• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Seni Musik

Oleh

Hasmi Fidiyarti

NIM: 1202171

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN SENI

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Oleh Hasmi Fidiyarti S.Ag STAIN Salatiga, 2001

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi

Pendidikan Seni

© Hasmi Fidiyarti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

HASMI FIDIYARTI

1202171

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Uus Karwati, M.Sn NIP. 196506231991012001

Pembimbing II

Dr. Rita Milyartini, M.Si NIP. 196406231988032001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Seni

(4)

MOTTO

نورصبت افا مكسفنا يف و

“Dan juga pada diri kalian sendiri (terdapat suatu potensi),

maka apakah

kalian tiada memperhatikan?”

(QS. Adz-Dzaariyaat: 21)

“Kesukaran yang kita jumpai dalam menempuh tujuan

merupakan jalan terdekat ke arah tujuan itu”

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis dengan judul “PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lainnya terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Penyusun

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi

anugrah kemudahan, kesabaran dan keikhlasan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif Nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific”. Penulisan tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Sekolah Pasca Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Kajian dalam tesis ini bermula dari ketertarikan penulis untuk dapat

membuat rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific, untuk dapat meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat berguna bagi semua pihak terutama

yang berkiprah di dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni musik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat

kekurangan yang perlu dilengkapi dan kelemahan yang perlu diperkuat. Karena

itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, koreksi dan

saran untuk melengkapi kekurangan tersebut.

Bandung, Juli 2014

Penulis

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan tesis ini disusun berdasarkan berbagai pengamatan dan tindakan

selama proses penelitan berlangsung. Dukungan dari berbagai pihak sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung beserta Staf yang

telah memberikan ijin, serta kesempatan yang tidak ternilai harganya kepada

diri penulis.

2. Yth. Ibu Dr. Uus Karwati, M.Sn. selaku Pembimbing I dan Pembimbing

Akademik yang dengan penuh semangat membimbing penulis serta

memberikan arahan-arahan inspiratif, hingga tesis ini terselesaikan.

3. Yth. Ibu Dr. Rita Milyartini,M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran membimbing penulis dan memberikan masukan-masukan yang

berharga, hingga tesis ini terselesaikan pada waktunya.

4. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. dan Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati,

M.Pd selaku penguji pada sidang tesis, yang telah memberi wawasan dan

masukan-masukan berharga untuk memperkaya isi penulisan tesis ini menjadi

semakin berkualitas.

5. Seluruh Dosen Program Magister Pendidikan Seni pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang telah membekali wawasan

kepada penulis selama proses perkuliahan hingga penulisan tesis ini terwujud.

6. Yth. Bapak Naseh Aolawi, S.Th.I selaku Kepala MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu beserta pegawai dan guru yang telah memberikan ijin,

kesempatan, serta pertolongan yang begitu berharga kepada diri penulis.

7. Ibu Hartini dan Ibu Sri Hardjijani, S.Pd.I teladan tercinta yang sangat

(8)

8. Seluruh pemain grup rebana Ahsanul Qulub sebagai sumber inspirasi dalam

penulisan tesis ini, semoga kesenian rebana semakin berkembang di

Gandrungmangu dan sekitarnya.

9. Siswa Kelas VII E di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kab. Cilacap.

10. Sedulurku seperjuangan, mahasiswa Program Pendidikan Seni angkatan 2012

Sekolah Pascasarjana UPI Bandung atas kerjasamanya selama menempuh

studi.

11. Muhammad Akhsin, sebagai sahabat yang memberi motivasi hingga

penulisan tesis ini dapat selesai, maturnuwun sanget nggih mas Akhsin.

12. Miftahudin, Cahya Rahma Miftah, Salsabila Aulia Miftah dan Muhammad

Jibril Aulia Miftah, kesabaran, pengertian dan doa kalian sumber kekuatan

umi dalam penulisan tesis ini, maafkan atas banyaknya hak-hak kalian yang

tanpa sengaja terabaikan selama umi menempuh studi program pascasarjana.

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.

Akhir kata, semoga hasil dari penulisan tesis ini dapat memberi manfaat

(9)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.

(10)

ABSTRACT

The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.

(11)

DAFTAR ISI

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11

C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17

D. Kesenian Rebana ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52

(12)

C. Pendekatan dan Metode ... 72

D. Definisi Operasional ... 74

E. Instrument Penelitian ... 76

F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80

H. Validasi Data ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A.Hasil Penelitian ... 83

B.Pembahasan ... 129

C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149

A. Simpulan ... 149

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69

Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70

Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72

Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91

Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92

Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97

Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kreatifitas Siswa Pada Pertemuan 3 ……….. 117

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 3 ... 117

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 4 ... 124

Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 125

Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126

Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128

Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31

Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32

Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34

Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 35

Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37

Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38

Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39

Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39

Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arifNU 01 Gandrungmangu …..……… 54

Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89

Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap Questioning ... 100

Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112

(15)

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut

Kemmis ... 55

Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh

Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran

Kesenian Rebana ... 56

Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86

Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143

Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

Questioning ... 144

Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting

Dan Associating ... 144

Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

(16)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92

Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

1 ... 93

Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 93

Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94

Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95

Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 96

Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96

Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103

Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

2 ………... 103

Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104

Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114

Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 115

Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116

Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116

Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121

(17)

Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126

Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127

Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156

Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159

Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162

Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165

Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168

Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171

Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172

Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173

Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174

Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175

Lampiran 11 Pedoman Observasi Minat Siswa ……... 176

Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177

Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178

Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179

Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180

Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181

Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182

Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183

Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184

Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185

Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188 Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191 Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194

Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195

(19)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

MOTTO ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

(20)

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11

C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17

D. Kesenian Rebana ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52

B. Desain Penelitian ... 55

C. Pendekatan dan Metode ... 72

D. Definisi Operasional ... 74

E. Instrument Penelitian ... 76

F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80

H. Validasi Data ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A.Hasil Penelitian ... 83

B.Pembahasan ... 129

C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149

A. Simpulan ... 149

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153

(21)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69

Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70

Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72

Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91

Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92

Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97

Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111

(22)

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra

Pada Pertemuan 3 ... 117

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra

Pada Pertemuan 4 ... 124

Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah

Pembelajaran ... 125

Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126

Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128

Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135

(23)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31

Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32

Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34

Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup

Ahsanul Qulub ... 35

Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37

Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38

Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39

Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39

Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu …..……… 54

Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89

Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap

(24)

Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112

Gambar 4.4 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Communicating

……….. 120

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut

Kemmis ... 55

Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh

Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran

Kesenian Rebana ... 56

Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86

Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143

Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

Questioning ... 144

Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting

Dan Associating ... 144

Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

(25)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92

Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

1 ... 93

Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 93

Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94

Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95

Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 96

Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96

Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103

Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

(26)

Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104

Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114

Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 115

Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116

Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116

Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121

Grafik 4.16 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 4 ... 122

Grafik 4.17 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 4 ... 122

Grafik 4.18 Hasil Pengamatan Unjuk Kerja Siswa ... 123

Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126

Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127

Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan

(27)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156

Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159

Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162

Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165

Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168

Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171

Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172

Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173

Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174

Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175

(28)

Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177

Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178

Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179

Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180

Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181

Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182

Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183

Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184

Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185

Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188

Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191

Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194

Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195

Lampiran 25 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Pertemuan 4 ... 197

Lampiran 26 SK Pembimbing Tesis... 199

Lampiran 27 Permohonan Izin Penelitian ... 201

(29)

Hasmi Fidiyarti, 2014

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.

(30)

ABSTRACT

The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.

(31)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian yang telah tumbuh dan

berkembang di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Diperkirakan kesenian

rebana masuk ke Indonesia sejak abad ke 13 bersamaan dengan penyebaran

agama Islam di Indonesia. Kesenian rebana tumbuh, berkembang serta

merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di nusantara termasuk di daerah

Cilacap. Keberadaan kesenian rebana telah menjadi salah satu seni tradisi bagi

masyarakat di daerah Cilacap khususnya di kecamatan Gandrungmangu.

Di beberapa daerah kesenian rebana dikenal dengan istilah kesenian hadroh

atau kesenian terbang. Di kabupaten Cilacap masyarakat sering menyebut dengan

istilah kesenian hadroh daripada kesenian rebana atau kesenian terbang. Dalam

pertunjukan kesenian rebana terdapat beberapa alat musik yang dimainkan,

diantaranya: genjring, tumbuk, bedug, kentrung dan keprak. Penamaan alat musik

tersebut menurut masyarakat berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh tiap-tiap

alatnya. Meskipun alat musik yang dimainkan dalam kesenian rebana tidak hanya

genjring, akan tetapi genjring inilah yang lebih dikenal dengan sebutan alat musik

rebana, dibandingkan dengan tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.

Menurut Banoe (2007: 354), “rebana adalah alat musik tradisional berupa kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan genggaman tangan,

termasuk dalam keluarga frame-drum sejenis tambourin, baik dengan kericikan atau tanpa kericikan”. Alat musik rebana dapat mengeluarkan berbagai macam bunyi meskipun bentuknya sederhana. Alat musik rebana dapat mengeluarkan

enam macam bunyi, diantaranya: suara tinggi bergema, suara tinggi tidak

bergema, suara sedang bergema, suara sedang tidak bergema, suara rendah

bergema, dan suara rendah tidak bergema. Perbedaan cara memukul pada bagian

(32)

2

Menurut kebiasaan, pertunjukan kesenian rebana sekurang-kurangnya dimainkan oleh tiga orang pemain. Wirya (1984: 7) menjelaskan bahwa “hal ini merupakan suatu keharusan sebab prinsip permainan rebana pada dasarnya harus

bersahut-sahutan, demikian juga nyanyiannya”. Pertunjukan kesenian rebana

secara kelompok dengan pola tabuhan yang bersahutan, menyebabkan

pertunjukan ini terkesan penuh semangat dan meriah. Hal inilah yang menjadi

daya tarik kesenian rebana sehingga disukai masyarakat.

Di daerah Cilacap, kesenian rebana sering digunakan sebagai media

hiburan, seperti memeriahkan suasana pesta khitanan, perkawinan, peringatan

hari besar Islam, peringatan hari besar nasional, pelepasan siswa-siswi, kenaikan

tingkat dan perkemahan. Kesenian rebana dapat pula berfungsi sebagai media

ibadah dan dakwah, karena saat pertunjukannya kesenian rebana didendangkan

lagu yang berisi pujian pada Allah dan Rasulallah. Lagu yang biasa dinyanyikan

diantaranya Sholatun Bissalaamil Mubin, Assalaamu’alaik, Ya Robibil Mustofa,

Ya Rosulallah, Annabi, Ya Badroti, Syair Nur Muhammad, Kisah Sang Rasul, Ya

Hanana, Subhanallah, Padang Bulan, Lir-ilir dan Syair Gus Dur.

Pembelajaran kesenian rebana telah dilakukan oleh beberapa grup rebana di kecamatan Gandrungmangu, termasuk di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Sejak tahun 2008 kegiatan pembelajaran kesenian rebana hanya berupa latihan

oleh beberapa siswa yang memiliki bakat bermain musik rebana dengan cara lisan

melalui meniru senior atau pembimbingnya. Kegiatan berlatih tersebut adalah

sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, (wawancara dengan Muhammad

Akhsin, 2 Januari 2014). Oleh karena itu hanya beberapa siswa saja yang dapat

merasakan pengalaman bermain musik rebana. Hal ini mengakibatkan

pembelajaran kesenian rebana kurang efektif, karena hanya berlaku untuk siswa

tertentu. Menyadari hal tersebut, perlu kiranya peneliti mengembangkan

(33)

3

Pendidikan seni musik merupakan salah satu mata pelajaran dalam

pendidikan nasional yang berbasis budaya. Pembelajaran musik rebana yang

dikembangkan dari musik daerah setempat dipandang perlu dikembangkan karena

relevan dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, pasal 1

no. 2, sebagai berikut:

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Demikian juga dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2007)

dituliskan bahwa:

Pendidikan seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya, agar peserta didik memiliki kemampuan, memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, menampilkan kreatifitas melalui seni budaya.

Pentingnya pendidikan seni musik yang berbasis budaya juga dipertegas

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bahwa tujuan mata pelajaran

Seni Budaya untuk SLTP atau MTs adalah sebagai berikut:

(1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, (3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, (4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Tujuan pendidikan seni budaya tersebut dapat terwujud melalui berbagai

cara, seperti memperkenalkan musik tradisi, memainkan musik tradisi dan

menjadikan musik tradisi sebagai pembelajaran apresiasi di sekolah, sehingga

semua siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran musik tradisi sebagai

budaya bangsa Indonesia. Pembelajaran apresiasi musik di sekolah diharapkan

dapat memperhalus budi pekerti dan mendewasakan manusia, baik dewasa dalam

pemikiran dan dewasa dalam perasaan.

Tujuan dan fungsi pendidikan menurut Komalawati (2007: 8) :

(34)

4

Kegiatannya tidak hanya penguasaan pengetahuan saja, namun siswa diberikan pengalaman dalam berekspresi, bereksplorasi serta berapresiasi seni melalui kegiatan yang kreatif.

Musik rebana sebagai seni tradisi, dapat dijadikan sebagai salah satu materi

mata pelajaran seni musik di MTs berdasarkan pada UU SISDIKNAS nomor 2

tahun 2003, PP nomor 19 tahun 2005, KTSP 2007 serta berdasarkan Kurikulum

2013 yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2014/ 2015.

Untuk pembelajaran musik rebana, guru dapat memanfaatkan pembelajaran

musik rebana dari daerah setempat. Pembelajaran musik rebana di MTs dapat

dilakukan dengan cara mengembangkan materi dari grup rebana di wilayah

tersebut. Tahap-tahap pembelajaran musik rebana dapat disesuaikan berdasarkan

tahapan tertentu yang disesuaikan dengan isi kurikulum yang berlangsung,

misalnya menggunakan pendekatan scientific sesuai Kurikulum 2013.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu kiranya di kembangkan sebuah

pembelajaran musik rebana melalui pendekatan scientific yang dikembangkan dari musik daerah setempat di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Melalui penerapan pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan dan

pengalaman melalui kegiatan praktek bermain musik rebana sebagai seni tradisi

dalam pendidikan seni musik. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan

kemampuan siswa dalam bermain musik rebana serta memiliki sikap apresiatif

terhadap nilai-nilai seni budaya yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan amanat UU SISDIKNAS nomor 2 tahun 2003, PP nomor 19

tahun 2005, KTSP 2007 serta Kurikulum 2013, pemilihan musik rebana sebagai

materi pembelajaran apresiasi seni musik ini didasari atas pertimbangan bahwa:

penggunaan alat musik rebana dapat diimitasi secara kreatif dengan alat-alat di

(35)

5

materi pembelajaran apresiasi musik rebana melalui pendekatan scientific di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.

Berdasarkan fungsi kesenian rebana pada masyarakat, potensi,

permasalahan serta penjelasan diatas, maka peneliti akan mengambil judul

penelitian Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu

Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific.

B.Identifikasi Masalah

Salah satu tujuan pendidikan seni musik di SLTP atau MTs adalah

menampilkan sikap apresiatif terhadap seni musik yang berbasis budaya. Hal ini

akan terwujud apabila semua siswa tingkat SLTP atau MTs diberikan bahan

pembelajaran apresiasi musik yang berbasis budaya daerah setempat melalui

kegiatan intrakurikuler.

Pembelajaran kesenian rebana pada kegiatan ektrakurikurikuler serta yang

berlangsung pada grup-grup rebana di wilayah Gandrungmangu, dapat

memperkaya khazanah pembelajaran seni musik tradisi, khususnya pembelajaran

kesenian rebana. Pembelajaran kesenian rebana ini kemudian dikenal dengan

pembelajaran kontekstual.

Pendekatan pembelajaran seni musik ada beraneka ragam, diantaranya

pendekatan scientific. Pendekatan scientific inilah yang merupakan jantung

pendidikan kurikulum 2013, termasuk dalam pembelajaran seni musik tradisi.

Sehingga pendekatan ini mutlak digunakan dalam pembelajaran seni musik daerah

setempat di sekolah.

Merujuk pada terwujudnya sikap apresiatif siswa, pembelajaran musik

rebana di wilayah Gandrungmangu dan pendekatan scientific, maka peneliti

terinspirasi untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan

scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa.

(36)

6

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus adalah untuk memperoleh gambaran tentang “ Bagaimana Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific?

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian tersebut, maka pertanyaan

penelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan

scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu?

2. Bagaimana proses penerapan pembelajaran kesenian rebana melalui

pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu?

3. Bagaimana hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah membuat rancangan pembelajaran

kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran tentang:

(37)

7

c. Hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu

terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.

E.Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Memberikan kontribusi inspiratif dan faktual untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu sesuai Kurikulum 2013.

2. Sebagai salah satu solusi untuk guru seni musik di kabupaten Cilacap dalam

melaksanakan pembelajaran musik daerah setempat di MTs dalam

menyongsong Kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun pelajaran

2014/ 2015.

3. Sebagai pertimbangan bagi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap

dalam upaya meningkatkan pembelajaran seni musik di MTs sesuai Kurikulum

2013.

4. Sebagai referensi tentang pembelajaran musik nusantara khususnya musik

rebana bagi LPTK termasuk Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.

F. Sistematika Penulisan

Tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari bab

pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab hasil penelitian dan

pembahasan, serta bab simpulan dan saran. Adapun rincian tentang isi dari

bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bab I, berisi tentang pendahuluan yang menjelaskan tentang bagian awal dari

penulisan peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu

terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Bagian bab I berisi

latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

(38)

8

2. Bab II, berisi tentang kajian pustaka sebagai landasan teori dalam membahas

teori-teori yang mendukung konsep pembelajaran, apresiasi seni musik, metode

pembelajaran, pendekatan pembelajaran, desain pembelajaran dan materi

kesenian rebana sebagai pembelajaran seni musik di sekolah.

3. Bab III, membahas tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.

4. Bab IV, menyajikan beberapa data hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian dari peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.

5. Bab V, berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan

(39)
(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dikemukakan metode penelitian yang memaparkan

tentang subjek dan lokasi penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode,

definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan dan analisis data serta validasi hasil penelitian.

A.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Peneliti memfokuskan subjek penelitian pada siswa kelas 7e. Siswa kelas 7e merupakan salah satu kelas yang berada di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu, yang memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 19 kelas dari kelas 7 sampai

dengan kelas 9 pada tahun pelajaran 2013/ 2014. Dipilihnya kelas 7e berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebagai guru seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu serta rekomendasi dari para guru lain yang mengajar di kelas 7e.

Siswa kelas 7e cukup kondusif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki

antusiasme yang tinggi dalam mata pelajaran seni musik, dikenal sebagai kelas

yang bagus dalam hal kedisiplinan masuk di dalam kelas, serta sangat hormat

pada guru. Akan tetapi kelas ini memiliki masalah dalam hal menumbuhkan

kepercayaan diri, menciptakan rasa kerjasama dalam pembelajaran dan beberapa

siswa memiliki kemampuan akademik dalam bidang seni musik yang masih

dibawah KKM. Jika pembelajaran berlangsung dan siswa diberi peluang untuk

bertanya atau menjawab pertanyaan, sebagian siswa hanya diam dan kurang aktif.

Begitu pula pada saat diberi tugas kelompok untuk dikumpulkan, sebagian besar

(41)

53

merupakan guru mata pelajaran KeNUan. Berdasarkan beberapa alasan tersebut,

maka pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan baik.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang terletak di Jalan Jendral Soedirman nomor 30 desa Gandrungmanis kecamatan

Gandrungmangu kabupaten Cilacap provinsi Jawa Tengah. Dipilihnya lokasi

penelitian karena beberapa alasan: (1) peneliti sebagai guru seni musik tetap sejak tahun 2002 di MTs Ma’arif NU 01; (2) siswa MTs Ma’arif NU 01 telah terbiasa melakukan pujian dengan lagu yang dipopulerkan oleh grup rebana di

lingkungannya; (3) MTs Ma’arif NU 01 memiliki grup rebana sejak tahun 2008

dalam kegiatan ektrakurikuler; (4) suasana pembelajaran di MTs Ma’arif NU 01 sangat mendukung dilakukannya penelitian ini; dan (5) pembelajaran kesenian

rebana hanya dilakukan pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga hanya sebagian

siswa yang dapat merasakan pembelajaran tersebut, hal ini mendorong peneliti

untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui kegiatan intrakurikuler.

Adapun identitas dari lokasi penelitian akan diuraikan sebagai berikut:

a. Nama Madrasah : MTs MA’ARIF NU 01

b. Nomor Induk Madrasah : 200240

c. Nomor Statistik Madrasah : 212330107003

d. NPSN : 20300830

e. Alamat Madrasah :

Jalan : Jendral Soedirman No 30

Desa : Gandrungmanis

Kecamatan : Gandrungmangu

Kabupaten : Cilacap

Provinsi : Jawa Tengah

Kode Post : 53254

f. Nomor Telepon : 0280-523722

g. Tahun Berdiri : 1988

(42)

54

Tanggal 11 Nopember 1991

i. Status Madrasah : Swasta / DIAKUI Terakreditasi B

j. Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan MA’ARIF NU

k. Akte Pendirian Yayasan : Nomor : 2023 Tanggal 17 Nopember 1995

l. Luas Tanah Madrasah : 3860 m2

m.Luas Bangunan : 690 m2

n. Kepemilikan Tanah : Sendiri ( Beli sendiri dan sebagian kecil wakaf )

o. Kepemilikan Bangunan : Sendiri

p. Nomor Sertifikat Tanah : 926 ( sebagian lainnya masih dalam proses )

q. Visi Madrasah : Terwujudnya Generasi Islam Yang Tekun

Beribadah, Berakhlaqul Karimah, Unggul Dalam Prestasi.

Adapun peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang merupakan

(43)

55

Gambar: 3.1

Peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kabupaten Cilacap (Sumber: Google maps, 2014)

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian tindakan ini

menggunakan model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis dalam Wiriaatmadja

(2005: 62) yang digambarkan sebagai berikut:

Bagan: 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin yang ditafsirkan Kemmis

Gagasan Awal

Berdasarkan desain penelitian tindakan model Lewin yang ditafsirkan Kemmis

(44)

56

pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan

apresiasi siswa, sehingga desain penelitian yang diaptasi dapat digambarkan

sebagai berikut:

Bagan: 3.2

Desain penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Lewin menurut Kemmis dalam pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk

meningkatkan apresiasi siswa

Pembelajaran Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa

Perencanaan Pembelajaran

(RPP, Waktu, Materi, Media, Metode, Tujuan, Siswa, Waktu, Penilaian, Lembar Wawancara,

Lembar Pengamatan Dan Lembar Kuesioner)

Rencana Umum

Tindakan 1(observing)

Tindakan 2 (questioning)

Tindakan 3 (experimenting dan associating)

(45)

57

Berdasarkan bagan diatas, maka langkah awal dalam penelitian ini peneliti

merencanakan gagasan sebelum penelitian dilakukan, mengkondisikan

pembelajaran melalui menyususun RPP, mengkondisikan siswa, menyiapkan

media, menentukan tujuan, menyiapkan tempat, materi, metode, waktu, lembar

observasi, lembar kuesioner dan lembar penilaian. Setelah mengkondisikan hal

tersebut peneliti membuat RPP untuk tindakan pembelajaran pertama, kedua,

ketiga dan keempat. RPP yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan scientific berdasarkan pedoman implementasi Kurikulum 2013. RPP

yang telah dirancang kemudian diterapkan di kelas. Pada pertemuan pertama,

menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap observing, pada

pertemuan kedua menerapkan RPP berisi kegiatan pembelajaran tahap

questioning, pada pertemuan ketiga menerapkan RPP yang berisi kegiatan

pembelajaran tahap experimenting dan associating, dan pada pertemuan keempat

menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap communicating.

Perencanaan RPP serta penerapan RPP disesuaikan dengan pendekatan scientific

yang telah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kesenian rebana.

Setelah penerapan tindakan pembelajaran pertemuan pertama, kedua, ketiga

dan keempat, maka peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah

dilaksanakan selama empat kali pertemuan dan dilakukan evaluasi serta refleksi

untuk mengetahui ketercapaian dan kelemahan tindakan yang telah dilakukan,

guna perbaikan rencana pembelajaran tindakan pertama, kedua, ketiga dan

keempat.

Setelah refleksi maka dihasilkan perbaikan rancangan pembelajaran

kesenian rebana melalui pendekatan scientific sekaligus dievaluasi kembali,

sehingga menghasilkan rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui

(46)

58

melalui tahapan pembelajaran sesuai dengan desain pendekatan scientific. Jadi

dalam penelitian ini, kegiatan evaluasi meliputi kegiatan pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini sengaja dirancang dalam satu siklus action research dengan

pertimbangan kondisi siswa dan antusiasme siswa yang sangat kondusif dalam

kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitian melalui

satu siklus action research.

Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dalam satu siklus,

yang masing-masing pertemuan diadakan 1 minggu sekali, dengan durasi per

pertemuan selama 80 menit. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti

dalam action research ini adalah:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan perencanaan berupa memilih

materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran, menyusun sintaks, membuat

RPP, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan daftar isian angket,

mempersiapkan alat perekaman, mempersiapkan lembar tes tulis, mempersiapkan

lembar evaluasi diri, mempersiapkan alat musik rebana dan mempersiapkan

tempat pembelajaran.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu musik ansambel dengan

kompetensi dasar 3.3: memahami teknik bermain musik sederhana secara

perorangan dan kelompok. Sintaks di susun untuk mempermudah menguraikan

langkah-langkah atau urutan proses pembelajaran yang akan dijabarkan dalam

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan RPP berdasarkan sintaks

yang telah disusun dan mengacu pada kurikulum 2013.

Lembar observasi dibuat untuk mengukur indikator pembelajaran yang

berisi tentang aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa ini

antara lain mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah,

(47)

59

melakukan kegiatan presentasi di depan kelas, terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, menghargai pendapat orang lain, membantu teman yang mengalami

kesulitan dalam pembelajaran, memiliki kedisiplinan saat pembelajaran, semangat

mengikuti pembelajaran, berusaha mengetahui teknik bermain alat musik rebana,

komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha mencatat hal penting dalam

pembelajaran dan memanfaatkan sumber belajar sebaik mungkin.

Tes tertulis bentuk uraian dibuat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyebutkan kembali nama alat musik yang dibunyikan dalam kesenian rebana,

menjelaskan teknik bermain alat musik rebana genjring, menuliskan pola ritme

alat musik rebana genjring, memberikan contoh karakter bunyi pada alat musik

rebana genjring dan menjelaskan fungsi kesenian rebana di wilayah

Gandrungmangu.

Angket dibuat untuk mengetahui peningkatan apresiasi siswa terhadap

kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Beberapa pertanyaan yang

diberikan pada siswa antara lain: apakah kamu pernah mendengar istilah kesenian

rebana?, kapan kamu mendengar istilah kesenian rebana tersebut?, apakah kamu

pernah melihat pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu senang melihat

pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu tertarik mempelajari kesenian

rebana?, apakah keunikan kesenian rebana menurutmu?, apakah kamu dapat

mengimitasi karakter bunyi alat musik rebana?, apakah kamu senang dengan

proses pembelajaran ini?, apakah kesulitan yang kamu hadapi dalam pembelajaran

kesenian rebana?, apakah yang kamu harapkan dari pembelajaran ini?.

Peneliti juga telah menyiapkan tempat penelitian yaitu di dalam kelas 7e dan

di luar kelas 7e. Penelitian di luar kelas terjadi di halaman mushola Al-Ikhsan,

yang merupakan tempat dipertunjukkannya grup rebana Ahsanul Qulub pada hari

Sabtu tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 BBWI. Di halaman mushola Al-Ikhsan

siswa kelas 7e melakukan tahap pembelajaran observing (mengamati). Tempat ini

berada di desa Kamulyan kecamatan Bantarsari kabupaten Cilacap Provinsi Jawa

(48)

60

Cilacap provinsi Jawa Tengah. Keterangan tentang perencanaan akan diuraikan

lebih rinci pada bab IV.

2. Tindakan

Pada tahap tindakan dilaksanakan sesuai dengan desain penelitian yang

telah disusun. Tindakan penelitian pertama adalah melaksanakan sintaks I yang

berisi kegiatan tahap pembelajaran 1 yaitu observing, tindakan penelitian kedua

melaksanakan sintaks II yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 2 yaitu

questioning, tindakan penelitian ketiga melaksanakan sintaks III yang berisi

kegiatan tahap pembelajaran 3 (exsperimenting) dan tahap pembelajaran 4

(associating) dan tindakan penelitian keempat melaksanakan sintaks IV yang

berisi kegiatan tahap pembelajaran 5 (communicating). Berikut ini tabel tindakan

penelitian pertama hingga tindakan penelitian keempat, pada siklus I.

Tabel: 3.1

Tindakan penelitian selama satu siklus

Siklus

I

Sintaks Tindakan Tahap Pembelajaran Tanggal pelaksanaan

1 1 Observing 15 Maret 2014

Pada tahap ini peneliti dan observer mitra mengamati kegiatan pembelajaran

siswa serta kondisi pembelajaran pada saat suatu tindakan diberikan pada subjek

penelitian. Kegiatan pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi yang

(49)

61

melihat kembali proses pembelajaran dan hal penting lain yang tidak terdeteksi

oleh peneliti maupun observer mitra.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran observing, bermanfaat untuk

mengetahui pengetahuan dasar siswa tentang kesenian rebana di wilayahnya.

Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui sejauh mana

apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan sebagai acuan

guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap

percaya diri, pengamatan sikap kerjasama, pengamatan minat siswa, pengamatan

aspek afektif dan pengamatan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan

memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang

diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan

pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran

sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik,

mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria

penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai

berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika

siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria

penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama

pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering

menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan

(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab

pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran dan berani mengajukan

pertanyaan. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak,

mulai tampak, menjadi berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian

belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam

pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah

(50)

62

berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam

pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu

menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: memiliki kemauan

untuk menjawab pertanyaan, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, menerima

pendapat teman saat proses pembelajaran, membantu teman yang mengalami

kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat

pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak

(BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK).

Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap

kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa

pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian

mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap kerjasama dalam

pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu

menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti

pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha

mencatat hal penting dalam pembelajaran, memenfaatkan sumber belajar sebaik

mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB),

kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian

tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh

dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah

menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian

berminat (B) jika siswa sering menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam

pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat berminat (SB) jika siswa selalu

menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran.

(51)

63

pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak pernah

(TP), cukup (C), baik (B) dan sangat baik (SB). Kriteria penilaian tidak pernah

(TP) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran,

kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan sikap afektif dalam

pembelajaran, kriteria penilaian baik (B) jika siswa sering menunjukkan sikap

afektif dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat baik (SB) jika siswa

selalu menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek psikomotorik meliputi aspek: memainkan pola

ritme musik rebana dengan media yang ada dan membuat pola ritme secara

kelompok. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT),

cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil

(TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek psikomotorik dalam

pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek

psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering

menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian

sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek psikomotorik dalam

pembelajaran.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran questioning, bermanfaat

untuk mengukur aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa

tentang kesenian rebana di wilayahnya. Berdasarkan indikator pada pedoman

observasi dapat diketahui sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana

sehingga dapat digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan rencana

pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap

percaya diri, pengamatan minat siswa dan lembar penilaian hasil karya. Setiap

lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator

setiap aspek yang diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan

pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran

(52)

64

mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria

penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai

berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika

siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria

penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama

pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering

menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan

(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab

pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran, berani mengajukan

pertanyaan, gesit saat menjawab pertanyaan dan melakukan kegiatan presentasi di

depan kelas. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak

(BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK).

Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap

percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa

pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian

mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam

pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu

menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti

pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha

mencatat hal penting dalam pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar sebaik

mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB),

kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian

tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh

dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah

(53)

65

Lembar penilaian aspek psikomotorik (penilaian hasil karya pembuatan

leaflet) meliputi aspek: kerapihan, keindahan dan kesesuaian materi. Kerapihan

memiliki rentang nilai antara 20-30, keindahan memiliki rentang nilai 20-30 dan

kesesuaian dengan materi memiliki rentang nilai 30-40. Penilaian diri ini

dilakukan oleh teman sejawat atau siswa secara individu.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran experimenting dan

associating, bermanfaat untuk mengetahui kemampuan siswa mempraktekkan

teknik memainkan pola ritme rebana berdasarka karakter bunyi alat musik rebana

secara sederhana. Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui

sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan

sebagai acuan guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap kerjasama, aspek

psikomotorik, sikap religi dan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan

memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang

diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan

pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran

sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik,

mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria

penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai

berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika

siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria

penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama

pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering

menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan

(MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: terlibat aktif dalam

proses pembelajaran, kekompakan dalam bermin musik, membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat

Gambar

Grafik 4.1  Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1  ...... 92
Gambar: 3.1 Peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kabupaten Cilacap
Tabel: 3.1 Tindakan penelitian selama satu siklus
Tabel: 3.3  Sintaks pembelajaran kesenian rebana

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini berdasarkan data masih tampak bahwa setiap tahunnya kasus pidana di Sumatera Utara masih banyak yang belum terselesaikan.. Hasil regresi linier

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai menumbuhkan minat membaca siswa kalas V SDN 186/1 sridadi yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat

2016 Pada Dinas Kebersihan, Pertamanan & Pemeilharaan Lampu Jalan Kabupaten Musi Banyuasin dinyatakan GAGAL, karena tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran. Sekayu,

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik melalui media pemeliharaan dengan dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila merah

Dua buah dadu dilempar sekali, banyaknya kejadian muncul angka yang sama adalah..... Dua buah dadu dilempar sekali, peluang muncul jumlah mata dadu

Merujuk kependapat imam fiqh lainnya penulis kurang sependapat karena imam fiqh lainnya berpendapat untuk membagi-bagikan harta kepada seluruh ahli waris tanpa adanya

Mobil penumpang mempunyai pangsa 14% diikuti oleh truk 8% dan bus 3% (Lihat Gambar 2). Dengan kondisi ini terlihat bahwa sarana angkutan umum belum optimal digunakan dan

The Eosin pollution treatment methods used in this study was the adsorption method using humin fraction obtained from the peat land comes from Kalimantan.. From the research