermain musik dalam program kelas pengenalan musik

bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta

Selatan.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang tepat untuk diterapkan dalam proses penelitian ini

adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pelaksanaan

penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengenalan musik melalui

kegiatan bermain bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat,

Jakarta Selatan, dan yang sesuai dengan kenyataan di lapangan dan peneliti pun

tidak mengujicobakan sesuatu.

Dalam proses penelitian, untuk mendapatkan data- data yang diperlukan

secara sistematis, faktual dan akurat dan bertujuan untuk memperoleh hasil

penelitian yang sesuai, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data kualitatif

dimana pengumpulan data yang dilakukan pada kondisi yang alamiah. Maka ada

beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, sebagai berikut:

1. Observasi

Melalui kegiatan observasi peneliti dapat menggali informasi secara langsung,

tentang masalah yang akan diteliti dengan melakukan pengamatan secara

langsung dalam proses kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik

Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, yang dilaksanakan pada tahap

kelas pengenalan musik (KPM).

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang bagaimana proses

pengenalan musik melalui kegiatan bermain musik bagi anak autis, juga mengenai

anak yang memiliki gejala autism itu sendiri. Melalui wawancara peneliti akan

mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

(27)

8

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditemukan melalui observasi. Peneliti melakukan wawancara kepada pengajar

kelas pengenalan musik yang menangani anak autis, orang tua anak autis yang

mengikuti kegiatan tersebut dan humas Taman Musik Dian Indonesia.

3. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data dokumentasi catatan perkembangan anak autis di

kelas pengenalan musik, yang kemudian dianalisis untuk memperoleh data

tentang perkembangan anak, manfaat serta dampak kegiatan bermain musik bagi

anak autis. Pengambilan gambar oleh peneliti berupa foto dan audio visual pun

diambil pada saat proses kegiatan bermain musik dalam program kelas

pengenalan musik berlangsung serta merekam hasil wawancara dengan

menggunakan audio dan mencatat beberapa hasil wawancara. Serta ada pula

beberapa dokumentasi hasil perekaman audio- visual beberapa kegiatan yang telah

dilaksanakan Taman Musik Dian Indonesia, sebagai salah satu contoh hasil atau

apresiasi anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran musik yang dilakukan di

Taman Musik Dian Indonesia.

4. Studi Literatur

Studi literatur pun diperlukan untuk memperjelas keterkaitan antara hasil

penelitian dengan teori – teori mengenai permasalahan yang diteliti. Buku yang

digunakan dalam penelitian ini bersangkutan dengan anak autis dan manfaat

musik bagi anak berkebutuhan khusus. Selain itu peneliti menggunakan artikel,

tabloid dan jurnal yang didapatkan dari media internet untuk menunjang

penelitian ini.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak

yang terkait dan mannfaat yang didapatkan dapat ditinjau dari beberapa aspek,

antara lain:

(28)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memberikan sumbangan pemikiran dan informasi dasar mengenai kegiatan

pengenalan musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak

penyandang autism dan dapat dijadikan acuan wawasan, ilmu pengetahuan dan

bahan masukan untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi perkembangan

pembelajaran musik bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak

penyandang autism. Sehingga berbagai pihak dapat mengetahui bahwa melalui

kegiatan bermain sambil mengenal musik dapat dijadikan salah satu kegiatan

alternatif bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak penyandang

autism dalam membantu mengasah dan meningkatkan kemampuan kognitif,

seperti daya ingat dan konsentrasi, bahasa verbal atau non- verbal anak, fungsi

otak kiri dan otak kanan, yang secara tidak langsung menyeimbangkan

perkembangan aspek intelektual dan emosional. Bahkan mungkin menyalurkan

bakat anak sehingga perkembangan musikalitas anak dapat berkembang, anak pun

dapat memainkan bahkan mahir memainkan instrumen musik.

2. Manfaat dari Segi Kebijakan

Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan pendidikan bagi anak

berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak penyandang autism dalam proses

pembelajaran pengenalan musik yang baik dan efektif diterapkan dan diajarkan,

melalui kegiatan bermain musik dengan anak, yang akan bermanfaat dalam

perkembangan anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut.

3. Manfaat dari Segi Praktik

Menambah pengalaman berharga bagi peneliti dalam mengolah suatu

penelitian mulai dari awal sampai pada kesimpulan yang diperoleh. Penelitian ini

pun memberikan pengalaman nyata, menambah ilmu dan wawasan bagi peneliti,

mengenai proses belajar dan cara menangani atau cara berinteraksi dengan anak

berkebutuhan khusus (ABK), terutama bagi anak autis, sehingga jika peneliti

(29)

10

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khusus (ABK) atau ingin membuat tempat kursus musik bagi anak berkebutuhan

khusus (ABK) bisa menjadi bekal tambahan ilmu.

4. Manfaat dari Segi Aksi Sosial

Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai kegiatan bermain

musik sebenarnya dapat kita terapkan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK),

sehingga mereka pun dapat berekspresi dengan bebas melalui musik. Anak

berkebutuhan khusus (ABK), terutama anak autis di Taman Musik Dian Indonesia

pun, dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak. Dibalik kekurangan yang mereka

miliki sebenarnya ada potensi, bakat dan kemampuan yang dapat digali dan

dilatih dari diri mereka. Sehingga diharapkan berkembangnya lembaga non-

formal seperti sanggar seni atau tempat kursus musik bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) di kota- kota lain di Indonesia.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN; bagian yang berisi uraian tentang pendahuluan atau

bagian awal dari skripsi, yang didalamnya berisi sub bab, seperti berikut:

1. Latar Belakang; sub bab yang memaparkan mengenai penjelas alasan

kertarikan peneliti untuk mengangkat judul skripsi “Kegiatan Bermain Musik

bagi Anak Autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan”.

2. Identifikasi dan Perumusan Masalah; sub bab yang berisi rumusan masalah

beserta identifikasi atau pemaparan mengenai variabel- variabel penelitian

yang memfokuskan mengenai bagaimana proses pengenalan musik melalui

kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia

Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

3. Tujuan Penelitian; sub bab yang mengungkapkan hasil- hasil apa yang ingin

dicapai setelah penelitian mengenai kegiatan bermain sambil mengenal musik

(30)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Metode Penelitian; berisi sekilas mengenai metode dan pendekatan yang

digunakan dalam penelitian mengenai kegiatan bermain sambil mengenal

musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia. Namun, metode

penelitian akan dipaparkan secara rinci pada bagian BAB III.

5. Manfaat Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan manfaat penelitian

mengenai kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian

Indonesia dari berbagai aspek, yaitu: manfaat dari segi teori, manfaat dari segi

kebijakan, manfaat dari segi praktik bagi peneliti dan manfaat dari segi aksi

sosial.

6. Struktur Organisasi Skripsi; sub bab yang berisi rincian tentang urutan

penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari Bab I

hingga Bab V.

BAB II KAJIAN PUSTAKA; bagian yang berfungsi sebagai landasan teoritik

dari masalah yang sedang dikaji yaitu mengenai kegiatan bermain sambil

mengenalan musik bagi anak autis dan kedudukan masalah tersebut dalam bidang

ilmu yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep- konsep atau

teori- teori yang akan dijabarkan terkait dengan autism dan karakteristik anak

yang memiliki gejala autism, kegiatan bermain, bergerak (menari), unsur musik,

kegiatan bernyanyi, kegiatan mengenal ritme, serta mengenai musik dan anak

autis, yang menyangkut manfaat- manfaat musik.

BAB III METODE PENELITIAN; berisi penjabaran yang rinci mengenai

metode penelitian, yang terdiri dari komponen- komponen berikut:

1. Lokasi dan Subjek Penelitian; sub bab yang berisikan pemilihan lokasi serta

penggunaan sample dalam penelitian ini.

2. Desain Penelitian; sub bab yang berisi pemaparan mengenai prosedur

penelitian yang dilakukan,yaitu mengenai tahapan- tahapan yang dilakukan

(31)

12

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Metode Penelitian; sub bab yang berisikan penjabaran mengenai metode yang

dilakukan dalam penelitan mengenai kegiatan bermain musik bagi anak autis

di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan.

4. Definisi Operasional; sub bab yang memaparkan mengenai rumusan variabel-

variabel di lapangan dari fokus penelitian, yaitu mengenai kegiatan bermain,

mengenal musik dan anak autis.

5. Instrumen Penelitian; sub bab yang memaparkan mengenai instrumen atau

perangkat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data pada

penelitian kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian

Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan.

6. Teknik Pengumpulan Data; memaparkan mengenai teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini, seperti wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

7. Analisis Data; sub bab yang berisi paparan tahapan- tahapan analisi data dari

data yang telah didapat dilapangan untuk menarik kesimpilan hasil penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN; terdiri dari

pengolahan data hasil penelitian di lapangan dan analisis dari deskripsi hasil

penelitian dilapangan. Dalam bab ini,peneliti memaparkan hasil dari observasi

yang telah peneliti lakukan dilapangan dan pembahasan hasil penelitian pun

dianalisis kaitannya dengan teori yang digunakan dalam Bab Kajian Pustaka. Bab

IV menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian, sehingga bab ini membahas

tentang proses pengenalanl ritme melalui kegiatan bermain alat musik perkusi

bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan,

proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain bagi anak autis di Taman

Musik Dian Indonesia Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dan respon anak autis

pada saat kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia

Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN; bagian yang menyajikan hasil

(32)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini pun menyajikan saran atau rekomendasi yang ditulis setelah hasil penelitian,

yang ditujukan kepada semua pihak, atau pun peneliti berikutnya yang berminat

(33)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), yang

berlokasyikan di Jalan Deplu 3 Kav 8A Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Taman

Musik Dian Indonesia (TMDI) ini merupakan lembaga kursus musik yang

menyediakan kelas untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dan anak normal.

Lembaga kursus musik ini menyediakan kelas pengenalan musik yang merupakan

kelas dasar yang harus ditempuh untuk memperkenalkan musik kepada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) sebelum mereka diperkenalkan kepada kelas piano,

drum, biola, perkusi maupun vokal. Peneliti melakukan penelitian di kelas

pengenalan musik (KPM) yang dilaksanakan di ruang khusus kelas pengenalan

musik (KPM).

Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), bukanlah merupakan lembaga taman

bermain atau sekolah luar biasa yang didirikan khusus bagi anak berkebutuhan

khusus (ABK). Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) ini, merupakan salah satu

lembaga sekolah atau kursus musik yang didirikan tepatnya pada tanggal 6 April

2003. Lembaga ini dijadikan sebagai tempat atau wadah untuk memperkenalkan

musik, mengarahkan, mengasah kepekaan dan merangsang kecerdasan musikal

pada anak- anak, serta tempat untuk mengapresiasyikan minat, bakat dan potensi

anak sejak usia dini, selain itu Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) pun

memberikan kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mengenal

dan belajar musik dengan menyediakan “kelas khusus” bagi anak- anak

berkebutuhan khusus (ABK), seperti down syndrome dan autis. Anak normal

maupun anak khusus menunjukkan reaksi yang sama terhadap musik, baik reaksi

secara fisik, inderawi, intelektual mau pun emosional yang mereka tunjukan. Oleh

(34)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi anak- anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti anak autis dan down

syndrome untuk ikut bermain musik dalam “Kelas Khusus”.

Taman Musik Dian Indonesia (TMDI) menyediakan program pembelajaran

kelas- kelas privat maupun kelas dalam kelompok untuk kelas kursus piano, drum,

biola, perkusi dan vokal, yang merupakan kelas lanjutan dari program

pembelajaran kelas pengenalan musik (KPM), bagi anak normal maupun anak

berkebutuhan khusus (ABK). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil fokus

penelitian pada program kelas pengenalan musik (KPM) khusus anak autis, yang

merupakan salah satu dari program yang terdapat di Taman Dian Indonesia

(TMDI). Kelas pengenalan musik (KPM) bagi anak autis dilaksanakan secara

individu (privat), setiap anak didampingi oleh dua orang pengajar yang

merngarahkan anak di dalam kegiatan, satu pengajar memberikan contoh dan

pengajar lainnya mendampingi atau memegang tubuh anak.

Subjek dalam penelitian ini yaitu dua orang guru di kelas pengenalan musik

bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak autis, beserta anak autis yang

sedang belajar musik pada tahap kelas pengenalan musik. Anak autis pada kelas

pengenalan musik berjumlah empat orang, yang terdiri dari dua anak perempuan

dan dua anak laki- laki. Anak autis di dalam kelas pengenalan musik ini, berusian

lima- sepuluh tahun dan masing- masing anak memiliki karakteristik, bakat, daya

tangkap dan tingkat autis yang berbeda, waktu atau lama masing- masing anak

bergabung di kelas pengenalan musik Taman Musik Dian Indonesia pun berbeda-

beda.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dipersiapkan sebaik mungkin, agar proses penelitian ini

dapat berjalan dengan baik, teratur dan sistematis. Model desain penelitian yang

dirancang oleh peneliti, diadaptasi dari tahapan penelitian yang dikemukanan

Bogdan (1972) (Moleong, 2010: 126) yaitu: „(1) pra- lapangan, (2) kegiatan

(35)

52

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model desain penelitian yang dipergunakan, peneliti menyesuaikan dengan

keadaan pada saat proses penelitian dilaksanakan dari tahap persiapan, tahap

penelitian dan sampai tahap penyusunan laporan. Adapun langkah- langkah yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3. 1

Model Desain Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 6 April 2013 peneliti melakukan

observasi awal dengan mengikuti proses pembelajaran musik bagi anak autis di

kota Surabaya. Setelah melihat proses pembelajaran musik tersebut, peneliti mulai

menyusun rancangan penelitian yang dibuat sebelum melakukan penelitian. Pada

tahap persiapan ini peneliti melakukan survey terhadap beberapa tempat kursus

musik, hal ini dilakukan untuk mencari tempat kursus musik atau sanggar seni

yang menyediakan pembelajaran musik bagi anak autis. Pada akhirnya peneliti

menentukan tempat penelitian di Taman Musik Dian Indonesia (TMDI). Sebelum TAHAP PERSIAPAN

Merumuskan Masalah Observasi Awal

• Pemilihan Lokasi Penelitian

• Orientasi dengan Subjek Penelitian

Merumuskan Asumsi

TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian

•Observasi Lanjutan

•Wawancara

• Pendokumentasian

• Studi Literatur

Analisis Data

•Reduksi Data

•Penyajian data

(36)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian, peneliti pun pada tanggal 6 Juli 2013 melakukan survey

awal ke Taman Musik Dian Indonesia (TMDI), kemudian peneliti meminta izin

melakukan penelitian kepada pihak Taman Musik Dian Indonesia (TMDI).

Setelah melakukan pemilihan tempat yang diteliti, peneliti mulai menyusun

rumusan masalah berkaitan dengan masalah penelitian yang akan diteliti, memilih

metode penelitian yang akan dilaksanakan dan menyusun proposal penelitian. Hal

ini dimaksud agar penelitian berjalan dengan sistematis dan peneliti akan lebih

fokus dan mudah dalam membuat laporan hasil penelitian. Namun, dalam

penelitian kualitatif ini, rumusan masalah dan rancangan penelitian masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki tahap pelaksanaan

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan peneliti untuk mengumpulkan data- data

yang akurat di lapangan. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik

observasi yang dilakukan secara langsung di tempat penelitian dan melakukan

wawancara dengan beberapa narasumber berkaitan dengan permasalahan yang

ada di lapangan. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti pun

mengumpulkan dokumentasi yang didapatkan dari lapangan, peneliti melakukan

pengambilan gambar dan merekam beberapa kegiatan secara audio maupun audio-

visual. Peneliti dalam pelaksanaan penelitian berperan sebagai pengamat pada

proses kegiatan bermain sambil mengenal musik bagi anak autis dalam program

kelas pengenalan musik.

Pada pelaksanaan penelitian, setelah peneliti mengumpulkan data- data dari

lapangan, peneliti pun mengolah data- data yang diperoleh dan menganalisis data-

data hasil penelitian. Data hasil wawancara, observasi dan studi literatur yang

didapatkan peneliti dalam penelitian, dianalisi dan dilakukan pemilihan data,

disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian.

(37)

54

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, tahapan yang terakhir ditempuh

yaitu penulisan laporan. Dari hasil penelitian yang telah didapatkan di lapangan,

peneliti terlebih dahulu membuat laporan atau catatan hasil penelitian yang

diperoleh dari lapangan, lalu kemudian data hasil penelitian tersebut dianalisis

dengan berbagai teknik analisis data. Setelah menganalisis data, hasil penelitian

tersebut kemudian disusun dengan mengagambarkan dan memaparkan atau

mendeskripsikannya ke dalam bentuk tulisan yang dibuat secara sistematis dan

akurat, sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam proses penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dianggap tepat untuk

menggambarkan, mengungkapkan dan menginterpretasikan fakta- fakta, data-

data dan karakteristik masalah yang ditemukan di dalam hasil dan proses

penelitian di Taman Musik Dian Indonesia, secara sistematis, faktual dan akut.

Dengan metode deskriptif, peneliti dapat menggambarkan fenomena-fenomena

kegiatan bermain sambil mengenal musik dengan apa adanya, secara natural dan

tanpa manipulasi. Metode ini digunakan karena peneliti bertujuan

mendeskripsikan dengan jelas tentang proses kegiatan bermain musik yang

dilaksanakan bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010: 6).

Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan

suatu data yang mengandung makna dan pasti atau data yang sebenarnya terjadi

sebagaimana adanya. Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara alamiah,

situasinya benar- benar bertumpu pada apa yang nyata dan sesuai dengan fakta

yang dialami oleh subjek penelitian.

Dengan menggunakan metode deskriptif, peneliti mengumpulkan data- data

(38)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musik Dian Indonesia, dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses

pengenalan musik melalui kegiatan bermain bagi anak autis yang dilakukan,

keterkaitannya dengan proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat

musik perkusi dan proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain, serta

respon anak autis pada saat mengikuti kegiatan bermain sambil mengenal musik

di Taman Musik Dian Indonesia. Dengan menggunakan metode ini, data- data

yang telah terkumpul tersebut kemudian diolah dan dianalisis. Proses analisis

data- data ini diperkuat oleh studi literatur dan hasil wawancara dengan para

pengajar yang menangani kegiatan bermain musik dalam program kelas

pengenalan musik bagi anak autis. Kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan

dengan jelas dalam bentuk tulisan oleh peneliti.

Gejala sosial dan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti di lapangan,

merupakan subjek penelitian yang dapat dikaji dengan pendekatan kualitatif,

karena subjek penelitian berupa kegiatan pembelajaran, yaitu proses kegiatan

bermain musik yang merupakan sebuah proses dari kegiatan manusia yang tidak

dapat diukur dengan angka- angka, namun dengan pendalaman obsevasi.

Sehingga hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa peneliti menggunakan

metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif di dalam penelitian ini.

D. Definisi Operasional

1. Autis

Autis adalah seorang anak yang memiliki gejala autism. Autism itu sendiri

merupakan gangguan perkembangan khususnya pada anak, yaitu gangguan

perkembangan baik dalam perkembangan komunikasi maupun interaksi sosial,

perkembangan motorik yang berdampak pada gangguan pada perilaku dan pola

bermain, gangguan pada kestabilan emosi, dan gangguan respon terhadap

stimulus sensorik. Anak autis memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi, mereka

sering asyik dengan dunia mereka sendiri, sehingga tidak dapat fokus dalam

(39)

56

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

emosi mereka, terkadang tertawa sendiri atau pun marah- marah atau

tempertantrum (mengamuk), sehingga mereka menyakiti diri sendiri atau orang

yang ada di sekitar mereka.

2. Kegiatan Bermain Musik

Kegiatan bermain musik merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh

anak, yaitu seperti menyanyi, mengikuti irama seperti mengikuti ritme dan tempo

lewat tepuk tangan atau memukul alat musik perkusi, serta melakukan gerakan-

gerakan. Melalui kegitan bermain musik secara tidak langsung dirangsang untuk

belajar mengenalkan unsur- unsur musik dan kepekaan musikalitas anak pun

terasah, seperti lebih mengenal tinggi- rendahnya nada, mengenal ritme, irama,

dan dinamika dalam musik. Melalui bermain dengan aktivitas musik manfaat

yang dapat diperoleh adalah untuk meningkatkan kemampuannya dan

mengembangkan dirinya, ekspresi diri dan memupuk rasa percaya diri pada anak

dan ketika melakukan kegiatan bersama teman, anak belajar bekerjasama dan

bersosialisasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat yang dipergunakan dalam

mengumpulkan data. “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau

alat penelitian adalah peneliti itu sendiri” (Sugiyono, 2012: 59). Peneliti sebagai

instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Peneliti dalam hal ini terjun ke lapangan, untuk menentukan fokus penelitian,

melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Oleh karena itu,

peneliti sebagai instrumen berupaya untuk memahami metode penelitian yang

dipakai, dan menguasai teori serta wawasan terhadap bidang yang diteliti.

Meskipun instrumen utama dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri, namun

(40)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedoman wawancara, dan pengambilan dokumentasi, yang akan menggunakan

alat bantu berupa buku catatan, camera, dan dokumen lainnya, yang diharapkan

dapat melengkapi data dan membandingkan hasil penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu dari prosedur penelitian dan

persyaratan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian. Hal ini dilakukan

untuk mendapatkan data- data yang diperlukan secara akurat dan bertujuan untuk

memperoleh hasil penelitian tentang kegiatan bermain musik bagi anak autis

Taman Musik Dian Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data kualitatif dimana pengumpulan data yang dilakukan pada

kondisi yang alamiah. Sugiyono (2012: 63), menggambarkan empat macam

teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Observasi

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dari responden adalah observasi. Observasi

dilakukan pada awal penelitian dan pada saat proses penelitian, sampai penelitian

selesai. Melalui observasi peneliti memeperoleh data berdasarkan fakta yang

berhubungan dengan objek penelitian. Peneliti pun menggali informasi secara

langsung, tentang masalah yang akan diteliti yaitu mengenai kegiatan bermain

musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis di Taman Musik

Dian Indonesia. Melalui penelitian ini peneliti melakukan pengamatan secara

langsung pada proses pengenalan ritme melalui kegiatan bermain alat musik

perkusi dan proses kegiatan bernyanyi melalui kegiatan bermain, serta respon dari

anak autis pada saat melakukan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman

Musik Dian Indonesia, yang dilaksanakan pada tahap kelas pengenalan musik

(41)

58

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pengenalan musik yang dilaksanakan melalui kegiatan bermain musik bagi

anak autis.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti melakukan

pengamatan dan melihat secara langsung fenomena dan proses kegiatan bermain

sambil mengenal musik dalam program kelas pengenalan musik khusus anak autis

yang terjadi dilapangan. Peneliti mengumpulkan data- data tersebut yang akan

diolah kemudian dijadikan sebagai laporan. Observasi dilakukan secara observasi

`partisipasi moderat (moderate participation): means the researcher maintains a

balance between being insider and being outsider’ (Stainback (1988) dalam Sugiyono, 2012: 66). Dalam penelitian ini, peneliti mengamati kegiatan bermain

sambil mengenal musik dalam program kelas pengenalan musik bagi anak autis,

namun sesekali peneliti mencoba ikut serta terlibat dalam kegiatan tetapi tidak

terlibat dalam semua kegiatan tersebut. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Rincian Data Observasi

Tanggal Kegiatan Observasi

12 September

2013

Pada observasi ini merupakan awal peneliti masuk kelas langsung

dan melakukan perkenalan dengan masing- masing siswa autis dan

mengamati langsung karakteristik mereka, serta melakukan

pengamatan mengenai keadaan kelas dan kegiatan- kegiatan apa

saja yang dilakukan oleh anak autis di kelas pengenalan musik.

19 September

2013

Pada kesempatan ini, peneliti terlibat langsung untuk membantu

pengajar dalam kegiatan- kegiatan di dalam kelas, sekaligus

menangani anak autis. Dalam proses kegiatan, peneliti pun

merasakan secara langsung kesulitan yang dihadapi dalam

menangani anak autis. Pada observasi ini peneliti tetap mengamati

(42)

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan di ruang kelas pengenalan musik Taman Musik Dian

Indonesia dan mengamati secara langsung perilaku anak pada saat

kegiatan berlangsung. Kegiatan pengenalan musik yang dilakukan

oleh masing- masing anak berbeda- beda, ada yang belajar

mengenal ritme dengan memainkan alat perkusi, ada pun anak

yang melakukan kegiatan mengenal ritme dan bernyanyi sambil

bergerak (menari).

26 September

2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan

bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada

saat kegiatan bermain musik berlangsung.

3 Oktober

2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan

bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada

saat kegiatan bermain musik didalam kelas berlangsung.

10 Oktober

2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan

bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada

saat kegiatan bermain musik berlangsung.

Tanggal Kegiatan Observasi

17 Oktober

2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan

bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada

saat kegiatan bermain musik berlangsung.

24 Oktober

2013

Melakukan observasi secara langsung mengenai proses kegiatan

bermain musik dan mengamati perilaku masing- masing anak pada

saat kegiatan bermain musik berlangsung.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh data keterangan dengan cara tanya

jawab secara langsung dengan sumber data. Stainback (1988) (Sugiyono, 2012:

72) mengemukakan bahwa, “interviewing provide the researcher a means to gain

(43)

60

Nurwinda Anggraeni, 2014

Kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

phenomenon than can be gained through observation alon”. Melalui wawancara

peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterpretasyikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa

ditemukan melalui observasi. Wawancara merupakan proses interaksi dengan

melakukan tanya jawab mengenai data- data yang dibutuhkan dalam topik

penelitian. Interaksi tersebut melibatkan, antara pencari informasi dengan

narasumber yang mengetahui topik penelitian.

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Pada saat

akan melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan pertanyaan- pertanyaan

yang berkaitan dengan kegiatan bermain musik bagi anak autis di Taman Musik

Dian Indonesia yang telah disusun untuk kemudian di rumuskan dalam pedoman

wawancara. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara

pertama kali dengan pengajar yang menangani anak autis, dalam hal ini

wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cepat dan efektif. Peneliti

melakukannya dengan bertemu langsung, lalu hasil wawancara tersebut

didokumentasyikan dengan recording yang terdapat pada sebuah perangkat

telepon genggam. Wawancara ini dilakukan dengan menyampaikan beberapa

pertanyaan pokok yang telah disusun oleh peneliti, kemudian diajukan oleh

narasumber secara acak dan diolah sesuai dengan kebutuhan namun tetap

mengacu kepada bentuk pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Setelah

kegiatan di kelas selesai, biasanya pengajar, orang tua atau pengasuh yang

mengantar dan peneliti selalu berdiskusi atau mengobrol mengenai perkembangan

anak, kegiatan dan kebiasaan- kebiasan yang anak lakukan didalam kelas maupun

sehari- hari.

Tabel 3. 2

Rincian Data Wawancara

Tanggal Kegiatan Observasi

12 September

2013

Melakukan wawancara kepada sejumlah orang tua atau

Gambar

Tabel 3. 1 Rincian Data Observasi
Tabel 3. 2 Rincian Data Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

“Modernisasi dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane “Sebuah Kajian Sosiologi Sastra”.. JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN

Berkaitan dengan masalah penyerapan karbon dalam mengatasi pemanasan global, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kandungan biomassa dan karbon yang tersimpan pada

hidup rukun dan belajar berdisiplin sejak dini tentunya akan bermanfaat agar kamu menjadi anak yang baik dan disayangi banyak orang buku pendidikan kewarganegaraan ini.. akan

(5) Tuntutan pihak lain atas Objek Pengadaan Tanah yang telah diserahkan kepada instansi yang memerlukan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menjadi tanggung

Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis

tujuh kandang ayam dengan kapasitas maksimum 22000 ekor ayam. Dalam melakukan monitoring DOC, PT. Sierad mengalami kesulitan dalam pendataan. Pendataan yang dilakukan

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Perilaku