PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Seni Musik
Oleh
Hasmi Fidiyarti
NIM: 1202171
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SENI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC
Oleh Hasmi Fidiyarti S.Ag STAIN Salatiga, 2001
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi
Pendidikan Seni
© Hasmi Fidiyarti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
HASMI FIDIYARTI
1202171
PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA
MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Dr. Uus Karwati, M.Sn NIP. 196506231991012001
Pembimbing II
Dr. Rita Milyartini, M.Si NIP. 196406231988032001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Seni
MOTTO
نورصبت افا مكسفنا يف و
“Dan juga pada diri kalian sendiri (terdapat suatu potensi),
maka apakah
kalian tiada memperhatikan?”
(QS. Adz-Dzaariyaat: 21)
“Kesukaran yang kita jumpai dalam menempuh tujuan
merupakan jalan terdekat ke arah tujuan itu”
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis dengan judul “PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC”
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lainnya terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2014 Penyusun
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi
anugrah kemudahan, kesabaran dan keikhlasan kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif Nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific”. Penulisan tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Kajian dalam tesis ini bermula dari ketertarikan penulis untuk dapat
membuat rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific, untuk dapat meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat berguna bagi semua pihak terutama
yang berkiprah di dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni musik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat
kekurangan yang perlu dilengkapi dan kelemahan yang perlu diperkuat. Karena
itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, koreksi dan
saran untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Bandung, Juli 2014
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan tesis ini disusun berdasarkan berbagai pengamatan dan tindakan
selama proses penelitan berlangsung. Dukungan dari berbagai pihak sangat
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
1. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung beserta Staf yang
telah memberikan ijin, serta kesempatan yang tidak ternilai harganya kepada
diri penulis.
2. Yth. Ibu Dr. Uus Karwati, M.Sn. selaku Pembimbing I dan Pembimbing
Akademik yang dengan penuh semangat membimbing penulis serta
memberikan arahan-arahan inspiratif, hingga tesis ini terselesaikan.
3. Yth. Ibu Dr. Rita Milyartini,M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran membimbing penulis dan memberikan masukan-masukan yang
berharga, hingga tesis ini terselesaikan pada waktunya.
4. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. dan Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati,
M.Pd selaku penguji pada sidang tesis, yang telah memberi wawasan dan
masukan-masukan berharga untuk memperkaya isi penulisan tesis ini menjadi
semakin berkualitas.
5. Seluruh Dosen Program Magister Pendidikan Seni pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang telah membekali wawasan
kepada penulis selama proses perkuliahan hingga penulisan tesis ini terwujud.
6. Yth. Bapak Naseh Aolawi, S.Th.I selaku Kepala MTs Ma’arif NU 01
Gandrungmangu beserta pegawai dan guru yang telah memberikan ijin,
kesempatan, serta pertolongan yang begitu berharga kepada diri penulis.
7. Ibu Hartini dan Ibu Sri Hardjijani, S.Pd.I teladan tercinta yang sangat
8. Seluruh pemain grup rebana Ahsanul Qulub sebagai sumber inspirasi dalam
penulisan tesis ini, semoga kesenian rebana semakin berkembang di
Gandrungmangu dan sekitarnya.
9. Siswa Kelas VII E di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kab. Cilacap.
10. Sedulurku seperjuangan, mahasiswa Program Pendidikan Seni angkatan 2012
Sekolah Pascasarjana UPI Bandung atas kerjasamanya selama menempuh
studi.
11. Muhammad Akhsin, sebagai sahabat yang memberi motivasi hingga
penulisan tesis ini dapat selesai, maturnuwun sanget nggih mas Akhsin.
12. Miftahudin, Cahya Rahma Miftah, Salsabila Aulia Miftah dan Muhammad
Jibril Aulia Miftah, kesabaran, pengertian dan doa kalian sumber kekuatan
umi dalam penulisan tesis ini, maafkan atas banyaknya hak-hak kalian yang
tanpa sengaja terabaikan selama umi menempuh studi program pascasarjana.
13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.
Akhir kata, semoga hasil dari penulisan tesis ini dapat memberi manfaat
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.
ABSTRACT
The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.
DAFTAR ISI
F. Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Pengertian Pembelajaran ... 9
B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11
C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17
D. Kesenian Rebana ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 52
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52
C. Pendekatan dan Metode ... 72
D. Definisi Operasional ... 74
E. Instrument Penelitian ... 76
F. Teknik Pengumpulan Data ... 76
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80
H. Validasi Data ... 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83
A.Hasil Penelitian ... 83
B.Pembahasan ... 129
C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149
A. Simpulan ... 149
B. Saran ... 151
DAFTAR PUSTAKA ... 153
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60
Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69
Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70
Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71
Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72
Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91
Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92
Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97
Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105
Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106
Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kreatifitas Siswa Pada Pertemuan 3 ……….. 117
Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 3 ... 117
Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 4 ... 124
Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 125
Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126
Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128
Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31
Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32
Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33
Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33
Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34
Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 35
Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37
Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38
Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39
Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39
Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arifNU 01 Gandrungmangu …..……… 54
Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89
Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap Questioning ... 100
Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12
Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut
Kemmis ... 55
Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh
Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran
Kesenian Rebana ... 56
Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86
Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143
Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap
Questioning ... 144
Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting
Dan Associating ... 144
Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92
Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran
1 ... 93
Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan
Pembelajaran 1 ... 93
Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94
Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95
Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan
Pembelajaran 1 ... 96
Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96
Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103
Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran
2 ………... 103
Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104
Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114
Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 115
Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 116
Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 116
Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121
Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126
Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana
Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127
Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156
Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159
Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162
Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165
Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168
Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171
Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172
Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173
Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174
Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175
Lampiran 11 Pedoman Observasi Minat Siswa ……... 176
Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177
Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178
Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179
Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180
Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182
Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183
Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184
Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185
Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188 Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191 Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194
Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
MOTTO ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR BAGAN ... xiii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Pengertian Pembelajaran ... 9
B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11
C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17
D. Kesenian Rebana ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 52
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52
B. Desain Penelitian ... 55
C. Pendekatan dan Metode ... 72
D. Definisi Operasional ... 74
E. Instrument Penelitian ... 76
F. Teknik Pengumpulan Data ... 76
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80
H. Validasi Data ... 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83
A.Hasil Penelitian ... 83
B.Pembahasan ... 129
C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149
A. Simpulan ... 149
B. Saran ... 151
DAFTAR PUSTAKA ... 153
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60
Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69
Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70
Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71
Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72
Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91
Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92
Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95
Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97
Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105
Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106
Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111
Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra
Pada Pertemuan 3 ... 117
Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra
Pada Pertemuan 4 ... 124
Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah
Pembelajaran ... 125
Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126
Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana
Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128
Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31
Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32
Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33
Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33
Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34
Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup
Ahsanul Qulub ... 35
Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37
Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38
Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39
Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39
Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu …..……… 54
Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89
Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap
Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112
Gambar 4.4 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Communicating
……….. 120
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12
Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut
Kemmis ... 55
Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh
Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran
Kesenian Rebana ... 56
Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86
Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143
Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap
Questioning ... 144
Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting
Dan Associating ... 144
Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92
Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran
1 ... 93
Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan
Pembelajaran 1 ... 93
Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94
Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95
Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan
Pembelajaran 1 ... 96
Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96
Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103
Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran
Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104
Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114
Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 115
Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 116
Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan
Pembelajaran 3 ... 116
Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121
Grafik 4.16 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan
Pembelajaran 4 ... 122
Grafik 4.17 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan
Pembelajaran 4 ... 122
Grafik 4.18 Hasil Pengamatan Unjuk Kerja Siswa ... 123
Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126
Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana
Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127
Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156
Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159
Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162
Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165
Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168
Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171
Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172
Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173
Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174
Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175
Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177
Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178
Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179
Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180
Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182
Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183
Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184
Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185
Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188
Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191
Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194
Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195
Lampiran 25 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Pertemuan 4 ... 197
Lampiran 26 SK Pembimbing Tesis... 199
Lampiran 27 Permohonan Izin Penelitian ... 201
Hasmi Fidiyarti, 2014
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01
Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.
ABSTRACT
The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian yang telah tumbuh dan
berkembang di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Diperkirakan kesenian
rebana masuk ke Indonesia sejak abad ke 13 bersamaan dengan penyebaran
agama Islam di Indonesia. Kesenian rebana tumbuh, berkembang serta
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di nusantara termasuk di daerah
Cilacap. Keberadaan kesenian rebana telah menjadi salah satu seni tradisi bagi
masyarakat di daerah Cilacap khususnya di kecamatan Gandrungmangu.
Di beberapa daerah kesenian rebana dikenal dengan istilah kesenian hadroh
atau kesenian terbang. Di kabupaten Cilacap masyarakat sering menyebut dengan
istilah kesenian hadroh daripada kesenian rebana atau kesenian terbang. Dalam
pertunjukan kesenian rebana terdapat beberapa alat musik yang dimainkan,
diantaranya: genjring, tumbuk, bedug, kentrung dan keprak. Penamaan alat musik
tersebut menurut masyarakat berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh tiap-tiap
alatnya. Meskipun alat musik yang dimainkan dalam kesenian rebana tidak hanya
genjring, akan tetapi genjring inilah yang lebih dikenal dengan sebutan alat musik
rebana, dibandingkan dengan tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.
Menurut Banoe (2007: 354), “rebana adalah alat musik tradisional berupa kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan genggaman tangan,
termasuk dalam keluarga frame-drum sejenis tambourin, baik dengan kericikan atau tanpa kericikan”. Alat musik rebana dapat mengeluarkan berbagai macam bunyi meskipun bentuknya sederhana. Alat musik rebana dapat mengeluarkan
enam macam bunyi, diantaranya: suara tinggi bergema, suara tinggi tidak
bergema, suara sedang bergema, suara sedang tidak bergema, suara rendah
bergema, dan suara rendah tidak bergema. Perbedaan cara memukul pada bagian
2
Menurut kebiasaan, pertunjukan kesenian rebana sekurang-kurangnya dimainkan oleh tiga orang pemain. Wirya (1984: 7) menjelaskan bahwa “hal ini merupakan suatu keharusan sebab prinsip permainan rebana pada dasarnya harus
bersahut-sahutan, demikian juga nyanyiannya”. Pertunjukan kesenian rebana
secara kelompok dengan pola tabuhan yang bersahutan, menyebabkan
pertunjukan ini terkesan penuh semangat dan meriah. Hal inilah yang menjadi
daya tarik kesenian rebana sehingga disukai masyarakat.
Di daerah Cilacap, kesenian rebana sering digunakan sebagai media
hiburan, seperti memeriahkan suasana pesta khitanan, perkawinan, peringatan
hari besar Islam, peringatan hari besar nasional, pelepasan siswa-siswi, kenaikan
tingkat dan perkemahan. Kesenian rebana dapat pula berfungsi sebagai media
ibadah dan dakwah, karena saat pertunjukannya kesenian rebana didendangkan
lagu yang berisi pujian pada Allah dan Rasulallah. Lagu yang biasa dinyanyikan
diantaranya Sholatun Bissalaamil Mubin, Assalaamu’alaik, Ya Robibil Mustofa,
Ya Rosulallah, Annabi, Ya Badroti, Syair Nur Muhammad, Kisah Sang Rasul, Ya
Hanana, Subhanallah, Padang Bulan, Lir-ilir dan Syair Gus Dur.
Pembelajaran kesenian rebana telah dilakukan oleh beberapa grup rebana di kecamatan Gandrungmangu, termasuk di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Sejak tahun 2008 kegiatan pembelajaran kesenian rebana hanya berupa latihan
oleh beberapa siswa yang memiliki bakat bermain musik rebana dengan cara lisan
melalui meniru senior atau pembimbingnya. Kegiatan berlatih tersebut adalah
sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, (wawancara dengan Muhammad
Akhsin, 2 Januari 2014). Oleh karena itu hanya beberapa siswa saja yang dapat
merasakan pengalaman bermain musik rebana. Hal ini mengakibatkan
pembelajaran kesenian rebana kurang efektif, karena hanya berlaku untuk siswa
tertentu. Menyadari hal tersebut, perlu kiranya peneliti mengembangkan
3
Pendidikan seni musik merupakan salah satu mata pelajaran dalam
pendidikan nasional yang berbasis budaya. Pembelajaran musik rebana yang
dikembangkan dari musik daerah setempat dipandang perlu dikembangkan karena
relevan dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, pasal 1
no. 2, sebagai berikut:
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Demikian juga dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2007)
dituliskan bahwa:
Pendidikan seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya, agar peserta didik memiliki kemampuan, memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, menampilkan kreatifitas melalui seni budaya.
Pentingnya pendidikan seni musik yang berbasis budaya juga dipertegas
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bahwa tujuan mata pelajaran
Seni Budaya untuk SLTP atau MTs adalah sebagai berikut:
(1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, (3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, (4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Tujuan pendidikan seni budaya tersebut dapat terwujud melalui berbagai
cara, seperti memperkenalkan musik tradisi, memainkan musik tradisi dan
menjadikan musik tradisi sebagai pembelajaran apresiasi di sekolah, sehingga
semua siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran musik tradisi sebagai
budaya bangsa Indonesia. Pembelajaran apresiasi musik di sekolah diharapkan
dapat memperhalus budi pekerti dan mendewasakan manusia, baik dewasa dalam
pemikiran dan dewasa dalam perasaan.
Tujuan dan fungsi pendidikan menurut Komalawati (2007: 8) :
4
Kegiatannya tidak hanya penguasaan pengetahuan saja, namun siswa diberikan pengalaman dalam berekspresi, bereksplorasi serta berapresiasi seni melalui kegiatan yang kreatif.
Musik rebana sebagai seni tradisi, dapat dijadikan sebagai salah satu materi
mata pelajaran seni musik di MTs berdasarkan pada UU SISDIKNAS nomor 2
tahun 2003, PP nomor 19 tahun 2005, KTSP 2007 serta berdasarkan Kurikulum
2013 yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2014/ 2015.
Untuk pembelajaran musik rebana, guru dapat memanfaatkan pembelajaran
musik rebana dari daerah setempat. Pembelajaran musik rebana di MTs dapat
dilakukan dengan cara mengembangkan materi dari grup rebana di wilayah
tersebut. Tahap-tahap pembelajaran musik rebana dapat disesuaikan berdasarkan
tahapan tertentu yang disesuaikan dengan isi kurikulum yang berlangsung,
misalnya menggunakan pendekatan scientific sesuai Kurikulum 2013.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu kiranya di kembangkan sebuah
pembelajaran musik rebana melalui pendekatan scientific yang dikembangkan dari musik daerah setempat di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Melalui penerapan pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan dan
pengalaman melalui kegiatan praktek bermain musik rebana sebagai seni tradisi
dalam pendidikan seni musik. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan
kemampuan siswa dalam bermain musik rebana serta memiliki sikap apresiatif
terhadap nilai-nilai seni budaya yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuai dengan amanat UU SISDIKNAS nomor 2 tahun 2003, PP nomor 19
tahun 2005, KTSP 2007 serta Kurikulum 2013, pemilihan musik rebana sebagai
materi pembelajaran apresiasi seni musik ini didasari atas pertimbangan bahwa:
penggunaan alat musik rebana dapat diimitasi secara kreatif dengan alat-alat di
5
materi pembelajaran apresiasi musik rebana melalui pendekatan scientific di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.
Berdasarkan fungsi kesenian rebana pada masyarakat, potensi,
permasalahan serta penjelasan diatas, maka peneliti akan mengambil judul
penelitian Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu
Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific.
B.Identifikasi Masalah
Salah satu tujuan pendidikan seni musik di SLTP atau MTs adalah
menampilkan sikap apresiatif terhadap seni musik yang berbasis budaya. Hal ini
akan terwujud apabila semua siswa tingkat SLTP atau MTs diberikan bahan
pembelajaran apresiasi musik yang berbasis budaya daerah setempat melalui
kegiatan intrakurikuler.
Pembelajaran kesenian rebana pada kegiatan ektrakurikurikuler serta yang
berlangsung pada grup-grup rebana di wilayah Gandrungmangu, dapat
memperkaya khazanah pembelajaran seni musik tradisi, khususnya pembelajaran
kesenian rebana. Pembelajaran kesenian rebana ini kemudian dikenal dengan
pembelajaran kontekstual.
Pendekatan pembelajaran seni musik ada beraneka ragam, diantaranya
pendekatan scientific. Pendekatan scientific inilah yang merupakan jantung
pendidikan kurikulum 2013, termasuk dalam pembelajaran seni musik tradisi.
Sehingga pendekatan ini mutlak digunakan dalam pembelajaran seni musik daerah
setempat di sekolah.
Merujuk pada terwujudnya sikap apresiatif siswa, pembelajaran musik
rebana di wilayah Gandrungmangu dan pendekatan scientific, maka peneliti
terinspirasi untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan
scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa.
6
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus adalah untuk memperoleh gambaran tentang “ Bagaimana Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific?
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian tersebut, maka pertanyaan
penelitiannya adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan
scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01
Gandrungmangu?
2. Bagaimana proses penerapan pembelajaran kesenian rebana melalui
pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01
Gandrungmangu?
3. Bagaimana hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01
Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific?
D.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah membuat rancangan pembelajaran
kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang:
7
c. Hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu
terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.
E.Manfaat/ Signifikansi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Memberikan kontribusi inspiratif dan faktual untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu sesuai Kurikulum 2013.
2. Sebagai salah satu solusi untuk guru seni musik di kabupaten Cilacap dalam
melaksanakan pembelajaran musik daerah setempat di MTs dalam
menyongsong Kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun pelajaran
2014/ 2015.
3. Sebagai pertimbangan bagi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap
dalam upaya meningkatkan pembelajaran seni musik di MTs sesuai Kurikulum
2013.
4. Sebagai referensi tentang pembelajaran musik nusantara khususnya musik
rebana bagi LPTK termasuk Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.
F. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari bab
pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab hasil penelitian dan
pembahasan, serta bab simpulan dan saran. Adapun rincian tentang isi dari
bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bab I, berisi tentang pendahuluan yang menjelaskan tentang bagian awal dari
penulisan peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu
terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Bagian bab I berisi
latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
8
2. Bab II, berisi tentang kajian pustaka sebagai landasan teori dalam membahas
teori-teori yang mendukung konsep pembelajaran, apresiasi seni musik, metode
pembelajaran, pendekatan pembelajaran, desain pembelajaran dan materi
kesenian rebana sebagai pembelajaran seni musik di sekolah.
3. Bab III, membahas tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.
4. Bab IV, menyajikan beberapa data hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian dari peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.
5. Bab V, berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dikemukakan metode penelitian yang memaparkan
tentang subjek dan lokasi penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode,
definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan dan analisis data serta validasi hasil penelitian.
A.Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Peneliti memfokuskan subjek penelitian pada siswa kelas 7e. Siswa kelas 7e merupakan salah satu kelas yang berada di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu, yang memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 19 kelas dari kelas 7 sampai
dengan kelas 9 pada tahun pelajaran 2013/ 2014. Dipilihnya kelas 7e berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebagai guru seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu serta rekomendasi dari para guru lain yang mengajar di kelas 7e.
Siswa kelas 7e cukup kondusif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki
antusiasme yang tinggi dalam mata pelajaran seni musik, dikenal sebagai kelas
yang bagus dalam hal kedisiplinan masuk di dalam kelas, serta sangat hormat
pada guru. Akan tetapi kelas ini memiliki masalah dalam hal menumbuhkan
kepercayaan diri, menciptakan rasa kerjasama dalam pembelajaran dan beberapa
siswa memiliki kemampuan akademik dalam bidang seni musik yang masih
dibawah KKM. Jika pembelajaran berlangsung dan siswa diberi peluang untuk
bertanya atau menjawab pertanyaan, sebagian siswa hanya diam dan kurang aktif.
Begitu pula pada saat diberi tugas kelompok untuk dikumpulkan, sebagian besar
53
merupakan guru mata pelajaran KeNUan. Berdasarkan beberapa alasan tersebut,
maka pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan baik.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang terletak di Jalan Jendral Soedirman nomor 30 desa Gandrungmanis kecamatan
Gandrungmangu kabupaten Cilacap provinsi Jawa Tengah. Dipilihnya lokasi
penelitian karena beberapa alasan: (1) peneliti sebagai guru seni musik tetap sejak tahun 2002 di MTs Ma’arif NU 01; (2) siswa MTs Ma’arif NU 01 telah terbiasa melakukan pujian dengan lagu yang dipopulerkan oleh grup rebana di
lingkungannya; (3) MTs Ma’arif NU 01 memiliki grup rebana sejak tahun 2008
dalam kegiatan ektrakurikuler; (4) suasana pembelajaran di MTs Ma’arif NU 01 sangat mendukung dilakukannya penelitian ini; dan (5) pembelajaran kesenian
rebana hanya dilakukan pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga hanya sebagian
siswa yang dapat merasakan pembelajaran tersebut, hal ini mendorong peneliti
untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui kegiatan intrakurikuler.
Adapun identitas dari lokasi penelitian akan diuraikan sebagai berikut:
a. Nama Madrasah : MTs MA’ARIF NU 01
b. Nomor Induk Madrasah : 200240
c. Nomor Statistik Madrasah : 212330107003
d. NPSN : 20300830
e. Alamat Madrasah :
Jalan : Jendral Soedirman No 30
Desa : Gandrungmanis
Kecamatan : Gandrungmangu
Kabupaten : Cilacap
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Post : 53254
f. Nomor Telepon : 0280-523722
g. Tahun Berdiri : 1988
54
Tanggal 11 Nopember 1991
i. Status Madrasah : Swasta / DIAKUI Terakreditasi B
j. Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan MA’ARIF NU
k. Akte Pendirian Yayasan : Nomor : 2023 Tanggal 17 Nopember 1995
l. Luas Tanah Madrasah : 3860 m2
m.Luas Bangunan : 690 m2
n. Kepemilikan Tanah : Sendiri ( Beli sendiri dan sebagian kecil wakaf )
o. Kepemilikan Bangunan : Sendiri
p. Nomor Sertifikat Tanah : 926 ( sebagian lainnya masih dalam proses )
q. Visi Madrasah : Terwujudnya Generasi Islam Yang Tekun
Beribadah, Berakhlaqul Karimah, Unggul Dalam Prestasi.
Adapun peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang merupakan
55
Gambar: 3.1
Peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kabupaten Cilacap (Sumber: Google maps, 2014)
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian tindakan ini
menggunakan model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis dalam Wiriaatmadja
(2005: 62) yang digambarkan sebagai berikut:
Bagan: 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin yang ditafsirkan Kemmis
Gagasan Awal
Berdasarkan desain penelitian tindakan model Lewin yang ditafsirkan Kemmis
56
pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan
apresiasi siswa, sehingga desain penelitian yang diaptasi dapat digambarkan
sebagai berikut:
Bagan: 3.2
Desain penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Lewin menurut Kemmis dalam pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk
meningkatkan apresiasi siswa
Pembelajaran Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa
Perencanaan Pembelajaran
(RPP, Waktu, Materi, Media, Metode, Tujuan, Siswa, Waktu, Penilaian, Lembar Wawancara,
Lembar Pengamatan Dan Lembar Kuesioner)
Rencana Umum
Tindakan 1(observing)
Tindakan 2 (questioning)
Tindakan 3 (experimenting dan associating)
57
Berdasarkan bagan diatas, maka langkah awal dalam penelitian ini peneliti
merencanakan gagasan sebelum penelitian dilakukan, mengkondisikan
pembelajaran melalui menyususun RPP, mengkondisikan siswa, menyiapkan
media, menentukan tujuan, menyiapkan tempat, materi, metode, waktu, lembar
observasi, lembar kuesioner dan lembar penilaian. Setelah mengkondisikan hal
tersebut peneliti membuat RPP untuk tindakan pembelajaran pertama, kedua,
ketiga dan keempat. RPP yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan scientific berdasarkan pedoman implementasi Kurikulum 2013. RPP
yang telah dirancang kemudian diterapkan di kelas. Pada pertemuan pertama,
menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap observing, pada
pertemuan kedua menerapkan RPP berisi kegiatan pembelajaran tahap
questioning, pada pertemuan ketiga menerapkan RPP yang berisi kegiatan
pembelajaran tahap experimenting dan associating, dan pada pertemuan keempat
menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap communicating.
Perencanaan RPP serta penerapan RPP disesuaikan dengan pendekatan scientific
yang telah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kesenian rebana.
Setelah penerapan tindakan pembelajaran pertemuan pertama, kedua, ketiga
dan keempat, maka peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah
dilaksanakan selama empat kali pertemuan dan dilakukan evaluasi serta refleksi
untuk mengetahui ketercapaian dan kelemahan tindakan yang telah dilakukan,
guna perbaikan rencana pembelajaran tindakan pertama, kedua, ketiga dan
keempat.
Setelah refleksi maka dihasilkan perbaikan rancangan pembelajaran
kesenian rebana melalui pendekatan scientific sekaligus dievaluasi kembali,
sehingga menghasilkan rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui
58
melalui tahapan pembelajaran sesuai dengan desain pendekatan scientific. Jadi
dalam penelitian ini, kegiatan evaluasi meliputi kegiatan pengamatan dan refleksi.
Penelitian ini sengaja dirancang dalam satu siklus action research dengan
pertimbangan kondisi siswa dan antusiasme siswa yang sangat kondusif dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitian melalui
satu siklus action research.
Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dalam satu siklus,
yang masing-masing pertemuan diadakan 1 minggu sekali, dengan durasi per
pertemuan selama 80 menit. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dalam action research ini adalah:
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti melakukan perencanaan berupa memilih
materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran, menyusun sintaks, membuat
RPP, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan daftar isian angket,
mempersiapkan alat perekaman, mempersiapkan lembar tes tulis, mempersiapkan
lembar evaluasi diri, mempersiapkan alat musik rebana dan mempersiapkan
tempat pembelajaran.
Materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu musik ansambel dengan
kompetensi dasar 3.3: memahami teknik bermain musik sederhana secara
perorangan dan kelompok. Sintaks di susun untuk mempermudah menguraikan
langkah-langkah atau urutan proses pembelajaran yang akan dijabarkan dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan RPP berdasarkan sintaks
yang telah disusun dan mengacu pada kurikulum 2013.
Lembar observasi dibuat untuk mengukur indikator pembelajaran yang
berisi tentang aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa ini
antara lain mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah,
59
melakukan kegiatan presentasi di depan kelas, terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, menghargai pendapat orang lain, membantu teman yang mengalami
kesulitan dalam pembelajaran, memiliki kedisiplinan saat pembelajaran, semangat
mengikuti pembelajaran, berusaha mengetahui teknik bermain alat musik rebana,
komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha mencatat hal penting dalam
pembelajaran dan memanfaatkan sumber belajar sebaik mungkin.
Tes tertulis bentuk uraian dibuat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyebutkan kembali nama alat musik yang dibunyikan dalam kesenian rebana,
menjelaskan teknik bermain alat musik rebana genjring, menuliskan pola ritme
alat musik rebana genjring, memberikan contoh karakter bunyi pada alat musik
rebana genjring dan menjelaskan fungsi kesenian rebana di wilayah
Gandrungmangu.
Angket dibuat untuk mengetahui peningkatan apresiasi siswa terhadap
kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Beberapa pertanyaan yang
diberikan pada siswa antara lain: apakah kamu pernah mendengar istilah kesenian
rebana?, kapan kamu mendengar istilah kesenian rebana tersebut?, apakah kamu
pernah melihat pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu senang melihat
pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu tertarik mempelajari kesenian
rebana?, apakah keunikan kesenian rebana menurutmu?, apakah kamu dapat
mengimitasi karakter bunyi alat musik rebana?, apakah kamu senang dengan
proses pembelajaran ini?, apakah kesulitan yang kamu hadapi dalam pembelajaran
kesenian rebana?, apakah yang kamu harapkan dari pembelajaran ini?.
Peneliti juga telah menyiapkan tempat penelitian yaitu di dalam kelas 7e dan
di luar kelas 7e. Penelitian di luar kelas terjadi di halaman mushola Al-Ikhsan,
yang merupakan tempat dipertunjukkannya grup rebana Ahsanul Qulub pada hari
Sabtu tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 BBWI. Di halaman mushola Al-Ikhsan
siswa kelas 7e melakukan tahap pembelajaran observing (mengamati). Tempat ini
berada di desa Kamulyan kecamatan Bantarsari kabupaten Cilacap Provinsi Jawa
60
Cilacap provinsi Jawa Tengah. Keterangan tentang perencanaan akan diuraikan
lebih rinci pada bab IV.
2. Tindakan
Pada tahap tindakan dilaksanakan sesuai dengan desain penelitian yang
telah disusun. Tindakan penelitian pertama adalah melaksanakan sintaks I yang
berisi kegiatan tahap pembelajaran 1 yaitu observing, tindakan penelitian kedua
melaksanakan sintaks II yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 2 yaitu
questioning, tindakan penelitian ketiga melaksanakan sintaks III yang berisi
kegiatan tahap pembelajaran 3 (exsperimenting) dan tahap pembelajaran 4
(associating) dan tindakan penelitian keempat melaksanakan sintaks IV yang
berisi kegiatan tahap pembelajaran 5 (communicating). Berikut ini tabel tindakan
penelitian pertama hingga tindakan penelitian keempat, pada siklus I.
Tabel: 3.1
Tindakan penelitian selama satu siklus
Siklus
I
Sintaks Tindakan Tahap Pembelajaran Tanggal pelaksanaan
1 1 Observing 15 Maret 2014
Pada tahap ini peneliti dan observer mitra mengamati kegiatan pembelajaran
siswa serta kondisi pembelajaran pada saat suatu tindakan diberikan pada subjek
penelitian. Kegiatan pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi yang
61
melihat kembali proses pembelajaran dan hal penting lain yang tidak terdeteksi
oleh peneliti maupun observer mitra.
Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran observing, bermanfaat untuk
mengetahui pengetahuan dasar siswa tentang kesenian rebana di wilayahnya.
Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui sejauh mana
apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan sebagai acuan
guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.
Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap
percaya diri, pengamatan sikap kerjasama, pengamatan minat siswa, pengamatan
aspek afektif dan pengamatan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan
memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang
diukur.
Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan
pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran
sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik,
mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria
penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai
berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika
siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria
penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama
pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering
menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan
(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.
Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab
pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran dan berani mengajukan
pertanyaan. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak,
mulai tampak, menjadi berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian
belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam
pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah
62
berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam
pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu
menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.
Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: memiliki kemauan
untuk menjawab pertanyaan, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, menerima
pendapat teman saat proses pembelajaran, membantu teman yang mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat
pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak
(BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK).
Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap
kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa
pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian
mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap kerjasama dalam
pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu
menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran.
Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti
pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha
mencatat hal penting dalam pembelajaran, memenfaatkan sumber belajar sebaik
mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB),
kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian
tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh
dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah
menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian
berminat (B) jika siswa sering menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam
pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat berminat (SB) jika siswa selalu
menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran.
63
pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak pernah
(TP), cukup (C), baik (B) dan sangat baik (SB). Kriteria penilaian tidak pernah
(TP) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran,
kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan sikap afektif dalam
pembelajaran, kriteria penilaian baik (B) jika siswa sering menunjukkan sikap
afektif dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat baik (SB) jika siswa
selalu menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran.
Lembar pengamatan aspek psikomotorik meliputi aspek: memainkan pola
ritme musik rebana dengan media yang ada dan membuat pola ritme secara
kelompok. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT),
cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil
(TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek psikomotorik dalam
pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek
psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering
menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian
sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek psikomotorik dalam
pembelajaran.
Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran questioning, bermanfaat
untuk mengukur aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa
tentang kesenian rebana di wilayahnya. Berdasarkan indikator pada pedoman
observasi dapat diketahui sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana
sehingga dapat digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan rencana
pembelajaran tahap berikutnya.
Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap
percaya diri, pengamatan minat siswa dan lembar penilaian hasil karya. Setiap
lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator
setiap aspek yang diukur.
Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan
pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran
64
mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria
penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai
berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika
siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria
penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama
pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering
menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan
(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.
Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab
pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran, berani mengajukan
pertanyaan, gesit saat menjawab pertanyaan dan melakukan kegiatan presentasi di
depan kelas. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak
(BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK).
Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap
percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa
pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian
mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam
pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu
menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.
Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti
pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha
mencatat hal penting dalam pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar sebaik
mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB),
kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian
tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh
dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah
65
Lembar penilaian aspek psikomotorik (penilaian hasil karya pembuatan
leaflet) meliputi aspek: kerapihan, keindahan dan kesesuaian materi. Kerapihan
memiliki rentang nilai antara 20-30, keindahan memiliki rentang nilai 20-30 dan
kesesuaian dengan materi memiliki rentang nilai 30-40. Penilaian diri ini
dilakukan oleh teman sejawat atau siswa secara individu.
Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran experimenting dan
associating, bermanfaat untuk mengetahui kemampuan siswa mempraktekkan
teknik memainkan pola ritme rebana berdasarka karakter bunyi alat musik rebana
secara sederhana. Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui
sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan
sebagai acuan guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.
Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap kerjasama, aspek
psikomotorik, sikap religi dan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan
memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang
diukur.
Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan
pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran
sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik,
mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria
penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai
berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika
siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria
penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama
pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering
menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan
(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.
Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: terlibat aktif dalam
proses pembelajaran, kekompakan dalam bermin musik, membantu teman yang
mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat