• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN DAN

BAGIANNYA

(PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD NegeriNanggeleng I KecamatanCitamiang Kota SukabumiTahunPelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Hendra Darussalam 1008139

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN DAN

BAGIANNYA

(PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD NegeriNanggeleng I KecamatanCitamiang Kota SukabumiTahunPelajaran 2013/2014)

Oleh

Hendra Darussalam 1008139

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Hendra Darussalam 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HENDRA DARUSSALAM 1008139

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN DAN BAGIANNYA (PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD NegeriNanggeleng I

KecamatanCitamiang Kota SukabumiTahunPelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd. NIP. 195212121975011002

Pembimbing II,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 195905081984031002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan

judul“PenerapanPendekatanKontekstualuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran

IPAMateriTumbuhandanBagiannya(PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD NegeriNanggeleng I KecamatanCitamiang Kota SukabumiTahunPelajaran 2013/2014) ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim. Ataspernyataanini, sayasiapmenanggungresiko/sanksi yang dijatuhkankepadasayaapabiladikemudianhariditemukanadanyapelanggaranterhada petikakeilmuankaryasayaatauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasaya.

Bandung, Juli 2014 Yang MembuatPernyataan

(5)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A LatarBelakangMasalah ……….. 1

B RumusanMasalah ……… 5

C TujuanPenelitian ………. 5

D ManfaatPenelitian ………... 6

E HipotesisTindakan ……….. 6

F DefinisiOperasional.………..…………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A PendekatanKontekstual ………... 8

1 PengertianPendekatanKontekstual ………… 8

2 KarakteristikPendekatanKontekstual ……… 12

3 LandasanFilosofisPendekatanKontekstual .. 14

4 PrinsipPendekatanKontekstual ………. 15

5 StrategiPendekatanPendekatanKontekstual . 16 6 Ciri-ciri Pendekatan Kontekstual………. 17

(6)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ...

8 Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual

dalam Pembelajaran ……… 19

9 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Kontekstual ………. 19

10 Peranan Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan ……….. 21

11 Penerapan Pendekatan Konteksual dalam Pembelajaran IPA ……….. 21

B HasilBelajar ………. 23

1 PengertianBelajar …………..……..……….. 23

2 PengertianHasilBelajar …………..……….. 23

C Pembelajaran IPA ……… ……… 26

1 HakikatdanKarakteristikPembelajaranIPA . 26 2 RuangLingkupPembelajaran IPA di SD …... 29

D Tumbuhandanbagiannya ……… 30

1 BatangTumbuhandenganFungsinya ………. 31

2 DaunTumbuhandenganFungsinya ………… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A MetodePenelitian ……… 36

B ModelPenelitian ……….………. 38

C Lokasi, WaktudanSubjekPenelitian ……….. 39

D ProsedurPenelitian ……….. 39

E Instrumen ………. 43

F TeknikPengumpulan Data ……….. 44

G PengolahandanAnalisis Data ………. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A DeskripsiSekolah ……… 50

B DeskripsiHasilPenelitian ……… 51

C PembahasanHasilPenelitian ………... 77

(7)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A Simpulan……….. 87

B Rekomendasi ………….……….. 88

(8)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 PerbedaanPendekatanKontekstualdenganPendekat

anTradisional ……….. 18

Tabel 3.1 Kategori Tafsiran Nilai Afektif Siswa ………….... 48 Tabel 3.2 Kategori Tafsiran Nilai Psikomotor Siswa ………. 49 Tabel 4.1 RencanaTindakanPembelajaranSiklus I ……….. 52 Tabel 4.2 DeskripsiHasilPengamatan Observer

PerencanaanTindakanSiklus I ………... 53 Tabel 4.3 RekapitulasiHasilObservasiSikapSiswaSiklus I 58 Tabel 4.4 RekapitulasiHasilObservasiKinerjaSiswaSiklusI

... 59 Tabel 4.5 DeskripsiHasilPengamatan Observer

terhadapAktivitas Guru

danSiswaPembelajaranSiklusI .. 59

Tabel 4.6 RencanaTindakanPembelajaranSiklus II ………. 65 Tabel 4.7 DeskripsiHasilPengamatan Observer

PerencanaanTindakanSiklus II ………. 66 Tabel 4.8 RekapitulasiHasilObservasiSikapSiswaSiklusII

... 70 Tabel 4.9 RekapitulasiHasilObservasiKinerjaSiswaSiklus II

………. 71

Tabel 4.10 DeskripsiHasilPengamatan Observer

terhadapAktivitas Guru Dan

SiswaPembelajaranSiklus II 72

Tabel 4.11 HasilBelajarSiswasetelahTindakanPembelajaran

……….. 83

(9)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses Pembelajaran ……….. 85

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 ContohTumbuhandanBagiannya ………. 30 Gambar 2.2 ContohBatangTumbuhan ………... 31

Gambar 2.3 ContohDaunTumbuhan ……… 33

Gambar 3.1 LangkahPenelitianTindakanKelas Model

(10)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 RekapitulasiHasilTesSiswaSiklus I ……… 57 Grafik 4.2 RekapitulasiHasilTesSiswaSiklus II ………….. 69 Grafik 4.3 ProsentaseKetuntasanBelajarSiswaSiklus I …... 80 Grafik 4.4 KetuntasanBelajarSiswaSiklus II ……… 82 Grafik 4.5 HasilBelajarSiswaSetelahTindakanPembelajaran

(11)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN DAN BAGIANNYA

(PenelitianTindakanKelasterhadapSiswaKelas IV SD NegeriNanggeleng I KecamatanCitamiang Kota SukabumiTahunPelajaran 2013/2014) mbelajaran IPA MateriTumbuhandanBagiannya”.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasilbelajar siswa mengenai tumbuhan dan bagiannya melalui pendekatan kontekstual.Subjek yang dikenaitindakanyaitu siswakelasIV yang berjumlah28 siswapadatahunpelajaran 2013/2014 di SDN Nanggeleng IKecamatanCitamiangKota Sukabumi.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian TindakanKelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksikemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyakduasiklus. Adapuninstrumenpengumpulan data berupa:rencanapelaksanaanpembelajaran (RPP), lembarkerjasiswa (LKS),tes siklus,danlembarobservasi.

Tessiklusdilakukantiapakhirpembelajaranberupasoaluraiansebanyaklimabuah, dan

LKS dilaksanakanpada proses pembelajaranyang

mengandungtigaaspekhasilbelajar, yaitu: (1) pengetahuan (kognitif),(2) sikap (afektif),dan(3)

keterampilan(psikomotor).Tesdigunakanuntukmengetahuihasilbelajarsiswasetela hpelaksanaantindakanpembelajaran, lembarobservasi guru/peneliti serta siswadigunakanuntukmengobservasiketerlaksanaanpembelajaran yang

dilakukanolehpeneliti/guru serta

siswa.Hasilpenelitianditemukanbahwahasilbelajarsiswasetelahdilakukantindakanp

embelajaranmengalamipeningkatan. Data

(12)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agar pembelajaranlebihbermaknadan dapat membuat siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

This study, entitled "Application of Contextual ApproachtoImprovingStudent ResultsonPlantScience LessonMaterialsandParts". This study aimstoimprove student learning outcomesof theplantandits partsthrough acontextualapproach. Subjectsweresubjected toactsthatfourth grade

studentstotaling 28studentsin the school

year2013/2014inSDNNanggelengICitamiangDistrict ofSukabumi. The research methodusedin this research isClassroom Action Research(CAR), which startsfromplanning, implementation, observationandreflectionthenmade improvementplanused inthe nextcycle. This study was conductedastwocycles. Thedata collection instrumentssuch as: learningimplementation plan(RPP), student worksheet(LKS), a testcycle, and theobservation sheet. Testscarried outeachend ofthe learningcyclein the form ofa descriptionaboutfivepieces, andLKSimplemented inthe learningprocessconsisting of threeaspects oflearning outcomes, namely: (1) knowledge(cognitive), (2) attitude(affective), and(3) skills(psychomotor). The test is usedtodeterminestudent learning outcomesafterthe implementation ofthe act of learning, teacherobservation sheet/researchers

andstudentsare usedtoobserve

(13)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

activitiesandhasan interestingmulti-methodfor learningmore meaningfulandcanmakestudentsactive, creative, effectiveandfun.

(14)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab Iini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional, yaitu dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Tumbuhan dan Bagiannya”. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian tersendiri dalam pembangunan nasional yaitu usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, karena dengan pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dijadikan modal utama pelaksanaan pembangunan. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Filosofi dalam pendidikan ini mengartikan belajar dan pembelajaran sebagai proses membangun pengetahuan yang bermakna melalui pencarian hubungan antara

pengetahuan awal siswa dengan pengetahuan yang sedang dipelajari, siswa

berinteraksi multi arah dengan memanipulasi alat dan bahan di lingkungan sekitar

sebagai wahana proses belajarnya yang dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh guru.

(15)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

dengan lingkungan hidup dan alam di sekitar siswa.Secara konseptual tujuan pembelajaran IPA adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap alam sebagai sumber kehidupan manusia, maka siswa dituntut agar mampu mencapai standar pencapaian minimal materi pembelajaran IPA.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPA yaitu:

(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya. (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. (4) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. (5) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. (Depdiknas, 2006).

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran kita tidak bisa melakukan pengajaran begitu saja atau secara spontan tetapi harus melalui perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran inilah yang akan menentukan kemana arah atau kegiatan apa saja yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, begitu juga perencanaan terhadap penggunaan media apa yang cocok untuk pembelajaran tersebut.

(16)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

yang telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (70) dan telah dinyatakan tuntas belajar hanya 32% (9 siswa) sementara 68% (19 siswa) mendapat nilai di bawah KKM (70) dan dinyatakan belum tuntas belajar. Ternyata ditemukan ada beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPA, diantaranya:

1. Pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat konvensional.

2. Guru masih memperlakukan siswa sebagai objek, bukan sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran, guru menempatkan dirinya sebagai sumber utama proses pembelajaran.

3. Keterbatasan sarana dan prasarana, seperti ketersediaan media pembelajaran yang berkaitan dengan materi abstrak masih sangat kurang.

4. Keterbatasan waktu pembelajaran dan waktu yang tersedia menyebabkan penyampaian materi pembelajaran hanya terbatas berupa teori saja, tanpa dikaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan.

Rendahnya penguasaan materi IPA dikarenakan adanya masalah dalam pembelajaran IPA. Menurut Wartono (dalam Adun Rusyana, 2011), masalah pembelajaran IPA adalah :

1. Guru kurang berusaha mengajak siswa menemukan konsep/prinsip yang melibatkan pikiran siswa;

2. Siswa kurang dilibatkan untuk berpartisipasi aktif; 3. Proses pembelajaran bersifat informatif; dan

4. Masih lemahnya kemampuan guru dalam mengkomunikasikan sains.

(17)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.

Penerapan pendekatan kontekstual diharapkan mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap proses pembelajaran, diantaranya: (1) kemampuan siswa dalam menjelaskan suatu konsep; (2) tingkat kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan benar; (3) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran; (4) perhatian siswa dalam proses pembelajaran; dan (5) bertanya atau menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dengan aktivitas seperti itu, maka siswa diharapkan dapat mencapai hasil yang baik.Belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual, siswa bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi siswa dapat belajar secara langsung melalui proses pengalamannya.

Menurut Nurhadi, (2004, hlm. 148) ada tujuh komponen penting dalam pendekatan kontekstual, yaitu:

(1) Konstruktivisme (constructivism): mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya; (2) Menemukan (inquiry): guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang merajuk pada kegiatan menemukan apapun materi yang diajarkannya; (3) Bertanya (questioning): mengembangkan sifat ingin tahu dengan kegiatan bertanya; (4) Masyarakat Belajar (learning community): menciptakan masyarakat belajar dengan pembentukan kelompok-kelompok belajar yang anggotanya heterogen; (5) Pemodelan (modeling):guru menghadirkan model sebagai contoh atau media dalam pembelajaran; (6) Refleksi (reflection): misalnya dengan mencatat hal-hal yang telah dipelajari diskusi, maupun hasil karya; (7) Autentik Asesmen (authentic assesment): melakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara.

(18)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA

materi Tumbuhan dan Bagiannya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diungkap dalam penelitian ini yaitu: Apakah melalui Pendekatan Kontekstual dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Tumbuhan dan Bagiannya?

Agar penelitian ini menjadi terarah, maka rumusan masalah diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN Nanggeleng I?

2. Bagaimanakahpelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN Nanggeleng I?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Nanggeleng I pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan kontekstual?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN Nanggeleng I.

(19)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas IV SDN Nanggeleng I dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan kontekstual?

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

1. Bagi siswa

Siswa memperoleh pengalaman baru dengan situasi belajar secara berkelompok untuk bekerjasama dalam memecahkan masalah terutama dalam pembelajaran IPA materi tumbuhan dan bagiannya.

2. Bagi guru

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru-guru dalam memilih model pendekatan pembelajaran agar lebih menarik dan dapat memotivasi untuk meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi sekolah

Dapat mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran IPA khususnya dan mutu serta kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual dilaksanakan dengan tepat di kelas IV SDN Nanggeleng I Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, maka hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.”

F. Definisi Operasional

1. Pendekatan Kontekstual

(20)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

pembelajaran dengan konteks kehidupan mereka sehari-harinya sehingga siswa memiliki pengetahuan, keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya melalui tujuh

komponen utama pendekatan kontekstual yang

meliputi:konstruktivisme(constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), danpenilaian yang sebenarnya (authentic assesment).

2. Hasil Belajar

Ada beberapa pengertian hasil belajar, salah satu diantaranya adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan yang dicapai siswa dalam usaha belajarnya. Yang dimaksud dengan hasil belajar pada penelitian ini adalah melalui skor yang diperoleh siswa pada tes hasil belajar setelah proses pembelajaran berlangsung. Melalui proses pengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh di semua aspek, tidak hanya berkembang dalam aspek pengetahuan(kognitif)saja yang ditekankan, tetapi juga aspek sikap (afektif)dan juga aspek keterampilan (psikomotor) juga perlu ditingkatkan.

3. Tumbuhan dan Bagiannya

(21)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab III ini penulis akan menjelaskan mengenai metode, model, subjek, prosedur, instrumen, dan analisis data yang akn digunakan dalam penelitian, yaitu dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Tumbuhan dan Bagiannya”.

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas(PTK) atauclassroom action research (CAR), dimana merupakan metode penelitian yang menitik beratkan pada kegiatan pembelajaran di kelas. Guru ikut terlibat terlibat secara langsung dalam penelitian ini selama proses belajar siswa serta melakukan observasi kejadian di dalam kelas. Observasi guru memiliki tujuan untuk melihat sejauh mana terjadi pembelajaran antara guru dengan siswa melalui tindakan-tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi sehingga akan menghasilkan suatu umpan balik dan hasil belajar dari proses pembelajaran secara sistematis dan akurat.

Artinya, penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan guru untuk mengamati proses belajar siswa di kelas berdasarkan pada langkah-langkah tertentu yang sistematis dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana dikemukakanArikunto, dkk.(2010, hlm. 3)“Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”.

Kunandar (2010, hlm. 51) menjelaskan Ada beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah:

(22)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

dan profesionalisme guru; (6) dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; (7) dilaksanakan dengan tujuan perbaikan; (8) murah biayanya; (9) disain lentur atau fleksibel; (10) analisis data seketika dan tidak rumit; dan (11) manfaat jelas dan langsung.

Fokus penelitian tindakan kelas pada siswa atau proses pembelajaran di kelas. Tujuan PTK menurut Suhardjono (dalam Arikunto dkk, 2009, hlm. 61) adalah “meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik”. Sedangkan menurut Kunanadar (2010, hlm. 63) salah satu tujuan dari PTK adalah:

Untuk memecahkan permasalahan nyata yang sering terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.

Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat non-akademis, seperti motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebagainya.

Bentuk penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di lapangan.

(23)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

B. Model Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2009, hlm. 16) yang menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya) dan tersaji dalam gambar dibawah ini.

Gambar 3.1.Langkahpenelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

a. perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

(24)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan.Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan.Pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian mengambil tempat di SDN Nanggeleng I yang beralamat di Jalan Pelda RE Suryanta No. 41 Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi Propinsi Jawa Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap/II tahun pelajaran 2013/2014 mulai bulan April sampai dengan bulan Mei 2014. 3. Subjek Penelitian

Subjek yang diambil dari penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Nanggeleng Idengan jumlah siswa sebanyak 28 orang dengan komposisi: a. Laki-laki : 11 orang siswa.

b. Perempuan : 17orang siswa.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, langkah-langkah yang dilakukan melalui beberapa siklus pembelajaran. Siklus pembelajaran digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan pembelajaran siswa. Siklus pembelajaran dibatasi hanya jika siswa telah mencapai hasil belajar yang direncanakan dan diharapkan oleh guru.

(25)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Dalam tiap siklus pembelajaran dijalankan dalam empat tahap, di dalamnya terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Alur dari tiap siklus tersebut dijadikan panduan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yang dimaksudkan agar kegiatan penelitian ini tetap fokus dan tidak melebar dari yang direncanakan.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menerapkan tujuh komponen pendekatan pembelajaran kontekstual sebagai berikut: (a) konstruktivisme (constructivism), (b) menemukan (inquiry), (c) bertanya (questioning), (d) masyarakat belajar (learning community), (e) pemodelan (modelling), (f) refleksi (reflection), (g) penilaian yang sebenarnya (authentic assesment). 2) Menetapkan dan merancang media pembelajaran untuk menerapkan

pendekatan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran IPA kelas IV tentang materi tumbuhan dan bagiannya.

3) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk kegiatan unjuk kerja siswa yang dilengkapi dengan pembahasan hasil kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan prinsip pemberian pengalaman langsung dan mengaktifkan interaksi sosial melalui metode diskusi kelompok dalam membahas hasil kegiatan.

4) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa masing-masing lima butir soal essay.

(26)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan media yang telah disiapkan.

2) Melakukan tes evaluasi akhir siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus I.

3) Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh observer pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. 4) Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada

lembar observasi. c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan.Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekuatan dan kelemahannya sebagai dasar dalam merancang kegiatan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

(27)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

4) Menyiapkan media dan sumber pembelajaran. 5) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. 6) Menyiapkan instrumen tes siklus II.

7) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru dalam pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi pada mata pelajaran IPA di kelas IV tentang tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.

2) Melakukan tes evaluasi akhir siklus untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

3) Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu: 1) Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar

(28)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, pemahaman siswa IV SDN Nanggeleng I Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi pada mata pelajaran IPA tentang tumbuhan dan bagiannya melalui penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual ini dapat meningkat.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.

E. Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dari subjek penelitian. Instrumen dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Instrumen Pembelajaran, yang terdiri dari: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang mewakili masing-masing tiga indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP).

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

(29)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

menuntun siswa pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual tentang tumbuhan dan bagiannya terdiri dari dua paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

2. Instrumen Penelitian, yang terdiri dari: a. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual.Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.

b. Tes tertulis

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif tentang tumbuhan dan bagiannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual.Pelaksanaannya yaitu pada setiap awal dan akhir siklus untuk selanjutnya dibandingkan sehingga diketahui peningkatan hasil belajar siswa.Adapun bentuk tes yang digunakan yaitu tes tertulis berbentuk uraian.

F. Teknik Pengumpulan Data

(30)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi.Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap siklus.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

a. Menghitung Data Hasil Tes Kognitif (pengetahuan)

Data mentah yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah melalui cara penyekoran. Menurut Arikunto (2008, hlm. 229) cara penentuan skor tes bentuk jawab singkat sebaiknya tiap soal diberi angka 20 (dua puluh). Data hasil tes dihitung menggunakan rumus berikut:

Nilai perolehan lengkap per soal 20, kurang lengkap 10, tidak diisi atau salah 0

= � × 100

Keterangan:

N : Nilai perolehan SP : Skor perolehan

SM : Skor maksimum

(31)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

b. Menghitung Data Hasil Belajar (nilai rata-rata kelas)

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Menurut Arikunto (2008, hlm. 264) untuk menghitung nilai rata-rata ini dapat menggunakan rumus:

� = � �

Keterangan:

� :Nilai rata-rata kelas � :Total nilai yang diperoleh � : Jumlah siswa

c. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Menurut Trianto (2010, hlm. 241) berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan KKM mata pelajaran IPA di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian, maka ketuntasan individual adalah 70.

Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus:

= ≥ 70

(32)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

Keterangan:

TB : Ketuntasan belajar

≥70 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n :Banyak siswa

100% : Bilangan tetap

Hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak ≥ 80 % dari jumlah siswa secara keseluruhan, sebaliknya jika belum mencapai <80 % dinyatakan belum berhasil.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif berasal dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom. Setelah data kualitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut:

a. Menghitung Data Afektif (sikap)

Data afektif merupakan data aktivitas sikap siswa yang di hitung menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka (4, 3, 2, dan 1).Dengan penjelasan,angka 4= Sangat Baik, 3= Baik, 2= Cukup Baik, 1= Kurang Baik. Dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut di hitung dengan rumus:

= �× 100%

Keterangan:

NA : Nilai afektif : Jumlah

(33)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

SM : Skor maksimal

Setelah penghitungan nilai afektif siswa tersebut di konversikan dalam bentuk kategori penafsiran pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.1. Kategori tafsiran nilai afektif siswa Nilai Afektif (%) Kriteria

75% - 100% Sangat Baik

50%-74% Baik

25%- 49% Cukup

0%- 24% Kurang

b. Menghitung Data Psikomotor (kinerja)

Data psikomotor merupakan data aktivitas kinerja siswa yang di hitung menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai yang sama dengan skala penilaian afektif diatas, yatu dalam bentuk angka (4, 3, 2, dan 1). Dengan penjelasan,angka 4= Sangat Baik, 3= Baik, 2= Cukup Baik, 1= Kurang Baik. Dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom skala nilai.Setelah itu semua nilai tersebut di hitung dengan rumus:

� = �× 100%

Keterangan:

NP : Nilai psikomotor : Jumlah

SK : Skor keseluruhan SM : Skor maksimal

(34)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Tabel 3.2. Kategori tafsiran nilai psikomotor siswa Nilai Psikomotor (%) Kriteria

75% - 100% Sangat Baik

50%-74% Baik

25%- 49% Cukup

0%- 24% Kurang

c. Menghitung Data Hasil Observasi

Data hasil observasi didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan tiga pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

(35)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Padabab V inipenulisakanmembahaskeseluruhanmengenaikesimpulandan saran daripenelitian, yaitudenganjudul“Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Tumbuhan dan Bagiannya”.

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan sertauraian padabab IV sebelumnya dan darihasilpenelitian yang ditemukan di lapangan dalam penelitian mengenai pendekatan pembelajarankontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Nanggeleng I KecamatanCitamiang Kota Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang Materi Tumbuhan dan Bagiannya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan ketujuh komponen pendekatan kontekstual yang meliputi:konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection),

danpenilaian yang sebenarnya (authentic assesment).Dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, serta tessiklus. Pada siklus I, perencanaan masih jauh dari sempurna dan belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa. sedangkan perencanaan tindakan siklus II dapat mengefektifkan waktu dan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual mencakup tujuh komponen yaitu: a)konstruktivisme

(constructivism)dilakukan dengan cara

(36)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

terkaitdenganmateri yang akandipelajariuntukmembangun sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya;b)menemukan (inquiry) dilakukan dengan cara mendorongsiswauntukdapatmenemukanpermasalahandanpemecahanmasalahitusendi rimelalui kegiatan LKS;c)bertanya (questioning) dilakukan dengan memfasilitasidanmemberikankesempatankepada siswa agar berani bertanya, baik pada teman atau pun kepada guru;d)masyarakat belajar (learning community)dilakukan dengan menerapkanpembentukan kelompok selama proses pembelajaranuntukberdiskusi; e)pemodelan (modelling)dilakukan

denganmembimbingdanmemfasilitasisiswacaramengamatibagian-bagiandaribatangtumbuhan; f)refleksi (reflection)dilakukan dengan membimbingsiswa siswa untuk merenungkan kembali, bertanya, selanjutnya meminta saran dan masukan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilaksanakanuntukmemperkuatpemahamanmengenaibatangdanfungsinya;

dang)penilaian yang sebenarnya (authentic

assesment)dilakukandenganMelakukanpenilaiansecaramenyeluruhkepadasiswadar

isegi proses belajardanjugahasilbelajar,

yaituuntuksemuaaspekpengetahuan(kognitif),sikap(afektif),danketerampilan(psik omotor).

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Nanggeleng I dari siklus I dan siklus II sebesar 20,36. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61,43 dan pada siklus II sebesar 81,79. Dengan ketuntasan disiklus I 39%, dansiklus II 100%.Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV SDN Nanggeleng I pada mata pelajaran IPA tentang materi tumbuhandanbagiannya dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

B. Rekomendasi

(37)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89

1. Guru-guru SDN SDN Nanggeleng I khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menerapkan pendekatan kontekstual dapat melaksanakannya sesuai dengan komponen-komponen pada pendekatan kontekstual yang meliputi:konstruktivisme (constructivism), menemukan

(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning

community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), danpenilaian yang sebenarnya (authentic assesment).

(38)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk.(2010). PenelitianTindakanKelas.Jakarta: PT. BumiAksara.

DepartemenPendidikanNasional. (2002). PendekatanKontekstual (Contextual

Teaching and Learning (CTL). Jakarta:

DirektoratPendidikanLanjutanPertama,

DirektoratJenderalPendidikanDasarMenengah.

DepartemenPendidikanNasional. (2006). Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Djumhana, N. (2011). Prinsip Pembelajaran IPA yang Menyenangkan: Workshop Pedagogik Praktis yang Berkualitas. Bandung: Rizqi Press.

Fowler.(1951) HakikatIlmuPengetahuanAlam (IPA).[online]. Tersedia di:http://sumartoipa.wordpress.com/2013/06/15/hakikat-ilmu-pengetahuan-alam-ipa/. Diakses 2 Mei 2014.

Hana, Pebriana, P. dkk. (2014). Penerapan Model Pembelajaran CTL (Contextual

Teaching and Learning)

dapatMeningkatkanHasilBelajarSiswapadaPelajaran IPS Kelas IV SD. Jurnal.PedagogikPendidikanDasar, 1(2), hlm. 70-81.

Handayani, A (2012). Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Tumbuhan dan Bagiannya.(Skripsi).PadaFakultasIlmuPendidikan, UniversitasPendidikan

Komalasari, K. (2013). PembelajaranKontekstualKonsepdanAplikasi. Bandung: RefikaAditama.

Nurhadi.(2004). PembelajaranKontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) danPenerapannyaDalam KBK. Malang: UniversitasNegeri Malang.

(39)

Hendra Darussalam, 2014

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prawirohartono.(1989) karakteristikIlmuPengetahuanAlam (IPA). [online]. Tersedia di:http://tpardede.wikispaces.com/Unit+1.1.2+Karakteristik+IPA. Diakses 05 Mei 2014.

Rusyana, A. Dkk. (2011). Pengembangan Program Perkuliahan Zoologi Invertebrata Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis-Kreatif. Pedagogik Praktis yang Berkualitas (hlm. 203-204). Bandung: Rizqi Press.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S.&Riyanto. (2009). KonsepPembelajaranKontekstual.[online]. Tersedia di: http://www.asikbelajar.com/2013/05/pembelajaran-kontekstual.html. Diakses 17 April 2014.

Slameto.(2003). BelajardanPembelajaran.[online]. Tersedia

di:http://harminingsih.blogspot.com/2008/08/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html. Diakses 28 April 2014.

Gambar

Gambar 3.1.Langkahpenelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart
Tabel 3.1. Kategori tafsiran nilai afektif siswa
Tabel 3.2. Kategori tafsiran nilai psikomotor siswa

Referensi

Dokumen terkait

Cara penerapan pola asuh orangtua positif sehingga dapat membuat anak mandiri: (1) pola asuh orangtua yang layak/pantas, bertujuan memperbaiki kesalahan anak disertai

Valid berarti instrumen tersebut dapatdigunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010: 348).Untuk menguji tingkat validitas instrument penelitian

Pengaruh Harga E-Commerce Account Agoda Terhadap Keputusan Menginap Tamu Di Serela Hotel Riau Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap elaborasi siklus I siswa belum ada yang berani untuk mengemukakan pendapat, pada siklus II siswa mulai berani mengemukakan pendapat dengan bimbingan guru,

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak

Based on the analysis and evaluation, it is necessary to conduct the design plan to optimize and develop the water supply system in Purwokerto city. The development is being planned

Profil NACA 64-206 yang merupakan airfoil ber- camber dengan ketebalan 6 persen dari panjang chord dipilih agar bisa didekati oleh teori klasik airfoil tipis

Mekanismenya diduga berhubungan dengan inhibisi metabolisme sulfonilurea di hati oleh simetidin sehingga meningkatkan efeknya Memantau kadar glukosa darah, gejala